Anda di halaman 1dari 40

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang dan tujuan
dari praktikum pemodelan dan simulai sistem industri modul pengenalan promodel
dan simulasi tahap awal.
1.1 Latar Belakang
Pemodelan dan simulasi banyak dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan,
terutama untuk mengetahui dampak perubahan yang terjadi pada suatu sistem jika
perubahan dilakukan, atau untuk suatu sistem yang benar-benar baru atau sulit
untuk dimodelkan. Pemodelan adalah suatu representasi sistem nyata dari objek-
objek dengan mengambil bentuk matematis dan suatu relasi logika. Pemodelan
adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu model, di mana model merupakan
suatu representasi dari rancang bangun dan proses dari suatu sistem yang dipelajari.
Pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu
sistem nyata.
Model simulasi merupakan alternatif terbaik untuk menggambarkan sistem
yang jauh lebih komplek. Model simulasi adalah perangkat uji coba yang
menerapkan beberapa aspek penting, termasuk data masa lalu, dalam memberikan
alternatif tindakan yang mendukung pengambilan keputusan. Model simulasi ini
mampu dengan mudah menjangkau hal-hal yang sangat luas karena hanya
membutuhkan asumsi yang lebih sedikit, yang oleh karenanya dapat digunakan
untuk hal-hal yang bersifat kompleks di dalam pengambilan keputusan.
Pemodelan sistem berguna untuk menggambarkan hubungan sebab akibat
untuk menghasilkan sebuah perilaku sistem yang hampir sama dengan perilaku
sistem sebenarnya. Salah satu tujuan dari pembuatan suatu model adalah untuk
memprediksi hasil yang diberikan oleh sistem jika terjadi perubahan dalam sistem
tersebut. Suatu pemodelan diperlukan untuk mewujudkan suatu antrian yang efisien
dan optimal. Untuk memodelkan suatu permasalahan yang ada dapat menggunakan
berbagai macam software komputer.

1
1.2 Tujuan Praktikum
Berikut adalah tujuan dilakukannya praktikum pemodelan dan simulasi
sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal.
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari simulasi.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi atau perintah dasar pada software
promodel.
3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil output dari software promodel.

2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pada bab kajian pustaka dan dasar teori akan membahas tentang teori-teori
yang ada praktikum pemodelan dan simulasi sistem industri modul pengenalan
promodel dan simulasi tahap awal.
2.1 Simulasi
Menurut Djati (2007), simulasi adalah teknik yang digunakan dalam
membuat keputusan dengan mengevaluasi perilaku model pada kondisi yang
berlainan. Simulasi adalah perangkat uji coba yang menghasilkan solusi yang
hampir optimal yang dapat mempresentasikan sistem secara menyeluruh.
Menurut Khotimah (2015), simulasi juga tidak terikat dengan penggunaan
model-model sistem acuan tetapi memerlukan pemodelan untuk menghasilkan
model sistem dan model operasi sistem yang sesuai dengan tujuan penelitian atau
penyelidikan.
Menurut Setiawan (2012), simulasi adalah suatu teknik untuk mempelajari
sistem dinamis dunia nyata dengan cara meniru tingkah lakunya dengan
menggunakan suatu model matematika dari sistem yang diterapkan pada suatu
digital komputer. Simulasi digunakan sebelum suatu sistem yang telah ada
sebelumnya diubah atau suatu sistem baru dibangun. Tujuannya untuk mengurangi
kesalahan yang mungkin terjadi dan untuk mengoptimasi keluaran dari sistem.
Penerapan simulasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dijumpai, seperti dalam
bidang manufaktur, sistem komputer, keuangan, telekomunikasi, transportasi, dan
militer.
2.2 Teori Antrian
Menurut Ekoanindiyo (2011), antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan
layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga
pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan
kesibukan layanan. Komponen dasar proses antrian adalah sebagai berikut:
a. Kedatangan
b. Pelayanan
c. Antrian

3
Disiplin antri aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri.
Menurut Siagian dalam Ekoanindiyo (2011), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang
biasa digunakan, yaitu:
1. First-In First-Out (FIFO) artinya, lebih dulu datang (sampai), lebih dulu
dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop.
2. Last-In First-Out (LIFO) artinya, yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar.
Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.
3. Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada peluang
secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
4. Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan
yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang
mempunyai prioritas lebih rendah.
2.3 Software Promodel
Menurut Viana (2019), promodel singkatan dari production modeler adalah
sebuah aplikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan promodel. Aplikasi ini berfungsi
untuk mensimulasikan atau memodelkan berbagai jenis sistem manufaktur dan
pelayanan. Software promodel menyediakan beberapa elemen-elemen yang telah
disesuaikan untuk membuat model sistem produksi. Berikut adalah beberapa
elemen yang terdapat pada software promodel:
1. Stat::fit
Stat::fit, software pendukung dalam promodel, adalah suatu aplikasi statistik
yang berguna untuk menentukan distribusi dari data-data yang akan digunakan
sebagai input untuk membuat model dalam promodel. Stat::fit memberikan
kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data yang dimiliki.
2. Location
Dalam promodel, location merepresentasikan sebuah area tetap di mana
bahan baku, bahan setengah jadi ataupun bahan jadi mengalami atau menunggu
proses, ataupun mencari aliran material atau proses selanjutnya. Tempat di mana
entitas diproses, di-delay, disimpan serta beberapa aktivitas lainnya. Data-data yang
diperlukan untuk mendifinisikan lokasi adalah:
a. Name, yaitu nama masing-masing lokasi.
b. Capacity, merupakan kapasitas lokasi dalam memproses entity.

