BAB I - PENDAHULUAN
2
1.2 Sejarah dan manfaat Teknik Riset Operasi
Sejarah TRO
3
1.3 Model-model dalam Teknik Riset Operasi
3. Pemecahan model
Dalam memformulasikan persoalan ini biasanya
digunakan model analitik yaitu model matematis yang
menghasilkan persamaan, sehingga didapatkan
pemecahan yang optimum.
4. Pengujian keabsahan model
Tentukan apakah model matematis yang dibangun
telah menggambarkan keadaan nyata secara akurat.
Jika belum buatlah model yang baru.
Pengertian
Secara umum arti dari pemrograman linier adalah suatu teknik
perencanaan yang bersifat analitis yang analisis-analisisnya memakai
model matematis, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi
alternatif pemecahan masalah.
Bentuk model
Linier programming (pemrograman linier) merupakan
sebuah model untuk mencari harga optimum (maksimum
atau minimum) sebuah fungsi linier yang membuat
beberapa variabel, dimana harga-harga variabel tersebut
dibatasi oleh beberapa fungsi linier lainnya.
Bentuk umum suatu model pemrograman linier adalah:
n
maximum (minimum) Z= ∑ Cj Xj
j
dengan kendala:
n
∑ aij xj ≥≤ bi , i = 1, …, m
j
xj ≥ 0 , j = 1, … , n
atau ditulis lengkap
max (min) Z = c1x1 +c2x2 + … + cnxn
dengan kendala
a11x1 + a12x2 + … + a1nxn b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn b2
…………..
…………..
am1x1 + am2x2 + … + amn xn bm
x1, x2, …, xn 0
Dimana:
xj = variabel keputusan
Z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn adalah fungsi
tujuan
cj = bilangan riil, koefisien xj pada fungsi tujuan
aij = bilangan riil, koefisien xj pada kendala
bi = bilangan riil, harga batas kendala i
Asumsi dalam Model Program Linier
A 2 - 6 300
B - 3 5 500
Kapasitas maksimum 8 15 30
15
Pertemuan Ke- 3
Metode simpleks
zj
cj - zj
Keterangan:
Variabel dasar
Pada tabel awal kolom ini berisi semua variabel semu sj. Pada tahap-
tahap berikutnya akan terjadi pergantian variabel yang mengisi kolom
ini, tergantung pada kesimpulan analisis penyelesaiannya.
Objectif / tujuan
Kolom ini berisi koefisien variabel di dalam fungsi tujuan, sesuai dengan
yang ada di kolom variabel dasar. Pada tabel awal karena variabel
semu yang pertama masuk maka nilai tujuannya 0.
Kolom variabel
Kolom ini berisi koefisien yang terdapat di dalam model. Koefisien dari
fungsi tujuan (yaitu c1 sampai cn untuk x1 sampai xn dan 0 untuk semua
sj) diletakkan disebelah atas. Sedangkan koefisien fungsi kendala (yaitu
aij untuk xj dan 0 atau 1 untuk sj) diletakkan disebelah bawah.
Baris zj
Berisi jumlah hasilkali unsur-unsur pada kolom
tujuan dengan unsur-unsur pada kolom yang
bersesuaian.
Baris cj – zj
Baris ini merupakan indikator optimalitas
penyelesaian, untuk masalah maksimisasi
dikatakan optimal jika sudah tidak ada lagi unsur
bertanda positif pada baris cj-zj, sedangkan untuk
masalah minimisasi dikatakan optimal jika sudah
tidak terdapat lagi unsur bertanda negatif pada
baris cj-zj
Lakukan pengujian optimalitas. Jika semua koefisien
pada baris cj-zj sudah tidak ada lagi yang positif
(untuk kasus maksimisasi) atau sudah tidak ada lagi
yang negatif (untuk kasus minimisasi), berarti sudah
optimal. Jika masih, berarti belum optimal ulang
langkah ke-3 s/d ke-6
Catatan: fungsi tujuan minimisasi dapat dikerjakan
dengan membuat fungsi tujuan baru yang merupakan
bentuk negatif dari fungsi tujuan maksimisasi.
Latihan:
Selesaikan soal dari metode grafik dengan
menggunakan cara simpleks.
Langkah-langkah pengerjaan
9
Gambar 1a(editor window)
10
Gambar 1b (report window)
11
Pertemuan ke- 4
Dualitas
3.3 Dualitas
Setiap persoalan program linier mempunyai suatu
program linier lain yang saling berkaitan yang
disebut “dual”
Langkah-langkah:
1. Jadikan model primal standard
2. Untuk setiap kendala primal terdapat 1 peubah
dual
3. Untuk setiap peubah primal terdapat 1 kendala
dual
4. Koefisien fungsi tujuan primal sebagai nilai sisi
kanan kendala dual dan nilai sisi kanan primal
sebagai koefisien fungsi tujuan dual.
