Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU III


MODUL VI
ACTIVITY RELATIONSHIP› CHART (ARC) & AREA ALLOCATION
DIAGRAM (AAD) METODE CORELAP

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5


ANGGOTA :
AGUNG FIRMANSYAH 171730057
RINALDI SAPUTRA 171730017

KELAS : IN7A

DOSEN PEMBIMBING :SEPTA HARDINI, S.T, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini dunia industri berkembang sangat pesat. Hal tersebut
menyebabkan banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru.Namun
pertumbuhan jumlah perusahaan tidak diimbangi dengan pertumbuhan jumlah
konsumen, hal ini menyebabkan terjadi pesaingan yang sangat sengit antar
perusahaan untuk mendapatkan konsumen dan memperoleh keuntungan
maksimal. Untuk mendapatkan konsumen dan keuntungan maksimal, perusahaan
memiliki banyak strategi baik dari segi minimalisasi biaya, efektifitas marketing,
kecepatan proses produksi, ketepatan produksi, hingga peningkatan imej
perusahaan. Penerapan strategitersebut harus diterapkan mulai dari penanganan
bahan baku, proses, hingga penanganan barang jadi. Hal tersebut menunjukan
bahwa barang jadi juga harus mendapatkan penanganan yang tepat supaya
kualitas produk terjaga hingga mencapai tangan konsumen.
Penanganan barang tidak bisa terlepas dari proses awal hingga akhir dari
sistem produksi sebelum dilakukan distribusi kepelanggan. Pada proses
penanganan barang ini tidak bisa dilepaskan dari tata letak fasilitas pabrik. Tata
letak yang baik adalah tata letak yang mampu memanfaatkan ruang untuk proses
secara efektif agar dapat meningkatkan utilitas ruang serta meminimalisasi biaya
material handling (Heragu,1997). Kurangnya pemanfaatan ruang serta
penyimpanan yang kurang efektif akanmenyebabkan banyaknya produk yang
tidak tertampung dalam gudang dan biaya material handling yang tinggi.
Oleh karena itu, pada modul Activity Relationship Chart (ARC) danArea
Allocation Diagram (AAD) Metode Corelap dilakukan untuk menemukan tata
letak yang terbaik, sehingga dapat mengurangi biaya material handling dan
perusahaan mampu mendapatkan keuntungan maksimal serta mampu bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul 6 ini yaitu :
1. Merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan dalam
suatu kantor dan penyusunannya dalam suatu ARC
2. Membuat AAD dengan menggunakan metode Corelap

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum modul 6 ini yaitu :
1. Mampu merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan
dalam suatu kantor dan penyusunannya dalam suatu ARC.
2. Memahami dan mengetahui alasan disusunnya derajat kedekatan setiap
hubungan yang ada.
3. Memahami prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat
AAD dengan menggunakan metode Corelap.
4. Memahami kegunaan AAD dalam perencanaan tata letak.

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum modul 6ini yaitu :
Bagaimanamerencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan dalam
suatu kantor dan penyusunannya dalam suatu ARCdan membuat AAD dengan
menggunakan metode Corelap dari Kursi Kuliah dan juga bagaimana menyusun
assembly chart dari Kursi Kuliah?

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam laporan Activity Relationship Chart (ARC) & Area
Allocation Diagram (AAD) Metode Corelapini adalah produk yang telah dipilih,
yaitu rak sepatu.Berikut ini merupakan pembatas masalah dari modul 6:
1. Activity Relationship Chart (ARC) dari produk Kursi Kuliah
2. Area Allocation Diagram (AAD) Metode Corelap dari Kursi Kuliah
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Activity Relationship Chart (ARC)


