Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membaawa pemograman
linier (PL) menjadi suatu alat yang sangat berperan penting dalam dunia usaha.
Pemograman linier memiliki pengertian sebagai suatu model umum yang dapat
digunakan untuk menguraikan dan menentukan alokasi bahan atau barang yang
digunakan sebagai sumber daya yang langka untuk memproduksi barang-barang jadi
yang ditujukan untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal, dimana penerapan
pemorograman linier ini pada umumnya meliputi permasalahan pengalokasian sumber
daya yang terbatas di tengah-tengah aktifitas yang saling bersaing melalui jalan/cara
yang terbaik(optimal).
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau
biaya minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang,
tenaga, kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan
beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya
dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas
diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin.
2. Masalah
1. Apa pengertian Program Linear?
2. Bagaimana bentuk umum Program Linear?
3. Bagimana cara memodelkan suatu masalah?
4. Bagaimana contoh kasus yang memiliki persoalan yang bisa dimodelkan?
5. Apa saja contoh kasus yang pernah dilakukan pemodelan masalahnya?
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Program Linear.
2. Mengetahui bentuk umum Program Linear.
3. Mengetahui cara memodelkan suatu masalah.
4. Mengetahui contoh kasus yang memiliki persoalan yang bisa dimodelkan.
5. Mengetahui contoh kasus yang pernah dilakukan pemodelannya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pemprograman linier adalah metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya


yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimalkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Program linier berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia
nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan
beberapa kendala linier.
Model matematis perumusan masalah umum pengalokasian sumberdaya untuk
berbagai kegiatan, disebut sebagai model pemrograman linear. Model pemrogram linear ini
merupakan bentuk dan susunan dalam menyajikan masalah-masalah yang akan dipecahkan
dengan teknik pemrogram linear. Masalah pemrograman linear secara umum dapat ditulis
dalam bentuk umum sebagai berikut:

Formulasi Permasalahan

Masalah keputusan yang sering dihadapi analisis adalah alokasi optimum sumber
daya. Sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu,
ruangan atau teknologi.

2
Tugas analisis adalah mencapai hasil terbaik dengan keterbatasan sumber daya itu.
Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan ditetapkam, langkah selanjutnya adalah formulasi
model matematika. Formulasi model matematika ada 3 tahap :
1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam simbol.
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier dari
variabel keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikannya dalam
persamaan atau pertidaksamaan.

Contoh soal:
1. Luas suatu lahan parker adalah 400 m2. Luas rata-rata satu mobil dan satu bus
masing-masing adalah 8 m2 dan 24 m2. Lahan tersebut hanya memuat paling
banyak 20 kendaraan. Buatlah model matematika dari persoalan tersebut dengan
memisalkan mobil yang sedang diparkir sebanyak x dan bus sebanyak y.
Penyelesaian:
8x + 24y ≤ 400
x + y ≤ 20
Karena x dan y masing-masing menunjukkan banyak mobil dan bus, x dan y
berupa bilangan cacah. Jadi, model matematika persoalan tersebut adalah
8x + 24y ≤ 400
x + y ≤ 20
x ≥ 0, y ≥ 0
x, y € C

1. Buku 1

A. PENDEKATAN SAINS MANAJEMEN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH


1. Pembuatan Model

Suatu sains manajemen merupakan penyajian yang ringakas dari suatu masalah yang
sedang berjalan. Penyajian dapat berupa grafik, meskipun model sains manajemen mencakup
kumpulan metode matematis. Hubungan matematis ini menggunakan angka-angka dan
simbol-simbol.

3
Sebagai contoh, pertimbangkan perusahaan yang menjual hasil produksi sebagai
berikut. Biaya hasil produksi adalah $5 dengan harga jual $20. Model menghitung total laba
dari penjualan barang-barang adalah

Z = $20x – 5x

Dalam persamaan ini, x menunjukkan jumlah unit yang diproduksi dan telah dijual. Z
menunjukkan total laba yang merupakan hasil penjualan barang. Simbol x dan Z adalah
variabel. Terminologi variabel digunakan karena tidak ada satu set nilai numerik yang
ditetapkan untuk varabel-variabel x dan Z. Jumlah produksi yang telah dijual x dan laba (Z)
dapat berupa jumlah tertentu (dalam batas-batas yang tepat); x dan Z dapat bervariasi. Kedua
variabel dapat dibedakan lebih lanjut. Z adalah variabel dependen, karena nilainya tergantung
pada jumlah unit yang terjual. Adapun x adalah variabel independen, karena jumlah unit yang
tidak terjual tidak bergantung pada apa pun dalam permasalahan ini.

Angka $20 dan $5 dalam persamaan merupakan parameter. Parameter adalah nilai
konstan yang biasanya merupakan koefisien dari variabel-variabel (simbol-simbol) dalam
persamaan. Parameter-parameter ini biasanya tetap konstan selama proses pemecahan suatu
masalah. Nilai parameter merupakan data (contoh, sepotong iformasi) yang diperoleh dari
limgkungan masalah. Kadang kala data telah tersedia dan cukup tepat. Sebagai contoh, harga
jual $20 dan biaya produksi $5 dapat diperoleh dari bagian akutansi perusahaan dan mungkin
sangat tepat. Akan tetapi kadang-kadang data tidak tersedia untuk manajer dan perusahaan.
Oleh karena itu, parameter-parameter tertentu harus dapat diramalkan atau ditentukan
berdasarkan kombinasi data-data yang tersedia dan perkiraan-perkiraan yang subjektif. Dalam
beberapa hal, model akan tepat sejauh ketepatan data-data yang digunakan dalam model dapat
dipertanggungjawabkan. Persamaan diatas dikenal sebagai hubungan fumgsional.

2. Pemecahan Model

Jenis model dan metode pemecahan merupakan bagian teknik mamajemen. Kita dapat
mengatakan bahwa suatu model dapat dipecahkan, jika model tersebut menjelaskan masalah.
Jika kita menjelaskan pemecahan model artinya juga kita memecahkan masala yang diamati.
Sebagai contoh model yang dikembangkan dalam bagian sebelumya.

