Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODE NUMERIK
“Solusi Persamaan dengan Metode Iterasi Titik Tetap”

Dosen Pengampu : Dian Yayan Sukma, ST., MT.

DISUSUN OLEH :

Cristian Agung P (Mencari referensi makalah)


Kalimah Sakti Rinjani (Membuat Makalah dan Study kasus)
Muhammad Ari (Membuat Makalah)
Muhammad Dwifebrian H (Membuat PPT)
Muhammad Fikri (Membuat PPT)
Rendi Sepriwinata (Mencari referensi study kasus)
Marchello Dippy (Membuat PPT)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada tim penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah tim penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Solusi
Persamaan dengan Metode Iterasi Titik Tetap” ini tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Metode
Numerik di jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau. Selain itu,
tim penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Solusi Persamaan dengan Metode Iterasi Titik Tetap.

Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dian Yayan Sukma,
S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Numerik yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni tim penulis. Tim penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Tim penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan tim penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 15 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Metode Iteriasi Titik Tetap....................................................................................................2
2.2 Study Kasus...........................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Solusi Persamaan dengan Metode Iterasi Titik Tetap adalah topik
yang penting dalam ilmu matematika dan banyak digunakan dalam
berbagai bidang seperti teknik, sains, dan industri. Metode ini adalah salah
satu teknik numerik yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
matematika yang sulit atau tidak dapat diselesaikan secara analitis.

Metode Iterasi Titik Tetap membantu dalam menyelesaikan


persamaan non-linear yang seringkali muncul dalam berbagai aplikasi
nyata. Dalam makalah ini, dijelaskan konsep dasar Metode Iterasi Titik
Tetap, langkah-langkah yang diperlukan untuk mengimplementasikan
metode tersebut, serta contoh penerapannya pada berbagai jenis persamaan
non-linear.

Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Metode


Numerik Melalui tugas ini, diharapkan para mahasiswa dapat memahami
dan menguasai konsep dasar Metode Iterasi Titik Tetap dan mampu
menerapkannya secara efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah
persamaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi metode iterasi titik tetap dan penjelasannya ?

2. Bagaimana penyelesaian studi kasus ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi metode iterasi titik tetap dan penjelasannya

2. Dapat menyelesaikan studi kasus yang telah terlampir

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Iterasi Titik Tetap`

2.1.1 Konsep Metode Iterasasi Titik Tetap

Metode terbuka menggunakan rumus untuk memprediksi


akar. Rumus tersebut dapat dikembangkan untuk iterasi titik tetap
sederhana (atau, seperti yang juga disebut, iterasi satu titik atau
substitusi berturut-turut) dengan mengubah fungsi f(x) = 0
sehingga x berada di sisi kiri persamaan:

x=g ( x ) ............................(1)

Transformasi ini dapat dicapai baik dengan manipulasi


aljabar maupun dengan menambahkan x ke kedua sisi persamaan
asli. Sebagai contoh : x 2−2 x+3=0

Dapat dengan mudah dimanipulasi menjadi :

Sedangkan sin x = 0 akan dinyatakan dalam bentuk Persamaan (1)


dengan cara menambahkan x pada kedua ruas untuk memberikan x
= sin x + x.

Kegunaan Persamaan (1)  adalah bahwa ia memberikan


suatu formula untuk meramal suatu nilai x sebagai fungsi
dari x. Jadi, jika diberikan suatu terkaan awal pada
akar xi, Persamaan (1) dapat dipakai untuk menghitung taksiran
baru xi+1, seperti yang diungkapkan oleh rumus iterasi
..........(2).

Seperti halnya dengan rumus-rumus iterasi lainnya dalam


buku ini, galat hampiran untuk persamaan ini dapat ditentukan
dengan memakai penaksir galat:

Contoh :
Gunakan iterasi titik tetap sederhana untuk menemukan akar dari

Fungsi ini dapat langsung dipisahkan dan diekspresikan dalama


bentuk persamaan (2).

2
Mulai dengan terkaan awal xo = 0, persamaan iterasi ini dapat
diterapkan untuk menghitung:

Jadi, setiap iterasi membuat taksiran semakin dekat ke nilai akarnya


yang sejati, atau 0,56714329.