4
c. Unit, adalah jumlah lokasi yang dimaksud.
d. Downtimes (DTs), menyatakan saat-saat lokasi tidak berfungsi, misal:
diakibatkan karena kerusakan, maintenance, waktu set-up, dan lain-lain.
e. Rules, digunakan untuk merumuskan bagaimana aturan pemrosesan bagi
entity yang memasuki lokasi, bagaimana entity yang selesai diproses
mengantri, dan bagaimana lokasi yang lebih dari satu unit untuk memproses
entity yang datang.
f. Notes, digunakan untuk memasukan catatan atau program-program lain.
3. Entity
Entity adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas merupakan
suatu objek yang akan diamati dari sistem. Contoh: part kerja, operator. Entity
merupakan sesuatu yang akan menjadi objek yang akan diproses dalam model
sistem, seperti: bahan baku, produk setengah jadi (WIP), produk jadi, produk reject,
bahkan lembar kerja. Yang harus dilakukan pertama kali adalah memilih icon untuk
mewakili masing-masing entity. Begitu icon dipilih, promodel akan membuat
record untuk entity yang bersangkutan. Data-data yang diperlukan untuk
mendefinisikan entity adalah:
a. Name, yaitu nama dari setiap entity.
b. Speed, adalah kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu lokasi ke
lokasi berikutnya.
c. Stats, menyatakan level statistik dalam mengumpulkan hasil masing-masing
tipe entity. Terdapat tiga pilihan yaitu None, Basic, dan Time Series.
4. Arrivals
Arrivals pada bagian ini menunjukkan mekanisme masuknya entitas ke dalam
sistem. Baik banyaknya lokasi tempat kedatangan ataupun frekuensi serta waktu
kedatangannya secara periodik menurut interval tertentu. Data-data yang
dibutuhkan untuk mendefinisikan arrivals adalah:
a. Entity, menunjukan entitas apa yang masuk ke dalam sistem.
b. Location, menunjukan lokasi pertama kali entitas memasuki sistem.
c. Quantity Each (Qty Each), menyatakan jumlah entitas yang datang setiap satu
kali kedatangan.
d. First Time, menunjukan waktu pertama kali entity masuk ke dalam sistem.

5
e. Occurences, menyatakan banyaknya entity setiap satu kali kedatangan.
f. Frequency, menyatakan selang waktu antar dua kedatangan yang berurutan.
g. Logic, digunakan untuk menyatakan logika-logika lain untuk menyatakan
arrival.
h. Disable, menyatakan apakah kedatangan entity yang bersangkutan ada atau
tidak. Default dalam promodel adalah no, artinya ada kedatangan entity yang
bersangkutan.
5. Processing
Processing merupakan operasi yang dilakukan dalam location. Processing
mengambarkan apa yang dialami oleh suatu entitas mulai dari saat entitas masuk
sistem sampai keluar dari sistem. Data-data yang diperlukan untuk mendefinisikan
processing adalah:
a. Entity, menyatakan entity sebagai input yang akan diproses.
b. Location, menunjukan operasi yang akan dilakukan pada entity (input),
termasuk waktu operasinya.
c. Operation, menujukan proses operasi yang dialami entitas.
d. Block, maksudnya adalah jalur yang ditempuh entitas. Yang diisikan dalam
block adalah nomor. Jika nomor block nya sama maka asal jalurnya juga
sama.
e. Output, menunjukan entitas yang keluar dari proses.
f. Destination, menyatakan lokasi yang menjadi tujuan selanjutnya dalam
memproses entity.
g. Rule, menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam processing, misalnya
proses perakitan (join), probabilitas, dan lainya.
h. Move logic, digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan entitas,
yaitu dengan menetapkan waktu pergerakan atau dengan apa entitas
dipindahkan.
6. Resource
Resource merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi
tertentu dalam kinerja suatu sistem. Dalam promodel, objek yang dijadikan
resource akan bergerak sesuai dengan keinginan kita. Contohnya: operator, forklift,

6
crane, alat angkut untuk material handling lainnya. Data-data yang diperlukan
untuk mendefinisikan resource adalah:
a. Name, menunjukan nama dari resources tersebut.
b. Units, menujukan jumlah resources.
c. Specs, menunjukan lintasan kerja yang akan digunakan dan lokasi yang
pertama kali akan dikunjungi.
7. Path Network
Path network ini digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh
oleh resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
Path network ini merupakan suatu hal yang menjadi keharusan jika ingin memakai
resource ataupun entitas yang bergerak.
8. Jalankan Simulasi
Jalankan simulasi sebelum model yang dibuat dijalankan, ada beberapa
settingan yang harus diperhatikan. Model tersebut harus di save terlebih dahulu,
kemudian agar simulasi dapat berjalan sesuai keinginan kita, caranya pada menu
bar pilih simulation, option.

7
BAB 3
PENGUMPULAN DATA

Pada bab pengumpulan data ini akan membahas tentang studi kasus dan
permasalahan dalam bentuk soal pada praktikum pemodelan dan simulasi sistem
industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal.
3.1 Studi Kasus 1 (Single Identical Location and Routing Rules)
Setiap pembeli yang dating ke klinik kecantikan akan mengambil nomor
antrian di loket yang akan dilayani oleh petugas. Selang waktu antar kedatangan
pembeli adalah berdistribusi eksponensial dengan rataan 12 menit. Sedangkan
petugas loket memerlukan waktu antara 7 sampai 12 menit untuk melayani setiap
pembeli. Bangun model simulasi untuk kasus latihan 1 dan jalankan simulasi
selama 18 jam.
3.2 Studi Kasus 2 (Multiple Parallel Identicial Location and Routing Rules)
Pada kasus latihan 1 tersebut, terjadi perubahan yang mana terdapat 3 petugas
loket yang melayani (Farid, Edi, dan Anang) dengan waktu pelayanan tiap petugas
adalah sama dengan kasus latihan 1. Preferensi pembeli memilih petugas Farid, Edi,
dan terakhir Anang. Lakukan modifikasi bagian location dari program yang dibuat
pada kasus latihan 1.
3.3 Studi Kasus 3 (Periodic System Shutdown)
Dalam suatu sistem nyata, dijumpai adanya penghentian pelayanan pada satu
interval tertentu. Operator modulus di dalam promodel dikombinasikan dengan
perintah IF-THEN-ELSE yang dapat membantu untuk menggambarkan keadaan
tersebut.
Contoh:
Layanan konsultasi di klinik kecantikan dimulai proses pelayanannya dari
jam 09.00 s/d 18.00 di mana dari jam 12.00 s/d 13.00 layanan diberhentikan
sementara. Artinya pembeli yang datang antara jam 12.00 s/d 13.00 akan menunggu
sampai bukanya kembali sistem.

