Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINI RISET

ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIKAN


SOAL TEOREMA EUCLIDE DI TINJAU DARI
GENDER PADA MAHASISWA PSM A 2022
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
“Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Terstrutur Mata Kuliah Teori
Bilangan”

Dosen Pengampu :
Eri Widyastuti, S.Pd., M. Sc

DISUSUN OLEH :
1. Fuji winanti 4221230009
2. Handre Gabriel Pinem 4221230019
3. Mutia Agustin Purba 4221230002

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa),
karena atas berkat dan Rahmat-Nya lah tugas Mini Riset ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kami berterima kasih
kepada Ibu Eri Widyastuti, S.Pd., M. Sc selaku dosen pengampu mata kuliah
Teori Bilangan yang sudah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami
sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwasannya masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
tugas ini. Akhir kata kami berharap semoga MR ini dapat memberikan manfaat bagi
kami dan terlebih pembaca. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan, 12 Mei 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 2
1.3 TUJUAN PENELITIAN .................................................................................. 2
1.4 MANFAAT PENELITIAN.................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 8
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 16
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 16
5.2 SARAN ......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Paradigma yang berkembang di masyarakat tentang pelajaran matematika
merupakan pelajaran yang paling sulit, menakutkan, dan membosankan adalah
suatu pendapat yang cukup beralasan. Pengajaran Matematika selama ini
nampaknya kurang berhasil mengubah pemahaman yang baik terhadap masyarakat
maupun terhadap peserta didik itu sendiri. Matematika yang membahas tentang
FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) sudah diperkenalkan ketika peserta didik duduk
di kelas IV Sekolah Dasar jadi bukan merupakan materi yang baru. Meskipun bukan
materi baru penulis berusaha agar para siswa benar-benar memahami konsep FPB
dengan menggunakan Algoritma Euclides. Dengan timbulnya pemahaman tersebut
sangat berdampak pada lambatnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran
penentuan nilai FPB.
Banyak siswa terkendala dalam menentukan nilai FPB dari dua buah bilangan.
Penggunaan metode pohon faktor belum efektif dalam membantu siswa
menyelesaikan soal tentang FPB. Algoritma euclid hadir sebagai solusi untuk
mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal tentang FPB. Algoritma Euclides
(Munir, Rinaldi. (2003 )merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
untuk menentukan FPB dan KPK dari dua bilangan dengan prinsip perkalian
berulang dan pembagian. Adapun metode dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode Relational Unified Process (RUP) (Haviluddin, (2011),
“Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language)“ Volume 6, Nomor
1) dimana metode ini lebih terstruktur agar mengurangi kesalahan dalam
pembuatan Aplikasi ini. Dimana output dari tahapan sebelumnya adalah input untuk
tahapan selanjutnya.
Namun yang kami lihat masih banyak mahasiswa yang belum bisa paham
dengan algoritma euclide, berdasarkan permasalahan tersebut maka kami akan
melakukan penelitian mengenai dimana letak kesalahan mahasiswa dalam
mengerjakan soal algoritma euclide ini dan pengaruh gender dalam menyelesaikan
soal tersebut
Menurut American Psychological Association (Science Daily, 6 Januari 2010)
mengemukakan bahwa berdasarkan analisis terbaru dari penelitian internasional
kemampuan perempuan di seluruh dunia dalam matematika tidak lebih buruk
daripada kemampuan laki-laki meskipun laki-laki memiliki kepercayaan diri yang
lebih dari perempuan dalam matematika, dan perempuan-perempuan dari negara
dimana kesamaan gender telah diakui menunjukkan kemampuan yang lebih baik
dalam tes matematika. Namun ada hasil yang menunjukkan adanya pengaruh