Kekonvergenan dan Kedivergenenan


Perhatikan bahwa gerak relatif yang eksak untuk tiap iterasi dari
contoh sebelumnya secara kasar sebanding terhadap galat dari iterasi
sebelumnya. Sifat ini dinamakan kekonvergenan linear, merupakan
ciri iterasi satu titik.
Selain daripada “laju” kekonvergenan, pada kesempatan ini kita
harus memberikan komentar tentang “kemungkinan” kekonvergenan.
Konsep kekonvergenan dan kedivergenan dapat dilukiskan secara
grafis. Ingat kembali bahwa suatu fungsi digrafikkan untuk
memvisualisasikan struktur dan perilakunya. Pendekatan grafis lain
adalah memisahkan persamaan f(x)=0, ke dalam dua bagian
komponen, seperti dalam

Maka kedua persamaan :


dan
dapat digambarkan grafiknya secara terpisah. Nilai-nilai x yang
berpadanan dengan perpotongan dari fungsi-fungsi ini menyatakan
akar-akar f(x)=0.
Contoh :
Pisahkan persamaan e− x . maka nilai nilai dapat dihitung :

3
Perpotongan kedua kurva menunjukkan suatu taksiran akar sebesar x =
0,57, yang berpadanan dengan titik dimana kurva memotong sumbu x.

Gambar 1 Dua grafis alternatif Metode untuk menentukan akar Dari fungsi contoh
diatas (a) Akar pada titik di mana ia melintasi sumbu x; (b) akar di persimpangan fungsi
komponen

Sekarang metode dua-kurva dapat dipakai untuk mengilustrasikan


kekonvergenan dan kedivergenan iterasi satu titik. Pertama-tama,
Persamaan (1) dapat diungkapkan kembali sebagai sepasang
persamaan: y1=x dan y2=g(x). Dua persamaan ini kemudian dapat
digambar grafiknya secara terpisah. Seperti kasus Persamaan (3) dan
(4), akar-akar f(x)=0 berpadanan dengan nilai absis pada perpotongan
dua kurva tersebut. Fungsi y1=x dan empat bentuk yang berlainan
untuk y2=g(x) digambar grafiknya dalam gambar 2.

4
Gambar 2 Pelukisan grafis kekonvergenan (a) dan (b) serta kedivergenan (c) dan
(d) dari iterasi satu-titik sederhana.

Untuk kasus pertama (Gambar 2(a)), terkaan awal x0 dipakai untuk


menentukan titik yang berpadanan [x0,g(x0)] pada kurva y2. Titik-titik
[x1,x1] ditemukan dengan bergerak ke kiri mendatar ke
kurva y1. Gerakan-gerakan ini setara dengan iterasi pertama dalam
metode satu langkah:
x1 = g(x0)
Jadi, dalam persamaan dan juga gambar grafik, nilai yang
mengawali x0 dipakai untuk memperoleh taksiran x1. Iterasi

5
berikutnya terdiri atas memindahkan ke [x1,g(x1)] dan kemudian ke
[x2,g(x2)]. Iterasi ini setara dengan persamaan
x2 = g(x1)
Penyelesaian dalam gambar 2(a) konvergen karena taksiran
dari x bergerak pada tiap iterasi semakin dekat ke akar. Hal yang sama
berlaku untuk gambar 2(b). Namun, tidak demikian halnya untuk
gambar 2(c) dan 2(d), dimana iterasinya menjauhi akar. Perhatikan
bahwa kekonvergenan hanya terjadi jika nilai mutlak kemiringan y2 =
g(x) lebih kecil daripada kemiringan y1=x.

2.1.2 Algoritma Metode Iterasi Titik Tetap

Algoritma komputer untuk iterasi titik tetap sangat


sederhana. Ini terdiri dari loop untuk menghitung perkiraan baru
secara iteratif hingga kriteria terminasi terpenuhi. Gambar 3
menampilkan pseudocode untuk algoritma tersebut. Metode
terbuka lainnya dapat diprogram dengan cara yang serupa, dengan
modifikasi utama adalah mengubah rumus iteratif yang digunakan
untuk menghitung perkiraan akar baru.

Gambar 3 Pseudocode untuk iterasi titik tetap

Flowchart :
start

Nilai awal, X0

Iterasi = 1

Tentukan g(Xn)

6
Iterasi = iterasi +1 Xn+1= g(Xn)

tidak f(Xn+1)=0 |
|Xn+1-xn|<E ?

ya
r =Xn+1

end

2.2 Studi Kasus

Suatu rugi/losses jaringan listrik (y) nilainya dipengaruhi oleh beban listrik yang
dilayani (x), mengikuti persamaan matematis dibawah ini :
y(x) = x3 - x2 - 9x + 1
Tentukan berapa nilai beban secara numerik menggunakan algoritma Metode
iterasi titik tetap hingga tingkat ketelitian 0,001 agar losses jaringan tersebut
menjadi nol!
3 2
y ( x ) =x −x −9 x+ 1

ε =0,001

Pertama ubah persamaan menjadi


3 2
x −x −9 x +1=0

Lalu ubah menjadi bentuk x=g ( x )

