Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

METODE TERBUKA
ITERASI SATU TITIK SEDERHANA NEWTON RAPHSON
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Fisika

Dosen Pengampu:
Winda Setya, M.Sc.

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Erli Fathul Ula 1192070021
Fariz Muhammad 1192070024
Giftari 1192070035
Khorsyid Pasya
Melia Pioren 1192070040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan nikmat
kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Metode
Terbuka Iterasi Satu Titik Sederhana Newton Raphson”.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW tang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah seperti
sekarang ini. Tak lupa pula kami ucapkan beribu-ribu terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Fisika Komputasi Ibu Winda Setya, M.Sc., karena telah membimbing kami untuk
mengerjakan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada seluruh pembaca makalah ini,
semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan karena kami masih berada dalam
posisi belajar.

Bandung, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. Metode Iterasi Satu Titik Sederhana...............................................................................4
B. Persamaan 2 Grafik.........................................................................................................5
C. Metode Newton-Raphson pada pencarian akar secara Iteratif........................................6
D. Kriteria Berhenti Iterasi...................................................................................................9
E. Jebakan pada Metode Newton Raphson.........................................................................9
F. Penyeleaian Soal...........................................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
A. Simpulan.......................................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-


permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan menggunakan operasi
hitungan (arithmatic) yaitu operasi tambah, kurang, kali, dan bagi. Terdapat banyak
jenis metode numerik, namun pada dasarnya, masing-masing metode tersebut
memiliki karakteristik umum, yaitu selalu mencakup sejumlah kalkulasi aritmetika.
Solusi dari metode numerik selalu berbentuk angka dan menghasilkan solusi
hampiran. Hampiran, pendekatan, atau aproksimasi (approximation) didefinisikan
sebagai nilai yang mendekati solusi sebenarnya atau sejati (exact solution).
Sedangkan galat atau kesalahan (error) didefinisikan sebagai selisih nilai sejati dengan
nilai hampiran.
Metode numerik dapat menyelesaikan permasalahan matematis yang sering
nonlinier yang sulit diselesaikan dengan metode analitik. Metode analitik disebut juga
metode sejati karena memberi solusi sejati (exact solution) atau solusi yang
sesungguhnya, yaitu solusi yang memiliki galat (error) sama dengan nol. Jika terdapat
penyelesaian secara analitik, mungkin proses penyelesaiannya sangat rumit, sehingga
tidak effisien. Contohnya: menentukan akar-akar polynomial. Jadi, jika suatu
persoalan sudah sangat sulit atau tidak mungkin digunakan dengan metode analitik
maka kita dapat menggunakan metode numerik sebagai alternatif penyelesaian
persoalan tersebut.
Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat
dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik
merupakan pendekatan analisis matematis, dengan tambahan grafis dan teknik
perhitungan yang mudah. Algoritma pada metode numerik adalah algoritma
pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu
pengulangan proses perhitungan. Dengan metode pendekatan, tentunya setiap nilai
hasil perhitungan akan mempunyai nilai error (nilai kesalahan).
Metode Newton Raphson adalah metode untuk mencari hampiran atau
pendekatan terhadap akar fungsi real. Metode Newton Raphson sering konvergen
dengan cepat, terutama bila iterasi dimulai cukup dekat dengan akar yang diinginkan.

1
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai penggunaan metode
Newton Raphson dalam mencari solusi persamaan untuk iterasi satu titik sederhana.

2
3

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode Iterasi Satu Titik?
2. Bagaimana Persamaan 2 Grafik?
3. Bagaimana Metode Newton Raphson?
4. Bagaimana Penentuan Kriteria Berhenti Iterasi?
5. Bagaimana Analisis Jebakan pada Metode Newton Raphson?
6. Bagaimana Penyeleaian Soa?