8
3.4 Studi Kasus 4
Dari studi kasus yang terdapat pada latihan 3, maka waktu pelayanan dimulai
dari jam 09.00 s/d 18.00 dengan jadwal istirahat ketiga petugas yang diatur secara
bergantian sebagai berikut:
a) Farid (12.00 s/d 13.00)
b) Edi (13.00 s/d 14.00)
c) Anang (14.00 s/d 15.00)
Maka jalankan simulasi dan tuliskan presentase dari masing-masing petugas
loket yang melakukan operasi.

9
BAB 4
PENGOLAHAN DATA

Pada bab pengolahan data ini akan membahas tentang penyelesaian dari studi
kasus dan permasalahan dalam bentuk soal pada praktikum pemodelan dan simulasi
sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal.
4.1 Studi Kasus 1 (Single Identical Location and Routing Rules)
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 1 adalah
sebagai berikut:
1. Buka Software Promodel pada Desktop. Seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan Awal Promodel pada Dekstop


2. Klik File pilih New maka akan muncul panel General Information dan isi
Unit Time dengan Minutes serta Distance dengan Meters, lalu klik OK seperti
gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Kotak Dialog General Information

10
3. Buka menu Build pilih Location, akan muncul tiga panel yaitu Location pada
bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada bagian kanan
bawah seperti gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3 Panel Build Location


4. Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada Location ganti kolom
Name dengan antrian klinik, Cap. INF, Units 1 dan Rules Oldest, FIFO.
Setelah itu Enter satu kali lalu masukkan Graphics Machinist pada Location
dan mengganti Name menjadi petugas loket, Cap 1 dan Rules Oldest. Seperti
pada gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 Input Locations

11
5. Dari menu bar, pilih Build–Entities, akan muncul panel baru Entities. Pada
panel Entities akan muncul baris baru, kemudian tambahkan icon worker dan
edit Name menjadi pembeli dengan speed 150 mpm. Hasil pendefinisian
entities seperti gambar 4.5 berikut ini.

Gambar 4.5 Input Entities


6. Pilih Build–Arrivals, akan muncul panel Arrivals. Kemudian isi kolom Entity
dengan pembeli, lalu Locatian isi dengan antrian klinik, Qty Each sebesar 1,
First time 0, isi Occurences dengan INF, dan Frequency isi dengan e (12,6)
min. Terlihat pada gambar 4.6 berikut ini.

Gambar 4.6 Input Arrivals


7. Pilih Build–Processing. Pada panel process pertama, klik kolom header
Entity, pilih pembeli dan tekan OK, lalu klik kolom header Location, pilih
antrian klinik dan tekan OK. Pada panel Routing, klik kolom header output,
pilih pembeli, lalu klik kolom Destination, pilih petugas loket dan tekan OK,
Rules isi FIRST 1. Seperti pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Input Processing 1

12
8. Pada panel Process kedua, klik kolom header Entity, pilih pembeli dan tekan
OK, lalu klik kolom header Location, pilih petugas loket, pada kolom
Operation isi wait u (9,3). Pada panel Routing, klik kolom header Output,
pilih pembeli, lalu klik kolom Destination, pilih EXIT dan tekan OK, Rules
isi FIRST 1. Seperti pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Input Processing 2


9. Pilih Simulation lalu klik Option, kemudian akan muncul panel option. Isikan
pada Run Time angka 18. Seperti pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Tampilan Simulation Options


10. Sebelum menjalankan simulasi simpan file simulasi. Dari menu bar pilih
Simulation-Run. Setelah simulasi berjalan akan didapatkan hasil seperti pada
gambar 4.10.

Gambar 4.10 Output Simulasi Studi Kasus 1

13
4.1.1 Output dan Analisa dari Studi Kasus 1
Berikut adalah output dan analisa data dari proses membangun mode simulasi
untuk studi kasus 1 dan menjalankan simulasi selama 18 jam.
a. Hasil Output Entity States-Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi
kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 1
% In Move % In
Name % Waiting % Blocked
Logic Operation
Pembeli 0 36,48 39,52 24,01

Berikut merupakan grafik hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi


studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.1.

50 % In Move
40 Logic
30 % Waiting

20
% In Operation
10
0 % Blocked
pembeli
Grafik 4.1 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 1
Berdasarkan dari hasil output Entity States-Baseline yang terdapat pada tabel
4.1 dan grafik 4.1 dapat dianalisa bahwa jumlah waktu menunggu (Waiting) sebesar
36,48%, jumlah Entity pembeli yang sedang dalam proses pelayanan (In Operation)
sebesar 39,52%, serta jumlah pembeli yang mengalami pemberhentian pelayanan
(Blocked) sebesar 24,01%.
b. Hasil Output Scoreboard
Berikut ini merupakan hasil Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 1
menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Output Scoreboard Studi Kasus 1
Average Time Average Time
Name Total Exits In System In Operation Average Cost
(Min) (Min)
Pembeli 86,00 22,48 8,88 0

14
Berikut merupakan grafik hasil pada Output Scoreboard dari simulasi studi
kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.2.

100.00 Total Exits


80.00
60.00 Average Time In
System (Min)
40.00
Average Time In
20.00 Operation (Min)
0.00 Average Cost
pembeli
Grafik 4.2 Output Scoreboard Studi Kasus 1
Berdasarkan hasil output dari Scoreboard terlihat pada tabel 4.2 dan grafik
4.2 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar dari Location atau
selesai dilayani (Total Exits) sebesar 86 dengan waktu rata-rata dalam sistem atau
Average Time In Sistem (Min) sebesar 22,48 menit dan waktu rata-rata beroperasi
atau Average Time In Operation (Min) selama 8,88 menit.
c. Hasil Output Single Capacity Location States-Baseline
Berikut adalah hasil Output Single Capacity Location States-Baseline dari
simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Output Single Capacity Location State-Baseline Studi Kasus 1
% % % % %
Name
Operation Setup Idle Waiting Blocked % Down
Petugas Loket 70,78 0 29,22 0 0 0

15
Berikut grafik hasil Output Single Capacity Location States-Baseline dari
simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.3.