Memaksimumkan Z = $20 – 5x

Terbatas pada 4x = 100

4
Teknik penyelesaian model itu menggunakan model aljabar. Penyelesain persamaan pembatas
untuk x adalah sebagai berikut:

4x = 100

100
x = 4

x = 25 unit.

Masukkan nilai 25 dari x kedalam fungsi laba untuk menghasilkan total laba;

Z = $25 – 5x

= 20(25) – 5(25)

= 375

Jadi, jika manajer memutuskan untuk memproduksi 25 produk, perusahaan akan menerima
keuntungan sebesar $375. Catatan, nilai variabel keputusan tidak menunjukkan keputusan
yang aktual; tetapi hanya berupa informasi, anjuran/pedoman yang membantu manajer dalam
membuat keputusan.

B. FORMULASI MODEL

Model program linear terdiri dari komponen dan karakteristik tertentu. Komponen model
termasuk variabel keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Variabel keputusan adalah
simbol matematika yang menggambarkan tingkatan aktivitas perusahaan.

Fungsi tujuan adalah hubungan matematika linear yang menjelaskan tujuan perusahaan
dalam terminologi keputusan. Fungsi tujuan selalu mempunyai salah satu target yaitu
memaksimumkan dan meminimumkan suatu nilai.

Batasan model juga merupakan linear dari ariabel-variabel keputusan. Batasan-batasan


menunjukkan keterbatasan perusahaan karena lingkungan operasi perusahaan. Batasan-
batasan dapat berupa keterbatasan sumber daya atau pedoman.

C. CONTOH KOMBINASI PRODUK

Perusahaan barang Tembikar Colonial memproduksi 2 produk setiap hari, yaitu mangkok dan
cangkir. Perusahaan mempunyai 2 sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk memproduksi
produk-produk tersebut yaitu; tanah liat dan tenaga kerja. Dengan keterbatasan sumber daya,

5
perusahaan ingin mengetahui berapa banyak mangkok dan gelas yang akan diproduksi setiap
hari dalam rangka memaksimumkan laba.

1. Variabel Keputusan

Keputusan yang dihadapi manajemen dalam masalah ini adalah berapa banyak mankok dan
cangkir yang harus diproduksi tiap hari. Jumlah yang di produksi untuk tiap jenis produk
adalah sebagai berikut;

x1 = jumlah mangkok yang diproduksi

x2 = jumlah cangkir yang diproduksi

2. Fungsi Tujuan

Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan total laba. Laba perusahaan adalah jumlah
dari laba setiap mangkok dan cangkir. Laba dari mangkok yang diproduksi (x 1). Begitu pula,
laba dari cangkir adalah laba per unit, $5 dikalikan dengan cangkir yang diproduksi (x2). Jadi
total laba, yang dilambangkan dengan Z, dapat dijelaskan dengan matematis 4x1 + 5x2. Dalam
buku teks ini lambang Z selalu dinyatakan dalam satuan nominal tertentu, misal $. Dengan
menempatkan terminologi memaksimumkan didepan fungsi laba, kami menggambarkan
tujuan perusahaan untuk memaksimumkan laba:

Memaksimumkan Z = total laba tiap hari, diketahui

Z = total laba tiap hari

4x1 = laba dari L mangkok

3. Batasan Model

Dalam masalah berikut terdapat sumber daya yang digunakan dalam produksi, yaitu tenaga
kerja dan tanah liat. Persediaan keduanya terbatas. Produksi mangkok dan cangkir
memerlukan kedua sumber daya, baik tenaga kerja maupun tanah liat. Untuk setiap mangkok
yang diproduksi memerlukan satu jam tenaga kerja. Oleh karena itu, jam tenaga kerja yang
diperlukan untuk memproduksi semua mangkok adalah 1x1 jam. Untuk satu cangkir
diperlukan dua jam tenaga kerja. Oleh sebab itu, tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi cangkir setiap hari adalah 2x2 jam. Total jam tenaga kerja yang digunakan
perusahaan adalah penjumlahan dari jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh setiap produk.

1x1 = 2x2
6
Akan tetapi jumlah tenaga kerja sebesar 1x1 + 2x2 dibatasi sampai dengan 40 jam per hari.
Batasan tenaga kerja menjadi:

1x11 + 2x2 ≤ 40 jam.

Contoh Soal:

Syarat untuk lulus administrasi pendaftaran sekolah dengan jurusan IPA adalah jumlah dari
nilai matematika dan nilai fisika minimal 12 dan nilai minimal dari masing-masing pelajaran
matematika dan fisika adalah 5. Tentukan model matematika yang dapat digunakan sebagai
dasar agar seorang siswa dapat masuk dan memilih jurusan IPA!
Jawab:
Misal nilai matematika = x dan nilai fisika = y
syarat 1. x + y ≥ 12
syarat 2. x ≥ 5 dan y ≥ 5
Jadi, model matematikaya adalah:
X ≥ 5 , y ≥ 5 dan x + y ≥ 12 dengan nilai x dan y € C

2. Buku 2

BAB 1. MODEL, MODEL MATEMATIKA DAN PEMODELAN MATEMATIKA

1.1 MODEL MATEMATIKA

Kita sering mendengar kata model. Dalam hal ini ‘model’ dapat diterjemahkan sebagai
‘tiruan’ yang menyerupai sesungguhnya; dalam beberapa hal memiliki karakteristik benda
aslinya. Model pesawat terbang adalah tiruan pesawat terbang,. meski hanya tiruan suatu
objek, beberapa model memiliki manfaat yang penting. Desain pesawat terbaru perlu diuji
coba untuk mengetahui sifat aerodinamikanya. Untuk tujuan ini, model pesawat terbang dapat
diuji sifat aerodinamiknya dalam terowongan angin (wind tunnel). Uji coba ini jelas lebih
aman dan lebih murah daripada membuat dan merakit pesawat sungguhan, kemudian
menerbangkannya. Sifat aerodinamika model dalam banyak hal sama dengan sifat
aerodinamika pesawat sesungguhnya, tentunya dengan perhitungan-perhitungan tertentu.
Pada masa awal, akan lebih aman dan lebih murah bagi para calon pilot untuk
menggunakan model yang menyerupai cockpit pesawat daripada langsung berlatih
menerbangkan pesawat sungguhan. Jadi secara umum, di tahap awal penggunaan model lebih

7
praktis, lebih mudah, lebih murah dan lebih aman daripada langsung berhubungan dengan
objek sesungguhnya.
Model matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan
dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-
ekspresi matematika yang lan seperti fungsi maupun relasi. Model matematika digunakan
untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang dimodelkanya, dapat secara kualitatif atau
kuantitatif. Dalam memperoleh, membuat, mengembangkan atau menurunkan model
matematika kita melibatkan asumsi-asumsi, pendekatan-pendekatan maupun pembatasan-
pembatasan yang didasarkan atas eksperimen maupun observasi terhadap fenomena
sebenarnya.

1.2 MODEL MATEMATIKA DAN PENERAPAN


Pemodelan matematikamerupakan proses dalam menurunkan model matematika dari
suatu fenomena berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan. Proses ini merupakan
matematika untuk mempelajari fenomena-fenomena alam, ekonomi, social maupun fenomena
lainnya.
1. Pemodelan matematika suatu fenomena, perumusan masalah.
Langkah ini untuk menerjemahkan data maupun informasi yang diperoleh tentang
suatu fenomena dari masalah nyata menjadi model matematika
2. Pencarian solusi/ kesimpulan matematika
Setelah model matematika diperoleh, solusi atas model tersebut dicari dengan
menggunakan metode-metode matematika yang sesuai.
3. Interpretasi solusi/ kesimpulan mateematika diperoleh, solusi atas model tersebut yang
dipelajari
Dalam matematika terapan, solusi yang berupa fungsi, angka-angka maupun grafik
tidak berarti banyak apabila solusi tersebut tidak menjelaskan permasalahan awalnya

1.3 PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING)


Adakalanya dalam suatu masalah matematika kita memerlukan nilai fungsi suatu di suatu
titik, tetapi nilainya tidak diketahui, karena rumus fungsinya memang tidak diketahui. Data
kondisi batas yaitu berupa kelembaban udara yang diperoleh dari industri berupa data diskrit
dan banyaknya berhingga.

8
Interpolasi
Pada interpolasi polinomial kita akan mendekati nilai fungsi dengan polinom. Polinom ini
ditentukan berdasarkan nilai fungsi tersebut di titik-titik yang sudah diketahui. Yang paling
sederhana dari interpolasi polinom interpolasi linear.

Interpolasi linear
Pada interpolasi linier kita memerlukan dua buah nilai fungsi di dua titik yang diketahui.
Misalkan kita akan mencari nilai fungsi 𝑓 di titik 𝛼 di antara a dan b. Katakan nilai fungsi 𝑓
di a adalah 𝑓(𝑎) dan di b adalah 𝑓(𝑏). Maka fungsi 𝑓 ini akan kita dekati dengan garis yang
melalui titik (a, (𝑎) ) dan ( b, 𝑓(𝑏)), yaitu

𝑓 (b)−𝑓 (a)
𝑦= (𝑥 − 𝑎) + 𝑓 (a).
𝑏−𝑎

𝑓(𝑏)−𝑓(𝑎)
Hal ini seperti nilai pendekatan terhadap 𝑓(𝛼) = (𝛼 − 𝑎) + 𝑓(𝑎)
𝑏−𝑎

Interpolasi Kuadrat dan Order Tinggi


Pada interpolasi kuadrat kita memerlukan tiga buah nilai fungsi di tiga titik yang
diketahui. Misalkan kita akan mencari nilai fungsi 𝑓 di titik α, dengan mengetahui nilai fungsi
𝑓 di titik-titik a,b dan c, katakana berturut-turut 𝑓(𝑎), 𝑓(𝑏), dan 𝑓(𝑐). Fung si kuadrat yang
demikian adalah
𝑦 = 𝑝𝑥 2 + 𝑞𝑥 + 𝑟,
Dengan p,q dan r diperoleh dengan menyelesaikan sistem persamaan

𝑓(𝑎) = 𝑝𝑎2 + 𝑞𝑎 + 𝑟
𝑓(𝑏) = 𝑝𝑏 2 + 𝑞𝑏 + 𝑟
𝑓(𝑐) = 𝑝𝑐 2 + 𝑞𝑐 + 𝑟

Contoh soal:
Seorang pedagang beras mempunyai persediaan beras A, beras B dan beras C masing-masing
sebanyak 10 kg, 24 kg dan 16 kg. Jika pedagang menjual beras tersebut dalam 2 jenis karung
yaitu karung X berisi campuran beras A, beras B dan beras C masing-masing sebanyak 1 kg,
3 kg, 1 kg. Karung Y berisi campuran beras A sebanyak 1 kg, beras B sebanyak 2 kg dan
beras C sebanyak 2 kg. Jika keuntungan karung X $28 dan keuntungan karung Y $24 maka
akan ditentukan besar keuntungan maksimum penjualan beras tersebut.
9
Penyelesaian:
Modelnya sebagai berikut:
Fungsi tujuan : Memaksimumkan Z = 28x + 24y
Kendala : x + y ≤ 10
3x + 2y ≤ 24
x + 2y ≤ 16
x,y≥0

3. Jurnal 1
Pendahuluan
Program linier merupakan salah satu metode kuantitatif yang umum digunakan
dalam riset operasi untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan. Model matematis ini merupakan penyederhanaan kondisi nyata
sebagai pernyataan kuantitatif dari tujuan dan kendala, yang didasarkan pada
syarat kebutuhan nutrisi udang, batasan pemakaian bahan baku, dan kandungan
nutrisi bahan baku. Dengan penggunaan program linier, keuntungan yang dapat
diperoleh antara lain dapat dihasilkan pakan sesuai dengan kebutuhan, dapat
meramu berbagai macam bahan baku secara proporsional dan seimbang, serta
formulasi yang dihasilkan lebih cepat.
Metode Penelitian
Dalam suatu program linier, langkah memodelkan/memformulasikan masalah
merupakan langkah yang sangat penting. Permasalahan penting dalam proses
produksi pakan udang adalah bagaimana menghasilkan komposisi (formula) bahan
baku yang tepat sesuai dengan kriteria standar mutu pakan udang. Untuk itu
diperlukan data mengenai standar mutu pakan udang sebagai kendala yaitu
persyaratan mutu pakan udang windu berdasarkan Badan Standardisasi Nasiona)
dengan nomor SNI 02-2724-2002. Kendala lain adalah pengetahuan mengenai
batasan maksimum atau m inimum (restriction) penggunaan bahan baku pakan
udang. Kandungan nutrisi bahan baku yang merupakan analisis proksimat juga
dimasukkan sebagai kendala. Parameter uji dari nutrisi bahan baku terdiri dari
kadar air, protein, lemak, karohidrat, serat kasar, abu dan lain-lain, kalsium dan
fosfor. Selanjutnya adalah membuat formulasi model matematik untuk pakan
udang, yang dilakukan dengan menentukan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan
fungsi kendala.

10
Hasil dan Pembahasan
Bahan baku pakan udang : Bungkil kedelai, Tepung ikan, Tepung udang,
Pollard (dedak gandum), Tepung cumi-cumi, Tepung terigu, Minyak ikan, Minyak
lisitin (lecithin oil).
Pemodelan : Pemecahan masalah pemodelan untuk optimasi pakan udang
memiliki dua macam fungsi, yakni fungsi tujuan dan fungsi kendala. Fungsi
tujuan dalam pemodelan ini adalah untuk memaksimalkan jumlah pemakaian
bahan baku dalam suatu formulasi pakan udang. Model optimasi pakan udang
untuk permasalahan yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan :
Max Keuntungan = ∑Penjualan - ∑Biaya Bahan Baku - ∑Biaya Operasional

Fungsi kendala :
Kualitas Pakan : Kadar Air, Kadar Protein, Kadar Lemak, Kadar serat kasar, Kadar
abu pada pakan udang.
Proporsi masing masing bahan baku : (1) Tepung kedelai pada pakan udang j:
Max 15 %; Min 3 %, (2) Tepung ikan pada pakan udang j : Max 25 %; Min 10
%, (3) Tepung cumi-cumi pada pakan udang j : Max 10 %; Min 5 %, (4) Tepung
udang pada pakan udang j untuk : Max 30 %; Min 3%, (5) Pollard pada pakan
udang j : Max 5 %; Min 3%, (6) Tepung terigu pada pakan udang j: Max 10 % ;
Min 5 %, (7) Minyak ikan pada pakan udang j : Max 4 %; Min 2%, (8) Lecithin
oil pada pakan udang j : Max 3 %; Min 1 %, (9) Tepung perekat pada pakan
udang j: Max 0,5 %; Min 0,02%, (10) Ikan segar pada pakan udang j: Max 8 %;
Min 3%, (11) Calsium phospat pada pakan udang j: Max 4 %, Min 2%, (12)
Choline chloride pada pakan udang j: Max 1 %, (13) Vitamin mix pada pakan
udang j: Max 3%, (14) Mineral mix pada pakan udang j: Max 2%, (15) Lysin
pada pakan udang j: Max 0,5 %.
Keterbatasan mesin : Produksi pakan udang tidak melebihi kapasitas mesin , yaitu
p kg/jam . Dengan asumsi bahwa satu bulan terdapat 26 hari kerja, dan satu hari
11
kerja sebanyak 8 jam , maka dalam satu bulan mesin dapat memproduksi pakan
sebanyak 26 x 8 x p = K kg. Sehingga kendala mesin adalah: xjk ≤ K.
Tenaga kerja : Jika jumlah tenaga kerja pada bagian produksi pakan udang
sebanyak q orang, maka akan diperoleh sejum lah Q jam kerja. Sehingga jika bi
adalah koefisien jam kerja yang diperlukan untuk menghasilkan 1 kg pakan pada
bulan ke-I, dalam satuan jam kerja/kg, maka kendala tenaga kerja adalah: bi(xjk)
≥Q.
Kebutuhan pakan udang : Pakan Crumble 01 : kebutuhan pakan C01 pada bulan
Januari, Pakan Crumble 02 : kebutuhan pakan C02 pada bulan Januari, Pakan
Crumble 03: kebutuhan pakan C03 pada bulan Januari, Pakan Pelet 04s :
kebutuhan pakan P04s pada bulan Januari, Pakan Pelet 04: kebutuhan pakan P04
pada bulan Januari.
6
Permintaan pakan udang : ∑17
𝑖=1 ∑𝑗=1 Xij1+Si-1 ≥ d ;

Dimana: Si-1 = Stock pakan udang pada bulan ke i-1 (sisa bulan ke i-1)
di = Permintaan bulan ke i; i = 1,2,…, 12
Kesimpulan:
Pada tulisan ini dikembangkan salah satu model optimasi produksi pakan udang
yang dapat digunakan. Model ini baru memberikan salah satu alternatif yang dapat
digunakan walaupun belum memasukkan semua faktor kendala yang ada.

4. Jurnal 2
Pendahuluan:
Metode linear programming merupakan metode yang tepat untuk memecahkan
masalah yang dialami oleh perusahaan. Metode linear programming membantu
perusahaan dengan cara mengombinasikan variasi produk yang ada berdasarkan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian
perusahaan dapat melakukan produksi secara optimal untuk memperoleh
keuntungan maksimal. Model Program linear dapat menentukan nilai dari variabel
keputusan yang terdapat di dalam model program linier. Menurut Sitinjak (2006),
metode yang dapat digunakan untuk mencari solusi dari model program linier
terbagi menjadi 2, yaitu: Metode Grafik dan Metode Simpleks. Metode grafik
digunakan jika banyaknya varibel keputusan di dalam model program linier
sejumlah dua variabel keputusan (= 2 variabel). Metode simpleks digunakan jika
banyaknya variabel keputusan di dalam model program linier minimal dua
variabel keputusan (≥ 2 variabel).
12
Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari kepustakaan, observasi, dan
interview. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Langkah-langkah awal yang harus ditentukan dalam penyelesaian masalah dengan
metode program linear adalah dengan menentukan 3 faktor utama, yaitu: (1)
Variabel keputusan; produk apa saja yang akan diproduksi dan berapa jumlah unit
yang akan diproduksi dalam suatu periode tertentu; (2) Fungsi tujuan; Zmax = c1x1
+ c2x2 + c3x3 + c4x4+ c5x5 + c6x6; (3) Fungsi Kendala; batasan-batasan dalam
mencapai tujuan:
a11x1 + a12x2 + a13x3 + a14x4 + a15x5 + a16x6 ≤ b1
a21x1 + a22x2 + a23x3 + a24x4 + a25x5 + a26x6 ≤ b2
a31x1 + a32x2 + a33x3 + a34x4 + a35x5 + a36x6 ≤ b3
Keterangan:
cj = nilai profit per unit untuk setiap xj
xj = varable keputusan ke-j
aji = kebutuhan sumber daya i untuk setiap xj
bi = jumlah sumber daya yang tersedia
j = banyaknya variable keputusan mulai dari 1,2,3…j
i = banyaknya jenis sumber daya yang digunakan mulai dari 1,2,3…i.
Hasil dan Pembahasan
Pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan metode linear
programming, yauitu : variabel keputusan adalah ketiga jenis produk utama yang
diproduksi perusahaan, fungsi tujuan adalah fungsi untuk memperoleh keuntungan
maksimal yang terdiri dari laba masing-masing jenis, fungsi kendala terdiri dari
tiga jenis utama, yaitu: bahan baku, jam tenaga kerja, dan peramalan permintaan
ketiga jenis produk.
Variabel Keputusan:
X1 = Sepatu Sekolah, X2 = Sepatu Olahraga, X3 = Sepatu Kerja Formal
Fungsi tujuan memaksimalkan laba:
Laba = 82,625 X1 + 91,590 X2 + 56,824X3
Fungsi kendala yang menghambat produksi:
Bahan Baku: 0,49 X1 + 0,27 X2 + 0.65 X3 ≤ 875
Tenaga Kerja: 0,78 X1 + 0,63 X2 + 0,45 X3 ≤ 4.368
13
Peramalan Permintaaan Sepatu Sekolah: X1 ≤ 230
Peramalan Permintaan Sepatu Olahraga: X2 ≤ 344
Peramalan Permintaan Sepatu Kerja Formal: X3 ≤ 450
Kesimpulan:
Hasil yang diperoleh dari pembahasan diasas adalah perusahaan harus
memproduksi sepatu sekolah sebanyak 230 pasang sepatu untuk mendapatkan
keuntungan dari sepatu sekolah sebesar Rp. 19,003,750, memproduksi sepatu
olahraga sebanyak 344 pasang sepatu untuk mendapatkan keuntungan dari sepatu
olahraga sebesar Rp. 31,506,960, sepatu kerja formal sebanyak 450 pasang sepatu
untuk mendapatkan keuntungan dari sepatu kerja formal sebesar Rp. 25.570,800.
Total laba maksimal yang diperoleh jika memproduksi 230 pasang sepatu sekolah,
344 pasang sepatu olahraga, 450 pasang sepatu kerja formal adalah sebesar
Rp.76,081,510.
Saran:
Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, maka saran yang diberikan
kepada CV Cipta Unggul Pratama adalah sebagai berikut. Pertama, perusahaan
perlu lebih meningkatkan efisiensi dalam perencanaan penyediaan bahan baku dan
tenaga kerja sehingga sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kedua, jika untuk selanjutnya
perusahaan akan meningkatkan jumlah produksi, perusahaan disarankan untuk
menggunakan metode linear programming untuk meminimalkan biaya.

14
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari pembahasan diatas adalah:
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas
diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Bentuk umum program linear
adalah:

Formulasi model matematika ada 3 tahap, yaitu : Tentukan variabel yang tidak
diketahui dan dinyatakan dalam symbol; Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai
suatu hubungan linier dari variabel keputusan; Menentukan semua kendala masalah tersebut
dan mengekspresikannya dalam persamaan atau pertidaksamaan.
2. Saran
Pertama, jika suatu perusahaan perlu lebih meningkatkan efisiensi dalam
perencanaan penyediaan bahan baku dan tenaga kerja sehingga sumber daya yang ada
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Kedua, jika untuk selanjutnya suatu perusahaan akan meningkatkan jumlah
produksi, perusahaan disarankan untuk menggunakan metode linear programming
untuk meminimalkan biaya.

15
LAMPIRAN
1. Contoh Soal
1. Andi membeli 3 baju dan 5 celana dengan harga total Rp 350.000,-. Sedangkan
Budi yang hanya membeli 1 baju dan 1 celana harus membayar Rp 90.000,-. Jika
harga masing-masing sebuah baju dan sebuah celana adalah x dan y, buatlah
model matematika untuk persoalan tersebut!
Jawab:
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Andi diperoleh hubungan:
3x + 5y = 350.000
Berdasarkan jumlah uang yang dibayarkan Budi diperoleh hubungan:
x + y = 90.000
Karena harga baju maupun celana tidak mungkin negatif ataupun gratis, maka x >
0 dan y > 0
Jadi, model matematikanya adalah:
x > 0 , y > 0 , 3x + 5y = 350.000 dan x + y = 90.000
2. Seorang tukang jahit akan membuat pakaian model A dan model B. Model A
memerlukan 1 m kain polos dan 1,5 m kain bergaris. Model B memerlukan 2 m
kain polos dan 0,5 m kain bergaris. Persediaan kain polos 20 m dan bergaris 10 m.
Banyaknya total pakaian jadi akan maksimal jika banyaknya model A dan model
B masing-masing…
Jawab:
Dari soal dapat diresume dalam tabel berikut;

Model matematika yang dapat dibentuk:


x + 2y ≤ 20
1,5x + 0,5 y ≤ 10 atau 15x + 5y ≤ 100
Kita cari titik potong kedua garis tersebut:

