Pengantar
Teknik
Industri
POKOK BAHASAN
Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Teknik Teknik Industri MK10230 Ir.Torik , MT
14
Abstract Kompetensi
Penelitian operasional adalah aplikasi Diharapkan mahasiswa dapat memahami
metode-metode ilmiah terhadap masalah konsep penelitian operasional terutama
yang komplek dalam mengarahkan dan programa linear
mengendalikan sistem yang luas
mengenai pekerja, mesin, material dan
uang dalam industri, bisnis dan lain-lain.
Program Linear (linear programming) adalah salah satu teknik analisis dari
kelompok teknik penelitian operasional yang memakai model matematika. Tujuannya adalah
untuk mencari, memilih dan menentukan alternatif yang terbaik dari antara sekian alternatif
layak yang tersedia. Penekanannya pada alokasi optimal atau kombinasi optimum. Alokasi
optimal tersebut tidak lain adalah memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang
memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh kendala dalam bentuk ketidak samaan linear.
Program Linear yang menggunakan model matematika untuk menjelaskan persoalan
yang dihadapinya. Sifat Linear disini memberikan arti bahwa seluruh fungsi matematika
dalam model ini merupakan fungsi-fungsi yang linear, sedangkan programa disini tidaklah
berhubungan dengan program komputer , tetapi hanya merupakan sinonim untuk
perencanaan. Dengan demikian program linear adalah perencanaan aktivitas aktivitas
untuk memperoleh suatu hasil yang optimum.
Z = C1 X1 + C 2 X 2 + .. + C n X n
n
Z = j 1
CjX j
a 11 X 1 + a 12 X 2 + .. + a 1n X n b1
a 21 X 1 + a 22 X 2 + .. + a 2 n X n bn
. . . .
. . . .
a m1 X 1 + a m1 X2+ . + a mn X n bm
j 1
a ij X j bm
Contoh persoalan :
Penyelesaian :
Fungsi tujuan :
Laba untuk baut sekrup Rp. 6,- buah dan laba untuk baut tap Rp. 4,- buah. Maka
jumlah laba Z = 6 X1 + 4 X2 ,
Z ini harus semaksimal mungkin dan ini merupakan fungsi tujuan.
Fungsi kendala :
Karena hanya ada dua variabel keputusan, maka metode yang digunakan dengan metode
grafik. Caranya sebagai berikut :
a). 8 X1 + 3 X2 = 3600
Bila X1 = 0 , maka 0 + 3X2 = 3600
X2 = 1200
X2 = 0, maka 8 X1 + 0 = 3600
X1 = 450
b). 5 X1 + 6 X2 = 4500
c). 4 X1 + 3 X2 = 2400
Bila X1 = 0 , maka 0 + 3X2 = 2400
X2 = 800
X2 = 0, maka 4 X1 + 0 = 2400
X1 = 600
Oleh karena ketidak samaannya maka garis tersebut di arahkan/arsir kebawah. Dari
ketiga garis tersebut akan membentuk daerah / ruang solusi yang layak ( feasible solution
space = FSS).
Selanjutnya garis Z digeser sejajar dalam area FSS, maka akan menyentuh /
menyinggung salah satu titik dan disitulah terdapat optimal solusi (laba yang
maksimal). Yakni pada titik A , dan titik tersebut perpotongan anatara dua garis ,
yakni persamaan fungsi kendala a) dan c) , selanjutnya di cari nilai X1 dan X2 ,
dengan perhitungan :
8 X1 + 3 X2 = 3600
4 X1 + 3 X2 = 2400
________________ -
4 X1 + 0 = 1200
Jadi produksi baut sekrup sebanyak 300 buah dan produksi baut tap sebanyak 400
buah, dengan keuntungan diperolah Z = Rp. 3.400
FSS
A
X2
Z
Latihan 2.
Daftar Pustaka