Anda di halaman 1dari 28

PERSAMAAN GARIS LURUS

Makalah ini dibuat dan diajukan guna memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “matematika”

DOSEN PEMBIMBING :

Alifa Sabrina S.Pd M.Pd

Disusun Oleh:

Ryan Candra kurniawan (332198423125)

ilham Nur Alfian Hasyim (332198423117)

Fina Mediyana (332198423091)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena


atas rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Persamaan Garis Lurus ini. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat


kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan. Walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan


ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca
guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Bekasi, November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN

A. Persamaan Garis Lurus......................................................................................4


B. Gradien...............................................................................................................
6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

LAMPIRAN......................................................................................................... 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk


mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap
matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus
dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Hal ini karena konsep-konsep
dalam matematika merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Suatu konsep
disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar
bagi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap
suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap
konsep-konsep selanjutnya.

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta


didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta
didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun


sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan di
atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel,
diagram, dan media lain.

Banyak persoalan dalam kehidupan sehari-hari dapat


dimodelkan dengan persamaan garis lurus. Jika persoalan tersebut
telah dimodelkan menjadi persamaan garis lurus, maka persamaan

1
tersebut dapat digunakan untuk menaksir suatu nilai dari sebuah peristiwa.
Sebagai contoh, seseorang dapat menaksir jarak yang mereka tempuh
dengan kecepatan konstantdalam waktu tertentu. Begitupula seseorang
mudah memprediksi kecepatan kendaraannya jika akan menempuh
jarak tertentu dengan waktu tertentu.

Materi persamaan garis lurus ini masih sulit dipahami peserta


didik dan menjadi permasalahan dalam pembelajaran bagi guru. Oleh
karena itu dalam makalah ini dibahas materi aljabar dengan judul
“Persamaan Garis Lurus”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya menjelaskan, masalah yang


akan dikaji dalam makalah ini adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan persamaan garis lurus?


2. Apakah yang dimaksud dengan gradien?
3. Bagaimana cara menghitung gradien dan sifat-sifat gradien?
4. Bagaimana cara menentukan persamaa garis?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari


makalah ini adalah:

1. Menjelaskan pengertian persamaan garis lurus.


2. Menjelaskan pengertian gradien.
3. Menjelaskan cara menghitung gradien dan sifat-sifat gradien.
4. Menjelaskan cara menentukan persamaa garis.

2
D. Manfaat

Secara umum, sebuah penelitian dapat memberikan suatu manfaat,


baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat yang diharapkan dari
hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan


mengenai materi persamaan garis lurus.

2. Manfaat praktis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi


mahasiswa penikmat atau pembaca secara umum tentang konsep dasar
matematika khususnya sistem bilangan. Selain itu, makalah ini juga dapat
dimanfaatkan oleh penyusun untuk memenuhi kewajiban pembuatan
tugas sehingga diharapkan memperoleh nilai dari pengerjaannya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan Garis Lurus dan Grafiknya

Berikut ini adalah pengertian dan grafik koordiat cartesius persamaan


garis lurus.

1. Pengertian Persamaan Garis Lurus dan Grafiknya

Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika,


khususnya geometri. Karena merupakan objek elementer, garis biasanya
tidak didefinisikan. Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua titik
dengan jarak yang terdekat.

Perhatikan grafik dari fungsi f(x)=2x+1 dalam Koordinat Cartesius di


bawah ini.

4
Sumbu mendatar disebut sumbu x dan sumbu tegak disebut sumbu
f(x). Apabila fungsi di atas dituliskan dalam bentuk y=2x+1, maka sumbu
tegak pada grafik disebut sumbu y. Dengan demikian y=f(x).

Karena grafik dari fungsi f(x)=2x+1 atau y=2x+1 berupa garis lurus,
maka bentuk y=2x+1 disebut persamaan garis lurus.

Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dinyatakan dalam dua


bentuk berikut ini.

a. Bentuk eksplisit

Bentuk umum persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai


y=mx+c, dengan x dan y variabel atau peubah, m dan c konstanta. Bentuk
persamaan tersebut dinamakan bentuk eksplisit. Dalam hal ini m
sering dinamakan koefisien arah atau gradiendari garis lurus. Sehingga
untuk garis yang persamaannya y=2x+1 mempunyai gradien m=2.

b. Bentuk implisit.

Persamaan y=2x+1 dapat diubah ke bentuk lain yaitu 2x–y+1=0.


Sehingga bentuk umum yang lain untuk persamaan garis lurus dapat
dituliskan sebagai Ax+By+C=0 dengan x dan y peubah serta A, B, dan C
konstanta. Bentuk tersebut dinamakan bentuk implisit.