80.00
% Operation
60.00 % Setup
40.00 % Idle
% Waiting
20.00
% Blocked
0.00 % Down
petugas loket
Grafik 4.3 Output Single Capacity Location States-Baseline Studi Kasus 1

Berdasarkan Output Single Capacity Location States pada tabel 4.3 dan grafik
4.3 di atas dapat dianalisa bahwa petugas loket saat itu sedang beroperasi melayani
pembeli (Operation) sebesar 70,78%, sedangkan yang menganggur (Idle) diketahui
sebesar 29,22%.
d. Hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Multiple Capacity Location States-
Baseline dari simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat
pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 1
Name % Empty % Part Occupied % Full
Antrian Klinik 56,98 43,02 0

16
Berikut grafik hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline dari
simulasi studi kasus 1 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.4.

60.00
50.00 % Empty
40.00
30.00 % Part
20.00 Occupied
10.00 % Full
0.00
antrian klinik
Grafik 4.4 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 1

Berdasarkan Output Multiple Capacity Location States - Baseline pada tabel


4.4 dan grafik 4.4 di atas dapat dianalisa bahwa nilai Empty (tidak terdapat pembeli
di dalam antrian) sebesar 56,98%, dan nilai Part Occupied (terdapat pembeli dalam
antrian tetapi antrian tidak penuh) sebesar 43,02%.
4.2 Studi Kasus 2 (Multiple Parallel Identicial Location and Routing Rules)
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 2 adalah
sebagai berikut:
1. Membuat simulasi baru, dari menu bar pilih File lalu pilih New, akan muncul
panel General Information isi Unit Time dengan Minutes serta Distance
dengan Meters, lalu klik OK seperti gambar 4.11 berikut ini.

Gambar 4.11 Kotak Dialog General Information


2. Dari menu bar pilih Build lalu pilih Locations, akan muncul 3 panel yaitu
Location pada bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada
bagian kanan bawah. Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada
Location ganti kolom Name dengan antrian_klinik, Cap. INF, Units 1 dan

17
Rules Oldest, FIFO. Pilih worker 1 dan ganti nama menjadi Farid, Cap 1,
Units 1 dan Rules Oldest. Pilih worker 2 ganti nama menjadi Edi , Cap 1,
Units 1 dan Rules Oldest. Pilih worker 3 ganti nama menjadi Anang, Cap 1,
Units 1 dan Rules Oldest. Seperti pada gambar 4.12 berikut.

Gambar 4.12 Input Locations


3. Setelah itu buka Build kemudian pilih Entities, selanjutnya pilih worker ganti
nama dengan pembeli, pada speed isi 150 mpm seperti pada gambar 4.13.

Gambar 4.13 Input Entities


4. Kemudian buka Build pilih Arrivals, untuk Entity klik pembeli, untuk
Locations pilih antrian_klinik, pada Qty Each isi angka 1, untuk First Time
isi angka 0, Occurences isi dengan INF, dan pada Frequency isi dengan
E(12,6) Min, seperti pada gambar 4.14.

Gambar 4.14 Input Arrivals


5. Buka Build klik Processing, untuk Entity pertama pilih pembeli, untuk
Locations pilih antrian_klinik. Untuk kolom Routing 1, Output pilih pembeli,
untuk Destination pilih Farid, dan Rules pilih FIRST 1, pada Routing 2,
Output pilih pembeli, untuk Destination pilih Edi, dan Rules pilih FIRST,

18
kemudian pada Routing 3, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih
Anang, Rules pilih FIRST. Seperti pada gambar 4.15.

Gambar 4.15 Input Processing 1


6. Selanjutnya pada Processing 2, untuk Entity pilih pembeli, untuk Locations
pilih Farid, untuk Operations isi dengan Wait U(9,3) Min. Sedangkan untuk
Routing, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih EXIT, Rule isi dengan
FIRST 1. Lanjutkan langkah yang sama untuk Edi dan Anang. Seperti pada
gambar 4.16.

Gambar 4.16 Input Processing 2


7. Setelah itu klik Simulation, lalu pilih Options, kemudian muncul panel
Options. Isi Run Time sebesar 18, klik OK seperti pada gambar 4.17.

Gambar 4.17 Tampilan Simulation Options

19
8. Selanjutnya jalankan simulasi dengan klik Simulation pilih Save and Run,
maka akan keluar Output seperti pada gambar 4.18.

Gambar 4.18 Output Simulasi Studi Kasus 2


4.2.1 Output dan Analisa dari Studi Kasus 2
Berikut adalah output dan analisa data dari proses membangun mode simulasi
untuk studi kasus 2 dan menjalankan simulasi selama 18 jam.
a. Hasil Output Entity States-Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi
kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 2
% In Move % In
Name % Waiting % Blocked
Logic Operation
Pembeli 0 0 98,82 1,18

Berikut merupakan grafik hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi


studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.5.

120 % In Move
100 Logic
80 % Waiting
60
40 % In Operation
20
0 % Blocked
pembeli
Grafik 4.5 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 2

Berdasarkan dari hasil output Entity States-Baseline yang terdapat pada tabel
4.5 dan grafik 4.5 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang sedang dalam

20
proses pelayanan (In Operation) sebesar 98,82%, serta jumlah pembeli yang
mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked) sebesar 1,18%.
b. Hasil Output Scoreboard
Berikut ini merupakan hasil Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 2
menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Output Scoreboard Studi Kasus 2
Average Time Average Time
Name Total Exits In System In Operation Average Cost
(Min) (Min)
pembeli 86,00 8,99 8,88 0,00

Berikut merupakan grafik hasil pada Output Scoreboard dari simulasi studi
kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.6.

