Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Perancangan Teknik Industri III

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Persyaratan Akademik


Mata Kuliah Perancangan Tata letak Fasilitas

Oleh:

Anggita Mei

0519104007

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA

SK.Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Nomor: 112/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2015

BANDUNG

2022
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam ARC diketahui
kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka dengan demikian berarti bahwa ada
sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak
aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation
Diagram (AAD). Area Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata letak
setelah Activity Relationship Chart dan Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area
Allocation Diagramnya. Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global,
informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasinya secara
lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisisan dan
perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD merupakan jenis peta yang
menggambarkan hubungan antar ruanganruangan akibat dari alasan-alasan tertentu yang harus
dipenuhi.
AAD merupakan gambaran dari template untuk luas bangunannya tanpa adanya aliran bahan dari
seluruh komponen yang digunakan dalam proses produksi. Pembuatan template harus disesuaikan
pada AAD yang telah dibuat. Salah satu tujuan dari pembuatan AAD ini adalah untuk memberikan
gambaran mengenai template yang akan dibuat, selain itu untuk mengantisipasi kesalahan yang
mungkin saja terjadi dalam pembuatan template. (Rusdiyantoro, 2018)
Contoh perhitungan penentuan ukuran AAD maupun Layout untuk masingmasing departemen
adalah:

Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengalokasian area ini adalah sebagai berokut :
1. Aliran produksi, material, peralatan.
2. ARC, informasi aliran, aliran personil, hunungan fisikal.
3. Tempat yang dibutuhkan.
4. ARD.
AAD memperlihatkan formasi akhir tata letak pabrik yang dibangun. AAD memberikan
kemungkinan oenyesuaian tata letak aoabila hasil ARD masih kurang tepat. Namun,penyesuana
tidak boleh melanggar tingkat hubungan yang telah ditetapkan. Artinya, pusat kegiatan yang harus
berjauhan tidak dibenarkan menjadi berdekatan atau sebaliknya, yang memiliki tingkat hubungan
berdekatan tidak dibenarkan berjauhan.
Keuntungan dari dibuatnya AAD adalah sebagai berikut
1. Pembagian wilayah kegiatan yang sistematis
2. Memudahkan proses tata letak.
3. Meminimumkan ruang yang tidak terpakai.
4. Menterjemahkan perkiraan area ke dalam suatu pengaturan pendahuluan yang dapat
dilihat.
5. Memberikan perkiraan luas total yang mendekati sebenarnya.
6. Menjamin ruang yang cukup.
7. Dasar untuk perencaaan selanjutnya.

Langkah-langkah membuat ADD :


1. Membuat Peta Proses Aliran,

2. Membuat Routing Sheet

3. Membuat Peta Proses

4. Menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan,

5. Menghitung kebutuhan luas lantai produksi

6. Menghitung kebutuhan luas gudang bahan baku dan bahan pembantu serta luas gudang
barang jadi.

7. Kemudian dilanjutkan dengan Metode Kuantitatif yaitu menghitung biaya penanganan


material dengan menggunakan Material Handling Planning Sheet (MHPS)

8. Membuat From To Chart (FTC) Biaya, FTC Inflow dan FTC Outflow

9. Menyusun Skala Prioritas Inflow dan Outflow yang akan digunakan untuk membuat
Activity Relationship Diagram (ARD)
10. Membuat Area Allocation Diagram (AAD) yang kemudian diikuti dengan perhitungan
biaya penanganan material dengan menggunakan Material Handling Evaluation Sheet
(MHES).

11. Setelah itu dilanjutkan Metode Kualitatif yaitu membuat Activity Relationship Chart
(ARC) menyusun Skala Prioritas

12. Membuat Activity Relationship Diagram (ARD)

13. Membuat Area Allocation Diagram (AAD) yang kemudian diikuti dengan perhitungan
biaya penanganan material dengan menggunakan Material Handling Evaluation Sheet
(MHES).

14. Kemudian dilanjutkan dengan Metode Algoritma Genetik yaitu membentuk populasi yang
berasal dari kromosom induk, menghitung fungsi tujuan dari setiap kromosom,
menciptakan sebuah populasi baru dengan cara seleksi, kawin silang (Crossover), mutasi
dan penerimaan yang hasilnya kemudian dibuat Area Allocation Diagram (AAD).

15. Kemudian dibuat perbandingan dari ketiga layout alternatif dari hasil perhitungan dengan
ke tiga metode diatas berdasarkan kriteria biaya , jarak material handling dan luas layout.
Dari hasil perbandingan ini dipilih layout terbaik dengan biaya material handling yang
terkecil.
Daftar Pustaka
Elib.(n.d.).Fromhttps://elib.unikom.ac.id/:
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/446/jbptunikompp-gdl-eddywahyud-22288-2-
unikom_l-2.pdf
Industri, K. (2012, 05). AAD dan Contoh Studi Kasus. From
http://kamusindustri.blogspot.com/2012/05/area-allocation-diagram-aad-contoh.html
Latip, M. (n.d.). Modul 6. From https://www.academia.edu/:
https://www.academia.edu/7925024/Modul_6#:~:text=Adapun%20keuntungan%20dari%
20dibuatnya%20AAD,pengaturan%20pendahuluan%20yang%20dapat%20dilihat.

Anda mungkin juga menyukai