Anda di halaman 1dari 6

Nama : Istiqomah Hidayati

NIM : 171020700118
Kelas : 6A1 Teknik Industri

“TUGAS RECLYE”
1. Jelaskan perbedaan dua istilah berikut:
– Broad recycling
– Narrow recycling
Jawaban:
Ada dua jenis operasi daur ulang: Broad Recycling (Eksternal) dan Narrow Recycling
(Internal).
a. Broad Recycling (Eksternal) adalah pengambilan kembali bahan dari produk yang
telah aus atau dianggap usang. Contoh broad recycling adalah pengumpulan koran
bekas dan majalah untuk repulping dan pembuatannya menjadi produk kertas baru.
Kaleng aluminium dan botol kaca adalah contoh lain dari benda sehari-hari yang
didaur ulang secara eksternal dalam skala luas. Bahan-bahan ini dapat dikumpulkan
dengan salah satu dari tiga metode utama: pusat pembelian kembali, yang membeli
bahan limbah yang telah dipilah dan dibawa oleh konsumen; pusat dropoff, di mana
konsumen dapat menyimpan bahan limbah tetapi tidak dibayar untuk mereka; dan
pengumpulan tepi jalan, di mana rumah dan bisnis memilah bahan limbah mereka
dan menyimpannya di pinggir jalan untuk pengumpulan oleh agen pusat.
b. Narrow Recycling (Internal) adalah penggunaan kembali dalam proses pembuatan
bahan yang merupakan produk limbah dari proses tersebut. Daur ulang internal
biasa terjadi di industri logam, misalnya. Pembuatan pipa tembaga menghasilkan
sejumlah limbah dalam bentuk ujung tabung dan hiasan; bahan ini dicairkan dan
disusun kembali. Bentuk lain dari daur ulang internal terlihat di industri
penyulingan, di mana, setelah penyulingan, bubur gandum bekas dikeringkan dan
diolah menjadi bahan makanan yang dapat dimakan untuk ternak.
Sumber: The Editors of Encyclopaedia Britannica. LAST UPDATED: Mar 12, 2020
See Article History. Alternative Titles: materials salvage, reprocessing ARTICLE
CONTENT
2. Sebutkan tipikal output yang dihasilkan dalam proses recycling!
Jawaban:
a. Menghasilkan barang yang mirip barang aslinya dengan materian yang sama,
b. Fungsinya biasanya sangat berbeda jauh,
c. Barang yang dihasilkan seperti baru.
d. Biasanya dijual dengan harga yang lumayan mahal karena produknya
membutuhkan kreatifitas yang tinggi.
Sumber: Wikipedia.
3. Gambarkan closed loop diagram dari proses recycling meliputi:
– Collection channel yang dapat digunakan
– Mekanisme pemberian insentif yang telah/bisa diterapkan per collection channel
– Pelaku recycling (OEM, third party, personal, etc)
– Output yang dapat dihasilkan dari proses recycling
Jawaban:

Langkah inovatif dilakukan oleh perusahaan IT Hewlett-Packard (HP) dengan mendaur


ulang sampah plastik katrid inkjet melalui sistem Closed Loop. Hingga kini HP telah
menghasilkan 200 juta katrid dari olahan sampah plastik. Sebanyak lima juta pound
plastik yang telah didaur ulang hingga menghasilkan katrid tinta selama 2007. Di tahun
ini, HP menargetkan jumlah katrid yang diproduksi mencapai dua kalinya.
Sumber: https://fuadjauhari27394.wordpress.com/2016/03/25/proses-daur-ulang-pt-hp-
mendaur-ulang-plastik-menjadi-katrid-printer-inkjet/.
4. Apakah kriteria yang perlu diperhatikan dalam menentukan recyclability dari
suatu produk?
Jawaban: Adapun kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan recyclability
antara lain:
a. Barang-barang tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi.
b. Sampah atau barang yang akan didaur ulang adalah sampah yang tidak bisa
didegradasi oleh alam secara alami
Sumber: Wikipedia
5. Sebutkan dan jelaskan minimum 3 teknologi recycling dan cara kerjanya!
Jawaban:
a. Saat ini Unilever membuat teknologi untuk mendaur ulang sampah namanya
adalah CreaSolv® Process. Teknologi ini di klaim mampu digunakan untuk bisa
mendaur ulang berbagai macam plastik termasuk juga yang kemasan sachet.
Plastik yang dibuat oleh Unilever kemasannya fleksibel karena mengandung
polietilena bisa di daur ulang dan digunakan kembali sehingga limbah plastik
tersebut bisa digunakan untuk bahan baku plastik lagi. Teknologi CreaSolv®
Process ini akan membuat plastik didaur ulang menjadi bagian yang lebih kecil
kemudian nantinya bisa digunakan untuk bahan baku plastik kemasan kembali.
b. Teknologi daur ulang sampah selanjutnya adalah mesin composting. Sesuai
dengan namanya mesin ini bisa digunakan untuk mendaur ulang sampah organik
yang dihasilkan oleh limbah rumah tangga maupun limbah masyarakat. Struktut
mesin composting ini cukup sederhana yang mana hanya membutuhkan ember
yang mana sudah ada penggilingnya yang digunakan sebagai penggiling sampah
tersebut. Jika sampah sudah digiling nantinya akan diberikan larutan untuk
membuat sampah tersebut menjadi busuk dan bisa digunakan sebagai pupuk.
Selain itu diperlukan saluran udara di dalam ember. Berbagai jenis sampah baik itu
yang basah maupun yang kering bisa dimasukkan ke dalam mesin composting
tersebut untuk di daur ulang menjadi kompos.
c. Selanjutnya adalah alat peraga sederhana berbasis teknologi daur ulang, kegunaan
untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika pada materi vektor. Cara
kerja alat tersebut adalah dengan menarik pegas yang telah disediakan ke angka
yang menunjukkan satuan gaya. Gaya yang bekerja pada pegas tersebut akan
ditunjukkan besar dan arahnya pada skala (neraca) yang berada di bagian tengah
alat peraga. Gaya kemudian ditambah dengan arah yang lain. Setelah kedua gaya
bekerja maka besar gaya ditunjukkan pada skala (neraca) dan arah resultan gaya
ditunjukkan oleh arah panah bagian tengah alat peraga.
Sumber: https://dlh.semarangkota.go.id/2-teknologi-daur-ulang-sampah-skala-kecil-
dan-besar/.
Muzaky, Ahmad Furqon, dan Jeffry Handhika. 2015. “Penggunaan Alat Peraga
Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1 Wonoasri Tahun
Pelajaran 2014/2015”. Madiun: IKIP PGRI Madiun. Vol. 6, No. 1, Hal. 129-
134.
6. Carilah contoh produk tertentu (botol gelas, plastik, kertas, kaleng, WEEE, dll)
dan jelaskan secara detil proses recycling-nya!
Jawaban: Pot bunga dari botol bekas.

Proses recyclingnya antara lain:


a. Siapkan botol plastik bekas, lalu potong bagian samping botol menggunakan
gunting/cutter.
b. Kemudian buat lubang dengan menggunakan paku di sisi lain dari botol plastik.
c. Lalu buat gantungan di atas potongan botol plastik.
d. Terakhir isi tanah dan tanaman.
Sumber: https://bibitbunga.com/cara-membuat-pot-bunga-dari-botol-bekas/.
7. Tuliskan minimum 10 design rule dari Design for Recycling (DfR)!
Jawaban:
a. Aturan DfR khusus untuk produk dan sistem daur ulang; penyederhanaan daur ulang
yang berlebihan dengan menetapkan aturan umum DfR tidak akan menghasilkan
tujuan efisiensi sumber daya.
b. DfR membutuhkan kuantifikasi model dan simulasi
c. Data desain harus dapat diakses dan tersedia dalam format yang konsisten, yang
kompatibel dengan detail yang diperlukan untuk mengoptimalkan dan mengukur
kinerja produk daur ulang untuk semua logam, bahan dan senyawa yang ada.
d. Infrastruktur teknologi yang layak secara ekonomi dan perangkat yang ketat harus
ada untuk mewujudkan aturan dan metodologi DfR industri.
e. Alat CAD, Proses dan Desain Sistem harus dikaitkan dengan alat simulasi proses
daur ulang sistem untuk mewujudkan DfR berbasis teknologi, realistis, dan layak
secara ekonomi.
f. Identifikasi dan minimalkan penggunaan bahan, yang akan menyebabkan kehilangan
dan kontaminasi dalam daur ulang karena karakteristik bahan dan perilaku dalam
penyortiran.
g. Identifikasi komponen / cluster dalam suatu produk, yang akan menyebabkan
masalah dan kehilangan dalam daur ulang karena bahan-bahan gabungan dan
terapan.
h. Rancang kluster atau sub-unit dalam produk yang dapat dengan mudah dilepas dan
yang cocok dengan opsi daur ulang perawatan akhir
i. Pelabelan (termasuk standardisasi yang dipertimbangkan dengan cermat) produk /
komponen berdasarkan pemulihan dan / atau ketidakcocokan sehingga mereka dapat
dengan mudah diidentifikasi dari daur ulang dan aliran limbah. Jadi Desain untuk
pemilahan aliran limbah atau Desain untuk Pembuangan / Penyortiran (Otomatis)
adalah penting.
j. Waspadai pembebasan material dalam desain (Desain untuk Pembebasan).
Sumber: Markus A. REUTER1, Antoinette VAN SCHAIK2
1 Outotec Oyj, Riihitontuntie 7, Espoo, Finland & Aalto University, Helsinki, Finland.
2 MARAS - Material Recycling and Sustainability, Rijsbes 46, The Hague, The
Netherlands.
“10 Design For Recycling Rules, Product Centric Recycling & Urban/Landfill Mining”
8. Apakah kendala pelaksanaan recycling?
Jawaban: Adapun kendala dalam pelaksanaan daur ulang antara lain:
a. Jenis Sampah, sudah ada beberapa negara yang mengedukasi warganya untuk
memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya, seperti sampah organik, sampah
plastik, sampah kaleng, dls. Pembagian jenis sampah akan sangat bermanfaat pada
proses daur ulang, akan tetapi kenyataannya masyarakat masih saja membuang
sampah secara asal. Akibatnya, semua sampah akan mejadi satu dan proses daur
ulang akan sulit karena memilah sampah ketika sampah sudah berada di TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
b. Kreatifitas, di Indonesia sudah ada cukup banyak masyarakat yang berusaha
memanfaatkan sampah, khususnya sampah plastik untuk dijadikan sebuah produk.
Sayangnya, tidak semua bisa membuat produk yang cukup menarik hingga bisa
dijadikan sebagai sumber penghasilan.
c. Respon, meskipun sudah disulap menjadi produk yang menarik, ternyata tidak
semua masyarakat memberikan respon yang positif. Hal ini berkaitan dengan pola
pikir masyarakat yang menganggap bahwa sampah adalah suatu hal yang kotor.
Sumber: https://toyotaecoyouth.com/news/detail/12/3-hal-yang-menghambat-proses-
daur-ulang.

Anda mungkin juga menyukai