Anda di halaman 1dari 11

Materi hari ini:

Klasifikasi Industri dan


Sistem Produksi

Klasifikasi Industri



Yosef Daryanto

2016

Klasifikasi Industri berdasarkan Skala Produksi




Penjualan

Berdasarkan strategi respon terhadap permintaan


konsumen atau strategi penempatan produk
Berdasarkan penempatan proses atau aliran material
terkait dengan volume produksi dan variasi produk

Klasifikasi Industri

Mikro kecil menengah besar


Klasifikasi berbeda-beda antar negara
Aset

Klasifikasi Sistem Produksi




Program Studi Teknik Industri


Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Berdasarkan skala produksi (production scale)


Berdasarkan bidang produksi (production mode) dan nilai
tambah pada produk
Berdasarkan jenis/karakter output

Macam industri berdasarkan bidang produksi dan nilai


tambah pada produk
Apa perbedaan antara

Pekerja

Mikro

NA

Rp 100 juta

Kecil

Rp 200 juta

> Rp 100 juta Rp 1 5 19 (INA)


milyar (INA)
15 (AU)
US$ 7 juta
50 (EU)
(US)
500 (US)

Menengah

> Rp 200 juta Rp


10 milyar

NA

20 - 99

Besar

> Rp 10 milyar

NA

100

<5

Klasifikasi Industri


Klasifikasi Industri

Macam industri berdasarkan bidang produksi dan nilai


tambah pada produk :


Industri primer (ekstraksi); ekstraksi material dari sumber


alamiahnya
Industri sekunder (manufaktur konstruksi); menghasilkan
sesuatu yang tangible yaitu produk
Industri tersier (jasa)

http://www.studioc.com.au

http://www.edopter.com

primary

secondary

http://i.telegraph.co.uk

tertiary

http://farm1.static.flickr.com

http://image59.webshots.com

http://api.ning.com

Produk/Barang

Jasa/Layanan

Industri Primer

Industri Sekunder

Agriculture

Aerospace

Banking

Forestry

Automotive

Communication

Fishing

Basic metals

Education

Livestock

Beverages

Entertainment

Hunting

Building materials

Financial service

Mining

Chemical

Government

Petroleum

Computer

Health and medical

Construction

Hotel

Electronics

Information

Equipment

Insurance

Fabricated metals

Legal

Food processing

Real estate

Glass, ceramics

Transportation

Textile

Restaurant

Klasifikasi Industri


Macam industri berdasarkan jenis/karakter output


Apa perbedaan antara

Klasifikasi Industri


Klasifikasi Industri

Macam industri berdasarkan jenis output


Process Industries

Production industries (Industri yang menghasilkan


produk/industri manufaktur)


; industri proses

Production
Industries
Discrete-item Manufacturing Industries
Industries

Kegiatan produksi yang memberikan tambahan melalui


proses pencampuran, pemisahan, pembentukan, dan/atau
reaksi kimia tertentu (APICS)

; industri manufaktur diskret




Service Industries

Sheikh (2003)

Contoh: Proses
penyulingan BBM
The production
that adds value by
mixing, separating,
forming, and/or
performing
chemical reactions
(APICS dictionary)

Discrete-item Manufacturing Industries (industri manufaktur


diskret)
Produksi manufaktur diskret ditandai dengan produk dan
komponen yang diskret (dapat dipisahkan) dan dapat dihitung.
Produk diskret dapat dirakit, dilepas rakit dan dirakit kembali.

Project Industries

Process Industries (industri proses/industri kimia) disebut


juga flow-production atau continuous-process production
industries





Contoh: Produksi mobil


Discrete, countable products and component parts
Discrete-part products can be disassembled and reassembled

Discrete-item
manufacturing
industry

Continuous process
industry
http://newenergyandfuel.com/wp-content/uploads/2010/11/Huber-Pyrolysis-Oil-RefiningProcess-Block-FlowDiagram.jpg

http://www.dhushara.com/paradoxhtm/cosmosnatura/pics/carass.jpg

11

12

Perbedaan antara industri proses/kimia dan industri


manufaktur diskret

Kriteria

Industri Proses

Industri Man. Diskret

Jenis Produk
Permintaan per produk
Biaya per produk
Order Winning Criteria

Komoditas
Umumnya sangat tinggi
Rendah
Harga; kepastian
pengiriman

Beragam dan standard


Rendah, menengah, tinggi
Tinggi
Kecepatan pengiriman; fitur
produk

Produk baru
Bill of material
Routings (urutan
proses)
Layout (tata letak)

Sedikit
Jumlah level sedikit
Fixed (tetap)

Banyak
Multiple level
Variable (bervariasi)

Berdasarkan produk

Akibat kerusakan mesin


Peralatan produksi
Work in Process
Volume produksi, dll.

