Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BESAR

METODE NUMERIK

PROGRAM MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN DARI FUNGSI F(X)


DENGAN METODE NEWTON-RAPHSON

Dosen Pengampu : Dr. Hendra Riogilang, ST, MT

Disusun Oleh :

Nama : Nedvelia Zevanya Wagiu

NIM : 20021101078

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2022
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : Nedvelia Zevanya Wagiu


NIM : 20021101078
TUGAS : Metode Numerik

Tanggal Keterangan

1 1 Juni, 2022 Lanjut asistensi 2

2 2 Juni, 2022 Lanjut asistensi 3

Manado, 2 Juni 2022

ASSISTEN
TUGAS

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Besar dengan judul
“MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN DARI FUNGSI F(X) DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NEWTON-RAPHSON” serta boleh menyusunnya menjadi
suatu laporan. Tugas Besar ini dibuat untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah Metode
Numerik.

Dengan adanya laporan ini penulis berharap bisa membantu para pembaca mengerti,
memahami, serta mengaplikasikan kegunaan “Program FORTRAN” dalam kehidupan Teknik
Sipil.

Selama proses berlangsung, penulis dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak yaitu:

1. Bapak Dr. HENDRA RIOGILANG ST, MT selaku Dosen mata kuliah terkait.
2. Teman-teman yang berada di kelas Metode Numerik yang sama.

Untuk semua pihak di atas penulis berterima kasih atas bantuan dan pembelajaran yang di
berikan. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan selama mengikuti perkuliahan. Baik itu
di sengaja maupun tidak disengaja.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Jika terdapat kesalahan dalam laporan
ini penulis memohon maaf dan dengan senang hati penulis menerima saran saudara sekalian
untuk membantu laporan ini menjadi lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR ASISTENSI...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..…………………..1

1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………….....2

BAB II DASAR TEORI …………………………………………………………..…………..3

2.1 Fortran ……………………………………………………………………………….……3

2.2 Persamaan Kuadrat ………………….…………………………………………………….3

2.3 Metode Newton-Raphson …………………………………………………………………4

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6

3.1 Algoritma ………………………………………………………………..………………..6

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Newton-Raphson ……………………………………………6

3.3 Diagram Alir (Flow Chart) ………………………..………………...……………………7

3.4 Kode Program ………………………………………………………….…………………8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................11

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………….………………..11

4.2 Saran …………………………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persoalan yang melibatkan model matematika sering muncul dalam berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, seperti bidang Fisika, Kimia, Ekonomi, atau pada rekayasa (enginering) seperti
Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan sebagainya. Seringkali model matematika tersebut muncul
dalam bentuk yang rumit atau tidak dapat diselesaikan dengan metode biasa, sehingga solusi
yang digunakan adalah Metode Numerik. Metode Numerik adalah teknik yang digunakan
untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan.

Metode numerik digunakan karena model matematika yang sering muncul adakalanya tidak
dapat diselesaikan dengan metode analitik. Seperti halnya untuk menentukan solusi dari
persamaan (akar persamaan) yang berbentuk f(x) = 0. Sebuah bilangan dianggap akar dari
sebuah persamaan jika seandainya bilangan tersebut dimasukkan ke dalam persamaan, maka
nilai persamaan itu akan sama dengan nol atau bisa dikatakan akar sebuah persamaan f(x) =0
adalah nilai-nilai x yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol. Persamaan yang bentuknya
sederhana seperti persamaan linier dan persamaan kuadrat dapat dengan mudah diselesaikan
secara analitik. Sehingga jika suatu persoalan sudah sangat sulit atau tidak dapat menggunakan
metode analitik, dapat digunakan metode numerik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk
algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang
digunakandalam metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis, dengan tambahan
grafis dan teknik perhitungan yang mudah.

Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan pada penyelesaian persamaan non linier yaitu dengan
metode tertutup dan metode terbuka. Metode tertutup (Bracketing Method) adalah metode yang
hanya membutuhkan 2 tebakan awal untuk mengira-ngira akar dari sebuah persamaan. Sebuah
fungsi sesuai jenisnya akan berubah disekitar harga suatu akar. Akar sebenarnya dari
persamaan tersebut nantinya akan berada di antara 2 angka yang telah ditebak tersebut.
Sementara itu metode terbuka adalah metode yang tidak memerlukan batas bawah dan batas
atas pada perkiraan nilai awal. Karena hal itu, bila tebakan awal tepat, maka hasilnya akan
mendekati akar yang sesungguhnya dengan kecepatan lebih cepat dari metode biseksi. Metode
yang akan dibahas pada makalah ini adalah metode terbuka yaitu metode Newton Raphson.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami pengertian metode numerik.


2. Memahami pengertian metode Newton Raphson.
3. Mengetahui dan memahami algoritma dan penyelesaian metode Newton Raphson.

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Fortran

Fortran merupakan salah satu bahasa pemrograman yang cukup tua, lahir pada tahun 1957 dari
sebuah tim yang dipimpin oleh John W. Backus. FORTRAN yang merupakan singkatan dari
Formula Translation. Dikembangkan pada 1954 hingga 1956 oleh John Backus dan staff IBM
yang lain. FORTRAN (FORmula TRANslator) merupakan bahasa level tinggi yang pertama.
FORTRAN pada mulanya didesain untuk mengekspresikan humus matemática dan maíz
merupakan bahasa matemátika yang paling banyak digunakan. Bahasa ini juga berguna untuk
aplikasi bisnis yang kompleks, seperti perkiraan (forecasting) dan pemodelan. Namur karena
tidak mampu manangani operasi input/output atau pemrosesan file dalam volume besar, maka
bahasa FORTRAN tidak digunakan untuk masalah bisnis yang biasa.
Saat ini perkembangan bahasa pemrograman FORTRAN cukup pesat, dengan lahirnya Fortran
77 dan Fortran 90 telah membuat bahasa ini menjadi leader dalam hal pemrograman numerik.
Tidak heran banyak programmer dalam bidang komputasi masih tetap menggunakan bahasa
pemrograman Fortran untuk menyelesaikan masalah numerik.

2.2 Persamaan Kuadrat

Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari
persamaan kuadrat adalah 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + c dengan a tidak sama dengan 0. Huruf-huruf a, b
dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a adalah koefisien dari x2 koefisien linier b
adalah koefisien dari x, dan c adalah koefisien konstan atau disebut juga suku bebas. Ada
beberapa metode standar untuk penyelesaian persamaan: f(x) = 0 … (3.1)

Sebagai contoh bentuk polinomial derajat dua berikut ax2 + bx + c = 0, dapat dicari akar-akar
persamaannya dengan rumus persamaan kuadrat berikut:

Demikian pula seperti pada bagian terdahulu beberapa persamaan dapat ditulis dalam bentuk
x = f(x) dengan beberapa cara dan kemudian dikerjakan dengan cara metode iteratif. Suatu
persamaan seperti persamaan (3.1) mungkin tidak memiliki akar-akar nyata, satu akar nyata,
banyak akar nyata atau bahkan bilangan pasti dari akar nyata. Dalam hal ini ingin didapatkan

3
semua akar-akar nyatanya, sebagian darinya (semua akar positif) atau hanya satu akar bagian
saja. Persamaannya juga mungkin memiliki akar bilangan kompleks.

Pada pembahasan berikut, akan dibicarakan yang berkaitan dengan akar-akar nyata. Pada
berbagai pekerjaan computerisasi, terlebih dahulu dapat dibuat sketsa suatu grafik f(x) dan
melihat dimana letak grafik ini memotong sumbu x. Hal itu dapat memperlihatkan bagaimana
banyaknya akar-akar nyata disana dan memberikan suatu ide perkiraan dari nilainya. Jadi jika
grafik f(x) terlihat seperti Gambar.3.1 kita melihat adanya tiga akar nyata, dalam interval (1,2),
(3,4), (5,6).

Gambar Kurva f(x)

2.3 Metode Newton-Raphson

Metode Newton-Raphson Metode Newton-Raphson adalah metode pencarian akar suatu fungsi
f(x) dengan pendekatan satu titik, dimana fungsi f(x) mempunyai turunan. Metode ini
menggunakan pendekatan satu titik sebagai titik awal. Semakin dekat titik awal yang kita pilih
dengan akar sebenarnya, maka semakin cepat konvergen ke akarnya. Metode ini paling banyak
digunakan dalam mencari akar-akar dari suatu persamaan. Jika perkiraan awal dari akar-akar
adalah xi, suatu garis isnggung dapat dibuat dari titik (xi, f (xi)). Dimana garis singgung
tersebut memotong sumbu x biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat dari nilai akar.

Metode Newton-Rephson ini diketahui untuk menyelesaikan dalam bentuk persamaan (3.1).
Pada Gambar 3.2 ditunjukan grafik y = f(x) yang berpotongan dengan sumbu x pada titik R
sebagai akarnya. Pendekatan langsung terhadap akarnya adalah xi, yang memberikan titik P
pada kurva tersebut. Kita gambarkan tangen terhadap kurva di titik P, yang memotong sumbu
di T. Apabila jarak PR adalah kecil, kurva tidak akan menyimpang terlalu jauh dari garis lurus

4
dalam interval ini, dengan demikian T akan semakin dekat kepada R. Kita ambil posisi T
sebagai pendekatan berikutnya terhadap akar, xi+1.
Sekarang tinggi PM adalah f(xi) dan tan PTM = f’(xi), secara trigonometri sederhana, ini
merupakan rumusan untuk metode Newton:
𝐟 (𝐱𝐢)
𝒙𝒊+𝟏 = 𝒙𝒊 −
𝐟′(𝐱𝐢)

Gambar Pendekatan untuk metode Newton


xi+1 digunakan untuk menaksir nilai akar dari f(x) dan pendekatan yang lebih baik untuk akar
dari f(x).

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Algoritma Metode Newton-Raphson

Algoritma Metode Newton Raphson adalah sebagai berikut:

1. Definisikan fungsi f(x) yang akan dicari akarnya.


2. Tentukan harga awal / titik awal (x0).
3. Tentukan toleransi kesalahan (ɛ).
4. Cari turunan fungsi f(x).
Jika f ‘(x) = 0, maka metode newton raphson tidak dapat dilanjutkan.
5. Hitung nilai fungsi f(x) dan f ‘(x) dengan menggunakan titik awal.
6. Hitung nilai xi+1 menggunakan rumus:

𝐟 (𝐱𝐢)
𝒙𝒊+𝟏 = 𝒙𝒊 −
𝐟′(𝐱𝐢)

7. Hitung kesalahan |xi + 1 − xi| dan bandingkan dengan toleransi kesalahan (ɛ).
8. Jika |xi + 1 − xi| ≤ ɛ, maka dipilih akar persamaan xi+1
Jika |xi + 1 − xi| > ɛ, maka iterasi dilanjutkan.
9. Akar persamaannya adalah xi +1 yang terakhir diperoleh.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Newton-Raphson


1. Kelebihan
Jika pemilihan titik awal tepat, maka proses iterasinya cepat.
2. Kekurangan
a. Jika fungsi f(x) mempunyai beberapa akar (titik) penyelesaian, akar-akar
penyelesaian tersebut tidak dapat dicari secara langsung atau secara bersamaan.
b. Tidak dapat mencari akar kompleks (imajiner).
c. Tidak dapat mencari akar persamaan jika titik terkaan awalnya tidak tepat,
meskipun ada akar penyelesaiannya.
d. Untuk persamaan nonlinear yang cukup kompleks, pencarian turunan pertama dan
kedua dari f(x) akan menjadi cukup sulit.

6
3.3 Diagram Alir (Flow Chart)

Gambar Flowchart program mencari akar-akar persamaan dengan metode

Newton-Raphson.

7
3.4 Kode Program

CHARACTER A

REAL XK

F(X)=10*X**3+25 .*X**2-8. *X-18

FX(X)=30.*X**2+50.*X-8

5 K=0

WRITE(*,*)'MASUKAN TEBAKAN AWAL'

READ(*,*)XK

WRITE(*,*)'SOAL'

WRITE(*,*)'F(X)=10*X**3+25*X**2-7*X-18'

WRITE(*,*)'CARI AKAR-AKAR PERSAMAAN DIATAS DENGAN'

WRITE(*,*)'TABEL PENGERJAAN NEWTON RAPSHON'

WRITE(*,*)'K XK F(XK) FX(XK) XK1 F(XK1)'

10 K=K+1

XK1=XK-F(XK)/FX(XK)

WRITE(*,2)K,XK,F(XK),FX(XK),XK1,F(XK1)

XK=XK1

IF(ABS(F(XK1)).LT.0.0001)GOTO 25

GOTO 10

2 FORMAT(I2,6F11.4)

25 PAUSE

20 WRITE(*,*) 'MAU HITUNG LAGI? Y/N'

READ(*,*)A

IF((A.EQ.'Y').OR.(A.EQ.'n')) THEN

8
GOTO 5

ELSEIF ((A.EQ.'N').OR.(A.EQ.'n')) THEN

GOTO 40

ENDIF

WRITE(*,*) 'SILAHKAN PILIH Y/N OR y/n. SELAIN DARI ITU, SALAH.'

GOTO 20

40 END

9
10
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Metode Numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik
sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Karena tidak semua perhitungan bisa
diselesaikan dengan metode analitik, sehingga dibutuhkan metode lain untuk menyelesaikan
perhitungan tersebut. Salah satunya adalah menghitung nilai akar dari fungsi nonlinear.

Terdapat dua metode untuk menghitung nilai akar dari fungsi nonlinear, yaitu metode tertutup
dan metode terbuka. Metode Newton-Raphson adalah salah satu contoh pendekatan numerik
dengan metode terbuka. Disebut metode terbuka karena akarnya tidak dibatasi oleh batas
bawah ataupun batas atas seperti pada metode biseksi. Langkah awal menentukan metode ini
adalah dengan mendefinisikan persamaan fungsi dan turunan fungsi tersebut terlebih dahulu.
Setelah itu, tentukan nilai awal x yang diperkirakan merupakan akar persamaan, lalu lanjutkan
iterasinya hingga ditemukan akar dari fungsi nonlinear tersebut.

Kelebihan metode ini adalah bila perkiraan akar ataupun nilai awal sudah tepat, maka waktu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan akar persamaan pun lebih cepat daripada waktu yang
dibutuhkan oleh metode biseksi.

4.2 Saran

Saran untuk pembaca agar dapat mencoba program metode numerik di software yang lain.
Misalnya matlab, python, dan sebagainya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Triatmojo. 2008. Metode Numerik. Yogyakarta: Beta Offset

Rinaldi Munir. 2010. Metode Numerik. Penerbit Informatika

https://aimprof08.wordpress.com/2012/08/31/metode-newton-raphson-newton-raphson

method/

http://nungnurie.blogspot.com/2012/12/metode-newton-raphson.html

12

Anda mungkin juga menyukai