100.00 Total Exits


80.00
60.00 Average Time In
System (Min)
40.00
Average Time In
20.00 Operation (Min)
0.00 Average Cost
pembeli
Grafik 4.6 Output Scoreboard Studi Kasus 2
Berdasarkan hasil output dari Scoreboard terlihat pada tabel 4.6 dan grafik
4.6 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar dari Location atau
selesai dilayani (Total Exits) sebesar 86 dengan waktu rata-rata dalam sistem atau
Average Time In Sistem (Min) sebesar 8,99 menit dan waktu rata-rata beroperasi
atau Average Time In Operation (Min) selama 8,88 menit.
c. Hasil Output Single Capacity Location States
Berikut adalah hasil Output Single Capacity Location States dari simulasi
studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Output Single Capacity Location State Studi Kasus 2
% % %
Name % Setup % Idle % Down
Operation Waiting Blocked
Farid 41,70 0 58,30 0 0 0
Edi 23,53 0 76,47 0 0 0
Anang 5,58 0 94,42 0 0 0

21
Berikut grafik hasil pada Output Single Capacity Location States dari simulasi
studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.7.

100.00

50.00

0.00
Farid Edi Anang
% Operation % Setup % Idle
% Waiting % Blocked % Down
Grafik 4.7 Output Single Capacity Location States Studi Kasus 2
Berdasarkan Output Single Capacity Location States pada tabel 4.7 dan grafik
4.7 di atas dapat dianalisa bahwa petugas loket saat itu sedang beroperasi melayani
pelanggan (Operation) Farid sebesar 41,70%, Edi sebesar 23,53%, dan Anang
sebesar 5,58%. Sedangkan untuk waktu menganggur (Idle) Farid sebesar 58,30%,
Edi sebesar 76,47%, dan Anang sebesar 94,42%.
d. Hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Multiple Capacity Location States –
Baseline dari simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat
pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 2
Name % Empty % Part Occupied % Full
Antrian Klinik 99,15 0,85 0

22
Berikut grafik hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline dari
simulasi studi kasus 2 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.8.

120.00
100.00 % Empty
80.00
60.00 % Part
40.00 Occupied
20.00 % Full
0.00
antrian klinik
Grafik 4.8 Output Multiple Capacity Location States-Baseline Studi Kasus 2
Berdasarkan Output Multiple Capacity Location States pada tabel 4.8 dan
grafik 4.8 di atas dapat dianalisa bahwa nilai Empty (tidak terdapat pembeli dalam
antrian) sebesar 99,15%, dan nilai Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian
tetapi antrian tidak penuh) sebesar 0,85%.
4.3 Studi Kasus 3 (Periodic System Shutdown)
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 3 adalah
sebagai berikut:
1. Membuat simulasi baru, dari menu bar pilih File lalu pilih New, akan muncul
panel General Information isi Unit Time dengan Minutes serta Distance
dengan Meters, lalu klik OK seperti gambar 4.19 berikut ini.

Gambar 4.19 Kotak Dialog General Information


2. Dari menu bar pilih Build lalu pilih Locations, akan muncul 3 panel yaitu
Location pada bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada
bagian kanan bawah. Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada
Location ganti kolom Name dengan antrian klinik, Cap. INF, Units 1 dan

23
Rules Oldest, FIFO. Pilih worker 1 dan ganti nama menjadi petugas loket,
Cap 1, Units 1 dan Rules Oldest. Seperti pada gambar 4.20.

Gambar 4.20 Input Locations

3. Setelah itu buka Build kemudian pilih Entities, selanjutnya pilih worker ganti
nama dengan pembeli, pada speed isi 150 mpm seperti pada gambar 4.21.

Gambar 4.21 Input Entities

4. Kemudian buka Build pilih Arrivals, untuk Entity klik pembeli, untuk
Locations pilih antrian klinik, pada Qty Each isi angka 1, untuk First Time isi
angka 0, Occurences isi dengan INF, dan pada Frequency isi dengan E(12,6)
Min, seperti pada gambar 4.22.

Gambar 4.22 Input Arrivals

24
5. Buka Build klik Processing, untuk Entity pertama pilih pembeli, untuk
Locations pilih antrian klinik, Untuk Operation isi If (clock(min) mod

540>=180) And (clock(min) mod 540<=240) Then {Route 2} Else {Route 1}.

Untuk kolom Routing 1, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih petugas
loket, Rules isi dengan FIRST 1. Pada Routing 2, Output pilih pembeli, untuk
Destination pilih EXIT, Rules isi dengan FIRST 1. Seperti pada gambar 4.23.

Gambar 4.23 Input Processing 1


6. Selanjutnya pada Processing 2, untuk Entity pilih pembeli, untuk Locations
pilih petugas loket, untuk Operations isi dengan Wait U(9,3). Sedangkan
untuk Routing, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih EXIT, untuk
Rule isi FIRST 1. Seperti pada gambar 4.24.

Gambar 4.24 Input Processing 2

7. Setelah itu klik Simulation, lalu pilih Options, kemudian muncul panel
Options. Isi Run Time sebesar 18, klik OK seperti pada gambar 4.25.

Gambar 4.25 Tampilan Simulation Options

25
8. Selanjutnya jalankan simulasi dengan klik Simulation pilih Save and Run,
maka akan keluar Output seperti pada gambar 4.26.

Gambar 4.26 Output Simulasi Studi Kasus 3


4.3.1 Output dan Analisa dari Studi Kasus 3
Berikut adalah output dan analisa data dari proses membangun mode simulasi
untuk studi kasus 3 dan menjalankan simulasi selama 18 jam.
a. Hasil Output Entity States-Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi
kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 3
% In Move % In
Name % Waiting % Blocked
Logic Operation
Pembeli 0 22,41 49,89 27,70

Berikut merupakan grafik hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi


studi kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.9.

60 % In Move
50 Logic
40 % Waiting
30
20 % In Operation
10
0 % Blocked
pembeli
Grafik 4.9 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 3

Berdasarkan dari hasil output Entity States-Baseline yang terdapat pada tabel
4.9 dan grafik 4.9 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang sedang dalam

26
proses pelayanan (In Operation) sebesar 49,89%, serta jumlah pembeli yang
mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked) sebesar 27,70%.
b. Hasil Output Scoreboard
Berikut ini merupakan hasil Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 3
menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Output Scoreboard Studi Kasus 3
Average Time Average Time
Name Total Exits In System In Operation Average Cost
(Min) (Min)
Pembeli 85,00 15,10 7,53 0,00

Berikut merupakan grafik hasil pada Output Scoreboard dari simulasi studi
kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.10.

100.00 Total Exits


80.00
60.00 Average Time In
System (Min)
40.00
Average Time In
20.00 Operation (Min)
0.00 Average Cost
pembeli
Grafik 4.10 Output Scoreboard Studi Kasus 3

Berdasarkan hasil output dari Scoreboard terlihat pada tabel 4.10 dan grafik
4.10 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar dari Location atau
selesai dilayani (Total Exits) sebesar 85 dengan waktu rata-rata dalam sistem atau
Average Time In Sistem (Min) sebesar 15,10 menit dan waktu rata-rata beroperasi
atau Average Time In Operation (Min) selama 7,53 menit.
c. Hasil Output Single Capacity Location States
Berikut adalah hasil Output Single Capacity Location States dari simulasi
studi kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Output Single Capacity Location State Studi Kasus 3
% % %
Name % Setup % Idle % Down
Operation Waiting Blocked
Petugas
Loket 59,90 0 40,10 0 0 0

27
Berikut grafik hasil pada Output Single Capacity Location States dari simulasi
studi kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.11.

80.00
% Operation
60.00 % Setup
40.00 % Idle
% Waiting
20.00
% Blocked
0.00 % Down
petugas loket
Grafik 4.11 Output Single Capacity Location States Studi Kasus 3

Berdasarkan Output Single Capacity Location States pada tabel 4.11 dan
grafik 4.11 di atas dapat dianalisa bahwa petugas loket saat itu sedang beroperasi
melayani pelanggan (Operation) sebesar 59,90%, sedangkan yang menganggur
(Idle) diketahui sebesar 40,10%.
d. Hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline
Berikut hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline dari
simulasi studi kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 3
Name % Empty % Part Occupied % Full
Antrian Klinik 67,02 32,98 0

Berikut grafik hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline dari
simulasi studi kasus 3 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.12.

80.00

60.00 % Empty

40.00 % Part
Occupied
20.00
% Full
0.00
antrian klinik
Grafik 4.12 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 3
Berdasarkan Output Multiple Capacity Location States – Baseline pada tabel
4.12 dan grafik 4.12 di atas dapat dianalisa bahwa nilai Empty (tidak terdapat

28
pembeli dalam antrian) sebesar 67,02%, dan nilai Part Occupied (terdapat pembeli
dalam antrian tetapi antrian tidak penuh) sebesar 32,98%.
4.4 Studi Kasus 4
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dari studi kasus 4 adalah
sebagai berikut:
1. Membuat simulasi baru, dari menu Bar pilih File lalu pilih New, akan muncul
panel General Information isi Unit Time dengan Minutes serta Distance
dengan Meters, lalu klik OK seperti gambar 4.27 berikut ini.

Gambar 4.27 Kotak Dialog General Information


2. Dari menu bar pilih Build lalu pilih Locations, akan muncul 3 panel yaitu
Location pada bagian atas, Graphics pada bagian bawah kiri, dan Layout pada
bagian kanan bawah. Masukkan Graphics Region ke Layout, kemudian pada
Location ganti kolom Name dengan antrian klinik, Cap. INF, Units 1 dan
Rules Oldest, FIFO. Pilih worker 1 dan ganti nama menjadi Farid, Cap 1,
Units 1 dan Rules Oldest. Pilih worker 2 ganti nama menjadi Edi , Cap 1,
Units 1 dan Rules Oldest. Pilih worker 3 ganti nama menjadi Anang, Cap 1,
Units 1 dan Rules Oldest. Seperti pada gambar 4.28 berikut.

Gambar 4.28 Input Locations

29
3. Setelah itu buka Build kemudian pilih Entities, selanjutnya pilih worker ganti
nama dengan pembeli, pada speed isi 150 mpm seperti pada gambar 4.29.

Gambar 4.29 Input Entities

4. Kemudian buka Build pilih Arrivals, untuk Entity klik pembeli, untuk
Locations pilih antrian klinik, pada Qty Each isi angka 1, untuk First Time isi
angka 0, Occurences isi dengan INF, dan pada Frequency isi dengan E(12,6)
Min, seperti pada gambar 4.30.

Gambar 4.30 Input Arrivals

5. Buka Build klik Processing, untuk Entity pertama pilih pembeli, untuk
Locations pilih antrian klinik, Untuk Operation isi If (clock(min) mod

540>=180) And (clock(min) mod 540<=240) Then {Route 2} Else {Route 1}.

Selanjutnya untuk Routing:


a. Output pilih pembeli, Destination pilih Farid, Rules isikan TURN 1.
b. Output pilih pembeli, Destination pilih Edi, Rules isikan TURN.
c. Output pilih pembeli, Destination pilih Anang, Rules isikan TURN.
d. Output pilih pembeli, Destination pilih EXIT, Rules isikan TURN 1. Seperti
pada gambar 4.31.

Gambar 4.31 Input Processing 1

30
6. Pada Process 2 dan 3, sama seperti Process 1, hanya saja pada Operations
berbeda:
a. If (clock(min) mod 540>=240) And (clock(min) mod 540<=300) Then {Route
2} Else {Route 1}. Untuk Process 2.
b. If (clock(min) mod 540>=300) And (clock(min) mod 540<=360) Then {Route
2} Else {Route 1}. Untuk Process 3.
c. Selanjutnya pada kolom Routing sama seperti pada Processing 1. Seperti pada
gambar 4.32.

Gambar 4.32 Input Processing 2 dan 3

7. Selanjutnya pada Processsing 4, untuk Entity pilih pembeli, untuk Locations


pilih Farid, untuk Operations isi dengan Wait U(9,3) min. Sedangkan untuk
Routing, Output pilih pembeli, untuk Destination pilih EXIT, untuk Rule isi
FIRST 1. Pada Processing 5 dan 6 sama seperti Processing 4. Seperti pada
gambar 4.33.

Gambar 4.33 Input Processing 4, 5, dan 6

31
8. Setelah itu klik Simulation, lalu pilih Options, kemudian muncul panel
Options. Isi Run Time sebesar 18, klik OK seperti pada gambar 4.34.