C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Metode Iterasi Satu Titik
2. Mengetahui bagaimana Persamaan 2 Grafik
3. Mengetahui bagaimana Metode Newton Raphson
4. Mengetahui bagaimana Penentuan Kriteria Berhenti Iterasi
5. Memahami bagaimana Analisis Jebakan pada Metode Newton Raphson
6. Memahami bagaimana Penyeleaian Soal
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Iterasi Satu Titik Sederhana


Metode iterasi titik tetap merupakan metode sederhana karena prosedur
iterasinya yang mudah. Hal pertama yang kita lakukan ketika menggunakan metode
ini adalah membentuk persamaan x=g ( x ) dari persamaan asalnya, yakni f ( x )=0
(Siswipraptini, P. C, 2015)
Algoritmanya sebagai berikut.
a. Bentuk persamaan x n+1=g ( x n ) dari f ( x )=0
b. Taksir nilai awal, misal x 1=a
c. Hitung x n+1=g ( x n )
d. Hitung e=|x n +1−x n|
e. Lakukan tahapan di atas secara berulang hingga dipenuhie <¿ galat yang
diinginkan (Diadema, A. A, 2013).
Dalam metode iterasi ini digunakan suatu persamaan untuk memperkirakan nilai
akar suatu persamaan yang dicari. Persamaan ini dikembangkan dari dari fungsi
f ( x )=0sehingga parameter x berada disisi kiri persamaan yaitu:
x=g( x )
Dengan kata lain fungsi f ( x )=0dirubah menjadi x=g ( x ). Persamaan x=g ( x )
menunjukkan bahwa nilai x merupakan fungsi dari x . Sehingga dengan memberikan
nilai perkiraan awal dari x i, maka dapat dihitung nilai x i+1, dengan rumus iterasi:
x i+1=g( xi )
Perubahan posisi persamaan dapat dilakukan dengan menambahkan paremeter
x pada kedua sisi dari persamaan aslinya. Sebagai contoh, diberikan persamaan
berikut :
2 x 2+3
x −2 x+3=0 dapat ditulis menjadi bentuk x=
2
Untuk i=1 , ; x2 =g (x 1)
Untuk i=2 , ; x3 =g(x 2)
Dst
Besar kesalahan dapat dihitung dari rumus:
5

ε a=
| |
x i+1−x i
x i+1
× 100 %

B. Persamaan 2 Grafik
Mengenai konvergen dan divergen pada metode iterasi yaitu, persamaan
x=g( x ) dapat ditulis menjadi satu pasang persamaan yaitu y 1=x dan y 2=g( x).
Kedua persamaan itu dapat digambarkan bersama-sama dalam satu sistem koordinat,
akar persamaan adalah sama dengan nilai absis dari titik potong antara kedua kurva.
Fungsi y 1=x dan empat macam bentuk dari y 2=g( x) nampak pada Gambar. Pada
keadaan pertama (Gambar a), perkiraan awal x 0 digunakan untuk menentukan titik
pada kurve y 2 yaitu A. Panjang garis OA adalah g(x 0 ). Garis y 1=−x membentuk
sudut 450 terhadap kedua sumbu, sehingga titik pada kedua garis tersebut mempunyai
koordinat x dan y yang sama. Dari titik A bergerak secara horizontal ke kanan
sehingga memotong titik B. Absis dari titik B, yaitu (x 1), adalah sama dengan g(x 0 );
atau x 1=g(x 0 ), dengan demikian nilai awal x 0 digunakan untuk mencari perkiraan
berikutnya yaitu x 1 (Atmika, 2016).
Selanjutnya, dari titik x 1 bergerak vertikal sehingga memotong kurva y 2=g( x)
, dan kemudian bergerak horisontal ke kanan memotong kurve y 1=x di suatu titik
yang mempunyai absis x 1. Demikian seterusnya hingga akhirnya penyelesaian pada
Gambar a adalah konvergen, karena perkiraan x bergerak mendekati perpotongan
kedua kurva.
Keadaan yang sama terjadi pada Gambar b. Sebaliknya, pada Gambar c dan d,
penyelesaian iterasi semakin menjauhi nilai akar yang benar (divergen). Dari
penjelasan Gambar 2.6, dapat disimpulkan bahwa konvergensi akan terjadi apabila
nilai absolut dari kemiringan y 2=g( x), adalah lebih kecil dari kemiringan y 1=x ,
atau: |g ' (x )|<1 (Vulandari, 2017)
6

