Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Disusun Oleh :
Sutra Kasih 1805110667
6B

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Persamaan dan Fungsi Kuadrat” dengan lancar.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak luput dari berbagai kesulitan. Namun berkat
pertolongan dan rahmat Allah SWT. Serta bimbingan dari berbagai pihak yang pada akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Maka dari itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu yakni Dr. Hj. Maimunah,
M,Si, orang tua, dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis sudah berusaha dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 28 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A Latar Belakang………………………………………………….....…. 1
B Rumusan Masalah……………………………………………….....…. 2
C Tujuan Penulisan……………………………………………….....…... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A Kompetensi Dasar ..........................................…................................. 3
B Pengertian Persamaan Kuadrat............................................................ 3
C Penyelesaian Persamaan Kuadrat........................................................ 4
D Grafik dan Pengertian Fungsi Kuadrat............................................. .....13
E Sumbu Simetri dan Nilai Optimum....................................................... 18
F Aplikasi Persamaan dan Fungsi Kudrat................................................ 21
BAB III PENUTUPAN .................................................................................... 2
A Kesimpulan ………………………………………………..………... 22
B Saran ………………………………………………………..…….... 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan kuadrat merupakan cabang dari ilmu matematika aljabar yang sudah
terkenal sejak 2000 tahun yang lalu, pada awalnya persamaan kuadrat dicetuskan di daerah
babilonia di mana orang belajar untuk memecahkan linear (ax = b) dan kuadrat (ax 2 + bx = c)
2 2 2
persamaan, dan persamaan yang tak tentu seperti x + y = z dan untuk membantu
memecahkan dalam proses pembangunan khususnya bidang lengkung.
Peradaban kuno mengatakan ekspresi aljabar pada sistem persamaan kuadrat hanya
menggunakan sesingkatan sesekali, , tetapi oleh ahli matematika abad pertengahan Islam
mampu berbicara tentang kekuasaan sewenang-wenang tinggi dari x tidak diketahui, dan
bekerja di luar aljabar dasar polinomial (tanpa belum menggunakan simbolisme modern). Ini
termasuk kemampuan untuk mengalikan, membagi, dan menemukan akar kuadrat dari
polinomial serta pengetahuan dari teorema binomial.
The Alexandria matematikawan Hero dari Alexandria dan Diophantus melanjutkan
tradisi Mesir dan Babel, tetapi Diophantus ‘s buku Arithmetica berada pada tingkat yang jauh
lebih tinggi dan memberikan solusi mengejutkan banyak persamaan tak tentu sulit.
Pengetahuan kuno solusi dari persamaan pada gilirannya menemukan rumah awal di dunia
Islam, di mana ia dikenal sebagai “ilmu restorasi dan balancing.” (Kata Arab untuk restorasi,
al-jabru, adalah akar dari aljabar kata.) Dalam abad ke-9, matematikawan Arab al-Khwarizmi
menulis satu dari algebras Arab pertama, uraian sistematis dari teori dasar persamaan, dengan
kedua contoh dan bukti.
Pada akhir abad 9, ahli matematika Mesir Abu Kamil telah menyatakan dan
membuktikan hukum dasar dan identitas dari aljabar dan memecahkan masalah rumit seperti
menemukan x, y, dan z sehingga x + y + z = 10, x 2 + y 2 = z 2, dan xz = y 2. Pada masa modern
persamaan kuadrat masih terus eksis di semua kalangan, khususnya dalam proses pembangunan
serta dalam proses pengembangan olah raga, seperti ; pembangunan jembatan , pembangun
jembatan, dan lain lain.

1
B Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Persamaan Kuadrat
2. Penyelesaian Persamaan Kuadrat
3. Bentuk Grafik Fungsi Kudrat
4. Menentukan Sumbu Simetri dan Nilai Optimum
5. Aplikasi dari Persamaan dan Fungsi Kudrat
C Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan pada makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui Pengertian Persamaan Kuadrat
2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat
3. Mengetahui Bentuk Grafik Fungsi Kudrat
4. Menentukan Sumbu Simetri dan Nilai Optimum
5. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan Aplikasi dari Persamaan dan
Fungsi Kudrat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Dasar

Berikut ini adalah Kompetensi Dasar (KD) dari Persamaan dan Fungsi Kuadrat
berdasarkan permendikbud no 37 tahun 2018:

3.2 Menjelaskan persamaan kuadrat dan karakteristiknya berdasarkan akar-akarnya serta


cara penyelesaiannya.

3.3 Menjelaskan fungsi kuadrat dengan menggunakan tabel, persamaan, dan grafik.

3.4 Menjelaskan hubungan antara koefisien dan diskriminan fungsi kuadrat dengan
grafiknya.

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat.