Perhatikan tabel ringkasan berikut:
Variabel primal
X1 x2 … Xj … Xn
c1 c2 … cj … cn
a11 a12 … a1j … a1n b1
a21 a22 … a2j … a2n b2
… …
…
am1 am2 … amj … amn bm
1
Ciri-ciri khusus permasalahan transportasi adalah :
1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan
tertentu.
2. Kuantitas komoditas atau barang yang
didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta
oleh setiap tujuan, besarnya tertentu.
3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu
sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan
permintaan dan atau kapasitas sumber.
4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber
ke suatu tujuan besarnya tertentu.
1 2 ... N Penawaran
Sumber
c11 c12 ... c1n
1 a1
x11 x12 x1n
2 c21 c22 . . . c2n a2
. x21 x22 x2n .
. .
. . . . . . . . . . ... .
m am
cm1 cm2 . . . cmn
xm1 xm2 xmn
Permintaan b1 b2 . . . bn
Metode pemecahan masalah transportasi :
Tentukan solusi fisibel (mungkin) basis (dasar)
awal
Tentukan peubah yang masuk dari peubah
nonbasis. Bila semua peubah sudah memenuhi
kondisi optimum, STOP. Bila belum, lanjutkan
langkah 3.
Tentukan peubah yang keluar diantara peubah
basis yang ada, kemudian hitung solusi yang
baru. Kembali ke langkah 2.
Langkah 1: pemecahan awal
4.2 North West Corner (metode sudut
barat laut)
Perhatikan peubah ujung kiri atas, x11 =
min (a1,b1). Artinya jk b1 a1 maka x11 = b1; jk
b1 a1, mk x11 = a1 . Kalau x11 = b1 giliran
berikutnya x12 = min(a1-b1,b2) tetapi jika x11
= a1 maka yang mendapat giliran berikutnya
x21 = (b1-a1,a2) dan seterusnya.
Contoh:
General Motor memiliki pabrik di Los Angles, Detroit,
dan New Orleans. Pusat distribusinya terletak di
Denver dan Miami. Kapasitas ketiga pabrik tersebut
selama kwartal berikutnya adalah 1000, 1500, dan
1200 mobil. Permintaan kwartalan dikedua pusat
distribusi itu adalah 2300 dan1400 mobil. Biaya
transportasi darat per mobil per mil adalah sekitar 8
sen. Bagan jarak antara pabrik dan pusat distribusi
tersebut adalah sebagai berikut :
Denver Miami
Los Angeles 1000 2690
Detroit 1250 1350
New Orleans 1275 850
Denver Miami
(1) (2)
Los ngeles (1) 80 215
Detroit (2) 100 108
New Orleans(3) 102 68
4.3 Least cost corner (metode biaya terkecil)
Prinsipnya adalah pemberian prioritas pengalokasian
pada tempat yang mempunyai satuan ongkos terkecil. Jika
ongkos terkecilnya lebih dari 1, pilih secara sembarang.
Silang baris atau kolom yang dipenuhi (seperti metode sudut
barat laut, jika baik kolom maupun baris dipenuhi secara
berbarengan, hanya 1 yang disilang). Ulangi cara diatas
sampai semua baris dan kolom tersilang.
Dari contoh soal metode sudut barat laut bagaimana jika
diselesaikan dengan metode biaya terkecil.
Latihan soal
Pertemuan ke- 6
A 90 27 60 23 31 69 150
B 10 10 45 30 40 32 40
C 30 54 20 35 60 57 80
Demand 90 70 50 60 270
Aplikasi komputer
Berikut ini contoh kasus masalah
transportasi jika diselesaikan dengan
program LINDO
4
TABEL TRANPORTASI
Ke Proyek A Proyek B Proyek C Persediaan
Dari tambang
Tambang W 5 4 7 40
X1 X2 X3
Tambang X 3 6 8 50
X4 X5 X6
Tambang Y 2 5 3 60
X7 X8 X9
Permintaan 45 50 55 150
Proyek
MODEL LP
MIN Z = 4X1+8X2+8X3+16X4+24X5+16X6+8X7+16X8+24X9
DENGAN BATASAN :
1) X1+X2+X3 = 40
2) +X4+X5+X6 = 50
3) X7+X8+X9 = 60
4) X1 +X4 +X7 = 45
5) X2 +X5 +X8 = 50
6) X3+ +X6 +X9 = 55
Semua variabel non negatif
Langkah-penyelesaian dengan LINDO
1. Tuliskan modelnya seperti pada
contoh
2. Klik menu report, pilih solve
3. Buka report window
Maka akan terlihat
solusi/penyelesaiannya.
