Anda di halaman 1dari 27

MATA KULIAH

HALAMAN SAMPUL
ANALISIS DAN PERANCANGAN KERJA
(TM 3196)

Disusun Oleh:
Winda Yusrina Febianti 01039220004
Albhie Riskiyana Sukma 01039210005
Budi Handoko 01039210022
Deo Temanta Pasaribu 01039220008
Kurniawan Dwi Putra 01039210010
Muhammad Farabi 01039210008
Rivaldo 01039210003

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam proes pembuatan uatu produk atau barang perlu dilakukan proses
perancangan yang matang sehingga barang yang dihasilkan dapat memiliki fungsi
sesuai dengan tujuan dilakukan perancangan barang. Dimana perancangan ini
dilakukan agar komponen – komponen yang terdapat pada barang dapat saling
terintegrasi atau terhubung satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang
kompleks.

Proses produksi untuk menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan


standar perlu dilakukan perencanaan yang baik sehingga nantinya proses dapat
berjalan efektif dan efisien yang berdampak pada waktu perakitan atau cycle time
dari pembuatan produk bisa lebih singkat, yang nantinya akan berdampak pada
jumlah output yang dihasilkan akan semakin banyak.

Pada proses produksi hal – hal yang perlu dipertimbangkan adalah gambar
teknik dari produk yang akan dibuat, dimana nantinya gambar teknik ini akan
dijadikan sebagai acuan dalam proses pembuatan komponen – komponen
penyusun pada produk, gambar teknik sendiri merupakan sketsa yang
menampilkan design dari suatu komponen serta dimensi dari komponen.
Selanjutnya hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal produksi suatu produk
adalah peta proses operasi, dimana peta proses operasi memiliki pengertian
sebagai suatu metode yang digunakan untuk menunjukkan urutan – urutan dari
proses kerja dimana peta proses operasi akan mengidentifikasi proses kerja yang
berkaitan dengan operasi dan inspeksi. Kemudian hal yang tidak kalah penting
dalam proses pembuatan produk adalah Bill Of Material dimana fungsi dari BOM
adalah untuk mengetahui struktur dari komponen dengan level paling rendah
sampai dengan komponen dengan level paling tinggi atau komponen utama. Tidak
kalah penting adalah penggunaan precedence diagram, dimana fungsi dari
precedence diagram adalah untuk menggambarkan suatu hubungan antara dua
atau lebih aktifitas yang serupa dalam satu network. Tools – tools ini adalah alat
bantu yang digunakan untuk melakukan proses analisis dalam suatu metode kerja
pembuatan produk yang nantinya proses pembuatan produk dapat dilakukan suatu
improvement sehingga cycle time dapat dikurangi dan proses lebih efektif serta
efisien.

Salah satu proses pembuatan produk yang akan dilakukan proses analisa
adalah pembuatan atau perakitan mainan Forklift merk Tonka, dimana produk
tersebut terdiri dari banyak komponen yang nantinya bisa dilakukan analisa mulai
dari gambar teknik masing – masing komponen, peta proses operasinya,
selanjutnya adalah bagian atau komponen dari mainan tersebut yang akan
dikategorikan sesuai dengan levelnya. Proses analisa ini dilakukan agar perakitan
mainan dapat dilakukan dengan waktu yang singkat sehingga proses lebih efektif
dan efisien. Langkah awal yang dilakukan adalah mulai dari proses perancangan
produk dengan gambar teknik, kemudia dilanjutkan proses pembuatan produk,
dan diakhiri dengan perakitan produk sampai dengan produk jadi. Dimana dengan
mengetahui semua proses pembuatan produk dari design sampai dengan perakitan
produk masalah yang timbul dapat dilakukan perbaikan sehingga proses akan
lebih mudah untuk dilakukan.

1.2. Tujuan Penelitian


1. Dapat melakukan proses analisis part – part yang terdapat dalam suatu
produk
2. Dapat melakukan analisa dan membuat bill of material dari suatu produk
3. Dapat mengukur dimensi dan membuat gambar teknik dari suatu produk
4. Dapat menyusun dan membuat proses operasi pembuatan dari suatu
produk.
5. Dapat menyusun dan membuat precedence diagram dari suatu produk.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)

Operation Process Chart adalah suatu kumpulan lambang atau simbol –


simbol yang menunjukkan suatu proses operasi dalam pembuatan produk atau
biasa disebut dengan peta kerja. Dimana lambang pada OPC ini menunjukkan
berbagai macam aktifitas yang dilakukan dalam proses pembuatan produk mulai
dari kegiatan proses, inspeksi, atau gabungan. Selain itu peta proses operasi ini
akan menggambarkan jumlah waktu, alat yang digunakan, dan jumlah operasi
dalam satu kali proses pembuatan produk.