4.3 Menyajikan fungsi kuadrat menggunakan tabel, persamaan, dan grafik.

4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan menggunakan sifat-sifat


fungsi kuadrat

B.Pengertian Persamaan Kuadrat


Pengertian Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan dimana pangkat tertinggi variabelnya
adalah 2. Persamaan kuadrat dalam p memuat variabel p, persamaan dalam x memuat variabel x,
dan seterusnya. Bentuk matematis dapat ditulis yaitu 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅 dan 𝑎 ≠ 0.
Persamaan kuadrat sering juga disebut sebagai persamaan pangkat dua. 𝑎 merupakan koefisien 𝑥2,
𝑏 merupakan koefisien 𝑥, dan 𝑐 merupakan suku tetap (konstanta).

Perhatikan beberapa contoh persamaan kuadrat berikut:

1. 2𝑥2 + 3𝑥 − 2 = 0; 𝑎 = 2, 𝑏 = 3, dan 𝑐 = −2

2. 3𝑥2 − 𝑥 = 0; 𝑎 = 3, 𝑏 = −1, dan 𝑐 = 0

3. 𝑥2 − 16 = 0; 𝑎 = 1, 𝑏 = 0, dan 𝑐 = −16

Bukan contoh Persamaan Kuadrat:

1. 3𝑥 3 + 4𝑥 − 6
2. 3𝑥 6 + 5𝑦 − 10

3
Bentuk persamaan kuadrat bergantung pada koefisien 𝑥, yaitu 𝑎, 𝑏, 𝑐 sehingga terdapat
beberapa bentuk persamaan kuadrat sebagai berikut:

1. Jika nilai 𝑎, 𝑏, 𝑐 merupakan bilangan real, maka persamaan kuadrat yang terbentuk
disebut persamaan kuadrat real.
2. Jika nilai 𝑎, 𝑏, 𝑐 merupakan bilangan rasional, maka persamaan kuadrat yang terbentuk
disebut persamaan kuadrat rasional.
3. Jika , 𝑐 = 0, maka persamaan kuadrat yang terbentuk disebut persamaan kuadrat tak
lengkap.
4. Jika , 𝑏 = 0, maka persamaan kuadrat yang terbentuk disebut persamaan kuadrat sejati
(murni).
Perhatikan jenis-jenis persamaan kuadrat berikut:

1. 𝑥2 + 5𝑥 − 3 = 0, dengan 𝑎 = 1, 𝑏 = 5, dan 𝑐 = −3 (persamaan kuadrat biasa).


2. 2𝑥2 + 5𝑥 = 0, dengan 𝑎 = 2, 𝑏 = 5, dan 𝑐 = 0 (persamaan kuadrat tidak lengkap).
3. 𝑥2 − 6 = 0, dengan 𝑎 = 1, 𝑏 = 0, dan 𝑐 = −6 (persamaan kuadrat murni).
Contoh

Ubahlah persamaan kuadrat di bawah ini kedalam bentuk umum, dan tentukan koefisien-
koefisiennya serta konstantanya!

Jawab:

Koefisien 𝑥2 = 10

Koefisien 𝑥 = −8

Konstanta = 3

4
C. Penyelesaian Persamaan Kuadrat

Nilai-nilai yang memenuhi persamaan kuadrat dinamakan akar-akar persamaan kuadrat atau
penyelesaian persamaan kuadrat. Dengan demikian, untuk mencari penyelesaian persamaan
kuadrat, berarti mencari nilai 𝑥 sedemikian sehingga jika nilai disubstitusikan akan memenuhi
persamaan tersebut.

1. Metode untuk menyelesaikan persamaan kuadrat

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, di antaranya
sebagai berikut.

a. Memfaktorkan

Sifat yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan adalah
sifat faktor nol, yaitu:

Untuk setiap 𝑝 dan 𝑞 bilangan real dan berlaku 𝑝. 𝑞 = 0, maka 𝑝 = 0 atau 𝑞 = 0.

1) Memfaktorkan jenis 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 = 0

Untuk memfaktorkan persamaan kuadrat dengan bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 = 0 dapat dilakukan dengan
memisahkan 𝑥 sesuai dengan sifat distributif, yaitu:
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 = 0
𝑥(𝑎𝑥 + 𝑏) = 0

Jadi, 𝑥 = 0 atau 𝑎𝑥 + 𝑏 = 0.

Contoh:

Selesaikan persamaan kuadrat di bawah ini dengan memfaktorkan!

a) 2𝑥2 + 6𝑥 = 0
Jawab:
2𝑥2 + 6𝑥 = 0

2𝑥(𝑥 + 3) = 0

2𝑥 = 0 atau 𝑥 + 3 = 0

𝑥=0 𝑥 = −3

5
Jadi, himpunan penyelesaian adalah {−3, 0}

b) 4𝑥 − 6𝑥2 = 0
Jawab:
2𝑥(2 − 3𝑥) = 0

2𝑥 = 0 atau 2 − 3𝑥 = 0

𝑥=0 −3𝑥 = −2

Jadi, himpunan penyelesaian adalah .

2) Memfaktorkan jenis 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0

Untuk persamaan kuadrat jenis 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dapat difaktorkan dalam bentuk

dengan 𝑝 dan 𝑞 bilangan bulat, seperti berikut.

