Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dosen Pengampu :
2021
KATA PENGANTAR
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................16
3.2 Saran ..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
berlaku: a x (b + c) = (a x b) + (a x c), atau a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
Contoh : 4 x (2 + 6) = (4 x 2) + (4 x 6) = 8 + 26 = 32
d) Sifat Identitas Ada sebuah bilangan cacah yang kalau dikalikan dengan
setiap bilangan cacah a maka hasil kalinya tetap a. Bilangan cacah
tersebut adalah bilangan 1. Jadi a x 1
= 1 x a untuk setiap bilangan cacah a.
e) Elemen Nol (0) Untuk setiap bilangan cacah a, berrlaku a x 0 = 0 x a = 0
Dari beberapa sifat perkalian tersebut, sifat komutatif (pertukaran), sifat
identitas, dan elemen 0 saja yang dipelajari siswa kelas III.
- Aturan Perkalian
Baju Celana
4 Ways 3 Ways
4 Cara 3 cara
Jadi, banyaknya cara Ali dapat memakai baju dan celana = 4×3 cara = 12 cara.
7
Berapa banyak password (kata kunci) dengan panjang 5 angka yang
dapat dibentuk dari angka-angka 1, 2, 3, 4,dan 5 jika tidak boleh ada angka
berulang. Beberapa Contoh password itu adalah 12345, 23415, 54231, dan
seterusnya. Perhatikan bahwa 22341, 1234, atau 522341 bukan contoh
password dimaksud. Mengapa? Untuk dapat menentukan banyaknya cara
dimaksud, dapat dilakukan secara sistematis sebagai berikut. Kita sediakan 5
tempat yang dapat ditempati 5 angka yang disediakan. Tempat 1 2 3 4 5
Banyak cara 5 4 3 2 1 1) Tempat pertama dapat diisi dengan 5 cara, yakni
angka 1, 2, 3, 4, 5 2) Tempat kedua dapat diisi dengan 4 cara 3)
8
Ini menegaskan perbedaan antara rancangan perlakuan dan
rancangan lingkungan. Tujuan dari percobaan faktorial adalah untuk melihat
interaksi antara faktor yang dicobakan. Adakalanya kedua faktor saling sinergi
terhadap respon, namun adakalanya keberadaan salah satu faktor justru
menghambat kinerja dari faktor lain. Adanya kedua mekanisme tersebut
cenderung meningkatkan pengaruh interaksi antara kedua faktor. Keuntungan
percobaan faktorial adalah mampu mendeteksi respon dari taraf masing-masing
faktor (pengaruh utama) serta interaksi antara dua faktor (pengaruh sederhana).
Percobaan faktorial dicirikan oleh perlakuan yang merupakan
komposisi dari semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf dua faktor atau
lebih. Istilah faktorial lebih mengacu pada bagaimana perlakuanperlakuan yang
akan diteliti dan disusun, tetapi tidak menyatakan bagaimana perlakuan-
perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit percobaan. Keuntungan
percobaan faktorial mampu mendeteksi respon dari taraf masing-masing faktor
(pengaruh utama) serta interaksi antar dua faktor (pengaruh sederhana).
Dalam ilmu dasar pecahan sendiri, terdapat 2 (dua) jenis pecahan
yakni pecahan biasa dan desimal. Jika ditarik ke bidang ilmu faktorial, sudah
dapat dipastikan bahwa faktorial pecahan bisa dihitung. Baik itu faktorial
pecahan biasa maupun faktorial pecahan desimal.
Berdasarkan angka pecahannya, jenis faktorial pecahan terbagi
menjadi 2 (dua) yakni faktorial pecahan terdefinisi dan faktorial pecahan tak
terdefinisi.
Faktorial Pecahan Terdefinisi
Faktorial pecahan terdefinisi adalah cara menghitung nilai faktorial dari
bilangan yang telah dijelaskan dengan gambang angkanya.
Faktorial Pecahan Tak Terdefinisi
Faktorial pecahan tak terdefinisi merupakan faktorial untuk pecahan yang
nilai angkanya masih dalam bentuk permisalan.
9
Kaidah Faktorial Pecahan
Kaidah ilmu faktorial adalah mengalikan nilai bilangan terdefinisi
dengan bilangan sebelumnya hingga nilai terkecil yakni 1 (satu). Dimana jika
dituliskan dalam persamaan matematis maka bentuk faktorial akan menjadi:
n! = n×(n-1)×(n-2)×….×2×1
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kaidah khusus untuk menghitung
faktorial pecahan diantaranya adalah:
Penjumlahan serta pengurangan faktorial pecahan harus disamakan
penyebutnya.
Penyamaan penyebut dilakukan pada semua pecahan terkait.
Jika ada kesamaan nilai faktorial pada pembilang dan penyebut bisa
dihilangkan.
