Makalah ini dibuat dan diajukan guna memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “matematika”
DOSEN PEMBIMBING :
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
LAMPIRAN......................................................................................................... 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tersebut dapat digunakan untuk menaksir suatu nilai dari sebuah peristiwa.
Sebagai contoh, seseorang dapat menaksir jarak yang mereka tempuh
dengan kecepatan konstantdalam waktu tertentu. Begitupula seseorang
mudah memprediksi kecepatan kendaraannya jika akan menempuh
jarak tertentu dengan waktu tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sumbu mendatar disebut sumbu x dan sumbu tegak disebut sumbu
f(x). Apabila fungsi di atas dituliskan dalam bentuk y=2x+1, maka sumbu
tegak pada grafik disebut sumbu y. Dengan demikian y=f(x).
Karena grafik dari fungsi f(x)=2x+1 atau y=2x+1 berupa garis lurus,
maka bentuk y=2x+1 disebut persamaan garis lurus.
a. Bentuk eksplisit
b. Bentuk implisit.
2. Koordinat Cartesius
5
Gambar 1.2 Bidang Koordinat Cartesius
B. Gradien
Berikut adalah pengertian, perhitungan, cara menentukan persamaan
garis lurus dan sifat gradien.
1. Pengertian Gradien
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah
kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan
perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua buah
titik yang dilalui garis lurus. Menghitung gradien akan lebih mudah
dilakukan jika garis diletakkan pada koordinat cartesius.
6
2. Perhitungan gradien
Berikut adalah perhitungan gradien.
a) Menghitung gradien pada persamaan garis y = mx
Gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara
ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut :
Contoh soal :
a. y = 2x
b. x = 2y
c. 2x + 3y = 0
Jawab :
7
Persamaan garis y = -⅔ x sudah memenuhi bentuk y =mx jadi
diperoleh m= -⅔ x
8
persamaan garis tersebut kedalam bentuk y = mx + c. Kemudian nilai
gradient diperoleh dari nilai konstanta m didepan variabel x.
Contoh soal :
Tentukanlah gradient dari persamaan garis berikut :
a. x + 2y + 6 = 0
b. 4x + 5y = 9
Jawab :
Grafik 1
9
Perhatikan grafik 1. Garis l melalui dua titik yaitu titik A (x1, y1) dan
titk B (x2, y2). gradien dinotasikan dengan m garis l dihitung dengan
rumus
Contoh soal :
Jawab :
𝑦2−𝑦1 4−2 2
m= 𝑥2−𝑥1
= 4−2
= 2
=1
3. Sifat-sifat Gradien
Berikut adalah sifat-sifat gradien.
a) Gradient garis yang sejajar dengan sumbu x
10
Pada gambar 3.7 garis k melalui titik A (-1, 2) dan B (3, 2). Garis
tersebut sejajar dengan sumbu x. Gradient garis k dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut
𝑦2−𝑦1 2−2 0
m= 𝑥2−𝑥1
= 3−(−1)
= 4
=0
11
b) Gradien garis yang sejajar dengan sumbu y
Pada gambar 3.8 garis l yang melalui titik C (1, 3) dan D (1, -1)
letaknya sejajar dengan sumbu y. gradien l dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut
𝑦2−𝑦1 −1−3 −4
m= 𝑥2−𝑥1
= 1−1
= 0
=~
12
Pada gambar 3.8 garis k dan l adalah garis yang sejajar.
𝑦2−𝑦1 2−0 2
m= 𝑥2−𝑥1
= 0−(−2)
= 2
=1
Garis l melalui titik C (0, -1) dan D (1, 0) gradient l dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut
Untuk titik C (0, -1) maka 𝑥1=0, 𝑦1=−1
𝑦2−𝑦1 0−(−1) 1
m= 𝑥2−𝑥1
= 1−0
= 1
=1
13
d) Gradient dua garis yang tegak lurus
Pada gambar 3.10 garis k dan l adalah garis yang tegak lurus.
𝑦2−𝑦1 3−0 3
𝑚𝐶𝐷 = 𝑥2−𝑥1
= 0−3
= −3
=− 1
𝑦2−𝑦1 1−0 1
𝑚𝐴𝐵 = 𝑥2−𝑥1
= 0−(−1)
= 1
=1
14
Perhitungan tersebut memperjelas tentang hasil kali antara dua
gradient dari garis yang saling tegak lurus adalah -1
Pada gambar 3.11 menunjukkan sebuah garis k pada bidang koordinat cartesius.