𝑞
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = (𝑎𝑥 + 𝑝)(𝑥 + 𝑎 )
𝑞 𝑝𝑞
= 𝑎𝑥 2 + 𝑎𝑥. 𝑎 + 𝑝𝑥 + 𝑎
𝑝𝑞
= 𝑎𝑥 2 + 𝑞𝑥 + 𝑝𝑥 + 𝑎
𝑝𝑞
= 𝑎 𝑥 2 + (𝑝 + 𝑞 )𝑥 + 𝑎

Sehingga dapat disimpulkan:


𝑞 dengan; 𝑏 = 𝑝 + 𝑞 ;
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = (𝑎𝑥 + 𝑝)(𝑥 + )
𝑎 𝑝𝑞
; atau 𝑎𝑐 = 𝑝𝑞
𝑐= 𝑎

Contoh:

Dengan memfaktorkan tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat 3𝑥2 − 7𝑥 − 6 = 0.

Jawab:

3𝑥2 − 7𝑥 − 6 = 0

6
Dengan nilai 𝑎 = 3, 𝑏 = −7, 𝑐 = −6, maka 𝑝 + 𝑞 = −7 dan 𝑝. 𝑞 = 3. (−6) = −18. Nilai 𝑝 dan 𝑞 dapat
ditentukan dengan cara mencari bilangan yang apabila dijumlahkan menghasilkan −7 dan
dikalikan menghasilkan −18.

Didapat 𝑝 = 2 dan 𝑞 = −9, sehingga:

3𝑥2 − 7𝑥 − 6 = 0

(3𝑥 + 2)(𝑥 − 3) = 0

3𝑥 + 2 = 0 atau 𝑥 − 3 = 0 atau 𝑥 = 3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah

b. Melengkapkan bentuk kuadrat sempurna

Tahap inti dari metode ini adalah memfaktorkan persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +

𝑐 = 0 menjadi bentuk kuadrat sempurna (𝑥 + 𝑝)2 + 𝑞 = 0. Dalam melengkapkan kuadrat tersebut


dapat dilakukan dengan beberapa tahap, sebagai berikut:

1) Jika 𝑎 ≠ 1, bagi kedua ruas dengan 𝑎.


𝑏 𝑐
𝑥2 + 𝑎 𝑥 + 𝑎 = 0
2) Mencari nilai 𝑝 dan 𝑞 sedemikian hingga memenuhi:
𝑏 𝑐
𝑥 2 + 𝑎 𝑥 + 𝑎 = (𝑥 + 𝑝 )2 + 𝑞
𝑏 𝑐
𝑥 2 + 𝑎 𝑥 + 𝑎 = 𝑥 2 + 2𝑝𝑥 + 𝑝2 + 𝑞

Jadi untuk membentuk kuadrat sempurna harus dicari bilangan 𝑝 dan 𝑞 sedemikian hingga

atau lebih sederhana didapatkan

𝑏 𝑐 𝑏 2
𝑝 = 2𝑎 dan 𝑞 = 𝑎 − ( 2𝑎 )

Contoh:

7
Dengan melengkapkan kuadrat, tentukan himpunan penyelesaian untuk persamaan kuadrat 2𝑥2 +
8𝑥 + 1 = 0.

Jawab:

Didapat 𝑎 = 2, 𝑏 = 8 dan 𝑐 = 1, sehingga harus dicari bilangan 𝑝 dan 𝑞 sedemikian hingga

Dalam hal ini didapat , dan , sehingga

2𝑥2 + 8𝑥 + 1 = 0

(𝑥 + 𝑝)2 + 𝑞 = 0

7
𝑥 + 2 = ±√ 2

Jadi, HP

c. Menggunakan rumus abc

Dalam melengkapkan kuadrat sempurna diperoleh cara mencari nilai akar-akar persamaan kuadrat
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 yaitu dengan menggunakan rumus abc, adapun penurunan rumusnya sebagai
berikut.

Berdasarkan uraian pada bagian ini didapat rumus untuk mendapatkan akar-akar persamaan
kuadrat atau biasanya disebut sebagai rumus kuadratik/rumus abc

yaitu .

Contoh:

Dengan menggunakan rumus kuadrat (rumus abc), tentukan himpunan penyelesaian persamaan
kuadrat 5𝑥2 + 3𝑥 − 7 = 0.

8
Jawab

5𝑥2 + 3𝑥 − 7 = 0

Dengan nilai 𝑎 = 5, 𝑏 = 3, dan 𝑐 = −7, maka:

atau

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah .

2. Jenis akar-akar persamaan kuadrat

Pada persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dimana 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅, 𝑎 ≠ 0. Bilangan real 𝑏2 − 4𝑎𝑐


dinamakan diskriminan dari persamaan kuadrat dan disimbolkan dengan huruf 𝐷. Yaitu 𝐷 = 𝑏2 −
4𝑎𝑐. Dengan menggunakan diskriminan (𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐) anda dapat menentukan jenis akar-akar
dari persamaan kuadrat. Berikut adalah jenis akar-akar persamaan kuadrat.

a. Jika 𝐷 > 0, maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real yang berlainan.
1) Jika 𝐷 berbentuk kuadrat sempurna (murni) dan 𝐷 ≠ 0, maka kedua akarnya
rasional.
2) Jika 𝐷 tidak berbentuk kuadrat sempurna (murni) dan 𝐷 ≠ 0, maka kedua
akarnya irasional.
b. Jika 𝐷 = 0, maka persamaan kuadratnya mempunyai dua akar yang sama (akar
kembar), real, dan rasional.
c. Jika 𝐷 < 0, maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real atau kedua
akarnya tidak real (imajiner).
Contoh

a. Tentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat berikut, tanpa terlebih dahulu


menentukan akar-akarnya!
1) 2𝑥2 − 7𝑥 + 6 = 0

2) 4𝑥2 − 12𝑥 + 9 = 0

9
Jawab

1) 2𝑥2 − 7𝑥 + 6 = 0 ⟹ 𝑎 = 2, 𝑏 = −7, dan 𝑐 = 6


𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 = (−7)2 − 4.2.6
= 49 − 48 = 1

Karena 𝐷 > 0 dan 𝐷 = 1 = 12 berbentuk kuadrat sempurna, maka persamaan kuadrat 2𝑥2 −
7𝑥 + 6 = 0 mempunyai akar real yang berlainan dan rasional.
2) 4𝑥2 − 12𝑥 + 9 = 0 ⟹ 𝑎 = 4, 𝑏 = −12, dan 𝑐 = 9

𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 = (−12)2 − 4.4.9 = 144 − 144 = 0

Karena 𝐷 = 0, maka persamaan kuadrat 4𝑥2 − 12𝑥 + 9 = 0 mempunyai dua akar kembar.

b. Diketahui persamaan kuadrat 𝑥2 − 4𝑥 + 2𝑝 = 0. Tentukan batas-batas nilai 𝑝 agar


persamaan kuadrat tersebut mempunyai dua akar real yang berbeda, mempunyai dua
akar real yang sama, dan tidak mempunyai akar real! Jawab
𝑥2 − 4𝑥 + 2𝑝 = 0 ⇒ 𝑎 = 1, 𝑏 = −4, dan 𝑐 = 2𝑝

𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 = (−4)2 − 4.1.2𝑝 = 16 − 8𝑝

1) Mempunyai dua akar real yang berbeda

Syarat mempunyai dua akar real yang berbeda adalah 𝐷 > 0.

16 − 8𝑝 > 0

−8𝑝 > −16

𝑝<2

2) Mempunyai dua akar real yang kembar (akar sama)

Syarat mempunyai dua akar real yang sama adalah 𝐷 = 0.

16 − 8𝑝 = 0

−8𝑝 = −16

𝑝=2

3) Tidak mempunyai akar-akar yang real

Syarat tidak mempunyai akar real adalah 𝐷 < 0.

10
16 − 8𝑝 < 0

−8𝑝 < −16

𝑝>2

3. Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat

Pada pembahasan sebelumnya, anda dapat mencari akar-akar persamaan kuadrat dengan
berbagai cara. Jika akar-akar persamaan kuadrat telah anda peroleh, maka anda dapat mencari hasil
kali dan jumlah akar-akar persamaan kuadrat tersebut. Bagaimana halnya jika akar-akar persamaan
kuadratnya belum anda peroleh, dan anda akan mencari jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan
kuadrat? Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan cara berikut.

Misalkan 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dengan


𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅, 𝑎 ≠ 0. Maka:
a. 𝑥1 + 𝑥2 = − 𝑏
𝑎
b. 𝑥1 . 𝑥2 = 𝑐
𝑎
c. 𝑥2 + 𝑥2 = (𝑥 + 𝑥 )2 − 2𝑥 . 𝑥
1 2 1 2 1 2
d. (𝑥1 − 𝑥2 )2 = 𝑥12 + 𝑥22 − 2𝑥1 . 𝑥2 = 𝐷2
𝑎

e. 𝑥1 − 𝑥2 = √ 𝐷2
𝑎
f. 𝑥3 + 𝑥3 = (𝑥 + 𝑥 )3 − 3𝑥 . 𝑥 (𝑥 + 𝑥 )
1 2 1 2 1 2 1 2

Contoh

a. Diketahui 𝑥1 dan 𝑥2 merupakan akar-akar dari persamaan kuadrat 𝑥2 − 3𝑥 + 5 =0.

Tentukan nilai dari:

1)

2)

Jawab

11
1)

2)

b. Jika jumlah kuadrat akar-akar persamaan 𝑥2 − 2𝑥 + 𝑘 − 3 = 0 adalah 20, maka


tentukan nilai 𝑘!
Jawab : 𝑥2 − 2𝑥 + 𝑘 − 3 = 0

Dengan niali 𝑎 = 1, 𝑏 = −2, dan 𝑐 = 𝑘 − 3 maka:

Jumlah kuadrat akar-akarnya = 20

(𝑥1 + 𝑥2)2 − 2𝑥1𝑥2 = 20

22 − 2(𝑘 − 3) = 20

4 − 2𝑘 + 6 = 20

−2𝑘 + 10 = 20

−2𝑘 + 10 = 20

−2𝑘 = 20 − 10 = 10

Jadi, nilai 𝑘 adalah −5.

12
D. Grafik Fungsi Kudrat

1. Bentuk umum fungsi kuadrat

Fungsi kuadrat adalah fungsi yang berbentuk 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 0, 𝑥 dan 𝑦 ∈ 𝑅.


Fungsi kuadrat dapat pula dituliskan sebagai 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐.

Fungsi 𝑓 pada domain 𝑅 yang ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 ∈ 𝑅
serta 𝑎 ≠ 0 disebut fungsi kuadrat. Grafik fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 atau 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 +
𝑐 disebut parabola.

2. Grafik Fungsi Kuadrat a. Grafik fungsi 𝒚 = 𝒂𝒙𝟐


Perhatikan tabel berikut.
𝑥 𝑦 = 𝑥2 (𝑥, 𝑦) 𝑥 𝑦 = −𝑥2 (𝑥, 𝑦) 𝑥 𝑦 = 2𝑥2 (𝑥, 𝑦)
−3 (−3)2 = 9 (−3,9) −3 −(−3)2 = −9 (−3, −9) −3 2(−3)2 = 18 (−3, 18)
−2 4 (−2,4) −2 −4 (−2, −4) −2 8 (−2,18)
−1 1 (−1,1) −1 −1 (−1, −1) −1 2 (−1,2)
0 0 (0,0) 0 0 (0,0) 0 0 (0,0)
1 1 (1, 1) 1 −1 (1, −1) 1 2 (1,2)
2 4 (2, 4) 2 −4 (2, −4) 2 8 (2,8)
3 9 (3,9) 3 −9 (−3,9) 3 18 (3,18)
Adapun gambar grafiknya :

13
Berdasarkan hasil pengamatan menggambar grafik maka didapatkan:

Grafik 𝑦 = 𝑥2 berupa parabola yang terbuka ke atas

Grafik 𝑦 = −𝑥2berupa parabola yang terbuka ke bawah

Grafik 𝑦 = 2𝑥2berupa parabola yang terbuka ke atas Kesimpulan yang diperoleh


adalah:

Nilai 𝑎 pada fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥2 akan mempengaruhi bentuk grafiknya.

1) Jika 𝑎 > 0 maka grafik 𝑦 = 𝑎𝑥2 terbuka ke atas.


2) Jika 𝑎 < 0 maka grafik 𝑦 = 𝑎𝑥2 terbuka ke bawah.
3) Jika 𝑎 > 0 dan nilai 𝑎 makin besar maka grafik fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥2 terbuka
ke atas dan semakin gemuk.
4) Jika 𝑎 < 0 dan nilai 𝑎 makin kecil maka grafik fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥2 terbuka
ke bawah dan semakin gemuk.

b. Grafik fungsi 𝒚 = 𝒙𝟐 + 𝒄

Perhatikan tabel berikut

𝑥 𝑦 = 𝑥2 + 1 (𝑥, 𝑦) 𝑥 𝑦 = 𝑥2 − 1 (𝑥, 𝑦)
−3 (−3)2 + 1 = 10 (−3, −9) −3 (−3)2 − 1 = 8 (−3,8)
−2 5 (−2,5) −2 3 (−2,3)

−1 2 (−1,2) −1 0 (−1,0)

0 1 (0,1) 0 −1 (0, −1)

1 2 (1, 2) 1 0 (1,0)

2 5 (2, 2) 2 3 (2,3)

3 10 (3,10) 3 8 (3, 8)

14
Berdasarkan hasil pengamatan, didapati

1) Grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 + 1 memotong sumbu-y di titik koordinat (0, 1).

2) Grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 − 1 memotong sumbu-y di titik koordinat (0, –1).


3) Grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 + 1 merupakan geseran grafik 𝑦 = 𝑥2 sebesar 1 satuan ke
atas
4) Grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 − 1 merupakan geseran grafik 𝑦 = 𝑥2 sebesar 1 satuan ke
bawah
Maka dapat disimpulkan:

1)
Untuk 𝑐 positif, grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 + 𝑐 merupakan geseran grafik 𝑦 = 𝑥2
sebesar 𝑐 satuan ke atas.
2)
Untuk 𝑐 negatif, grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 + 𝑐 merupakan geseran grafik 𝑦 = 𝑥2
sebesar −𝑐 satuan ke bawah.
3)
Grafik fungsi 𝑦 = 𝑥2 +c memotong sumbu-y di titik koordinat (0, c)

c. Grafik fungsi 𝒚 = 𝒙𝟐 + 𝒃𝒙
Perhatikan tabel berikut:
𝑥 𝑦 = 𝑥2 + 2𝑥 (𝑥, 𝑦) 𝑥 𝑦 = 𝑥2 − 2𝑥 (𝑥, 𝑦)
−3 (−3)2 + 2(−3) = 3 (−3,3) −3 (−3)2 − 2(−3) = 15 (−3,8)
−2 0 (−2,0) −2 8 (−2,8)
−1 −1 (−1, −1 3 (−1,3)
−1)
0 0 (0,0) 0 0 (0,0)
1 3 (1, 3) 1 −1 (1, −1)
2 8 (2, 8) 2 0 (2,0)
3 15 (3,15) 3 3 (3, 3)
Perhatikan gambar berikut

15
Garis putus-putus pada gambar di atas menerupakan sumbu simetri. Koordinat yang ditandai
dengan bulatan merupakan titik puncak sedangkan koordinat yang ditandai dengan persegi
merupakan titik potong dengan sumbu-y.

Nilai b pada grafik 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 menunjukkan letak koordinat titik puncak dan sumbu
simetri (titik puncak dan sumbu simetri dibahas lebih lanjut pada subbab selanjutnya).
Jika a > 0, grafik 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 memiliki titik puncak minimum. Jika a < 0, grafik 𝑦 = 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑥 + 𝑐 memiliki titik puncak maksimum.

Untuk 𝑦 = 𝑥2 + 𝑏𝑥 maka nilai optimumnya adalah dan 𝑦 = 𝑥2 + 𝑏𝑥 maka nilai

optimumnya adalah

3. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik beberapa sifat grafik fungsi kuadrat sebagai berikut.

a. Jika 𝑎 > 0, maka grafik membuka ke atas.

b. Jika 𝑎 < 0, maka grafik membuka ke bawah.

c. Jika 𝐷 > 0, maka grafik memotong sumbu 𝑥 di dua titik.

16
d. Jika 𝐷 = 0, maka grafik menyinggung sumbu 𝑥 atau memotong sumbu 𝑥 di satu
titik.
e. Jika 𝐷 < 0, maka grafik tidak memotong sumbu 𝑥.

f. 𝐷 < 0 dan 𝑎 > 0, syarat definit positif.

g. 𝐷 < 0 dan 𝑎 < 0, syarat definit negative

Contoh

a. Tentukan batasan nilai 𝑝 agar grafik fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = (𝑝 + 1)𝑥2 − 2𝑝𝑥 + 𝑝 −
4 definit negatif!
Jawab:

𝑓(𝑥) = (𝑝 + 1)𝑥2 − 2𝑝𝑥 + 𝑝 − 4

𝑎 = 𝑝 + 1; 𝑏 = −2𝑝; 𝑐 = 𝑝 − 4

𝐷 = (−2𝑝)2 − 4. (𝑝 + 1). (𝑝 − 4)

= 4𝑝2 − 4(𝑝2 − 4𝑝 + 𝑝 − 4) = 4𝑝2 − 4𝑝2 + 16𝑝 − 4𝑝 + 16 = 12𝑝 + 16

Syarat definit negatif: 𝐷 < 0 dan 𝑎 < 0.


1) 𝐷 < 0
12𝑝 + 16 < 0
12𝑝 < −16

2) 𝑎 < 0

𝑝+1<0

𝑝 < −1

Dari 1) dan 2) diperoleh .

Jadi, nilai 𝑝 agar grafik fungsi (𝑥) = (𝑝 + 1)𝑥2 − 2𝑝𝑥 + 𝑝 − 4 definit negatif adalah .

b. Diketahui fungsi kuadrat 𝑓 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥2 + 3𝑚𝑥 + (4𝑚 + 1). Tentukan batas-batas
nilai 𝑚 agar grafik fungsi 𝑓 memotong sumbu 𝑥 di dua titik yang berbeda!
Jawab:

17
𝑓(𝑥) = 𝑥2 + 3𝑚𝑥 + (4𝑚 + 1), berarti 𝑎 = 1, 𝑏 = 3𝑚, dan 𝑐 = 4𝑚 + 1.

Nilai diskriminan:

𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 = (3𝑚)2 − 4(1)(4𝑚 + 1) = 9𝑚2 − 16𝑚 − 4

Syarat agar grafik fungsi memotong sumbu 𝑥 di dua titik yang berbeda adalah 𝐷 > 0.

Jadi, niali 𝑚 yang memenuhi agar grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥2 + 3𝑚𝑥 + (4𝑚 + 1) memotong sumbu 𝑥

di dua titik yang berbeda adalah .

E. Sumbu Simetri dan Nilai Optimum

1. Menentukan Sumbu Simetri dan Nilai Optimum

Sumbu simetri adalah garis yang membagi grafik fungsi kuadrat menjadi dua bagian yang sama
(simetris). Nilai ekstrim fungsi kuadrat merupakan nilai maksimum atau minimum dari fungsi
kuadrat tersebut. Nilai ekstrim juga disebut nilai optimum pada fungsi kuadrat.