2. Koordinat Cartesius

Koordinat cartesius dalam hal ini adalah kerangka acuan dari


setiap objek geometri 2 dimensi. Perhatikan gambar 1.2, gambar
tersebut menunjukkan bidang koordinat cartesius yang memiliki sumbu
mendatar (sumbu x) dan sumbu tegak (sumbu y). Titik potong kedua sumbu
tersebut dinamakan titik asal atau titik koordinat. Pada gambar 1.2 titik
pusat koordinat ditunjukkan oleh titik O (0,0).

5
Gambar 1.2 Bidang Koordinat Cartesius

B. Gradien
Berikut adalah pengertian, perhitungan, cara menentukan persamaan
garis lurus dan sifat gradien.
1. Pengertian Gradien
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah
kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan
perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua buah
titik yang dilalui garis lurus. Menghitung gradien akan lebih mudah
dilakukan jika garis diletakkan pada koordinat cartesius.

Gradien garis pada sistem koordinat Cartesius memiki sifat-sifat


sebagai berikut.
a. Panjang atau pendeknya garis tidak mempengaruhi gradien.
b. Menentukan sebagian ruas garis dapat menentukan gradien.
c. Garis yang gradiennya positif akan miring ke kanan.
d. Garis yang gradiennya negatif akan miring ke kiri.

e. Gradien garis yang dilalui titik (0,0) dan titik (𝑥, 𝑦

6
2. Perhitungan gradien
Berikut adalah perhitungan gradien.
a) Menghitung gradien pada persamaan garis y = mx
Gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara
ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut :

Contoh soal :

Tentukanlah gradient dari persamaan berikut :

a. y = 2x
b. x = 2y
c. 2x + 3y = 0
Jawab :

a. Persamaan garis y = 2x sudah memenuhi bentuk y = mx. Jadi diperoleh


m=2
b. Persamaan garis x = 2y diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx
sehingga

Persamaan garis y = ½ x sudah memenuhi bentuk y = mx jadi


diperoleh m = ½ x

c. Persamaan 2x + 3y = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y = mx


sehingga

7
Persamaan garis y = -⅔ x sudah memenuhi bentuk y =mx jadi
diperoleh m= -⅔ x

b) Menghitung garis pada persamaan garis y = mx + c


Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y
= mx. Perhitungan pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara
menentukan nilai konstanta didepan variabel x.
Contoh soal :
Tentukanlah gradien dari persamaan berikut :
a. 2y = x + 12
b. 2 + 4y = 3x + 5
Jawab :
a. Parsamaan garis 2y = x + 12 terlebih dahulu di ubah menjadi bentuk
y = mx + c sehingga

b. Persamaan 2 + 4y = 3x + 5 terlebih dahulu diubah menjadi bentuk y


= mx + c sehingga

c) Menghitung gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0


Sama dseperti sebelumnya, gradient pada persamaan garis ax + by
+ c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu

8
persamaan garis tersebut kedalam bentuk y = mx + c. Kemudian nilai
gradient diperoleh dari nilai konstanta m didepan variabel x.
Contoh soal :
Tentukanlah gradient dari persamaan garis berikut :
a. x + 2y + 6 = 0
b. 4x + 5y = 9

Jawab :

a. Persamaan garis x + 2y + 6 = 0 diubah terlebih dahulu menjadi


bentuk y = mx + c sehingga

b. Persamaan garis 4x + 5y = 9 diubah terlebih dahulu menjadi y =


mx + c sehingga

d) Menghitung gradient pada garis yang melalui dua titik

Grafik 1

9
Perhatikan grafik 1. Garis l melalui dua titik yaitu titik A (x1, y1) dan
titk B (x2, y2). gradien dinotasikan dengan m garis l dihitung dengan
rumus

Contoh soal :

Tentukanlah gradient garis yang melalui titik koordinat A (2, 2) dan B


(4, 4)

Jawab :

Untuk titik A (2, 2) maka 𝑥1=2, 𝑦1=2

Untuk titik B (4, 4) maka 𝑥2=4, 𝑦2=4

𝑦2−𝑦1 4−2 2
m= 𝑥2−𝑥1
= 4−2
= 2
=1

Jadi, gradiennya adalah 1.

3. Sifat-sifat Gradien
Berikut adalah sifat-sifat gradien.
a) Gradient garis yang sejajar dengan sumbu x

10
Pada gambar 3.7 garis k melalui titik A (-1, 2) dan B (3, 2). Garis
tersebut sejajar dengan sumbu x. Gradient garis k dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut

Untuk titik A (-1, 2) maka 𝑥1=−1, 𝑦1=2

Untuk titik B (3, 2) maka 𝑥2=3, 𝑦2=2

𝑦2−𝑦1 2−2 0
m= 𝑥2−𝑥1
= 3−(−1)
= 4
=0

Jadi, gradiennya adalah 0

Perhitungan tersebut memperjelas tentang gradien garis yang


sejajar dengan sumbu x nilai gradiennya adalah nol.