Gambar 4.34 Tampilan Simulation Options


9. Selanjutnya jalankan simulasi dengan klik Simulation pilih Save and Run,
maka akan keluar Output seperti pada gambar 4.35.

Gambar 4.35 Output Simulasi Studi Kasus 4


4.4.1 Output dan Analisa Studi Kasus 4
Berikut adalah output dan analisa data dari proses membangun mode simulasi
untuk studi kasus 4 dan menjalankan simulasi selama 18 jam.
a. Hasil Output Entity States-Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi studi
kasus 4 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 4
% In Move % In
Name % Waiting % Blocked
Logic Operation
Pembeli 0 0 98,76 1,24

32
Berikut merupakan grafik hasil Output Entity States-Baseline dari simulasi
studi kasus 4 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.13.

120 % In Move
100 Logic
80 % Waiting
60
40 % In Operation
20
0 % Blocked
Pembeli
Grafik 4.13 Output Entity States-Baseline Studi Kasus 4

Berdasarkan dari hasil output Entity States-Baseline yang terdapat pada tabel
4.13 dan grafik 4.13 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang sedang
dalam proses pelayanan (In Operation) sebesar 98,76%, serta jumlah pembeli yang
mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked) sebesar 1,24%.
b. Hasil Output Scoreboard
Berikut ini merupakan hasil Output Scoreboard dari simulasi studi kasus 4
menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Output Scoreboard Studi Kasus 4
Average Time Average Time
Name Total Exits In System In Operation Average Cost
(Min) (Min)
Pembeli 85,00 7,63 7,53 0,00

Berikut grafik hasil pada Output Single Capacity Location States dari
simulasi studi kasus 4 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.14.

100.00 Total Exits


80.00
60.00 Average Time In
System (Min)
40.00
Average Time In
20.00 Operation (Min)
0.00 Average Cost
Pembeli
Grafik 4.14 Output Scoreboard Studi Kasus 4

33
Berdasarkan hasil output dari Scoreboard terlihat pada tabel 4.14 dan grafik
4.14 dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar dari Location atau
selesai dilayani (Total Exits) sebesar 85 dengan waktu rata-rata dalam sistem atau
Average Time In Sistem (Min) sebesar 7,63 menit dan waktu rata-rata beroperasi
atau Average Time In Operation (Min) selama 7,53 menit.
c. Hasil Output Single Capacity Location States
Berikut adalah hasil Output Single Capacity Location States dari simulasi
studi kasus 4 menggunakan software Promodel. Terlihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Output Single Capacity Location State Studi Kasus 4
% % %
Name % Setup % Idle % Down
Operation Waiting Blocked
Farid 19,26 0 80,74 0 0 0
Edi 21,49 0 78,51 0 0 0
Anang 19,22 0 80,78 0 0 0

Berikut grafik hasil Output Single Capacity Location States dari simulasi
studi kasus 4 menggunakan software Promodel. Terlihat pada grafik 4.15.

100.00
% Operation
80.00
% Setup
60.00
% Idle
40.00
% Waiting
20.00 % Blocked
0.00 % Down
Farid Edi Anang
Gambar 4.15 Grafik Output Single Capacity Location States Studi Kasus 4
Berdasarkan Output Single Capacity Location States pada tabel 4.15 dan
grafik 4.15 di atas dapat dianalisa bahwa petugas loket saat itu sedang beroperasi
melayani pelanggan (Operation) Farid sebesar 19,26%, Edi sebesar 21,49%, dan
Anang sebesar 19,22%. Sedangkan untuk waktu menganggur (Idle) Farid sebesar
80,74%, Edi sebesar 78,51%, dan Anang sebesar 80,78%.

34
d. Hasil Output Multiple Capacity Location States - Baseline
Berikut ini merupakan hasil Output Multiple Capacity Location States -
Baseline dari simulasi studi kasus 4 menggunakan software Promodel. Terlihat
pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 4
Name % Empty % Part Occupied % Full
Antrian Klinik 99,26 0,74 0

Berikut grafik hasil pada Output Multiple Capacity Location States -


Baseline dari simulasi studi kasus 4 mengguakan software Promodel. Terlihat pada
grafik 4.16.

120.00
100.00 % Empty
80.00
60.00 % Part
40.00 Occupied
20.00 % Full
0.00
antrian klinik
Grafik 4.16 Output Multiple Capacity Location States – Baseline Studi Kasus 4
Berdasarkan Output Multiple Capacity Location States - Baseline pada tabel
4.16 dan grafik 4.16 di atas dapat dianalisa bahwa nilai Empty (tidak terdapat
pembeli di dalam antrian) sebesar 99,26%, dan nilai Part Occupied (terdapat
pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak penuh) sebesar 0,74%.

35
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan membahas kesimpulan dan saran dari praktikum pemodelan
dan simulasi sistem industri modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal.
5.1 Kesimpulan
1. Simulasi adalah teknik yang digunakan dalam membuat keputusan dengan
mengevaluasi perilaku model pada kondisi yang berlainan. Simulasi adalah
perangkat uji coba yang mebgahsilkan solusi yang hampir optimal yang dapat
mempresentasikan sistem secara menyeluruh.
2. Dari praktikum modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal kami
mampu memahami fungsi atau perintah dasar pada software promodel.
a. Location merepresentasikan sebuah area tetap di mana bahan baku,
bahan setengah jadi ataupun bahan jadi mengalami atau menunggu
proses, ataupun mencari aliran material atau proses selanjutnya.
b. Entity adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas
merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem.
c. Arrivals pada bagian ini menunjukkan mekanisme masuknya entitas ke
dalam sistem.
d. Processing mengambarkan apa yang dialami oleh suatu entitas mulai
dari saat entitas masuk sistem sampai keluar dari sistem.
3. Dari praktikum modul pengenalan promodel dan simulasi tahap awal kami
mampu menganalisa hasil output dari studi kasus dengan software promodel.
a. Studi Kasus 1
1) Output Entity States-Baseline dapat dianalisa bahwa jumlah waktu menunggu
(waiting) sebesar 36,48%, jumlah Entity pembeli yang sedang dalam proses
pelayanan (In Operation) sebesar 39,52%, serta jumlah pembeli yang
mengalaini pembenrhentian pelayanan (Blocked) sebesar 24,01%.
2) Output Scoreboard dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang keluar
dari Location atau selesai dilayani (Total Exits) sebesar 86 dengan waktu rata-
rata dalam sistem atau Average Time In Sistem (Min) sebesar 22,48 menit dan