C. Metode Newton-Raphson pada pencarian akar secara Iteratif


Permasalahan mencari akar-akar persamaan non linear biasanya tidak
diselesaikan dengan cara tradisional, tetapi dengan metode numerik tertentu dan
dalam proses perhitungannya kadang memerlukan bantuan komputer; misalnya
dengan melakukan serangkaian langkah yang disebut iterasi sebagai aplikasi teori
kekonvergenan bilangan real. Pada prinsipnya metode numerik merupakan suatu
teknik mengubah masalah matematika ke formulasi yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan operasi aritmetika dalam melakukan perhitungannya. Isaac Newton
terkenal dengan karyanya berbahasa Latin: “Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica,” dan dalam bahasa Ingrisnya: "Mathematical Principles of Natural
Philosophy," yang sering disebut secara singkat Principia, dipublikasikan pertama 5
Juli 1687. Principia memuat teori hukum Newton tentang gerak, fondasi mekanika
klasik, hukum Newton tentang grafitasi, dan hukum Kepler tentang gerak planet.
Tahun 1720 Joseph Raphson menterjemahkan Aritmetica Universalis karya Isaac
Newton dalam bahasa Inggris yang didalamnya memuat cara mencari akar-akar
persamaan secara aritmetika. Isaac Newton tahun 1669 menemukan suatu metode
untuk mencari akar dari sebarang fungsi yang memiliki turunan pertama. John Wallis
mempublikasikan metode Newton pada tahun 1685. Joseph Raphson pada tahun 1690
memodifikasi dan mempublikasikan dengan versi yang lebih menarik, yang sampai
7

sekarang dikenal dengan sebutan metode Newton-Raphson. Sebutan metode Newton–


Raphson merupakan gabungan dan keterkaitan dua nama panggilan Newton dan
Raphson, awalnya merupakan metode untuk mencari hampiran akar-akar untuk nilai
nol suatu fungsi bernilai real. Sampai sekarang, beberapa peneliti menggunakan
metode Newton-Raphson dalam memecahkan masalah mencari akar-akar persamaan
non linear, misalnya penelitian yang dilakukan Qudeiri et al. (2013) berkaitan dengan
lembaran metal (metal sheet) memilih metode Newton-Raphson untuk menyelesaikan
model persamaan non linear berbasis rumus Lagrange.

Dalam mencari akar-akar persamaan non linear, tidak terdapat metode


penyelesaian yang terbaik. Metode Newton-Raphson menggunakan satu titik awal
(initial value) sebagai tebakan awal; memerlukan slope atau gradien pada titik
tersebut, dan barisan titik potong garis singgungnya dengan sumbu-X. Karena itu
metode gagal digunakan jika pemilihan titik awal memberikan nilai turunannya nol.
Metode ini menggunakan konsep kekonvergenan barisan; dan iterasi
kekonvergensiannya dipandang cepat dan berefek galat kecil. Konsep dasar teoretis
metode Newton-Raphson secara geometri diperoleh dari kekonvergenan barisan titik-
titik potong antara garis singgung kurva dan sumbu-X; dan secara analisis melakukan
pemotongan (truncation) fungsi pada deret Taylor .

Metode Newton Raphson (juga dikenal dengan Metoda Newton) adalah


mentode untuk mencari akar persamaan non-linear apabila suatu nilai awalnya
diberikan. Metode ini pada prinsipnya menggunakan garis tangen. Dalam perkuliahan
numerik (metoda ataupun analisis) untuk tingkat sarjana, metoda ini merupakan
metoda utama yang sebaiknya diberikan sebagai materi perkuliahan. Selain dapat
menyelesaikan akar real, metoda ini juga bisa digunakan untuk akar kompleks
ataupun pada sistem persamaan linear. Dengan beberapa alasan ini penulis akan
mencoba menjelaskan beberapa modifikasi dari Metoda Newton-Raphson ini khusus
untuk menyelesaikan permasalahan akar ganda. Tulisan ini bersumber pada paper
dengan judul An Improved Newton’s Method yang ditulis oleh Mathews.

Dalam penerapannya, formula iterasi Newton-Raphson memanfaatkan rumus


Ekspansi Taylor. Misalnya untuk mencari akar-akar dari persamaan xf = 0)( , formula
iterasi Newton-Raphson dituliskan sebagai :
8

f (x )
g(x) = x - (1)
f ' (x )

Diberikan nilai awal p0 , maka barisan {pk} dapat dhitung dengan menggunakan :

Pk = g(pk) untuk k = 0, 1 , 2,... (dipenuhi untuk f’(pk) ≠ 0 ) (2)

Jika nilai awal p0 , cukup dekat dengan p, barisan yang dibangun dengan
menggunakan persamaan (2) akan konvergen ke akar p. Kadang kala kecepatan
kekonvergenan barisan {pk } cepat (kuadratik) akan tetapi terkadang lambat (liniar)
(S. Putra,2007)

Langkah hitungan yang dilakukan pada metode numeris adalah kebalikan dari
metode analitis. Jika pada metode analitis untuk mencari nilai optimum suatu fungsi
tujuan dihitung terlebih dahulu titik optimumnya. Setelah diperoleh titik optimum
maka nilai optimum fungsi tujuan dapat dihitung. Sedangkan pada metode numeris
letak titik optimum ditentukan dengan menyelidiki nilai fungsinya. Titik yang
mempunyai nilai fungsi terbesar atau terkecil dibandingkan dengan nilai fungsi pada
titik-titik yang lain itulah titik optimumnya. Jadi titik optimunya dihitung terakhir.
Metode numeris dalam optimasi satu variabel— tanpa kendala, dapat dibagi menjadi
dua yaitu, teknik eliminasi dan teknik pedekatan. Pada teknik eliminasi dapat dibagi
lagi menjadi beberapa teknik yaitu teknik eliminasi pencarian bebas (dengan langkah
tetap dan percepatan langkah), teknik eliminasi pencarian lengkap, teknik eliminasi
pencarian dikotomi, teknik eliminasi pencarian fibonacci, dan teknik eliminasi rasio
emas. Sedangkan pada teknik pendekatan, salah satu teknik pendekatan yang dapat
digunakan adalah teknik pendekatan Newton-Raphson (Kuadratik). Metode Newton-
Raphson memerlukan fungsi tujuan tanpa kendala dalam interval yang menjadi
perhatian dan mempunyai derivasi pertama maupun keduanya. Untuk memecahkan
permasalahan optimasi multivariabel banyak menggunakan metode Newton-Raphson
ini. Pada pembahasan ini, metode Newton-Raphson akan diinterpretasikan sebagai
pendekan kuadratik dari suatu fungsi tujuan . Dilihat dari tiga suku pertama dari suatu
deret Taylor dari fungsi pada titik pada iterasi ke k.

1
F(x) = f (x(k) ) + f’(x(k) ) (x – x(k) ) + f” (x(k) ) (x- x(k) )2
2

F(x) menunjukan fungsi pendekatan kuadratik dari f(x) dan mempunyai


derivasi pertama dan kedua yang sama di titik x (k) . F(x) dapat di maksimisasi secara
9

langsung. Jika titik x(k) berada disekitar titik optimum dari f(x) maka kurva F(x)
merupakan pedekatan fungsi f(x) pada titik optimum. Jadi maksimisasi fungsi
pendekatan F(x) merupakan pendekatan dari maksimisasi fungsi tujuan yang
sebenarnya dari F(x)

D. Kriteria Berhenti Iterasi


Dalam praktik mencari hampiran akar-akar dengan komputer pertama-tama
diperlukan titik awal (initial value) sebagai tebakan awal, dan kemudian untuk iterasi
menggunakan rumus

f ( Xr)
Xr+1 = xr - ; f’ (xr) ≠ 0
f ' ( Xr)

Untuk menghentikan iterasi dengan cara melakukan pembatasan pada


banyaknya iterasi atau dengan cara mensyaratkan kedua titik apit hampiran akarnya
berjarak amat dekat, yakni jarak tersebut kurang dari nilai positif yang cukup kecil ini
sering diistilahkan dengan toleransi kesalahan. Secara umum barisan bilangan xr
untuk r yang cukup besar dapat konvergen atau divergen. Karena metode Newton-
Raphson tergolong metode terbuka, maka dalam beberapa kasus iterasinya mungkin
tidak konvergen ke akar eksaknya.

Misalkan fungsi f mempunyai turunan pertama f’ . Barisan x 1, x2, x3 ,... yang


diperoleh dari iterasi

Xk+1 = xk - f ¿ ¿ , untuk k = 0,1,2,....

Disebut barisan iterasi Newton. Fungsi g yang didefinisikan sebagai

f (x )
g(x) = x -
f ' (x )

disebut fungsi iterasi Newton – Raphson

Proses iterasi Newton dihentikan jika perubahan titik optimum telah mencapai
ketelitian yang diharapkan atau |xk+1) – x(k) | < ε (M. NN. Rapshon, 2003).

E. Jebakan pada Metode Newton Raphson


Metode Newton-Rapshon banyak digunakan karena kesederhanaan dan
konvergensinya yang cepat. Metode ini terbuka dan membutuhkan kutipan awal. Jika
10

tebakan pertama pada akar x i, kita dapat menggambar garis singgung dari titik
[ xi , f ( x i )]. Titik di mana garis singgung ini memotong sumbu x biasanya
menunjukkan estimasi rute yang lebih baik (Kiftiah & Intisari, 2019; M-180, n.d.).
Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan (bnerdasarkan tafsiran geometris)
f ( Xn)
X n+1=X n−
f ' ( X n)

Metode Newton-Raphson dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Pencarian akar menggunakan metode Newton Raphson

Gambar 2. Grafik Meotde Newton-Rapshon


Selain turunan geometri, metode Newton-Raphson juga dapat dikembangkan
dari deskripsi deret Taylor. Derivasi alternatif ini membantu memberikan wawasan
tentang kecepatan konvergensi metode. Di bawah ini adalah ulasan oleh Deret Taylor
(Kiftiah & Intisari, 2019; Kuliah & Ketut Adi Atmika JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
TEKNIK, 2016).
''
' f ( ε) 2
f ( x i +1) =f ( x i ) + f ( x i ) ( x i+1−x i ) + ( x i+1−x i )
2
11

Setelah turunan suku pertama:


'
f ( x i +1) =f ( x i ) + f ( x i )( x i+1−x i )

Pada perpotongan dengan sumbu x:

0=f ( x i ) + f ' ( x i ) ( x i+1−x i )

Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumus umum Newton-Rapshon


dengan Deret Taylor sebagai berikut:
f (x )
x i+1=x i−
f ' (x i)

Algoritma Metode Newton-Rapshon:


1. Definisikan fungsi  f (x o) dan  f ’ ( x) .
2. Ambil range nilai  x=[a , b] dengan jumlah pembagi n .
3. Tentukan batas toleransi kesalahan (e ) dan iterasi maksimumnya (n).
4. Tentukan nilai pendekatan awalnya,  x 0.
5. Hitung  f ( x 0) dan  f ’( x 0 ).
6. Untuk iterasi i=1 … n atau dengan batas  f (x i)>e  
f ( Xn)
X n+1=X n− '
f ( Xn)

7. Akar persamaan merupakan nilai x i yang terakhir diperoleh


12

Jebakan metode Newton-Rapshon


Metode Newton-Rapson biasanya sangat efisien, tetapi terkadang tidak
berhasil. Masalah dapat terjadi ketika berhadapan dengan akar sederhana.
Selain konvergensi yang lambat karena sifat fungsi , masalah lain dapat terjadi
(Kiftiah & Intisari, 2019). Misalnya, root mungkin memiliki infleksi. Iterasi dapat
dimulai dengan xo karena berosilasi lebih jauh dari root di sekitar lokal atau
maxima. Gradien nol [f '(x )=0 ] adalah bencana yang nyata karena
13

menyebabkan pembagian dengan nol menurut rumus Newton-Raphson. Satu-


satunya obat untuk situasi ini adalah dengan menerapkan tekanan awal di
dekat akar. Tentu saja, pengetahuan ini didasarkan pada pengetahuan tentang
keadaan masalah fisik, atau cara seperti grafik yang memberikan wawasan
tentang cara kerja solusi. Juga disarankan untuk merancang perangkat lunak
komputer yang baik untuk mendeteksi konvergensi atau divergensi yang
lambat (Kiftiah & Intisari, 2019; M-180, n.d.).