Garis tersebut memulai titik A (𝑥1,𝑦1) dan tidak melalui titik pusat koordinat
15
sehingga persamaan garis pada gambar 3.11 dapat ditulis 𝑦1= 𝑚𝑥1 + 𝑐…(1)
Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat
diitulis y = mx + c…(2)
Jadi ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh :
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 5) dan memiliki gradien –2.
Jawab :
Untuk titik P(3, 5) maka x1 = 3, y1 = 5.
Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = –2 (x – 3)
y – 5 = –2x + 6
y = –2x + 6 + 5
y = –2x + 11 atau 2x + y – 11 = 0
● y - 𝑦1= m (x- 𝑥1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradient dan titik
koordinat
16
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat
adalah
Contoh soal
Jawab :
a. Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.
17
–1 (y – 3) = –2 (x – 3)
–y + 3 = –2x + 6
2x – y + 3 – 6 = 0
2x – y – 3 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.
Pada gambar 3.12 terdapat dua garis dalam dalam bidang koordinat yaitu garis k
dan l. dalam gambar 3.12 (a) kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada gambar
3.12 (b) kedua garis tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan pada
suatu titik yaitu titik A (𝑥1,𝑦1) jadi titk potong dapat dicari dari dua garis yang
tidak sejajar. Cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara menggambar (cara grafik) dan cara
subsitusi.
a) Cara grafik
18
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar kedalam bidang koordinat
cartesius sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari
gambar.
Contoh soal
b) Cara subsitusi
Dengan cara subsitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui
dimasukkan (disubsitusikan) kedalam variabel yang sama dari persamaan garis
yang lain.
Contoh soal
Dengan cara substitusi, tentukan koordinat titik potong antara garis 3x + y = 5 dan
garis 2x – 3y = 7
Jawab :
Ikuti langkah-langkah berikut.
• Ambil salah satu persamaan garis, misalnya 3x + y = 5.
• Tentukan salah satu variabel dari garis tersebut, misalnya y.
3x + y = 5 maka y = 5 – 3x.
• Substitusikan nilai y tersebut ke dalam persamaan garis yang lain.
2x – 3y = 7
2x – 3(5 – 3x) = 7
2x – 15 + 9x = 7
19
2x + 9x = 7 + 15
11x = 22
x=2
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika,
khususnya geometri. Karena merupakan objek elementer, garis biasanya
tidak didefinisikan. Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua
titik dengan jarak yang terdekat. Bentuk umum persamaan garis lurus
dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu bentuk eksplisit dan bentuk
implisit.
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah
kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan
perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua
buah titik yang dilalui garis lurus. Menghitung gradien akan lebih
mudah dilakukan jika garis diletakkan pada koordinat cartesius.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/64815666/Modul_Persamaan_Garis_Lur
us_Kelas_VIII_KD_3_4_dan_4_4
http://repository.radenintan.ac.id/14386/1/BUKU%20AISYAH.pdf
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/persamaan-ga
ris-lurus/
22
LAMPIRAN
Latihan Soal:
5
g : y = 2x + 3
mg = 2
Karena tegak lurus maka m1.m2= -1
2 . m2 = -1
m2 = -½
2. Jika A (-4, b) terletak pada garis dengan persamaan y = -x + 5, maka nilai b
adalah...
Pembahasan
y = -x + 5
y = -(-4) + 5
23
y=9
3. Gradien garis yang melalui P (4, -2) dan Q (3, -5) adalah...
Pembahasan
𝑦2−𝑦1
𝑚= 𝑥2−𝑥1
−5−(−2)
𝑚= 3−4
−3
𝑚= −1
𝑚=3
𝑥−2
4. Persamaan garis yang melalui titik (3, -2) dan tegak lurus garis y= 3
adalah...
Pembahasan
𝑥−2
g: y= 3
1
mg= 3
Persamaan garis:
−1
y–y1= 𝑚
(x-x1)
−1
y–(−2)= 1 (x-3)
3
y +2 = -3 (x -3)
y + 2 = -3x + 9
y= -3x + 9 –2
y= -3x + 7
24
y= 2x+3
25