1
gender dalam pembelajaran matematika namun hasil penelitian yang lain juga
menunjukkan bahwa gender tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam
pembelajaran matematika. Oleh sebab itu maka salah satu tujuan dari penulisan
jurnal ini adalah untuk mendeskripsikan apakah ada pengaruh gender dalam
menyelesaiakan soal algoritma Euclid.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Dimana saja letak kesalahan mahasiswa di kelas PSM 22 A Unimed dalam
mengerjakan soal Teorema Euclide?
2. Apa solusi agar mahasiswa di kelas PSM 22 A Unimed dapat mengerjakan
soal Teorema Euclide dengan benar?
3. Apakah ada pengaruh gender dalam mengerjakan soal Terorema Euclide?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian yang kami lakukan adalah:
1. Untuk mengetahui dimana saja letak kesalahan mahasiswa di kelas PSM 22
A Unimed dalam mengerjakan soal Teorema Euclide.
2. Mengetahui pengaruh gender dalam pengerjaan soal Teorema Euclide
3. Untuk mengetahui solusi agar mahasiswa dapat mengerjakan soal dengan
benar.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah memudahkan
mahasiswa dalam proses pembelajaran dan pengerjaan soal Teorema Euclide
dengan solusi yang diberikan.

2
BAB II
KAJIAN TEORITIS

Pembagi persekutuan terbesar dari dua bilangan bulat dapat ditemukan


dengan memasukkan semua pembagi positifnya dan memilih pembagi persekutuan
terbesar dari masing- masingnya, namun ini rumit terhadap beberapa soal untuk
jumlah besar. Proses yang lebih efisien, yang melibatkan penerapan Algoritma ini
disebut sebagai Algoritma Euclidean (Burton.D.M,2011).
Diberikan a, b ∈ ℤ dengan a ≥ b > 0. Dimisalkan r0 = 1 dan r1 = b.
Jika algoritma pembagian berhasil mendapatkan
rj = rj+1 qj+1 + rj+2 , dengan 0 < rj+2 < rj+1 untuk
j = 0, 1, 2, … , n − 2 dan rn+1 = 0,
maka gcd(a, b) = rn , yaitu sisa terkecil yang tidak nol pada seluruh proses
algoritma pembagian.
Dari teorema ini, kita melihat bahwa pembagi bersama terbesar dari a dan b adalah
sisa tak nol terakhir dalam urutan persamaan yang dihasilkan secara berurutan
menggunakan algoritma pembagian, di mana pada setiap langkah, pembagi dan
pembagi diganti dengan bilangan yang lebih kecil, yaitu pembagi dan sisa
(Rosen.K.H,1984).
Untuk membuktikan bahwa algoritme Euclidean menghasilkan pembagi
persekutuan terbesar, lemma berikut akan membantu.
Lemma 2.2. Jika c dan d bilangan bulat dan c = dq+r di mana c dan d bilangan
bulat, maka (c, d) = (d, r).
Bukti :
Bukti: Diketahui 𝑟0 = 1 dan 𝑟1 = 𝑏 dengan 𝑟0 ≥ 𝑟1 . Selanjutnya 𝑟0 = 𝑟1 𝑞1 +
𝑟2 , untuk suatu 𝑞1 , 𝑟2 ∈ ℤ. Apabila diperoleh 𝑟2 ≠ 0, maka proses dilanjutkan
dengan membagi 𝑟1 dengan 𝑟2 . Proses ini dilakukan sampai diperoleh suatu 𝑟𝑛+1 =
0, yaitu:
𝑟0 = 𝑟1 𝑞1 + 𝑟2 0 ≤ 𝑟2 < 𝑟1
𝑟1 = 𝑟1 𝑞2 + 𝑟3 0 ≤ 𝑟3 < 𝑟2

