Manajemen Kuantitatif adalah penerapan ilmiah yang menggunakan perangkat dan metode matematika untuk memecahkan masalah manajemen dalam rangka membantu manajer dan pimpinan serat pihak manajemen menggunakan tehnik matematika, statistik ilmu ilmu murni, dan perekayasaan. Manajemen kuantitatif adalah suatu disiplin ilmu yang diakui dan diterima secara luas dan dianggap telah dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dalam suatu survei yang mencakup 275 perusahaan, kurang lebih 50%nya menggunakan tehnik ini dan 80% dari perusahaan yang menerapkan tehnik ini termasuk dalam kategori perusahaan yang baik. Dalam suatu survei eksekutif perusahaan, lebih dari dua pertiga responden menyatakan efektivitas ilmu ini dalam perusahaan mereka adalah sangat baik, dan tidak satupun perusahaan yang masuk dalam kategori tidak baik. Peningkatan dan popularitas manajemen kuantitatif terlihat dari semakin banyaknya akademi dan universitas di Amerika yang menawarkan ilmu ini untuk program S1 dan S2. Manajemen kuantitatif ( yang juga disebut sebagai operation research, sains manajemen , analisis kuantitatif, dan ilmu pengetahuan pembuatan keputusan ) sekarang merupakan kurikulum dasar dan wajib dalam jurusan studi pembangunan, jurusan manajemen dan jurusan akuntansi di fakultas ekonomi. Dalam mempelajari manajemen kuantitatif adaz beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Sebagian besar contoh yang digunakan dalam pembahasan ini diterapkan dalam organisasi usaha, karena organisasi usaha merupakan pemakai utama manajemen kuantitatif. Akan tetapi manajemen kuantitatif sesungguhnya dapat diterapkan untuk memecahkan masalah dalam berbagai jenis organisasi, baik pemerintah, angkatan bersenjata, maupun pengelola kesehatan.
permasalahan manajemen secara kuantitatif tetapi juga mencakup pendekatan secara logika. Pendekatan secara logis, konsisten dan sistematis terhadap pemecahan masalah sangat berguna dan berharga sama dengan pengetahuan mekanis tehnik matematika itu sendiri. Pandangan ini berguna untuk memberi gambaran yang mudah dimengerti dalam mempelajari disiplin ilmu yang berbasis matematika seperti manajemen kuantitatif ini. A. Pendekatan Kuantitatif Untuk Memecahkan Masalah Sesuai pengertian sebelumnya, manajemen kuantitatif meliputi pendekatan sistematis dan logis dalam memecahkan masalah atau merupakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah. Pendekatan ini, seperti yang terlihat dalam gambar 1. mengikuti langkah-langkah teratur yang telah diterima secara umum.
Observasi
Definisi masalah
2. Definisi masalah
Pada saat diketahui bahwa masalah telah terjadi, masalah tersebut harus dapat dijabarkan dan ditegaskan dengan singkat dan jelas,. Definisi masalah yang tidak jelas akan menghasilkan penyelesaian masalah yang tidak tepat. Oleh karena itu, definisi masalah harus meliputi batasan batasan masalah dan tingkatan dimana masalah tersebut menyangkut unit organisasi lainnya. Adanya suatu maslah menyatakan secara tidak langsung bahwa tujuan perusahaan tidak dapat dicapai dalam beberapa hal. Oleh karena itu, tujuan organisasi harus ditentukan dengan jelas. Tujuan perusahaan yang telah dirumuskan akan membantu mengetahui maslah yang sebenarnya.
bervariasi. Kedua variabel ini dapat dibedakan lebih lanjut, Z adalah variabel dependen karena nilainya tergantung pada jumlah unit yang terjual dan x adalah variabel indipendent karena jumlah unit yang dijual tidak tergantung pada apapun dalam persamaan ini. Angka 45 dan $20 dalam persamaan merupakan parameter. Parameter adalah nilai konstan yang biasanya merupakan koefisien dari variabelvariabel ( simbol simbol ) dalam persamaan. Parameter-parameter ini biasanya tetap konstan selama proses pemecahan suatu masalah. Nilai Paremeter merupakan data (contoh sepotong informasi) yang diperoleh dari lingkungan masalah. Kadang kala data telah tersedia dan cukup tepat. Sebagai contoh harga jual $20 dan biaya produksi $5 dapat diperoleh dari bagian akuntansi perusahaan dan mungkin sangat tepat. Akan tetapi, kadang-kadang data tidak tersedia untuk manajer dan perusahaan. Oleh karena itu, parameter-parameter tertentu harus dapat diramalkan atau ditentukan berdasarkan kombinasi data-data yang tersedia dan perkiraanperkiraan yang subjektif. Dalam beberapa hal model akan tepat sejauh ketepatan data-data yang digunakan dalam model dapat dipertanggung jawabkan . Persamaan diatas dikenal sebagai hubungan fungsional. Terminologi tersebut terjadi karena total laba (Z) merupakan fungsi dari jumlah unit (x) yang terjual dan persamaan tersebut menghubungkan laba dengan jumlah unit yang terjual. Walaupun hanya satu hubungan fungsional yang terdapat dalam contoh diatas hubungan itu juga merupakan suatu model. Dalam hal ini hubungan merupakan model untuk menentukan laba perusahaan. Akan tetapi model ini tidak menunjukan masalah yang sebenarnya. Oleh karena itu, kita akan mengembangkan contoh untuk situasi maslah. Diasumsikan produk dibuat dari besi dan perusahaan mempunyai persediaan 100 pon besi. Jika diperlukan u pon besi untuk membuat tiap unit produk maka kita dapat membuat hubungan matematis tambahan untuk menggambarkan penggunaan besi : 4 x = 100 pon besi Persamaan ini menunjukan bahwa untuk setiap unit yang diproduksi akan digunakan 4 pon besi dari 100 pon besi yang tersedia. Sekarang modelnya menjadi : Z = $20 - $5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Luna Haningsih, SE, ME. MANAJEMEN KUANTITATIF
4 x = 100 Persamaan laba dalam model ini adalah fungsitujuan, sedangkan persamaan sumber daya adalah pembatas. Dengan kata lain tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba (Z) sebanyak mungkin, tetapi untuk memperoleh laba yang tak terhingga tersebut itu diberikan tambahan : memaksimumkan Z = $20 - $5 terbatas pada 4 x = 100 Model ini sekarang menunjukan masalah manajer dalam menentukan unit yang harus diproduksi. Seperti dikemukakan sebelumnya, jumlah unit yang akan diproduksi adalah x. Jadi ketika kita menentukan x, nilai tersebut menunjukan keputusan yang potensial atau direkomendasikan. Oleh karena itu, x juga dikenal sebagai variabel keputusan. Langkah selanjutnya dalam proses manajemen kuantitatif adalah memecahkan model dalam rangka menentukan nilai variabel keputusan. dibatasi oleh persediaan besi. Untuk membedakan kedua macam hubungan dalam model
Jadi jika manajer memutuskan untuk memproduksi 25 produk perusahaan akan menerima keuntungan sebesar $ 375. Catatan nilai variabel keputusan tidak menunjukkan keputusan yang aktual tetapi hanya berupa informasi, anjuran/pedoman, yang membantu manajer dalam membuat keputusan. Beberapa tehnik dalam ilmu pengetahuan manajemen tidak menghasilkan jawaban atau usulan, tetapi hanya memberikan hasil-hasil deskriptif : hasilhasil yang menjelaskan sistem yang telah dibuat model. Sebagai contoh kita ingin mengetahui jumlah rata-rata unit yang terjual setiap bulan selam setahun. Data bulanan (misalnya penjualan ) untuk tahun lalu adalah sebagai berikut : Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Penjualan 30 40 25 60 30 25 35 50 60 40 35 50 480 unit
Rata-rata penjualan tiap bulan adalah 40 unit (480 : 12 ). Hasil ini bukan suatu keputusan tetapi nilai yang menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu sistem. Hasil dari tehnik manajemen kuantitatif dalam bagian ini adalah (1) pemecahan / keputusan (2) hasil deskriptif.