F. Penyeleaian Soal
1. Gunakan Metode Newton untuk mendapatkan akar persamaan:
3
x −3 x−5=0
f ( x )=x 3−3 x−5
f ' ( x )=3 x 2−3
3
x −3 x −5
x n−1=x n− n 3 n
3 x n−3
Secara jelas, sebuah akar berada antara 2 dan 3 karena  f (2)=−3 
dan  f (3)=13. Kita memilih  x o=3  dan mendapatkan secara suksesif:
x 1=3 – (13/24)=2.46
x 2=2.295 ; x 3=2.279 ; x 4=2.279

2. Selesaikan persamaan x .e− x + cos ( 2 x )=0


Dengan menggunakan titik pendekatan awal x o=0,176281, turunan
pertama dari fungsi itu dapat dievaluasi sebagai
f ' ( x )=( 1−x ) . e−x −2 sin ( 2 x )
Sehingga f (x o)=1.086282dan f ' ( x o )=−0.000015
Dengan grafik y=x . e−x +cos ⁡(2 x )
14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
1. Metode iterasi titik tetap merupakan metode sederhana karena prosedur iterasinya
yang mudah. Bentuk metode iterasi satu titik adalah:
x i=gi ( x 1 , x 2 , … . , x n )
2. Metode Newton-Raphson adalah mentode untuk mencari akar persamaan non-
linear apabila suatu nilai awalnya diberikan. Dilihat dari tiga suku pertama dari
suatu deret Taylor dari fungsi pada titik pada iterasi ke k, yaitu:
1
F(x) = f (x(k) ) + f’(x(k) ) (x – x(k) ) + f” (x(k) ) (x- x(k) )2
2
3. Rumus umum Newton-Rapshon dengan Deret Taylor sebagai berikut:
f (x )
x i+1=x i−
f ' (x i)

B. Saran
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan intropeksi
bagi penulis sendiri khususnya dalan pengetahuan mengenai metode terbuka iterasi
satu titik Newton-Raphson. Pembuatan makalah ini juga diharapkan dapat dijdikan
sumbangan pemikiran yang dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi mereka
yang membacanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

A. Metode, N. U. Menghampiri, and P. N. O. N. Linear, “Jurnal MIPA,” vol. 36, no.


2, pp. 193–200, 2013.
Atmika, I Ketut A. (2016). Diktat Mata Kuliah Metode Numerik. Bali : Universitas
Udayana. A
Diadema, A. A., Santosa, R. G., & Haryono, N.. (2013). Pembuatan Aplikasi
Pembelajaran Pencarian Akar Persamaan. Informatika, 9(1).
Kiftiah, M., & Intisari, Y. (2019). ANALISIS METODE NEWTON-RAPHSON
GANDA ORDE KONVERGENSI EMPAT DALAM MENYELESAIKAN
SISTEM PERSAMAAN NONLINEAR. In Buletin Ilmiah Math. Stat. dan
Terapannya (Bimaster) (Vol. 08, Issue 2).
Kuliah, M., & Ketut Adi Atmika JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
TEKNIK, I. (2016). METODE NUMERIK.
M-180. (n.d.). Prosiding Seminar Nasional hasil Penelitian MIPA dan Pendidikan
MIPA UNY 2003.

M. N. Raphson, “Metode Newton-Raphson,” pp. 1–4, 2003.


S. Putra, “dapat dihitung dengan menggunakan : p,” no. 2, pp. 1–8, 2007.
Siswipraptini, P. C. (2015). Penentuan Tingkat Daya Dukung Implementasi Aplikasi
Simulasi Akar Persamaan Iterasi Satu Titik Mata Kuliah Metode Numerik di
STT PLN. JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, 8(1)
Vulandari, Retno Tri. (2017). Metode Numerik : Teori, Kasus dan Aplikasi.
Surabaya : Mavendra.

16

Anda mungkin juga menyukai