Seluruh pabrik/lintasan
Kebanyakan khusus
Rendah, jarang disimpan
Tinggi, dll

Berdasarkan kelompok
produk
Mesin
Kebanyakan umum
Tinggi
Rendah, dll

Klasifikasi Industri
Jasa/Layanan

Industri Jasa

Banking
Communication
Education
Entertainment
Financial service
Government
Health and medical
Hotel
Information
Insurance
Legal
Real estate
Transportation
Restaurant

Klasifikasi Industri


Industri Proyek

Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strategi respon


terhadap permintaan konsumen atau strategi penempatan
produk


Apa perbedaan antara

Proyek adalah suatu usaha dengan tujuan spesifik untuk


dipenuhi dalam batasan waktu dan biaya yang telah ditentukan
dan dengan pembagian tugas tertentu.
Dalam konteks engineering industries (industri rekayasa),
sebuah proyek misalnya sebuah tugas tunggal seperti
konstruksi, pembangunan kapal, dan pengembangan produk
baru.

www.tbray.com, www.cpd-construction.com, www.lots-ship.com

Sistem Produksi Make to Stock (MTS)




Mempunyai inventori berupa produk akhir yang dapat


dikirim segera apabila ada permintaan konsumen.
Memiliki resiko investasi yang tinggi berkaitan dengan
investasi inventori, karena pesanan aktual konsumen
tidak dapat diidentifikasi secara tepat.
Permintaan konsumen hanya dapat diramalkan yang
umumnya tidak tepat, karenanya perusahaan harus
membangun sistem informasi pasar yang handal.
Fokus operasional pada pengisian kembali inventori
(inventory replenishment), di mana sistem produksi telah
menetapkan level inventori tertentu sebagai antisipasi
pesanan.

Sistem Produksi Assemble to Order (ATO)








Memiliki inventori yang terdiri dari semua subassemblies


atau modul-modul produk, yang akan dirakit secara
cepat menjadi produk akhir setelah konsumen
memesannya.
Digunakan oleh perusahaan yang memiliki produk
modular di mana produk akhir membentuk modul-modul
umum.
Memiliki resiko yang moderat terkait investasi inventori.
Fokus operasional pada modul-modul dan part.
Dilakukan oleh sejumlah perusahaan otomotif, komputer
komersial, dan restoran seperti McDonald.

Sistem Produksi Make to Stock (MTS)


Customer
order

Demand
Forecast*

Design

Procure Fabricate

SubFinal
assemble assemble

Test

Stock as
inventory

Pick and
ship

Customer Lead
time

* Forecast of sales unit (end item)

Sistem Produksi Assemble to Order (ATO)

Demand
Forecast**

Design
(Modular
Product)

Customer
order

Procure
Stock
SubFinal
Raw
Standard
Fabricate
assemble Modules as assemble
Material &
Components
inventory

Test

Pick and
ship

Customer Lead time


* Option forecast for master scheduling
Master schedule are build for standard modules

Sistem Produksi Make to Order (MTO)







Perusahaan hanya memiliki desain produk dan


beberapa material standar dalam inventori dari produkproduk yang telah dibuat sebelumnya.
Produsen menawarkan harga dan waktu penyerahan
berdasarkan atas permintaan pelanggan. Produsen dan
pelanggan dapat sering berdiskusi untuk mencari
alternatif reduksi biaya, reduksi waktu pengiriman,
dan/atau memenuhi kebutuhan aktual pelanggan.
Mempunyai resiko yang kecil terkait investasi inventori.
Fokus operasional pada pesanan spesifik dari
pelanggan dan bukan pada part-part.

Sistem Produksi Engineer to Order (ETO)

Sistem Produksi Make to Order (MTO)

Demand
Forecast***

Customer
order

Stock
(If required)
Design and
Procure
SubFinal
Design
Standard
Fabricate
Raw Material
assemble assemble
Parts &
& Components
Raw Material

Test

Pick and
ship

Customer Lead time

* Customer Intelligence Forecast; based on information collected from the listening


post, which a manufacturer might maintain near potential customers

Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan strategi respon


terhadap permintaan konsumen atau strategi penempatan
produk

Customer
order

Design
Procure
(Unique Engg.
SubFinal
Raw Material Fabricate
Design or
assemble assemble
& Components
Significant
Customization

Test

Pick and
ship

Customer Lead time

Utamanya pada pengembangan produk baru dan proyek lainnya


http://www.technicalchange.com/images/MTO%20article.jpg

24

Perbedaan antara sistem MTS, ATO, dan


MTO/ETO
Aspek
Hubungan antara
manufacturer dan
konsumen
Delivery time
Range Produk
Order Promising
(berdasarkan )

MTS
Rendah

ATO

Kecenderungan Evolusi Sistem Produksi


http://www.profoundlearning.com

M-/ETO

Utamanya pada
level sales

Pada engineering
dan sales

Cepat
Rendah
Ketersediaan
inventori
finished good
Struktur Bill of Material Standard BOM
untuk setiap item

Medium
Medium
Ketersediaan
standard modules

Lama
Tinggi
Ketersediaan
kapasitas engg.
dan manufacturing
BOM yang unik
untuk setiap order

Modul MRP II / ERP


yang penting

Product
configurator, MPS,
MRP, FAS

Distribution
Resource
Planning

Planning BOM

MTS

Final Assembly
Schedule (FAS),
CRP, SFC

ETO

Sistem Produksi Flow Shop


Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan
Aliran Material dan Fleksibilitas terkait
Pengaturan Fasilitas yang dimiliki
(Penempatan proses) sebagai pengaruh dari
Volume Produksi dan Variasi Produk

(www.chitato.com, www.thecoca-colacompany.com, www.amazon.com)

Sistem Produksi Job Shop

Sistem Produksi Job Shop




Boiler
Turbin Angin

Peralatan dan tenaga kerja diorganisasikan dalam


pusat-pusat kerja (work center) atau departmen
berdasarkan jenis pekerjaan, misalnya departemen
pemotongan, bending, drilling, painting, dll.
Akibatnya, aliran material dan produk terjadi dari satu
departemen ke departemen lainnya secara berbedabeda sesuai routing (urutan proses) masing-masing part
dan produk.
Sangat fleksibel terhadap perubahan dalam desain atau
volume produk, namun kurang efisien dari segi aliran
material yang terjadi.

(www.allproducts.com, www.petervaldivia.com)

Sistem Produksi Job Shop


Membentuk pola aliran tercampur (jumbled flow pattern)

WS5
Shipping Department

Raw Materials

WS1

WS4

WS2

WS3

WS6
Legend:
Batch of parts
Workstation

(Haas Manufacturing Co.)

Krajweski & Ritzman, Operations Management, 2004, Prentice Hall

Sistem Produksi Flow Shop

Stasiun-stasiun kerja (work station) dan peralatan


disusun sesuai urutan operasi untuk membuat produk.
Peralatan yang sama tidak lagi dikelompokkan namun
terpisah sesuai penggunaannya.
Disebut juga product flow, karena produk mengalir
mengikuti urutan langkah-langkah yang sama dalam
proses produksi.
Produk-produk yang diproduksi massal (mass
production) dan assembly line industri otomotif dan
elektronik merupakan contohnya.
Memberikan efisiensi aliran material

Sistem produksi dan jenis tata letak fasilitasnya untuk level


kuantitas produksi dan variasi produk yang berbeda-beda.
(Groover, 2001)

Flow Diagram
Showing the
Steelmaking
Process at
NUCOR

Heizer (2004)

Klasifikasi Sistem Produksi Berdasarkan Aliran


Material terkait dengan Volume Vs Variety Produksi


Fix position
Layout

Cellular
Layout

Job shop

Kategori sistem produksi meurut Blomqvist (2005)


Mass Customization
(difficult to achieve,
but huge rewards)
Dell Computer Co.

Process
Layout
Product Variety

Sistem Produksi Flow Shop

Product
Layout

Batch Production
Cellular
Manufacturing Quantity

Flow shop

Continuous production
Repetitive production
Interrupted production

Mass Production
1

100

10,000
Production Quantity

1,000,000

Strategi Proses terkait Matriks ProdukProses

Sistem Produksi Batch

Less Customization and Higher Volume

Less Complexity, Less Divergence, More Line Flows

Product Design

Process
Characteristics

(1)
One of a kind
products, made
to customer
order

(1)
Complex and
highly customized
process, unique
sequence of tasks

(2)
Low volume,
low
standardization

(3)
Multiple
products
moderate
volume

(4)
Few major
products,
higher
volume

(5)
High volume
high
standardization,
commodity
products

Project
process

(2)
Jumbled flows,
complex work with
many exceptions

Job
process

(3)
Disconnected line
flows, moderately
complex work


Batch
process

Line
process

(4)
Connected line,
routine work
(5)
Continuous
flows, highly
repetitive work

Continuous
process

Sistem produksi memiliki


beberapa variasi produk, dengan
volume produksi sedang.
Produksi dilakukan bergantian
antar produk untuk sejumlah
tertentu unit.
Satu batch (grup) produk yang
sama dibuat dalam waktu yang
bersamaan.
Setelah selesai produksi satu
batch produk tertentu kemudian
memproduksi satu batch untuk
produk yang lainnya

Cake production
Blomqvist (2005)

Memberikan efisiensi yang


lebih tinggi dari job shop

(Krajewski & Ritzman, 2004)

Klasifikasi Sistem Produksi berdasarkan Aliran Material serta


Volume Produksi dan Variasi Produk
P1

M1

M2

M3

M4

P2

M5

M6

M7

M8

efficient
flow shop

relatively
efficient
&
flexible

P1 P3
P2

M1

M5

P4 P5
P6 P7

P4 P5
P6 P7

P4

M4

M3

P1 P2
P4 P7

be design according
to) material flow

characteristics

P1 P2
P7

M2
P1 P3
P2

Associated with
(but not necessarily to


P3 P5
P6

batch shop


P1

flexible

M1

M2

M3

M4

M5

M6

M7

M8

Product layout
Group technology/
cellular
manufacturing
Process layout
Fixed location layout

P2
P3

job shop
39

40

10

ERROR: undefined
OFFENDING COMMAND: f~
STACK:

Anda mungkin juga menyukai