10
2.3 KETEPATAN PENGGUNAAN RUMUS PERMUTASI
Oleh karena itu, permutasi dari r unsur yang di ambil dari n unsur yang
tersedia, dengan unsur berbeda dan r ≤ n, maka susunan dari r unsur tersebut
adalah suatu urutan tertentu. Banyaknya permutasi biasanya dilambangkan
dengan n r P. Maka rumus yang disajikan adalah :
n!
nPr = ( n−r ) !
b. Ketika kepala terpilih, maka keuangan bisa dilakukan dengan dua cara
c. Setelah kepala dan keuangan terpilih, maka humas bisa ditentukan dengan
satu cara.
11
3x2x1 = 6.
Contoh Soal 1 :
Contoh soal 2 :
Banyak cara untuk memilih seorang ketua, sekertaris dan bendahara dari 8
siswa yang tersedia adalah…
Jawab:
Banyak siswa, n = 8
n!
Maka: nPr =
( n−r ) !
8! 8 ! 7 ! 6 !5!
P = ( 8−3 ) ! =
8 3
5!
= 336 cara
Macam-macam Permutasi
12
n!
nPr =
( n−r ) !
c. Permutasi dengan Unsur Sama Untuk tiap unsur pada permutasi, tidak
dibolehkan menggunakan lebih dari satu kali, kecuali apabila
dinyatakan secara khusus. Apabila banyak permutasi dari unsur n yang
memuat unsur k yang sama, maka unsur l yang sama, ….., unsur m yang
sama menjadi (k + l+ … + m ≤ n), sehingga rumusnya menjadi :
n!
P= k !l! m !
13
sebagai berikut.
n!
nCk = k ! ( n−k ) !
Suatu kelompok yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita akan memilih
3 orang pengurus LK. Berapa cara yang dapat dibentuk dari pemilihan jika
pengurus terdiri dari 2 orang pria dan 1 orang wanita?
Jawab:
3! 2!
3C2 . 2C1 = . =6
2! ( 3−2 ) ! 1! ( 2−1 ) !
caranya, yaitu :
L1 L2 W1 ; L1 L3 W1 ; L2 L3 W1 ; L1 L2 W2 ; L1 L3 W2 ; L2 L3 W2
Bila Suatu kejadian A dapat terjadi dalam n(A) cara dari seluruh n(S)
cara yang mungkin, maka peluang (probabilitas) kejadian A dirumuskan:
n(A)
P (A) = n ( S)
Nilai peluang yang paling rendah adalah 0 yaitu peluang suatu
kejadian yang tidak mungkin terjadi, dan nilai pelauang yang paling tinggi
adalah 1 yaitu peluang suatu kejadian yang pasti terjadi.
Contoh soal 1:
Sebuah dadu dilantunkan satu kali. Tentukanlah peluang munculnya mata dadu
ganjil
Jawab:
N(S) =6
14
n(A) =3
n( A) 3 1
P (A) = n (S) = 6 = 2
Contoh soal 2 :
Dua buah dadu dilantunkan satu kali. Tentukanlah peluang munculnya dua mata
dadu yang jumlahnya habis dibagi 5
Jawab:
n(S) = 6 x 6 = 36
A = {14, 41, 32, 23, 64, 46, 55} maka
n(A) = 7
n( A) 7
P (A) = n (S) = 3 6
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa alah satu keterampilan matematika yang harus dikuasai oleh
siswa sekolah dasar adalah kemampuan dalam melakukan operasi hitung
khususnya perkalian. Perkalian dapat diartikan dasar dari proses aritmatika dasar
di mana satu bilangan yang dapat dilipatgandakan, hal ini sesuai dengan
bilangan pengalinya.
Penanaman konsep sebuah operasi perhitung dimaksudkan agar
seorang anak mampu memahami pengertian dan latar belakang dari suatu
operasi perhitungan. Pemahaman terhadap konsep penjumlahan, pengurangan,
perkalian, maupun pembagian akan memberikan pengetahuan pada anak tentang
landasan dan keterkaitan antar operasi yang pada akhirnya anak mampu untuk
menggunakannya.
3.2 Saran
Demikianlah yang dapat saya uraikan tentang materi Perkalian,
Faktorial, dan Permutasi., saya menyarankan kepada teman-teman yang ingin
mengetahui konsep tersebut lebih dalam lagi tentang hal tersebut di atas untuk
mencari referensi melalui berbagai media yang tersedia.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.unpam.ac.id/8670/1/SAK0233_STATISTIK
%20DESKRIPTIF-full.pdf
http://blogs.unpad.ac.id/myawaludin/files/2012/04/Permutasi-dan-
Kombinasi.pdf
https://repository.unsri.ac.id/13164/1/FULL_LAPORAN_DIPA_LEILY-
kinetika_desain_eksperiment2005.pdf
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/123456789/12867/1/SKRIPSI
%20YULITA%20FEBRI
%20SIBARANI.pdf
https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/
2021/01/07/penanaman-konsep- perkalian-pada-siswa-sekolah-dasar/
https://m.merdeka.com/sumut/perbedaan-permutasi-dan-kombinasi-
pengertian-rumus-dan-contoh-soalnya-kln.html
https://www.rumusstatistik.com/2012/06/rumus-kombinasi.html
https://www.materimatematika.com/2017/11/peluang-suatu-
kejadian.html?m=1
17