𝑟𝑗−2 = 𝑟𝑗−1 𝑞𝑗−1 + 𝑟𝑗 0 ≤ 𝑟𝑗 < 𝑟𝑗−1

3
𝑟𝑛−3 = 𝑟𝑛−2 𝑞𝑛−2 + 𝑟𝑛−1 0 ≤ 𝑟𝑛−1 < 𝑟𝑛−2
𝑟𝑛−2 = 𝑟𝑛−1 𝑞𝑛−1 + 𝑟𝑛 0 ≤ 𝑟𝑛 < 𝑟𝑛−1
𝑟𝑛−1 = 𝑟𝑛 𝑞𝑛+1 + 𝑟𝑛−1 0 ≤ 𝑟𝑛−1 < 𝑟𝑛−2

Proses ini pasti berhenti sampai diperoleh suatu 𝑟𝑛+1 = 0, hal ini dikerenakan
sisa suatu pembagian terkecil yang mungkin adalah 0, serta fakta bahwa
𝑟1 > 𝑟2 > ⋯ > 𝑟𝑛−1 > 𝑟𝑛 > 𝑟𝑛+1 = 0:
Menggunakan Lemma 1.1. diperoleh bahwa :
𝑔𝑐𝑑(𝑎, 𝑏) = 𝑔𝑐𝑑(𝑟0 , 𝑟1 ) = 𝑔𝑐𝑑(𝑟1 , 𝑟2 ) = ⋯ = 𝑔𝑐𝑑(𝑟𝑛−1 , 𝑟𝑛 ) = 𝑔𝑐𝑑(𝑟𝑛 , 0) = 𝑟𝑛

Dengan demikian terbukti bahwa 𝑔𝑐𝑑(𝑎, 𝑏) = 𝑟𝑛


Menurut Handayani.R.&Yulia (2020), Algoritma Euclides dapat digunakan
untuk mencari kombinasi linier d dari x dan y. Hubungan dengan algoritma euclides
jika d = (S0,S1) maka dapat ditentukan bahwa d = ms0 + ns1.
𝑠𝑛−2 = 𝑠𝑛−1 + 𝑘𝑛 + 𝑠𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑠𝑛 = 𝑠𝑛−2 − 𝑠𝑛−1 + 𝑘𝑛−1
𝑠𝑛−3 = 𝑠𝑛−2 + 𝑘𝑛−2 + 𝑠𝑛−1 𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑠𝑛−1 = 𝑠𝑛−3 − 𝑠𝑛−2 + 𝑘𝑛−2

𝑠1 = 𝑠2 𝑘2 + 𝑠3 𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑠3 = 𝑠1 − 𝑠2 𝑘2
𝑠0 = 𝑠1 𝑘1 + 𝑠2 𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑠2 = 𝑠0 − 𝑠1 𝑘1
Dengan demikian,
𝑠𝑛 = 𝑠𝑛−2 − 𝑠𝑛−1 + 𝑘𝑛−1 = 𝑠𝑛−1 − ( 𝑠𝑛−3 − 𝑠𝑛−2 𝑘𝑛−2 ) 𝑘𝑛−1
= 𝑠𝑛−2 − ( 1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 ) − 𝑠𝑛−3
= (𝑠𝑛−4 − 𝑠𝑛−3 + 𝑘𝑛−3 ) (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 ) – 𝑠𝑛−3
= 𝑠𝑛−4 (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 )+ 𝑠𝑛−3 {𝑘𝑛−3 (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 )}
Jika proses ini dilanjutkan dengan proses substitusi secara berturut-turut:
𝑠𝑛−3 , 𝑠𝑛−4 , … , 𝑠3 , 𝑠2
Maka diperoleh bentuk :
(𝑠0 , 𝑠1 ) = 𝑠𝑛
(𝑠0 , 𝑠1 ) = ms0 + ns1

4
Teorema Euclide
Ditentukan p,q ∈ N
Maka (p,q) = 𝑟𝑛 p + 𝑙𝑛 𝑞, n = 0,1,2, … , yang mana 𝑟𝑛 dan 𝑘𝑛 adalah suku ke-n dari
barisan-barisan yang secara rekursif didefinisikan sebagai :
𝑟0 = 1 𝑙0 = 0
𝑟1 = 0 𝑙1 = 1
Dan
𝑟𝑖 = 𝑟𝑖−2 - 𝑘𝑖−1 𝑟𝑖−1 𝑙𝑖 = 𝑙𝑖−2 - 𝑘𝑖−1 𝑙𝑖−1
Untuk i = 2,3,…, n dengan 𝑘𝑖 adalah hasil bagi dalam algoritma Euclid memperoleh (p,q)