Jika diketahui fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 untuk nilai 𝑥 ∈ 𝑅, maka akan diperoleh nilai 𝑦
atau 𝑓(𝑥). Grafik fungsi kuadrat tersebut berbentuk parabola.

18
Berdasarkan tabel dibawah berikut:

Fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥2 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 1)2 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 2)2 𝑓(𝑥) = (𝑥 + 1)2

Sumbu 𝑥=0 𝑥=1 𝑥=2 𝑥 = −1

simetri
Nilai 𝑓(0) = 0 𝑓(1) = 0 𝑓(2) = 0 𝑓(−1) = 0

optimum

Didapatkan sumbu simetrinya adalah

Dengan nilai optimumnya adalah

Koordinat titik puncak diperoleh atau .

Contoh

a. Tentukan sumbu simetri dan nilai optimum dari grafik fungsi

Jawab:

Dari fungsi kuadrat , didapatkan .

Persamaan sumbu simetrinya adalah

Nilai optimum fungsi tersebut adalah

Sehingga titik optimumnya adalah .

b. Grafik fungsi 𝑦 = 𝑚𝑥2 − (𝑚 + 𝑛)𝑥 + 4 melalui titik (2, −2) dan mempunyai sumbu simteri
garis 2𝑥 − 5 = 0. Tentukanlah nilai 𝑚 dan 𝑛!
Jawab:

𝑦 = 𝑚𝑥2 − (𝑚 + 𝑛)𝑥 + 4 Melalui (2, −2), maka:


𝑚(2)2 − (𝑚 + 𝑛)(2) + 4 = −2

4𝑚 − 2𝑚 − 2𝑛 + 4 = −2

19
2𝑚 − 2𝑛 = −6

𝑚 − 𝑛 = −3 …… (1)

Sumbu simetri garis 2𝑥 − 5 = 0, maka: maka

2𝑛 = 8𝑚

𝑛 = 4𝑚 … … (2)

Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1), diperoleh:

𝑚 − 𝑛 = −3

𝑚 − 4𝑚 = −3

−3𝑚 = −3

𝑚 = 1 maka 𝑛 = 4𝑚 = 4.1 = 4.

Jadi, nilai 𝑚 dan 𝑛 adalah 1 dan 4.

2. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat

Langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat sebagai berikut.

a. Menentukan bentuk parabola grafik fungsi (dengan melihat nilai dari


koefisien 𝑥2)

b. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu 𝑥 ketika 𝑦 = 0.


c. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu 𝑦 ketika 𝑥 = 0.

d. Menentukan sumbu simetri: dan nilai optimum: .

e. Menentukan koordinat titik puncak .

Contoh

Sketsalah grafik 𝑓(𝑥) = 𝑥2 − 6𝑥 + 10

Jawab:
20
Dari fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑥2 − 6𝑥 + 10, didapatkan 𝑎 = 1. 𝑏 = −6 dan 𝑐 = 10.

Langkah 1. Karena 𝑎 = 1 > 0 maka parabola terbuka ke atas

Langkah 2. Perpotongan grafik terhadap sumbu – 𝑥

Dihitung bahwa 𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 = (−6)2 − 4(1)(10) = −4 < 0.

Sehingga grafik tidak memotong sumbu – 𝑥.


Langkah 3. Perpotongan grafik terhadap sumbu – 𝑦
𝑦0 = 𝑓(0) = 10 yaitu pada titik (0, 10).
Langkah 4. Sumbu simetri dan nilai optimum dari fungsi

Sumbu simetri adalah dan nilai optimumnya didapat

Langkah 5. Sketsa Grafik

21
F. Aplikasi Persamaan dan Fungsi Kuadrat

1. Penerapan persamaan kuadrat

Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan menggunakan konsep
persamaan kuadrat. Untuk permasalahan seperti itu, kita harus mengubahnya terlebih dahulu
dalam kalimat matematika.

Contoh:

a. Pak Somad memiliki sebidang tanah berbentuk persegi dengan ukuran (2𝑥 + 5) meter dan Pak
Karta juga memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang (10𝑥 − 5)
meter dan lebar 2𝑥 meter. Luas tanah Pak Karta dua kalinya luas tanah Pak Somad. Tentukan luas
tanah Pak Somad dan Pak Karta!

