Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN SAINS

PEMROGRAMAN LINIER, PEMODELAN PROGAM

LINIER DAN TEKNIK PENYELESAINNYA

Disusun Oleh :
Mohammad Fahmi Bahtiar

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi terdapat berbagai
cabang pembahasan yang ada yang dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
maupun perguruan tinggi. Cabang pelajaran yang ada antara lain: logika matematika, aljabar,
ruang dimensi tiga, trigonometri, kalkulus, peluang, dan statistika, Seorang pelajar harus
memahami setiap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya agar ia tidak ketinggalan pelajaran dan
bisa mengerti maksud atau kegunaan dari pelajaran tersebut. Selain itu, ia juga harus bisa
mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran tersebut supaya mendapat nilai yang
bagus. Salah satu bab dalam matematika adalah program linear. Dalam program linear terdapat
persamaan suatu bilangan karena masih masuk dalam aljabar. Dan mempunyai kegunaan yang
penting terutama berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pelajaran ini membahas beberapa
hal atau bagian yang dibatasi oleh syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat itu adalah susunan
pertidaksaman linear dan tentu di dalamnya masih ada hal-hal lainnya yang saling berkaitan
(berkaitan erat).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari program linear?
2. Apa saja hal-hal yang dibahas dalam program linear?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian program linear
2. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang dibahas dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pemprograman Linier


Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik
keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang tenaga kerja, jam kerja,
maupun modal. Dengan keterbatasan ini, perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya
minimal. Berbagai cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya
pemrograman linear.
Pemprograman linier adalah metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimalkan keuntungan atau meminimumkan
biaya. Program linier berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu
model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Program linier banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimal didalam industri,
perbankan, pendidikan, dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan dalam bentuk linier.
B. Sifat Dasar / Karakteristik Pemprograman Linier
Sifat-sifat dasar atau Karakteristik Pemrograman Linear adalah sebagai berikut:
1. Sifat linieritas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara. Secara
statistik, cara ini dapat diperiksa kelinearan menggunakan grafik (diagram pencar).
2. Sifat proposional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau
penggunaan sumber daya yang membatasi proposional terhadap level nilai variabel. Jika
harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat
proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar
mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi. Jika penggunaan sumber
daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka sifat proporsionalitas
tidak dipenuhi.
3. Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara
berbagai aktivitas, sehingga tidak dapat ditemukan bentuk perkalian silang pada model.
Sifat aditivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala). Sifat
aditivitas dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung kontribusi
masing-masing variabel keputusan.
4. Sifat divisiabel berarti unit aktivitas dapat dibagi dalam sembarang level fraksional,
sehingga nilai variabel keputusan non integer dimungkinkan.
5. Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa konstanta. Artinya
koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan
merupakan nilai dengan peluang tertentu.
C. Model Pemprograman Linier
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut!
3x + 5y ≤ 15
x≥ 0
y≥ 0
Penyelesaian:
Gambar garis 3x + 5y =15, x = 0, dan y =0
Untuk 3x + 5y ≤ 15
Pilih titik (0,0), kemudian substitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
3 × 0 + 5× 0 ≤ 15
0 ≤ 15 (benar), artinya dipenuhi
Sehingga daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0)
Untuk x ≥ 0, pilih titik (1,1) kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
1 ≥ 0 (benar), artinya dipenuhi.
Sehingga daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (1,1)
Untuk y ≥ 0, pilih titik (1,1) kemudian substitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
1 ≥ 0 (benar), artinya dipenuhi.
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (1,1).
Selanjutnya arsir daerah yang memenuhi persamaan, seperti gambar dibawah ini.

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan merupakan irisan dari ketiga himpunan penyelesaian
pertidaksamaan di atas, yaitu seperti terlihat pada gambar berikut ini (daerah yang diarsir).
Pertidaksamaan Linear juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan memodelkan masalah menjadi model matematika.
Jadi, Model matematika merupakan suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu masalah
ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi.

Perhatikan contoh berikut :

Pak Adi merupakan seorang pedagang roti. Beliau menjual roti menggunakan gerobak yang
dapat memuat 600 bungkus roti. Roti yang dijualnya yaitu roti manis dan roti tawar dengan harga
masing-masing Rp 5.500,00 untuk roti manis dan Rp 4.500,00 untuk roti tawar per bungkusnya.
Dari penjualan roti tersebut, beliau memperoleh keuntungan Rp 500,00 dari sebungkus roti
manis dan Rp 600,00 dari sebungkus roti tawar. Apabila modal yang dimiliki oleh Pak Budi
adalah Rp 600.000, buatlah model matematika agar beliau dapat memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya!

Penyelesaian :

Permasalahan Pak Adi diatas dapat dimodelkan dalam bentuk matematika dengan menggunakan
sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Dengan memisalkan banyaknya roti manis sebgai x
dan roti tawar sebagai y sehingga diperoleh tabel sebagai berikut.

Berdasarkan tabel diatas jika kita tuliskan dalam bentuk pertidaksamaan linear menjadi

x + y ≤ 600,
5.500x + 4.500y ≤ 600.000,
Untuk x, y anggota bilangan cacah, x ≥ 0, y ≥ 0
Dua pertidaksamaan terakhir (baris ketiga) menunjukkan syarat dari nilai x dan y. Dikarena x dan
y merupakan pernyataan yang menyatakan banyaknya roti, maka tidak mungkin nilai x dan y
bernilai negatif.