1. x=√3 x 2+ 9 x −1 → g ( x )=√ x2 +9 x−1


3

2. x=√ x 3−9 x +1→ g ( x ) =√ x 3−9 x +1

x 3−x 2+1 x 3− x2 +1
3. x= → g ( x )=
9 9
−1 −1
4. x= 2
→ g ( x )= 2
x −x−9 x −x −9
Lalu cek kekonvergenan persamaan tersebut dengan cara diturunkan
terlebih dahulu

Dengan mengecek nilai gradiennya apakah berada di rentang 0<x<1

2 x+ 9
,
1. mg(x) = 2
2 m[0,1] = [3, 0.84744] Konvergen
3(x + 9 x −1) 3

7
2
3 x −9
2. mg(x) = , m[0,1] = [4.5, 1.13 i] Divergen
2 √ x −9 x +1
3

1 2
3. mg(x) = (3 x −2 x ), m[0,1] = [0,0.1111111 ] Konvergen
9
2 x−1
4. mg(x) = 2 , m[0,1] = [-0.0123,0.0123 ] Konvergen
( x −x−9)2
Berdasarkan pengecekan maka fungsi g(x) yang konvergen saja yang akan di
iterasi dengan X0=1

Dengan hasil iterasi pada tabel berikut :

n X(n) X(n+1) E(n)


0 1 2,080083823 1,080083823
1 2,080083823 2,804054632 0,723970809
2 2,804054632 3,178079813 0,374025181
3 3,178079813 3,353190978 0,175111165
4 3,353190978 3,431953898 0,07876292
5 3,431953898 3,466784904 0,034831006
6 3,466784904 3,482076031 0,015291127
7 3,482076031 3,488767741 0,006691709
8 3,488767741 3,491692133 0,002924392
9 3,491692133 3,492969374 0,001277241

n X(n) X(n+1) E(n)


0 1 0,111111111 0,888888889
1 0,111111111 0,231120425 0,120009314
2 0,231120425 1,042654852 0,811534427
3 1,042654852 2,115756226 1,073101374
4 2,115756226 2,823870348 0,708114122
5 2,823870348 3,187617409 0,363747062
6 3,187617409 3,357529997 0,169912587
7 3,357529997 3,433882042 0,076352046
8 3,433882042 3,467633149 0,033751107
9 3,467633149 3,482447578 0,014814429
10 3,482447578 3,488930177 0,006482599
11 3,488930177 3,49176309 0,002832912

8
12 3,49176309 3,493000359 0,001237269

n X(n) X(n+1) E(n)


0 1 0,111111111 0,888888889
1 0,111111111 0,10990502 0,001206091
2 0,10990502 0,10991637 1,13498E-05
3 0,10991637 0,109916263 1,06981E-07
4 0,109916263 0,109916264 1,00837E-09
5 0,109916264 0,109916264 9,50454E-12

Maka dari iterasi diatas didapat nilai beban secara numerik adalah X = 0,10990502
dan
X =3,493000359 atau 3,492969374.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Metode Iterasi Titik Tetap adalah salah satu metode numerik untuk
mencari akar suatu persamaan non-linear. Metode ini cukup mudah
dipahami dan diimplementasikan, sehingga cocok digunakan dalam
berbagai aplikasi ilmiah dan teknik.

Metode Iterasi Titik Tetap didasarkan pada konsep titik tetap dari
suatu fungsi, yaitu titik dimana fungsi tersebut memiliki nilai sama dengan
argumen masukannya. Metode ini bekerja dengan mengambil suatu nilai
awal (tebakan awal) dan melakukan iterasi terus-menerus dengan
menggunakan rumus iteratif yang telah ditentukan hingga mendekati akar
yang diinginkan atau hingga memenuhi kriteria terminasi tertentu.

Kesimpulannya, Metode Iterasi Titik Tetap adalah metode numerik


yang sederhana, mudah dipahami, dan dapat diterapkan pada berbagai
jenis persamaan non-linear. Meskipun metode ini memiliki kelemahan
dalam kecepatan konvergensi, tetapi keuntungan utamanya adalah
kemudahan penggunaan dan implementasi.

3.2 Saran

9
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menyadari betul masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan maka dari itu tim penulis
mengharapkan kritk dan saran yang membangun kepada pembaca. Selain
itu tim penulis sampaikan kepada pembaca agar tidak merasa cepat puas
dengan materi yang ada karena masih banyak cara yang bisa di jadikan
media belajar dan penambahan wawasan.

DAFTAR PUSTAKA
Chapra, Steven C. & Raymond P. Canale. 2006. Numerical Methods for
Engineers SEVENTH EDITION. New York : McGraw-Hill Education.

10

Anda mungkin juga menyukai