16
subtitusikan x = 4 dalam persamaan x + 2y = 20
4 + 2y = 20
2y = 16
y=8
maka, banyak model A = 4 dan model B = 8
3. Disebuah kantin, Ani dan kawan-kawan membayar tidak lebih dari Rp35.000,-
untuk 4 mangkok bakso dan 6 gelas es yang dipesannya, sedang Adi dan kawan-
kawan membayar tidak lebih dari Rp50.000,- untuk 8 mangkok bakso dan 4 gelas
es. Jika kita memesan 5 mangkok bakso dan 3 gelas es maka maksimum yang
harus kita bayar ...
Jawab:
Bakso = x
Es = y
- Ani dan kawan-kawan membayar tidak lebih dari Rp35.000,- untuk 4 mangkok
bakso dan 6 gelas es yang dipesannya = 4x + 6y ≤ 35.000
- Adi dan kawan-kawan membayar tidak lebih dari Rp50.000,- untuk 8 mangkok
bakso dan 4 gelas es = 8x + 4y ≤ 50.000
Kita harus mencari harga semangkok bakso dan segelas es dengan cara mencari
titik potong garis 4x + 6y = 35.000 dan garis 8x + 4y = 50.000

8x + 4(2.500) = 50.000
8x + 10.000 =50.000
8x = 40.000
x = 5.000
Jadi, harga semaksok bakso = 5.000 dan segelas es 2.500
Maka, jika kita memesan 5 mangkok bakso dan 3 gelas es maka maksimum yang
harus kita bayar: 5(5.000) + 3(2.500) = 25.000 + 7.500 = 32.500
17
4. Seorang peternak ikan hias memiliki 20 kolam untuk memelihara ikan koi dan
ikan koki. Setiap kolam dapat menampung ikan koki saja sebanyak 24 ekor, atau
ikan koi saja sebanyak 36 ekor. Jumlah ikan yang direncanakan akan dipelihara
tidak lebih dari 600 ekor. Jika banyak kolam berisi ikan koki adalah x, dan banyak
kolam berisi ikan koi y, maka model matematikanya adalah ...
Jawab:
Ikan koki = x
Ikan koi = y
- 20 kolam untuk memelihara ikan koi dan ikan koki = x + y ≤ 20
- Setiap kolam dapat menampung ikan koki saja sebanyak 24 ekor, atau ikan koi
saja sebanyak 36 ekor. Jumlah ikan yang direncanakan akan dipelihara tidak lebih
dari 600 ekor = 24x + 36y ≤ 600 atau 2x + 3y ≤ 50
- x≥0
- y≥0
5. . Sebuah angkutan umum paling banyak dapat memuat 50 penumpang. Tarif
untuk seorang pelajar dan mahasiswa berturut-turut adalah Rp1.500,- dan
Rp2.500,-. Penghasilan yang diperoleh tidak kurang dari Rp75.000,-. Misal banyak
penumpang pelajar dan mahasiswa masing-masing x dan y. Model matematika
yang sesuai untuk permasalahan tersebut adalah ...
Jawab:
Pelajar = x
Mahasiswa = y
- Sebuah angkutan umum paling banyak dapat memuat 50 penumpang = x + y ≤
50
- Tarif untuk seorang pelajar dan mahasiswa berturut-turut adalah Rp1.500,- dan
Rp2.500,-. Penghasilan yang diperoleh tidak kurang dari Rp75.000,- = 1500x +
2500y ≥ 75000 atau 3x + 5y ≥ 150
- x≥0
- x≥0
6. . Seorang ibu mempunyai 4 kg tepung terigu dan 2,4 kg mentega, ingin membuat
donat dan roti untuk dijual. Satu donat membutuhkan 80gr terigu dan 40gr
mentega, dan satu roti membutuhkan 50gr terigu dan 60 gr mentega. Jika ia harus
membuat paling sedikit 10 buah donat maka model matematika yang sesuai adalah
PEMBAHASAN:
Donat = x
18
Roti = y
Soal di atas kakak rangkum dalam tabel berikut:

Mari kita ubah tabel di atas menjadi bentuk matematika:


- 80x + 50y ≤ 4000 atau 8x + 5y ≤ 400
- 40x + 60y ≤ 2400 atau 2x + 3y ≤ 120
- Jika ia harus membuat paling sedikit 10 buah donat = x ≥ 10
- y≥0
7. Nilai minimal dari z = 3x + 6y yang memenuhi syarat;
4x + y ≥ 20, x + y ≤ 20, x + y ≥ 10, x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah ...
Jawab:
- 4x + y = 20
Jika x = 0, maka y = 20 ... (0, 20)
Jika y = 0, maka x = 5 .... (5, 0)
- x + y = 20
jika x = 0, maka y = 20... (0, 20)
jika y = 0, maka x = 20 ... (20, 0)
- x + y = 10
Jika x = 0, maka y = 10 ... (0, 10)
Jika y = 0, maka x = 10 ... (10, 0)
Yuk gambar lagi untuk mengetahui HP-nya:

- Titik A (0, 20)


19
Maka nilai dari fungsi obyektif z = 3x + 6y adalah: 3.0 + 6.20 = 120
- Titik B adalah titik potong antara 4x + y = 20 dan x + y = 10, maka titik B
adalah:

10/3 + y = 10
y = 10 – 10/3
y = 30/3 – 10/3
y = 20/3 ... titik B (10/3, 20/3)
Maka nilai dari fungsi obyektif z = 3x + 6y adalah: 3.10/3 + 6.20/3 = 10 + 40 = 50
- Titik C (20, 0)
Maka nilai dari fungsi obyektif z = 3x + 6y adalah: 3.20 + 6.0 = 60
- Titik D (10, 0)
Maka nilai dari fungsi obyektif z = 3x + 6y adalah: 3.10 + 6.0 = 30
Sehingga, nilai minimalnya adalah 30

