METODE NUMERIK
PERSAMAAN AKAR METODE TERBUKA
Disusun oleh :
Cindi
F1D122014
Dosen Pengampu :
Muhammad El Hakim,S.T., M.T.
199306252022031012
Cindi
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….. 5
BAB II PENUTUP……………………………………………………………… 13
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 13
3.2 Saran…………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, matematika sering digunakan sebagai alat
bantuuntuk menyelesaikan suatu kejadian atau masalah. Penyelesaian dengan
matematikamisalnya dengan cara memodelkan suatu kejadian kedalam bentuk
persamaanmatematika sehingga dapat diselesaikan dengan perhitungan matematika.
Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalamberbagai disiplin
ilmu pengetahuan seperti bidang fisika, kimia, ekonomi atau pada persoalanrekayasa
(engineering), seperti teknik sipil, teknik mesin, teknik elektro, dansebagainya [7].
Seringkali model matematika dari suatu kejadian muncul dalambentuk persamaan
nonlinier. Persamaan nonlinier adalah persamaan yang jikadigambarkan dalam
bidang kartesius berbentuk garis tidak lurus (berbentuk kurva) [5]. Solusi persamaan
nonlinier adalah mencari akar dari persamaan nonlinier. Karena persamaan nonlinier
melibatkan bentuk trigonometri, eksponensial, logaritmadan fungsi transenden
lainnya. Misalnya, tentukan akar riil terkecil dari ǡ͵ͳǡ ͳǡ − ǡ͵ . Maka bentuk
persamaan tersebut tidak diselesaikandengan metode analitik, yaitu metode
penyelesaian model matematika denganrumus-rumus aljabar yang sudah baku. Jika
metode analitik tidak dapat diterapkanpada persamaan nonlinier, maka dapat
menggunakan metode numerik. Metodenumerik adalah teknik yang digunakan untuk
memformulasikan persoalan matematiksehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan atau aritmatika biasa (tambah, kurang, kali, dan bagi). Metode ini dapat
memperoleh akar yang mendekati akar sebenarnya yang disebut akar hampiran [7].
Dalam metode numerik, metode pencari akar persamaan nonlinier dilakukandengan
iterasi. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode Newtonataudisebut
juga metode Newton-Raphson [4]. Metode ini tergolong cepat kekonvergenannya
dengan memiliki konvergensi berorde kedua. Pada beberapa persamaan nonlinier,
memungkinkan diperoleh suatu persamaanyang sulit untuk diperoleh turunan dari
persamaan tersebut. Sehingga penggunaanmetode Newton-Raphson untuk solusi
3
persamaan nonlinier akan menghadapi kendala. Karena dalam penyelesaian metode
Newton-Raphson membutuhkan turunandari persaman nonlinier tersebut. Untuk
mengatasi kendala pada metode Newton-Raphson, solusi persamaannonlinier dapat
diselesaikan dengan metode secant. Metode ini merupakanpengembangan dari
metode Newton-Raphson, dengan tidak melakukan penurunandari persamaan
nonlinier dalam penyelesaiannya. Sehingga metode secant cukupefektif digunakan
untuk solusi persamaan nonlinier. Selain metode secant, solusi persamaan nonlinier
dapat diselesaikan denganmenggunakan metode Soleymani-Hosseinabadi orde ketiga
(SH3). Sama halnyadengan metode secant, metode SH3 tidak melakukan penurunan
dari persamaannonlinier dalam penyelesaiannya. Orde atau laju kekonvergenan
metode SH3memiliki konvergensi orde ketiga. Sehingga metode ini dapat lebih cepat
dari metodeNewton-Raphson dalam penyelesaian solusi persamaan nonlinier.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perhitungan iterasi dalam mencari akar dari persamaan nonlinier
menggunakan matode secant.
2. Mengetahui perhitungan iterasi dalam mencari akar dari persamaan nonlinier
menggunakan matode Newton-Rapshon
3. Mengetahui perhitungan iterasi dalam mencari akar dari persamaan nonlinier
menggunakan matode Iterasi titik tetap
4
BAB II
PEMBAHASAN
Metode terbuka adalah salah satu metode penyelesaian persamaan non linear
yang tidak memerluka selang [a,b] yang mengandung akar. Metode ini memerluka
tebakan awal akar , lalu dengan prosedur lelaran untuk menghitung hampir akar yang
baru. Pada setiap kali lelaran, hamper akar yang lama dipakai untuk menghitung
hampiran akar yang baru. Metode terbuka tidak selalu berhasil menemukan akar,
kadan kadang konvergen (mendekati akar sejati ), kadang kadang divergen (menjauhi
akar sejati ). Namun, apabila lelarannya konvergen, konvergensinya berlangsung
sangat cepat dibandingkan dengan metode tertutup (Munir,2015).
Jenis metode yang termasuk dalammteode terbuka adalah metode lelaran titik,
metode Newton-Rapshon dan metode secant.
5
4. Untuk iterasi i=1i=1 s/d NN atau
f(xiterasi)≥e→xi=g(xi−1)f(xiterasi)≥e→xi=g(xi−1), Hitung f(xi)f(xi)
5. Akar persamaan adalah xx terakhir yang diperoleh
Contoh Selesaikan persamaan non-linier pada Contoh 7.2 menggunakan metode iterasi
titik tetap?