Perhatikan kolom keempat dari tabel di atas yang menyatakan fungsi yang akan ditentukan nilai
maksimumnya (nilai optimum). Fungsi tersebut dapat dituliskan dalam persamaan matematika
sebagai berikut.

f(x,y) = 500x + 600y

Untuk menyelesaikan sistem pertidaksamaan diatas kita dapat mengikuti langkah berikut :
1. Ubah masalah tersebut ke dalam model matematika yaitu dengan membuat tabel, fungsi
pembatas dan fungsi tujuan. Tabel di sini untuk mempermudah membaca data. Fungsi
pembatas/kendala yaitu beberapa pertidaksamaan linier yang berhubungan dengan permasalahan
tersebut. Fungsi tujuan/objektif yaitu suatu fungsi yang berhubungan dengan tujuan yang akan
dicapai. Biasanya fungsi tujuan dinyatakan dengan f(x,y) = ax + by atau z = ax + by
2. Lukislah daerah penyelesaian dari fungsi pembatasnya
3. Tentukan koordinat-koordinat titik ujung daerah penyelesaian. Jika belum ada gunakan
bantuan eliminasi dari perpotongan 2 garis
4. Ujilah masing-masing titik ujung daerah penyelesaian
5. Tentukan nilai terbesar/terkecilnya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
Dimana langkah no 1 telah kita dapatkan karena disini rumus matematika menunjukan
bagaimana cara membuat model matematika. Selanjutnya ikuti langkah berikutnya agar kita
memperoleh daerah penyelesaiannya.
D. Formulasi Permasalahan

 Masalah keputusan yang sering dihadapi analisis adalah alokasi optimum sumber daya.
 Sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu,
ruangan atau teknologi.
 Tugas analisis adalah mencapai hasil terbaik dengan keterbatasan sumber daya itu.
 Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan ditetapkam, langkah selanjutnya adalah
formulasi model matematika.
 Formulasi model matematika ada 3 tahap :

1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam simbol.


2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier dari variabel
keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikannya dalam persamaan
atau pertidaksamaan.
Contoh kasus yang diselesaikan :

Contoh :
Tentukan nilai maksimum dari fungsi f(x,y) = 3 x + 5 y dengan batasan
3x + y ≤ 6
x + 2y ≤ 4
x ≥ dan y ≥ 0

Jawab :
Kita gambarkan derah hasil dari pertidak samaan 3x + y ≤ 6 dan x + 2y ≤ 4 pada
diagram cartesius
Pertidaksamaan Titik Potong Sb x Titik Potong Sb y
3x + y ≤ 6 (2,0) (0,6)
x + 2y ≤ 4 (4,0) (0,2

Dengan menggunakan yang telah kami jelaskan sebelumnya maka di dapat gambar :

Kita tentukan titik B yang merupakan titik potong dua pertidaksamaann menggunakan metode
eliminasi (bisa juga substitusi)
3x + y = 6 [x 2] ⇒ 6x + 2y = 12
x + 2y = 4 [x 1] ⇒ x + 2y = 4

—————————————— –

——————– 5x = 8
——————– x = 8/5
x + 2y = 4
16/5 + 2y = 4
2y = 4 – 8/5 = 20/5 – 8/5 = 12/5
y = 6/5

Dari diagram cartesius tersebut sobat dapatkan titik ekstrim

O (0,0) ; A (2,0) ; B (8/5,6/5) ; C (0,2)

Nilai f (x,y) = 3 x + 5 y kita cari untuk masing-masing titik ekstrim

f(O) = 0+0 = 0
f(A) = 3(2) + 5(0) = 6
f(B) = 3(8/5) + 5(6/5) = 54/5 = 10 4/5
f (C) = 3(0) + 5.2 = 10

Jadi nilai maksimal dari fungsi tujuan adalah 10 4/5 yang didapat pada kondisi (titik) B (8/5,6/5)
E. Metode Grafik

Metode grafik adalah satu cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
optimalisasi dalam programasi linier. Keterbatasan metode ini adalah variabel yang bisa
digunakan terbatas (hanya dua), penggunaan 3 variabel akan sangat sulit dilakukan.

Dua macam fungsi Program Linear:

 Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah

 Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas
sumber daya tersebut.

Langkah – langkah penyelesaian dengan metode grafik:

1. Buatlah model matematika / kendala


2. Tentukan fungsi sasaran (Z).
3. Menyelesaikan fungsi pertidaksamaan :

 Jadikan setiap kendala menjadi bentuk persamaan,


 Buat grafik untuk setiap kendala dan kemudian tentukan daerah penyelesaian atau HP,
 Setelah grafik dibuat, kemudian tentukan himpunan penyelesaian (HP). Setelah itu, kita
menentukan titik – titik terluar yang terdapat didalam grafik tersebut.
 Setelah titik – titik terluar ditentukan, Uji titik – titik terluarnya untuk menentukan nilai
maksimumnya.
BAB III

PENUTUP

Dari semua uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa program linear adalah suatu cara
untuk penyelesaian masalah dengan menggunakan persamaan atau pertidaksamaan linear yang
mempunyai banyak penyelesaian, dengan memperhatikan syarat-syarat agar diperoleh hasil yang
maksimum/minimum (penyelesaian optimum). Kegunaan program linear adalah untuk
memecahkan masalah pengoptimalan (memaksimalkan atau meminimalkan suatu tujuan), seperti
mencari keuntungan maksimum dari penjualan suatu produk. Hal-hal yang dibahas dalam
program linear adalah program linear dan modul matematika, sistem pertidaksamaan linear, serta
nilai optimum suatu bentuk objektif.
DAFTAR PUSTAKA

ZM Rusdi - Sains Manajemen, 2017 - e-jurnal.lppmunsera.org

E Herjanto - Jakarta: Grasindo, 2009

BW Taylor III - Jakarta: Salemba Empat, 2001

Anda mungkin juga menyukai