Inisiasi ke- 3
Mata Kuliah Matematika Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
www.ut.ac.id
Programasi Linier
Topik Pembahasan:
1. Prinsip-prinsip Dasar Programasi Linier
2. Teknik Metode Grafik
3. Metode Simpleks
4. Teori Dualitas
Prinsip-prinsip Dasar Programasi Linier
Contoh 1:
PT “Painter” memproduksi dua jenis cat, yaitu cat ekterior dan cat interior, masing-
masing produk mendatangkan keuntungan sebesar Rp. 25 ribu per unit untuk cat
eksterior dan Rp. 15 ribu per unit untuk cat interior. Cat eksterior dibuat dari
campuran bahan mentah A, B, C. Sedangkan cat interior hanya dibuat dari campuran
A dan B. Tiap unit cat eksterior membutuhkan dari 3 unit bahan mentah A, 2 unit
bahan mentah B dan 3 unit bahan mentah C. Sementara tiap unit cat interior
menggunakan 3 unit bahan mentah A dan 4 unit bahan mentah B. Jumlah bahan
mentah A yang tersedia untuk diolah adalah sebanyak 24 unit, bahan mentah B
sebanyak 20 unit, dan bahan mentah C sebayak 21 unit.
Pertanyaan: Formulasikan model progamasi linier di atas perusahaan memperoleh
keuntungan maksimum!
Prinsip-prinsip Dasar Programasi Linier
Jawab:
Misalkan: X = cat eksterior dan Y = cat interior; Kendala bahan mentah
A = 24 unit, bahan mentah B = 20 unit; dan bahan mentah C = 21 unit
Maka formulasi model programasi linier adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan:
Maksimumkan Z = 25X + 15Y
Kendala: (1) 3X + 3Y ≤ 24 masukan A
(2) 2X + 4Y ≤ 20 masukan B
(3) 3X ≤ 21 masukan C
X,Y ≥ 0 kendala non negatif
Contoh 2:
Pabrik roti “Enak” akan memperluas pasar dengan memasang iklan untuk
menembus pasaran sekurang-kurangnya 100.000 langganan. Program ini akan
dilaksanakan dengan tingkat biaya yang serendah mungkin. Pabrik tersebut
mempunyai dua media iklan yaitu radio dan surat kabar dengan tarif $10 per spot
iklan di radio dan $20 per mm kolom surat kabar. Setiap spot iklan di radio dapat
mencapai 1000 orang langganan dan setiap mm iklan di surat kabar mencapai 1800
orang langganan. Berdasarkan perjanjian, pemasangan iklan di radio dan surat kabar
tersedia waktu selama 200 jam. Padahal untuk menyediakan setiap mm iklan di
surat kabar diperlukan waktu 3 jam sedang untuk iklan di radio diperlukan waktu 1
jam untuk setiap spot.
Buatlah model programasi liniernya untuk menggambarkan permasalahan tersebut.
Prinsip-prinsip Dasar Programasi Linier
Jawab:
Misalkan:
= jumlah radio spot yang digunakan
= jumlah mm surat kabar yang digunakan
Fungsi tujuan:
Minimumkan Z = 10 +
Fungsi-fungsi pembatas:
Sasaran langganan 1000 + ≥ 100.000
Persiapan + ≤ 200
Penggunaan surat kabar ≥ 10
Spot radio ≥0
Metode Grafik
Metode Grafik merupakan salah satu teknik programasi linier dengan cara
menggambarkan sistem koordinat (sumbu x dan y). Sumbu x dan y merupakan
variabel yang ingin dikombinasikan dan selanjutnya menentukan kombinasi yang
paling optimal. Apabila kita ingin menghitung kombinasi lebih dari 2 variabel, maka
kita menggunakan metode lainnya yaitu Metode Simpleks.
Langkah-langkah pemakaian metode grafik:
1. Menentukan fungsi tujuan yang akan dicapai dalam bentuk fungsi linier;
2. Mengidentifikasikan kendala yang berlaku dalam bentuk fungsi linier;
3. Menggambarkan masing-masing garis pembatas dalam satu sistem salib sumbu;
4. Mencari titik-titik yang paling “menguntungkan” dalam hubungannya dengan
fungsi tujuan.
Metode Grafik
Nilai X dan Y dapat dicari sebagai berikut: dari tiga persamaan di atas, yaitu:
(1) 3X + 3Y ≤ 24 diubah menjadi 3X + 3Y ≤ 24
(2) 2X + 4Y ≤ 20 diubah menjadi 2X + 4Y ≤ 20
(3) 3X ≤ 21 diubah menjadi 3X = 21, X = 7
Untuk mencari nilai Y, masukkan nilai X = 7 kesalah satu persamaan (1) atau (2)
sehingga didapat nilai Y = 1
Cara lain untuk mencari titik optimal yang memenuhi semua kendala dapat
dilakukan misalnya dengan memasukkan nilai z = 150 (garis putus warna merah
pada bagian bawah titik X = 6). Karena belum optimal, geser garis ke kanan,
sehingga menyinggung daerah yang feasibel di titik C optimal (X = 7), dan semua
kendala masih terpenuhi. Sehingga diperoleh:
Metode simpleks adalah salah satu cara memecahkan masalah programasi linier
yang mempunyai lebih dari dua variabel. Untuk programasi linier yang memiliki dua
variabel cukup menggunakan metode grafik.