2. Soal Latihan
1. Harga tiga pensil dan lima penghapus adalah Rp30.000,- sedankan harga dua pensil
dan satu penghapus adalah Rp 13.000,-. Buatlah Model Matematikanya.
2. Pedagang akan membuat 2 jenis roti dengan menggunakan bahan tepung 200 gram
dan gula 25 gram untuk kue jenis K. Sedangkan untuk kue jenis L memerlukan bahan
tepung 100 gram dan gula 50 gram. Jika bahan yang tersedia 3 kg tepung dan 1,1 kg
gula. Hitunglah model matematikanya.
3. Ibu Hayati dan ibu Sofi berbelanja di pasar. Ibu Hayati membeli 3 kg apel dan 4 kg
jeruk dengan harga Rp 58.000,00. Ibu Sofi membeli 4 kg apel dan 3 kg jeruk dengan
harga Rp 61.000,00. Tentukanlah harga 2 kg apel dan 3 kg jeruk!
4. Jumlah dua bilangan adalah 32. Jika diketahui selisih kedua bilangan tersebut adalah
16, tentukanlah model matematika dari permasalahan tersebut.
5. Keliling suatu persegi panjang adalah 110 cm. Jika panjangnya 5 cm lebih dari lebar,
tentukanlah model matematika dari permasalahan tersebut.
6. Disebuah kantin, Ani dan kawan-kawan memayar tidak lebih dari Rp35.000 untuk 4
mangkok bakso dan 6 gelas es yang dipesannya, sedang Adi dan kawan-kawan
membayar tidak lebih dari Rp50.000,- untuk 8 mangkok bakso dan 4 gelas es. Jika
20
kita memesan 5 mangkok bakso dan 3 gelas es, maka maksimum yang harus kita
bayar adalah?
7. Seseorang diharuskan minum dua jenis tablet setiap hari. Jenis I mengandung 5 unit
vitamin A dan 3 unit vitamin B, sedangkan jenis II mengandung 10 unit vitamin A dan
1 unit vitamin B. Dalam satu hari anak tersebut memerlukan 25 unitvitamin A dan 5
unit vitamin B. Jika harga tablet I Rp4.000,- perbiji dan tablet II Rp8.000,- perbiji,
pengeluaran minimum untuk pembelian tablet perhari adalah?
8. Suatu perusahaan akan memproduksi 2 jenis produk yaitu lemari dan kursi. Untuk
memproduksi 2 produk tersebut di butuhkan 2 kegiatan yaitu proses perakitan dan
pengecatan. Perusahaan menyediakan waktu 56 jam untuk proses perakitan dan 60
jam untuk proses pengecatan. Untuk produksi 1 unit lemari diperlukan waktu 8 jam
perakitan dan 5 jam pengecatan. Untuk produksi 1 unit kursi diperlukan 7 jam
perakitan dan 12 jam pengecatan. Jika masing masing produk adalan Rp. 200 ribu
untuk lemari dan 100 ribu untuk kursi. Tentukan solusi optimal agar mendapatkan
untuk masimal.
9. Perusahaaan barang tembikar colonial memproduksi 2 produk setiap hari, yaitu
cangkir dan mangkok. Perusahaan itu mempunyai2 sumber daya terbatas jumlahnya
untuk memproduksi produk-produk tersebut yaitu tanah liat (120 kg/hari), tenaga
kerja (40 jam/hari). Dengan keterbatasan sumber daya, perusahaan ingin mengetahui
berapa banyak mangkok dan cangkir yang akan diproduksi tiap hari dalam rangka
memaksimumkan laba. Kedua produk mempunyai kebutuhan sumber daya untuk
produksi serta laba per item seperti ditunjukkan pada table.
10. Nilai maksimum f(x, y) = 5x + 4y yang memenuhi pertidaksamaan x + y ≤ 8, x + 2y ≤
12, x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah?

21
3. Critical Book Review (CBR)
Buku 1 :

22
Buku 2 :

Komentar Buku 1 Komentar Buku 2


Buku ini cukup mudah di pahami, karena Buku ini sudah bagus dan memiliki
penulisannya yang cukup jelas dan tidak penjelasan yang lumayan lengkap tentang
bertele-tele. Materi-materi yang pemodelan matematika. Tetapi soal-soal
disampaikan dalam buku ini cukup latihan tidak disediakan dalam buku.
lengkap dengan penjelasan-penjelasannya
yang disampaikan dengan jelas. Tetapi
buku ini Kurang melampirkan soal-soal
latihan.

23
4. Critical Jurnal Review (CJR)
Komentar Jurnal 1 Komentar Jurnal 2
Pada jurnal 1 yang berjudul “Pemodelan Pada jurnal 2 yang berjudul “Penerapan
Program Linier Untuk Optimasi Linear Programming Untuk
Agroindustri Pakan Udang”, dibahas Mengoptimalkan Jumlah Produksi Dalam
model pengoptimalan untuk pakan udang Memperoleh Keuntungan Maksimal Pada
yang dapat dikembangkan berdasarkan Cv Cipta Unggul Pratama”, dibahas
sumber bahan yang tersedia dan standar hambatan-hambatan serta kombinasi
pakan yang diperlukan. Untuk mengatasi produk dalam mengoptimalkan jumlah
masalah yang timbul dari model ini, produksi untuk memperoleh keuntungan
program linier telah digunakan. Fungsi maksimal pada CV Cipta Unggul
masalahnya adalah kualitas pakan Pratama.
(berdasarkan standar SNI 02-2724-2002), Penyajian jurnal ini sudah sangat baik dan
proporsi bahan dan permintaan pabrik mudah dimengerti. Abstrak disajikan
pakan udang itu sendiri. dengan baik yang membantu pembaca
Penyajian jurnal ini sudah baik dan cukup mengetahui isi secara keseluruhan dari
dimengerti, meski abstrak yang disajikan jurnal. Jurnal memiliki kajian teori yang
tidak memiliki terjemahan dalam bahasa sangat membantu pembaca untuk
Indonesia. Jurnal tidak memiliki kajian memahami proses dan pengertian dari
teori yang seharusnya bisa membantu hasil dan pembahasan yang akan
pembaca untuk memahami pembahasan didapatkan. Metode penelitian yang
yang nantinya akan disajikan. Metode dilakukan sangat baik dan sesuai dengan
penelitian yang dilakukan juga sangat masalah yang dihadapi yaitu dengan
efisien dan tepat yaitu dengan formulasi beberapa metode pengumpulan data dan
model matematik. Hasil dan pembahasan metode program linear. Hasil dan
disajikan secara detail, lengkap dan pembahasan disajikan secara lengkap dan
terstruktur, pengkajian dilakukan secara dikaji dengan mendalam. Variable, fungsi
mendalam dengan meninjau faktor-faktor tujuan dan fungsi kendala juga jelas
baik faktor fungsi tujuan juga faktor terlihat dalam masalah. Kesimpulan yang
fungsi kendala. Jurnal dilengkapi dengan tersedia dalam jurnal juga membantu
kesimpulan yang membantu pembaca pembaca menemukan point penting
menemukan point terpenting dalam berupa bagaimana CV Cipta Unggul
penelitian. Namun jurnal tidak memiliki Pratama dalam memproduksi sepatu agar
Saran sehingga pembaca tidak mendapat mengoptimalkan produksi perusahaan.

24
gambaran yang lebih baik dari penelitian Diakhir sebelum daftar pustaka, jurnal
untuk waktu yang akan datang. menyajikan saran yang menjadi masukan
terhadap perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan yang maksimal dan biaya
yang minim.

25
5. Mini Riset (Contoh Kasus)
Contoh kasus yang diselesaikan :
1. Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi.
Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan
waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk merakit 1
unit kursi. Perakitan dilakukan oleh 4 orang karyawan dengan waktu
kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada umumnya membeli paling banyak
4 kursi untuk 1 meja. Oleh karena itu pengrajin harus memproduksi
kursi paling banyak empat kali jumlah meja. Harga jual per unit meja
adalah Rp 1,2 juta dan per unit kursi adalah Rp 500 ribu. Formulasikan
kasus tersebut ke dalam model matematiknya !
Solusi :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan, alternatif
keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan
pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan. Alternatif
keputusan adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber daya yang
membatasi adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja
yang harus diproduksi (pangsa pasar ).
Langkah berikutnya adalah memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas,
divisibilitas dan kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian
diskon, sehingga harga jual per meja maupun kursi akan sama meskipun jumlah yang
dibeli semakin banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa total pendapatan yang
diperoleh pengrajin proposional terhadap jumlah produk yang terjual. Penggunaan
sumber daya yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja karyawan dan pangsa pasar
juga proporsional terhadap jumlah meja dan kursi yang diproduksi. Dengan demikian
dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan pengrajin
merupakan jumlah pendapatan dari keseluruhan meja dan kursi yang terjual.
Penggunaan sumber daya ( waktu kerja karyawan dan pangsa pasar) merupakan
penjumlahan waktu yang digunakan untuk memproduksi meja dan kursi. Maka dapat
dinyatakan juga sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga
dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang membatasi. Fungsi
tujuan merupakan maksimisasi, karena semakin besar pendapatan akan semakin
disukai oleh pengrajin. Fungsi kendala pertama (batasan waktu) menggunakan
pertidaksamaan ≤, karena waktu yang tersedia dapat digunakan sepenuhnya atau tidak,
26
tapi tidak mungkin melebihi waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa
menggunakan ≤ atau ≥ tergantung dari pendefinisian variabelnya.
Kita definisikan :
x₁ = jumlah meja yang akan diproduksi
x₂ = jumlah kursi yang akan diproduksi
Model umum Pemrograman Linier kasus di atas adalah :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = 1.2 x₁ + 0.5 x₂
Kendala : 2x₁ + 0.5 x₂≤ 32
x₁/x₂ ≥ ¼ atau 4x₁≥ x₂ atau 4x₁– x₂ ≥ 0
x₁ , x₂ ≥ 0
2. Seorang peternak memiliki 200 kambing yang mengkonsumsi 90 kg
pakan khusus setiap harinya. Pakan tersebut disiapkan menggunakan
campuran jagung dan bungkil kedelai dengan komposisi sebagai
berikut :

Kebutuhan pakan kambing setiap harinya adalah paling banyak 1%


kalsium, paling sedikit 30% protein dan paling banyak 5% serat.
Formulasikan permasalahan di atas kedalam model matematiknya !
Solusi :

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan , alternative


keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan
pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah meminimumkan biaya pembelian bahan
pakan. Alternative keputusan adalah jumlah jagung dan bungkil kedelai yang akan
digunakan. Sumber daya yang membatasi adalah kandungan kalsium, protein dan serat
pada jagung dan bungkil kedelai, serta kebutuhan jumlah pakan per hari.
Langkah berikutnya adalah memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas,
divisibilitas dan kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian
27
diskon, sehingga harga pembelian jagung dan bungkil kedelai per kg tidak berbeda
meskipun pembelian dalam jumlah besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa total biaya
yang harus dikeluarkan peternak proporsional terhadap jumlah jagung dan bungkil
kedelai yang dibeli. Penggunaan sumber daya yang membatasi, dalam hal ini
komposisi jagung dan bungkil kedelai akan serat, protein dan kalsium proporsional
terhadap jumlah jagung dan bungkil. Dengan demikian dapat dinyatakan sifat
proporsionalitas dipenuhi. Total pengeluaran pembelian bahan pakan merupakan
penjumlahan pengeluaran untuk jagung dan bungkil kedelai. Jumlah masing-masing
serat, protein dan kalsium yang ada di pakan khusus merupakan penjumlah serat,
protein dan kalsium yang ada pada jagung dan bungkil kedelai. Jumlah pakan khusus
yang dihasilkan merupakan penjumlahan jagung dan bungkil kedelai yang digunakan.
Dengan demikian sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga
dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan dan empat sumber daya yang membatasi. Fungsi
tujuan merupakan minimisasi, karena semakin kecil biaya akan semakin disukai oleh
peternak. Fungsi kendala pertama (batasan jumlah pakan yang dibutuhkan per hari)
menggunakan persamaan (=), fungsi kendala kedua (kebutuhan kalsium) dan kendala
keempat (kebutuhan serat) menggunakan pertidaksamaan ≤, dan fungsi kendala ketiga
(kebutuhan akan protein) menggunakan pertidaksamaan ≥.
Kita definisikan :
x₁ = jumlah jagung yang akan digunakan
x₂ = jumlah bungkil kedelai yang akan digunakan
Model umum Pemrograman linier kasus di atas oleh karenanya adalah :
Fungsi tujuan : minimumkan z = 2000 x₁ + 5500 x₂
Kendala :
x₁ + x₂ = 90
0.001 x₁ + 0.002 x₂ ≤ 0.9
0.09 x₁ + 0.6 x₂ ≥ 27
0.02 x₁ + 0.06 x₂ ≤ 4.5
x₁, x₂ ≥ 0

28

Anda mungkin juga menyukai