5
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini


bertujuan untuk mendeskripsikan tentang jenis, dan penyebab kesalahan mahasiswa
PSM A 2022 Universitas Negeri Unimed dalam menyelesaikan soal Teorema
Euclid serta pengaruh gender dalam menyelesaikan soal tersebut. Subjek penelitian
ini diambil 16 mahasiswa Program Studi Matematika nondik kelas PSM 22 A yang
terdiri dari 8 perempuan dan 8 laki-laki yang menempuh matakuliah Teori Bilangan
mempunyai kemampuan relative sama. Penelitian ini dilakukan dengan cara
melakukan Survey secara online melalui google form kepada responden yang
bersedia untuk mengisi google form yang kami sebar melalui sosial media kami,
pada hari Kamis,11 Mei 2023

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk
uraian. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa tes ini menuntut kemampuan
mahasiswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan yang telah mereka peroleh
untuk menyelesaiakan masalah Teorema Euclid. Menurut Arikunto (2010) bahwa
salah satu kelebihan dari bentuk tes uraian adalah dapat diketahui sejauh mana
mahasiswa mendalami suatu masalah yang diteskan. Berikut Soal nya:
1. Nyatakan FPB (312, 70) sebagai Kombinasi Linear 312 dan 70 dengan
Menggunakan, cara Teorema 1 dan 2
2. Tentukan FPB (750, 1200) dengan Menggunakan Teorema Euclide
3. Nyatakan FPB (12.378, 3.144) sebagai Kombinasi Linear 12.378 dan 3.144
dengan Menggunakan, cara Teorema 2
4. Tentukan FPB (10.587, 534) menggunakan Teorema Euclide

6
5. Nyatakan FPB (9.800, 180) sebagai Kombinasi Linear 9.800 dan 180
dengan Menggunakan, cara Teorema 2

Teorema 1 yang dimaksud pada soal di atas :

Teorema 2 yang dimaksud pada soal di atas:

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil tes akan dideskripsikan dalam bentuk persentase kesalahan yang


dilakukan mahasiswa, yang berupa soal Tentang Teorema Euclide, Berikut
Presentase di Tiap Soal:
Soal No 1

Gambar 1, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 1 (Laki-laki)

Gambar 2, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 1 (Perempuan)

Dari Gambar 1 dan 2 dapat dilihat bahwa presentase kesalahan yang di lakukan
oleh mahasiswa laki-laki lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan. Pada
saat menjawab soal no 1, 1 dari 8 mahasiswa laki-laki menjawab soal dengan salah,
dan sisanya menjawab dengan benar, sedangkan mahasiswa Perempuan tidak ada
yang menjawab dengan salah, pada soal yang no 1.

8
Soal No 2

Gambar 3, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 2 (Laki-laki)

Gambar 4, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 2 (Laki-laki)

Dari Gambar 3 dan 4 dapat dilihat bahwa presentase kesalahan yang di


lakukan oleh mahasiswa laki-laki lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan.
Pada saat menjawab soal no 2, 2 dari 8 mahasiswa laki-laki menjawab soal dengan
salah, dan sisanya menjawab dengan benar, sedangkan 1dari 8 mahasiswa
Perempuan menjawab dengan salah dan sisanya benar

9
Soal No 3

Gambar 5, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 3 (Laki-laki)

Gambar 6, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 3 (Perempuan)

Dari Gambar 5 dan 6 dapat dilihat bahwa presentase kesalahan yang di


lakukan oleh mahasiswa laki-laki lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan.
Pada saat menjawab soal nomor 3, 6 dari 8 mahasiswa laki-laki menjawab soal
dengan salah, dan sisanya menjawab dengan benar, dapat dikatakan juga pada saat
menjawab soal no 3 hampir semua mahasiswa laki-laki menjawab dengan salah,
sedangkan hanya 2 dari 8 mahasiswa Perempuan menjawab dengan salah dan
sisanya benar.

10
Soal No 4

Gambar 7, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 4 (Laki-laki)

Gambar 8, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 4 (Perempuan)

Dari Gambar 7 dan 8 dapat dilihat bahwa presentase kesalahan yang di


lakukan oleh mahasiswa Perempuani lebih besar dibandingkan mahasiswa laki-laki
. Dimana pada saat menjawab soal nomor 4, 1 dari 8 mahasiswa Perempuan
menjawab soal dengan salah, dan sisanya menjawab dengan benar, sedangkan
Mahasiswa Laki-laki tidak ada yang menjawab dengan salah.

11
Soal No 5

Gambar 9, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 5 (Laki-laki)

Gambar 10, Presentase Kesalahan Pada Jawaban, Soal No 5 ( Perempuan)

Dari Gambar 9 dan 10 dapat dilihat bahwa pada soal no 5, mahasiswa laki-
laki maupun mahasiswa perempuan menjawab soal no 5 dengan benar, atau tidak
ada yang menjawab dengan salah.
Semua data yang diatas jika dijadikan tabel, akan seperti ini :
Tabel 1. Presentase Kesalahan

Soal Presentase Kesalahan Jumlah kesalahan


Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Soal No 1 0% 12, 5 % 0 1
Soal No 2 12, 5 % 25 % 1 2
Soal No 3 25 % 75 % 2 6
Soal No 4 12, 5% 0% 1 0
Soal No 5 0% 0% 0 0
Jumlah 50 % 112, 5 % 4 9

12
Dari tabel 1 terlihat bahwa presentase kesalahan yang dilakukan
mahasiswa laki-laki PSM A 2022 Universitas Negeri Medan dalam mengerjakan
semua soal tentang teorema Euclide Lebih besar dari Presentase kesalahan yang
dilakukan oleh Mahasiswa perempuan PSM A 2022 Univesitas Negeri Medan.
Ada beberapa vaktor yang menyebabkan kesalahan mahasiswa perempuan dan
mahasiswa laki-laki menyelesaikan Soal Teorema Euclid, yaitu:
1. Kurangnya ketelitian dalam menyelesaikan Soal Teorema Euclide

Gambar 11. Kesalahan dalam ketelitian

Pada gambar 11, dapat dilihat bahwa mahasiswa ini kurang teliti dalam
melanjutkan langkah-langkah pada teorema 1, dimana ia menuliskan 400 pada
di bagian yang dilingkari, sementara seharusnya pada bagian itu di tuliskan
450, sehingga langkah selanjutnya dan hasil FPB dari soal tersebut otomatis
salah.
2. Kesalahan dalam menuliskan hasil akhir atau jawaban

13
Gambar 12. Kesalahan dalam Penulisan

Pada gambar 12, dapat dilihat bahwa mahasiswa ini kurang berhati-hati
dalam menuliskan hasil akhir atau jawaban, dimana ia menuliskan -300 pada di
bagian yang dilingkari, sementara seharusnya pada bagian itu di tuliskan -500,
sehingga pada soal ini ia juga termasuk pada jawaban yang salah, meskipun
tahap-tahap dalam menyelesaikan soalnya sudah benar.
3. Tidak memahami teorema Euclide dengan baik