11
b) Gradien garis yang sejajar dengan sumbu y

Pada gambar 3.8 garis l yang melalui titik C (1, 3) dan D (1, -1)
letaknya sejajar dengan sumbu y. gradien l dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut

Untuk titik C (1, 3) maka 𝑥1=1, 𝑦1=3

Untuk titik D (1, -1) maka 𝑥2=1, 𝑦2=−1

𝑦2−𝑦1 −1−3 −4
m= 𝑥2−𝑥1
= 1−1
= 0
=~

Jadi, gradiennya adalah tak terhingga

Perhitungan tersebut memperjelas tentang gradien garis yang


sejajar dengan sumbu y tidak memiliki gradient.

c) Gradient dua garis yang sejajar

12
Pada gambar 3.8 garis k dan l adalah garis yang sejajar.

- Garis k melalui titik A (-2, 0) dan B (0, 2) gradient k dapat


dihitung dengan cara sebagai berikut
Untuk titik A (-2, 0) maka 𝑥1=−2, 𝑦1=0

Untuk titik B (0, 2) maka 𝑥2=0, 𝑦2=2

𝑦2−𝑦1 2−0 2
m= 𝑥2−𝑥1
= 0−(−2)
= 2
=1

Jadi, gradiennya adalah 1

Garis l melalui titik C (0, -1) dan D (1, 0) gradient l dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut
Untuk titik C (0, -1) maka 𝑥1=0, 𝑦1=−1

Untuk titik D (1, 0) maka 𝑥2=1, 𝑦2=0

𝑦2−𝑦1 0−(−1) 1
m= 𝑥2−𝑥1
= 1−0
= 1
=1

Jadi, gradiennya adalah 1

Perhitungan tersebut memperjelas tentang gradient garis yang


sejajar memiliki gradient yang sama.

13
d) Gradient dua garis yang tegak lurus

Pada gambar 3.10 garis k dan l adalah garis yang tegak lurus.

- Garis k melalui titik C (3, 0) dan D (0, 3) gradient k dapat dihitung


dengan cara sebagai berikut
Untuk titik C (3, 0) maka 𝑥1=3, 𝑦1=0

Untuk titik D (0, 3) maka 𝑥2=0, 𝑦2=3

𝑦2−𝑦1 3−0 3
𝑚𝐶𝐷 = 𝑥2−𝑥1
= 0−3
= −3
=− 1

Jadi, gradiennya adalah –1

- Garis l melalui titik A (-1, 0) dan B (0, 1) gradient l dapat dihitung


dengan cara sebagai berikut

Untuk titik A (-1, 0) maka 𝑥1=−1, 𝑦1=0

Untuk titik B (0, 1) maka 𝑥2=0, 𝑦2=1

𝑦2−𝑦1 1−0 1
𝑚𝐴𝐵 = 𝑥2−𝑥1
= 0−(−1)
= 1
=1

Jadi, gradiennya adalah 1

Hasil kali dua gradient tersebut adalah 𝑚𝐴𝐵 x 𝑚𝐶𝐷 = 1 x -1 = -1

14
Perhitungan tersebut memperjelas tentang hasil kali antara dua
gradient dari garis yang saling tegak lurus adalah -1

4. Menentukan Persamaan Garis Lurus

Persamaan garis lurus menyatakan titik-titik yang dilalui oleh suatu


garis lurus. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bentuk y = mx
merupakan bentuk parsamaan garis lurus sederhana. Dikatakan bentuk
sederhana karena garis yang dibentuk oleh persamaan garis tersebut
selalu melalui titik pusat koordinat.

Bentuk umum dari persamaan garis lurus adalah

Persamaan garis ini hampir sama dengan bentuk sederhananya


namun diberi tambahan konstanta (dengan lambang c). hal ini
menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh persamaan garis tersebut
tidak akan melalui titik O (0, 0).

a. Menentukan persamaan garis dari gradient dan titik koordinat

Pada gambar 3.11 menunjukkan sebuah garis k pada bidang koordinat cartesius.
Garis tersebut memulai titik A (𝑥1,𝑦1) dan tidak melalui titik pusat koordinat

15
sehingga persamaan garis pada gambar 3.11 dapat ditulis 𝑦1= 𝑚𝑥1 + 𝑐…(1)

Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat
diitulis y = mx + c…(2)

Jadi ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh :

Selanjutnya diperoleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika


diketahui gradient dan titik koordinat yaitu

Contoh soal :

Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 5) dan memiliki gradien –2.
Jawab :
Untuk titik P(3, 5) maka x1 = 3, y1 = 5.
Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = –2 (x – 3)
y – 5 = –2x + 6
y = –2x + 6 + 5
y = –2x + 11 atau 2x + y – 11 = 0

b. Menentukan persamaan garis yang melalui dua titik


Cara untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik
hampir sama dengan rumus umum yang telah dipelajari sebelumnya.
Perhatikan uraian berikut :

● y - 𝑦1= m (x- 𝑥1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradient dan titik

koordinat

16
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat
adalah

Contoh soal

Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik koordinat berikut.


a. A (3, 3) dan B (2, 1)
b. C (–1, 4) dan D (1, 3)
c. E (6, 10) dan F (–5, 2)

Jawab :
a. Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.