Dalam peta proses operasi ini terdapat 4 macam simbol yang digunakan
untuk menggambarkan suatu proses kerja. Keempat simbol tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut :

1. Lambang Operasi

Lambang operasi adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan


terjadinya suatu proses operasi atau langkah kerja yang nantinya dilengkapi
dengan waktu dan alat serta bahan yang digunakan.

2. Lambang Inspeksi

Lambang inspeksi atau pemeriksaan ini memiliki fungsi atau gambaran


sebagai salah satu langkah yang digunakan untuk memastikan apakah dimensi
atau tampilan dari komponen yang sudah dibentuk sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan.

3. Lambang Aktifitas Gabungan

Lambang ini digunakan untuk menggambarkan proses kerja gabungan


antara proses operasi yang ditandai dengan simbol lingkaran dengan proses
inspeksi yang digambarkan dengan simbol persegi.

4. Lambang Penyimpanan

Lambang penyimpanan ini digunakan apabila suatu proses operasi sudah


mencapai tahap akhir dan akan dilakukan proses penyimpanan, dimana dalam hal
ini ditandai dengan lambang segitiga.

2.2. Gambar Teknik

Gambar teknik adalah suatu pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan untuk
membuat gambar teknik yang bertujuan untuk menunjukkan bentuk dan ukuran
dari suatu benda atau konstruksi dengan ketentuan atau standar yang telah
disepakati dan kemudian dituangkan kedalam media kertas atau elektronik.
Gambar teknik sendiri merupakan suatu media yang digunakan untuk mengetahui
design atau bentuk dari suatu produk dan bagaimana produk tersebut bisa
disatukan dengan produk yang lainnya. Selain itu ukuran atau dimensi yang
terdapat dalam gambar teknik juga digunakan sebagai alat bantu supaya nantinya
barang yang dihasilkan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi. Berikut ini
adalah berbagai macam media dan aplikasi yang digunakan dalam proses gambar
teknik.
1. Kertas Gambar

2. Autocad

3. Solidworks
2.3. Bill Of Material

Bill Of Material merupakan komponen dari suatu produk atau barang yang
digunakan untuk mendeskripsikan kebutuhan pada proses manufaktur. Dimana
dalam Bill Of Material ini daftar barang akan disesuaikan dengan kebutuhan atau
kemampuan proses produksi mulai dari pembuatan produk setengah jadi atau
produk jadi.

Dimana pada Bill Of Mataerial ini memiliki berbagai macam level yang
bertujuan untuk memperlihatkan komponen BOM. Dalam bentuk skematik
kemudian BOM disusun secara terstruktur untuk memudahkan pemahaman,
Berikut ini adalah Level yang terdapat pada BOM :

- Level 1
Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai komponen
pembentuk pada produk lain
- Level 1
Komponen pada suatu produk yang memiliki fungis sebagai pembentuk
pada produk level 0. Dimana komponen Lecel 1 juga bisa merupakan
produk jadi atau produk siap pakai
- Level 2
Sebuah komponen pembentuk langusng dari produk atau komponen
lecel 1. Dimana sama seperti dengan komponen level 1 komponen ini
juga bisa digunakan sebagai komponen pembentuk langsung pada
komponen level 0 atau produk jadi.
- Level 3
Selanjutnya komponen ini bisa didefinisikan sesuai dengan pemahaman
pada komponen leve 0, level 1, dan level 2.

2.4. Precedence Diagram

Precedence Diagram adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk


melakukan penjadwalan suatu projek, dimana PDM ini dapat digunakan dengan
sangat mudah untuk memahami berbagai macam hubungan atau network diantara
aktifitas – aktifitas dalam proses pembuatan suatu produk.
1. Finish-to-start (FS): Hubungan akhir-ke-mulai merupakan hubungan
yang paling sering terjadi diantara aktivitas dan menandakan adanya
sebuah hubungan logis. Berdasarkan gambar di atas, Task B tidak bisa
dimulai sampai Task A selesai.

