Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Tugas Mata Kuliah Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Disusun Oleh :
Saya berterima kasih kepada Bapak Efrata Ge’e, M.Pd Sebagai Dosen Pengampuh Mata
Kuliah Strategi Pemecahan Masalah Matematika di Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nias Raya, yang telah memberi
bimbingan serta dukungan kepada saya, dan kepada semua pihak yang telah bekerja sama untuk
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Strategi Pemecahan Masalah Matematika. Selain itu, makalah kami ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Strategi Pemecahan Masalah Kombinatorik" bagi para pembaca
dan juga saya sebagai penulis. Terima kasih.
Penyusun
Kristof R. F. M. Zagoto
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Pendahuluan…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………..1
C. Tujuan ……………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….2
A. Kesimpulan………………………………………………………………….7
B. Saran ………………………………………………………………………..7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia matematika, masalah kombinatorik adalah cabang yang mempelajari
penghitungan berbagai cara pengaturan, pemilihan, atau penggabungan objek-objek
berdasarkan aturan tertentu. Masalah-masalah ini mencakup berbagai situasi, mulai dari
menghitung kemungkinan hasil dalam permainan hingga merencanakan pengaturan tempat
duduk dalam sebuah acara. Pemecahan masalah kombinatorik memiliki peran penting dalam
berbagai bidang, termasuk matematika, ilmu komputer, ekonomi, dan ilmu sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja strategi pemecahan masalah kombinatorik ?
C. Tujuan
1. Melalui pembelajaran ini siswa dapat menerapkan strategi pemecahan masalah
kombinatorik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Aturan perkalian digunakan ketika ada beberapa langkah atau keputusan yang
saling bergantung satu sama lain. Jika langkah pertama memiliki a kemungkinan,
dan langkah kedua memiliki b kemungkinan yang masing-masing terkait dengan
setiap pilihan langkah pertama, maka total kemungkinan yang ada adalah a x b
Contoh: Jika Anda memiliki 3 pilihan baju dan 2 pilihan celana, maka ada 3×2=6
kemungkinan gaya berpakaian yang berbeda.
2
Aturan Penjumlahan (Prinsip Dasar Penjumlahan) :
Aturan penjumlahan digunakan ketika ada beberapa pilihan yang dapat mengarah
pada hasil yang berbeda. Jika ada a cara untuk mencapai hasil A dan b cara untuk
mencapai hasil B, maka total kemungkinan yang ada adalah a+b.
Contoh: Jika Anda ingin pergi dari titik A ke titik B, Anda dapat memilih rute
melalui jalan A atau jalan B. Jika ada 3 cara melalui jalan A dan 2 cara melalui
jalan B, maka ada 3+2=5 kemungkinan rute yang berbeda
2. Permutasi
Permutasi melibatkan pengaturan objek-objek dalam urutan tertentu. Dalam
strategi pemecahan masalah permutasi, ada beberapa aspek penting yang perlu
diperhatikan:
Permutasi Tanpa Pengulangan
Ini mengacu pada pengaturan objek-objek di mana setiap objek hanya muncul
sekali dalam urutan. Strategi untuk menghitung permutasi tanpa pengulangan
adalah sebagai berikut:
Di mana n! adalah faktorial dari n, yang menghitung hasil kali dari semua bilangan
bulat positif dari 1 hingga n
Permutasi Dengan Pengulangan
Ini terjadi ketika beberapa objek identik atau ada beberapa elemen yang sama
dalam himpunan. Strategi untuk menghitung permutasi dengan pengulangan
melibatkan pemahaman bahwa objek-objek yang sama memberikan permutasi yang
identik.
Jumlah permutasi n objek di mana ada objek identik pertama, objek identik
kedua, dan seterusnya:
Permutasi Siklik :
Ini terjadi ketika objek-objek ditempatkan dalam urutan siklik, seperti mengatur
orang-orang di sekitar meja bulat.
Jumlah permutasi siklik dari n objek: (n−1)!
3
Penerapan dalam masalah kontekstual :
Dalam pemecahan masalah nyata, strategi permutasi digunakan untuk
menghitung kemungkinan berbagai pengaturan atau urutan. Contoh penerapannya
meliputi perhitungan cara duduk di sekitar meja, pengurutan kata dalam sebuah
kata-kata, atau menghitung nomor telepon yang berbeda yang dapat dibuat dari
sejumlah digit.
3. Kombiasi
Strategi pemecahan masalah kombinasi memungkinkan kita untuk menghitung
berapa banyak cara pemilihan objek-objek dari suatu himpunan tanpa memperhatikan
urutan. Dengan memahami konsep ini dan menggunakan rumus yang sesuai, kita dapat
menerapkannya dalam berbagai situasi pemilihan dan penggabungan objek-objek.