Activity Relationship Chart (ARC) merupakan peta hubungan kerja yang
digunakan untuk merencanakan hubungan antara kelompok kegiatan ditinjau dari
hubungan aktivitasnya. ARC merupakan teknik ideal dalam merencanakan
keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang paling berkaitan. Berikut
beberapa keguanaan ARC dalam :
a) Penyusunan urutan pendahuluan seperti pada skala prioritas, yang
bersumber dari from to chart
b) Menunjukan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya, serta alasannya
c) Menunjukan lokasi suatu pusat kerja (department atau lebih dalam suatu
kantor)
d) Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya.
Dalam penyusunan ARC dipergunakan sandi warna kedekatan antar
lokasi, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Menggunakan catatan yang sama
b) Menggunakan personil yang sama
c) Menggunakan ruangan yang sama
d) Derajat hubungan kerja
e) Derajat hubungan kertas kerja
Dalam penyusunan ARC perlu ditentukan alasan yang mendukung setiap
kedekatan hubungan.Setiap alasan diberi nomor yang kemudian dituliskan pada
kolom bawah pada ARC. Berikut ini contoh alasan yang dapat digunakan yaitu :
a) Menggunakan catatan yang sama.
b) Menggunakan personil yang sama
c) Menggunakan ruangan yang sama
d) Derajat hubungan kerja
e) Derajat hubungan kertas kerja
Tabel 2.1 Warna Kedekatan Antar Lokasi
Kode Warna Arti
A Merah Absoulute (mutlak penting)
E Orange Especially (sangat penting)
I Hijau Important (penting)
O Biru Ordinary closesness (kedektan bias)
U Tak berwarna Unimport (tak penting)
X Coklat Underiable (tidak diharapkan)

2.2 Activity Allocation Diagram (AAD)


Activity Allocation Diagram (AAD) merupakan dasar bagi rencana tata
letak ruang dan bangunan yang rinci. Diagram ini menggambarkan skema
rancangan sesuai dengan proposi luas masing-masing bangunan, sehingga dapat
dikatakan bahwa AAD merupakan pengembangan dari Activity Allocation
Diagram (AAD).
Terdapat dua data penting yang dipergunakan dalam pembuatan AAD
berdasarkan metode Corelap yaitu :
a) Activity Allocation Diagram (AAD)
b) Data luas masing-masing ruangan.

2.3 Metode Corelap


Corelap merupakan kependekan dari Computerized Relationship Layout
Planning.Corelap mampu menyelesaikan masalah tata letak fasilitas dengan
menghitung Total Closeness Rating (TRC) masing-masing departemen. (c antara
satu departemen dengan departemen yang lainnya). Cara penggunaan metode
corelap secara bertahap dijelaskan melalui satu contoh berikut :
a) Membuat ARC dengan menyusun seluruh departemen dan memberi
derajat antar departemen
b) Menentukan luas daerah masing-masing department. Lalu
mengkonversikannya ke dalam number of unit area templates
c) Menghitung TCR bagi setiap departemen dengan menjumlahkan nilai nilai
mumerik yang mewakili setiap derajat kedekatan (A = 6, E = 5, I = 4, O =
3, U = 2, X = 1)
d) Merancang tata letak fasilitas

2.4 Merancang Tata Letak Fasilitas


a) Menempatkan departemen dengan nilai TCR terbesar untuk pertama
kalinya ke dalam layout, kemudian dilanjutkan dengan departemen lain
dengan nilai TCR terbesar kedua dan seterusnya. Jika terdapat dua atau
lebih dwpartemen dengan TCR yang sama, maka urutan prioritasnya :
- Departemen dengan derajat kedekatan terbaik
- Departemen dengan luas daerah terbesar
b) Pada awalnya departemen departemen yang disusun dalam layout corelap
tidak lansung diwakili oleh jumlah unit area templates, melainkan setiap
departemennya diwakili oleh satu atau maksimal dua kotak saja tergantung
dari luas daerahnya tujuan untuk memudahkan perancangan awal agar
lebih sederhana
c) Tujuan lainya, agar kedekatan antar departemen dapat dihitung pacing
rating-nya melalui total hubungan (weight assigned to relationship)
dengan departemen yang bersebelahan
d) Melalui tahapan tahapan sebelumnya, diperoleh urutan penyusunan layout.
e) Mengevaluasi layout corelap dengan menghitung layout score
BAB III
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM

Berikut menampilkan diagram alir praktikum.

Mulai

Identifikasi Masalah

Tujuan dan Manfaat

Pengumpulan data

 Luas Lantai

Pengolahan data

 Activity Relantionship Chart (ARC)


Analisis Hasil
 Activity Allocation Diagram (AAD)

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum


1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah proses terpenting dalam sebuah penelitian
selain latar belakang dan perumusan masalah.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.
3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan
teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Data
yang dikumpulkan berupa data luas lantai rak zigzag minimalis modern.
5. Pengolahan Data
Pengolahan Data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih
berguna. Pengolahan data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris
tetapi juga operasi-operasi seperti klasifikasi data dan perpindahan data
dari satu tempat ke tempat lain. Data yang diolah berupa Activity
Relantionship Chart (ARC) dan Activity Allocation Diagram (AAD) dari
rak zigzag minimalis
6. Analisis Hasil
Analisis hasil adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam
bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam
sebuah penelitian.Saran adalah usul atau pendapat dari seorang peneliti
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian
ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan pada modul 6 ini adalah daftar ruang yang ada dan
informasi tabel luas lantai yang sudah diberikan pada modul 3 sebelumnya.yaitu
berupa luas lantai bahan baku model tumpukan, luas lantai meja/ mesin produksi
kursi kuliah, luas lantai gudang barang jadi, luas lantai ruang produksi, luas lantai
ruang warehouse, luas lantai restroom karyawan, luas lantai ruang pameran, luas
lantai lahan parkir, dan luas kantor utama.

Tabel 4.1 Perhitungan Luas Lantai Bahan Baku Model Tumpukan


Kode Ukuran Hasil Produ
(Meter) tinggi
Kom Nama Luas routin / Luas Luas Allowance
Tipe tumpuk Total Luas
pone Komponen (m3) g mingg Total Lantai 100%
an (M)
n P L sheet u

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

KD Papan Dudukan kayu 0.3 0.3 0.4 12 96 11.52 138.24 1592.52 220150.63 221743.15

KB Kaki Belakang kayu 0.86 0.3 0.4 12 96 33.02 396.29 13087.01 5186226.97 5199313.98

PS Papan Sandaran kayu 0.65 0.3 0.8 12 96 49.92 599.04 29904.08 17943642.24
17913738.17

PD Papan Dudukan kayu 0.65 0.3 0.6 24 192 74.88 1797.12 24197003.59
134568.35 241835465.24

PK Papan Kursi kayu 0,60 0.3 0.4 16 128 30.72 491.52 15099.49 7421703.49 7436802.98
Papan 276.48
PPD kayu 0.60 0.3 0.4 12 96 23.04 6370.10 1761203.03 1767575.13
Penyamnggah

Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.2 Luas LantaiMeja/ Mesin Produksi Kursi Kuliah


Allow. Allow. Luas
Ukuran Allow.
Nama Jlh. Material Karyawa Luas Seluruh Total
Mesin Transp.
Mesin Mesin (90%) n (40%) (sm) Mesin Luas
100%
P L P L P L (cm)
Meja
8 2m 1.5 m 1.8 1.35 0.8 0.6 5.91 5.91 8 2m
Pengukuran
Meja
de 8 1.5 m 1m 1.35 0.9 0.6 0.4 2.955 2.955 8 1.5 m
Pemotongan
pt. Meja
8 1.5 m 1m 1.35 0.9 0.6 0.4 2.955 2.955 8 1.5 m
Penghalusan
Meja
8 2m 1.5 m 1.8 1.35 0.8 0.6 5.91 5.91 8 2m
Perakitan
Meja
8 1.5m 1m 1.35 0.9 0.6 0.4 2.955 2.955 8 1.5 m
Pengecatan
Meja
8 1. 5m 1m 1.35 0.9 0.6 0.4 2.955 2.955 8 1. 5 m
Pengeringan
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III
Tabel 4.3 Perhitungan Luas Lantai Gudang Barang Jadi
Total Total
Ukuran (M) Produ Tinggi Luas
Volum Volume Allowanc Luas
Nama Mesin k Jadi Tumpuka Lanta
e (M3) Kemasa e 100 % Lanta
P L T / Hari n i
n (M3) i (M2)
(1) (2) (3) (4) (5)
Kemasan 0.5 0.5 1.5
Kursi m m m 0.38 30 0.38 1 0.38 37.5 14.06
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.4 Luas Lantai Ruang Produksi


Ukuran (m) Total
Allowance Luas + Jumlah
No Nama Ruangan Luas Luas
100% Allowance Ruangan
P L Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ruang Pengukuran 4m 4m 16 6 21 1 21
2 Ruang Pemotongan 4m 4m 16 20 36 1 36
3 Ruang Penghalusan 4m 4m 16 5 21 1 21
4 Ruang Perakitan 3m 7m 21 20 41 1 41
5 Ruang Pengecatan 3m 7m 21 5 26 1 26
6 Ruang Pengeringan 3m 7m 21 5 26 1 26
7 Ruang Pengepakan 4m 7m 28 47 75 1 75
8 Ruang Inspeksi 3m 7m 21 20 41 1 41
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.5 Luas Lantai Ruang Warehouse


Ukuran (m) Total
Allowance Luas + Jumlah
No Nama Ruangan Luas Luas
100% Allowance Ruangan
P L Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Storage Bahan Baku 3m 7m 21 21 42 1 42
2 Receving Bahan Baku 3m 7m 21 21 42 1 42
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.6 Luas Lantai Restroom Karyawan


Ukuran (m) Total
Allowance Luas + Jumlah
No Nama Ruangan Luas Luas
100% Allowance Ruangan
P L Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Loker 3m 7m 21 21 42 1 42
2 Toilet 2m 3m 6 6 12 1 12
3 Dapur + P3K 2m 3m 6 6 12 1 12
4 Ruang Ibadah 6m 8m 48 48 96 1 96
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III
Tabel 4.7 Luas Lantai Ruang Pameran
Ukuran (m) Total
Allowance Luas + Jumlah
No Nama Ruangan Luas Luas
100% Allowance Ruangan
P L Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Loby 3m 7m 21 21 42 1 42
2 Ruang Pameran 8m 8m 64 64 128 1 128
3 Toilet 2m 3m 6 6 12 1 12
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.8 Luas Lantai Lahan Parkir


Ukuran (m) Total
Allowance Luas + Jumlah
No Nama Ruangan Luas Luas
100% Allowance Ruangan
P L Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tempat parkir 5m 24 m 120 120 240 1 240
2 Pos Security 2m 3m 6 6 12 1 12
3 Kantin 8m 8m 64 64 128 1 128

Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.9 Kantor Utama


Ukuran (m) Total
Allowance Luas + Jumlah
No Nama Ruangan Luas Luas
100% Allowance Ruangan
P L Lantai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Loby 3m 7m 21 21 42 1 42
2 Ruang Rapat 4m 7m 28 28 56 1 56
3 Toilet 2m 3m 6 6 12 1 12
4 Ruang Ibadah 6m 8m 48 48 96 1 96

Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Tabel 4.10Perhitungan Luas Lantai Shipping


Ukuran (M) Total Total
Produk
Nama Volume Volume Tinggi Luas Allowance Luas
Jadi /
Ruangan P L T (M3) Kemasan Tumpukan Lantai 100 % Lantai
Hari
(M3) (M2)
(1) (2) (3) (4) (5)
Shipping 1.5 m 0.5 m 1.5 m 1.125 30 1.125 1 1.125 112.5 126.56
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III

Dari pengamatan yang dilakukan maka didapat data untuk luas lantai dari
masing-masing ruangan datanya sebagai berikut :
Tabel 4.11 Luas Seluruh Lantai Pabrik
No. Nama Ruangan Total Luas Lantai Total
Bahan Baku Model
1 274539111 m
Tumpukan
2 Meja/ Mesin Produksi 143.28 m
3 Gudang Barang Jadi 14.06m
Ruang Produksi
4 Ruang Pengukuran 21 m
5 Ruang Pemotongan 36 m
6 Ruang Penghalusan 21 m
7 Ruang Perakitan 41 m
287 m
8 Ruang Pengecatan 26 m
9 Ruang Pengeringan 26 m
10 Ruang Pengepakan 75 m
11 Ruang Inspeksi 41 m
Ruang Warehouse
12 Storage Bahan Baku 21 m
84 m
13 Receving Bahan Baku 21 m
Restroom Karyawan
14 Loker 42 m
15 Toilet 12 m
162 m
16 Dapur dan P3K 12 m
17 Ruang Ibadah 96 m
Ruang Pameran
18 Loby 42 m
19 Ruang Pameran 128 m 182 m
20 Toilet 12 m
Lahan Parkir
21 Tempat Parkir 240 m
22 Pos Security 12 m 380 m
23 Kantin 128 m
Kantor Utama
24 Loby 42 m
25 Ruang Rapat 56 m
206 m
26 Toilet 12 m
27 Ruang Ibadah 96 m
Ruang Shipping
28 Shipping 126.56 m 126.56 m
Sumber : Pengolahan Data Modul 3 PSIT III
4.2 Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data yang dilakukan pada modul 6 ini.
Tabel 4.12 Nama Departemen
No. Nama Departemen
1 Storage Bahan Baku Model Tumpukan
2 Meja Produksi Kursih Kuliah
3 Gudang Barang Jadi
4 Ruang Produksi
5 Ruang Warehouse
6 Restroom Karyawan
7 Ruang Pameran
8 Lahan Parkir
9 Kantor Utama
10 Ruang Shipping

Tabel 4.13 Area Departemen dan Number of Unit Area Templates


Number of
No. Nama Departemen Luas (m2) Luas (cm2) Unit Area
Templates
1 Storage Bahan Baku Model
274539111 27453911100 19526253
Tumpukan
2 Meja Produksi Kursi Kuliah 143.28 14328 10.19
3 Gudang Barang Jadi 14.06 1406 1
4 Ruang Produksi 287 28700 20.41
5 Ruang Warehouse 84 8400 5.97
6 Restroom Karyawan 162 16200 11.52
7 Ruang Pameran 182 18200 12.94
8 Lahan Parkir 380 38000 27.03
9 Kantor Utama 206 20600 14.65
10 Ruang Shipping 126.56 12656 9

Keterangan:
Cara menentukan Number of Unit Area Templates, yaitu:
1. Pilih nilai luas terkecil
𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
2. Kemudian 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Tabel 4.12Activity Relationship Chart (ARC)
1
1. Storage Bahan Baku Model 2
Tumpukan
3
2. Meja Produksi Kursi Kuliah 4
5
3. Gudang Barang Jadi 6
7
4. Ruang Produksi 8
9
5. Ruang Warehouse
10

6. Retroom Karyawan 1
2
7. Ruang Pameran
3
4
8. Lahan Parkir s
5
6
9. Kantor Utama
7
8
10. Ruang Shipping
9
10

Tabel 4.13 Keterangan Activity Relationship Chart(ARC)


Keterangan Warna Alasan Kedekatan
1. Memudahkan
A (Merah) : Absolute (Mutlak Penting)
Pemindahan Barang
E (Orange) : Especially (Sangat Penting) 2. Fasilitas Pendukung
I (Hijau) : Important (Penting) 3. Disukai Pegawai
: Ordinary Closeness (Kedekatan
O (Biru) 4. Resiko K3
Biasa)
5. Debu, Kotor, Bising
U (Tak Berwarna) : Unimportant (Tidak Penting)
dsb
X (Coklat) : Underiable (Tidak Diharapkan) 6. Hubungan Biasa
Tabel 4.14NilaiTotal Closeness Rating (TCR)
TCR A E I O U X
Nilai 6 5 4 3 2 1

Tabel 4.15 Perhitungan Total Closeness Rating (TCR)


Departemen Kode Relationship TCR
Storage Bahan Baku Model Tumpukan A A,I,I,I,I,U,U,U,I 32
Meja Produksi Kursi Kuliah B A,I,I,I,X,U,U,X,I 28
Gudang Barang Jadi C I,I,E,E,A,X,E,U,I 36
Ruang Produksi D I,I,E,A,U,O,O,U,E 34
Ruang Warehouse E I,I,E,A,U,U,O,U,E 33
Restroom Karyawan F I,X,A,U,U,U,O,U,A 28
Ruang Pameran G U,U,X,O,U,U,A,U,O 23
Lahan Parkir H U,U,E,O,O,O,A,X,U 27
Kantor Utama I U,X,U,U,U,U,U,X,U 16
Ruang Shipping J I,I,I,E,A,O,U,U,U 32
Tabel 4.16Layout Score dari Activity Allocation Diagram (AAD)
Relationship Present Value From To Distance Value Distance

A 6 1 2 1 6
A 6 3 6 3 18
A 6 4 5 1 6
A 6 5 10 5 30
A 6 7 8 1 6
E 5 3 4 1 5
E 5 3 5 2 10
E 5 3 8 5 25
E 5 4 10 6 50
I 4 1 3 2 8
I 4 1 4 3 12
I 4 1 5 4 16
I 4 1 6 5 20
I 4 1 10 9 36
I 4 2 3 1 4
I 4 2 4 2 8
I 4 2 5 3 12
I 4 2 10 8 32
I 4 3 10 7 28
O 3 4 7 3 9
O 3 4 8 4 12
O 3 5 8 3 9
O 3 6 8 2 6
O 3 6 10 4 12
U 2 1 7 6 12
U 2 1 8 7 14
U 2 1 9 8 16
U 2 2 7 5 10
U 2 2 8 6 12
U 2 3 9 6 12
U 2 4 6 2 4
U 2 4 9 5 10
U 2 5 6 1 2
U 2 5 7 2 4
U 2 5 9 4 8
U 2 6 7 1 2
U 2 6 9 3 6
U 2 7 9 2 4
U 2 7 10 3 6
U 2 8 10 2 4
U 2 9 10 1 2
X 1 2 6 4 4
X 1 2 9 7 7
X 1 3 7 4 4
X 1 8 9 1 1
4.2.1 Perhitungan Corelap
Berdasarkan perhitungan TCR, yang dipilih menjadi pusat layout yaitu
departemen C karena memiliki nilai TCR tertinggi.

2 8
1
4

10 5 3

9 7

Gambar 4.1 Area Allocation Diagram (AAD) Awal

Area Allocation Diagram (AAD) awal merupakan dasar bagi rencana


tataletak ruang dan bangunan yang rinci. Diagram ini menggambarkan skema
rancangan sesuai dengan proposi luas masing-masing bangunan, sehingga dapat
dikatakan bahwa AAD awal merupakan pengembangan dari Activity
RelationshipChart (ARC).

4.2 Analisis
Berdasarkan Activity Relationship Chart (ARC) yang telah dibuat, maka
dapat disusun urutan pendahuluan, seperti skala prioritas yang bersumber pada
from to chart skala prioritas dari Activity Relationship Chart (ARC). Selain skala
prioritas penentuan layout score juga didukung oleh alasan setiap kedekatan
hubungan antar departemen. Jumlah keseluruhan departemen adalah 10
departemen. Dalam penentuan luas area masing-masing dan pengoperasianya
dalam number of unit area templatesakan digunakan data dari luas lantai pabrik
dan luas lantai sarana kantor.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik penyusunan laporan ini, yaitu :
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa Activity Relationship Chart (ARC) yang digunakan untuk
menyusun seluruh departemen dengan tujuan akan memberikan derajat
kedekatan antar departemen. Jumlah departemen yang ada dalam
pembuatan layout pabrik PT Itaewon Company adalah 10 departemen.
2. Total Closeness Rating (TCR) yang digunakan sebagai dasar untuk
menyusun layout awal dan menghitung layout corelap.

5.2 Saran
Pada saat membuat atau menetukan layout dari stasiun-stasiun kerja yang
ada sebaiknya ketetapan posisi diperhatikan secara detail sehingga didapatkan
keefektifan yang baik dan pada saat melakukan pengolahan data atau perhitungan
data diperlukan ketelitian dan pemahaman yang baik, agar hasil yang didapat
tidak mengalami kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Kusmindari, desi., Hardini, septa. Bahan Ajar Perencanan Tata Letak Pabrik.
Universitas Bina Darma. Palembang.

Muhammad Basri, Modul 1, Tata Letak Fasilitas Pabrik, (OPC, APC, Routing
sheet dan MPPC).

Maftuh Adin, 2017, Makalah material handling


http://rankingpertama.blogspot.com/2017/04/makalah-material-
handling.html. Di Akses pada tanggal 11 November 2020, Pukul 22.52
WIB

MuhammadArif, (2011). perancangan tata letak pabrik, yogyakarta


https://books.google.co.id/books?id=NeYvDwAAQBAJ&pg=PA41&lpg=
PA41&dq=materi+kekuatan+modal+dalam+perancangan+pabrik&source., Di
Akses pada tanggal 11 November 2020, Pukul 23.10 WIB

Anda mungkin juga menyukai