METODE TERBUKA
ITERASI SATU TITIK SEDERHANA NEWTON RAPHSON
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Fisika
Dosen Pengampu:
Winda Setya, M.Sc.
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Erli Fathul Ula 1192070021
Fariz Muhammad 1192070024
Giftari 1192070035
Khorsyid Pasya
Melia Pioren 1192070040
Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan nikmat
kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Metode
Terbuka Iterasi Satu Titik Sederhana Newton Raphson”.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW tang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah seperti
sekarang ini. Tak lupa pula kami ucapkan beribu-ribu terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Fisika Komputasi Ibu Winda Setya, M.Sc., karena telah membimbing kami untuk
mengerjakan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada seluruh pembaca makalah ini,
semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan karena kami masih berada dalam
posisi belajar.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. Metode Iterasi Satu Titik Sederhana...............................................................................4
B. Persamaan 2 Grafik.........................................................................................................5
C. Metode Newton-Raphson pada pencarian akar secara Iteratif........................................6
D. Kriteria Berhenti Iterasi...................................................................................................9
E. Jebakan pada Metode Newton Raphson.........................................................................9
F. Penyeleaian Soal...........................................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. Simpulan.......................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai penggunaan metode
Newton Raphson dalam mencari solusi persamaan untuk iterasi satu titik sederhana.
2
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode Iterasi Satu Titik?
2. Bagaimana Persamaan 2 Grafik?
3. Bagaimana Metode Newton Raphson?
4. Bagaimana Penentuan Kriteria Berhenti Iterasi?
5. Bagaimana Analisis Jebakan pada Metode Newton Raphson?
6. Bagaimana Penyeleaian Soa?
C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Metode Iterasi Satu Titik
2. Mengetahui bagaimana Persamaan 2 Grafik
3. Mengetahui bagaimana Metode Newton Raphson
4. Mengetahui bagaimana Penentuan Kriteria Berhenti Iterasi
5. Memahami bagaimana Analisis Jebakan pada Metode Newton Raphson
6. Memahami bagaimana Penyeleaian Soal
4
BAB II
PEMBAHASAN
ε a=
| |
x i+1−x i
x i+1
× 100 %
B. Persamaan 2 Grafik
Mengenai konvergen dan divergen pada metode iterasi yaitu, persamaan
x=g( x ) dapat ditulis menjadi satu pasang persamaan yaitu y 1=x dan y 2=g( x).
Kedua persamaan itu dapat digambarkan bersama-sama dalam satu sistem koordinat,
akar persamaan adalah sama dengan nilai absis dari titik potong antara kedua kurva.
Fungsi y 1=x dan empat macam bentuk dari y 2=g( x) nampak pada Gambar. Pada
keadaan pertama (Gambar a), perkiraan awal x 0 digunakan untuk menentukan titik
pada kurve y 2 yaitu A. Panjang garis OA adalah g(x 0 ). Garis y 1=−x membentuk
sudut 450 terhadap kedua sumbu, sehingga titik pada kedua garis tersebut mempunyai
koordinat x dan y yang sama. Dari titik A bergerak secara horizontal ke kanan
sehingga memotong titik B. Absis dari titik B, yaitu (x 1), adalah sama dengan g(x 0 );
atau x 1=g(x 0 ), dengan demikian nilai awal x 0 digunakan untuk mencari perkiraan
berikutnya yaitu x 1 (Atmika, 2016).
Selanjutnya, dari titik x 1 bergerak vertikal sehingga memotong kurva y 2=g( x)
, dan kemudian bergerak horisontal ke kanan memotong kurve y 1=x di suatu titik
yang mempunyai absis x 1. Demikian seterusnya hingga akhirnya penyelesaian pada
Gambar a adalah konvergen, karena perkiraan x bergerak mendekati perpotongan
kedua kurva.
Keadaan yang sama terjadi pada Gambar b. Sebaliknya, pada Gambar c dan d,
penyelesaian iterasi semakin menjauhi nilai akar yang benar (divergen). Dari
penjelasan Gambar 2.6, dapat disimpulkan bahwa konvergensi akan terjadi apabila
nilai absolut dari kemiringan y 2=g( x), adalah lebih kecil dari kemiringan y 1=x ,
atau: |g ' (x )|<1 (Vulandari, 2017)
6
f (x )
g(x) = x - (1)
f ' (x )
Diberikan nilai awal p0 , maka barisan {pk} dapat dhitung dengan menggunakan :
Jika nilai awal p0 , cukup dekat dengan p, barisan yang dibangun dengan
menggunakan persamaan (2) akan konvergen ke akar p. Kadang kala kecepatan
kekonvergenan barisan {pk } cepat (kuadratik) akan tetapi terkadang lambat (liniar)
(S. Putra,2007)
Langkah hitungan yang dilakukan pada metode numeris adalah kebalikan dari
metode analitis. Jika pada metode analitis untuk mencari nilai optimum suatu fungsi
tujuan dihitung terlebih dahulu titik optimumnya. Setelah diperoleh titik optimum
maka nilai optimum fungsi tujuan dapat dihitung. Sedangkan pada metode numeris
letak titik optimum ditentukan dengan menyelidiki nilai fungsinya. Titik yang
mempunyai nilai fungsi terbesar atau terkecil dibandingkan dengan nilai fungsi pada
titik-titik yang lain itulah titik optimumnya. Jadi titik optimunya dihitung terakhir.
Metode numeris dalam optimasi satu variabel— tanpa kendala, dapat dibagi menjadi
dua yaitu, teknik eliminasi dan teknik pedekatan. Pada teknik eliminasi dapat dibagi
lagi menjadi beberapa teknik yaitu teknik eliminasi pencarian bebas (dengan langkah
tetap dan percepatan langkah), teknik eliminasi pencarian lengkap, teknik eliminasi
pencarian dikotomi, teknik eliminasi pencarian fibonacci, dan teknik eliminasi rasio
emas. Sedangkan pada teknik pendekatan, salah satu teknik pendekatan yang dapat
digunakan adalah teknik pendekatan Newton-Raphson (Kuadratik). Metode Newton-
Raphson memerlukan fungsi tujuan tanpa kendala dalam interval yang menjadi
perhatian dan mempunyai derivasi pertama maupun keduanya. Untuk memecahkan
permasalahan optimasi multivariabel banyak menggunakan metode Newton-Raphson
ini. Pada pembahasan ini, metode Newton-Raphson akan diinterpretasikan sebagai
pendekan kuadratik dari suatu fungsi tujuan . Dilihat dari tiga suku pertama dari suatu
deret Taylor dari fungsi pada titik pada iterasi ke k.
1
F(x) = f (x(k) ) + f’(x(k) ) (x – x(k) ) + f” (x(k) ) (x- x(k) )2
2
langsung. Jika titik x(k) berada disekitar titik optimum dari f(x) maka kurva F(x)
merupakan pedekatan fungsi f(x) pada titik optimum. Jadi maksimisasi fungsi
pendekatan F(x) merupakan pendekatan dari maksimisasi fungsi tujuan yang
sebenarnya dari F(x)
f ( Xr)
Xr+1 = xr - ; f’ (xr) ≠ 0
f ' ( Xr)
f (x )
g(x) = x -
f ' (x )
Proses iterasi Newton dihentikan jika perubahan titik optimum telah mencapai
ketelitian yang diharapkan atau |xk+1) – x(k) | < ε (M. NN. Rapshon, 2003).
tebakan pertama pada akar x i, kita dapat menggambar garis singgung dari titik
[ xi , f ( x i )]. Titik di mana garis singgung ini memotong sumbu x biasanya
menunjukkan estimasi rute yang lebih baik (Kiftiah & Intisari, 2019; M-180, n.d.).
Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan (bnerdasarkan tafsiran geometris)
f ( Xn)
X n+1=X n−
f ' ( X n)
F. Penyeleaian Soal
1. Gunakan Metode Newton untuk mendapatkan akar persamaan:
3
x −3 x−5=0
f ( x )=x 3−3 x−5
f ' ( x )=3 x 2−3
3
x −3 x −5
x n−1=x n− n 3 n
3 x n−3
Secara jelas, sebuah akar berada antara 2 dan 3 karena f (2)=−3
dan f (3)=13. Kita memilih x o=3 dan mendapatkan secara suksesif:
x 1=3 – (13/24)=2.46
x 2=2.295 ; x 3=2.279 ; x 4=2.279
PENUTUP
A. Simpulan
1. Metode iterasi titik tetap merupakan metode sederhana karena prosedur iterasinya
yang mudah. Bentuk metode iterasi satu titik adalah:
x i=gi ( x 1 , x 2 , … . , x n )
2. Metode Newton-Raphson adalah mentode untuk mencari akar persamaan non-
linear apabila suatu nilai awalnya diberikan. Dilihat dari tiga suku pertama dari
suatu deret Taylor dari fungsi pada titik pada iterasi ke k, yaitu:
1
F(x) = f (x(k) ) + f’(x(k) ) (x – x(k) ) + f” (x(k) ) (x- x(k) )2
2
3. Rumus umum Newton-Rapshon dengan Deret Taylor sebagai berikut:
f (x )
x i+1=x i−
f ' (x i)
B. Saran
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan intropeksi
bagi penulis sendiri khususnya dalan pengetahuan mengenai metode terbuka iterasi
satu titik Newton-Raphson. Pembuatan makalah ini juga diharapkan dapat dijdikan
sumbangan pemikiran yang dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi mereka
yang membacanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16