Persamaan yang diperoleh:

17
–1 (y – 3) = –2 (x – 3)
–y + 3 = –2x + 6
2x – y + 3 – 6 = 0
2x – y – 3 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.

c. Menentukan koordinat titik potong dari dua garis lurus

Pada gambar 3.12 terdapat dua garis dalam dalam bidang koordinat yaitu garis k
dan l. dalam gambar 3.12 (a) kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada gambar
3.12 (b) kedua garis tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan pada
suatu titik yaitu titik A (𝑥1,𝑦1) jadi titk potong dapat dicari dari dua garis yang

tidak sejajar. Cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara menggambar (cara grafik) dan cara
subsitusi.

a) Cara grafik

18
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar kedalam bidang koordinat
cartesius sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari
gambar.

Contoh soal

b) Cara subsitusi
Dengan cara subsitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui
dimasukkan (disubsitusikan) kedalam variabel yang sama dari persamaan garis
yang lain.

Contoh soal

Dengan cara substitusi, tentukan koordinat titik potong antara garis 3x + y = 5 dan
garis 2x – 3y = 7

Jawab :
Ikuti langkah-langkah berikut.
• Ambil salah satu persamaan garis, misalnya 3x + y = 5.
• Tentukan salah satu variabel dari garis tersebut, misalnya y.
3x + y = 5 maka y = 5 – 3x.
• Substitusikan nilai y tersebut ke dalam persamaan garis yang lain.
2x – 3y = 7
2x – 3(5 – 3x) = 7
2x – 15 + 9x = 7

19
2x + 9x = 7 + 15
11x = 22
x=2

• Substitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan garis.


3x + y = 5
3 (2) + y = 5
6+y=5
y=5–6
y = –1
• Diperoleh x = 2 dan y = –1. Jadi, koordinat titik potong kedua garis itu adalah (2,
–1)

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika,
khususnya geometri. Karena merupakan objek elementer, garis biasanya
tidak didefinisikan. Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua
titik dengan jarak yang terdekat. Bentuk umum persamaan garis lurus
dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu bentuk eksplisit dan bentuk
implisit.
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah
kemiringan garis atau biasa disebut gradien. Gradien merupakan
perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua
buah titik yang dilalui garis lurus. Menghitung gradien akan lebih
mudah dilakukan jika garis diletakkan pada koordinat cartesius.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/64815666/Modul_Persamaan_Garis_Lur
us_Kelas_VIII_KD_3_4_dan_4_4

http://repository.radenintan.ac.id/14386/1/BUKU%20AISYAH.pdf

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/persamaan-ga
ris-lurus/

22
LAMPIRAN

Latihan Soal:

1. Persamaan garis gadalah 3y + 5 = 6x gradien garis yang tegak lurus garis g


adalah...
Pembahasan
g : 3y + 5 = 6x
g : 3y = 6x + 5
6 5
g:y= 3
+ 3

5
g : y = 2x + 3

mg = 2
Karena tegak lurus maka m1.m2= -1
2 . m2 = -1
m2 = -½
2. Jika A (-4, b) terletak pada garis dengan persamaan y = -x + 5, maka nilai b
adalah...
Pembahasan
y = -x + 5
y = -(-4) + 5

23
y=9

3. Gradien garis yang melalui P (4, -2) dan Q (3, -5) adalah...
Pembahasan
𝑦2−𝑦1
𝑚= 𝑥2−𝑥1

−5−(−2)
𝑚= 3−4

−3
𝑚= −1

𝑚=3

𝑥−2
4. Persamaan garis yang melalui titik (3, -2) dan tegak lurus garis y= 3

adalah...
Pembahasan
𝑥−2
g: y= 3

1
mg= 3

Persamaan garis:
−1
y–y1= 𝑚
(x-x1)
−1
y–(−2)= 1 (x-3)
3

y +2 = -3 (x -3)
y + 2 = -3x + 9
y= -3x + 9 –2
y= -3x + 7

5. Persamaan garis yang bergradien 2 dan melalui titik (0,3) adalah...


Pembahasan
y –y1= m (x –x1)
y–3= 2 (x –0)
y–3= 2x

24
y= 2x+3

25

Anda mungkin juga menyukai