usaha dan sumber daya yang dipergunakan dalam definisi masalah, serta pembuatan dan pemecahan model menjadi sis-sia. Jadi langkah terakhir dalam proses ini tidak dapat diabaikan. Usaha harus dilakukan untuk menjamin bahwa hasil-hasil akan dipergunakan (diasumsikan hasil-hasil tersebut dapat dipergunakan). Manajemen kuantitatif adalah proses yang terus menerus setelah menyelesaikan kelima langkah yang dijelaskan diatas, tidak berarti proses ini telah selesai. Hasil model dan keputusan berdasarkan hasil yang tersediamemberikan umpan balik pada model awal. Model manajemen kuantitatif dapat dimodifikasi untuk menguji perbedaan kondisi dan keputusan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang, atau hasilnya menunjukkan bahwa masalah terjadi tidak seperti yang diduga sebelumnya. Jika begitu, model awal dapat diubah dan dibentuk kembali, karena modelmodel dapat dimodifikasi atau dibentuk, proses manajemen kuantitatif dapat terjadi terus menerus dan memberi lebih dari satu pamecahan atas suatu masalah. B. Tehnik Manajemen Kuantitatif Pembahasan materi ini lebih menekankan dua dari lima langkah proses manajemen kuantitatif yaitu pembuatan model dan pemecahan model. Dalam mempelajari teori ini sangat sulit untuk menjelaskan dan mengenali ketidak teraturan dalam masalah dunia nyata, karena masalah-masalah harus dibahas dengan terperinci. Akan tetapi pada saat pernyataan masalah telah diberikan , kita dapat menunjukkan bagaimana model dibuat dan pemecahaan masalah diperoleh. Tehnik-tehnik yang akan dibahas dalam pelajaran ini dapat digolongkan dalam lima kategori seperti terlihat dalam gambar 2.
Program Linier Matematika - Mdl. Prog. Linier - Analisis Grafik - Metode Simplek - Model MInisasi - Post optimalitas - Transportasi dan penugasan - Prog. Linier Integer - Prog. Linier Sasaran
Tehnik Probabilistik - Probabilitas - Teori Permainan - Analisis Keputusan - Analis Markov - Antrian - Simulasi - Peramalan
Tehnik Linier dan Non Linier lainnya - Program dinamis - Analisis titik impas - Tehnik Solusi berdasarkan kalkulus
C. Penerapan Tehnik Manajemen Kuantitatif dalam Dunia Usaha Tidak semua tehnik manajemen keuangan berguna bagi dunia usaha atau organisasi lain. Beberapa tehnik sering diterapkan dan beberapa tidak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1980, tehnik yang sering diterapkan adalah program linier, simulasi, analisis jaringan, pengendalian persediaan, analisis pengambilan keputusan dan teori antrian (queuring theory). Tehnik program integer dan program dinamis jarang diterapkan. Adapun proses Markov, program nonlinier, dan program tujuan relatif cukup sering diterapkan. Dengan tidak mengecilkan materi yang lain, dalam kuliah kita ini materi yang akan disajikan / dibahas adalah program linier, transportasi, penugasan, analisis jaringan, jaringan kerja, permainan dan teori pengambilan keputusan. Keputusan ini semata-mata hanya ditetapkan berdasarkan banyaknya materi yang dapat disajikan dalam waktu yang sempit. Dengan demikian untuk selanjutnya sangat diharapkan para mahasiswa untuk mempelajari sendiri materi lainnya yang mungkin berguna dalam dunia nyata. Penerapan manajemen kuantitatif tidak terbatas pada penerapan dunia usaha tetapi juga penerapan secara ekstensif di pemerintahan, program kesehatan, dan organisasi jasa . Penerapannya termasuk dalam bidang perencanaan proyek, anggaran modal, perencanaan produksi, analisis
persediaan, penjadwalan, perencanaan pemasaran, pengendalian kualitas, lokasi pabrik, kebijakan pemeliharaan, manajemen personalia, dan peramalan permintaan produksi.