Jawab:

Luas tanah Pak Somad = 𝑠𝑖𝑠𝑖 × 𝑠𝑖𝑠𝑖 = (2𝑥 + 5)(2𝑥 + 5) = 4𝑥2 + 20𝑥 + 25

Luas tanah Pak Karta = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 = (10𝑥 − 5). 2𝑥 = 20𝑥2 − 10𝑥

Luas tanah Pak Karta = 𝑑𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑘 𝑆𝑜𝑚𝑎𝑑

20𝑥2 − 10𝑥 = 2(4𝑥2 + 20𝑥 + 25)

20𝑥2 − 10𝑥 = 8𝑥2 + 40𝑥 + 50

12𝑥2 − 50𝑥 − 50 = 0

6𝑥2 − 25𝑥 − 25 = 0

(6𝑥 + 5)(𝑥 − 5) = 0

6𝑥 + 5 = 0 atau 𝑥 − 5 = 0

𝑥1 = −1,2 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖) atau 𝑥2 = 5

22
Jadi, luas tanah Pak Somad = (2.5 + 5)(2.5 + 5) = 255 𝑚2 luas tanah Pak Karta =
(10.5 − 5) × 2.5 = 450 𝑚2

b. Sebuah perusahaan sepatu menjual produknya seharga Rp75.000,00 per pasang sepatu. Biaya
pembuatan 𝑥 unit produk didapat menurut persamaan 𝐴 = 𝑥2 + 69.000𝑥. Berapa pasangan sepatu
harus diproduksi dan dijual agar mendapatkan laba Rp8.000.000,00?

Jawab:

𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛

8.000.000 = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛

8.000.000 = 75.000𝑥 − (𝑥2 + 69.000)𝑥

0 = −𝑥2 + 6.000𝑥 − 8.000.000

0 = 𝑥2 − 6.000𝑥 + 8.000.000

0 = (𝑥 − 4.000)(𝑥 − 2.000)

𝑥1 = 4.000 dan 𝑥2 = 2.000

Jadi, untuk mendapatkan laba Rp8.000.000,00 harus diproduksi dan dijual sebanyak 4.000 pasang
atau 2.000 pasang sepatu.

2. Penerapan fungsi kuadrat

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita dihadapkan dengan masalah yang berkaitan dengan
nilai maksimum dan minimum. Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan nilai
maksimum dan nilai minimum, kita bisa menggunakan terapan fungsi kuadrat. Artinya soal cerita
tersebut kita arahkan ke dalam bantuk fungsi kuadrat. Berikut langkah-langkah untuk
menyelesaikan masalah optimalisasi fungsi kuadrat.

a. Tentukan variabel yang akan dioptimalisasi, yaitu 𝑦 dan variabel yang bebas, yaitu 𝑥.
b. Jika model 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 tidak diketahui, maka bentuklah model 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dari
permasalahan.
c. Tentukan nilai optimum dari model yang didapatkan pada langkah b.

23
Contoh

a. Jumlah dua kali sisi alas dengan tinggi suatu segitiga siku-siku adalah 24 cm. Dengan
menggunakan model matematika dalam bentuk fungsi kuadrat, maka tentukan nilai
terbesar untuk luas segitiga tersebut!
Misal sisi alas 𝑥 dan tinggi 𝑦.

Jumlah sisi:

2𝑥 + 𝑦 = 24 maka 𝑦 = 24 − 2𝑥

Model matematika untuk luas segitiga:

= 12𝑥 − 𝑥2 = −𝑥2 + 12𝑥

Dari model ini diperoleh 𝑎 = −1, 𝑏 = 12, dan 𝑐 = 0.

Untuk menentukan luas terbesar, dapat digunakan rumus berikut.

Jadi, nilai terbesar untuk luas segitiga tersebut adalah 36 𝑐𝑚2.

b. Tinggi dari sebuah balon udara dalam 𝑥 waktu dapat dinyatakan dalam bentuk
fungsi 𝑓(𝑥) = −16𝑥2 + 112𝑥 − 91 meter. Tentukan tinggi maksimum balon udara!
Jawab:
𝑓(𝑥) = −16𝑥2 + 112𝑥 − 91
Tinggi maksimum:

Jadi, tinggi maksimum balon udara tersebut adalah 105 meter.

24
BAB III
PENUTUP
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Huruf-huruf 𝑎, 𝑏 dan
𝑐 disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat 𝑎 adalah koefisien dari 𝑥2, koefisien linier 𝑏 adalah
koefisien dari 𝑥, dan 𝑐 adalah koefisien konstan atau disebut juga suku bebas. Rumus kuadratis
dikenal pula dengan nama 'rumus abc’ karena digunakan untuk menghitung akar-akar persamaan
kuadrat yang tergantung dari nilainilai 𝑎, 𝑏 dan c suatu persamaan kuadrat.

Fungsi kuadrat dapat pula dituliskan sebagai 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐. Dalam kehidupan sehari-
hari terkadang kita dihadapkan dengan masalah yang berkaitan dengan nilai maksimum dan
minimum. Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan nilai maksimum dan nilai
minimum, kita bisa menggunakan terapan fungsi kuadrat. Artinya soal cerita tersebut kita arahkan
ke dalam bantuk fungsi kuadrat

25
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Panduan Guru
Matematika Kelas IX SMP/MTs Berbasis Kurikulum 2013, edisi revisi 2018. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Panduan Siswa
Matematika Kelas IX SMP/MTs Berbasis Kurikulum 2013, edisi revisi 2018. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud no. 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/bahan-ajar-materi-persamaan-dan-fungsi-
kuadrat/ diakses tanggal 28 Februari 2021

26

Anda mungkin juga menyukai