2. Start-to-start (SS): Hubungan mulai-ke-mulai merupakan hubungan


yang terjadi ketika diantara aktivias yang terjadi, keduanya dapat
ataupun harus terjadi diwaktu yang sama. Meskipun mulai di waktu
yang sama, kedua aktivitas tersebut dapat selesai di waktu yang
berbeda.

3. Finish-to-finish (FF): Hubungan akhir-ke-akhir terjadi apabila diantara


dua aktivitas yang terjadi memiliki waktu selesai atau berakhir yang
sama, meskipun waktu mulai mereka maupun durasi aktivitas
berlangsung tersebut berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Apabila kedua aktivitas FF telah selesai, maka aktivitas selanjutnya
dapat dimulai.

4. Start-to-finish (SF): Hubungan mulai-ke-akhir merupakan hubungan


yang paling jarang terjadi dan paling dapat digantikan dengan
hubungan finish-to-start yang memiliki kebalikan dengan hubungan SF.
Berdasarkan gambar diatas, Task A tidak dapat berakhir hingga Task B
dimulai.
Keuntungan dari penggunaan Precedence Diagram ketika melakukan
penyusunan penjadwalan suatu proses pembuatan suatu produk adalah dapat
dengan mudah menentukan waktu tunggu dan jeda dari berbagai macam aktifitas.
Berikut ini adalah berbagai macam istilah yang terdapat pada PDM :

1. TE = E adalah waktu paling awal dari suatu aktivitas yang dapat terjadi
(Earliest Time of Occurance).

2. TL = L adalah waktu paling akhir dari suatu aktivitas yang boleh terjadi
(Latest Allowable Event / Occurance Time).

3. ES, adalah waktu mulai paling awal suatu aktivitas (Earliest Start
Time).

4. EF, adalah waktu selesai paling awal suatu aktivitas (Earliest Finish
Time).

5. LS, adalah waktu paling akhir aktivitas boleh dimulai (Latest


Allowable Start Time).

6. LF, adalah waktu paling akhir aktivitas boleh selesai dimulai (Latest
Allowable Finish Time).

7. D, adalah kurun waktu dari suatu aktivitas, yang pada umumnya


dinyatakan dalam satuan waktu hari, minggu, bulan, dan lain-lain.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambar Teknik
3.1.1. Gambar Teknik Komponen N

3.1.2. Gambar Teknik Komponen N-1


3.1.3. Gambar Teknik Komponen N-2

3.1.3. Gambar Teknik Komponen N-3


3.1.4. Gambar Teknik Komponen H

3.1.5. Gambar Teknik Komponen L


3.2. Operation Proces Chart
3.2.1. Operation Process Chart Komponen I dan D
3.2.2. Operation Process Chart Komponen H
3.2.3. Operation Process Chart Komponen N
3.2.4. Operation Process Chart Komponen U
3.2.5. Operation Process Chart Komponen T
3.2.6. Operation Process Chart Komponen J
3.2.7. Operation Process Chart Komponen F
3.2.8. Operation Process Chart Komponen S
3.2.9. Operation Process Chart Komponen M
3.2.10. Operation Process Chart Komponen R,W,L,O
3.2.11. Operation Process Chart Komponen X
3.2.12. Operation Process Chart All Komponen
3.3. Bill Of Material
Level Part Number Nama Part Qty Material Dimensi UoM Make/Buy

0 FG FORKLIFT 1 Pieces Make


1 P1 F 1 Steel 5/8" Pieces Buy
1 P2 D 1 Wood Pieces Make
1 P3 X 1 Wood Pieces Make
1 P4 N 1 Wood Pieces Make
1 P5 H 1 Wood Pieces Make
1 P6 M 1 Wood Pieces Make
1 P7 S 1 Wood Pieces Make
1 P8 O 4 Wood Pieces Make
1 P9 T 1 Wood Pieces Make
1 P10 J 1 Wood Pieces Make
1 P11 V 1 Wood Pieces Buy
1 P12 P 4 Wood Pieces Buy
1 P13 G 1 Wood Pieces Buy
1 P14 E 1 Wood Pieces Buy
1 P15 S pnd 22 Steel 5/8" Pieces Buy
1 P16 S pnj 4 Steel 1" Pieces Buy
3.4. Precedence Diagram

1 Merakit N dan X
2 Merakit J
3 Merakit K, L, O, P
4 Merakit T
5 Merakit Q, R, W, Y
6 Merakit U
7 Merakit E
8 Merakit H
9 Merakit G, I, D
10 Meakit F
11 Merakit V
12 Merakit M dan S

Anda mungkin juga menyukai