Gambar 13. Kesalahan dalam memahami teorema

Pada gambar 13, dapat dilihat bahwa mahasiswa ini kurang memahami
langkah-langkah pada Teorema Euclide. Dimana ia terbalik memposisikan 3
dan 7 yang ada pada lingkaran hitam dan salah menuliskan angka penambah, ia
menuliskan angka 8 yang seharusnya pada lingkaran Merah tersebut angka 3.
Sehingga pada soal ini ia juga termasuk pada jawaban yang salah, karena
langkah-langkah kurang benar dan hasil FPB nya juga salah
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
apakah ada pengaruh gender pada saat menyelesaikan soal Teorema Euclid ini.
Hasil yang diperoleh yang telah dipaparkan pada tabel 1 menunjukkan memang
adanya perbedaan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Laki-laki
dan Perempuan dalam menyelesaikan soal Teorema Euclid ini, namun
perbedaan tersebut tidak signifikan karena masing-masing subyek mengalami

14
kesalahan yang sama, dan masih dalam taraf wajar. Dengan demikian
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan soal Teorema
Euclid tidak memberikan bukti bahwa salah satunya akan menyelesaikan soal
pembuktian dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh American Psychological Association.

15
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Presentase Kesalahan yang dilakukan mahasiswa PSM A 2022 Universitas
Negeri Medan ada pada tiap soal:
a. Pada soal 1, presentase kesalahan yang dilakukan mahasiswa Laki-laki
adalah 12,5%, sedangkan presentase kesalahan pada mahasiswa
perempuan adalah 0 %
b. Pada soal 2, presentase kesalahan yang dilakukan mahasiswa Laki-laki
adalah 25 %, sedangkan presentase kesalahan pada mahasiswa
perempuan adalah 12,5 %
c. Pada soal 3, presentase kesalahan yang dilakukan mahasiswa Laki-laki
adalah 75%, sedangkan presentase kesalahan pada mahasiswa
perempuan adalah 25 %
d. Pada soal 4, presentase kesalahan yang dilakukan mahasiswa Laki-laki
adalah 0 %, sedangkan presentase kesalahan pada mahasiswa
perempuan adalah 12,5 %
e. Pada soal 5, presentase kesalahan yang dilakukan mahasiswa Laki-laki
adalah 0 % sedangkan presentase kesalahan pada mahasiswa perempuan
adalah 0 %
2. Faktor Penyebab mahasiswa PSM A 2022 Universirtas Negeri Medan
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal Teorema Euclide
adalah
a. Kurangnya ketelitian dalam menyelesaikan Soal Teorema Euclide
b. Kesalahan dalam menuliskan hasil akhir atau jawaban
c. Tidak memahami teorema Euclide dengan baik
3. Perbedaan gender pada saat menyelesaikan soal Teorema Euclid
perbedaannya sangat signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh gender dalam menyelesaikan soal Teorema Euclid.

5.2 SARAN

Saran yang ingin kami sampaikan adalah kerjakan soal tentang Teorema
Euclide dengan teliti dan berhati-hati, karena untuk mengerjakan soal teorema

16
Euclide di butuhkan ketelitian dalam memahami tiap langkah-langkah yang
ada pada teorema.

17
DAFTAR PUSTAKA

LeVeque, William J. 1996. Fundamentals of Number Theory. New York: Dover


Publications, Inc
Mahdi. (2013). PENINGKATANAKTIVITAS PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI MODEL ALGORITMA EUCLIDES DI KELAS
VI SEKOLAH DASAR NEGERI 03 SEMAYANG SANGGAU. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
Novantara, Panji & Aprian, Anggun. (2021). IMPLEMENTASI ALGORITMA
EUCLIDES PADA MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN FPB DAN KPK
BERBASIS ANDROID. Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika, 6(2),
43-53.
Rosen, Kenneth H. 1993. Elementary Number Theory and Its Applications. 3rd Ed.
Reading, MA: Addison-Wesley Publishing Co.
Sukarman, Herry. 1993. Materi Pokok Teori Bilangan. Modul 1 – 6. Jakarta:
Penerbit Universitas Terbuka.
Zakirman dkk. (2022). The Effectiveness of Euclid's Algorithm Method in Solving
Problems about FPB. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2),
1602-1612.

18

Anda mungkin juga menyukai