Jawab:
Untuk menyelesaikan persamaan non-linier tersebut kita perlu mentransformasi
persamaan non-linier tersebut terlebih dahulu.
xe−x+1=0 →x=−1e−xxe−x+1=0 →x=−1e−x
Untuk tebakan awal digunakan nilai x=−1x=−1
x1=−1e1=−2,718282x1=−1e1=−2,718282
Nilai xx tersebut selanjutnya dijadikan nilai input pada iterasi selanjutnya:
x2=−1e2,718282=−0,06598802x2=−1e2,718282=−0,06598802
iterasi terus dilakukan sampai diperoleh |xi+1−xi|≤e|xi+1−xi|≤e.
2. Metode Newton-Raphson
6
while(abs(xnew-xold)>tol){
iter <- iter+1
if(iter>N){
stop("No solutions found") }
xold<-xnew
xnew <- xold - f(xold)/fp(xold)}
root<-xnew
return(list(`function`=f, root=root, iter=iter))}
Contoh :
Selesaikan persamaan non-linier x - e^-x = 0 menggunakan metode Newton-
Raphson?
Jawab :
Untuk dapat menggunakan metode Newton-Raphson, terlebih dahulu kita perlu
memperoleh turunan pertama dari persamaan tersebut.
f(x) = x - e^-x → f′(x) = 1 + e^-x
Tebakan awal yang digunakan adalah x = 0.
f(x0) = 0 - e^-0 = 1
f′(x0) = 1 + e^-0 = 2
Hitung nilai x baru:
x1 = x0 - f(x0)/f′(x0) = 0 - -1/2 = 0, 5
Untuk mempercepat proses iterasi, kita dapat menggunakan fungsi root_newton().
Berikut adalah sintaks yang digunakan:
root_newton(function(x){x-exp(-x)},
function(x){1+exp(-x)},
x0=0)
## $`function`
## function(x){x-exp(-x)}
## <bytecode: 0x0000000012c06350>
## $root
## [1] 0.5671433
## $iter
## [1] 5
Berdasarkan hasil iterasi diperoleh akar penyelesaian persamaan non-linier adalah x =
0, 5671433 dengan jumlah iterasi yang diperlukan adalah 5 iterasi.
Dalam penerapannya metode Newton-Raphson dapat mengalami kendala. Kendala
yang dihadapi adalah sebagai berikut:
7
1. titik pendekatan tidak dapat digunakan jika merupakan titik ekstrim atau titik
puncak. Hal ini disebabkan pada titik ini nilai f′ (x) = 0. Untuk memahaminya
perhatikan ilustasi yang disajikan pada Gambar 7.9. Untuk menatasi kendala ini
biasanya titik pendekatan akan digeser.
2. Sulit memperoleh penyelesaian ketika titik pendekatan berada diantara 2 titik
stasioner. Untuk memahami kendala ini perhatikan Gambar 7.10. Untuk
menghindarinya, penentuan titik pendekatan dapat menggunakan bantuan metode
tabel.
3. Turunan persamaan sering kali sulit untuk diperoleh (tidak dapat dikerjakan
dengan metode analitik).
Metode Secant merupakan perbaikan dari metode regula-falsi dan Newton Raphson,
dimana kemiringan dua titik dinyatakan secara diskrit dengan mengambil bentuk
garis lurus yang melalui satu titik. Persamaan yang dihasilkan disajikan pada
Persamaan (7.8).
y - y0 = m(x - x0)(7.8)
8
yn+1 - yn = mn(xn+1 - xn) (7.10)
Bila titik xn+1 dianggap akar persamaan maka nilai yn+1 = 0, sehingga diperoleh:
atau
x1 = x0 + 10 ∗ tol (7.15)
Fungsi root_secant() merupakan fungsi yang penulis buat untuk melakukan iterasi
menggunakan metode Secant. Berikut merupakan sintaks dari fungsi tersebut:
9
fxold <- f(x)
x <- xold+10*tol
while(abs(x-xold)>tol){
iter <- iter+1
if(iter>N)
stop("No solutions found")
fx <- f(x)
xnew <- x - fx*((x-xold)/(fx-fxold))
xold <- x
fxold <- fx
x <- xnew}
root<-xnew
return(list(`function`=f, root=root, iter=iter))}
Contoh :
f (x0) = 0 - e^-0 = 1
Untuk mempercepat proses iterasi kita dapat menggunakan fungsi root_secant() pada
R. Berikut sintaks yang digunakan:
root_secant(function(x){x-exp(-x)}, x=0)
## $`function`
10
## function(x){x-exp(-x)}
## <bytecode: 0x0000000013226f08>
##
## $root
## [1] 0.5671433
##
## $iter
## [1] 6
Berdasarkan hasil iterasi diperoleh nilai akar penyelesaian adalah x = 0, 5671433
dengan iterasi dilakukan sebanyak 6 kali.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah. F. A. 2009. “Analisis penyelesaian pada metode terbuka “.
Jurnal Academia.Vol 2 . No . 1. 36-57.
Munir.2015. Konsep dan Aplikasi akar. Bandung:Alfabeta.
13