Fungsi tujuan:
Maks imumkan Z = +++…+ , atau: Z = , dimana: j =
1,2,…,n
Sedangkan bentuk standar fungsi-fungsi pembatasnya adalah:
+++ … + + =
+++ … + + =
+++ … + + =
. . . . . .
. . . . . .
+++ … + + =
dimana: m = jumlah fungsi berkendala,
n = jumlah variabel
= variabel slack
Metode Simpleks
Langkah 1, Perubahan pada bentuk fungsi tujuan. Variabel yang terletak disebah
kanan tanda sama dengan dipindah ke kiri sehingga menjadi:
Z - +++…+= 0
1. x
Langkah 2, Merubah bentuk fungsi yang berbentuk ketidaksamaan (tanda ≤)
menjadi persamaan ( = ) dengan menambahkan variabel slack, yaitu , ,…,
Terkadang simbol , ,…, tidak digunakan melainkan simbol
, ,…, sebagai identity.
Metode Simpleks
Langkah 3, Menuangkan fungsi tujuan dan fungsi kendala ke dalam tabel simplek,
yang bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
Metode Simpleks
1. Main body, yaitu bidang yang berisi koefisien variabel fungsi pembahas
2. Identity, yaitu bidang-bidang yang berisi koefisien-koefisien variabel slack
fungsi-fungsi pembatas.
3. Nilai kanan, yaitu nilai yang terletak disebelah kanan tanda sama dengan
4. Variabel dasar, yaitu variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan persamaan
Metode Simpleks
Langkah 4, pilih kolom kunci, yaitu memilih baris tujuan yang memiliki nilai negatif
terbesar. Baris Z adalah yang memiliki nilai negatif terbesar.
Variabel Nilai
Z X Y
Dasar Kanan
Z 0 -25 -15 0 0 0 0
0 3 3 1 0 0 24
0 2 4 0 1 1 20
0 3 0 0 0 1 21
Kolom
Kunci
Metode Simpleks
Langkah 5, Pilih baris kunci. Yaitu dengan cara membagi nilai kanan dengan kolom
kunci. Baris kunci ditunjukkan dengan indeks nilai positif terkecil yaitu baris = 7.
Variabel Nilai
Z X Y
Dasar Kanan
Z 0 -25 -15 0 0 0 0
0 3 3 1 0 0 24 24/3 = 8
0 2 4 0 1 1 20 20/2 = 10
0 3 0 0 0 1 21 21/3 = 7
Angka Baris
Kunci Kunci
Metode Simpleks
Dari perpotongan kolom kunci dan baris kunci diperoleh angka kunci. Angka ini
merupakan variabel dasar untuk mendapatkan nilai selanjutnya (angka kunci = 3).
Langkah 6, Dengan angka kunci, lakukan perubahan pada baris kunci dengan cara
membagi semua angka tersebut dengan angka kunci. Hasilnya sebagai berikut:
Variabel Nilai
Z X Y
Dasar Kanan
0 1 0 0 0 1/3 7
Metode Simpleks
Langkah 7, Dengan dasar baris kunci baru kemudian dilakukan perubahan pada
baris-baris yang lain dengan rumus sebagai berikut:
Baris Z
Kolom X = 1-(25.0) = 1 Kolom = 0-(-25.0) = 0 Kolom = 0-(-25.(1/3)=25/3
Kolom Y = -15-(-25.0)=-15 Kolom = 0-(-25.0) = 0 Kolom NK = 0-(-25.7) = 175
Sehingga baris baru baris Z menjadi:
Baris Lama Z 0 -25 -15 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1/3 7
1 0 -15 0 0 25/3 175
Baris Lama 0 3 3 1 0 0 24
0 1 0 0 0 1/3 7
0 0 3 1 0 -1 3
Baris
Baris Lama 0 2 4 0 1 0 20
0 1 0 0 0 1/3 7
0 0 4 0 1 -2/3 6
Metode Simpleks
Nilai
Variabel Dasar Z X Y Kanan
0 0 -15 0 0 25/3 175
0 0 3 1 0 -1 3
0 0 4 0 1 -2/3 6
X 0 1 0 0 0 1/3 7
Nilai
Variabel Dasar Z X Y Kanan
1 0 0 0 0 -10/3 190
0 0 1 1/3 0 -1/3 1
0 0 0 -4/3 1 2/3 2
X 0 1 0 0 0 2/3 7
Kesimpulan:
- Jumlah keuntungan = Rp. 190
- Jumlah X (cat ekterior) yang diproduksi = 7 unit
- Jumlah Y (cat interior) yang diproduksi = 1 unit
- Sisa masukan B yang tersisa = 2 unit
Terima Kasih