PENULISAN SINTAK MODEL LP DALAM LINDO
Solusi optimal
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan LINDO solusi
optimal (biaya transportasi paling
murah) dicapai pada harga Rp 515
dengan perincian lihat pada tabel
output .
Pertemuan ke- 10
Metode Modified Distribution (MODI)
A 50 20 40 5 8 90
B 15 60 20 10 60
C 25 10 10 40 19 50
1 1 ... 1
Ekspresi model penugasan secara matematika adalah:
Dengan asumsi bahwa m = n sehingga,
0, jk pekerjaan ke-i tdk ditugaskan pada mesin ke-j
Xij =
1, jk pekerjaan ke-i ditugaskan pada mesin ke-j
n n
Minimukan z = ∑ ∑ cij xij
i=1j=1
dengan batasan:
n
∑ xij = 1 , i = 1, 2, … , n
j=1
n
∑ xij = 1 , j = 1, 2, … , n
i=1
xij = 0 atau 1
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Utk setiap baris ke-i, i = 1,2, … , n lakukan
c’ij = cij – min (cij) untuk setiap j = 1,2, … ,n
2. Utk setiap kolom ke-j, j= 1,2, … ,n lakukan
c’ij = cij – min (cij) untuk setiap i = 1,2, … ,n
3. Pastikan setiap baris dan kolom telah memuat
paling sedikit satu angka nol. Jika suatu baris
memuat hanya satu angka nol beri tanda kotak, jika
tidak lanjutkan baris berikutnya. Sedangkan pada
kolom yang memuat angka nol yang baru diberi
tanda kotak, jika memuat angka nol lain beri tanda
silang. Dengan cara yang sama kerjakan juga untuk
kolomnya.
4. Dari langkah 3 dan 4 akan diperoleh kondisi:
Semua baris telah memuat tanda kotak, alokasi
optimal telah diperoleh pada tanda kotak tersebut.
Ada beberapa baris yang tidak memuat tanda kotak
tetapi masih memuat angka nol yang tidak disilang,
yang dilakukan: coba beberapa alternatif alokasi
angka nol yang tersisa (yang tidak disilang), pilih
yang memberikan total biaya minimum.
Ada beberapa baris tidak memuat tanda kotak tetapi
angka nol yang ada telah disilang, sehingga yang
dilakukan:
a. Tariklah garis pada semua baris dan kolom yang
mengandung angka nol dengan jumlah garis
minimum, sehingga tidak terdapat lagi nol pada
matriks yang bersangkutan.
b. Tentukan diantara angka-angka yang tidak ikut
tergaris, satu angka terkecil kemudian kurangkan
sebesar harga angka ini kepada semua angka
yang tidak tergaris.
c. Tambahkan sebesar angka tersebut (pada langkah
b) kepada semua angka yang terletak pada
perpotongan dua garis.
d. Alokasikan pekerjaan pada angka-angka nol
tersebut.
e. Jika solusi optimum belum juga ditemukan, ulangi
lagi langkah a s/d d.
Contoh:
Sebuah kontraktor memiliki 6 buah proyek yang
ditawarkan 6 sub-kontraktor. Biaya yang diajukan oleh masing-
masing sub-kontraktor untuk setiap proyek (dalam juta Rp)
diberikan matriks dibawah ini:
PROYEK
P1 P2 P3 P4 P5 P6
SUB- K1 12 10 8 9 11 10
KONTRAKTOR K2 13 9 10 11 9 12
K3 10 12 11 10 8 11
K4 11 10 9 8 9 10
K5 8 10 9 7 10 8
K6 11 13 9 12 10 10
Tabel Penugasan
PROYEK
1 2 3 4 5
A 10 4 6 10 12
B 11 7 7 9 14
KARYAWAN
C 13 8 12 14 15
D 14 16 13 17 17
E 19 11 17 20 19
MODEL LP
MIN 10A1+4A2+6A3+10A4+12A5+11B1+7B2+7B3+9B4+14B5+
13C1+8C2+12C3+14C4+15C5+14D1+16D2+13D3+17D4+17D5+
19E1+11E2+17E3+20E4+19E5
DENGAN BATASAN :
1). A1+A2+A3+A4+A5 1 , 2) B1+B2+B3+B4+B5 1
3). C1+C2+C3+C4+C5 1, 4) D1+D2+D3+D4+D5 1
5) E1+E2+E3+E4+E5 1
6). A1+B1+C1+D1+E1 = 1, 7) A2+B2+C2+D2+E2 = 1
8). A3+B3+C3+D3+E3 = 1, 9) A4+B4+C4+D4+E4 = 1
10). A5+B5+C5+D5+E5 = 1
Semua variabel non negatif
LANGKAH PENYELESAIAN DENGAN LINDO
(2)(1000) 3,65
S* 154 Peti
(0,20)(20) 3,65 (0,20)(20)
4
Sehingga :