36
waktu rata-rata beroperasi atau Average Time In Operation (Min) selama 8,88
menit.
3) Output Single Capacity Location States dapat dianalisa bahwa petugas loket
saat itu sedang beroperasi melayani pelanggan (Operation) sebesar 70,78%,
sedangkan yang menganggur (Idle) diketahui sebesar 29,22%.
4) Output Multiple Capacity Location States - Baseline dapat dianalisa bahwa
nilai Empty (tidak terdapat pembeli dalam antraian) sebesar 56,98%, dan nilai
Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak penuh)
sebesar 43,02%.
b. Studi Kasus 2
1) Output Entity States-Baseline dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli
yang sedang dalam proses pelayanan (In Operation) sebesar 98,82%, serta
jumlah pembeli yang mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked)
sebesar 1,18%.
2) Output dari Scoreboard dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang
keluar dari Location atau selesai dilayani (Total Exits) sebesar 86 dengan
waktu rata-rata dalam sistem atau Average Time In Sistem (Min) sebesar 8,99
menit dan waktu rata-rata beroperasi atau Average Time In Operation (Min)
selama 8,88 menit.
3) Output Single Capacity Location States dapat dianalisa bahwa petugas loket
saat itu sedang beroperasi melayani pelanggan (Operation) Farid sebesar
41,70%, Edi sebesar 23,53%, dan Anang sebesar 5,58%. Sedangkan untuk
waktu menganggur (Idle) Farid sebesar 58,30%, Edi sebesar 76,47%, dan
Anang sebesar 94,42%.
4) Output Multiple Capacity Location States – Baseline dapat dianalisa bahwa
nilai Empty (tidak terdapat pembeli dalam antrian) sebesar 99,15%, dan nilai
Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak penuh)
sebesar 0,85%.
c. Studi Kasus 3
1) Output Entity States-Baseline dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli
yang sedang dalam proses pelayanan (In Operation) sebesar 49,89%, serta

37
jumlah pembeli yang mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked)
sebesar 27,70%.
2) Output dari Scoreboard dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang
keluar dari Location atau selesai dilayani (Total Exits) sebesar 85 dengan
waktu rata-rata dalam sistem atau Average Time In Sistem (Min) sebesar
15,10 menit dan waktu rata-rata beroperasi atau Average Time In Operation
(Min) selama 7,53 menit.
3) Output Single Capacity Location States dapat dianalisa bahwa petugas loket
saat itu sedang beroperasi melayani pelanggan (Operation) sebesar 59,90%,
sedangkan yang menganggur (Idle) diketahui sebesar 40,10%.
4) Output Multiple Capacity Location States - Baseline dapat dianalisa bahwa
nilai Empty (tidak terdapat pembeli dalam antrian) sebesar 67,02%, dan nilai
Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak penuh)
diketahui sebesar 32,98%.
d. Studi Kasus 4
1) Output Entity States-Baseline dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli
yang sedang dalam proses pelayanan (In Operation) sebesar 98,76%, serta
jumlah pembeli yang mengalami proses pemberhentian pelayanan (Blocked)
sebesar 1,24%.
2) Output dari Scoreboard dapat dianalisa bahwa jumlah Entity pembeli yang
keluar dari Location atau selesai dilayani (Total Exits) sebesar 85 dengan
waktu rata-rata dalam sistem atau Average Time In Sistem (Min) sebesar 7,63
menit dan waktu rata-rata beroperasi atau Average Time In Operation (Min)
selama 7,53 menit.
3) Output Single Capacity Location States dapat dianalisa bahwa petugas loket
saat itu sedang beroperasi melayani pelanggan (Operation) Farid sebesar
19,26%, Edi sebesar 21,49%, dan Anang sebesar 19,22%. Sedangkan untuk
waktu menganggur (Idle) Farid sebesar 80,74%, Edi sebesar 78,51%, dan
Anang sebesar 80,78%.
4) Output Multiple Capacity Location States - Baseline dapat dianalisa bahwa
nilai Empty (tidak terdapat pembeli di dalam antrian) sebesar 99,26%, dan

38
nilai Part Occupied (terdapat pembeli dalam antrian tetapi antrian tidak
penuh) sebesar 0,74%.
5.2 Saran
Untuk praktikum modul satu ini berjalan dengan baik, tetapi masih ada
beberapa kerancuan di waktu kerja yang akan diproses di simulasi diharapkan agar
asisten praktikum dapat berkoordinasi dengan baik sehingga di modul selanjutnya
tidak terjadi kembali.

39
DAFTAR PUSTAKA

Djati, Bonett Satya Lelono. 2007. “Simulasi Teori dan Aplikasinya”. Yogyakarta:
Andi.
Ekoanindiyo, Firman Ardiansyah. 2011. “Pemodelan Sistem Antrian dengan
Menggunakan Simulasi”. Semarang: Universitas Stikubank. Fakultas Teknik.
Vol. 5, No. 1. Hal. 72-85.
Khotimah. Bain Khusnul. 2015. “Teori Simulasi dan Pemodelan Konsep, Aplikasi,
dan Terapan”. Bangkalan: Wade Group.
Setiawan, Sari Indah Anatta. 2012. “Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan
Matlab”. Tangerang: SofTech. Vol. 4, No. 2, Hal. 22-27.
Viana, Novia Atdha, dan Asep Endih Nurhidayat. 2019. “Analisis Sistem Antrian
dalam Meningkatkan Pelayanan Customer di PT. Optima Kurnia Elok
Menggunakan Promodel”. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI. Jurusan
Teknik Industri. Vol. 1, No. 2, Hal. 10-13.

40

Anda mungkin juga menyukai