Atas dasar tabel di atas kemudian dapat disusun model matematis yang
digunakan untuk mengemukakan suatu permasalahan LP sebagai berikut :
Fungsi Tujuan:
2. Additivity
Berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam
LP dianggapbahwa kenaikan dari tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu
kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh
dari kegiatan lain. Misal:
Dimana, Z = 3X1 + 5X2 dan X1 = 10; X2 =2;
Sehingga, Z = 30 + 10= 40
Andai kata X1 bertambah 1 unit, maka sesuai dengan asumsi pertama, nilai Z
menjadi 40 + 3 = 43.
Jadi, nilai 3 karena kenaikan X1 dapat langsung ditambahkan pada nilai Z mula-
mula tanpa mengurangi bagian Z yang diperoleh dari kegiatan 2(X2). Dengan kata
lain, tidak ada korelasi antara X1 dan X2.
3. Divisibility
Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan
pecahan, demikian pula nilai Z yang dihasilkan.
4. Deterministic (Certainty)
Menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (aji, bi, Cj)
dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat.
METODA GRAFIK
Contoh:
Perusahaan sepatu BATA memproduksi 2 macam sepatu dengan merek I1untuk
sepatu dengan sol karet dan merek I2 untuk sepatu dengan sol dari kulit. Untuk
membuat sepatu tersebut, perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus
untuk membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3
membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap
lusin sepatu merek I1mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa
melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk merek
I2tidak diproses di mesin 1 tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam
kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin 1 =
8 jam, mesin 2 = 15 jam dan mesin 3 = 30 jam. Sumbangan terhadap laba untuk setiap
lusin sepatu merek I1= 30.000 sedang merek I2= 50.000,-.Berapa lusin sebaiknya
sepatu merek I1dan I2yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba?
Mesin A B Sumber
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan terhadap
3 5
Laba (Rp. 10.000)
Untuk menentukan formulasi masalah pertama kali dilakukan adalah menentukan
desain variabel yaitu:
1. 2 X1 ≤ 8
2. 3X2 ≤ 15
3. 6X1 + 5X2 ≤ 30
Setelah fungsi obyektif dan fungsi kendala sudah didapatkan langkah selanjutnya
adalah melakukan penggambaran dalam bentuk grafik untuk masing-masing fungsi
kendala.
Dari hasil perrgeseran garis didapatkan suatu titik yang terakhir yaitu titik (5/6,5).
Dari hasil tersebut dapat diketahuai besarnya X1 = 5/6 dan X2 = 5 dengan besarnya
Z=27,5.
1. Solution (Penyelesaian)
2. Feasible Solution
3. No Feasible Solution
Berarti tidak ada daerah feasible, artinya apabila sifat atau letak batasan-batasan
sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan terdapatnya daerah atau alternatif-
alternatif yang feasible.
4. Optimal Solution
Adalah feasible solution yang mempunyai nilai tujuan (nilai Z dalam fungsi
tujuan) yang optimal atau terbaik (maksimum atau minimum)
6. Boundary Equation
Adalah feasible solution yang terletak pada sudut (perpotongan) antara dua garis.
Adalah titik yang terletak pada perpotongan 2 garis tetapi diluar daerah feasible.
9. No Optional Solution