Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KOMBINATORIAL DAN PELUANG DISKRIT


Dosen Pengampuh :
Sastro Wojoyo, M.Pd.

Oleh :
Eni Setiawati (TIF221012)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS CORDOVA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah “Kombinasi dan Peluang Diskrit” ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Matematika diskrit yang diampuh oleh
bapak Sastri Wijoto, M.Pd.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan ummat
Islam yakni Nabi Muhammad SAW beserta para kerabat dan sahabatnya. Semoga kita
semua mendapat syafaatnya di hari kiamat kelak.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik yang membangun
dari pembaca.

Taliwang, 30 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang erat hubungannya
dengan simbol dan variabel dan matematika juga 3 memiliki konsep yang abstrak.
Matematika merupakan pengetahuan yang eksak, benar dan langsung menuju
sasaran sehingga dapat membentuk disiplin dalam berpikir. Matematika dapat
melatih seseorang berpikir sederhana, jelas, tepat dan cepat. Simbol dan konsep
dalam matematika merupakan alat untuk menyatakan pendapat atau gagasan
dengan ringkas dan memiliki keindahan tersendiri (Rakhmawati, 2017 dalam
Irmawati, 2021).
Pada kurikulum mata kuliah yang ada di Program Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, terdapat beberapa materi atau mata kuliah
yang bersifat abstrak, sehingga tidak sedikit mahasiswa yang merasa kesulitan
dalam mempelajarinya. Karena salah satu ciri dari ilmu matematika adalah bersifat
abstrak. Tentu saja hal ini membuat banyak orang yang mempelajari matematika
terutama 4 mahasiswa matematika sendiri mengalami kesulitan. Dibutuhkan
ketelitian, keterampilan dan kecepatan dalam berpikir saat mempelajari materi-
materi tersebut, tidak terkecuali dalam mata kuliah Matematika diskrit.
Adapun materi yang dikaji pada matematika diskrit salah satu diantaranya
adalah materi kombinatorial, materi kombinatorial sebenarnya juga telah dipelajari
oleh mahasiswa ketika mereka berada pada jenjang sekolah menengah atas, tetapi
kenyataannya masih banyak mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal pertidaksamaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis terkait
kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal kombinatorial, agar dosen sebagai
pengajar mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswanya dalam
menyelesaikan soal kombinatorial dan mencari solusi yng tepat untuk mengatasi hal
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Bersadarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapatkan
sebagai berikut :
1. Apa itu kombinatorial?
2. Bagaimana aturan menghitung dalam kombinatorial?
3. Apa yang dimaksud dengan kombinasi dan permutasi?
4. Bagaimana cara melakukan kombinasi dengan pengulangan?
5. Apa pengertian dari peluang diskrit?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalh ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari kombinatorial.
2. Mengetahui bagaimana aturan menghitung dalam kombinatorial.
3. Mengetahui maksud dari kombinasi dan permutasi.
4. Menegtahui cara melakukan kombinasi dalam pengulangan.
5. Mengetahui pengertian dari peluang diskrit.

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah bagi penulis untuk mengasah kemampuan diri
dalam melakukan kerja pikir sistematis. Selain itu, penulisan makalah juga
membantu penulis untuk memunculkan ide-ide baru yang mungkin berguna dalam
kemajuan pendidikan. Sedangkan manfaat penulisan makalah bagi pembaca
adalah untuk menambah pengetahuan terhadap suatu ide atau isu yang belum
pernah dibahas sebelumnya. Membaca makalah bisa menjadi referensi diri apabila
kelak suatu saat hendak membuat makalah yang memiliki isu serupa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kombinatorial


Kombinatorial (Combinatoric) adalah cabang matematika yang mempelajari
pengaturan objek-objek tanpa harus mengenumerasi terlebih dahulu. Solusi yang
ingin kita peroleh adalah jumlah cara pengaturan objekobjek tertentu di dalam
himpunannya (Eridaputra, 2011). Tiga buah contoh ilustrasi berikut dikemukakan
untuk memperjelas masalah seperti apa yang akan dipecahkan dengan
kombinatorial.
1. Contoh pertama, misalkan nomor plat mobil di negara X terdiri atas 5
angka, angka diikuti dengan 2 huruf. Angka pertama tidak boleh 0.
Berapa banyak plat mobil yang dapat di buat ?
2. Contoh kedua, sandi-lewat (password) sisitem komputer panjangnya
enam sampai delapan karakter. Tiap karakter boleh berupa huruf atau
angka; huruf besar dan huruf kecil tidak di bedakan. Berapa banyak
sandi-lewat yang dapat dibuat?
3. Dari 20 angka fraksi X di DPR, akan dibentuk sebuah komisi yang
beranggotakan 6 orang. Berapa banyak cara memilih anggota komisi
bila seorang anggota yang bernama A harus termasuk di dalam komisi
tersebut ?
Cara yang paling sederhana untuk menyelesaikan persoalan semacam di atas
adalah dengan mengenumerasi semua kemungkinan jawabannya. Mengenumerasi
artinya mencacah atau menghitung (count) satu persatu setiap kemungkinan
jawaban. Untuk persoalan dengan jumlah objek sedikit, mengenumerasi setiapa
kemungkinan jawaban masih dapat dilakukan, tetapi untuk persoalan dengan
dengan jumlah objek yang banyak, cara enumerasi jelas tidak sangkil.
Kita juga menggunakan kaidah dasar menghitung untuk mengetahui berapa
jumlah kemungkinan sandi-lewat yng harus dicoba oleh seorang penyusup
(intruder) untuk memasuki sebuah sistem komputer. Terakhir, kombinatorial
digunakan pada teori peluang diskrit untuk menghitung peluang suatu kejadian
terjadi.

2.2 Kaidah Dasar Menghitung (Counting)


Di dalam kombinatorial, kita harus menghitung (counting) semua
kemungkinan pengaturan objek.dua kaidah dasar yang digunakan sebagai teknik
menghitung dalam kombinatorial adalah kaidah perkalian (rule of product) dan
kaidah penjumlahan (rule of sum). Kedua kaidah ini dapat digunakan untuk
memecahkan banyak masalah persoalan menghitung.

1. Kaidah Perkalian (rule of product)


Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin
terjadi (atau menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan 2
mempunyai q hasil percobaan yang nungkin terjadi (atau menghasilkan
q kemungkinan jawaban), maka bila percobaan 1 dan percobaan 2
dilakukan, maka terdapat p x q hasil percobaan (atau menghasilkan p x
q kemungkinan jawaban).
Contoh :
Tersedia angka 0 – 9
a). Tentukan banyak cara pembentukan 3 angka
b). Tentukan banyak cara pembentukan angka ratusan
c). Tentukan banyak cara pembentukan ratusan genap
Penyelesaian :
a. 10 x 10 x 10
b. 9 x 10 x 10
c. 8 x 8 x 5
2. Kaidah Penjumlahan (rule of sum)
Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin
terjadi (atau menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan 2
mempunyai q hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan
q kemungkinan jawaban), maka bila hanya satu percobaan saja yang
dilakukan (percobaan1 atau percobaan 2), terdapat p + q kemungkinan
hasil percobaan (menghasilkan p + q kemungkinan jawaban) yang
mungkin terjadi.
Perhatikanlah kata yang digarisbawahi pada kedua di atas: dan serta
atau. Kedua kata ini adalah kata kunci untuk mengidentifikasi apakah
suatu persoalan menghitung diselesaikan dengan kaidah perkalian atau
kaidah penjumlahan. Kaidah perkalian meyatakan bahwa kedua
percobaan dilakukan secara simultan atau serempak, sedangkan pada
kaidah penjumlahan, kedua percobaan dilakukan tidak simultan.

Teorema : Jika suatu operasi dapat diselesaikan dengan k


alternatif.
Alternatif pertama dengan n1 cara dan selanjutnya sampai alternatif ke
k. Maka operasi tersebut dapat dilakukan dengan
n1 + n2 + .... + nk cara
contoh :
Ada 500 mahasiswa dan 30 dosen. berapa banyak cara sebuah
laptop dapat diberikan
Penyelesaian :
n1 = 500 , n2 = 30
n1 + n2 = 500 + 30 = 530 cara.

2.3 Kombinasi dan Permutasi


1. Kombinasi
Kombinasi adalah banyak cara pengaturan obyek-obyek yang sama, jadi
urutan obyek tidak diperhatikan. Bentuk khusus dari permutasi adalah
kombinasi.Jika pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada
kombinasi, urutan kemunculan diabaikan.

Rumus kombinasi-r (jumlah pemilihan yang tidak terurut r elemen yang


diambil dari n buah elemen), dilambangkan dengan C(n,r) atau ( n r ) .

2. Permutasi

BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai