Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal
atau biaya minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas
sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan
peralatan, ruang, tenaga, kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap
perusahaan melakukan beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil
yang dicapai, salah satunya dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin.Pemrograman linear
merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan dalam
perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan
karyawan, penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas
produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi.
Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang
variabelnya disusun dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka LP
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “programasi linier”,
“pemrograman garis lurus”, “programasi garis lurus” atau lainnya. Sebagai alat
kuantitatif untuk melakuakn pemrograman, maka metode LP juga ada kelebihan
dan kelemahannya.Oleh karena itu, pembaca atau peneliti harus mampu
mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan kapan tidak dipergunakan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Program Linear?
2. Apa pengertian Program Linear?
3. Bagaimana bentuk umum Program Linear?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Program Linear
2. Mengetahui pengertian Program Linear
3. Mengetahui bentuk umum Program Linear
4. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Program Linear


Model program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada
tahun 1939-1947. Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich
Kantorovich, ahli matematika Rusia yang memperoleh Soviet government’s
Leinin Prize pada tahun 1965 dan the Order of Lenin pada tahun 1967; kedua,
oleh Tjalillng Charles Koopmans, ahli ekonomi dari belanda yang memulai karir
intelektualnya sebagai fisikawan yang melontarkan teori Kuantum mekanik; dank
e-3, George Bernard Dantzig yang mengembangkan Algoritma Simpleks. 
Pada tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi
sumber-sumber yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis
baru  yang nantinya akan dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun
1939, Kantorovich menulis buku “The Mathematical Method of Production
Planning and Organization”, di mana Kantorovich menunjukkan bahwa seluruh
masalah ekonomi dapat dilihat sebagai usaha untuk memaksimumkan suatu fungsi
terhadap kendala-kendala.Kuliah Kantotovich pada saat menerima hadiah Nobel,
11 desember 1975 adalah Mathematics in Economic Achievements, Difficulties,
Perspectives.Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika
ekonomi dan ekonometri.Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang
sekarang dikenal dengan Pemrograman linear.Namun demikian, juga ada nama-
nama lain yang berperan dalam pengembangan model ini, yaitu J. Von
Neuman.Bahkan dia mengembangkan “Activity analiysis of production set”
sebelum dilanjutkan oleh Koopmans.Pada saat itu, teknik yang mereka
kembangkan dikenal dengan istilah “programming of interdependent activities in
a linier structure”.Istilah programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika
mengunjungi Dantzig di RAND Corporation pada tahun 1948.Istilah ini menjadi
popular hingga sekarang.

3
B. Pengertian Program Linear
Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah
informasi yang tersedia kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk
model matematika.Sifat linier mempunyai arti bahwa seluruh fiungsi dalam model
ini merupakan fungsi yang linier.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik
dalam mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai
tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan
biaya.Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya fisik seperti uang, tenaga
ahli, material (bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.
Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier.Pemrograman
disini mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi
yang digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman
linier adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-
analisisnya memakai model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa
kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di
antaranya dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan
lebih lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai
tujuan dan sasaran yang di inginkan secara optimal.
C. Bentuk Umum Program Linear
Bentuk umum linear programming adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
Sumber daya yang membatasi :
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2

am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0

4
Simbol x1, x2, ..., xn  (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel
keputusan (xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi
masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi
tujuan pada model matematiknya.Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan
penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau
disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol
b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah
fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir  (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non
negatif. Membuat model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya
menuntut kemampuan matematik tapi juga menuntut seni permodelan.
Menggunakan seni akan membuat permodelan lebih mudah dan menarik.
D. Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Grafik
1. Langkah Penyelesaian Metode Grafik
Ada beberapa langkah penyelesaian diantaranya sebagai berikut:
a) Buat model yang sesuai dengan masalah yang ada.
b) Gambar grafik kendala-kendalanya.
c) Tentukan daerah fisibel, yaitu daerah dalam grafik yang memenuhi
semua kendala.
d) Hitung nilai fungsi di titik-titik sudut segi-n daerah fisibel.
e) Cari titik yang menghasilkan nilai fungsi yang paling optimal
2. Kasus dan Penyelesaian Dalam Metode Grafik
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis
makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly.Kedua jenis makanan tersebut
mengandung vitamin dan protein.Royal Bee paling sedikit diproduksi 2
unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut
menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

5
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan
biaya produksi.
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly

2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 12 (protein)
3) X1 2
4) X2 1

4. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
3) X1 = 2
4) X2 = 1

6
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4 X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6 X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460
Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya
produksi 460 ribu rupiah.
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20
X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900

7
E. Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Aljabar
Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan
persoalan dengan cara substitusi antarpersamaan linear pada fungsi pembatas dan
fungsi tujuan.
Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan pemecahan
dasar feasible (layak), kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif
optimal, yaitu paling besar (maksimum) atau paling kecil (minimum).
Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3
(tiga) kasus, yaitu:
1. Kasus Maksimisasi.
kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh
kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif maksimum.
Langkah-langkah penyelesaian
a. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan
dengan menambah slack variabel
b. Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai
nol
c. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan

Contoh-1 : Perusahaan konveksi “Maju” akan memproduksi baju dan


celana, dengan:

Fungsi Tujuan:
Maksimumkan Z = 8 X1 + 6 X2 (dalam Rp 1.000).
Fungsi Pembatas :
•      P-Bahan    : 4 X1 + 2 X1 ≤ 60
•      Penjahitan : 2 X1 + 4 X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0
2. Kasus Minimasi
Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh
kemungkinan pemecahan yang memberikan nilai objektif minimum.

8
Langkah-langkah Penyelesaian
a. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan
mengurangi dengan surplus variabel (S).
b. Merubah fungsi tujuan dengan menambah surplus variabel bernilai
nol.
c. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
F. Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Simplex
Metode Simpleks: metode pemecahan persoalan program linear yang begitu
kompleks dan luas, dan besar dengan metode aljabar (sederhana) dan grafik sulit
dan tidak dapat diandalkan
Ciri khas metode simpleks ialah dengan memasukkan kegiatan disposal
(disposal activities).Peranan kegiatan disposal ini adalah untuk menampung
sumber daya yang tersisa atau tidak digunakan.Dengan adanya kegiatan disposal
ini kita dapat membuat ketidaksamaan suatu rumusan matetematika menjadi suatu
persamaan.
Metode simpleks hanya diperkenankan nilai positif dari peubah-peubah Xij.
1. Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (fungsi tujuan dan
fungsi pembatas).
2. Merubah model umum PL menjadi model simpleks:
a. Fungsi Pembatas: tambahkan slack variabel dan/atau surplus variabel,
dan/atau variabel buatan (artifisial var).
b. Fungsi tujuan :
c. Rubahlah bentuk fungsi tujuan implisit menjadi persamaan bentuk
eksplisit.
d. Tambahkan/kurangi dengan slack var, surplus var dan/atau variabel
buatan yang bernilai nol.
3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks.
4. Lakukan langkah-langkah penyelesaian.
Langkah Penyelesaian
Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan
Langkah 2: Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel
Langkah 3: Memilih kolom kunci

9
Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah table
simpleks.Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang
bernilai negatif dengan angka terbesar.
Langkah 4: Memilih baris kunci
Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel
simpleks, dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan membagi nilai-nilai
pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.
Pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil.Dalam hal ini
batasan ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci.Beri tanda segi empat pada baris
kunci.Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci
disebut angka kunci.
Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci.
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci
Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-
6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya.Perubahan
baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai
negatif.
G. Ciri – ciri program linear
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi keuntungan,
namun karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga perusahaan
meminimalkan biaya.
Linear Programming memiliki empat ciri khusus yang melekat, yaitu :
1. penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau
minimisasi
2. kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
3. ada beberapa alternatif penyelesaian
4. hubungan matematis bersifat linear
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear
programming yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:

10
1. certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala
sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
2. proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam
fungsi tujuan dan fimgsi kendala.
3. additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan
aktivitas individu.
4. divisibility Coisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan
bilangan integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
5. non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai
jawaban atau variabel tidak negatif.

11
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin.Pemrograman linear
merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif.Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan dalam
perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan
karyawan, penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas
produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi.Program linier banyak
digunakan untuk menyelesaikan masalah optimal didalam industri, perbankan,
pendidikan, dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan dalam bentuk linier.
B. Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi
program linear ini Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis
mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.

12

Anda mungkin juga menyukai