Kombinasi melibatkan penggabungan objek-objek tanpa memperhatikan urutan.
Dalam strategi pemecahan masalah kombinasi, ada beberapa langkah yang perlu
diperhatikan:
Menggunakan Faktorial :
Dalam kombinasi, faktorial digunakan untuk menghitung jumlah
kemungkinan cara penggabungan objek-objek. n! menghitung hasil kali dari semua
bilangan bulat positif dari 1 hingga n.
Menghitung Kombimasi :
Jumlah kombinasi n objek diambil r pada suatu waktu : C (n,r) = ( )
Contoh :
Misalkan Anda memiliki 5 jenis buah: apel, jeruk, pisang, anggur, dan kiwi. Anda
ingin memilih 3 buah untuk dibawa dalam bekal. Berapa banyak kombinasi yang
mungkin?
Solusi :
Jadi, ada 10 kombinasi yang mungkin dari 5 jenis buah ketika memilih 3 buah.
4. Prinsip Inklusi-Eksklusi
Prinsip inklusi-eksklusi adalah metode yang digunakan untuk menghitung
jumlah elemen yang ada dalam satu atau lebih himpunan dengan memperhitungkan
elemen-elemen yang mungkin tumpang tindih. Dalam strategi ini, kita menghitung
total elemen, mengurangkan elemen yang tumpang tindih sekali, menambahkan
4
kembali elemen yang tumpang tindih dua kali, dan seterusnya.
Langkah-langkah prinsip Inklusi-Eksklusi :
Kurangkan elemen yang tumpang tindih satu kali, yaitu elemen yang ada dalam
dua himpunan.
Tambahkan kembali elemen yang tumpang tindih dua kali (dalam tiga himpunan).
Contoh Penerapan :
Misalkan Anda memiliki himpunan A dari bilangan genap antara 1 dan 10, dan
himpunan B dari bilangan kelipatan 3 antara 1 dan 10. Anda ingin menghitung berapa
banyak bilangan dalam himpunan A atau B.
Solusi :
5
dengan lebih efisien. Contoh penggunaannya adalah dalam perhitungan
kombinatorik yang melibatkan banyak objek atau pengaturan.
Pendekatan Berbasis Graf
Dalam beberapa masalah, masalah kombinatorik dapat diartikan sebagai masalah
dalam graf. Pendekatan ini melibatkan mewakili situasi sebagai graf dan
menggunakan konsep teori graf untuk menghitung kemungkinan. Misalnya,
dalam masalah perjalanan penjaga, setiap rute bisa diwakili sebagai simpul dalam
graf.
Pendekatan Statistik :
Dalam beberapa masalah kombinatorik, pendekatan statistik dapat digunakan
untuk mengestimasi kemungkinan. Ini sering digunakan ketika masalah
melibatkan banyak variabel atau elemen yang sulit untuk dihitung secara tepat.
Pendekatan ini melibatkan penggunaan distribusi probabilitas dan metode statistik
lainnya.
Contoh :
Misalkan Anda memiliki 8 orang yang ingin mengunjungi 5 tempat wisata dalam
sebuah kota. Masing-masing tempat wisata hanya dapat dikunjungi oleh satu orang
pada satu waktu. Berapa banyak cara yang mungkin bagi mereka untuk mengunjungi
semua tempat wisata?
Solusi:
Pertama, kita perlu memahami bahwa ini adalah masalah permutasi tanpa
pengulangan, di mana setiap orang memiliki tempat wisata yang berbeda untuk
dikunjungi.
Namun, jika jumlah tempat wisata lebih banyak atau jumlah orang lebih besar,
penghitungan ini bisa menjadi lebih rumit. Di sinilah strategi seperti penggunaan
algoritma atau pendekatan berbasis graf dapat membantu untuk menghitung dengan
efisien dan akurat. Pemecahan masalah kombinatorik yang lebih kompleks
seringkali melibatkan pendekatan yang lebih maju dan teknik komputasional.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemecahan masalah kombinatorik melibatkan penerapan prinsip-prinsip matematika
dan strategi-strategi yang tepat. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar dan strategi-
strategi ini, seseorang dapat mengatasi masalah-masalah kombinatorik dengan lebih efisien.
Penting untuk berlatih dengan masalah-masalah nyata untuk mengembangkan keterampilan
dalam mengaplikasikan strategi-strategi ini.
B. Saran
Saya menyadari bahwa, dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca, yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman saya, agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.