BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata letak fasilitas produksi merupakan masalah yang sering terjadi di dunia
industri. Tata letak fasilitas merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan
produktivitas dan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan seperti biaya,
kinerja pengiriman, penjadwalan produksi yang efektif dan ketepatan waktu antara
permintaan satu sama lain. Secara umum tata letak fasilitas pabrik yang
direncanakan baik akan sangat menentukan efisiensi serta kelangsungan hidup
perusahaan. Perencanaan dan tata letak fasilitas sangat penting dalam proses
manufaktur karena efeknya akan menyebabkan aliran produk yang efisien.
Diperkirakan bahwa antara 20% -50% dari total biaya manufaktur terkait dengan
penanganan material, biaya ini dapat dikurangi hingga hampir 70% melalui
efektivitas prosedur perencanaan fasilitas tata letak fasilitas yang baik yang dapat
menangani sistem penanganan material secara keseluruhan. Hal ini sulit ditemukan
di pada manufaktur karena sebagian besar fasilitas dan penataan tata letak pabrik
masih perlu dilakukan perbaikan. Perusahaan ingin meningkatkan keuntungan
dengan menghemat biaya produksi dan mengoptimalkan jarak pengangkutan
material selama proses produksi berlangsung (Hapsari, 2020).
Material handling merupakan bagian yang bersifat integral dari proses
menghasilkan produk yang mencakup penyimpanan, pengepakan, penyusutan, dan
juga yakni kendaraan untuk membawa bahan baku ke divisi packing sampai dengan
produkproduk yang tersedia untuk dijual ke konsumen. Dapat disimpulkan kegiatan
mengangkat dan mengangkut serta meletakkan bahan-bahan baku dalam kegiatan
melahirkan produk yang dilakukan dalam pabrik yang dimana kegiatan tersebut
dimulai dari bahan-bahan baku yang telah masuk diinput atau diterima di pabrik
hingga dikelurkannya barang-barang jadi sehingga siap dikirim ke market dan dapat
dibeli untuk diambil manfaatnya oleh konsumen dikenal dengan sebutan material
handling. Perencanaan sistem material handling merupakan suatu komponen
penting dalam merencanakan fasilitas, terutama dalam hal desain tata letak. Oleh
karenanya, perencanaan tata letak dan perencanaan penanganan material selalu
saling terkait satu dengan yang lainnya (Lestari, 2021)
Pada Praktikum kali Modul III ini bertujuan untuk melakukan perencanaan
tata letak fasilitas pabrik dengan salah satu pertimbangan adalah dengan
perencanaan kebutuhan material handling dan tata letak lantai produksi
berdasarkan pengolahan data yang akan dilakukan dengan pendekatan ARD
(activity Relationship diagram), dan AAD (area allocating diagram).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, dapat disimpulkan identifikasi
masalah pada praktikum modul III ini adalah sebagai berikut:
1. Diperlukan menentukan perencanaan kebutuhan material handling.
2. Diperlukan melakukan perhitungan biaya operasional material handling.
3. Diperlukan melakukan perhitungan from to chart sebagai diagram asal
dan tujuan komponen.
4. Diperlukan penentukan model layout yang digunakan dalam menyusun
ARD dan pembuatan ARD.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang dibutuhkan dalam menentukan perencanaan kebutuhan
material handling?
2. Bagaimana cara melakukan perhitungan biaya material handling?
3. Bagaimana cara melakukan perhitungan from to chart?
4. Bagaimana model layout yang digunakan dalam menyususn ARD dan
pembuatan ARD?

1.4 Tujuan Praktikum

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari praktikum Modul III
adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui cara menentukan perencanaan material handling.
 2. Mampu mengetahui cara melakukan perhitungan biaya material
handling.
3. Mampu mengetahui cara melakukan perhitungan from to chart.
4. Mampu mengetahui cara menentukan model layout yang digunakan
dalam menyususn ARD dan pembuatan ARD.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan praktikum Modul III adalah sebagai
berikut:
1. Data yang digunakan untuk pengolahan pada modul ini adalah data given
pada modul I dan pengolahan data modul II.
2. Pengolahan data menggunakan data luas departemen dan data
penggerakan bahan.
3. Dalam perencanaan kebutuhan material handling dibutuhkan jenis
transportasi yang digunakan dan perhitungan biaya operasional material
handling.
4. Dalam perencanaan tata letak lantai produksi membutuhkan perhitungan
from to chart, diagram ARD dan diagram AAD.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan praktikum ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Sistematika penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memberikan gambaran umum tentang latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan praktikum, manfaat praktikum, dan sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan semua teori dasar serta prinsip dasar
yang berkaitan dengan masalah perencanaan aliran, tipe tata letak
 produksi, pengukuran aliran, penyususan ARD dan AAD untuk
lantai produksi serta materi-materi yang lain untuk menunjang
pemecahan masalah tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan jenis praktikum, waktu dan tempat
praktikum, data dan sumber data, teknik pengolahan data serta
memuat bagan alir metodologi penelitian sehingga praktikum
yang dilakukan lebih terarah dan terstruktur dengan baik.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini dijelaskan objek praktikum pengumpulan data yang
dilakukan yaitu berdasarkan data given pada modul sebelumnya,
dan melakukan pengolahan dengan melakukan pengolahan dan
perhitungan untuk menentukan kebutuhan material handling,
menghitung biaya ongkos material handling, menentukan
frekuensi perpindahan komponen, dan perhitungan from to chart
serta menyusun ARD dan AAD untuk merancang lantai produksi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan singkat mengenai analisa hasil yang
diperoleh saat praktikum dan disertai dengan saran-saran yang
diusulkan sebagai bahan perbaikan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN