Anda di halaman 1dari 127

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi ini, banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai bermunculan. Hal ini menjadi
tuntutan bagi suatu perusahaan untuk mengembangkan inovasi, memperbaiki kinerja dan
melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya.
Terdapat beberapa perusahaan baru kebingugan untuk membuat suatu pabrik yang yang memiliki
hubungan efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan. Oleh sebab itu diperlukan
sebuah ilmu yang terintegrasi dari aliran atau arus suatu komponen produk guna memperoleh
hubungan yang paling efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan yaitu
perancangan tata letak fasilitas.

Perancangan tata letak dan fasilitas perusahaan adalah sebuah ilmu yang terintegrasi dari aliran
atau arus dari komponen-komponen suatu produk guna memperoleh hubungan yang paling efektif
dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan, serta penanganan dan pemindahan bahan
atau barang setangah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya. Dari perancangan tata
letak fasilitas ini dapat diketahui hubungan dari masing-masing departemen yang ada, penentuan
letak yang sesuai dari masing-masing departemen dan biaya yang harus dikeluarkan dalam
membuat perusahaan.

Praktikum perancangan tata letak dan fasilitas yang dilakukan oleh praktikan kali ini, yaitu
membuat sebuah perusahaan yang baik dan layak. Ada beberapa hal yang mendukung dalam
perancangan tata letak dan fasilitas yaitu aspek organisasi dan manajemen, aspek pemasaran, aspek
produksi, aspek teknis, aspek, pembuatan AAD, membuat template dan aspek finansial.
Perusahaan yang dibuat memiliki nama yaitu J Group. Perusahaan ini memiliki badan hukum
Perseroan Terbatas dan bergerak dibidang industri manufaktur peralatan rumah tangga. Produk
yang dibuat oleh perusahaan ini yaitu Mehis dan Patik.

1.2. Perumusan Masalah

Berikut ini adalah perumusan masalah yang ada pada praktikum perancangan tata letak dan fasilitas:
a. Bagaimana cara menentukan jumlah mesin yang diperlukan dalam pembuatan suatu produk?
b. Mengapa luas lantai sangat penting dalam perancangan tata letak dan fasilitas?
c. Bagaimana cara menentukan ongkos perpindahan bahan atau barang setengah jadi pada proses
produksi?
d. Bagaimana cara membuat area allocation diagram?
e. Bagaimana cara membuat template perusahaan?

1.3. Maksud Dan Tujuan


Berikut ini adalah maksud dan tujuan dari praktikum perancangan tata letak dan fasilitas:
a. Memahami cara menentukan jumlah mesin yang diperlukan dalam pembuatan produk.
b. Mengetahui alasan pentingnya luas lantai pada perancangan tata letak dan fasilitas.
c. Mengetahui cara menentukan ongkos perpindahan bahan atau barang setengah jadi pada proses
produksi.
d. Memahami dan dapat membuat area allocation diagram.
e. Memahami dan dapat membuat template.

1
2

1.4. Sistematika Penulisan


Berikut ini adalah sistematika penulisan risalah Perancangan Tata Letak Fasilitas.
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Maksud Dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
Bab 2 Aspek Organisasi dan Manajemen
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Aspek Organisasi
2.1.2. Aspek Manajemen
2.1.3. Badan Hukum
2.2. Pemilihan Badan
Hukum
2.2.1. Bentuk Badan Hukum
2.2.2. Jenis Badan Hukum
2.2.3. Nama Perusahaan
2.2.4. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
2.2.5. Lokasi perusahaan
2.3. Logo Perusahaan
2.4. Struktur Organisasi
2.5. Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan
2.5.1. Deskripsi Pekerjaan
2.5.2. Spesifikasi Pekerjaan
2.6. Gambar Produk
2.7. Analisis
Bab 3 Aspek Pemasaran
3.1. Landasan Teori
3.1.1. Operation Process Chart
3.1.2. Pemasaran
3.1.2.1. Potensi Pasar
3.1.2.2. Market Share
3.1.3. Routing Sheet
3.1.4. Multi Product Process Chart (MPPC)
3.2. Pengumpulan Data
3.2.1. Waktu Proses Operasi
3.2.2. Operation Process Chart
3.2.3. Peramalan
3.3. Pengolahan Data
3.3.1. Kapasitas Produksi Terpasang
3.3.2. Routing Sheet
3.3.3. Multi Product Process Chart
3.3.4. Pemasaran
3.4. Analisis
3.4.1. Analisis Kapasitas Produksi Terpasang
3

3.4.2. Analisis Routing Sheet


3.4.3. Analisis Multi Product Process Chart
3.4.4. Analisis Pemasaran
Bab 4 Aspek Produksi
4.1. Landasan Teori
4.1.1. Luas Lantai Produksi
4.1.1.1. Luas Lantai Gudang Bahan Baku
4.1.1.2. Luas Lantai Mesin
4.1.1.3. Luas Lantai Bahan Jadi
4.1.1.4. Luas Lantai Perkantoran
4.1.1.5. Luas Lantai Fasilitas
4.1.2. Model Tumpukan
4.1.3. Activity Relation Chart (ARC)
4.2. Pengumpulan Data
4.2.1. Pengumpulan Data Komponen Utama
4.2.2. Pengumpulan Data Komponen Tambahan
4.2.3. Pengumpulan Data Mesin dan Ukurannya
4.2.4. Data Ukuran Ruangan
4.3. Pengolahan Data
4.3.1. Luas Lantai Receiving Komponen Utama
4.3.2. Luas Lantai Receiving Komponen Tambahan
4.3.3. Luas Lantai Shipping
4.3.4. Luas Lantai Mesin
4.3.5. Luas Lantai Perkantoran
4.3.6. Luas Lantai fasilitas perkantoran dan non-Perkantoran
4.3.7. Luas Lantai Keseluruhan
4.3.8 Model Tumpukan
4.3.9 Activity Relation Chart (ARC)
4.4. Analisis
4.4.1 Analisis Luas Lantai
4.4.2 Analisis Activity Relation Chart (ARC)
Bab 5 Aspek Teknis
5.1 Landasan Teori
5.1.1. Material Handling Cost
5.1.2. From To Chart (FTC)
5.1.3. Inflow dan Outflow
5.1.4. Tabel Skala Prioritas (TSP)
5.1.5. Activity Relationship Diagram (ARD)
5.2. Pengumpulan Data
5.2.1. Data Alat Berat Angkut
5.2.2. Data Berat Bentuk Komponen Utama
5.2.3. Data Berat Komponen Tambahan
5.3. Pengolahan data
5.3.1. Material Handling Cost
5.3.2. From to chart
5.3.3. Inflow dan Outflow
5.3.4 Tabel Skala Prioritas (TSP)
5.3.5 Activity Relation Diagram (ARD)
5.3.6 Material Handling Cost Revisi
5.4. Analisis
4

Bab 6 Area Allocation Diagram (AAD)


6.1. Landasan Teori
6.1.1. Area Allocation Diagram (ADD)
6.2. Pengumpulan Data
6.2.1. Luas Lantai Departemen
6.2.2. Activity realtionship diagram (ARD)
6.3. Pengolahan Data
6.4. Analisis
Bab 7 Template
7.1. Landasan Teori
7.2 Pengumpulan Data
7.2.1 Data Ukuran Ruangan
7.2.2 Activity Relationship Chart (ARC)
7.2.3 Area Relationship Diagram (ARD)
7.2.4 Area Allocation Diagram (AAD)
7.3 Pengolahan Data
7.4 Analisis
Bab 8 Aspek Finansial
8.1 Landasan Teori
8.1.1 Investasi Dan Depresiasi Perusahaan
8.1.2 Biaya Bahan Baku danTenaga Kerja
8.1.3 Harga Pokok Penjualan
8.1.4 Net Present Value
8.2 Pengumpulan Data
8.2.1 Data Pabrikasi
8.2.2. Data Perkantoran
8.2.3. Data Fasilitan Perkantoran dan Non-Perkantoran
8.2.4. Data Kebutuhan Bahan Baku
8.2.5. Data Kebutuhan Lahan Perusahaan
8.2.6. Data Kebutuhan Tenaga Kerja
8.3. Pengolahan Data
8.3.1. Biaya Pembuatan Produk
8.3.2. Biaya penjualan produk
8.3.3. Harga Pokok Produk
8.3.4. Harga Jual Produk
8.3.5. Cash Flow
8.3.6. Net Present Value
8.4. Analisis
Bab 9 Kesimpulan Dan Saran
9.1 Kesimpulan
9.1.1 Aspek Organisasi dan Manajemen
9.1.2 Aspek Pemasaran
9.1.3 Aspek Produksi
9.1.4 Aspek Teknis
9.1.5 Area Allocation Diagram (AAD)
9.1.6 Template
9.1.7 Aspek Finansial
9.2 Saran
Bab 2
Aspek Organisasi dan Manajemen

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Aspek Organisasi

Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang
di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Edgar H. Schein mendefinisikan
organisasi sebagai koordinasi yang bersifat rasional yang dilakukan oleh sejumlah orang demi
mencapai sejumlah tujuan yang jelas, lewat pembagian kerja atau fungsi dan lewat suatu hirarki
otoritas dan pertanggungjawaban. Menurut Talcott Parsons, organisasi berbeda dengan sistem-
sistem sosial lainnya karena ia memiliki sifat formal dan berorientasi pada pencapaian suatu
tujuan. Dengan demikian, secara umum kita dapat mendefinisikan organisasi sebagai suatu
kolektivitas orang yang aktivitasnya didesain secara sadar, dikoordinasi dan diatur oleh para
anggotanya dalam rangka mengejar suatu tujuan tertentu dan menggapai tujuan bersama yang
sifatnya lebih spesifik.

Pada umumnya tujuan akhir organisasi tercantum dalam visi dan misi organisasi yang telah dibuat.
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi,
perusahaan, atau instansi. Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka misi
adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain itu, misi juga
merupakan deskripsi atau tujuan mengapa perusaahaan, organisasi, atau instansi tersebut berada di
tengah-tengah masyarakat.

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam organisasi. Struktur organisasi


menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-
kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur organisasi
dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk bagan struktur organisasi
(organization chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam
organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya. Berikut ini adalah
bentuk-bentuk struktur organisasi:

a) Struktur organisasi lini


Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertikal
antara atasan dengan bawahan, dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini
sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri
organisasi garis atau lini adalah sebagai berikut:

1) Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang.
2) Jumlah karyawan sedikit.
3) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4) Belum terdapat spesialisasi.
5) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala
bidang pekerjaan.
6) Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil.

5
6

Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi garis atau lini, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi garis atau lini:

1) Kelebihan organisasi garis atau lini:


i) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
ii) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara.
iii) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
iv) Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.
v) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung
berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan
dilaksanakan.
vi) Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.
vii) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
viii) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
ix) Adanya penghematan biaya.
x) Pengawasan berjalan efektif.

2) Kekurangan organisasi garis atau lini:


i) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi.
ii) Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan, karena dipegang sendiri.
iii) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter atau diktaktor, cenderung
bersikap kaku (tidak fleksibel).
iv) Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil
inisiatif sendiri.
v) Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
vi) Kurang tersedianya staf ahli.

Berikut merupakan gambar struktur organisasi lini yang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah
ini.

Direktur

Manajer Manajer Manajer

Kep Kep Kep Kep Kep Kep


ala ala Gambarala
2.1—Strukturalaorganisasi lini ala ala

b) Struktur organisasi fungsional


Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya
dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Pembagiannya satuan ini berdasarkan fungsi
manajemen, misal saja keuangan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia. Sehingga
bagi orang yang memiliki keterampilan tertentu maka akan bertemu dengan orang yang
memiliki skill sama.
7

Ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:

1) Organisasi kecil
2) Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3) Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4) Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5) Pengawasan dilakukan secara ketat

Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi fungsional, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan fungsional:

1) Kelebihan organisasi fungsional adalah sebagai berikut:


i) Dengan menggunakan struktur organisasi fungsional maka penggunaan sumber daya
lebih efisien, hal ini akan lebih menghemat pengeluaran, sehingga pemborosan bisa
teratasi
ii) Dengan menggunakan struktur organisasi fungsional maka akan mempermudah
karyawan mendapatkan karir yang diimpikan, karena karyawan memang bekerja
sesuai dengan skill yang dimiliki, sehingga akan memperlihatkan bagaimana
seseorang tersebut menguasai skill yang ada pada bidangnya
iii) Didalam struktur organisasi fungsional akan lebih menspesialisasikan keterampilan
yang dimiliki oleh karyawan, sehingga skill yang dimiliki semakin terasah dan
berkembang
iv) Dengan menggunakan struktur organisasi fungsional maka koordinasi akan lebih baik
sesuai dengan fungsi fungsinya
v) Struktur organisasi fungsional akan membuat karyawan bekerja dengan bidang yang
ahli di gelutinya sehingga jika ada masalah yang terjadi akan dipecahkan secara baik
vi) Struktur organisasi akan lebih memusatkan keterampilan seseorang dalam bidangnya
vii) Bisa meminimumkan personalia, peralatan dan biaya
viii) Srtruktur ini sangat cocok digunakan untuk lingkungan kerja yang stabil

2) Kekurangan organisasi fungsional adalah sebagai berikut:


i) Menggunakan struktur organisasi fungsional tidak memberikan perubahan lingkungan
yang pesat, inovasi sangat minim.
ii) Dengan menggunakan struktur organisasi ini maka komunikasi antar tim akan buruk.
iii) Dengan menggunakan struktur ini maka pekerjaan akan lebih lama tertunda.
iv) Anggota hanya akan lebih mementingkan tugas tugas yang diembannya saja tanpa
memikirkan tugas tugas yang emban tim lainnya, sehingga hal ini akan sangat
merugikan perusahaan.
v) Banyaknya bidang dan orang yang ahli didalamnya maka harus merekrut pengawas
dalam setiap bidang.
vi) Banyaknya orang ahli dalam bidang bisa saja menyebabkan penyimpangan, dan hal
ini pastinya akan merugikan perusahaan.
8

Berikut merupakan gambar struktur organisasi fungsional yang dapat dilihat pada gambar 2.2
dibawah ini.

Direktur

Manajer Manajer Manajer

Pelaksana

Gambar 2.2—Struktur organisasi fungsional

c) Struktur organisasi lini dan staff


Organisasi lini dan staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para
staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data,
informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan
suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan
dengan bawahan tidak secara langsung. Ciri organisasi lini dan staff adalah sebagai berikut:
1) Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2) Jumlah karyawan banyak
3) Organisasi besar
4) Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
personel lini dan personel staf

Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi lini dan staff, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi lini dan staff:

1) Kelebihan organisasi lini dan staff:


i) Ada pembagian tugas yang jelas
ii) Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
iii) Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
iv) Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
v) Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan

2) Kekurangan organisasi lini dan staff:


i) Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
ii) Proses decesion makin berliku-liku
iii) Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage
iv) Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
9

Berikut merupakan gambar struktur organisasi lini staff yang dapat dilihat pada gambar 2.3
dibawah ini.

Direktur

Staff Staff

Kepala bagian Kepala bagian Kepala bagian

Gambar
Pelaksana 2.3—StrukturPelaksana
organisasi lini dan staff Pelaksana

d) Struktur organisasi lini dan fungsional


Organisasi lini dan fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai
wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan
pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive”
dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-
komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-
tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus. Ciri organisasi lini dan fungsional adalah
sebagai berikut:
1) Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2) Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3) Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
4) Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
5) Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai
kebutuhan atau kegiatan
6) Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
7) Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
8) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas

Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi lini dan fungsional,
berikut merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi lini dan fungsional:

1) Kelebihan organisasi lini dan fungsional:


i) Solodaritas tinggi
ii) Disiplin tinggi
iii) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
iv) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
v) Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
vi) Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari
pimpinan vii)Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
10

2) Kekurangan organisasi lini dan fungsional:


i) Kurang fleksibel dan tour of duty
ii) Spesialisasi memberikan kejenuhan
iii) Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan anggota organisasi
iv) Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi
yang lain
v) Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
vi) Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan
pada kolektivitas

Berikut merupakan gambar struktur organisasi lini fungsional yang dapat dilihat pada gambar
2.4 dibawah ini.

Universitas

Kabag BA

I Akutansi
Gambar 2.4—Struktur Kurikulum
organisasi lini dan fungsional

e) Struktur organisasi matrik


Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu di mana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing- masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu
untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan
berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan

Kelebihan organisasi matrik adalah pada fleksibilitas dan kemampuannya dalam


memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta
pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada.

Kekurangan organisasi matrik adalah manager proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian
yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu
dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk
mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manager proyek biasanya diberi wewenang
khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan
perlakuan personalia.
1

Berikut merupakan gambar struktur organisasi matriks yang dapat dilihat pada gambar 2.5
dibawah ini.

General Manager

Riset dan pengembangan Administrasi keuangan

Pembelian Rekayasa

Kelompok riset dan Kelmpok administrasi keuangan


pengembangan
Manager proyek A Kelompok pembelian Kelompok rekayasa

Kelompok riset dan pengembanganKelmpok


administrasi keuangan
Manager proyek B Kelompok pembelian Kelompok rekayasa

Gambar 2.5—Struktur organisasi matrik

f) Organisasi komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau
board dengan pluralistic manajemen. Organisasi komite terdiri dari :
a) Executive committe (pimpinan komite) yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
b) Staff committee yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi komite, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi komite:

1) Kelebihan dari struktur organisasi komite:


i) Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan
pemegang saham maupun dewan
ii) Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
iii) Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

2) Kekurangan dari struktur organisasi komite:


i) Proses decesion making sangat lamban
ii) Biaya operasional rutin sangat tinggi
iii) Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

2.1.2. Aspek Manajemen

Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha. Karena usaha
yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika manajemen dan
organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar
suatu usaha bisa berjalan lebih mudah. Dan kaidah-kaidah (aturan) itu sendiri bisa tergambar jelas
melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:

a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akandijalankan
atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
12

b) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit tertentu
agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit.

c) Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh unit.
Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan sesuai
dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.

d) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan agar tetap
sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses pelaksanaan
kerja.

2.1.3. Badan Usaha

Beberapa jenis badan usaha yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Badan usaha perseorangan atau individu
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang.
Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua
orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada
umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi,
memiliki tenaga kerja atau buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi
sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling,
pedagang asongan, dan lain sebagainya. Berikut merupakan ciri dan sifat perusahaan
perseorangan :
1) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
4) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
6) Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar
7) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
8) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

b) Perusahaan Firma
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas,
sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian
pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung.
Berikut merupakan ciri-ciri Firma, yaitu:
1) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
2) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
3) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
4) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas (tanggung-menanggung)
5) Pada asasnya tiap-tiap persero dapat mengikat firma dengan pihak ketiga.

Kelebihan Firma, yakni:


1) Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk
memperluas usahanya.
2) Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar.
1

3) Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para
anggota. Disamping itu, semua keputusan di ambil bersama-sama tergabung alasan-alasan
rasional.
4) Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan
5) Prosedur pendirian relative mudah

Kelemahan Firma, yakni:


1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan.
2) Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang. Hal yang demikian ini memungkinkan
timbulnya perselisihan paham diantara para sekutu.
3) Kesalahan seorang firmant harus ditanggung bersama.
4) Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin.
5) Pendirian Firma

c) Perusahaan persekutuan komanditer (CV)


CV adalah persekutuan dengan setoran uang, dibentuk oleh satu orang atau lebih anggota aktif
yang bertanggung jawab secara renteng di satu pihak dengan satu atau lebih orang lain sebagai
pelepas uang. CV berada di antara Firma dan Perseroan Terbatas.

Kelebihan CV
1) Pendiriannya mudah
2) Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi
3) Pengelolaan perusahaan bisa lebih baik daripada perseroan perorangan

Kelemahan CV
1) Tanggung jawab anggota tidak sama
2) Adanya tanggung jawab tidak terbatas dari sekutu aktif
3) Ada kesulitan bagi peserta pasif untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.

d) Perseroan Terbatas ( PT)


PT biasanya didirikan oleh beberapa orang. Seluruh pemiliknya mempunyai tanggung jawab
yang terbatas. PT dapat berstatus badan hukum jika didirikan di depan notaries. Kemudian akta
notaries tersebut didaftarkan ke Departemen Kehakiman untuk disahkan dan diumumkan
dalam berita Negara. PT dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi. Dalam melakukan
tugasnya, direksi diawasi oleh komisaris. Kekuasaan tertinggi PT berada di tangan Rapat
Umum Pemegang Saham. Rapat ini memilih direksi dan komisaris serta menentukan program
secara garis besar dan mensahkan rugi laba perusahaan.

Kelebihan Perseroan Terbatas


1) Pemilik dan pengurus terpisah
2) Mudah memperbesar modal dengan menjual atau mengeluarkan saham
3) Pemilik saham dapat sewaktu-waktu mimindahkan modalnya kepada orang lain karena
saham dapat diperjualbelikan
4) Tanggung jawab pemilik terbatas pada saham yang ditanam sehingga kalua perusahaan
rugi, pemilik tidak turut menanggung sampai pada harta pribadi
5) Kesinambungan perusahaan lebih terjamin karena tidak bergantung pada seseorang

Kelemahan Perseroan Terbatas


1) Biaya pendirian besar
2) Waktu yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan lama
3) Biaya operasional organisasi besar
14

4) Pajak dikenakan pada keuntungan perseroan dan keuntungan yang dibagi-bagi (deviden)
5) Untuk memimpin PT relatif lebih sulit
6) Rahasia perusahaan kurang terjamin

Pembagian perseroan terbatas


1) PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal. Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum diperjualbelikan melalui
bursa saham (bursa efek) dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan
tersebut. PT terbuka biasanya disebut dengan PT Tbk.
2) PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan
terbatas dan tidak dijual kepada umum.
3) PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin lainnya tapi
tidak ada kegiatannya. Kebaikan perseroan terbatas adalah kewajiban terbatas, masa hidup
abadi, efisiensi manajemen. Kelemahan perseroan terbatasadalah kerumitan perizinan dan
organisasi.

e) Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Landasan yuridis keberadaan koperasi sebagai
badan usaha terdapat dalam pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945.

1) Prinsip Koperasi
i) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
ii) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
iii) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
iv) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
v) Kemandirian
vi) Hibah
2) Sifat keanggotaan Koperasi
i) Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengurus jasa koperasi.
ii) Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.
3) Hak dan kewajiban Koperasi
i) Kewajiban Anggota Koperasi
ii) Hak Anggota Koperasi

2.2. Pemilihan Badan Hukum

2.2.1. Bentuk Badan Hukum

Terdapat beberapa badan hukum yang menjadi pertimbangan untuk perusahaan yang akan kami
buat dan faktor tersebut dapat dilihat dari berbagai hal, setelah dipertimbangkan badan hukum yang
saya pilih adalah Perseroan Terbatas (PT). Alasan memilih badan hukum Perseroan Terbatas (PT)
adalah agar lebih mudah dalam mencari modal pembuatan perusahaan, selain itu adanya lahan
yang luas
1

dapat membantu berdirinya sebuah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Adanya sebuah
peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan organisasi dengan bentuk badan hukum Perseroan
Terbatas (PT) khususnya pada UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas membuat
pendirian perusahaan ini menjadi lebih resmi dan aman.

2.2.2. Jenis Badan Hukum

PT dapat berstatus badan hukum jika didirikan di depan notaris. Kemudian akta notaris tersebut
didaftarkan ke Departemen Kehakiman untuk disahkan dan diumumkan dalam berita Negara. PT
dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi.

Kelebihan Perseroan Terbatas


1) Pemilik dan pengurus terpisah
2) Mudah memperbesar modal dengan menjual atau mengeluarkan saham
3) Pemilik saham dapat sewaktu-waktu mimindahkan modalnya kepada orang lain karena saham
dapat diperjualbelikan
4) Tanggung jawab pemilik terbatas pada saham yang ditanam sehingga kalau perusahaan rugi,
pemilik tidak turut menanggung sampai pada harta pribadi
5) Kesinambungan perusahaan lebih terjamin karena tidak bergantung pada seseorang

Kelemahan Perseroan Terbatas


1) Biaya pendirian besar
2) Waktu yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan lama
3) Biaya operasional organisasi besar
4) Pajak dikenakan pada keuntungan perseroan dan keuntungan yang dibagi-bagi
5) Untuk memimpin PT relatif lebih sulit
6) Rahasia perusahaan kurang terjamin

2.2.3. Nama Perusahaan

Nama perusahaan yang dibangun adalah “SAFA FURNITURE”. Kata SAFA diambil dari nama
direkture perusahaan tersebut. Kata SA yang berarti sagara dan kata FA yang berarti faza. Dan
kata FURNITURE bahwa perusahaan ini bergerak di bidang furniture. Dengan penamaan
perusahaan tersebut maka perusahaan ini dapat menjadi perusahaan yang lebih baik dari
perusahaan lainnya serta menjadi pilihan utama konsumen. Maka dari pada itu nama perusahaan
yang dibangun adalah PT. SAFA FURNITURE.

2.2.4. Visi, misi, motto, budaya dan tujuan perusahaan

Visi dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah sebagai berikut:


Menghasilkan produk yang berkualitas dan memperoleh keuntungan untuk mengembangkan usaha
dengan lebih baik profesional dan maju.

Misi dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah sebagai berikut:


a) Menciptakan produk kerajinan rotan dengan menggunakan bahan yang berkualitas.
b) Mengutamaka kepuasan konsumen dengan mengutamaka kualitas produk bukan kuantitas
16

Motto dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah “Quality advantage is the advantage
everything”.

Budaya dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah “mengutamakan mutu, waktu, dan
keamanan produksi”.

Tujuan dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah sebagai berikut:


a) Mampu menyediakan produk kerajinan rotan yang dapat diterima oleh masyarakat serta
menjadi pilihan utama
b) Memenuhi kepercayaan dari pelanggan kepada perusahaan
c) Membantu meningkatkan perekonomian indonesia

2.2.5. Lokasi perusahaan

Lokasi perusahaan PT. SAFA FURNITURE berada di JL. Wadas, Gombang, kabupaten Cirebon,
Jawa Barat, Indonesia. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan di daerah tersebut terdapat lahan
kosong yang cukup luas untuk dibangun serta akses jalan raya yang memadai, selain itu akses jalan
tol yang sangat dekat sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pengiriman produk ke
berbagai daerah diseluruh indonesia maupun pembelian bahan baku dari daerah Cirebon.
Kabupaten Cirebon juga merupakan salah satu kawasan penghasil rotan terbanyak di Indonesia.
Gambar lokasi perusahaan dapat dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut:

Gambar 2.6—Lokasi perusahaan

2.3. Logo Perusahaan

Logo dari perusahaan PT. SAFA FURNITURE, dapat dilihat pada gambar 2.7 dibawah ini.

Gambar 2.7—Logo perusahaan


1

Berikut ini adalah keterangan dari logo perusahaan PT. SAFA FURNITURE:
a) Bentuk kursi yang menyerupai huruf S melambangkan bahwa produk utama perusahaan
adalah kursi, sedangkan huruf S adalah awalan kata dari nama perusahaan yaitu “SAFA”.
b) Warna coklat pada logo perusahaan melambangkan keberanian dan juga bahan baku yang
digunakan adalah rotan dan berwarna coklat,
c) Warna hitam pada logo perusahaan melambangkan kuat, elegan dan netral.

2.4. Struktur Organisasi

Perusahaan PT. SAFA FURNITURE menggunakan struktur organisasi lini dan staff yang
merupakan bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung
secara vertical dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya dan dilanjutkan ke
staffnya. Berikut struktur organisasinya:

Wakil
Direktur
Direktu
Sekretar

Mana
Manaje Manaje Manaje Manaje Manaje
jer
r r r r Staff r
Staff Staff siste
Staff Staff Staff K3 Staff Staff
Staff perawatan
administr marketin quality sistem logistik

Gambar 2.8─Struktur organisasi PT SAFA FURNITURE

2.5. Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan

2.5.1. Deskripsi Pekerjaan

Berikut ini merupakan deskripsi pekerjaan pada struktur organisasi PT. SAFA FURNITURE:
a) Direktur
Direktur merupakan pemimpin perusahaan yang secara langsung memegang kendali atas
jalannya perusahaan. Direktur mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretarian.
2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
3) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan
kekayaan perusahaan.
4) Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
5) Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
6) Memimpin rapat umum untuk memastikan pelaksanaan tata tertib keadilan dan kesempatan
bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, mengarahkan diskusi kearah penjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
7) Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
8) Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite,
sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas.
18

9) Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu dan yang diputuskan dalam
meeting.
10) Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan
hukum.

b) Wakil direktur
Wakil direktur merupakan wakil dari pemimpin perusahaan yang secara langsung memegang
kendali atas perintah dari pimpinan utama. Wakil direktur mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
1) Memimpin Direktorat dibawahnya, pengembangan, pelaksanaan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
2) Berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan yang hendak diberikan pada langganan,
menetapkan harga jual dan sistem penjualan, serta alat promosi.
3) Berwenang untuk memutuskan bagaimana membantu mitra bisnis dalam mengelola sistem
informasi.

c) Sekretaris
Sekretaris adalah orang yang biasanya menjadi kepercayaan direktur suatu perusahaan. Berikut
ini merupakan tugas dari sekretaris:
1) Menseleksi informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas,
fungsi dan tanggungjawabnya.
2) Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan. Bertindak selaku
wakil perusahaan dalam hubungannya dengan seluruh pemangku kepentingan dalam
mengkomunikasikan kegiatan perusahaan terutama terkait dengan keterbukaan informasi. .
3) Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan, hal ini termasuk dalam menyelenggaraan
rapat direksi, rapat direksi dengan komisaris dan rapat umum pemegang saham.
4) Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
5) Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.

d) Manajer produksi
Manajer produksi merupakan orang yang memanajemen pada saat melakukan proses produksi
dan menghasilkan produk yang bertugas sebagai pengendalian dan perencanaan produksi.
Berikut ini merupakan tugas manajer produksi:
1) Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal,
volume, dan mutu yang ditetapkan.
2) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja,
mesin, dan peralatan.
3) Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.
4) Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem
pelaporan yang berlaku.
5) Menjamin kelancaran proses produksi
6) Memastikan kualitas barang.
7) Menghubungkan antara operasi produksi yang berurutan.
8) Melakukan dan menjamin perawatan mesin.

e) Manajer personalia
Manajer personalia merupakan orang yang memantau serangkaian kegiatan mengelola SDM
pada hal-hal yang terkait administratif dan mengatur hubungan industrial antara perusahaan
dengan karyawannya. Tugas dari manajer personalia adalah:
1) Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan personalia hukum.
1

2) Menerapkan dan mempromosikan program personalia.


3) Melakukan inspeksi situs keamanan rutin dan tindak lanjut.
4) Membantu penyelidikan insiden.
5) Melakukan dan menyajikan temuan keselamatan bulanan.
6) Melakukan diklat keamanan rutin, briefing dan lainnya.
7) Melaksanakan penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan situs.

f) Manajer keuangan
Manajer keuangan adalah orang yang bertanggung jawab atas semua keuangan dari perusahaan.
Tugas dari manajer keuangan adalah:
1) Bertanggung jawab langsung kepada direktur.
2) Mencatat kelar masuknya keuangan perusahaan.
3) Mengkoordinir seluruh kegiatan yang ada dalam ruang lingkup bagian keuangan.
4) Mengambil keputusan dan menganalisa hal keuangan perusahaan.
5) Menerima laporan keuangan dari semua sektor.
6) Bertanggung jawab atas perencanaan keuangan.
7) Bertanggung jawab atas pengkalkulasian keuangan perusahaan.

g) Manajer marketing
Manajer marketing adalah orang yang memanajemen bagian penjualan atau pemasaran dari
suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Tugas dari manajer marketing adalah:
1) Membuat laporan berkala kepada Direktur Utama atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi.
2) Mencari, meyakinkan dan mempertahankan konsumen dengan mengetahui, memahami dan
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan informasi tentang bidang pekerjaan
perusahaan.
3) Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan.
4) Memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi karyawan dan keluarganya.
5) Mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.
6) Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran.
7) Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system
promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
8) Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas
produksi terisi secara optimal.
9) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design dan warna, untuk memastikan
pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
10) Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah
pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.

h) Manajer sistem informasi


Manajer sistem informasi merupakan bagian yang berperan dalam penyampaian informasi baik
bersifat internal maupun eksternal. Berikut ini merupakan tugas dari manajer sistem informasi:
1) Mempermudah pekerjaan yang berbasis sistem informasi
2) Membuat sistem informasi berbasis web tentang perusahaan.
3) Membuat sistem informasi berbasis software.
4) Merancang jaringan komputer.
5) Maintenance komputer dan jaringan komputer.
20

i) Manajer logistik
Manajer logistik merupakan orang yang memanajemen hal-hal yang berhubungan dengan
peralatan. Tugas dari manajer logistik adalah:
1) Mengontrol perencanaan dan pengadaan barang source serta inventory control
2) Mengumpulkan informasi tingkat persediaan (stock level) di setiap tempat, melakukan
stock opname secara berkala dan menganalisa jumlah dan jenis persediaan barang di
gudang untuk mengontrol akurasi data persediaan dan tingkat persediaan yang sehat di
setiap tempat.

j) Staff perawatan
Staff perawatan biasa dikenal dengan sebutan pegawai pengatur dan pengawas peralatan atau
mesin produksi. Tugas dari bagian perawatan yaitu:
1) Melakukan pemeliharanan dan perawatan pada semua mesin atau peralatan yang berada
pada lantai produksi atau yang digunakan pada proses produksi.
2) Bertanggung jawab untuk mengatur seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan
dengan perawatan segala sarana dan prasarana perusahaan.

k) Staff perencanaan produksi


Perencanaan produksi suatu bagian pada perusahaan yang memiliki fungsi perencanaan
produksi didalam perusahaan. Adapun beberapa tugas yang wajib dilaksanakan yaitu :
1) Menyediakan pemesanan dari bagian marketing dan menyusun rencana produksi sesuai
dengan pesanan marketing.
2) Memenuhi permintaan produk dari bagian marketing perusahaan serta melakukan
pemantauan dalam proses pembuatan produk ke tangan konsumen.
3) Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas forecast dari marketing melalui
pemantauan kondisi stock barang yang akan diproduksi.
4) Melakukan monitoring pada bagain inventory pada proses produksi, penyimpanan barang
di gudang maupun yang akan didatangkan pada perusahaan sehingga saat proses produksi
yang membutuhkan bahan dasar bisa berjalan dengan lancar dan seimbang.
5) Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah produksi yang
tepat sehingga menjadikan waktu pengiriman produk pada konsumen bisa dilakukan secara
optimal dan tepat waktu.
6) Menjaga keseimbangan penggunaan mesin perusahaan sehingga tidak ada mesin produksi
yang overload atau malah jarang digunakan oleh perusahaan produksi.
7) Melakukan komunikasi dengan bagian marketing untuk memastikan penyelesaian masalah
produksi.

l) Staff quality control


Quality control atau dapat disebut juga pengendalian kualitan adalah bagian dari perusahaan
yang mempunyai fungsi memeriksa produk dari hasil produksi untuk memenuhi standar
kualitas perusahaan. Tugas staff quality control yaitu:
1) Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.
2) Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
3) Memverifikasi kualitas produk dengan bantuan parameter seperti berat, tekstur dan sifat
fisik lain dari perusahaan.
4) Menjamin kualitas setiap bagian secara individual.
5) Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.
6) Memastikan kualitas bahan baku serta barang jadi.
7) Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
8) Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari
sebuah perusahaan.
2

9) Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan.
10) Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk
dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.

m) Staff HRD
Staff HRD memiliki tugas sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini
termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia.
2) Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat SOP, job
description, training dan development system dll.
3) Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon
karyawan, wawancara hingga seleksi.
4) Melakukan seleksi, promosi jabatan, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap
perlu.
5) Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan
karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.
6) Menghubungkan antara operasi produksi yang berurutan.

n) Staff K3
Staff K3 adalah bagian yang membantu manager HRD dalam mengimplementasikan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Berikut ini adalah tugas dari staff K3:
1) Membuat laporan K3 dan menganalisis data statistik kecelakaan kerja.
2) Melakukan peninjauan resiko assessment, HIRAC, SOP/SWP dan JSA.
3) Melakukan promosi K3 dan safety communication (safety meeting, Rambu-rambu K3)
kepada karyawan.
4) Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan tenaga kerja serta
lingkungan kerja.
5) Melakukan inspeksi K3, melaksanakan program inspeksi K3, dan melaporkan inspeksi K3.

o) Staff administrasi
Staff administrasi adalah orang-orang mengawasi kegiatan operasional sehari-hari dari kantor.
Berikut ini merupakan tugas dari staff administrasi:
1) Menyusun laporan keuangan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
2) Mengelola uang kas, mulai dari membuka rekening, menentukan setoran, menangani
pembayaran atas kewajiban dan membuat catatan waktu transaksi.
3) Mengelola kredit dengan mengatur tagihan-tagihan.
4) Melakukan pembayaran gaji karyawan.
5) Mencatat dan memeriksa status data penjualan mana yang sudah masuk dan yang belum
agar memudahkan untuk menindaklanjuti kekurangannya.
6) Menginput data penjualan setiap hari dengan teliti benar dan tepat.

p) Staff marketing
Tugas dari staff marketing adalah:
1) Membuat laporan berkala kepada Direktur Utama atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi.
2) Mencari, meyakinkan dan mempertahankan konsumen dengan mengetahui, memahami dan
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan informasi tentang bidang pekerjaan
perusahaan
3) Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan.
22

4) Memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi karyawan dan keluarganya


5) Mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien
6) Mentaati seluruh kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan
7) Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran
8) Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta sistem
promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan
9) Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas
produksi terisi secara optimal
10) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan
pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar
11) Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah
pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan

q) Staff sistem informasi


Staff sisterm informasi memiliki tugas sebagai berikut:
1) Menilai inovasi teknologi baru dengan melakukan perbandingan (benchmarking), ujicoba
dan analisis untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan
2) Menganalisis sistem dan teknologi yang ada di perusahaan dengan cara outsourcing agar dapat
mengetahui sistem dan teknologi yang aplikatif
3) Membuat usulan dan saran-saran penyesuaian program dan strategi dibidang Sistem dan
Teknologi Informasi yang dipandang perlu dengan cara menyampaikan hasil evaluasi
dalam rangka pencapaian tujuan jangka panjang
4) Merencanakan manajemen sistem informasi dengan membuat strategi, metodologi sistem
informasi agar dapat diaplikasikan
5) Menyelenggarakan layanan kerja kolaboratif berupa forum diskusi bermoderator sebagai
sarana knowledge sharing secara virtual dengan bantuan TI
6) Mengelola penerapan teknologi baru menggunakan prinsip-prinsip manajemen perubahan
dengan cara sosialisasi yang terencana untuk meminimalkan resistensi pengguna

r) Staff logistik
Tugas dari staff logistik adalah:
1) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengiriman barang dari pemasok dan atau gudang,
termasuk menentukan ekspedisi dan rute, untuk memastikan pengiriman dilakukan dengan
tepat waktu dan efisien, serta barang diterima oleh setiap cabang sesuai dengan yang telah
ditentukan.
2) Menerima dan memproses permintaan barang dari setiap tempat, dan mengontrol
pengiriman barang dari pemasok (supplier) agar barang dapat diterima oleh gudang, sesuai
dengan waktu, kuantitas, kualitas dan biaya yang telah ditetapkan.

2.5.2. Spesifikasi Pekerjaan

Berikut ini merupakan spesifikasi pekerjaan pada struktur organisasi PT. SAFA FURNITURE:
a) Direktur
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk direktur
1) Laki-laki atau perempuan
2) Berwibawa dan bijaksana
3) Demokrasi
4) Usia maksimal 30
5) Pendidikan minimal S1 Teknik Industri *IPK minimal 3,00
6) Paham dalam penggunaan komputer.
2

7) Dapat memanajemen diri sendiri dan orang lain.


8) Tidak mudah putus asa.

b) Wakil direktur
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk wakil direktur
1) Laki-laki atau perempuan
2) Berwibawa dan bijaksana
3) Demokrasi
4) Usia minimal 30 tahun
5) Pendidikan minimal S1 teknik industri *IPK minimal 3,00
6) Paham dalam penggunaan komputer.
7) Dapat memanajemen diri sendiri dan orang lain.
8) Tidak mudah putus asa.

c) Sekretaris
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk sekretaris:
1) Perempuan
2) Pendidikan teknis minimum S1 *IPK minimal 3,00
3) Menguasai computer.
4) Menguasai bahasa inggris
5) Good looking
6) Sehat jasmani dan rohani

d) Manajer produksi
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk manajer produksi:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri dan manajemen
*IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pengetahuan mengenai perawatan mesin dan peralatan lainnya.
4) Pemahaman mengenai sistem kualitas.
5) Pengetahuan mengenai material teknik.
6) Pemahaman tentang perencanaan produksi dan penjadwalan
7) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.

e) Manajer personalia
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian personalia:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri *IPK minimal 3,00
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Mempunyai sertifikasi K3
4) Pemahaman mengenai sistem keamanan.
5) Kemampuan menganalisis masalah.

f) Manajer keuangan
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati divisi keuangan:
1) Pendidikan teknis minimum S1 dalam bidang keuangan atau akuntansi *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun.
3) Pemahaman mengenai standar akuntansi di Indonesia.
4) Pemahaman mengenai sistem keuangan dan akuntansi (komputerisasi).
5) Pemahaman mengenai perpajakan.
24

6) Pemahaman mengenai treasury.


7) Kepemimpinan.
8) Integritas.

g) Manajer pemasaran
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati marketing (research):
1) Pendidikan teknis minimum S1 bidang teknik industri *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun.
3) Pemahaman mengenai pemasaran dan penjualan.
4) Pengetahuan mengenai produk perusahaan.
5) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.
6) Integritas.

h) Manajer sistem informasi


Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati sistem informasi:
1) Pendidikan teknis minimum S1 teknik informatika, sistem informasi, manajemen informasi
dan teknik industri *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pemahaman mengenai jaringan komputer.
4) Pengetahuan mengenai sistem karyawan.
5) Pengetahuan mengenai software dan hardware komputer.
6) Pengetahuan mengenai bahasa pemrograman.

i) Manajer logistik
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati divisi logistik:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun
3) Pemahaman mengenai pergudangan
4) Pemahaman mengenai distribusi, transportasi dan ekspedisi barang
5) Kemampuan negosiasi dan komunikasi
6) Integritas

j) Staff perawatan
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian perawatan:
1) Pendidikan teknis minimum SMA/SMK semua bidang diutamakan teknik industri dan
manajemen *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pengetahuan mengenai perawatan mesin dan peralatan lainnya.
4) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.
5) Dapat bekerjasama.
6) Memiliki kemampuan komputer yang baik.

k) Staff perencanaan produksi


Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian perencanaan produksi:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri dan manajemen
*IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pengetahuan mengenai perencanaan produksi dan penjadwalan.
4) Dapat bekerjasama.
5) Memiliki kemampuan komputer yang baik.
2

l) Staff quality control


Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian quality control:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri dan manajemen
*IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pemahaman mengenai sistem kualitas.
4) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.
5) Dapat bekerjasama.
6) Memiliki kemampuan komputer yang baik.

m) Staff HRD
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati manager HRD
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri dan psikologi
*IPK minimal 3,00.
2) Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam bidang human resource.
3) Memiliki kompetensi tentang ketenaga-kerjaan dan sistem keorganisasian.
4) Usia maksimal 35 tahun.
5) Memahami implementasi IT dalam bidang HRD.

n) Staff K3
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian K3:
1) Pendidikan minimum S1 atau D3 dalam bidang K3 *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Mempunyai sertifikasi K3.
4) Dapat bijaksana terhadap orang lain.
5) Mempunyai perhatian atas pekerjaannya.
6) Memiliki kemampuan komputer yang baik.

o) Staff administrasi
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati staff administrasi
1) Pendidikan minimal S1 atau D3 akuntansi atau finansial (diutamakan fresh graduate).
2) Usia maksimal 30 tahun.
3) Mempunyai perhatian atas pekerjaannya
4) Memiliki kemampuan komputer yang baik

p) Staff marketing
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian marketing:
1) Pendidikan teknis minimum S-1 atau D-3 dalam bidang marketing *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 35 tahun
3) Pemahaman mengenai standar marketing di Indonesia
4) Integritas
5) Kerjasama
6) Disiplin tinggi
7) Memiliki kemampuan komputer yang baik

q) Staff sistem informasi


Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati staff sistem informasi:
1) Pendidikan teknis minimum S-1 teknik informatika, sistem informasi, manajemen informasi
dan teknik industri *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
26

3) Pemahaman mengenai jaringan komputer.


4) Pengetahuan mengenai sistem karyawan.
5) Pengetahuan mengenai software dan hardware komputer.
6) Pengetahuan mengenai bahasa pemrograman.

r) Staff logistik
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati staff:
1) Pendidikan teknis minimum D3 atau S1 bidang logistik.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun
3) Dapat bekerjasama
4) Disiplin tinggi
5) Memiliki kemampuan komputer yang baik
2

2.6. Gambar Produk

Berikut adalah gambar dari produk yang PT. SAFA FURNITURE produksi:

a) Kursi Rotan
Produk pertama yang diproduksi adalah Kursi Rotan. Produk ini dibuat dengan bahan baku
Rotan batang, rotan polis dan besi/alumunium berikut adalah gambar dari produk kursi rotan
yang dapat dilihat pada gambar 2.9 dibawah ini.

Tamak Atas Tampak Isometri

Tampak Tampak Samping

Gambar 2.9—Kursi Rotan


28

b) Meja Rotan
Produk kedua yang di produksi adalah meja rotan. Produk ini dibuat dengan bahan baku rotan
batang, triplek, kaca. berikut merupakan gambar produk cake box yang dapat dilihat pada gambar
2.10 dibawah ini.

Tampak Atas Tampak Isometri

Tampak Depan Tamak Samping

Gambar 2.10—Meja Rotan

2.7. Analisis

Aspek organisasi dan manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan. Manajemen dan organisasi haruslah bersinergi
dengan baik agar menghasilkan perusahaan yang baik juga dan dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya. Dalam perancangan perusahaan haruslah selektif dalam pemilihan badan hukum, nama
perusahaan serta lokasi perusahaan yang sesuai dengan pendirian perusahaan. Badan hukum yang
dipilih adalah PT karena dalam pendiriannya badan hukum ini dapat berkembang lebih besar lagi,
serta memiliki beberapa keuntungan seperti relatif lebih mudah dalam mencari tambahan modal.

Nama untuk perusahaan yang didirikan adalah “PT SAFA FURNITURE. Lokasi untuk PT SAFA
FURNITURE berada di Gombang, kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, lokasi tersebut
dipilih karena kemudahan dalam akses jalan raya dan akses jalan tol. Hal tersebut sangat
mempermudah perusahaan dalam kegiatan perusahaan, lokasi tersebut juga salah satu penghasil
bahan baku rotan terbanyak di indonesia. Hal tersebut sangat mempermudah untuk penyediaan
bahan baku. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan furnitur, ada 2 produk yang dibuat
oleh PT SAFA FURNITURE adalah Kursi rotan dan Meja rotan. Perusahaan menggunakan
struktur organisasi berjenis lini dimana pimpinan memberikan arahan kepada bawahannya secara
langsung dengan suatu garis komando yang diharapkan tidak berbeda beda persepsi dalam
melaksanakan intruksi. Perencanaan perusahaan harus dilakukan secara benar. Aspek organisasi
dan manajemen juga perlu diperhatikan agar menghasilkan perusahaan yang baik dan kompetitif.
Bab 3
Aspek Pemasaran

3.1. Landasan Teori

3.1.1. Operation Process Chart (OPC)

Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang
akan dialami bahan baku mengenai urutan operasi komponen dan juga memuat informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut seperti; waktu yang dihabiskan, material yang digunakan dan
tempat atau alat atau mesin yang dipakai (Sutalaksana, 1979 [7]). Peta kerja digunakan untuk
mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil suatu keputusan dari ciri kerja yang dibuat, agar
kita dapat mengetahui letak kekurangan dari cara kerja tersebut. Peta kerja juga memberikan
informasi- informasi yang diperlukan seperti jumlah benda kerja atau hasil kerja lainnya yang
harus dibuat, waktu operasi untuk penyelesaian kerja baik secara total maupun masing-masing
elemen kerja yang ada dan kapasitas mesin atau kerja yang lainnya dimana informasi-informasi
yang diperoleh dipergunakan dalam memperbaiki metode kerja. Kegunaan dari peta proses operasi
adalah sebagai berikut:

1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.


2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi ditiap
operasi maupun pemeriksaan.
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
5. Sebagai alat untuk pelatihan kerja.

Pembuatan peta proses operasi memiliki prinsip-prinsip yang harus ditaati agar peta proses operasi
yang digambarkan dengan baik.

1. Pada baris paling atas atau pada bagian kepala ditulis dengan jelas jenis peta, yaitu peta proses
operasi yang diikuti dengan identifikasi lain seperti; nama objek, nama pembuat peta, tanggal
dipetakan, keadaan dari peta yang dibuat, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal yang sesuai menunjukan
kedalam urutan tempat material tersebut kemudian diproses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah sesuai urutan prosesnya.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan operasi
terkait.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya
sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

Analisis suatu peta proses operasi dilakukan setelah pemetaan selesai. Pada tahap analisis ini
memiliki maksud untuk mencari kelemahan-kelemahan untuk kemudian dikoreksi serta memiliki
tujuan untuk mendapatkan rancangan yang lebih baik. Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar
hal-hal tersebut terlaksana dengan baik, yaitu melalui analisis sistematik dan kritis. Berikut
merupakan empat hal yang perlu diperhatikan:

29
3

Berikut ini merupakan kegiatan yang terdapat didalam OPC, antara lain:

1. Operasi

Kegiatan yang dilakukan pada operasi saat membuat produk, seperti mengukur, memotong,
mengiris, membentuk, merakit dan lain-lain. Pada penggunaan operasi didalam operation
process chart, dapat dengan mudah mengetahui ada berapa operasi yang terdapat atau yang
tersedia untuk membuat suatu produk hingga produk tersebut menjadi barang jadi.

2. Pemeriksaan

Kegiatan pemeriksaan yang terjadi pada produk yang akan di periksa kualitas maupun
kuantitasnya. Tujuan diadakanya pemeriksaan pada operation process chart yaitu untuk
mengetahui apakah bahan tersebut baik digunakan dan dapat diproses lebih lanjut, jika bahan
tersebut tidak bisa digunakan maka harus diganti oleh bahan yang sudah diperiksa terlebih
dahulu.

3. Transportasi

Kegiatan transportasi dilakukan apabila komponen atau perlengkapan mengalami perpindahan


tempat yang bukan termasuk kedalam bagian operasi.

4. Aktivitas gabungan

Gabungan antara assembling dan pemeriksaan dilakukan secara bersamaan.

5. Penyimpanan

Jika suatu benda atau komponen disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jika akan
diambil biasanya harus berdasarkan rekomendasi atau izin terlebih dahulu.

Berikut ini merupakan kegunaan dari peta proses operasi adalah sebagai berikut:

1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.


2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi ditiap
operasi maupun pemeriksaan.
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
5. Sebagai alat untuk pelatihan kerja.

3.1.2. Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana
secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Pemasaran berarti
bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potential dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Kotler, 2001 [8]). Sehingga dapat dikatakan
bahwa keberhasilan
3

pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potential.

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui
adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya (Stanton, 2001 [10]). Cara dan falsafah baru ini
disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
a) Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen atau pasar.
b) Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan dan bukannya
volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
c) Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara
organisasi.

Konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha,
2005 [9]). Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting
dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume
penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah
berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.

Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba,
atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini
berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan (Swastha,
2005 [9]). Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian
meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru
melakukan bagaimana caranya memuaskan.

Potential market adalah perkiraan jumlah uang yang akan masuk kesuatu bisnis dari pelanggan
yang membeli produk atau jasa. Perkiraan jumlah potensi pasar hanya sangat bergantung kepada
informasi mengenai pelanggan yang dikumpulkan dan asumsi yang terkait. Market share adalah
bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, biasanya dinyatakan
dalam persentase. Market share juga adalah persentase total dari penjualan suatu perusahaan (dari
seluruh sumber) dengan total penjualan jasa ataupun produk dalam industri.

3.1.2.1. Market potensial

Potensi pasar adalah nilai maksimum dari konsumen yang dapat ditarik dari pasar, tentunya
dengan definisi pasar yang jelas. Potensi pasar ini biasanya terdiri dari market demand yang ada
ditambah pasar yang masih belum tergarap (un-tapped market potential). Adanya pasar yang
belum tergarap ini biasanya disebabkan oleh hal-hal seperti rendahnya awareness, baik dari sisi
product awareness maupun pengertian yang menyeluruh mengenai keuntungan produk yang ada.
Potensi pasar yang belum tergarap juga disebabkan oleh karena ketidaktersedianya produk di
pasaran. Selain itu kemampuan konsumen untuk menggunakan produk tersebut juga dapat
membuat adanya potensi pasar yang belum tergarap.
3

3.1.2.2. Market share


Strategi pemasaran 4P merupakan strategi pemasaran yang pertama kali di cetuskan oleh Neil
Borden. 4P dikenal sebagai marketing mix yang merupakan konsep dasar dari marketing.
Marketing mix disini didefinisikan sebagai alat marketing yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan bisnisnya, yang terdiri atas empat level keputusan marketing yang mencakup
product, price, promotion dan place. Jerome McCarthy kemudian mengembangkan framework
untuk pengambilan keputusan marketing berdasarkan 4P. Berikut adalah detail dari 4P.

a) Product (produk), produk merupakan sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen,
yang dapat berupa suatu barang atau jasa. Yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu
produk:
1) Design produk
2) Kualitas produk
3) Merek produk
4) Kemasan dan label produk
5) Layanan yang diberikan, misalnya layanan purna jual
6) Garansi
7) Pengembalian barang
8) Mengelola produk untuk menghadapi siklus produknya

b) Price (harga), harga merupakan nilai yang konsumen bayar untuk suatu produk.Yang perlu
diperhatikan untuk harga suatu produk:
1) Strategi dan taktik harga
2) Harga diskon untuk distributor
3) Harga diskon untuk konsumen
4) Pilihan pembayaran

c) Promotion (promosi), promosi merupakan komunikasi marketing untuk yang dapat berupa
iklan dan press release. Yang perlu dipikirkan untuk promosi:
1) Proporsi promosi yang dilakukan
2) Pesan yang ingin disampaikan
3) Media promosi yang dilakukan
4) Seberapa sering promosi dilakukan

d) Place (lokasi), lokasi merupakan bagaimana konsumen dapat mengakses produk kita. Yang
perlu diperhatikan untuk lokasi:
1) Strategi yang digunakan, misalnya apakah semua pihak dapat menjual atau hanya pihak-
pihak khusus yang dapat menjual
2) Distribusi produk
3) Inventory
4) Pengiriman dan penyimpanan barang

3.1.3. Routing sheet

Pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam
memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990
[10]). Pengurutan produksi menjadi tulang punggung kegiatan produksi yang merupakan
pengumpulan kembali semua data yang dikembangkan oleh rekayasawan proses dan alat
komunikasi pokok antara rekayasawan produk dan orang produksi. Routing sheet ini sering
disebut juga dengan lembar proses atau lembar operasi.
3

Routing sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung
jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk yang diinginkan.
Data yang diperlukan dalam perhitungan routing sheet ini adalah urutan operasi dari setiap
komponen, nama atau jenis peralatan yang digunakan, persentase scrap dan efesiensi pabrik
(Apple, 1990 [10]). Urutan operasi pada routing sheet ini didasarkan pada urutan operasi yang ada
pada peta proses operasi. Informasi-informasi yang diperoleh dari perhitungan routing sheet adalah
dapat mengetahui kapasitas alat teoritis, jumlah unit yang disiapkan, produk dengan efesiensi serta
jumlah mesin teoritis.

Lembar urutan proses atau lembar operasi adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam
memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990
[10]). Lembar urutan proses terutama ditujukan untuk mengetahui jumlah mesin atau peralatan
produksi yang diperlukan dalam memenuhi jumlah produksi yang diinginkan dengan
memperhatikan persentase bahan baku yang terbuang, kapasitas mesin atau peralatan dan efisiensi
departemen atau pabrik.

3.1.4. Multi product process chart (MPPC)

MPPC (multi product process chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan untuk
masing- masing komponen yang akan diproduksi. Peta MPPC juga dapat berguna sebagai
gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap produk yang ada
pada waktu proses tertentu sehingga diperoleh informasi tentang kesamaan proses dari setiap
produk dengan yang lainya. Berdasarkan MPPC juga dapat diketahui aliran balik (back tracking)
dan pola aliran yang tidak sesuai dengan urutan proses (Apple, 1990 [10]).

Informasi yang dapat diperoleh dari MPPC ini adalah jumlah aktual mesin yang dibutuhkan.
Terdapat ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam MPPC, diantaranya adalah pembulatan ke
atas jika angka dibelakang koma dibagi dengan angka didepan koma jika lebih besar dari 0.1 maka
dilakukan pembulatan keatas. Ketentuan lainnya adalah pembulatan ke bawah jika angka
dibelakang koma lebih kecil dari 0.1 dan jika jumlah mesin teoritis lebih kecil dari satu maka
dibulatkan menjadi 1.

Biasanya multi product process chart sangat berguna sebagai petunjuk teman kerja dalam suatu
proses produksi dan terdapat pula kegunaan lainnya. Fungsi lain dari MPPC diantaranya adalah
untuk menghitung jumlah mesin atau mesin teoritis, untuk keperluan membuat setiap komponen,
menentukan jumlah mesin setiap unit dan jumlah operator (Apple, 1990 [10]). Dengan membuat
diagram ini dapat diperoleh gambaran umum mengenai tata letak mesin atau fasilitas produksi yang
seharusnya dirancang. Berdasarkan peta tersebut akan dapat dipelajari dan dianalisis dua hal yang
memiliki pengaruh yang cukup nyata dalam perancangan tata letak.
3

3.2. Pengumpulan data

Berikut merupakan data waktu operasi produk kursi rotan yang dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah
ini.

Tabel 3.1−Waktu operasi produk Kursi rotan

Waktu
Operasi Aktifitas
(detik)
O-1 Pengupasan rotan 200
O-2 Pengukuran rotan 30
O-3 Pemotongan rotan untuk rangka kursi 50
O-4 Pembentukan rotan untuk rangka kursi 300
O-5 Pengukuran rotan untuk pegangan kursi 30
O-6 Pemotongan rotan untuk pegangan kursi 50
O-7 Pembentukan rotan untuk pegangan kursi 300
O-8 Perakitan rangka kursi dengan pegangan kursi 240
O-9 Pengukuran besi untuk kaki kursi 30
O-10 Pemotongan besi untuk kaki kursi 90
O-11 Pembentukan untuk kaki kursi 300
O-12 Perakitan kaki kursi dengan rangka kursi 200
O-13 Pengukuran rotan untuk bantalan duduk dan sandaran 30
O-14 Pemotongan rotan untuk bantalan duduk dan sandaran 30
O-15 Pembentukan rotan untuk bantalan duduk dan sandaran 300
O-16 Perakitan bantalan duduk dan sandaran dengan rangka kursi 300
O-17 Pemernisan kursi 200
I-1 Pemeriksaan kursi 120
O-18 Pelabelan kursi 60
O-19 Pengemasan kursi 60
Total 2800

Berikut merupakan data waktu operasi produk meja rotan yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah
ini.

Tabel 3.2−Waktu operasi produk Meja rotan

Waktu
Operasi Aktifitas
(detik)
O-1 Pengukuran rotan untuk rangka meja 30
O-2 Pemotongan rotan untuk rangka meja 120
O-3 Pengukuran rotan untuk kaki meja 30
O-4 Pemotongan rotan untuk kaki meja 90
O-5 Perakitan rangka meja dengan kaki meja 240
O-6 Pengukuran rotan untuk rangka bawah meja 30
O-7 Pemotongan rotan untuk rangka bawah meja 120
O-8 Perakitan rangka bawah meja dengan rangka meja 240
O-9 Pengukuran triplek untuk alas meja 30
O-10 Pemotongan triplek untuk alas meja 90
O-11 Perakitan alas meja dengan meja 180
O-12 Pengukuran kaca 30
O-13 Pemotongan kaca 70
O-14 Perakitan kaca dengan meja 100
O-15 Pemernisan meja 200
3

Tabel 3.2−Waktu operasi produk Meja rotan (lanjutan)

Waktu
Operasi Aktifitas
(detik)
I-1 Pemeriksaan meja 120
O-16 Pelabelan meja 60
O-17 Pengemasan produk 60
Total 2410

(Bagian ini sengaja dikosongkan)


3

3.3 Pengolahan Data

3.3.1 Operation Process Chart (OPC)

Berikut adalah operation process chart dari produk kursi rotan dapat dilihat pada gambar 3.1
dibawah ini.

PETA PROSES OPERASI

NAMA OBJEK : KURSI ROTAN


NOMOR PETA :1
DIPETAKAN OLEH : NURFAZA SAGARA
TANGGAL DIPETAKAN : 31 MARET 2022 [  ] Sekarang [ ] Usulan

Bantalan duduk dan


Kaki Kursi Pegangan Tangan Rangka Kursi
sandaran

200" Pengupasan
30" Pengukuran 30" Pengukuran
30" Pengukuran
O-13 O-9 O-5 O-1
0% 0% Meja pengukuran,
Meja pengukuran, Meja pengukuran, 0% 1% Bak air, Mesin
Pensil, Meteran
Pensil, Meteran Pensil, Meteran kupas

30" 30" Pengukuran


Pemotongan 90" Pemotongan 50" Pemotongan
O-6 O-2
O-14 O-10
Meja Meja pengukuran,
2% Meja pemotongan,
Meja 3% pemotongan, 2% Pensil, Meteran
Mesin potong 0%
pemotongan, Mesin potong
Mesin potong

Pembentukan Pembentukan 50" Pemotongan


300" 300" Pembentukan 300"

O-15 O-11 O-7 O-3


Meja Meja
0% 0% Meja 0% 2% pemotongan,
pembentukan pembentukan Meja Mesin potong
pembentukan

300" Pembentukan
O-4

0% Meja
pembentukan

Paku
Assembly 1

240" Perakitan
O-8
Meja perakitan,
1% bor

Paku
Assembly 2

200" Perakitan
O-12
Meja perakitan,
1% bor

Assembly 3 Paku

300" Perakitan

O-16
Meja perakitan,
2% bor

200" Pemernisan
O-17

0% Meja pemernisan

120" pemeriksaan

I-1
Meja
0% pemeriksaan

60" Pelabelan
O-18

0% Meja pelabelan

60" Pengemasan

O-19
0%
Meja pengemasan

Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu (detik)

19 2680
Operasi

Inspeksi 1 120

1 -
Penyimpanan

Jumlah 21 2800

Gambar 3.1—Operation process chart produk Kursi rotan


3

Berikut adalah operation process chart dari produk meja rotan dapat dilihat pada gambar 3.2
dibawah ini.

PETA PROSES OPERASI

NAMA OBJEK : MEJA ROTAN


NOMOR PETA 2
DIPETAKAN OLEH : NURFAZA SAGARA
TANGGAL DIPETAKAN : 1 APRIL 2022 [  ] Sekarang [ ] Usulan

Kaca Meja Alas Meja Rangka Bawah Meja Kaki Meja Rangka Atas Meja

30" Pengukuran
30" Pengukuran 30" Pengukuran 30" Pengukuran
30" Pengukuran
O-12 O-9 O-6 O-3 O-1
0% 0% 0% 0% Meja pengukuran, 0%
Meja pengukuran, Meja pengukuran, Meja pengukuran, Meja pengukuran,
Pensil, Meteran
Pensil, Meteran Pensil, Meteran Pensil, Meteran Pensil, Meteran

70" 90" 120" Pemotongan


Pemotongan Pemotongan 120" Pemotongan 90" Pemotongan
O-4 O-2
O-13 O-10 O-7
Meja Meja Meja Meja Meja
4% 6% 3% pemotongan,
pemotongan, pemotongan, 3% pemotongan, 2% pemotongan,
Mesin potong
Mesin potong Mesin potong Mesin potong Mesin potong

Paku
Assembly 1
240" Perakitan

O-5
Meja perakitan,
1%
bor

Paku
Assembly 2
240" Perakitan
O-8
Meja perakitan,
1% bor

Paku
Assembly 3
180" Perakitan
O-11
Meja perakitan,
1% bor

lem
Assembly 4
100" Perakitan
O-14
Meja perakitan
1%

200" Pemernisan

O-15
Meja pemernisan,
0% bor

120" pemeriksaan

I-1
Meja
0% pemeriksaan

60" Pelabelan

O-16

0% Meja pelabela

60" Pengemasan
O-17

0% Meja pengemasan

Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu (detik)

20 2290
Operasi
Inspeksi
1 120

Penyimpanan 1 -

Jumlah 22 2410

Gambar 3.2—Operation process chart produk Meja rotan


3

3.3.2. Peramalan

Data demand yang digunakan adalah selama 12 periode, data tersebut didapat dari proses
peramalan menggunakan data 48 periode sebelumnya. Jenis pola data yang terbentuk adalah
horizontal sehingga metode peramalan yang digunakan meliputi single single moving average,
single exponential smoothing dan regresi linear. Dari hasil perhitungan terhadap metode-metode
yang digunakan dapat terlihat hasil peramalan mendatang dan hasil ukuran kesalahan terhadap data
tersebut. Perbandingan nilai error ini yaitu membandingkan nilai MAPE. nilai MAPE dijadikan
patokan error terkecil karena relatif lebih mudah dibaca dibandingkan MAD dan MSE, karena
MAPE berbentuk persentase.. Berikut ini perbandingan error MAPE untuk single single moving
average, time series decomposition dan regresi linear.seperti dibawah ini:
a) Single moving average : 7.91
b) Time series decomposition : 6.81
c) Regresi linear : 7.34

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan nilai error terkecil yaitu metode time series decomposition
dengan nilai 6.81. Hasil tersebut menentukan bahwa metode time series decomposition adalah
metode terbaik yang dapat digunakan. Berikut merupakan data forecast yang dijadikan sebagai
data permintaan untuk 12 bulan kedepan yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini:

Tabel 3.3—Data demand selama 12 periode

Periode Demand
1 12702
2 13421
3 12651
4 12607
5 12854
6 13224
7 13510
8 13167
9 12964
10 12868
11 12866
12 12925
Total 155759

3.3.3. Kapasitas Produksi Terpasang

Berikut merupakan data hari kerja dan jam kerja dalam satu tahun yang dapat dilihat pada tabel 3.4
dibawah ini.

Tabel 3.4—Data hari kerja dan jam kerja

Jumlah minggu 48
Jumlah hari kerja 355
Jam kerja 8 Jam
3

Berikut merupakan proses penentuan total jam kerja dan kapasitas produk yang dapat dilihat pada
persamaan 3.1 dan 3.2 dibawah ini.

Total jam kerja = Hari kerja × Jam kerja (3.1)

Total jam kerja = 355×8 = 2840

demand
Kapasitas produk terpasang = (3.2)
total jam kerja
155759
Kapasitas produk terpasang = = 54.84 ~ 55 unit/jam
2840

3.3.2. Routing Sheet

Berikut merupakan routing sheet pada pembuatan produk kursi rotan yang dapat dilihat pada tabel
3.5 dibawah ini.

Tabel 3.5—Routing sheet produk Kursi rotan

No. Waktu Kapasitas Barang Barang Efesiensi Kebutuhan mesin


No Deskripsi Peralatan Scrap
Operasi (detik) mesin/jam diminta disiapkan mesin Teoritis Aktual
1 O-19 Pengemasan Meja pengemasan 60 60 0% 54.84 54.84 109% 0.91 1
2 O-18 pelabelan Meja pelabelan 60 60 0% 54.84 54.84 109% 0.91 1
3 I-1 pemeriksaan Meja pemeriksaan 120 30 0% 54.84 54.84 55% 3.34 4
4 O-17 pemernisan Meja pemernisan 200 18 0% 54.84 54.84 33% 9.28 10
5 O-16 perakitan Meja perakitan, bor 300 12 1% 54.84 55.40 22% 21.31 22
6 O-12 perakitan Meja perakitan, bor 200 18 1% 55.40 55.96 32% 9.66 10.00
7 O-8 perakitan Meja perakitan, bor 240 15 1% 55.96 56.52 27% 14.20 15
8 O-4 pembentukan Meja pembentukan 300 12.00 0% 56.52 56.52 21% 22.19 13
9 O-3 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 50 72 2% 56.52 57.68 125% 0.80 1
10 O-2 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 57.68 57.68 208% 0.48 1
11 O-1 pengupasan Bak air, pisau 200 18 1% 57.68 58.26 31% 10.48 11
12 O-7 pembentukan Meja pembentukan 300 12.00 0% 54.84 54.84 22% 20.89 11
13 O-6 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 50 72 2% 54.84 55.96 129% 0.78 1
14 O-5 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 55.96 55.96 214% 0.47 1
15 O-11 pembentukan Meja penyambungan, bor 300 12 0% 54.84 54.84 22% 20.89 11
16 O-10 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 90 40 3% 54.84 56.54 71% 2.00 2
17 O-9 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 56.54 56.54 212% 0.47 1
18 O-15 Pembentukan Meja pembentukan 300 12 0% 54.84 54.84 22% 20.89 11
19 O-14 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 30 120 2% 54.84 55.96 214% 0.47 1
20 O-13 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 55.96 55.96 214% 0.47 1

Total waktu 2920 Total mesin 129

Berikut ini merupakan contoh perhitungannya:

a) Menghitung jumlah produksi mesin dalam satu jam


waktu kerja perjam
Kapasitas mesin operasi 1 = (3.3)
waktu operasi

3600
Kapasitas mesin operasi 1 = =60
60
4

b) Menghitung bahan yang


(3.4)
diminta DMoperasi 1 (unit) =

DSoperasi-1 DMoperasi 1 = 54.84

c) Menghitung jumlah bahan yang disiapkan


DM operasi 1
DSoperasi 1 (unit) = (3.5)
(100-persentase scrap)

54.84
DSoperasi 1 (unit) =
(100%-0%) = 54.84

d) Menghitung efisiensi mesin


𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛
Efisiensi mesin =
𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 (3.6)

60
Efisiensi mesin operasi 1 =
54.84 = 109 %

e) Menghitung kebutuhan mesin teoritis


Barang disiapkan
)
Jika efisiensi mesin ≥ 100 % = Barang disiapkan , atau < 100 % = (kapasitas mesin (3.7)
kapasitas mesin efisiensi mesin
54.84
efisiensi mesin > 100 % = =0.91
KMToperasi 1 60

f) Menghitung kebutuhan mesin aktual

Roundup KMTi (unit)


(3.8)

Roundup KMToperasi 1 0.91 = 1

Berikut merupakan routing sheet pada pembuatan produk Kemasan bolu yang dapat dilihat pada
tabel 3.6 dibawah ini.

Tabel 3.6—Routing sheet produk Meja rotan

No. Waktu Kapasitas Barang Barang Efesiensi Kebutuhan mesin


No Deskripsi Peralatan Scrap
Operasi (detik) mesin/jam diminta disiapkan mesin Teoritis Aktual
1 O-17 Pengemasan Meja pengemsan 60 60 0% 54.84 54.84 109% 0.91 1
2 O-16 pelabelan Meja pelabelan 60 60 0% 54.84 54.84 109% 0.91 1
3 I-1 pemeriksaan Meja pemeriksaan 120 30 0% 54.84 54.84 55% 3.34 4
4 O-15 pemernisan Meja pemernisan 200 18 0% 54.84 54.84 33% 9.28 10
5 O-14 perakitan Meja perakitan, bor 100 36 1% 54.84 55.40 65% 2.37 3
6 O-11 perakitan Meja perakitan, bor 180 20 1% 55.40 55.96 36% 7.83 8
7 O-8 perakitan Meja perakitan, bor 240 15 1% 55.96 56.52 27% 14.20 15
8 O-5 perakitan Meja perakitan, bor 240 15 1% 56.52 57.09 26% 14.49 15
9 O-2 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 120 30 3% 57.09 58.86 51% 3.85 4
10 O-1 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 58.86 58.86 204% 0.49 1
11 O-4 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 90 40 2% 54.84 55.96 71% 1.96 2
12 O-3 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 55.96 55.96 214% 0.47 1
13 O-7 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 120 30 3% 54.84 56.54 53% 3.55 4
14 O-6 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 56.54 56.54 212% 0.47 1
15 O-10 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 90 40 6% 54.84 58.35 69% 2.13 3
16 O-9 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 58.35 58.35 206% 0.49 1
17 O-13 pemotongan Meja pemotongan, mesin potong 70 51.43 4% 54.84 57.13 90% 1.23 2
4

Tabel 3.6—Routing sheet produk Meja rotan (lanjutan)

No. Waktu Kapasitas Barang Barang Efesiensi Kebutuhan mesin


No Deskripsi Peralatan Scrap
Operasi (detik) mesin/jam diminta disiapkan mesin Teoritis Aktual
18 O-12 pengukuran Meja pengukuran, pensil, meteran 30 120 0% 57.13 57.13 210% 0.48 1

Total waktu 1840 Total mesin 77

Berikut ini merupakan contoh perhitungannya:

a) Menghitung jumlah produksi mesin dalam satu jam


waktu kerja perjam
Kapasitas mesin operasi 1 = (3.3)
waktu operasi

3600
Kapasitas mesin operasi 1 = =60
60

b) Menghitung bahan yang diminta DMoperasi 1 (unit) = DSoperasi-1 DMoperasi 1 = 54.84


Menghitung jumlah bahan yang disiapkan (3.4)

c)

DM operasi 1
DSoperasi 1 (unit) = (100-persentase scrap)
(3.5)

54.84
DSoperasi 1 (unit) = (100%-0%) = 54.84

d) Menghitung efisiensi mesin

Efisiensi mesin = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛


(3.6)
𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

Efisiensi mesin operasi 1 = 60 = 109 %


54.84

e) Menghitung kebutuhan mesin teoritis


Barang disiapkan
)
Jika efisiensi mesin ≥ 100 % = Barang disiapkan , atau < 100 % = (kapasitas mesin (3.7)
kapasitas mesin efisiensi mesin

54.84
KMToperasi 1 (unit) efisiensi mesin > 100 % = =0.91
60

f) Menghitung kebutuhan mesin aktual

Roundup KMTi (unit)


(3.8)
Roundup KMT operasi 1 (0.91) = 1
4

3.3.3. Multi Product Process Chart

Berikut adalah MPPC dari produk kemasan teh dan kemasan bolu:

Multi Product Process Chart


PABRIKASI ASSEMBLING
Kursi RotanMeja RotanKursi RotanMeja RotanKursi RotanMeja Rotan Jumlah mesin Rak Sepatu dan Rak Barang
MESIN Bantalan Duduk danRangka
Sandaran
Pegangan Tangan Atas Meja Kaki Meja Rangka Bawah Meja
Rangka Kursi Kaki Kursi Alas Meja Kaca Meja Assembling 2 Assembling 3 Assembling 1 Assembling 2 Assembling 3 Assembling 4 Jumlah Mesin Jumlah Mesin
Assembling 1

Receiving

O-1 11
Meja pengupasan 11 11
1 1 1 1 1 1 1 11
Meja pengukuran 1 O-9O-12 5
O-2O-5O-9O-13O-1O-3O-6 4
9
Meja pengukuran 2

1 4 3
1 2 1 4 2
O-2 O-4 O-7 O-10
Meja pemotongan 1 O-3 O-6 O-10 O-14
5
20
2
15
PABRI

Meja pemotongan 2 O-13

13 11 11 11
Meja pembentukan 1 O-4O-7 O-11 O-15
46
46
Storage

15 10 22 15 8
15
O-8 O-12 O-16
Meja perakitan 1 O-5 O-8 O-11 47
3 88
Meja perakitan 2 O-14
41
10
Meja pemernisan 1 O-17 10
10 20
Meja pemernisan 2 O-15 10
4
ASSEMB

Meja pemeriksaan 1 I-1 4


4 8
I-1 4
Meja pemeriksaan 2

1
Meja pelabelan 1 O-18 1

1 2
Meja pelabelan 2 O-16 1

Meja pengemasan 1 O-19


1
2
1
Meja pengemasan 2 O-17 1

Storage

Shipping

Total mesin keseluruhan 206

Gambar 3.3—Multi product process chart produk kursi rotan dan meja rotan

(Bagian ini sengaja dikosongkan)


4

3.3.4. Pemasaran

Produk yang dipasarkan adalah kursi rotan dan meja rotan, potensi pasar dari produk kursi rotan
dan meja rotan ini sangat besar, dengan desain yang inovatif dan harga yang ditawarkan lebih
ekonomis. Hal tersebut dapat menjadi nilai lebih dan dapat menarik konsumen lebih banyak lagi.
Market share dari produk kursi rotan dan meja rotsn ini dapat dilihat dari desain produk tersebut
yang memiliki desain yang inovasi dan penggunaan kualitas bahan yang baik. Harga dari kedua
produk tersebut terjangkau tetapi tetap tidak menghilangkan segi kualitasnya yang tetap
berkompetitif. Produk ini dipromosikan melalui toko-toko furniture, kemudian akan di iklankan
didalam tv dan media sosial. Lokasi dipasarkan produk ini terletak didaerah yang terdapat banyak
pasar tradisional dan took-toko furniture.

3.4. Analisis

3.4.1. Analisis Kapasitas Produksi Terpasang


Kapasitas produk terpasang dari kedua produk yang diproduksi oleh PT. SAFA FURNITURE
yaitu sebesar 60.42 atau 61 unit per hari. Dilihat dari hasil kapasitas produk dapat menghitung
barang yang disiapkan pada awal routing sheet, dimana barang yang telah disiapkan itu dapat
memenuhi permintaan konsumen.

3.4.2. Analisis Routing Sheet


Pada routing sheet produk kursi rotan memiliki kapasitas mesin aktual sebanyak 84 mesin,
sedangkan produk meja rotan memiliki kapasitas mesin aktual sebanyak 24 mesin. Jumlah mesin
yang didapatkan tersebut diperoleh dari perhitungan barang yang disiapkan dibagi dengan
kapasitas mesin per jam kemudian hasil ditersebut dibandingkan dengan nilai efisiensi dari mesin
yang digunakan. Dalam perhitungan routing sheet tersebut terlihat jumlah mesin yang digunakan
setiap proses berbeda-beda. Jumlah mesin aktual pada routing sheet tidak dapat digunakan secara
langsung dalam perancangan tata letak fasilitas mesin, karena jumlah tersebut masih dalam setiap
komponen. Sehingga diperlukan multi product process chart (MPPC) untuk mengetahui jumlah
mesin dalam kelompok yang sama.

3.4.3. Analisis Multi Product Process Chart

3.4.4. Analisis Pemasaran

Peramalan permintaan yang digunakan pada produk kursi rotan dan meja rotan ini adalah peramalan
12 bulan kedepan yang didapatkan dari proses peramalan menggunakan metode time series
decomposition dengan metode tingkat kesalahan mean absolute percentage error. Total peramalan
permintaan yang didapatkan dari produk kursi rotan dan meja rotan ini sebesar 155759 produk/
tahun. Produk yang dibuat oleh PT. SAFA FURNITURE ini dipasarkan diseluruh kota indonesia,
karena lebih banyak yang membutuhkan produk tersebut. Market share dari PT. SAFA
FURNITURE ini adalah toko-toko furniture dan mall, agar produk yang dibuat ini mudah
ditemukan oleh para pelanggan yang membutuhkan.
4

(Halaman ini sengaja dikosongkan)


Bab 4
Aspek
Produksi

4.1. Landasan Teori

4.1.1. Luas Lantai Produksi

Luas lantai produksi digunakan untuk megelola suatu barang dari awal bahan baku sampai bahan
jadi. Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lantai yang akan digunakan dalam
perencanaan tata letak fasilitas dan perusahaan yang akan didirikan. Dalam melakukan
perencanaan tata letak fasilitas, ada beberapa luas lantai yang dibutuhkan. Luas lantai tersebut
terdiri dari luas lantai gudang bahan baku (recieving), luas lantai mesin, luas lantai gudang bahan
jadi (Shipping), luas lantai perkantoran dan luas lantai fasilitas. Selain luas lantai, ada hal yang
ditentukan juga yaitu model tumpukan dan rak. Tumpukan digunakan untuk material yang rata-
rata mempunyai dimensi yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk dimasukan kedalam
suatu wadah tertentu, sedangkan untuk material yang menggunakan model penyimpanan
menggunakan rak, digunakan untuk material yang berdimensi kecil. Dalam menghitung kebutuhan
luas lantai terdapat pula masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan
mempengaruhi terhadap luas lantai tersebut.

4.1.1.1. Luas Lantai Gudang Bahan Baku

Luas lantai untuk menyimpan barang, bahan atau material yang akan digunakan dalam produksi
disebut luas lantai gudang bahan baku. Luas lantai gudang bahan baku terbagi menjadi dua model,
yaitu model tumpukan dan model rak. Untuk menggambarkan dari cara penyimpanan bahan baku
digudang, diperlukan gambar bagaimana cara penyimpanan material tersebut baik model
tumpukan maupun model rak sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan.

4.1.1.2. Luas Lantai Mesin

Luas lantai mesin adalah tempat untuk penempatan mesin yang akan digunakan pada proses
produksi pada suatu perusahaan. Luas lantai mesin (pabrikasi dan Assembling) juga perlu
perhitungan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. Data yang diperlukan
dalam perhitungan luas lantai antara lain adalah:
a) Nama Mesin atau Peralatan.
b) Jumlah Mesin atau Peralatan.
c) Ukuran Mesin atau Peralatan

45
4

4.1.1.3. Luas Lantai Bahan Jadi

Luas lantai bahan jadi adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk menyimpan barang jadi atau
barang yang sudah melewati suatu proses produksi. Data yang diperlukan dalam perhitungan luas
lantai barang jadi antara lain adalah nomor komponen, nama komponen dan tipe barang jadi.
Langkah-langkah perhitungan luas lantai gudang barang jadi adalah sebagai berikut:
a) Tentukan ukuran kemasan yaitu dimensi dari kemasan untuk tempat produk jadi perusahaan.
b) Tentukan produksi jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk periode tertentu
didasarkan pada produksi per jam dari perusahaan.
c) Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode tertentu.
d) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan.
e) Tentukan allowance.
f) Tentukan total luas lantai.

4.1.1.4. Luas Lantai Perkantoran

Dalam perhitungan luas lantai, terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari perkantoran
dan pelayanan pabrik yaitu:
a) Bagian umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya tool room (tempat
penyimpanan peralatan), tool crib (tempat menyimpan atau memperbaiki peralatan yang
rusak), ruang rapat, ruang tunggu, dan sebagainya.

b) Bagian produksi, merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya teknik
industri (standar kerja, metoda, material handling, process quality control (Receiving, in
process, finished good), plan engineering.)

c) Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan orang, misalnya
fasilitas kesehatan, kantin, WC atau kamar mandi, daerah rekreasi atau taman, lapangan parkir,
telepon umum, dan lain-lain.

d) Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan fasilitas fisik
bangunan, peralatan, utilitas, dan sebagainya, misalnya fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga,
garasi, pemadam kebakarn, bengkel peralatan, dan sebagainya.

4.1.1.5. Luas Lantai Fasilitas

Luas lanatai fasilitas adalah suatu luas lantai yang digunakan untuk fasilitas diluar perkantoran.
Dalam memilih fasilitas pelayanan harus disesuaikan dengan kondisi manajemen perusahaan
yang direncanakan. Sebagai gambaran berikut ini disajikan jenis fasilitas pelayanan:
a) Ruang rapat atau gedung serbaguna
b) Ruang tamu
c) Musholla
d) Kantin
e) Balai pengobatan
f) Lapangan parkir umum perusahaan
g) Lapangan parkir pabrik
4

4.1.2. Model Tumpukan

Model tumpukan dalam suatu perusahaan sangat di perlukan, karena dengan model tumpukan yang
benar akan meminimasi luas lantai suatu perusahaan. Perhitungan luas lantai bahan baku model
tumpukan menggunakan data komponen utama, hal ini dikarenakan komponen-komponen utama
memiliki dimensi yang panjang dan lebar atau dengan kata lain mempunyai ukuran yang besar
sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan model rak. Luas lantai bahan baku model
tumpukan menggunakan data dari routing sheet. Data-data untuk perhitungan luas lantai gudang
bahan baku model tumpukan yaitu nomor komponen, nama komponen, tipe material, ukuran
terima material, volume material, produksi per-hari, tinggi tumpukan (1 m), dan kelonggaran
sebesar 200%. Langkah-langkah perhitungan luas lantai model tumpukan adalah:
a) Menentukan potongan per material (berapa banyak material diterima atau dibeli dapat
dipotong- potong sesuai dengan ukuran bahan baku yang akan dibuat).
b) Menentukan material per jam, yaitu material yang harus disediakan dalam satu jam produksi.
c) Menentukan material per satu periode, yaitu menentukan material dalam satu periode.
Penentuan periode didasarkan pada periode penerimaan material,kapasitas maksimum dari
lahan dan karakteristik material.
d) Menentukan material per unit, yaitu material yang akan diterima untuk disimpan di gudang.
e) Menentukan volume kebutuhan, yaitu volume keseluruhan dari material yang akan disimpan di
gudang untuk satu periode.

4.1.3. Activity Relation Chart (ARC)

Setiap kegiatan activity relation chart saling berintegrasi antara satu dengan lainnya dan paling
penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan ruang untuk melaksanakan
aktivitas atau kegiatan produksi, administrasi, Assembling, Inventory dan sebagainya. Teknik yang
digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antara aktivitas yang ada adalah Activity
Relation Chart (ARC). Hubungan ini digambarkan dengan menggunakan lambang warna atau
huruf. Hubungan antara aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antara aktivitas
tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1—Tingkat kepentingan

No Tingkat Kepentingan Kode Warna


1 Mutlak Penting A Merah
2 Penting Tertentu E Kuning
3 Penting I Hijau
4 Biasa U Biru
5 Tidak Penting O Putih
6 Tidak Diinginkan X Coklat

Adapun alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Menggunakan catatan yang sama.
b) Menggunakan personil yang sama.
c) Menggunakan ruangan yang sama.
d) Tingkat hubungan yang sama.
e) Lain-lain yang mungkin perlu.
4

4.2. Pengumpulan Data

4.2.1. Pengumpulan Data Komponen Utama

Berikut ini adalah pengumpulan data komponen utama dari produk kursi rotan pada tabel 4.2:

Tabel 4.2—Pengumpulan data komponen utama produk kursi rotan

Ukuran terima (cm) Ukuran pakai (cm)


No. Komponen Nama komponen Tipe bahan
P L T Isi P L T Isi
A1 Rangka Kursi Rotan batang 300 3 3 100 280 3 3 1
A2 Pegangan Kursi Rotan batang 300 2 2 100 140 2 2 1
A3 Kaki Kursi Besi 200 3 3 50 190 3 3 1
A4 Bantalan Duduk dan Sandaran Rotan polis 300 1 1 100 250 1 1 1

Tabel 4.2—Pengumpulan data komponen utama produk kursi rotan (lanjutan)

Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
58.26 2330.4 2331
55.96 2238.4 2239
56.54 2261.6 2262
55.96 2238.4 2239

Berikut ini adalah pengumpulan data komponen utama dari produk meja rotan pada tabel 4.3:

Tabel 4.3—Pengumpulan data komponen utama produk meja rotan

Ukuran terima (cm) Ukuran pakai (cm)


No. Komponen Nama komponen Tipe bahan
P L T Isi P L T Isi
A1 Rangka Atas Meja Rotan batang 300 3 3 100 120 3 3 1
A2 Kaki Meja Rotan batang 300 3 3 100 50 3 3 1
A3 Rangka Bawah Meja Rotan batang 300 3 3 100 120 3 3 1
A4 Alas Meja Tripleks 244 122 0.3 100 120 40 0.3 1
A5 Kaca Meja Kaca 153 122 0.5 30 120 40 0.5 1

Tabel 4.3—Pengumpulan data komponen utama produk meja rotan (lanjutan)

Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
58.86 2354.4 2355
55.96 2238.4 2239
56.54 2261.6 2262
58.35 2334 2334
57.71 2308.4 2309

4.2.3. Pengumpulan Data Mesin dan Ukurannya

Berikut ini adalah ukuran luas mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk kuri
yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4—Pengumpulan data ukuran mesin

Total Ukuran mesin (cm)


Departemen Nama mesin
kebutuhan Panjang Lebar
Meja pengupasan 11 100 80
Meja pengukuran 1 4 100 80
Pabrikasi Meja pengukuran 2 5 100 80
Meja pemotongan 1 5 100 80
4

Tabel 4.4—Pengumpulan data ukuran mesin (lanjutan)

Ukuran mesin (cm)


Departemen Nama mesin Total kebutuhan
Panjang Lebar
Meja pemotongan 2 15 100 80
Meja pembentukan 44 100 80
Pabrikasi Meja penyambungan 1 29 100 80
Meja penyambungan 2 29 100 80
Meja penghalusan 2 100 80
Meja perakitan 1 37 100 80
Meja perakitan 2 41 100 80
Meja pemernisan 1 10 100 80
Meja pemernisan 2 10 100 80
Meja pemeriksaan 1 4 100 80
Assembly Meja pemeriksaan 2 4 100 80
Meja pelabelan 1 1 100 80
Meja pelabelan 2 1 100 80
Meja pengemasan 1 1 100 80
Meja pengemasn 2 1 100 80

4.2.4. Data Ukuran Ruangan


Data ukuran ruang ini digunakan untuk menentukan besarnya suatu ruangan, baik pada ruangan
yang ada diperkantoran, fasilitas perkantoran maupun fasilitas non perkantoran. Berikut ini adalah
tabel data ukuran ruangan.

Tabel 4.5─Data ukuran ruangan

Ukuran ruangan (cm)


Departemen Ruangan Jumlah ruangan
p l
R. Direktur 600 500 1
R. Wakil direktur 600 500 1
R. Sekretaris 400 500 1
R. Manajer Keuangan 400 500 1
R. Manajer Pemasaran 400 500 1
R. Manajer Personalia 400 500 1
R. Manajer Produksi 400 500 1
R. Manajer Sistem informasi 400 500 1
R. Manajer logistik 400 500 1
Perkantoran R. Staff Administrasi 500 900 1
R. Staff Marketing 500 900 1
R. Staff HRD 500 900 1
R. Staff K3 500 900 1
R. Staff Perawatan 500 900 1
R. Staff Perencanaan Produksi 500 900 1
R. Staff QC 500 900 1
R. Staff sistem informasi 500 900 1
R. Staff Logistik 500 900 1
R. Meeting 500 500 1
R. Auditorium 1850 3000 1
R. Cleaning service 300 300 2
Front office & receptionis 350 500 1
fasilitas
Lobby 500 1000 1
perkantoran
Toilet perkantoran pria 300 200 2
Toilet perkantoran wanita 300 200 2
Pantry kantor 500 500 1
5

Tabel 4.5─Data ukuran ruangan (lanjutan)

Ukuran ruangan (cm) Jumlah


Departemen Ruangan
p l ruangan
Masjid 2500 2500 1
Tempat wudhu pria 800 400 1
Tempat wudhu wanita 800 400 1
Pos satpam 300 250 2
Parkir (direktur, w. direktur, sekre, manajer) 2000 2000 1
Parkir motor 2000 5100 1
Parkir kendaraan operasional 900 2000 2
Medical center 900 800 1
Training center 500 1500 1
Kantin 900 800 1
Area evakuasi 1700 1700 1
Fasilitas non
Gardu listrik 500 500 1
perkantoran
Ruang kontrol listrik 500 500 1
Toilet karyawan pria 300 200 2
Toilet karyawan wanita 300 200 2
Taman 1000 1000 1
Lapangan olahraga 3000 2000 1
Tempat pembuangan limbah 1000 1000 1
Pompa air 500 500 1
Loker karyawan pria 700 500 1
Loker karyawan wanita 700 500 1
Receiving - - 1
Pabrikasi - - 1
Pabrikasi Assembling - - 1
Shipping - - 1

4.3. Pengolahan Data

4.3.1. Luas Lantai Receiving Komponen Utama

Luas lantai Receiving komponen utama dipergunakan untuk menyimpan bahan baku utama atau
material utama yang akan digunakan dalam produksi. Berikut ini adalah perhitungan luas lantai
Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan yang ditunjukan oleh tabel 4.6
dibawah ini.

Tabel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan

No. Ukuran terima Ukuran pakai


Nama komponen Tipe bahan p l t Isi p l t Isi
komponen
Kursi rotan
A1 Rangka Kursi Rotan batang 300 3 3 1 280 3 3 1
A2 Pegangan Kursi Rotan batang 300 2 2 1 140 2 2 2
A3 Kaki Kursi Besi 200 3 3 1 190 3 3 4
A4 Bantalan Duduk dan Sandaran Rotan polis 300 1 1 1 250 1 1 1
Meja rotan
A1 Rangka Atas Meja Rotan batang 300 3 3 1 120 3 3 2
A2 Kaki Meja Rotan batang 300 3 3 1 50 3 3 4
A3 Rangka Bawah Meja Rotan batang 300 3 3 1 120 3 3 2
A4 Alas Meja Tripleks 244 122 0.3 1 120 40 0.3 1
A5 Kaca Meja Kaca 153 122 0.5 1 120 40 0.5 1
5

Tabel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)

Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
Kursi rotan
58.26 2330.4 2331
55.96 2238.4 1120
56.54 2261.6 566
55.96 2238.4 2239
T
abel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)

Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
Meja rotan
58.86 2354.4 1178
55.96 2238.4 560
56.54 2261.6 1131
58.35 2334 2334
57.71 2308.4 2309

Tabel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)

Jumlah
kebutuhan Luas
Ukuran tumpukan Total luas
komponen tump
Jenis lantai
15 u kan
komponen hari allowance
lantai
200% (cm2)
Volume Jumlah (cm2)
Unit Pack p k l k t k per tumpuka
Tumpukan n
Rotan batang 1266 1266 300 1 96 32 120 40 1280 1 28800 86400
Rotan polis 448 448 300 1 25 25 20 20 500 1 7500 22500
Besi 114 114 200 1 45 15 30 10 150 1 9000 27000
Triplek 467 467 488 2 244 2 35.1 117 468 1 119072 357216
Kaca 462 462 306 2 117.5 235 122 1 470 1 35955 107865
Total 600981

a) Produksi per jam


1) Produksi produk kursi rotan komponen rotan batang per jam didapat dari routing sheet,
yaitu sebesar 58.26

2) Produksi produk meja rotan komponen rotan batang per jam didapat dari routing sheet,
yaitu sebesar 58.86

b) Jumlah unit untuk produksi 5 hari


1) Produk kursi rotan komponen rotan batang
Jumlah unit produksi 5 hari = Produksi per jam × jam kerja × pengiriman perhari (4.1)
= 58.26 × 8 × 5
= 2330.4

2) Produk meja rotan komponen rotan batang


Jumlah unit produksi 5 hari = Produksi per jam × jam kerja × pengiriman perhari
= 58.86 × 8 × 5
= 2354.4

c) Jumlah unit untuk kebutuhan 5 hari


Produksi 5 hari
1) Rotan batang = (4.2)
isi dipakai

2331
= = 2331
1
5

Produksi 5 hari
2) Rotan batang =
isi dipakai

2354
= = 2354
1
d) Jumlah pack untuk kebutuhan 5 hari
Unit
1) Rotan batang =
isi diterima (4.3)

6320
= 100 = 64
Unit
2) Rotan polis =
isi diterima

2239
= 100 = 22

e) Volume tumpukan
1) Rotan batang = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas (4.4)
tinggi
= 21×50×50 = 2500

2) Rotan polis = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas


tinggi
= 1×100×100 = 10000
(4.5)
f) Jumlah tumpukan
jumlah pack keseluruhan
1) Rotan batang = volume tumpukan

64
=2500 = 0.025 dibulatkan menjadi 1

2) jumlah pack keseluruhan


Rotan polis = volume tumpukan

22
=10000 = 0.002 dibulatkan menjadi 1

g) Luas lantai tumpukan


1) Rotan batang = panjang × lebar × jumlah tumpukan (4.6)

= 120 × 150 × 6

= 108000 cm2

2) Rotan polis = panjang × lebar × jumlah tumpukan

= 90 × 80 × 3

= 21600 cm2

h) Luas lantai + allowance + toleransi.


1) Rotan batang = luas lantai tumpukan × 200% (4.7)

= 108000 × 200% = 324000 cm2

2) Rotan polis = luas lantai tumpukan × 200%

= 21600 × 200% = 64800 cm2


5

4.3.2. Luas Lantai Receiving Komponen Tambahan

Luas lantai Receiving komponen tambahan dipergunakan untuk menyimpan bahan baku
komponen tambahan yang akan digunakan dalam produksi. Berikut ini adalah luas lantai Receiving
komponen tambahan ditunjukan oleh tabel 4.8.

Tabel 4.7—Luas lantai Receiving komponen tambahan

Ukuran Terima
No. Tipe Kebutuhan unit Unit sedia
Nama Komponen Isi
Komponen Bahan per produk (%) awal p (cm) l (cm) t (cm)
(unit)
Kardus kemasan kursi
B1 Kardus 100 1 16 6 31 20
rotan
B2 Label kertas 50 1 30 20 10 100
B3 Lem kaca Each 10 300 ml 35 5 35 50
B4 Pernis Each 100 500 ml 20 10 20 30
B5 Label Plate 10 1 20 30 20 50

Tabel 4.7—Luas lantai Receiving komponen tambahan (lanjutan)

Kebutuhan Jumlah kebutuhan


Produksi Produksi Ukuran tumpukan
komponen komponen 5 Hari
per jam 5 hari
5 hari
(unit) (unit) Unit Pack p (cm) k l (cm) k t (cm) k
(unit)
54.84 439 439 439 22 168 4 168 4 186 3
54.84 439 219 219 5 50 5 30 5 30 5
63.83 511 51 51 2 50 5 50 5 50 5
63.83 511 255 255 9 100 5 50 5 100 5
63.83 511 51 51 2 100 5 75 5 100 5

Tabel 4.7—Luas lantai Receiving komponen tambahan (lanjutan)


Luas
Volume per Jumlah Total luas lantai + allowance + toleransi 200%
tumpukan
tumpukan tumpukan (cm2)
lantai (cm2)
48 1 28224 84672
125 1 1500 4500
125 1 2500 5000
125 1 5000 10000
125 1 7500 15000
Total 119172

Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai Receiving komponen tambahan dari produk kursi
rotan dan meja rotan yang dapat dilihat dibawah ini.
a) Produksi per jam
Produksi produk lem fox per jam didapat dari routing sheet, yaitu sebesar 61.00.

b) Jumlah unit untuk produksi 5 hari lem fox


Jumlah unit produksi 5 hari = Produksi per jam × jam kerja × pengiriman perhari (4.1)
= 61.00 × 8 × 5

= 2400
c) Jumlah unit untuk kebutuhan 5 hari
Lem fox = Produksi 5 hari× kebutuhan unit per produk(%)
(4.8)

= 2400 × 50% = 1220


5

d) Jumlah pack untuk kebutuhan 5 hari


Unit
Lem fox =
isi diterima (4.3)
1220
= = 122
10

e) Volume tumpukan
Lem fox = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas tinggi
(4.4)
= 10×10×5 = 500

f) Jumlah tumpukan
Lem fox =
jumlah pack keseluruhan (4.5)
volume tumpukan

122
= = 0,24 dibulatkan menjadi 1
500

g) Luas lantai tumpukan


Lem fox = panjang × lebar × jumlah tumpukan (4.6)

= 100 × 100 × 1

= 1000 cm2

h) Luas lantai + allowance + toleransi.


Lem fox = luas lantai tumpukan × 200% (4.7)

= 10000 × 200% = 30000 cm2

4.3.3. Luas Lantai Shipping

Luas lantai rak Shipping adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan jadi. Berikut
ini adalah luas lantai Shipping produk kursi rotan dan meja rotan yang dapat dilihat pada tabel 4.9
dibawah ini:

Tabel 4.8—Luas lantai Shipping produk kursi rotan dan meja rotan

Ukuran Volume 1 Ukuran Produksi


No. Nama
produk(cm) packing(unit) terima(cm) per Pack
komponen produk
p l t p l t isi p l t jam(unit)
1 Kursi rotan 40 40 100 41 41 101 1 40 40 100 55 55
2 Meja rotan 130 60 50 131 61 51 1 130 60 50 55 55

Tabel 4.8—Luas lantai Shipping produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)

Ukuran Tumpukan Total Luas


Luas
Volume per Lantai
Jumlah Tumpukan tumpukan
p (cm) k l (cm) k t (cm) k tumpukan Allowance
(cm2)
200% (cm2)
280 7 320 8 100 1 56 1 89600 268800
910 7 480 8 50 1 56 1 436800 1310400
Total luas lantai 1579200
5

Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai Shipping yang dapat dilihat dibawah ini.
a) Produksi per jam
Produksi produk kursi rotan per jam didapat dari routing sheet, yaitu sebesar 61.00

b) Jumlah unit untuk produksi 5 hari produk kursi rotan


Jumlah unit produksi 5 hari = Produksi per jam × jam kerja × pengiriman perhari (4.1)
= 61.00 × 8 × 5

= 2400

c) Jumlah pack untuk kebutuhan 5 hari


Kursi rotan = Unit
isi diterima (4.3)

= 2440 = 1220
2

d) Volume tumpukan
Kursi rotan = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas tinggi
(4.4)
= 10×20×2 = 400

e) Jumlah tumpukan
Kursi rotan =
jumlah pack keseluruhan (4.5)
volume tumpukan

= 610 = 3.05 dibulatkan menjadi 4


200

f) Luas lantai tumpukan


Kursi rotan = panjang × lebar × jumlah tumpukan (4.6)

= 160 × 120 × 4

= 76800 cm2

g) Luas lantai + allowance + toleransi.


Kursi rotan = luas lantai tumpukan × 200% (4.7)

= 76800 × 200% = 230400 cm2


5

4.3.4. Luas Lantai Mesin

Luas lantai mesin juga diperlukan dalam perancangan tata letak fasilitas dan untuk pemindahan
bahan. Data yang diperlukan dalam menghitung luas lantai ini seperti; nama mesin, jumlah mesin,
dan ukuran mesin. Tabel 4.10 berikut ini menunjukan hasil perhitungan luas lantai mesin.

Tabel 4.9—Luas lantai mesin

Total luas lantai


Ukuran mesin (cm) Total luas
Total + allowance +
Departemen Nama mesin lantai mesin
kebutuhan toleransi (300%)
(cm2)
(cm2)
Panjang Lebar
Meja Pengupasan 11 100 80 88000 440000
Meja Pengukuran 1 4 100 80 32000 160000
Meja Pengukuran 2 5 100 80 40000 200000
Meja pemotongan 1 5 100 80 40000 200000
Meja pemotongan 2 15 100 80 120000 600000
Pabrikasi
Meja pembentukan 44 100 80 352000 1760000
Meja penyambungan 1 29 100 80 232000 1160000
Meja penyambungan 2 29 100 80 232000 1160000
Meja penghalusan 2 100 80 16000 80000
Meja perakitan 1 37 100 80 296000 1480000
Meja perakitan 2 41 100 80 328000 1640000
Meja pemernisan 1 10 100 80 80000 400000
Meja pemernisan 2 10 100 80 80000 400000
Meja pemeriksaan 1 4 100 80 32000 160000
Assembling Meja pemeriksaan 2 4 100 80 32000 160000
Meja pelabelan 1 1 100 80 8000 40000
Meja pelabelan 2 1 100 80 8000 40000
Meja pengemasan 1 1 100 80 8000 40000
Meja pengemasan 2 1 100 80 8000 40000
Total luas lantai keseluruhan 19050000

Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai mesin yang dapat dilihat dibawah ini.
Luas mesin pengupasan =P×L
(4.11)
= 150 × 100 = 15000 cm2

a) Luas lantai mesin pengupasan = Total Mesin × Luas Mesin


(4.12)
= 11 × 15000 = 165000 cm 2

b) Luas lantai mesin pengupasan + allowance +


toleransi Mesin pengukuran 1 = Luas lantai (4.8)
mesin × 400%

= 165000 × 400% = 825000 cm2


5

4.3.5. Luas Lantai Perkantoran

Berikut ini adalah ukuran luas lantai untuk perkantoran:

Tabel 4.10—Luas lantai perkantoran

Ukuran ruangan (cm)


Departemen Ruangan Jumlah Luas (cm2)
p l
R. Direktur 600 500 1 300000
R. Wakil direktur 600 500 1 300000
R. Sekretaris 400 500 1 200000
R. Manajer keuangan 400 500 1 200000
R. Manajer pemasaran 400 500 1 200000
R. Manajer personalia 400 500 1 200000
R. Manajer produksi 400 500 1 200000
R. Manajer sistem informasi 400 500 1 200000
R. Manajer logistik 400 500 1 200000
Perkantoran
Staff Administrasi 500 900 1 450000
Staff Marketing 500 900 1 450000
Staff HRD 500 900 1 450000
Staff K3 500 900 1 450000
Staff Perawatan 500 900 1 450000
Staff Perencanaan Produksi 500 900 1 450000
Staff QC 500 900 1 450000
Staff sistem informasi 500 900 1 450000
Staff Logistik 500 900 1 450000
Total luas lantai keseluruhan 6050000

Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai perkantoran yang dapat dilihat dibawah ini.
a) Luas ruang direktur =P×L
= 600 × 500 (4.11)
= 300000 cm 2

b) Luas ruang direktur = Total ruangan × Luas ruangan


= 1 × 300000
= 300000 cm2 (4.12)

4.3.6. Luas Lantai fasilitas perkantoran dan non-Perkantoran

Berikut ini adalah ukuran luas lantai untuk non-perkantoran yang dapat dilihat pada tabel 4.16
dibawah ini.

Tabel 4.11—Luas lantai fasilitas perkantoran dan non-perkantoran

Ukuran (cm)
Department Ruangan Jumlah Luas (cm2) Total luas
p l
R. Meeting 500 500 1 250000 250000
R. Auditorium 1850 3000 1 5550000 5550000
R. Cleaning service 300 300 2 90000 180000
fasilitas perkantoran Front office & receptionis 350 500 1 175000 175000
Lobby 500 1000 1 500000 500000
Toilet perkantoran pria 300 200 2 60000 120000
5

Tabel 4.11—Luas lantai fasilitas perkantoran dan non-perkantoran (lanjutan)

Ukuran (cm)
Department Ruangan Jumlah Luas (cm2) Total luas
p l
Fasilitas Toilet perkantoran wanita 300 200 2 60000 120000
perkantoran Pantry kantor 500 500 1 250000 250000
Masjid 2500 2500 1 6250000 6250000
Tempat wudhu pria 800 400 1 320000 320000
Tempat wudhu wanita 800 400 1 320000 320000
Pos satpam 300 250 2 75000 150000
Parkir (direktur, w. direktur, sekre, manajer) 2000 2000 1 4000000 4000000
Parkir motor 2000 5100 1 10200000 10200000
Parkir kendaraan operasional 900 2000 2 1800000 3600000
Medical center 900 800 1 720000 720000
Training center 500 1500 1 750000 750000
Kantin 900 800 1 720000 720000
Assembly point 1700 1700 1 2890000 2890000
fasilitas non
Gardu listrik 500 500 1 250000 250000
perkantoran
Ruang kontrol listrik 500 500 1 250000 250000
Toilet karyawan pria 300 200 2 60000 120000
Toilet karyawan wanita 300 200 2 60000 120000
Taman 1000 1000 1 1000000 1000000
Lapangan olahraga 3000 2000 1 6000000 6000000
Tempat pembuangan limbah 1000 1000 1 1000000 1000000
Pompa air 500 500 1 250000 250000
Loker karyawan pria 700 500 1 350000 350000
Loker karyawan wanita 700 500 1 350000 350000

Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai fasilitas perkantoran dan non-perkantoran yang
dapat dilihat dibawah ini.
a) Luas ruang Meeting = P × L
= 500 × 500 = 250000 cm2

b) Total luas lantai ruang Meeting = Total ruangan × Luas ruangan


(4.12)
= 1 × 250000 = 250000 cm2

4.3.7. Luas Lantai Keseluruhan


Berikut ini adalah ukuran luas lantai keseluruhan yang dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini.:

Tabel 4.12—Luas lantai keseluruhan

Luas lantai Ukuran (cm2) Ukuran(m2)


Receiving 720153 72.02
Shipping 1579200 157.92
Pabrikasi 4608000 460.80
Assembling 3520000 352.00
Perkantoran 6050000 605.00
Fasilitas perkantoran 7145000 714.5
Fasilitas non perkantoran 39610000 396.10
Total 63232353 6323.24
5

4.3.8 Model Tumpukan

Berikut adalah beberapa model tumpukan yang sudah dibuat berdasaarkan perhitungan luas lantai.
a) Model tumpukan rotan batang
Berikut ini adalah model tumpukan Receiving rotan batang:

Gambar4.1—Tumpukan rotan batang

b) Model tumpukan rotan batang


Berikut ini adalah model tumpukan Receiving rotan polis:

Gambar4.2—Tumpukan rotan polis

c) Model tumpukan triplek


Berikut ini adalah model tumpukan Receiving triplek:

Gambar4.3—Tumpukan triplek
6

d) Model tumpukan besi


Berikut ini adalah model tumpukan Receiving komponen besi:

Gambar4.4—Tumpukan besi

e) Model tumpukan kaca


Berikut ini adalah model tumpukan Receiving kaca:

Gambar4.5—Tumpukan kaca

f) Model tumpukan kardus kursi rotan


Berikut ini adalah model tumpukan Receiving kardus kursi rotan:

Gambar4.6—Tumpukan kardus kursi rotan


6

g) Model tumpukan paku


Berikut ini adalah model tumpukan komponen tambahan paku:

Gambar4.7—Tumpukan komponen tambahan paku

h) Model tumpukan lem kaca


Berikut ini adalah model tumpukan komponen tambahan lem kaca:

Gambar4.8—Tumpukan komponen tambahan lem kaca

i) Model tumpukan label


Berikut ini adalah model tumpukan komponen tambahan label:

Gambar4.9—Tumpukan komponen tambahan label


6

j) Model tumpukan Shiiping kursi rotan


Berikut adalah model tumpukan shipping kursi rotan:

Gambar 4.10—Tumpukan Shippping kursi rotan

k) Model tumpukan Shiiping meja rotan


Berikut adalah model tumpukan shipping meja rotan:

Gambar 4.11—Tumpukan Shippping meja rotan

(Bagian ini sengaja di kosongkan)


6

Activity Relationship Chart


PT. SAFA FURNITURE
4.3.9 Activity Relation Chart (ARC)
1

Berikut ini adalah activity relation chart PT. SAFA FURNITURE:


2

1,4,5,6,7 3
1,4,5,6,7 4
1,4,5,6,7 5,6,10 5
5,6,10 5,6,10 6
5,6,10 5,6,10 5,6,10 7
5,6,10 5,6,10 5,6,10 8
4,10 5,6,10 5,6,10 5,6,10 9
4,10 5,6,10 5,6,10 5,6,10 10
4,10 4,10 5,6,10 5,6,10 10 11
4,10 4,10 5,6,10 10 10 12
4,10 4,10 4,10 10 10 10 13
4,10 4,10 5,6,10 10

10 10 14

4,10 4,10 10 10 10 10 10 15
1 Ruang Direktur 4,10 10 5,6,10 10 10 10
16
10

4,10 10 10 10 10 10 10
2 Ruang Wakil Direktur
10 10 5,6,10 10 10 10

10 10 10 5,6,10 10 10 10 10
10 1710 19
3 Ruang Sekretaris 10 10 18
10 10 1010 10 10 3,10 20
10 10
10 10 10 5,6,10 10 10 10 10 3,10 3,10 21
4 Ruang Manajer Keuangan 10 10 10 5,6,10 10 10 10 3,10 3,10 9 22

23
5 Ruang Manager Pemasaran 10 10 10 10 5,6,10 10 10 3,10 3,10 9 10
10 24
10 10 10 10 10 10 3,10 3,10 9 10
10 10 10 25
6 Ruang Manajer Personalia 4,5,10 10 10 10 5,6,10 10 3,10 3,10 9
10 26
10 10 10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10
7 Ruang Manager Produksi 10 10 10 10 5,6,10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 27
10 10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 28

8 Ruang Manager Sistem


4, 5,10 10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 10 29
Informasi 9,10 10

4, 5,10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 30


9
Ruang Manajer Logistik 10 31
4, 5,10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10

9 10 10 10 10 9 32
10 10 3,10 3,10 10 10 10 9, 10 10
10 Ruang Staff Administrasi 9 33
10 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 9
9 34
10 10 9
10 10 10 9, 10 10 10 9
11 Ruang Staff Marketing 10
10 10 9, 10 10 10 9 9 9,10 35
10 3,10 3,10 9 10 10 9
10 3,10 3,10 9
3,10 10 3,10 3,10 9 3,1010 9 10 109, 10 10 10 10 10 99 9,10 10 36
12 Ruang Staff HRD 10 9
3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 9 9 9 9,10 10 10
37
10 10
10 10 38
13 3,10 9 10 10 10 10 9 ,10 10 10 10 1099,10 99 10
Ruang Staff K3
9 39
3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 99 9,10
9 10 1010
40
14 Ruang Staff Perawatan 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 9 9 9 9,10 10 9 9

9 10 10 10 10 9, 10 109 10 9 109 9 9 41
10 10 9 9,10 1010
15 Ruang Staff Perencanaan 10 10
9 42
10 10 10 9, 10 10 10 1010 9 9 9,10 10 9
Produksi 10 9
10 109 9
9 43
10 10 10 10 9, 10 1010 10
10 9 9 9 9,10 10 10 9 10 9 9 9
16 Ruang Staff QC 44
10 109, 10 10 10 10 10 9 99,10 910 10 10 9 9 9 99 9
10
3,11 10 10 9, 10 10 10 10 9 9, 10 45
10 9 9 9 9,10 10 10 9 9 9 9 9
10
17 Ruang Staff Sistem Informasi 99,10 9 10 1099 999, 10 9,10 46
109, 10 10 10 10 10 9 10
9 9
10
10 10 9, 10 10 10
9 99 99, 10 9,10 9 47
9 9,10 1010
18 Ruang Staff Logistik
10 9,1010 10 9 10 9 9 9 48
10 9,10 10 10 9 9 9 9 9 9, 10 9,10
9 9 9, 10 9,10 9
9,10 9, 10 10 10 10 10 9 9 9 9 49
10 10 9 9 9 9,10 1010 10
9 9
19 Ruang Meeting 9 9 109 9
50
9, 10 1010 10 10 9 99,10 9 10 10 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9
10 9 9 9

20 9 9 9,10 10 10 10 9 9 9 99 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 51
Ruang Auditorium
9 9,10 1010 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9
9
9 9 1
21 10 10 10 10 9 9 9 9,10 1010 109 9 9 99 99, 10 9,10 9 9 99 9
9
Ruang Cleaning Service 9, 10 10 10 10 10 9
2
10 10 10 10 9 9 10
10 10 10 9 99 9,10 10 10 9 99 99 9
9
3
22 Front office dan receptionis 10,11 10 10 99 99,10 10 10 9
10
9
9 99 99, 10 9,10 9 9 9 9
4
9 10 10 9 9 9 99, 10 99,10 9 9 9 99 9
9 9 9, 10 9,10 9 99 9 9
5
23 Lobby 10 10 9 9 9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 99 99 9 9
6
99
10,11
10
10
9
9
9 9 9
9,10
9,10
10
10
10 10 9 99 9 9, 10 9,10 9
9
9 9 9 9
7
24 Toilet Perkantoran Pria 10 9 9 9 9,10 10 10 10 9 9 99 9 10
9, 9,10 9
9 9
9 9
9 9 9 9,10 10 10 10 9 9 99, 10 9 9,10 9 9 9
25 9
Toilet Perkantoran Wanita
10 10 9 9 9 9
9 9 9 9,10 10 9 9 9 10 9,10 9 9 9 99 9 9 9 9
10 8
9 9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9 10 9,10 9 9 9 9 9 9 9 9
9 9 9
26 Pantry Kantor 11
9 9 9,10 10 109 10
9 9 9 9 9 10 9,10 99 9 9 9 9
12
9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 99 99
27 Masjid 13
9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 99 9
9 14
9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 9
28 Tempat Wudhu Pria 9 9 9 15
9, 10 10 10 10 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9
9 9
16
10
29 Tempat Wudhu Wanita 9,10 10 10 10 10 10 9 9 9 9 99 9 9, 10 9,10 9
9 9 9 9, 10 9,10 9 17
10 10 10 99 9 9 9
9 9 9
30 Pos Satpam 10 109 99 9
9 9
9 9
9
9 9
19 18
10 109 99 9 9 9 9,10 9,10 9 10 9 9 9 9
20
9 9 9,10 9,10 9 10
31 Parkir (Direktur, W. Direktur, 10 99 9 9 9 9 9,10 9,10 9 10 9 9 9 9 9 9
Sekretaris, Manajer) 21
10 9 9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
9
22
32 Parkir Motor 9 9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
9
23
9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 9

38
33 ParkirListrik
Gardu Kendaraan 24
Operasional 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 9
5,6,10,,11 9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 25
9
9 9
34
39 Ruang Kontrol
Medical Listrik
Center 26
9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
27
9 9 9 9 9,10 9,109 9 9 9 9 9
Toilet Karyawan pabrikasi pria
40
35 Traning Center
99,10 9 9,10 9 9 9 9 9 10 9
29
9 9 9 9,10 9,10 9 9 5,6,10,11 9 9 9
36
41 Toilet Karyawan pabrikasi Wanita
Kantin 30 28
9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
31
9
9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9
37 Assembly Point
42 Taman 32
9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 5,6,10,11
33
8,10 9,10 9,10 9 9 99
43 Lapangan Olahraga 9,10 9,10 9,10 9 34
9 9 9 9
35
9,10 9,10 9,10 9 9 9
99 9 9
44 Tempat pembuangan Limbah 36
9,10 9 9,10 99 9 9
37
9,10 9 9 9 9,10 9
9

45 Pompa Air 38
9 9 9 9,10 9,10 9
39
9 9 9 9 9,10 9,10

46 Loker karyawan Pria 40


9 9 9 9 9,10
41
9,10 9 9 9 9

47 Loker Karyawan Wanita 42


9,10 9 9 9
43

48 Receiving

9,10 9,10 9 9
49 Pabrikasi 44
9,10 9,10 9
45
4,5,6,7,11 9,10 9,10
50 Assembling 46
4,5,6,7,11 9,10
47
4,5,6,7,11 4,5,6,7,11
48
51 Shipping 4,5,6,7,11

51 49
4,5,6,7,11
50

KETERANGAN
No Tingkat Kepentingan Kode Warna Alasan

1 Mutlak Penting A Menggunakan catatan yang sama

Gambar 4.8—Activity Relation Diagram


Perusahaan PT. SAFA FURNITURE 1.

2. Menggunakan personil yang sama


2 Penting Tertentu 3. Menggunakan ruang yang sama
Kelompok : PT. SAFA FURNITURE
Dipetakan oleh 4. Tingkat hubungan yang sama
Anggota : Nurfaza Sagara (10319011) 3 Penting E 5. Tingkat hubungan kerja
6. Urutan aliran kerja yang sama
Nama Asisten Kevin Dillion C Biasa
4 7. Melakukan aliran kerja yang sama
Diperiksa : 8. Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
Waktu penyerahan Batas Akhir : Tidak Penting I
5 9. Ribut, kotor, getaran, debu dan sebagainya
Keterangan 10. Kemungkinan ramai, keperluan pribadi
6 Tidak Diinginkan U 11. Perpindahan alat dan pegawai
6

Tabel 4.13—Tabel keterangan ARC

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan

Staff
Direktur dengan Manajer Produksi
1 1,4,5,6,7 21 5,6,10 41 Administrasi 10
Wakil Direktur dengan Direktur
dengan Manajer
Pemasaran
Manajer Sistem Staff
Sekretaris dengan
2 1,4,5,6,7 22 Informasi dengan 6,10 42 Administrasi 5,6,10
Wakil Direktur
Manajer Produksi dengan Manajer
keuangan
Manajer Sistem
Sekretaris dengan Staff Administrasi
3 1,4,5,6,7 23 Informasi dengan 6,10 43 10
Direktur dengan Sekretaris
Manajer
Personalia
Manajer Sistem Staff
Manajer Keuangan
4 5,6,10 24 Informasi dengan 6,10 44 Administrasi 10
dengan Sekretaris
Manajer dengan Wakil
Pemasaran Direktur
Manajer keuangan Manajer Sistem
Staff Administrasi
5 dengan Wakil 5,6,10 25 Informasi dengan 6,10 45 10
dengan Direktur
Direktur Manajer
keuangan
Manajer Sistem Staff Marketing
Manajer Keuangan
6 5,6,10 26 Informasi dengan 5,6,10 46 dengan Staff 5,10
dengan Direktur
Sekretaris Administrasi
Manajer Pemasaran Manajer Sistem Staff Marketing
7 dengan Manajer 6,10 27 Informasi dengan 5,6,10 47 dengan 10
Keuangan Wakil Direktur Manajer
Logistik
Manajer Sistem Staff Marketing
Manajer Pemasaran
8 5,6,10 28 Informasi dengan 5,6,10 48 dengan Manajer 10
dengan Sekretaris
Direktur Sistem
Informasi
Manajer Pemasaran Manajer Staff Marketing
9 dengan Wakil 5,6,10 29 Logistik dengan 6,10 49 dengan 10
Direktur Manajer Sistem Manajer
Informasi Produksi
Manajer Logistik Staff Marketing
Manajer Pemasaran
10 5,6,10 30 dengan Manajer 6,10 50 dengan 10
dengan Direktur
Produksi Manajer
Personalia
Manajer Personalia Manajer Logistik Staff Marketing
11 dengan Manajer 6,10 31 dengan Manajer 6,10 51 dengan 10
Pemasaran Personalia Manajer
Pemasaran
Manajer Personalia Manajer Logistik Staff Marketing
12 dengan Manajer 6,10 32 dengan Manajer 6,10 52 dengan Manajer 5,6,10
keuangan Pemasaran keuangan
Manajer Logistik
Manajer Personalia Staff Marketing
13 5,6,10 33 dengan Manajer 6,10 53 10
dengan Sekretaris dengan Sekretaris
keuangan
Manajer Personalia Staff Marketing
Manajer Logistik
14 dengan Wakil 5,6,10 34 5,6,10 54 dengan Wakil 10
dengan Sekretaris
Direktur Direktur
Manajer Logistik
Manajer Personalia Staff Marketing
15 5,6,10 35 dengan Wakil 5,6,10 55 10
dengan Direktur dengan Direktur
Direktur
Manajer Produksi
Manajer Logistik Staff HRD dengan
16 dengan Manajer 6,10 36 5,6,10 56 10
dengan Direktur Staff Marketing
Personalia
Manajer Produksi Staff
Staff HRD dengan
17 dengan Manajer 6,10 37 Administrasi 10 57 10
Staff Administrasi
Pemasaran dengan Manajer
Logistik
Manajer Produksi Staff
Staff HRD
18 dengan Manajer 6,10 38 Administrasi 10 58 10
dengan Manajer
keuangan dengan Manajer
Logistik
Sistem Informasi
Staff Staff HRD dengan
Manajer Produksi
19 5,6,10 39 Administrasi 10 59 Manajer Sistem 10
dengan Sekretaris
dengan Manajer Informasi
Produksi
Manajer Produksi Staff
Staff HRD
20 dengan Wakil 5,6,10 40 Administrasi 10 60 10
dengan Manajer
Direktur dengan Manajer
Produksi
Personalia
6

Tabel 4.13—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan

61 Staff HRD dengan 5,6,10 81 Staff Perawatan 10 101 Staff Perencanaan 10


Manajer Personalia dengan Staff Produksi dengan
Marketing Manajer
Pemasaran
62 Staff HRD dengan 10 82 Staff Perawatan 10 102 Staff Perencanaan 10
Manajer Pemasaran dengan Staff Produksi dengan
Administrasi Manajer
keuangan
63 Staff HRD dengan 10 83 Staff Perawatan 10 103 Staff Perencanaan 10
Manajer keuangan dengan Produksi dengan
Manajer Sekretaris
Logistik
64 Staff HRD 10 84 Staff Perawatan 10 104 Staff Perencanaan 10
dengan dengan Manajer Produksi dengan
Sekretaris Sistem Wakil Direktur
Informasi
65 Staff HRD 10 85 Staff Perawatan 5,6,10 105 Staff Perencanaan 10
dengan Wakil dengan Produksi dengan
Direktur Manajer Direktur
Produksi
66 Staff HRD 10 86 Staff Perawatan 10 106 Staff QC dengan 5,10
dengan dengan Staff Perencanaan
Direktur Manajer Produksi
Personalia
67 Staff K3 dengan 5,10 87 Staff Perawatan 10 107 Staff QC dengan 5,10
Staff HRD dengan Staff Perawatan
Manajer
Pemasaran
68 Staff K3 dengan 10 88 Staff Perawatan 10 108 Staff QC dengan 10
Staff Marketing dengan Staff K3
Manajer
keuangan
69 Staff K3 dengan 10 89 Staff Perawatan 10 109 Staff QC dengan 10
Staff Administrasi dengan Sekretaris Staff HRD

70 Staff K3 dengan 10 90 Staff Perawatan 10 110 Staff QC dengan 10


Manajer Logistik dengan Wakil Staff Marketing
Direktur
71 Staff K3 dengan 10 91 Staff Perawatan 10 111 Staff QC dengan 10
Manajer Sistem dengan Direktur Staff Administrasi
Informasi
72 Staff K3 dengan 10 92 Staff 5,10 112 Staff QC dengan 10
Manajer Produksi Perencanaan Manajer Logistik
Produksi dengan
Staff Perawatan
73 Staff K3 dengan 5,6,10 93 Staff 10 113 Staff QC dengan 10
Manajer Personalia Perencanaan Manajer Sistem
Produksi dengan Informasi
Staff K3
74 Staff K3 dengan 10 94 Staff 10 114 Staff QC dengan 5,6,10
Manajer Pemasaran Perencanaan Manajer Produksi
Produksi dengan
Staff HRD
75 Staff K3 dengan 10 95 Staff 10 115 Staff QC dengan 10
Manajer keuangan Perencanaan Manajer Personalia
Produksi dengan
Staff Marketing
76 Staff K3 10 96 Staff 10 116 Staff QC dengan 10
dengan Perencanaan Manajer Pemasaran
Sekretaris Produksi dengan
Staff
Administrasi
77 Staff K3 10 97 Staff Perencanaan 10 117 Staff QC dengan 10
dengan Wakil Produksi dengan Manajer keuangan
Direktur Manajer Logistik
78 Staff K3 10 98 Staff 10 118 Staff QC 10
dengan Perencanaan dengan
Direktur Produksi dengan Sekretaris
Manajer Sistem
Informasi
79 Staff Perawatan 10 99 Staff Perencanaan 5,6,10 119 Staff QC 10
dengan Staff Produksi dengan dengan Wakil
K3 Manajer Direktur
Produksi
80 Staff Perawatan 10 100 Staff 10 120 Staff QC 10
dengan Staff Perencanaan dengan
HRD Produksi dengan Direktur
Manajer
6 Personalia
6

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan

12 Staff Sistem 10 141 Staff Logistik 10 161 Ruang Meeting 3,10


1 Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
QC K3 Marketing
12 Staff Sistem 10 142 Staff Logistik 10 162 Ruang Meeting 3,10
2 Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
Staff Perencanaan HRD Administrasi
Produksi
12 Staff Sistem 10 143 Staff 10 163 Ruang Meeting 3,10
3 Informasi dengan Logistik dengan
Staff Perawatan dengan Staff Manajer
Marketing Logistik
12 Staff Sistem 10 144 Staff 10 164 Ruang Meeting 3,10
4 Informasi dengan Logistik dengan Manajer
Staff K3 dengan Staff Sistem
Administrasi Informasi
12 Staff Sistem 10 145 Staff Logistik 5,6,10 165 Ruang Meeting 3,10
5 Informasi dengan dengan dengan
Staff HRD Manajer Manajer
Logistik Produksi
12 Staff Sistem 10 146 Staff Logistik 10 166 Ruang Meeting 3,10
6 Informasi dengan dengan Manajer dengan
Staff Marketing Sistem Manajer
Informasi Personalia
12 Staff Sistem 10 147 Staff Logistik 10 167 Ruang Meeting 3,10
7 Informasi dengan dengan dengan
Staff Administrasi Manajer Manajer
Produksi Pemasaran
12 Staff Sistem 10 148 Staff Logistik 10 168 Ruang Meeting 3,10
8 Informasi dengan dengan dengan
Manajer Logistik Manajer Manajer
Personalia keuangan
12 Staff Sistem 5,6,10 149 Staff Logistik 10 169 Ruang Meeting 3,10
9 Informasi dengan dengan dengan Sekretaris
Manajer Sistem Manajer
Informasi Pemasaran
13 Staff Sistem 10 150 Staff Logistik 10 170 Ruang Meeting 3,10
0 Informasi dengan dengan dengan Wakil
Manajer Produksi Manajer Direktur
keuangan
13 Staff Sistem 10 151 Staff Logistik 10 171 Ruang Meeting 3,10
1 Informasi dengan dengan Sekretaris dengan Direktur
Manajer
Personalia
13 Staff Sistem 10 152 Staff Logistik 10 172 Ruang Audiotorium 3,10
2 Informasi dengan dengan Wakil dengan Ruang
Manajer Direktur Meeting
Pemasaran
13 Staff Sistem 10 153 Staff Logistik 3,10 173 Ruang Audiotorium 3,10
3 Informasi dengan dengan Direktur dengan Staff
Manajer Logistik
keuangan
13 Staff Sistem 10 154 Ruang Meeting 3,10 174 Ruang Audiotorium 3,10
4 Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
Sekretaris Logistik Sistem Informasi
13 Staff Sistem 10 155 Ruang Meeting 3,10 175 Ruang Audiotorium 3,10
5 Informasi dengan dengan Staff dengan Staff QC
Wakil Direktur Sistem
Informasi
13 Staff Sistem 10 156 Ruang Meeting 3,10 176 Ruang Audiotorium 3,10
6 Informasi dengan dengan Staff QC dengan Staff
Direktur Perencanaan
Produksi
13 Staff Logistik 10 157 Ruang Meeting 3,10 177 Ruang Audiotorium 3,10
7 dengan Staff dengan Staff dengan Staff
Sistem Informasi Perencanaan Perawatan
Produksi
13 Staff Logistik 10 158 Ruang Meeting 3,10 178 Ruang Audiotorium 3,10
8 dengan Staff dengan Staff dengan Staff K3
QC Perawatan
13 Staff 10 159 Ruang Meeting 3,10 179 Ruang Audiotorium 3,10
9 Logistik dengan Staff K3 dengan Staff HRD
dengan Staff
Perencanaan
Produksi
14 Staff 10 160 Ruang Meeting 3,10 180 Ruang Audiotorium 3,10
0 Logistik dengan Staff HRD dengan Staff
dengan Staff Marketing
Perawatan
6

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan

121 Staff Sistem 10 141 Staff Logistik 10 161 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
QC K3 Marketing
122 Staff Sistem 10 142 Staff Logistik 10 162 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
Staff Perencanaan HRD Administrasi
Produksi
123 Staff Sistem 10 143 Staff 10 163 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan Logistik dengan
Staff Perawatan dengan Staff Manajer
Marketing Logistik
124 Staff Sistem 10 144 Staff 10 164 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan Logistik dengan Manajer
Staff K3 dengan Staff Sistem
Administrasi Informasi
125 Staff Sistem 10 145 Staff Logistik 5,6,10 165 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan
Staff HRD Manajer Manajer
Logistik Produksi
126 Staff Sistem 10 146 Staff Logistik 10 166 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Manajer dengan
Staff Marketing Sistem Manajer
Informasi Personalia
127 Staff Sistem 10 147 Staff Logistik 10 167 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan
Staff Administrasi Manajer Manajer
Produksi Pemasaran
128 Staff Sistem 10 148 Staff Logistik 10 168 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan
Manajer Logistik Manajer Manajer
Personalia keuangan
129 Staff Sistem 5,6,10 149 Staff Logistik 10 169 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan Sekretaris
Manajer Sistem Manajer
Informasi Pemasaran
130 Staff Sistem 10 150 Staff Logistik 10 170 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan Wakil
Manajer Produksi Manajer Direktur
keuangan
131 Staff Sistem 10 151 Staff Logistik 10 171 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Sekretaris dengan Direktur
Manajer
Personalia
132 Staff Sistem 10 152 Staff Logistik 10 172 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Wakil dengan Ruang
Manajer Direktur Meeting
Pemasaran
133 Staff Sistem 10 153 Staff Logistik 3,10 173 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Direktur dengan Staff
Manajer Logistik
keuangan
134 Staff Sistem 10 154 Ruang Meeting 3,10 174 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
Sekretaris Logistik Sistem Informasi
135 Staff Sistem 10 155 Ruang Meeting 3,10 175 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff QC
Wakil Direktur Sistem
Informasi
136 Staff Sistem 10 156 Ruang Meeting 3,10 176 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Staff QC dengan Staff
Direktur Perencanaan
Produksi
137 Staff Logistik 10 157 Ruang Meeting 3,10 177 Ruang Audiotorium 3,10
dengan Staff dengan Staff dengan Staff
Sistem Informasi Perencanaan Perawatan
Produksi
138 Staff Logistik 10 158 Ruang Meeting 3,10 178 Ruang Audiotorium 3,10
dengan Staff dengan Staff dengan Staff K3
QC Perawatan
139 Staff 10 159 Ruang Meeting 3,10 179 Ruang Audiotorium 3,10
Logistik dengan Staff K3 dengan Staff HRD
dengan Staff
Perencanaan
Produksi
140 Staff 10 160 Ruang Meeting 3,10 180 Ruang Audiotorium 3,10
Logistik dengan Staff HRD dengan Staff
dengan Staff Marketing
Perawatan
6

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan

181 Ruang Audiotorium 3,10 201 Ruang Cleaning 9 221 front office dan 10
dengan Staff Service dengan Staff receptionis dengan
Administrasi Administrasi Staff Marketing
182 Ruang Audiotorium 3,10 202 Ruang Cleaning 9 222 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Logistik Manajer Logistik Staff Administrasi

183 Ruang Audiotorium 3,10 203 Ruang Cleaning 9 223 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Sistem Informasi Manajer Sistem Manajer Logistik
Informasi
184 Ruang Audiotorium 3,10 204 Ruang Cleaning 9 224 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Produksi Manajer Manajer Sistem
Produksi Informasi
185 Ruang Audiotorium 3,10 205 Ruang Cleaning 9 225 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Personalia Manajer Personalia Manajer Produksi

186 Ruang Audiotorium 3,10 206 Ruang Cleaning 9 226 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Pemasaran Manajer Manajer Personalia
Pemasaran
187 Ruang Audiotorium 3,10 207 Ruang Cleaning 9 227 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
keuangan Manajer Manajer Pemasaran
keuangan
188 Ruang Audiotorium 3,10 208 Ruang Cleaning 9 228 front office dan 10
dengan Sekretaris Service dengan receptionis dengan
Sekretaris Manajer keuangan

189 Ruang Audiotorium 3,10 209 Ruang Cleaning 9 229 front office dan 10
dengan Wakil Servicedengan receptionis dengan
Direktur Wakil Direktur Sekretaris

190 Ruang Audiotorium 3,10 210 Ruang Cleaning 9 230 front office dan 10
dengan Direktur Service dengan receptionis dengan
Direktur Wakil Direktur

191 Ruang Cleaning 9 211 front office dan 10 231 front office dan 10
Service dengan Ruang receptionis receptionis dengan
Audiotorium dengan Ruangan Direktur
Cleaning
Service
192 Ruang Cleaning 9 212 front office dan 10 232 Masjid dengan front 10
Service dengan Ruang receptionis dengan office dan receptionis
Meeting Ruang Audiotorium

193 Ruang Cleaning 9 213 front office dan 10 233 Masjid dengan 10
Service dengan receptionis Ruangan Cleaning
Staff Logistik dengan Ruang Service
Meeting
194 Ruang Cleaning 9 214 front office dan 10 234 Masjid dengan Ruang 10
Service dengan receptionis Audiotorium
Staff Sistem dengan Staff
Informasi Logistik
195 Ruang Cleaning 9 215 front office dan 10 235 Masjid dengan Ruang 10
Service dengan receptionis Meeting
Staff QC dengan Staff
Sistem
Informasi
196 Ruang Cleaning 9 216 front office dan 10 236 Masjid dengan Staff 10
Service dengan Staff receptionis Logistik
Perencanaan Produksi dengan Staff QC

197 Ruang Cleaning 9 217 front office dan 10 237 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis Sistem Informasi
Staff Perawatan dengan Staff
Perencanaan
Produksi
198 Ruang Cleaning 9 218 front office dan 10 238 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis QC
Staff K3 dengan Staff
Perawatan
199 Ruang Cleaning 9 219 front office dan 10 239 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis Perencanaan Produksi
Staff HRD dengan Staff K3

200 Ruang Cleaning 9 220 front office dan 10 240 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis Perawatan
Staff Marketing dengan Staff HRD
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan

241 Masjid dengan Staff 10 261 Tempat whudu pria 10 281 Tempat whudu wanita 281
K3 dengan Staff QC dengan Ruang
Audiotorium
242 Masjid dengan Staff 10 262 Tempat whudu pria 10 282 Tempat whudu 282
HRD dengan Staff wanita dengan Ruang
Perencanaan Meeting
Produksi
243 Masjid dengan Staff 10 263 Tempat whudu pria 10 283 Tempat whudu wanita 283
Marketing dengan Staff dengan Staff Logistik
Perawatan

244 Masjid dengan Staff 10 264 Tempat whudu pria 10 284 Tempat whudu wanita 284
Administrasi dengan Staff K3 dengan Staff Sistem
Informasi

245 Masjid dengan 10 265 Tempat whudu pria 10 285 Tempat whudu wanita 285
Manajer Logistik dengan Staff HRD dengan Staff QC

246 Masjid dengan 10 266 Tempat whudu pria 10 286 Tempat whudu wanita 286
Manajer Sistem dengan Staff dengan Staff
Informasi Marketing Perencanaan Produksi

247 Masjid dengan 10 267 Tempat whudu pria 10 287 Tempat whudu 287
Manajer Produksi dengan Staff wanita dengan Staff
Administrasi Perawatan

248 Masjid dengan 10 268 Tempat whudu pria 10 288 Tempat whudu wanita 288
Manajer Personalia dengan Manajer dengan Staff K3
Logistik

249 Masjid dengan 10 269 Tempat whudu pria 10 289 Tempat whudu wanita 289
Manajer Pemasaran dengan Manajer dengan Staff HRD
Sistem Informasi

250 Masjid dengan 10 270 Tempat whudu pria 10 290 Tempat whudu 290
Manajer keuangan dengan Manajer wanita dengan Staff
Produksi Marketing

251 Masjid dengan 10 271 Tempat whudu pria 10 291 Tempat whudu wanita 291
Sekretaris dengan Manajer dengan Staff
Personalia Administrasi

252 Masjid dengan 10 272 Tempat whudu pria 10 292 Tempat whudu wanita 292
Wakil dengan Manajer dengan Manajer
Direktur Pemasaran Logistik

253 Masjid dengan 10 273 Tempat whudu pria 10 293 Tempat whudu wanita 293
Direktur dengan Manajer dengan Manajer
keuangan Sistem Informasi

254 Tempat whudu pria 5,6,8 274 Tempat whudu pria 10 294 Tempat whudu wanita 294
dengan masjid dengan Sekretaris dengan Manajer
Produksi

255 Tempat whudu pria 10 275 Tempat whudu pria 10 295 Tempat whudu wanita 295
dengan front office dengan Wakil dengan Manajer
dan receptionis Direktur Personalia

256 Tempat whudu pria 10 276 Tempat whudu pria 10 296 Tempat whudu wanita 296
dengan Ruangan dengan Direktur dengan Manajer
Cleaning Service Pemasaran

257 Tempat whudu pria 10 277 Tempat whudu 5,6,8 297 Tempat whudu wanita 297
dengan Ruang wanita dengan dengan Manajer
Audiotorium Tempat whudu keuangan
pria
258 Tempat whudu pria 10 278 Tempat whudu 5,6,8 298 Tempat whudu wanita 298
dengan Ruang wanita dengan dengan Sekretaris
Meeting masjid

259 Tempat whudu pria 10 279 Tempat whudu 10 299 Tempat whudu 299
dengan Staff Logistik wanita dengan wanita dengan Wakil
front office dan Direktur
receptionis
260 Tempat whudu pria 10 280 Tempat whudu 10 300 Tempat whudu wanita 300
dengan Staff wanita dengan dengan Direktur
Sistem Informasi Ruangan Cleaning
Service
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan

301 Lobby dengan Tempat 10 321 Lobby dengan 10 341 Toilet perkantoran 5,6,10
whudu wanita Manajer Pemasaran pria dengan Staff
Marketing
302 Lobby dengan Tempat 10 322 Lobby dengan 10 342 Toilet perkantoran 5,6,10
whudu pria Manajer keuangan pria dengan Staff
Administrasi

303 Lobby dengan masjid 10 323 Lobby dengan 10 343 Toilet perkantoran 5,6,10
Sekretaris pria dengan Manajer
Logistik

304 Lobby dengan front 3,10 324 Lobby dengan 10 344 Toilet perkantoran 5,6,10
office dan receptionis Wakil Direktur pria dengan Manajer
Sistem Informasi

305 Lobby dengan 10 325 Lobby dengan 10 345 Toilet perkantoran 5,6,10
Ruangan Cleaning Direktur pria dengan Manajer
Service Produksi

306 Lobby dengan Ruang 10 326 Toilet perkantoran 10 346 Toilet perkantoran 5,6,10
Audiotorium pria dengan Lobby pria dengan Manajer
Personalia

307 Lobby dengan Ruang 10 327 Toilet perkantoran 10 347 Toilet perkantoran 5,6,10
Meeting priadengan pria dengan Manajer
Tempat whudu Pemasaran
wanita
308 Lobby dengan Staff 10 328 Toilet perkantoran 10 348 Toilet perkantoran 5,6,10
Logistik pria dengan Tempat pria dengan Manajer
whudu pria keuangan

309 Lobby dengan Staff 10 329 Toilet perkantoran 10 349 Toilet perkantoran 5,6,10
Sistem Informasi pria dengan pria dengan Sekretaris
masjid

310 Lobby dengan Staff 10 330 Toilet perkantoran 10 350 Toilet perkantoran 5,6,10
QC pria dengan front pria dengan Wakil
office dan Direktur
receptionis
311 Lobby dengan Staff 10 331 Toilet 10 351 Toilet perkantoran 5,6,10
Perencanaan Produksi perkantoran pria pria dengan Direktur
dengan Ruangan
Cleaning
Service
312 Lobby dengan Staff 10 332 Toilet perkantoran 10 352 Toliet perkantoran 8
Perawatan pria dengan Ruang wanita dengan Toilet
Audiotorium perkantoran pria

313 Lobby dengan Staff 10 333 Toilet perkantoran 5,6,10 353 Toliet perkantoran 10
K3 pria dengan Ruang wanita dengan Lobby
Meeting

314 Lobby dengan Staff 10 334 Toilet perkantoran 5,6,10 354 Toliet perkantoran 10
HRD pria dengan Staff wanita dengan
Logistik Tempat whudu
wanita
315 Lobby dengan Staff 10 335 Toilet perkantoran 5,6,10 355 Toliet perkantoran 10
Marketing pria dengan Staff wanita dengan
Sistem Informasi Tempat whudu
pria
316 Lobby dengan Staff 10 336 Toilet perkantoran 5,6,10 356 Toliet perkantoran 10
Administrasi pria dengan Staff wanita dengan masjid
QC

317 Lobby dengan 10 337 Toilet perkantoran 5,6,10 357 Toliet perkantoran 10
Manajer Logistik pria dengan Staff wanita dengan front
Perencanaan office dan
Produksi receptionis
318 Lobby dengan 10 338 Toilet perkantoran 5,6,10 358 Toliet perkantoran 10
Manajer Sistem pria dengan Staff wanita dengan
Informasi Perawatan Ruangan Cleaning
Service
319 Lobby dengan 10 339 Toilet perkantoran 5,6,10 359 Toliet perkantoran 5,6,10
Manajer Produksi pria dengan Staff wanita dengan
K3 Ruang Audiotorium

320 Lobby dengan 10 340 Toilet perkantoran 5,6,10 360 Toliet perkantoran 5,6,10
Manajer Personalia pria dengan Staff wanita dengan
HRD Ruang Meeting
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan
361 wanita dengan 5,6,10 381 10 401 10
Lobby Manajer Personalia
Staff Logistik
Toliet perkantoran Pos Satpam dengan
Pos Satpam dengan
362 wanita dengan 5,6,10 382 Tempat whudu 10 402 10
Manajer Pemasaran
Staff Sistem wanita
Informasi
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan
363 wanita dengan 5,6,10 383 10 403 10
Tempat whudu pria Manajer keuangan
Staff QC

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan
364 wanita dengan Staff 5,6,10 384 10 404 10
masjid Sekretaris
Perencanaan Produksi

Toliet perkantoran Pos Satpam dengan


Pos Satpam dengan
365 wanita dengan 5,6,10 385 front office dan 10 405 10
Wakil Direktur
Staff Perawatan receptionis

Toliet perkantoran Pos Satpam dengan


Pos Satpam dengan
366 wanita dengan 5,6,10 386 Ruangan Cleaning 10 406 10
Direktur
Staff K3 Service

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
367 wanita dengan 5,6,10 387 10 407 10
Ruang Audiotorium pos satpam
Staff HRD

Toliet perkantoran Pantry kantor dengan


Pos Satpam dengan
368 wanita dengan 5,6,10 388 10 408 Toilet perkantoran 9
Ruang Meeting
Staff Marketing wanita

Toliet perkantoran Pantry kantor


Pos Satpam dengan
369 wanita dengan 5,6,10 389 10 409 dengan Toilet 9
Staff Logistik
Staff Administrasi perkantoran pria

Toliet perkantoran Pos Satpam dengan


Pantry kantor dengan
370 wanita dengan 5,6,10 390 Staff Sistem 10 410 10
Lobby
Manajer Logistik Informasi
Toliet perkantoran
wanita dengan Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
371 5,6,10 391 10 411 10
Manajer Sistem Staff QC Tempat whudu wanita
Informasi
Toliet perkantoran Pos Satpam dengan
Pantry kantor dengan
372 wanita dengan 5,6,10 392 Staff Perencanaan 10 412 10
Tempat whudu pria
Manajer Produksi Produksi

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
373 wanita dengan 5,6,10 393 10 413 10
Staff Perawatan masjid
Manajer Personalia

Toliet perkantoran Pantry kantor dengan


Pos Satpam dengan
374 wanita dengan 5,6,10 394 10 414 front office dan 6,10
Staff K3
Manajer Pemasaran receptionis

Toliet perkantoran Pantry kantor dengan


Pos Satpam dengan
375 wanita dengan 5,6,10 395 10 415 Ruangan Cleaning 6,10
Staff HRD
Manajer keuangan Service

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
376 wanita dengan 5,6,10 396 10 416 6,10
Staff Marketing Ruang Audiotorium
Sekretaris

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
377 wanita dengan 5,6,10 397 10 417 6,10
Staff Administrasi Ruang Meeting
Wakil Direktur

Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
378 wanita dengan 5,6,10 398 10 418 6,10
Manajer Logistik Staff Logistik
Direktur

Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan


Pantry kantor dengan
379 Toilet perkantoran 9 399 Manajer Sistem 10 419 6,10
Staff Sistem Informasi
wanita Informasi

Pos Satpam dengan


Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
380 Toilet perkantoran 9 400 10 420 6,10
Manajer Produksi Staff QC
pria
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
421 Pantry kantor 6,10 441 Loker karyawan 10 461 Loker karyawan pria 10
dengan Staff pria dengan dengan Manajer
Perencanaan Tempat whudu Pemasaran
Produksi wanita
422 Pantry 6,10 442 Loker karyawan 10 462 Loker karyawan pria 10
kantor pria dengan dengan Manajer
dengan Staff Tempat whudu keuangan
Perawatan pria
423 Pantry kantor 6,10 443 Loker karyawan 10 463 Loker karyawan 10
dengan Staff pria dengan pria dengan
K3 masjid Sekretaris
424 Pantry kantor 6,10 444 Loker karyawan 10 464 Loker karyawan pria 10
dengan Staff pria dengan dengan Wakil
HRD front office dan Direktur
receptionis
425 Pantry 6,10 445 Loker karyawan 10 465 Loker karyawan 10
kantor pria dengan pria dengan
dengan Staff Ruangan Direktur
Marketing Cleaning
Service
426 Pantry kantor 6,10 446 Loker karyawan 10 466 Loker Karyawan 10
dengan Staff pria dengan wanita dengan
Administrasi Ruang Loker karyawan
Audiotorium pria
427 Pantry kantor 6,10 447 Loker karyawan 10 467 Loker Karyawan 10
dengan Manajer pria dengan wanita dengan
Logistik Ruang Pantry kantor
Meeting
428 Pantry kantor 6,10 448 Loker karyawan 10 468 Loker Karyawan 10
dengan Manajer pria dengan wanita dengan
Sistem Informasi Staff pos satpam
Logistik
429 Pantry kantor 6,10 449 Loker karyawan 10 469 Loker Karyawan 10
dengan Manajer pria dengan Staff wanita dengan
Produksi Sistem Toilet perkantoran
Informasi wanita
430 Pantry kantor 6,10 450 Loker karyawan 10 470 Loker Karyawan 10
dengan Manajer pria dengan wanita dengan
Personalia Staff QC Toilet perkantoran
pria
431 Pantry kantor 6,10 451 Loker karyawan 10 471 Loker Karyawan 10
dengan Manajer pria dengan wanita dengan
Pemasaran Staff Lobby
Perencanaan
Produksi
432 Pantry kantor 6,10 452 Loker karyawan 10 472 Loker Karyawan 10
dengan Manajer pria dengan wanita dengan
keuangan Staff Perawatan Tempat whudu
wanita
433 Pantry kantor 6,10 453 Loker karyawan 10 473 Loker Karyawan 10
dengan Sekretaris pria dengan wanita dengan
Staff Tempat whudu
K3 pria
434 Pantry kantor 6,10 454 Loker karyawan 10 474 Loker Karyawan 10
dengan Wakil pria dengan wanita dengan
Direktur Staff masjid
HRD
435 Pantry kantor 6,10 455 Loker karyawan 10 475 Loker Karyawan 10
dengan Direktur pria dengan wanita dengan
Staff Marketing front office dan
receptionis
436 Loker karyawan 10 456 Loker karyawan 10 476 Loker Karyawan 10
pria dengan Pantry pria dengan wanita dengan
kantor Staff Ruangan Cleaning
Administrasi Service
437 Loker karyawan 10 457 Loker karyawan 10 477 Loker Karyawan 10
pria dengan pos pria dengan wanita dengan
satpam Manajer Logistik Ruang Audiotorium
438 Loker karyawan 10 458 Loker karyawan 10 478 Loker Karyawan 10
pria dengan Toilet pria dengan wanita dengan
perkantoran wanita Manajer Sistem Ruang Meeting
Informasi
439 Loker karyawan 10 459 Loker karyawan 10 479 Loker Karyawan 10
pria dengan Toilet pria dengan wanita dengan
perkantoran pria Manajer Produksi Staff
Logistik
440 Loker karyawan 10 460 Loker karyawan 10 480 Loker Karyawan 10
pria dengan pria dengan wanita dengan
Lobby Manajer Staff Sistem
Personalia Informasi
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

No Hubungan ruangan Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan


481 Loker Karyawan wanita 10 501 Parkir (direktur, w. 501 521 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff QC direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
manajer) dengan dengan Manajer Sistem
Toilet Informasi
perkantoran
wanita
482 Loker Karyawan wanita 10 502 Parkir (direktur, w. 502 522 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
Perencanaan Produksi manajer) dengan dengan Manajer
Toilet Produksi
perkantoran pria
483 Loker Karyawan wanita 10 503 Parkir (direktur, 503 523 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff Perawatan w. direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
manajer) dengan dengan Manajer
Lobby Personalia
484 Loker Karyawan wanita 10 504 Parkir (direktur, w. 504 524 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff K3 direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
manajer) dengan Manajer
dengan Pemasaran
Tempat whudu wanita
485 Loker Karyawan wanita 10 505 Parkir (direktur, w. 505 525 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff HRD direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
manajer) dengan dengan Manajer
Tempat whudu pria keuangan
486 Loker Karyawan wanita 10 506 Parkir (direktur, w. 506 526 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff Marketing direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
manajer) dengan dengan Sekretaris
masjid
487 Loker Karyawan wanita 10 507 Parkir (direktur, w. 507 527 Parkir (direktur, w. 5,6,10
dengan Staff direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
Administrasi manajer) dengan front dengan Wakil Direktur
office dan receptionis
488 Loker Karyawan 10 508 Parkir (direktur, 508 528 Parkir (direktur, w. 5,6,10
wanita dengan Manajer w. direktur, sekre, direktur, sekre, manajer)
Logistik manajer)dengan dengan Direktur
Ruangan Cleaning
Service
489 Loker Karyawan wanita 10 509 Parkir (direktur, w. 509 529 Parkir motor dengan 9
dengan Manajer direktur, sekre, Parkir (direktur, w.
Sistem manajer) dengan direktur, sekre, manajer)
Informasi Ruang Audiotorium
490 Loker Karyawan wanita 10 510 Parkir (direktur, w. 510 530 Parkir motor dengan 9
dengan Manajer direktur, sekre, Loker karyawan wanita
Produksi manajer) dengan
Ruang Meeting
491 Loker Karyawan wanita 10 511 Parkir (direktur, 511 531 Parkir motor dengan 9
dengan Manajer w. direktur, sekre, Loker karyawan pria
Personalia manajer) dengan Staff
Logistik
492 Loker Karyawan wanita 10 512 Parkir (direktur, 512 532 Parkir motor dengan 10
dengan Manajer w. direktur, sekre, Pantry kantor
Pemasaran manajer) dengan Staff
Sistem Informasi
493 Loker Karyawan wanita 10 513 Parkir (direktur, w. 513 533 Parkir motor dengan 9
dengan Manajer direktur, sekre, pos satpam
keuangan manajer) dengan Staff
QC
494 Loker Karyawan wanita 10 514 Parkir (direktur, w. 514 534 Parkir motor dengan 9
dengan Sekretaris direktur, sekre, Toilet perkantoran
manajer) dengan Staff wanita
Perencanaan Produksi
495 Loker Karyawan wanita 10 515 Parkir (direktur, w. 515 535 Parkir motor dengan 9
dengan Wakil Direktur direktur, sekre, Toilet perkantoran pria
manajer) dengan Staff
Perawatan
496 Loker Karyawan wanita 10 516 Parkir (direktur, 516 536 Parkir motor dengan 9
dengan Direktur w. direktur, sekre, Lobby
manajer) dengan Staff
K3
497 Parkir (direktur, w. 9 517 Parkir (direktur, 517 537 Parkir motor dengan 10
direktur, sekre, manajer) w. direktur, sekre, Tempat whudu
dengan Loker karyawan manajer) dengan Staff wanita
wanita HRD
498 Parkir (direktur, w. 9 518 Parkir (direktur, w. 518 538 Parkir motor dengan 10
direktur, sekre, manajer) direktur, sekre, Tempat whudu pria
dengan Loker karyawan manajer) dengan Staff
pria Marketing
499 Parkir (direktur, w. 10 519 Parkir (direktur, w. 519 539 Parkir motor dengan 10
direktur, sekre, manajer) direktur, sekre, masjid
dengan Pantry kantor manajer) dengan Staff
Administrasi
500 Parkir (direktur, w. 10 520 Parkir (direktur, w. 520 540 Parkir motor dengan 9
direktur, sekre, manajer) direktur, sekre, front office dan
dengan pos satpam manajer) dengan receptionis
Manajer Logistik
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
541 Parkir motor dengan 9 561 Parkir motor 9,10 581 Parkir kendaraan 9
Ruangan Cleaning dengan Direktur operasional dengan
Service Staff Perencanaan
Produksi
542 Parkir motor dengan 9 562 Parkir kendaraan 9 582 Parkir kendaraan 9
Ruang Audiotorium operasional operasional dengan
dengan Staff Perawatan
parkir motor
543 Parkir motor dengan 9 563 Parkir kendaraan 9 583 Parkir kendaraan 9
Ruang Meeting operasional operasional dengan
dengan Parkir Staff K3
(direktur, w.
direktur, sekre,
manajer)
544 Parkir motor dengan 9,10 564 Parkir kendaraan 9 584 Parkir kendaraan 9
Staff Logistik operasional operasional dengan
dengan Loker Staff HRD
karyawan
wanita
545 Parkir motor dengan 9,10 565 Parkir kendaraan 9 585 Parkir kendaraan 9
Staff Sistem Informasi operasional operasional dengan
dengan Loker Staff Marketing
karyawan
pria
546 Parkir motor dengan 9,10 566 Parkir kendaraan 9 586 Parkir kendaraan 9
Staff QC operasional dengan operasional dengan
Pantry kantor Staff Administrasi
547 Parkir motor dengan 9,10 567 Parkir kendaraan 9 587 Parkir kendaraan 9
Staff Perencanaan operasional operasional dengan
Produksi dengan Manajer Logistik
pos satpam
548 Parkir motor dengan 9,10 568 Parkir kendaraan 9 588 Parkir kendaraan 9
Staff Perawatan operasional operasional dengan
dengan Toilet Manajer Sistem
perkantoran Informasi
wanita
549 Parkir motor dengan 9,10 569 Parkir kendaraan 9 589 Parkir kendaraan 9
Staff K3 operasional operasional dengan
dengan Toilet Manajer Produksi
perkantoran
pria
550 Parkir motor dengan 9,10 570 Parkir kendaraan 9 590 Parkir kendaraan 9
Staff HRD operasional operasional dengan
dengan Manajer Personalia
Lobby
551 Parkir motor dengan 9,10 571 Parkir kendaraan 10 591 Parkir kendaraan 9
Staff Marketing operasional operasional dengan
dengan Tempat Manajer Pemasaran
whudu
wanita
552 Parkir motor dengan 9,10 572 Parkir kendaraan 10 592 Parkir kendaraan 9
Staff Administrasi operasional dengan operasional dengan
Tempat whudu pria Manajer keuangan
553 Parkir motor dengan 9,10 573 Parkir kendaraan 10 593 Parkir kendaraan 9
Manajer Logistik operasional operasional
dengan dengan
masjid Sekretaris
554 Parkir motor dengan 9,10 574 Parkir kendaraan 9 594 Parkir kendaraan 9
Manajer Sistem operasional operasional dengan
Informasi dengan front office Wakil Direktur
dan
receptionis
555 Parkir motor dengan 9,10 575 Parkir kendaraan 9 595 Parkir kendaraan 9
Manajer Produksi operasional operasional dengan
dengan Ruangan Direktur
Cleaning
Service
556 Parkir motor dengan 9,10 576 Parkir kendaraan 9 596 Medical center 9
Manajer Personalia operasional dengan dengan Parkir
Ruang Audiotorium kendaraan operasional
557 Parkir motor dengan 9,10 577 Parkir kendaraan 9 597 Medical center 9
Manajer Pemasaran operasional dengan dengan parkir motor
Ruang Meeting
558 Parkir motor dengan 9,10 578 Parkir kendaraan 9 598 Medical center 9
Manajer keuangan operasional dengan Parkir
dengan Staff (direktur, w.
Logistik direktur,
sekre, manajer)
559 Parkir motor dengan 9,10 579 Parkir kendaraan 9 599 Medical center 9
Sekretaris operasional dengan Loker
dengan Staff karyawan
Sistem wanita
Informasi
560 Parkir motor dengan 9,10 580 Parkir kendaraan 9 600 Medical center 9
Wakil Direktur operasional dengan Loker
dengan karyawan pria
Staff QC
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan Keteranga Hubungan Keteranga Hubungan Keteranga
No No No
ruangan n ruangan n ruangan n
601 Medical center 10 621 Medical center 10 641 Training center 9
dengan Pantry dengan Staff dengan Lobby
kantor Administrasi
602 Medical center 10 622 Medical center 10 642 Training center 10
dengan pos satpam dengan Manajer dengan Tempat
Logistik whudu wanita
603 Medical center 10 623 Medical center 10 643 Training center 10
dengan Toilet dengan Manajer dengan Tempat
perkantoran wanita Sistem Informasi whudu pria
604 Medical center 10 624 Medical center 10 644 Training center 10
dengan Toilet dengan Manajer dengan masjid
perkantoran pria Produksi
605 Medical center 10 625 Medical center 10 645 Training center 9
dengan Lobby dengan Manajer dengan front office
Personalia dan receptionis
606 Medical center 10 626 Medical center 10 646 Training center 9
dengan Tempat dengan Manajer dengan Ruangan
whudu wanita Pemasaran Cleaning Service
607 Medical center 10 627 Medical center 10 647 Training center 9
dengan Tempat dengan Manajer dengan Ruang
whudu pria keuangan Audiotorium
608 Medical center 10 628 Medical center 10 648 Training center 9
dengan masjid dengan dengan Ruang
Sekretari Meeting
s
609 Medical center 9 629 Medical center 10 649 Training center 10
dengan front office dengan Wakil dengan Staff
dan receptionis Direktur Logistik
610 Medical center 9 630 Medical center 10 650 Training center 10
dengan Ruangan dengan Direktur dengan Staff
Cleaning Service Sistem Informasi
611 Medical center 10 631 Training center 9 651 Training center 10
dengan Ruang dengan Medical dengan Staff QC
Audiotorium center
612 Medical center 10 632 Training center 9 652 Training center 10
dengan Ruang dengan Parkir dengan Staff
Meeting kendaraan Perencanaan
operasional Produksi
613 Medical center 10 633 Training center 9 653 Training center 10
dengan Staff dengan parkir dengan Staff
Logistik motor Perawatan
614 Medical center 10 634 Training center 9 654 Training center 10
dengan Staff dengan Parkir dengan Staff K3
Sistem Informasi (direktur, w.
direktur, sekre,
manajer)
615 Medical center 10 635 Training center 9 655 Training center 10
dengan Staff QC dengan Loker dengan Staff HRD
karyawan wanita
616 Medical center 10 636 Training center 9 656 Training center 10
dengan Staff dengan Loker dengan Staff
Perencanaan karyawan pria Marketing
Produksi
617 Medical center 10 637 Training center 9 657 Training center 10
dengan Staff dengan Pantry dengan Staff
Perawatan kantor Administrasi
618 Medical center 10 638 Training center 9 658 Training center 10
dengan Staff K3 dengan pos dengan Manajer
satpam Logistik
619 Medical center 10 639 Training center 9 659 Training center 10
dengan Staff HRD dengan Toilet dengan Manajer
perkantoran Sistem Informasi
wanita
620 Medical center 10 640 Training center 9 660 Training center 10
dengan Staff dengan Toilet dengan Manajer
Marketing perkantoran pria Produksi
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan Keteranga Hubungan Keteranga Hubungan Keteranga
No No No
ruangan n ruangan n ruangan n
661 Training center 10 681 Kantin dengan 10 701 Kantin dengan 10
dengan Manajer masjid Sekretaris
Personalia
662 Training center 10 682 Kantin dengan 9 702 Kantin dengan 10
dengan Manajer front office dan Wakil Direktur
Pemasaran receptionis
663 Training center 10 683 Kantin dengan 9 703 Kantin dengan 10
dengan Manajer Ruangan Direktur
keuangan Cleaning Service
664 Training center 10 684 Kantin dengan 9 704 Area evakuasi 10
dengan Sekretaris Ruang dengan kantin
Audiotorium
665 Training center 10 685 Kantin dengan 9 705 Area evakuasi 10
dengan Wakil Ruang Meeting dengan Training
Direktur center
666 Training center 10 686 Kantin dengan 10 706 Area evakuasi 10
dengan Direktur Staff Logistik dengan Medical
center
667 Kantin dengan 9 687 Kantin dengan 10 707 Area evakuasi 10
Training center Staff Sistem Parkir kendaraan
Informasi operasional
668 Kantin dengan 9 688 Kantin dengan 10 708 Area evakuasi 10
Medical center Staff QC parkir motor
669 Kantin dengan 9 689 Kantin dengan 10 709 Area evakuasi 10
Parkir kendaraan Staff Parkir (direktur, w.
operasional Perencanaan direktur, sekre,
Produksi manajer)
670 Kantin dengan 9 690 Kantin dengan 10 710 Area evakuasi 10
parkir motor Staff Perawatan dengan Loker
karyawan wanita
671 Kantin dengan 9 691 Kantin dengan 10 711 Area evakuasi 10
Parkir (direktur, w. Staff K3 dengan Loker
direktur, sekre, karyawan pria
manajer)
672 Kantin dengan 9 692 Kantin dengan 10 712 Area evakuasi 10
Loker karyawan Staff HRD dengan Pantry
wanita kantor
673 Kantin dengan 9 693 Kantin dengan 10 713 Area evakuasi 10
Loker karyawan Staff Marketing dengan pos satpam
pria
674 Kantin dengan 10 694 Kantin dengan 10 714 Area evakuasi 10
Pantry kantor Staff dengan Toilet
Administrasi perkantoran wanita
675 Kantin dengan pos 10 695 Kantin dengan 10 715 Area evakuasi 10
satpam Manajer Logistik dengan Toilet
perkantoran pria
676 Kantin dengan 9 696 Kantin dengan 10 716 Area evakuasi 10
Toilet perkantoran Manajer Sistem dengan Lobby
wanita Informasi
677 Kantin dengan 9 697 Kantin dengan 10 717 Area evakuasi 10
Toilet perkantoran Manajer dengan Tempat
pria Produksi whudu wanita
678 Kantin dengan 9 698 Kantin dengan 10 718 Area evakuasi 10
Lobby Manajer dengan Tempat
Personalia whudu pria
679 Kantin dengan 10 699 Kantin dengan 10 719 Area evakuasi 10
Tempat whudu Manajer dengan masjid
wanita Pemasaran
680 Kantin dengan 10 700 Kantin dengan 10 720 Area evakuasi 10
Tempat whudu Manajer dengan front office
pria keuanga dan receptionis
n
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan Keteranga Hubungan Keteranga Hubungan Keteranga
No No No
ruangan n ruangan n ruangan n
721 Area evakuasi 10 741 Area evakuasi 10 761 Gardu listrik 9
dengan Ruangan dengan Direktur dengan Ruang
Cleaning Service Audiotorium
722 Area evakuasi 10 742 Gardu listrik 10 762 Gardu listrik 9
dengan Ruang dengan Area dengan Ruang
Audiotorium evakuasi Meeting
723 Area evakuasi 10 743 Gardu listrik 9 763 Gardu listrik 9
dengan Ruang dengan kantin dengan Staff
Meeting Logistik
724 Area evakuasi 10 744 Gardu listrik 9 764 Gardu listrik 9
dengan Staff dengan Training dengan Staff
Logistik center Sistem Informasi
725 Area evakuasi 10 745 Gardu listrik 9 765 Gardu listrik 9
dengan Staff dengan Medical dengan Staff QC
Sistem Informasi center
726 Area evakuasi 10 746 Gardu listrik 9 766 Gardu listrik 9
dengan Staff QC dengan Parkir dengan Staff
kendaraan Perencanaan
operasional Produksi
727 Area evakuasi 10 747 Gardu listrik 9 767 Gardu listrik 9
dengan Staff dengan parkir dengan Staff
Perencanaan motor Perawatan
Produksi
728 Area evakuasi 10 748 Gardu listrik 10 768 Gardu listrik 9
dengan Staff dengan Parkir dengan Staff K3
Perawatan (direktur, w.
direktur, sekre,
manajer)
729 Area evakuasi 10 749 Gardu listrik 10 769 Gardu listrik 9
dengan Staff K3 dengan Loker dengan Staff HRD
karyawan wanita
730 Area evakuasi 10 750 Gardu listrik 10 770 Gardu listrik 9
dengan Staff HRD dengan Loker dengan Staff
karyawan pria Marketing
731 Area evakuasi 10 751 Gardu listrik 10 771 Gardu listrik 9
dengan Staff dengan Pantry dengan Staff
Marketing kantor Administrasi
732 Area evakuasi 10 752 Gardu listrik 9 772 Gardu listrik 9
dengan Staff dengan pos dengan Manajer
Administrasi satpam Logistik
733 Area evakuasi 10 753 Gardu listrik 9 773 Gardu listrik 9
dengan Manajer dengan Toilet dengan Manajer
Logistik perkantoran Sistem Informasi
wanita
734 Area evakuasi 10 754 Gardu listrik 9 774 Gardu listrik 9
dengan Manajer dengan Toilet dengan Manajer
Sistem Informasi perkantoran pria Produksi
735 Area evakuasi 10 755 Gardu listrik 9 775 Gardu listrik 9
dengan Manajer dengan Lobby dengan Manajer
Produksi Personalia
736 Area evakuasi 10 756 Gardu listrik 10 776 Gardu listrik 9
dengan Manajer dengan Tempat dengan Manajer
Personalia whudu wanita Pemasaran
737 Area evakuasi 10 757 Gardu listrik 10 777 Gardu listrik 9
dengan Manajer dengan Tempat dengan Manajer
Pemasaran whudu pria keuangan
738 Area evakuasi 10 758 Gardu listrik 10 778 Gardu listrik 9
dengan Manajer dengan masjid dengan Sekretaris
keuangan
739 Area evakuasi 10 759 Gardu listrik 9 779 Gardu listrik 9
dengan Sekretaris dengan front dengan Wakil
office dan Direktur
receptionis
740 Area evakuasi 10 760 Gardu listrik 9 780 Gardu listrik 9
dengan Wakil dengan Ruangan dengan Direktur
Direktur Cleaning Service
7

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan Hubungan Hubungan
No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
781 Ruang kontrol listrik 5,6,10,11 801 Ruang kontrol 9 821 Toilet karyawan pria 9
dengan gardu listrik listrik dengan dengan Ruang
Ruang kontrol listrik
Audiotorium
782 Ruang kontrol listrik 10 802 Ruang kontrol 9 822 Toilet karyawan pria 9
dengan Area listrik dengan dengan gardu listrik
evakuasi Ruang Meeting
783 Ruang kontrol listrik 9 803 Ruang kontrol 9 823 Toilet karyawan pria 9
dengan kantin listrik dengan dengan Area
Staff evakuasi
Logistik
784 Ruang kontrol listrik 9 804 Ruang kontrol 9 824 Toilet karyawan pria 9
dengan Training listrik dengan Staff dengan kantin
center Sistem Informasi
785 Ruang kontrol listrik 9 805 Ruang kontrol 9 825 Toilet karyawan pria 9
dengan Medical listrik dengan dengan Training
center Staff center
QC
786 Ruang kontrol listrik 9 806 Ruang kontrol 9 826 Toilet karyawan pria 9
dengan Parkir listrik dengan dengan Medical
kendaraan Staff Perencanaan center
operasional Produksi
787 Ruang kontrol listrik 9 807 Ruang kontrol 9 827 Toilet karyawan pria 9
dengan parkir motor listrik dengan dengan Parkir
Staff Perawatan kendaraan
operasional
788 Ruang kontrol 9 808 Ruang kontrol 9 828 Toilet karyawan pria 9
listrik dengan Parkir listrik dengan dengan parkir motor
(direktur, w. Staff K3
direktur, sekre,
manajer)
789 Ruang kontrol listrik 9 809 Ruang kontrol 9 829 Toilet karyawan 9
dengan Loker listrik dengan pria dengan Parkir
karyawan wanita Staff HRD (direktur, w.
direktur, sekre,
manajer)
790 Ruang kontrol listrik 9 810 Ruang kontrol 9 830 Toilet karyawan pria 10
dengan Loker listrik dengan dengan Loker
karyawan Staff Marketing karyawan wanita
pria
791 Ruang kontrol listrik 9 811 Ruang kontrol 9 831 Toilet karyawan pria 10
dengan Pantry listrik dengan dengan Loker
kantor Staff karyawan pria
Administrasi
792 Ruang kontrol listrik 9 812 Ruang kontrol 9 832 Toilet karyawan pria 10
dengan pos satpam listrik dengan dengan Pantry
Manajer Logistik kantor
793 Ruang kontrol listrik 9 813 Ruang kontrol 9 833 Toilet karyawan pria 9
dengan Toilet listrik dengan dengan pos satpam
perkantoran wanita Manajer
Sistem
Informasi
794 Ruang kontrol listrik 9 814 Ruang kontrol 9 834 Toilet karyawan pria 9
dengan Toilet listrik dengan dengan Toilet
perkantoran pria Manajer Produksi perkantoran wanita
795 Ruang kontrol listrik 9 815 Ruang kontrol 9 835 Toilet karyawan pria 9
dengan Lobby listrik dengan dengan Toilet
Manajer perkantoran pria
Personalia
796 Ruang kontrol listrik 10 816 Ruang kontrol 9 836 Toilet karyawan pria 10
dengan Tempat listrik dengan dengan Lobby
whudu wanita Manajer
Pemasaran
797 Ruang kontrol listrik 10 817 Ruang kontrol 9 837 Toilet karyawan pria 10
dengan Tempat listrik dengan dengan Tempat
whudu pria Manajer keuangan whudu wanita
798 Ruang kontrol listrik 10 818 Ruang kontrol 9 838 Toilet karyawan pria 10
dengan masjid listrik dengan dengan Tempat
Sekretaris whudu pria
799 Ruang kontrol listrik 9 819 Ruang kontrol 9 839 Toilet karyawan pria 9
dengan front office listrik dengan dengan masjid
dan receptionis Wakil Direktur
800 Ruang kontrol listrik 9 820 Ruang kontrol 9 840 Toilet karyawan pria 9
dengan Ruangan listrik dengan dengan front office
Cleaning Service Direktur dan receptionis
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan Hubungan Hubungan
No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
841 Toilet karyawan pria 9 881 Toliet karyawan 9 901 Toliet karyawan 9
dengan Ruangan wanita dengan wanita dengan
Cleaning Service masjid Sekretaris
842 Toilet karyawan pria 9 882 Toliet karyawan 9 902 Toliet karyawan 9
dengan Ruang wanita dengan wanita dengan
Audiotorium front office dan Wakil Direktur
receptionis
843 Toilet karyawan pria 9 883 Toliet karyawan 9 903 Toliet karyawan 9
dengan Ruang wanita dengan wanita dengan
Meeting Ruangan Direktur
Cleaning
Service
844 Toilet karyawan 9 884 Toliet karyawan 9 904 Taman dengan toilet 9
pria dengan Staff wanita dengan karyawan wanita
Logistik Ruang
Audiotorium
845 Toilet karyawan pria 9 885 Toliet karyawan 9 905 Taman dengan toilet 9
dengan Staff Sistem wanita dengan karyawan pria
Informasi Ruang Meeting
846 Toilet karyawan pria 9 886 Toliet karyawan 9 906 Taman dengan 9
dengan Staff QC wanita dengan Ruang kontrol
Staff Logistik listrik
847 Toilet karyawan pria 9 887 Toliet karyawan 9 907 Taman dengan 9
dengan Staff wanita dengan gardu listrik
Perencanaan Staff Sistem
Produksi Informasi
848 Toilet karyawan pria 9 888 Toliet karyawan 9 908 Taman dengan 9
dengan Staff wanita dengan Area evakuasi
Perawatan Staff QC
849 Toilet karyawan pria 9 889 Toliet karyawan 9 909 Taman dengan 9
dengan Staff K3 wanita dengan kantin
Staff Perencanaan
Produksi
850 Toilet karyawan pria 9 890 Toliet karyawan 9 910 Taman dengan 9
dengan Staff HRD wanita dengan Training center
Staff Perawatan
851 Toilet karyawan pria 9 891 Toliet karyawan 9 911 Taman dengan 9
dengan Staff wanita dengan Medical center
Marketing Staff K3
852 Toilet karyawan pria 9 892 Toliet karyawan 9 912 Taman dengan 9
dengan Staff wanita dengan Parkir kendaraan
Administrasi Staff HRD operasional
853 Toilet karyawan pria 9 893 Toliet karyawan 9 913 Taman dengan 9
dengan Manajer wanita dengan parkir motor
Logistik Staff Marketing
854 Toilet karyawan pria 9 894 Toliet karyawan 9 914 Taman dengan 10
dengan Manajer wanita dengan Parkir (direktur,
Sistem Informasi Staff w. direktur, sekre,
Administrasi manajer)
855 Toilet karyawan pria 9 895 Toliet karyawan 9 915 Taman dengan 10
dengan Manajer wanita dengan Loker
Produksi Manajer Logistik karyawan
wanita
856 Toilet karyawan pria 9 896 Toliet karyawan 9 916 Taman dengan 10
dengan Manajer wanita dengan Loker karyawan
Personalia Manajer Sistem pria
Informasi
857 Toilet karyawan pria 9 897 Toliet karyawan 9 917 Taman dengan 9
dengan Manajer wanita dengan Pantry kantor
Pemasaran Manajer Produksi
858 Toilet karyawan pria 9 898 Toliet karyawan 9 918 Taman dengan pos 9
dengan Manajer wanita dengan satpam
keuangan Manajer
Personalia
859 Toilet karyawan pria 9 899 Toliet karyawan 9 919 Taman dengan 9
dengan Sekretaris wanita dengan Toilet perkantoran
Manajer wanita
Pemasaran
860 Toilet karyawan pria 9 900 Toliet karyawan 9 920 Taman dengan 10
dengan Wakil wanita dengan Toilet perkantoran
Direktur Manajer keuangan pria
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
921 Taman dengan 10 941 Taman dengan 9 961 Lapangan olahraga 9,10
Lobby Manajer dengan Pantry
Personalia kantor
922 Taman dengan 10 942 Taman dengan 9 962 Lapangan olahraga 9,10
Tempat whudu Manajer dengan pos satpam
wanita Pemasaran
923 Taman dengan 9 943 Taman dengan 9 963 Lapangan olahraga 9,10
Tempat whudu pria Manajer keuangan dengan Toilet
perkantoran wanita
924 Taman dengan 9 944 Taman dengan 9 964 Lapangan olahraga 9,10
masjid Sekretaris dengan Toilet
perkantoran pria
925 Taman dengan front 9 945 Taman dengan 9 965 Lapangan olahraga 9,10
office dan Wakil Direktur dengan Lobby
receptionis
926 Taman dengan 9 946 Taman dengan 9 966 Lapangan olahraga 9,10
Ruangan Cleaning Direktur dengan Tempat
Service whudu wanita
927 Taman dengan 9 947 Lapangan 9,10 967 Lapangan olahraga 9,10
Ruang Audiotorium olahraga dengan dengan Tempat
Taman whudu pria
928 Taman dengan 9 948 Lapangan 9,10 968 Lapangan olahraga 9,10
Ruang Meeting olahraga dengan dengan masjid
toilet karyawan
wanita
929 Taman dengan Staff 9 949 Lapangan 9,10 969 Lapangan olahraga 9,10
Logistik olahraga dengan dengan front
toilet karyawan office dan
pria receptionis
930 Taman dengan Staff 9 950 Lapangan 9,10 970 Lapangan olahraga 9,10
Sistem Informasi olahraga dengan dengan Ruangan
Ruang kontrol Cleaning Service
listrik
931 Taman dengan Staff 9 951 Lapangan 9,10 971 Lapangan olahraga 9,10
QC olahraga dengan dengan Ruang
gardu listrik Audiotorium
932 Taman dengan Staff 9 952 Lapangan 9,10 972 Lapangan olahraga 9,10
Perencanaan olahraga dengan dengan Ruang
Produksi Area evakuasi Meeting
933 Taman dengan Staff 9 953 Lapangan 9,10 973 Lapangan olahraga 9,10
Perawatan olahraga dengan dengan Staff
kantin Logistik
934 Taman dengan Staff 9 954 Lapangan 9,10 974 Lapangan olahraga 9,10
K3 olahraga dengan dengan Staff
Training center Sistem
Informasi
935 Taman dengan Staff 9 955 Lapangan 9,10 975 Lapangan olahraga 9,10
HRD olahraga dengan dengan Staff QC
Medical center
936 Taman dengan Staff 9 956 Lapangan 9,10 976 Lapangan olahraga 9,10
Marketing olahraga dengan dengan Staff
Parkir kendaraan Perencanaan
operasional Produksi
937 Taman dengan Staff 9 957 Lapangan 9,10 977 Lapangan olahraga 9,10
Administrasi olahraga dengan dengan Staff
parkir motor Perawatan
938 Taman dengan 9 958 Lapangan 9,10 978 Lapangan olahraga 9,10
Manajer Logistik olahraga dengan dengan Staff K3
Parkir (direktur,
w. direktur, sekre,
manajer)
939 Taman dengan 9 959 Lapangan 9,10 979 Lapangan olahraga 9,10
Manajer Sistem olahraga dengan dengan Staff HRD
Informasi Loker karyawan
wanita
940 Taman dengan 9 960 Lapangan 9,10 980 Lapangan olahraga 9,10
Manajer Produksi olahraga dengan dengan Staff
Loker karyawan Marketing
pria
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)


Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
981 Lapangan olahraga 9,10 1001 Tempat 9 1021 Tempat pembuangan 9
dengan Staff pembuangan limbah limbah dengan Staff
Administrasi dengan Parkir Perencanaan Produksi
kendaraan
operasional
982 Lapangan olahraga 9,10 1002 Tempat 9 1022 Tempat pembuangan 9
dengan Manajer pembuangan limbah limbah dengan Staff
Logistik dengan parkir motor Perawatan
983 Lapangan olahraga 9,10 1003 Tempat 9 1023 Tempat pembuangan 9
dengan Manajer pembuangan limbah limbah dengan Staff
Sistem Informasi dengan Parkir K3
(direktur, w.
direktur, sekre,
manajer)
984 Lapangan olahraga 9,10 1004 Tempat 9 1024 Tempat pembuangan 9
dengan Manajer pembuangan limbah limbah dengan Staff
Produksi dengan Loker HRD
karyawan wanita
985 Lapangan olahraga 9,10 1005 Tempat 9 1025 Tempat pembuangan 9
dengan Manajer pembuangan limbah limbah dengan Staff
Personalia dengan Loker Marketing
karyawan pria
986 Lapangan olahraga 9,10 1006 Tempat 9 1026 Tempat pembuangan 9
dengan Manajer pembuangan limbah limbah dengan Staff
Pemasaran dengan Pantry Administrasi
kantor
987 Lapangan olahraga 9,10 1007 Tempat 9 1027 Tempat pembuangan 9
dengan Manajer pembuangan limbah limbah dengan
keuangan dengan pos satpam Manajer Logistik
988 Lapangan olahraga 9,10 1008 Tempat 9 1028 Tempat pembuangan 9
dengan Sekretaris pembuangan limbah limbah dengan
dengan Toilet Manajer Sistem
perkantoran wanita Informasi
989 Lapangan olahraga 9,10 1009 Tempat 9 1029 Tempat pembuangan 9
dengan Wakil pembuangan limbah limbah dengan
Direktur dengan Toilet Manajer Produksi
perkantoran pria
990 Lapangan olahraga 9,10 1010 Tempat 9 1030 Tempat pembuangan 9
dengan Direktur pembuangan limbah limbah dengan
dengan Lobby Manajer Personalia
991 Tempat pembuangan 9 1011 Tempat 9 1031 Tempat pembuangan 9
limbah dengan pembuangan limbah limbah dengan
Lapangan olahraga dengan Tempat Manajer Pemasaran
whudu wanita
992 Tempat pembuangan 9 1012 Tempat 9 1032 Tempat pembuangan 9
limbah dengan Taman pembuangan limbah limbah dengan
dengan Tempat Manajer keuangan
whudu pria
993 Tempat pembuangan 9 1013 Tempat 9 1033 Tempat pembuangan 9
limbah dengan toilet pembuangan limbah limbah dengan
karyawan wanita dengan masjid Sekretaris
994 Tempat pembuangan 9 1014 Tempat 9 1034 Tempat pembuangan 9
limbah dengan toilet pembuangan limbah limbah dengan
karyawan pria dengan front office Wakil Direktur
dan receptionis
995 Tempat pembuangan 9 1015 Tempat 9 1035 Tempat pembuangan 9
limbah dengan pembuangan limbah limbah dengan
Ruang kontrol listrik dengan Ruangan Direktur
Cleaning Service
996 Tempat 9 1016 Tempat 9 1036 Pompa air dengan 9
pembuangan limbah pembuangan limbah Tempat pembuangan
dengan gardu listrik dengan Ruang limbah
Audiotorium
997 Tempat pembuangan 9 1017 Tempat 9 1037 Pompa air dengan 9
limbah dengan Area pembuangan limbah Lapangan olahraga
evakuasi dengan Ruang
Meeting
998 Tempat pembuangan 9 1018 Tempat 9 1038 Pompa air dengan 9
limbah dengan kantin pembuangan limbah Taman
dengan Staff
Logistik
999 Tempat pembuangan 9 1019 Tempat 9 1039 Pompa air dengan 9
limbah dengan pembuangan limbah toilet karyawan
Training center dengan Staff Sistem wanita
Informasi
1000 Tempat pembuangan 9 1020 Tempat 9 1040 Pompa air dengan 9
limbah dengan pembuangan limbah toilet karyawan pria
Medical center dengan Staff QC
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
Pompa
Pompa air dengan airdenga
Pompa air
1041 Ruang kontrol 10 1061 n 9 1081 9
dengan
listrik Ruangan
Direktur
Cleaning
Service
Pompa air
Pompa air dengan Receiving dengan
1042 9 1062 dengan Ruang 9 1082 9
gardu listrik Pompa air
Audiotorium
Receiving dengan
Pompa air
Pompa air Tempat
1043 9 1063 dengan 9 1083 9
dengan Area pembuangan
Ruang
evakuasi limbah
Meeting
Pompa air Receiving dengan
Pompa air
1044 9 1064 dengan Staff 9 1084 Lapangan 9
dengan
Logistik olahraga
kantin
Pompa air
Pompa air dengan dengan Receiving dengan
1045 9 1065 9 1085 9
Training center Staff Sistem Taman
Informasi
Receiving dengan
Pompa air dengan Pompa air
1046 9 1066 9 1086 toilet karyawan 10
Medical center dengan Staff
wanita
QC
Pompa air
Pompa air dengan Receiving dengan
dengan Staff
1047 Parkir kendaraan 9 1067 9 1087 toilet karyawan 10
Perencanaan
operasional pria
Produksi
Pompa air Receiving dengan
Pompa air
1048 9 1068 dengan Staff 9 1088 Ruang kontrol 10
dengan parkir
Perawatan listrik
motor
Pompa air
dengan Parkir Pompa air Receiving dengan
1049 9 1069 9 1089 9
(direktur, dengan Staff gardu listrik
w. direktur, sekre, K3
manajer)
Pompa air dengan Pompa air
Receiving dengan
1050 Loker karyawan 9 1070 dengan 9 1090 10
Area evakuasi
wanita Staff
HRD
Pompa air dengan Pompa air
Receiving dengan
1051 Loker karyawan 9 1071 dengan Staff 9 1091 10
kantin
pria Marketing
Pompa air
Pompa air dengan Receiving dengan
1052 9 1072 dengan Staff 9 1092 9
Pantry kantor Training center
Administrasi
Pompa air
Pompa air Receiving dengan
1053 9 1073 dengan Manajer 9 1093 9
dengan pos Medical center
Logistik
satpam
Pompa air
Pompa air dengan Receiving dengan
dengan
1054 Toilet perkantoran 9 1074 9 1094 Parkir kendaraan 5,6,10
Manajer Sistem
wanita operasional
Informasi
Pompa air dengan Pompa air
Receiving dengan
1055 Toilet perkantoran 9 1075 dengan Manajer 9 1095 9
parkir motor
pria Produksi
Receiving dengan
Pompa air
Pompa air dengan Parkir (direktur,
1056 9 1076 dengan 9 1096 9
Lobby w. direktur, sekre,
Manajer
manajer)
Personalia
Pompa air dengan Pompa air Receiving dengan
1057 Tempat whudu 10 1077 dengan 9 1097 Loker karyawan 10
wanita Manajer wanita
Pemasaran
Pompa air dengan Pompa air Receiving dengan
1058 Tempat whudu 10 1078 dengan 9 1098 Loker karyawan 10
pria Manajer pria
keuangan
Pompa air
Pompa air dengan Receiving dengan
1059 10 1079 dengan 9 1099 9
masjid Pantry kantor
Sekretaris
Pompa air dengan Pompa air
Receiving dengan
1060 front office dan 9 1080 dengan Wakil 9 1100 9
pos satpam
receptionis Direktur
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
1101 Receiving dengan 9 1121 Receiving 9 1141 Pabirkasi dengan 9
Toilet perkantoran dengan Medical center
wanita Manajer Sistem
Informasi
1102 Receiving dengan 9 1122 Receiving 9 1142 Pabirkasi dengan 5,6,10
Toilet perkantoran dengan Manajer Parkir kendaraan
pria Produksi operasional
1103 Receiving dengan 9 1123 Receiving 9 1143 Pabirkasi dengan 9
Lobby dengan Manajer parkir motor
Personalia
1104 Receiving dengan 10 1124 Receiving 9 1144 Pabirkasi dengan 9
Tempat whudu dengan Parkir (direktur,
wanita Manajer w. direktur, sekre,
Pemasaran manajer)
1105 Receiving dengan 10 1125 Receiving 9 1145 Pabirkasi dengan 10
Tempat whudu dengan Manajer Loker karyawan
pria keuangan wanita
1106 Receiving dengan 10 1126 Receiving 9 1146 Pabirkasi dengan 10
masjid dengan Loker karyawan
Sekretaris pria
1107 Receiving dengan 9 1127 Receiving 9 1147 Pabirkasi dengan 9
front office dan dengan Wakil Pantry kantor
receptionis Direktur
1108 Receiving dengan 9 1128 Receiving 9 1148 Pabirkasi dengan 9
Ruangan dengan Direktur pos satpam
Cleaning
Service
1109 Receiving dengan 9 1129 Pabirkasi 4,5,6,7,11 1149 Pabirkasi dengan 9
Ruang dengan Toilet perkantoran
Audiotorium Receiving wanita
1110 Receiving dengan 9 1130 Pabirkasi 9 1150 Pabirkasi dengan 9
Ruang Meeting dengan Toilet perkantoran
Pompa pria
air
1111 Receiving dengan 9 1131 Pabirkasi 9 1151 Pabirkasi dengan 9
Staff Logistik dengan Tempat Lobby
pembuangan
limbah
1112 Receiving dengan 9 1132 Pabirkasi 9 1152 Pabirkasi dengan 10
Staff Sistem dengan Tempat whudu
Informasi Lapanga wanita
n
olahraga
1113 Receiving dengan 9 1133 Pabirkasi 9 1153 Pabirkasi dengan 10
Staff QC dengan Taman Tempat whudu
pria
1114 Receiving dengan 9 1134 Pabirkasi 10 1154 Pabirkasi dengan 10
Staff Perencanaan dengan masjid
Produksi toilet
karyawan
wanita
1115 Receiving dengan 9 1135 Pabirkasi 10 1155 Pabirkasi dengan 9
Staff Perawatan dengan toilet front office dan
karyawan pria receptionis
1116 Receiving dengan 9 1136 Pabirkasi 10 1156 Pabirkasi dengan 9
Staff K3 dengan Ruang Ruangan Cleaning
kontrol listrik Service
1117 Receiving dengan 9 1137 Pabirkasi 9 1157 Pabirkasi dengan 9
Staff HRD dengan gardu Ruang
listrik Audiotorium
1118 Receiving dengan 9 1138 Pabirkasi 10 1158 Pabirkasi dengan 9
Staff Marketing dengan Area Ruang Meeting
evakuasi
1119 Receiving dengan 9 1139 Pabirkasi 10 1159 Pabirkasi dengan 9
Staff Administrasi dengan kantin Staff Logistik
1120 Receiving dengan 9 1140 Pabirkasi 9 1160 Pabirkasi dengan 9
Manajer Logistik dengan Training Staff Sistem
center Informasi
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
1161 Pabirkasi dengan 9 1181 Assembling 9 1201 Assembling dengan 10
Staff QC dengan Tempat whudu
Lapangan wanita
olahraga
1162 Pabirkasi dengan 9 1182 Assembling 9 1202 Assembling dengan 10
Staff Perencanaan dengan Taman Tempat whudu pria
Produksi
1163 Pabirkasi dengan 9 1183 Assembling 10 1203 Assembling dengan 10
Staff Perawatan dengan masjid
toilet
karyawan
wanita
1164 Pabirkasi dengan 9 1184 Assembling 10 1204 Assembling dengan 9
Staff K3 dengan toilet front office dan
karyawan pria receptionis
1165 Pabirkasi dengan 9 1185 Assembling 10 1205 Assembling dengan 9
Staff HRD dengan Ruang Ruangan Cleaning
kontrol listrik Service
1166 Pabirkasi dengan 9 1186 Assembling 9 1206 Assembling dengan 9
Staff Marketing dengan gardu Ruang Audiotorium
listrik
1167 Pabirkasi dengan 9 1187 Assembling 10 1207 Assembling dengan 9
Staff Administrasi dengan Area Ruang Meeting
evakuasi
1168 Pabirkasi dengan 9 1188 Assembling 10 1208 Assembling dengan 9
Manajer Logistik dengan kantin Staff Logistik
1169 Pabirkasi dengan 9 1189 Assembling 9 1209 Assembling dengan 9
Manajer Sistem dengan Training Staff Sistem
Informasi center Informasi
1170 Pabirkasi dengan 9 1190 Assembling 9 1210 Assembling dengan 9
Manajer Produksi dengan Medical Staff QC
center
1171 Pabirkasi dengan 9 1191 Assembling 5,6,10,11 1211 Assembling dengan 9
Manajer dengan Parkir Staff Perencanaan
Personalia kendaraan Produksi
operasional
1172 Pabirkasi dengan 9 1192 Assembling 9 1212 Assembling dengan 9
Manajer dengan parkir Staff Perawatan
Pemasara motor
n
1173 Pabirkasi dengan 9 1193 Assembling 9 1213 Assembling dengan 9
Manajer keuangan dengan Parkir Staff K3
(direktur, w.
direktur,
sekre,
manajer)
1174 Pabirkasi dengan 9 1194 Assembling 10 1214 Assembling dengan 9
Sekretaris dengan Staff HRD
Loker
karyawan
wanita
1175 Pabirkasi dengan 9 1195 Assembling 10 1215 Assembling dengan 9
Wakil Direktur dengan Loker Staff Marketing
karyawan pria
1176 Pabirkasi dengan 9 1196 Assembling 9 1216 Assembling dengan 9
Direktur dengan Pantry Staff Administrasi
kantor
1177 Assembling 4,5,6,7,11 1197 Assembling 9 1217 Assembling dengan 9
dengan pabrikasi dengan pos Manajer Logistik
satpam
1178 Assembling 4,5,6,7,11 1198 Assembling 9 1218 Assembling dengan 9
dengan Receiving dengan Manajer Sistem
Toilet Informasi
perkantoran
wanita
1179 Assembling 9 1199 Assembling 9 1219 Assembling dengan 9
dengan Pompa air dengan Toilet Manajer Produksi
perkantoran pria
1180 Assembling 9 1200 Assembling 9 1220 Assembling dengan 9
dengan Tempat dengan Lobby Manajer Personalia
pembuangan
limbah
8

Tabel 4.14—Tabel keterangan ARC (lanjutan)

Hubungan Hubungan Hubungan


No Keterangan No Keterangan No Keterangan
ruangan ruangan ruangan
1221 Assembling 9 1241 Shipping 5,6,10,11 1261 Shipping dengan 9
dengan Manajer dengan Parkir Staff Perencanaan
Pemasaran kendaraan Produksi
operasional
1222 Assembling 9 1242 Shipping dengan 9 1262 Shipping dengan 9
dengan Manajer parkir motor Staff Perawatan
keuangan
1223 Assembling 9 1243 Shipping dengan 9 1263 Shipping dengan 9
dengan Sekretaris Parkir (direktur, Staff K3
w. direktur,
sekre, manajer)
1224 Assembling 9 1244 Shipping dengan 10 1264 Shipping dengan 9
dengan Wakil Loker karyawan Staff HRD
Direktur wanita
1225 Assembling 9 1245 Shipping dengan 10 1265 Shipping dengan 9
dengan Direktur Loker karyawan Staff Marketing
pria
1226 Shipping dengan 4,5,6,7,11 1246 Shipping dengan 9 1266 Shipping dengan 9
Asembling Pantry kantor Staff Administrasi
1227 Shipping dengan 4,5,6,7,11 1247 Shipping dengan 9 1267 Shipping dengan 9
pabrikasi pos satpam Manajer Logistik
1228 Shipping dengan 4,5,6,7,11 1248 Shipping dengan 9 1268 Shipping dengan 9
Receiving Toilet Manajer Sistem
perkantoran Informasi
wanita
1229 Shipping dengan 9 1249 Shipping dengan 9 1269 Shipping dengan 9
Pompa air Toilet Manajer Produksi
perkantoran pria
1230 Shipping dengan 9 1250 Shipping dengan 9 1270 Shipping dengan 9
Tempat Lobby Manajer
pembuangan Personalia
limbah
1231 Shipping dengan 9 1251 Shipping dengan 10 1271 Shipping dengan 9
Lapangan Tempat whudu Manajer
olahraga wanita Pemasara
n
1232 Shipping dengan 9 1252 Shipping dengan 10 1272 Shipping dengan 9
Taman Tempat whudu Manajer keuangan
pria
1233 Shipping dengan 10 1253 Shipping dengan 10 1273 Shipping dengan 9
toilet karyawan masjid Sekretaris
wanita
1234 Shipping dengan 10 1254 Shipping dengan 9 1274 Shipping dengan 9
toilet karyawan front office dan Wakil Direktur
pria receptionis
1235 Shipping dengan 10 1255 Shipping dengan 9 1275 Shipping dengan 9
Ruang kontrol Ruangan Direktur
listrik Cleaning
Service
1236 Shipping dengan 9 1256 Shipping dengan 9
gardu listrik Ruang
Audiotorium
1237 Shipping dengan 10 1257 Shipping dengan 9
Area evakuasi Ruang Meeting
1238 Shipping dengan 10 1258 Shipping dengan 9
kantin Staff Logistik
1239 Shipping dengan 9 1259 Shipping dengan 9
Training center Staff Sistem
Informasi
1240 Shipping dengan 9 1260 Shipping dengan 9
Medical center Staff QC
8

4.4. Analisis

4.4.1 Analisis Luas Lantai

Hasil dari pengukuran luas lantai Receiving didapatkan sebesar 78.78 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari penjumlahan ukuran tumpukan komponen dari produk kursi rotan dan meja rotan.
Jumlah tumpukan dari komponen utama yaitu 1 tumpukan rotan batang, 20 tumpukan rotan polis
dan 1 tumpukan besi. Tumpukan dari komponen tambahan yaitu 2 tumpukan kardus kursi rotan, 2
tumpukan kardus meja rotan, 3 tumpukan lem fox dan 1 tumpukan label. Pemberikan toleransi dan
kelonggaran pada setiap tumpukan dan rak komponen diperluas sebesar 200%. Kelonggaran dan
toleransi ini bertujuan agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan
membawa komponen tersebut ke proses selanjutnya. Besarnya luas lantai Receiving dipengaruhi
oleh besarnya dimensi dan banyak komponen yang dibutuhkan.

Hasil dari pengukuran luas lantai Shipping didapatkan sebesar 110.82 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari jumlah tumpukan barang jadi produk kursi rotan dan meja rotan. Jumlah tumpukan
dari luas lantai Shipping terdiri dari 8 tumpukan produk kursi rotan dan 10 tumpukan produk meja
rotan. Kelonggaran dan toleransi yang digunakan sebesar 200%. Kelonggaran dan toleransi ini
bertujuan agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan membawa produk
tersebut ke bagian pengiriman. Besarnya luas lantai Shipping dipengaruhi oleh besarnya dimensi
produk dan banyak produk yang dihasilkan.

Hasil dari pengukuran luas lantai pabrikasi didapatkan ukuran sebesar 3660 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari jumlah ukuran mesin yang digunakan untuk membuat produk kursi rotan dan meja
rotan. Total jumlah dari mesin yang digunakan pada bagian pabrikasi sebesar 248 mesin.
Kelonggaran dan toleransi yang digunakan sebesar 400%. Kelonggaran dan toleransi ini bertujuan
agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan memberikan komponen
yang dibutuhkan untuk diproses di mesin tersebut. Besarnya luas lantai pabrikasi dipengaruhi oleh
besar dimensi dan banyaknya mesin yang digunakan.

Hasil dari pengukuran luas lantai assembly didapatkan ukuran sebesar 300 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari jumlah ukuran mesin yang digunakan untuk merakit produk kursi rotan dan meja
rotan. Total jumlah dari mesin yang digunakan pada bagian assembly sebesar 20 mesin.
Kelonggaran dan toleransi yang digunakan sebesar 400%. Kelonggaran dan toleransi ini bertujuan
agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan memberikan komponen
yang dibutuhkan untuk diproses di mesin tersebut. Besarnya luas lantai assembly dipengaruhi oleh
besar dimensi dan banyaknya mesin yang digunakan.

Pada pengukuran luas lantai perkantoran didapatkan ukuran sebesar 555 m 2, ukuran ini didapatkan
dari jumlah ukuran ruangan yang ada di perkantoran. Total ruangan yang ada di perkantoran
sebanyak 18 ruangan yang terdiri dari ruang direktur, ruang sekretaris, ruang manajer dan ruang
Staff. Untuk luas lantai fasilitas perkantoran didapatkan ukuran sebesar 778 m2, ukuran ini
didapatkan dari ukuran total fasilitas yang ada di perkantoran. Jumlah fasilitas yang ada di
perkantoran sebanyak 9 ruangan mulai dari ruang Meeting, Lobby, auditorium, toilet, Pantry, front
office dan Cleaning Service.

Pada pengukuran luas fasilitas non-perkantoran didapatkan ukuran sebesar 3116 m2, ukuran ini
didapatkan dari ukuran total fasilitas non-perkantoran. Jumlah fasilitas non-perkantoran sebanyak
21 ruangan yang terdiri dari Masjid, Tempat wudhu pria, Tempat wudhu wanita, Pos satpam,
Loker karyawan pria, Loker karyawan wanita, Parkir (direktur, w. direktur, sekre, manajer), Parkir
motor,
8

Parkir kendaraan operasional, Medical center, Training center, Kantin , Area evakuasi, Gardu
listrik, Ruang kontrol listrik, Toilet karyawan pria, Toilet karyawan wanita, Taman, Lapangan
olahraga, Tempat pembuangan limbah, Pompa air.

4.4.2 Analisis Activity Relation Chart (ARC)

Pada pembuatan ARC dibutuhkan daftar ruangan yang ada di perusahaan mulai dari perkantoran,
fasilitas perkantoran dan fasilitas non-perkantoran. Dari setiap ruangan ini, ditentukan tingkat
hubungan kerja atau kegiatan dari satu ruangan ke ruangan yang lainnya. Tingkat hubungan ini
dapat disimbolkan melalui warna, warna merah melambangkan tingkat hubungan yang mutlak
penting, warna kuning melambangkan tingkat hubungan yang penting tertentu, warna hijau
melambangkan tingkat hubungan yang penting, warna biru melambangkan tingkat hubungan yang
biasa , warna putih melambangkan tingkat hubungan yang tidak penting dan warna coklat
melambangkan tingkat hubungan yang tidak diinginkan. Untuk menentukan tingkat hubungan ini
terdapat beberapa faktor, yaitu penggunaan catatan yang sama, penggunaan personil yang sama,
penggunaan ruangan yang sama, hubungan pekerjaan yang sama, aliran kerja yang sama,
penggunaan peralatan dan fasilitas yang sama, dan kebutuhan yang tidak terduga. Pembuatan ARC
juga bertujuan untuk memudahkan pembaca mengetahui nama-nama departemen, fasilitas dan
ruangan yang ada di PT. SAFA FURNITURE serta tingkat hubungan dari masing-masing ruangan
tersebut.

(Bagian ini sengaja dikosongka)


8

(Halaman ini sengaja dikosongka)


9

Bab 5
Aspek Teknis

5.1. Landasan Teori

5.1.1. Ongkos Material Handling (OMH)

Material handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam
perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi
dari tempat asal ketempat tujuan yang telah ditetapkan (Apple, 1990 [12]). Pemindahan material
dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat
proses produksi ketempat proses produksi yang lain. Pada dasarnya kegiatan material handling
adalah kegiatan tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidaklah mendapat perubahan
bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan
mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan transportasi tidaklah mungkin
dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand-off, yaitu menekan jumlah ongkos yang
digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan
cara: menghapus langkah transportasi, mekanisasi atau meminimasi jarak. Ongkos material
handling (OMH) adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin
ke mesin lain atau dari satu departemen kedepartemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada
suatu tertentu. Satuan yang digunakan adalah Rupiah/meter gerakan.

Kegiatan material handling adalah kegiatan yang tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan
tidak mendapat perubahan bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi
kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan
transportasi, tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand off, yaitu
menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos
transportasi dapat dilakukan dengan cara menghapus langkah transportasi, mekanisasi, atau
meminimasi jarak.

Di dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material handling)
merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Pentingnya
masalah pemindahan bahan ini karena tujuan utama dari pemindahan bahan berhubungan langsung
dengan suatu cakupan yang luas yang berurusan dengan efisiensi produksi menyeluruh.
Ongkos material handling adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari
satu mesin ke mesin lain atau dari suatu departemen ke departemen lain yang besarnya ditentukan
pada satuan tertentu. Satuannya adalah rupiah/meter gerakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perhitungan ongkos material handling adalah alat angkut yang digunakan, jarak pengangkutan dan
cara pengangkutannya. Tujuan dibuatnya perencanaan material handling adalah:

1. Meningkatkan kapasitas
2. Memperbaiki kondisi kerja
3. Memperbaiki pelayanan pada konsumen
4. Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan
5. Mengurangi ongkos

Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain
itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang
diimplementasikan (Apple, 1990 [12]). Beberapa tujuan dari sistem material handling:

89
9

1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan


perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas.
5. Mengurangi bobot mati.
6. Sebagai pengawasan persediaan.

Tiga tahapan dalam melakukan Material Handling, yaitu:

1. Progresif atau sistem sistem orientik yang terdiri dari semua sumber atau supply.
a. Perpindahan barang dari semua sumber
b. Perpindahan semua barang dalam pabrik/manufaktur secara diam.
2. Contemporary, yaitu perpindahan barang atau material dari satu tempat ke tempat lain.
3. Conventional, yaitu perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain secara individual.

Beberapa aktivitas pemindahan bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut:
a) Pemindahan bahan dari gudang bahan baku (Receiving), menuju departemen Pabrikasi maupun
departemen Assembling.
b) Pemindahan bahan yang terjadi diproses satu jenis mesin menuju jenis mesin yang lainnya:
c) Pemindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang barang jadi (Shipping).

Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan ongkos material handling adalah alat angkut yang
digunakan, jarak pengangkutan dan cara pengangkutannya (Apple, 1990 [12]). Dalam menentukan
alat angkut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Berat material disesuaikan dengan daya angkut maksimal alat angkut.


2. Bentuk dan jenis material serta ukuran luasnya yang disesuaikan dengan daya tampung alat
angkut.
3. Sifat material, dimana harus diperhatikan kemungkinan menggunakan alat angkut khusus.

5.1.2. From To Chart (FTC)

From to chart (FTC) mempunya pengertia yaitu penggambaran tentang berapa total MHC, dari
suatu bagian aktivitas dalam pabrik menuju aktivitas dalam pabrik lainnya (Apple, 1990 [8]).
Sehingga dari peta ini dapat dilihat total material handling cost secara keseluruhan, mulai dari
gudang bahan baku (Receiving) menuju pabrikasi, assembling sampai terakhir menuju gudang
barang jadi (Shipping).
Cara pengisian from to chart (FTC):
a) Perhatikan total ongkos dari tabel material handling cost, kemudian masukkan nilai total
ongkos tersebut disesuaikan dengan pengangkutan bahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
b) Jumlah total ongkos setiap baris dan setiap kolom juga total ongkos secara keseluruhan.
Berdasarkan perhitungan ongkos material handlling, maka didapat tabel From To Chart sebagai
berikut:
Tabel 5.1. Format from to chart

Fro /To A B ... Shipping


A
B

Shipping
9

5.1.3. Inflow dan Outflow

Perhitungan selanjutnya yang akan kita lakukan adalah perhitungan inflow - outflow. Data yang
diperlukan diperoleh dari ongkos material handling (OMH) dan from to chart (FTC).
Mengenai arti dari inflow - outflow dapat didefinisikan dengan gambar berikut:

Inflow Outflow

M M

Gambar 5.1. Inflow – outflow

Outflow kegunaannya untuk mencari koefisien ongkos yang keluar dari suatu area (M) ke beberapa
area lain. Sedang Inflow untuk mencari koefisien ongkos yang masuk ke suatu area dari beberapa
area lain. Referensi perhitungan outflow - inflow yaitu dari OMH dan FTC, yaitu ongkos yang
dibutuhkan untuk material handling dari satu mesin ke mesin yang lainnya (Apple, 1990 [12]).

Tabel 5.2. Format inflow – outflow

From/To A B C D
A
B
C
D

Untuk cara perhitungan outflow adalah didasarkan pada tabel perhitungan FTC, dimana harga C
adalah merupakan perbandingan dari harga OMH mesin A pada kolom yang bersangkutan dibagi
dengan total harga OMH mesin A pada baris yang bersangkutan. Sedangkan untuk cara
perhitungan inflow adalah bahwa harga C merupakan perbandingan dari harga OMH mesin A
dibagi dengan harga OMH total mesin A pada kolom yang sama (Apple, 1990 [12]).

5.1.4. Tabel Skala Prioritas (TSP)

Tabel skala prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antara
departemen atau mesin dalam suatu lintasan atau lay out pabrik (Apple, 1990 [8]). TSP didapat dari
hasil perhitungan Outflow – Inflow, dimana prioritas diurutkan berdasarkan harga koefisien
ongkosnya, yang mana harga koefisien yang terbesar yang akan merupakan prioritas satu dan
begitu selanjutnya untuk prioritas dua, tiga dan selanjutnya. Tujuan dari pembuatan TSP adalah:
a) Untuk meminimumkan ongkos
b) Memperkecil jarak handling
c) Mengoptimalkan layout
9

Tabel 5.1─Format tabel skala prioritas (TSP)

1 2 3

Receiving
Meja Ukur
Meja Potong
Shipping

5.1.5. Activity Relationship Diagram (ARD)

ARD merupakan diagram hubungan antar aktivitas (departemen/mesin) berdasarkan tingkat


prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk ARD yaitu TSP.
Jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas
berikutnya (Apple, 1990 [8]).

Pada saat menyusun ARD ini kemungkinan terjadinya error sangat besar karena kita berangkat
dari asumsi bahwa semua departemen berdekatan satu sama lain. Adapun yang dimaksud error
disini adalah suatu keadaan dimana mesin-mesin (departemen-departemen) yang mendapat
prioritas satu tidak dapat menempati posisinya untuk saling berdekatan satu sama lain tanpa ada
pembatas dari departemen lain.

5.2. Pengumpulan Data

Pada bab ini dibutuhkan pengumpulan data seperti data alat berat angkut, data berat komponen
utama, data berat komponen tambahan, data mesin atau peralatan dan ukurannya, serta data luas
ruangan perkantoran dan ukurannya.
9

5.2.1. Data Alat Berat Angkut

Berikut ini merupakan data yang digunakan dalam menentukan ongkos material handling alat
angkut yang digunakan yang dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini:

Tabel 5.2─Ongkos material handling

Biaya Angkut
UMR Kabupaten bandung/bulan Rp 2,271,210
UMR/hari Rp 113,560.50
Manusi Manusia berjalan (detik/meter gerakan) 2
a 0-25 Jam kerja sehari 8
kg Upah manusia Rp 3.94
MHC Manusia Rp 7.89
Walky fallet berjalan (detik / meter gereakan) 3
Harga Walky pallet Rp 30,000,000
Rata-rata umur walky pallet (tahun) 5
Jam kerja sehari 8
Upah manusia / meter gerakan Rp 7.89
biaya walky pallet / detik Rp 0.69
Walky Fallet Biaya listrik per bulan per kWh Rp 43.20
26-50 kg Konsumsi listrik per meter 0.00018
biaya walky pallet / meter Rp 0.01
Biaya depresiasi Rp 28,800,000.00
Depresiasi per detik Rp0.83
Maintenance Rp 3,000,000.00
MHC Walky pallet Rp1.04
Harga lift truck manual 2.5 ton x 3 meter Rp 200,000,000
rata-rata kecepatan lift truck (meter/detik) 2
umur lift truck (tahun) 10
Nilai sisa Rp 20,000,000.00
Biaya maintenance / tahun Rp 20,000,000
Jenis Bahan Bakar solar
Harga Solar per liter Rp 5,150.00
lift truck
konsumsi bahan bakar per bulan (liter) 140
>50 kg
Konsumsi bahan bakar per meter (liter) 0.00039
Biaya gerak lift truck per meter Rp 2.0
Biaya Depresiasi/ 10 tahun Rp 18,000,000.00
Biaya depresiasi/detik 0.26
Biaya operator Rp 7.89
MHC Lift truk Rp 20.95

5.2.2. Data Berat Bentuk Komponen Utama

Didalam tabel ini terdapat nama komponen utama yaitu Kertas dupleks, tali rami, serta mika bening
dan data berat bentuk dimana komponen tersebut dibagi sesuai dengan kebutuhan dalam
pembuatan produk.
9

Tabel 5.3─Pengumpulan data berat komponen utama

Jenis produk Nama komponen Berat bentuk (gram)


Rangka Kursi 300
Pegangan Kursi 200
Kursi rotan
Kaki Kursi 200
Bantalan Duduk dan Sandaran 170
Rangka Atas Meja 330
Kaki Meja 200
Meja rotan Rangka Bawah Meja 330
Alas Meja 400
Kaca Meja 600

5.2.3. Data Berat Komponen Tambahan

Didalam tabel ini terdapat beberapa nama komponen tambahan beserta berat bentuknya diantaranya
lem fox, label, dus Kemasan teh dan Kemasan bolu.

Tabel 5.4─Pengumpulan data komponen tambahan

Nama komponen tambahan Operasi Jenis Berat (gram)

Kursi Rotan
O-9 200
Paku kursi rotan O-13 Beton 200
O-16 200
label O-18 lembar 50
pernis O-17 Cair 250
Kardus kemasan kursi rotan O-19 Dus 100
Meja Rotan
O-6 200
O-10 200
Paku meja rotan Beton
O-13 200
O-17 200
lem kaca O-17 Cair 300
label O-19 lembar 50
pernis O-18 Cair 250
Kardus kemasan meja rotan O-20 Dus 100
9

5.3. Pengolahan data

5.3.1. Material Handling Cost

Berikut adalah pengolahan data material handling cost dari perpindahan material yang terjadi pada
saat produksi:

Tabel 5.5─Material handling cost


Total berat Luas lantai Luas lantai ke
Dari Ke Nama komponen Operasi DS Berat bentuk (gr) Berat komponen keseluruhan (kg) Alat angkut OMH Jarak (m) Total ongkos (Rp)
(kg) dari (m) (m)
Meja pengupasan Rangka kursi rotan O-1 58.26 500 29.13 29.13 Walky fallet Rp 1.04 44 7.56 Rp 7.87.
pegangan tangan kursi rotan O-5 55.96 500 27.98
kaki kursi rotan O-9 56.54 500 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi
O-13 55.96 300 16.79
rotan
Meja pengukuran rangka atas meja rotan O-1 58.86 500 29.43 266.04 Lift Truck Rp 20.95 36 7.24 Rp 151.76.
kaki meja rotan O-3 55.96 500 27.98
rangka bawah meja rotan O-6 56.54 500 28.27
alas meja rotan O-9 58.35 700 40.85
kaca meja rotan O-12 55.40 1200 66.48
Paku kursi rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku kursi rotan O-12 55.96 200 11.19
Receiving 72.02
Paku kursi rotan O-16 55.40 200 11.08
Meja perakitan 1 Paku meja rotan O-5 57.09 200 11.42 67.49 Lift Truck Rp 20.95 188 11.10 Rp 232.54.
Paku meja rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku meja rotan O-11 55.96 200 11.19
Meja perakitan 2 Lem kaca O-14 55.40 200 11.08 11.08 Manusia Rp 7.89 164 10.65 Rp 83.96.
pernis kursi rotan O-17 54.84 250 13.71
Meja pemernisan Pernis meja rotan O-15 54.84 250 13.71 27.42 Walky fallet Rp 1.04 80 8.72 Rp 9.08.
Label kursi rotan O-18 54.84 50 2.74
Meja pelabelan Label meja rotan O-16 54.84 50 2.74 5.48 Manusia Rp 7.89 8 5.66 Rp 44.62.
Kemasan kursi rotan O-19 54.84 100 5.48
Meja pengemasan Kemasan meja rotan O-17 54.84 100 5.48 10.97 Manusia Rp 7.89 8 5.66 Rp 44.62.
Meja pengupasan Meja pengukuran Rangka kursi rotan O-2 57.68 500 28.84 28.84 Walky fallet Rp 1.04 44.00 36 6.32 Rp 6.58.
Rangka kursi rotan O-3 57.68 500.00 28.84
pegangan tangan kursi rotan O-6 55.96 500.00 27.98
kaki kursi rotan O-10 56.54 500.00 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi
O-14 55.96 300.00 16.79
Meja pemotongan 1 rotan 228.40 Lift Truck Rp 20.95 60 6.87 Rp 144.00.
Meja pengukuran rangka atas meja rotan O-2 58.86 500.00 29.43 36.0
kaki meja rotan O-4 55.96 500.00 27.98
rangka bawah meja rotan O-7 56.54 500.00 28.27
alas meja rotan O-10 58.35 700.00 40.85
Meja pemotongan 2 kaca meja rotan O-13 57.13 1200.00 68.56 68.56 Lift Truck Rp 20.95 20 5.24 Rp 109.71.
Rangka kursi rotan O-4 56.52 300.00 16.96
pegangan tangan kursi rotan O-7 54.84 200.00 10.97
Meja pembentukan kaki kursi rotan O-11 54.84 200.00 10.97 48.21 Walky fallet Rp 1.04 184 10.66 Rp 11.10.
bantalan duduk dan sandaran kursi
Meja pemotongan 1 O-15 54.84 170.00 9.32 60.0
rotan
Assembly 1 O-5 57.09 200.00 11.42
Meja perakitan 1 Assembly 2 O-8 56.52 330.00 18.65 52.45 Lift Truck Rp 20.95 188 10.73 Rp 224.78.
Assembly 3 O-11 55.96 400.00 22.38
Meja pemotongan 2 Meja perakitan 2 Assembly 4 O-14 55.40 570.00 31.58 31.58 Walky fallet Rp 1.04 20.0 164 8.64 Rp 9.00.
Assembly 1 O-8 56.52 500.00 28.26
Meja pembentukan Meja perakitan 1 Assembly 2 O-12 55.96 700.00 39.17 115.63 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 13.64 Rp 285.74.
Assembly 3 O-16 55.40 870.00 48.20
Produk kursi rotan O-16 55.40 1500.00 83.10
Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Produk meja rotan O-14 55.40 2300.00 127.42 210.52 Lift Truck Rp 20.95 188.0 164 13.26 Rp 277.80.
Produk kursi rotan O-17 54.84 1500.00 82.26
Meja perakitan 2 Meja pemernisan Produk meja rotan O-15 54.84 2300.00 126.13 208.39 Lift Truck Rp 20.95 164 80.00 10.88 Rp 227.86.
Produk kursi rotan I-1 54.84 1505 82.5342
Meja pemernisan Meja pemeriksaan Produk meja rotan I-1 54.84 2305 126.4062 208.94 Lift Truck Rp 20.95 80 32 7.30 Rp 152.96.
Produk kursi rotan O-18 54.84 1506 82.58904
Meja pemeriksaan Meja pelabelan Produk meja rotan O-16 54.84 2306 126.46104 209.05 Lift Truck Rp 20.95 32 8 4.24 Rp 88.89.
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pelabelan Meja pengemasan Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 8 2.83 Rp 59.26.
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pengemasan Shipping Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 157.92 7.70 Rp 161.28.
Total Rp 2333.39.

Berikut ini merupakan contoh perhitungan material handling cost


a) Berat total dari komponen
Berat total = berat bentuk × produksi per jam (5.1)
Berat total komponen rangka kursi rotan = 500 × 58.26 = 29132 gr = 29.13 kg

b) Perhitungan jarak dari meja ke meja selanjutnya


Jarak =(0.5×√luas lantai dari meja)+(0.5×√luas lantai ke meja)
(5.2)
=(0.5×√luas lantai Receiving)+(0.5×√luas lantai ke meja
pengupasan)
=(0.5×√72.02)+(0.5×√44)
=7.56

c) Perhitungan total ongkos dari meja ke meja


(5.3)
selanjutnya Total ongkos = biaya angkut × jarak
Total ongkos = 1.04 × 7.56 = 7.87
9

5.3.2. From to chart

Berikut ini adalah from to chart yang didapatkan dari perhitungan material handling cost:

Tabel 5.6─From to chart


From to chart Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2 Meja pembentukan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan Meja pemeriksaan Meja pelabelan Meja pengemasan Shipping
Receiving Rp 7.87. Rp 151.76. Rp 233. Rp 83.96. Rp 9.08. Rp 44.62. Rp 44.62. R 574.44.
p
Meja pengupasan Rp 6.58. R 6.58.
p
Meja pengukuran Rp 144.00. Rp 110. R 253.71.
p
Meja pemotongan 1 Rp Rp 224.78. R 235.88.
p
11.10.
Meja pemotongan 2 Rp 9.00. R 9.00.
p
Meja pembentukan Rp 285.74. R 285.74.
p
Meja perakitan 1 Rp 277.80. R 277.80.
p
Meja perakitan 2 Rp 227.86. R 227.86.
p
Meja pemernisan Rp 152.96. R 152.96.
p
Meja pemeriksaan Rp 88.89. R 88.89.
p
Meja pelabelan Rp 59.26. R 59.26.
p
Meja pengemasan Rp 161.28. R 161.28.
p
Shipping Rp -
Rp - Rp 7.87. Rp 158.34. Rp 144.00. Rp 109.71. Rp Rp 743.07. Rp 370.75. Rp 236.93. Rp 152.96. Rp 133.51. Rp 103.88. Rp 161.28. R 2333.39.
p
11.10.

5.3.3. Inflow dan Outflow

Berikut ini adalah tabel Inflow dan Outflow yang didapatkan dari from to chart:

Tabel 5.7─Inflow
In Flow Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2 Meja pembentukan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan Meja pemeriksaan Meja pelabelan Meja pengemasan Shipping
Receiving Rp 1.00. Rp .96. Rp .31 Rp .23. Rp .04. Rp .33. Rp .43. Rp 3.30.
.
Meja pengupasan Rp .04. Rp .04.
Meja pengukuran Rp 1.0. Rp 1.0. Rp 2.00.
Meja pemotongan 1 Rp 1.00. Rp .30 Rp 1.30.
.
Meja pemotongan 2 Rp .02. Rp .02.
Meja pembentukan Rp .38 Rp .38.
.
Meja perakitan 1 Rp .75. Rp .75.
Meja perakitan 2 Rp .96. Rp .96.
Meja pemernisan Rp 1.00. Rp 1.00.
Meja pemeriksaan Rp .67. Rp .67.
Meja pelabelan Rp .57. Rp .57.
Meja pengemasan Rp 1.00. Rp 1.00.
Shipping Rp -

Rp - Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00.

1.00.

Inflow didapat dari koefisien hitung dengan membagi biaya perpindahan dengan menjumlahkan
hasil dari FTC secara vertikal dari mulai receiving sampai shipping.

biaya perpindahan receiving ke meja pengupasan


Inflow =
hasil penjumlahan vertikal dari meja pengupasan (5.4)

7.87
Inflow = = 1.00
7.87

Tabel 5.8─Outflow

From/to Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2 Meja pembentukan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan Meja pemeriksaan Meja pelabelan Meja pengemasan Shipping
Receiving Rp 1.20. Rp .60. Rp .84. 0.37 Rp .06. 0.75 0.28 Rp 4.09.
Meja pengupasan Rp .03. Rp .03.
Meja pengukuran Rp .61. Rp 12.19. Rp 12.80.
Meja pemotongan 1 Rp .04. Rp .81. Rp .85.
Meja pemotongan 2 0.04 Rp .04.
Meja pembentukan Rp 1.03. Rp 1.03.
Meja perakitan 1 1.22 Rp 1.22.
Meja perakitan 2 Rp 1.49. Rp 1.49.
Meja pemernisan Rp 1.72. Rp 1.72.
Meja pemeriksaan 1.50 Rp 1.50.
Meja pelabelan 0.37 Rp .37.
Meja pengemasan Rp -
Shipping Rp -
Rp - Rp 1.20. Rp .62. Rp .61. Rp 12.19. Rp .04. Rp 2.67. Rp 1.63 Rp 1.55. Rp 1.72. Rp 2.25. Rp .64. Rp -
.

Outflow didapat dari koefisien hitung dengan membagi biaya perpindahan dengan menjumlahkan
hasil dari FTC secara horizontal dari mulai receiving sampai shipping.

biaya perpindahan receiving ke meja pengupasan


Outflow = (5.5)
hasil penjumlahan horizontal dari meja pengupasan

7.87
Outflow = = 1.20
6.58
9

5.3.4 Tabel Skala Prioritas (TSP)

Berikut ini merupakan tabel skala prioritas yang dapat dilihat pada tabel 5.11 dibawah ini, tabel
skala prioritas ini didapat dari hasil Outflow.

Tabel 5.9—Tabel skala prioritas

tsp out flow 1 2 3 4 5 6 7


Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pengemasan Meja pelabelan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan
Meja pengupasan Meja pengukuran
Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2
Meja pemotongan 1 Meja pembentukan Meja perakitan 1
Meja pemotongan 2 Meja perakitan 2
Meja pembentukan Meja perakitan 1
Meja perakitan 1 Meja perakitan 2
Meja perakitan 2 Meja pemernisan
Meja pemernisan Meja pemeriksaan
Meja pemeriksaan Meja pelabelan
Meja pelabelan Meja pengemasan
Meja pengemasan Shipping
Shipping

5.3.5 Activity Relation Diagram (ARD)

Berikut ini merupakan ARD yang didapat dari tabel skala prioritas yang dapat dilihat pada tabel
gambar, 5.1 dan 5.2 dibawah ini:

Gambar 5.1—ARD opsi 1

Shipping
Receiving Meja pelabelan Meja pengemasan
Meja pengupasan Meja pemeriksaan Meja pemernisan
Meja pengukuran Meja perakitan 1 Meja perakitan 2
Meja pemotongan 1 Meja pembentukan Meja pemotongan 2

Gambar 5.2—ARD opsi 2

Meja pengupasan Receiving Meja pemernisan Meja pemeriksaan


Meja pengukuran Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pelabelan
Meja pemotongan 1 Meja pembentukan Meja pemotongan 2 Meja pengemasan
Shipping

Gambar 5.2—ARD opsi 3

Meja pengupasan Receiving Meja pemernisan Meja pemeriksaan


Meja pengukuran Meja pemotongan 2 Meja perakitan 2 Meja pelabelan
Meja pemotongan 1 Meja pembentukan Meja perakitan 1 Meja pengemasan Shipping

Dari kedua opsi ARD diatas, dilakukan pengolahan data kembali untuk mencari material handling
cost terkecil.

(Bagian ini sengaja dikosongkan)


9

5.3.6. Material Handling Cost Revisi


Tabel 5.10—Material handling cost ARD opsi pertama

Luas lantai Luas lantai Luas


Berat Berat komponen Total berat
Dari Melewati Ke Nama komponen Operasi DS bentuk (gr) keseluruhan (kg) (kg) Alat angkut OMH dari (m) melewati (m) lantai ke Jarak (m) Total ongkos
(m)
- Rangka kursi rotan pegangan tangan kursi rotan kaki kursi rotan
Meja pengupasan O-1 58.26 500 29.13 29.13 Walky fallet Rp 1.04 44 7.56 Rp
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan rangka atas meja rotan
O-5 55.96 500 27.98
kaki meja rotan rangka bawah meja rotan O-9 O-13 O-1
56.54 500 28.27
alas meja rotan kaca meja rotan Paku kursi rotan Paku kursi rotan Paku kursi rotan Paku meja rotan PakuO-3meja rotan55.96
Paku meja 300
rotan 16.79
Lem kaca O-6 58.86 500 29.43
O-9 O-12 O-8 O-12 O-16
55.96 500 O-5 27.98
O-8 O-11 56.54 500 28.27
Meja pengupasan Meja pengukuran 266.04 Lift Truck Rp 20.95 44.00 3
O-14 58.35 700 40.85
pernis kursi rotan Pernis meja rotan Label kursi rotan Label meja rotan Kemasan kursi rotan Kemasan meja rotan Rangka 1200 Rangka kursi
55.40kursi rotan 66.48rotan
pegangan tangan kursi rotan kaki kursi rotan 56.52 200 11.30
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan rangka atas meja rotan 55.96 200 11.19
kaki meja rotan rangka bawah meja rotan O-17 O-1555.40
O-18 O-16 200 11.08
O-19 O-17 O-2
alas meja rotan kaca meja rotan Rangka kur O-3 57.09 200 11.42
pegangan 56.52
O-6 O-10 O-1 200 11.30
55.96 200 11.19
Receiving
Meja pelabelan +Meja pemeriksaan Meja perakitan 1 67.49 Lift Truck Rp
55.40 200 11.08

Meja pelabelan + meja pengemasan + meja pemernisan


Meja perakitan 2 54.84 250 13.71 11.08
54.84 250 13.71
54.84 50 2.74
Meja pelabelan + meja pengemasan Meja pemernisan
54.84 50 2.7
54.84 100
- Meja pelabelan 54.84 100
57.68 50
57.68
Meja pelabelan Meja pengemasan 55.

Meja pengupasan - Meja pengukuran

- Meja pemotongan 1
Meja pengukuran

Meja pemotongan 1 + meja pembentukan Meja pemotongan 2

- Meja pembentukan

Meja pemotongan 1 bant

Meja pengukuran Meja perakitan 1

Meja pemotongan 2 - Meja perakit

Meja pembentukan - M

Meja perakitan 1 -

Meja perakitan 2 -

Meja pemernisan

Meja pemeriksaan

Meja pelabelan

Meja p

(Bagian ini sengaja dikosongkan)


9

Tabel 5.11—Material handling cost ARD opsi kedua

Luas Luas
Berat komponen Total Luas lantai Jarak
Dari Melewati Ke Nama komponen Operasi DS Berat bentuk (gr) Alat angkut OMH lantai dari lantai ke Total ongkos (Rp)
keseluruhan (kg) berat (kg) melewati (m) (m)
(m) (m)
- Meja pengupasan Rangka kursi rotan O-1 58.26 500 29.13 29.13 Walky fallet Rp 1.04 44 7.56 Rp 7.87.
pegangan tangan kursi rotan O-5 55.96 500 27.98
kaki kursi rotan O-9 56.54 500 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-13 55.96 300 16.79
rangka atas meja rotan O-1 58.86 500 29.43
Meja pengupasan Meja pengukuran kaki meja rotan O-3 55.96 500 27.98 266.04 Lift Truck Rp 20.95 44.00 36 13.88 Rp 290.74.
rangka bawah meja rotan O-6 56.54 500 28.27
alas meja rotan O-9 58.35 700 40.85
kaca meja rotan O-12 55.40 1200 66.48
Paku kursi rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku kursi rotan O-12 55.96 200 11.19
Receiving Paku kursi rotan O-16 55.40 200 11.08 72.02
- Meja perakitan 1 67.49 Lift Truck Rp 20.95 - 188 11.10 Rp 232.54.
Paku meja rotan O-5 57.09 200 11.42
Paku meja rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku meja rotan O-11 55.96 200 11.19
Meja pemernisan Meja perakitan 2 Lem kaca O-14 55.40 200 11.08 11.08 Manusia Rp 7.89 80.00 164 19.59 Rp 154.49.
pernis kursi rotan O-17 54.84 250 13.71
- Meja pemernisan 27.42 Walky fallet Rp 1.0 - 80 8.72 Rp 9.08.
Pernis meja rotan O-15 54.84 250 13.71
4
Label kursi rotan O-18 54.84 50 2.74
Meja pemernisan + Meja pemeriksaan Meja pelabelan 5.48 Manusia Rp 7.8 112.00 8 16.24 Rp 128.07.
Label meja rotan O-16 54.84 50 2.74 9
Kemasan kursi rotan O-19 54.84 100 5.48
Meja pemernisan + Meja pemeriksaan + meja pelabelan Meja pengemasan 10.97 Manusia Rp 7.8 120.00 8 16.61 Rp 131.00.
Kemasan meja rotan O-17 54.84 100 5.48
9
Meja pengupasan - Meja pengukuran Rangka kursi rotan O-2 57.68 500 28.84 28.84 Walky fallet Rp 1.04 44.00 36 6.32 Rp 6.58.
Rangka kursi rotan O-3 57.68 500.00 28.84
pegangan tangan kursi rotan O-6 55.96 500.00 27.98
kaki kursi rotan O-10 56.54 500.00 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-14 55.96 300.00 16.79
- Meja pemotongan 1 rangka atas meja rotan O-2 58.86 500.00 29.43 228.40 Lift Truck Rp 20.95 60 6.87 Rp 144.00.
Meja pengukuran 36.0
kaki meja rotan O-4 55.96 500.00 27.98
rangka bawah meja rotan O-7 56.54 500.00 28.27
alas meja rotan O-10 58.35 700.00 40.85
Meja pemotongan 1 + meja pembentukan Meja pemotongan 2 kaca meja rotan O-13 57.13 1200.00 68.56 68.56 Lift Truck Rp 20.95 244.0 20 20.86 Rp 436.98.
Rangka kursi rotan O-4 56.52 300.00 16.96
pegangan tangan kursi rotan O-7 54.84 200.00 10.97
- Meja pembentukan 48.21 Walky fallet Rp 1.0 184 10.66 Rp 11.10.
kaki kursi rotan O-11 54.84 200.00 10.97
4
Meja pemotongan 1 bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-15 54.84 170.00 9.32 60.0
Assembly 1 O-5 57.09 200.00 11.42
Meja pengukuran Meja perakitan 1 Assembly 2 O-8 56.52 330.00 18.65 52.45 Lift Truck Rp 20.95 36.0 188 16.73 Rp 350.50.
Assembly 3 O-11 55.96 400.00 22.38
Meja pemotongan 2 - Meja perakitan 2 Assembly 4 O-14 55.40 570.00 31.58 31.58 Walky fallet Rp 1.04 20.0 164 8.64 Rp 9.00.
Assembly 1 O-8 56.52 500.00 28.26
Meja pembentukan - Meja perakitan 1 Assembly 2 O-12 55.96 700.00 39.17 115.63 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 13.64 Rp 285.74.
Assembly 3 O-16 55.40 870.00 48.20
Produk kursi rotan O-16 55.40 1500.00 83.10
Meja perakitan 1 - Meja perakitan 2 210.52 Lift Truck Rp 20.95 188.0 164 13.26 Rp 277.80.
Produk meja rotan O-14 55.40 2300.00 127.42
Produk kursi rotan O-17 54.84 1500.00 82.26
Meja perakitan 2 - Meja pemernisan 208.39 Lift Truck Rp 20.95 164 80.00 10.88 Rp 227.86.
Produk meja rotan O-15 54.84 2300.00 126.13
Produk kursi rotan I-1 54.84 1505 82.5342
Meja pemernisan - Meja pemeriksaan 208.94 Lift Truck Rp 20.95 80 32 7.30 Rp 152.96.
Produk meja rotan I-1 54.84 2305 126.4062
Produk kursi rotan O-18 54.84 1506 82.58904
Meja pemeriksaan - Meja pelabelan 209.05 Lift Truck Rp 20.95 32 8 4.24 Rp 88.89.
Produk meja rotan O-16 54.84 2306 126.46104
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pelabelan - Meja pengemasan 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 8 2.83 Rp 59.26.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pengemasan - Shipping 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 157.92 7.70 Rp 161.28.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Total Rp 3165.74.

(Bagian ini sengaja dikosongkan)


1

Tabel 5.12—Material handling cost ARD opsi ketiga

Berat
Berat Tota Luas lantai
komponen Luas lantai Luas lantai Jarak Total ongkos
Dari Melewati Ke Nama komponen Operasi DS bentu l Alat angkut OMH melewati
keseluruhan dari (m) ke (m) (m) (Rp)
k (gr) bera (m)
(kg)
t
(kg)
- Meja pengupasan Rangka kursi rotan O-1 58.26 500 29.13 29.13 Walky fallet Rp 1.04 44 7.56 Rp 7.87.
pegangan tangan kursi rotan O-5 55.96 500 27.98
kaki kursi rotan O-9 56.54 500 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-13 55.96 300 16.79
rangka atas meja rotan O-1 58.86 500 29.43
Meja pengupasan Meja pengukuran 266.04 Lift Truck Rp 20.95 44.00 36 13.88 Rp 290.74.
kaki meja rotan O-3 55.96 500 27.98
rangka bawah meja rotan O-6 56.54 500 28.27
alas meja rotan O-9 58.35 700 40.85
kaca meja rotan O-12 55.40 1200 66.48
Paku kursi rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku kursi rotan O-12 55.96 200 11.19
Receiving Paku kursi rotan O-16 55.40 200 11.08 72.02
Meja pemotongan 2 + meja pembentukan Meja perakitan 1 67.49 Lift Truck Rp 20.95 204.00 188 25.38 Rp 531.79.
Paku meja rotan O-5 57.09 200 11.42
Paku meja rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku meja rotan O-11 55.96 200 11.19
Meja pemotongan 2 Meja perakitan 2 Lem kaca O-14 55.40 200 11.08 11.08 Manusia Rp 7.89 20.00 164 15.12 Rp 119.23.
pernis kursi rotan O-17 54.84 250 13.71
- Meja pemernisan 27.42 Walky fallet Rp 1.04 - 80 8.72 Rp 9.08.
Pernis meja rotan O-15 54.84 250 13.71
Label kursi rotan O-18 54.84 50 2.74
Meja pemernisan + meja pemeriksaan Meja pelabelan 5.48 Manusia Rp 7.89 112.00 8 16.24 Rp 128.07.
Label meja rotan O-16 54.84 50 2.74
Kemasan kursi rotan O-19 54.84 100 5.48
Meja pemernisan + meja pemeriksaan + meja pelabelan Meja pengemasan 10.97 Manusia Rp 7.89 120.00 8 16.61 Rp 131.00.
Kemasan meja rotan O-17 54.84 100 5.48
Meja pengupasan - Meja pengukuran Rangka kursi rotan O-2 57.68 500 28.84 28.84 Walky fallet Rp 1.04 44.00 36 6.32 Rp 6.58.
Rangka kursi rotan O-3 57.68 500.00 28.84
pegangan tangan kursi rotan O-6 55.96 500.00 27.98
kaki kursi rotan O-10 56.54 500.00 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-14 55.96 300.00 16.79
- Meja pemotongan 1 228.40 Lift Truck Rp 20.95 60 6.87 Rp 144.00.
Meja pengukuran rangka atas meja rotan O-2 58.86 500.00 29.43 36.0
kaki meja rotan O-4 55.96 500.00 27.98
rangka bawah meja rotan O-7 56.54 500.00 28.27
alas meja rotan O-10 58.35 700.00 40.85
- Meja pemotongan 2 kaca meja rotan O-13 57.13 1200.00 68.56 68.56 Lift Truck Rp 20.95 - 20 5.24 Rp 109.71.
Rangka kursi rotan O-4 56.52 300.00 16.96
pegangan tangan kursi rotan O-7 54.84 200.00 10.97
- Meja pembentukan 48.21 Walky fallet Rp 1.04 184 10.66 Rp 11.10.
kaki kursi rotan O-11 54.84 200.00 10.97
Meja pemotongan 1 bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-15 54.84 170.00 9.32 60.0
Assembly 1 O-5 57.09 200.00 11.42
Meja pembentukan Meja perakitan 1 Assembly 2 O-8 56.52 330.00 18.65 52.45 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 24.29 Rp 508.99.
Assembly 3 O-11 55.96 400.00 22.38
Meja pemotongan 2 - Meja perakitan 2 Assembly 4 O-14 55.40 570.00 31.58 31.58 Walky fallet Rp 1.04 20.0 164 8.64 Rp 9.00.
Assembly 1 O-8 56.52 500.00 28.26
Meja pembentukan - Meja perakitan 1 Assembly 2 O-12 55.96 700.00 39.17 115.63 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 13.64 Rp 285.74.
Assembly 3 O-16 55.40 870.00 48.20
Produk kursi rotan O-16 55.40 1500.00 83.10
Meja perakitan 1 - Meja perakitan 2 210.52 Lift Truck Rp 20.95 188.0 164 13.26 Rp 277.80.
Produk meja rotan O-14 55.40 2300.00 127.42
Produk kursi rotan O-17 54.84 1500.00 82.26
Meja perakitan 2 - Meja pemernisan 208.39 Lift Truck Rp 20.95 164 80.00 10.88 Rp 227.86.
Produk meja rotan O-15 54.84 2300.00 126.13
Produk kursi rotan I-1 54.84 1505 82.5342
Meja pemernisan - Meja pemeriksaan 208.94 Lift Truck Rp 20.95 80 32 7.30 Rp 152.96.
Produk meja rotan I-1 54.84 2305 126.4062
Produk kursi rotan O-18 54.84 1506 82.58904
Meja pemeriksaan - Meja pelabelan 209.05 Lift Truck Rp 20.95 32 8 4.24 Rp 88.89.
Produk meja rotan O-16 54.84 2306 126.46104
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pelabelan - Meja pengemasan 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 8 2.83 Rp 59.26.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pengemasan - Shipping 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 157.92 7.70 Rp 161.28.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Total Rp 3260.94.

Setelah dilakukan pengolahan data material handling cost, terpilihlah material handling cost ARD
opsi pertama dengan total ongkos Rp 2739.06, karena mempunyai total ongkos lebih kecil
dibandingkan dengan material handling cost ARD opsi kedua dan ketiga.

(Bagian ini sengaja dikosongkan)


1

5.3.9. Tabel Skala Prioritas (TSP) Terpilih


Berikut ini merupakan tabel skala prioritas yang dapat dilihat pada tabel 5.18 dibawah ini, tabel
skala prioritas ini didapat dari hasil Outflow.

tsp out flow 1 2 3 4 5 6 7


Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pengemasan Meja pelabelan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan
Meja pengupasan Meja pengukuran
Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2
Meja pemotongan 1 Meja pembentukan Meja perakitan 1
Meja pemotongan 2 Meja perakitan 2
Meja pembentukan Meja perakitan 1
Meja perakitan 1 Meja perakitan 2
Meja perakitan 2 Meja pemernisan
Meja pemernisan Meja pemeriksaan
Meja pemeriksaan Meja pelabelan
Meja pelabelan Meja pengemasan
Meja pengemasan Shipping
Shipping

5.3.10. Activity Relation Diagram (ARD) Terpilih

Perhitungan untuk ARD awal diasumsikan sama dan berdekatan. Setelah terjadi perubahan pada
OMH, maka dampak terakhir adalah perubahan pada ARD. Pada ARD revisi, ARD dibuat
berdasarkan OMH revisi yang sudah memperhitungkan jarak sebenarnya antar lokasi. Dari hasil
perhitungan didapatkan ARD terpilih yang didapat dari tabel skala prioritas yang dapat dilihat
pada gambar 5.1. dan dari pengolahan data material handling cost, terpilihlah material handling
cost ARD opsi pertama dengan total ongkos Rp 3161.61, karena mempunyai total ongkos lebih
kecil dibandingkan dengan material handling cost ARD opsi kedua dan ketiga.

5.4. Analisis

Pada perhitungan aspek teknis, material handling cost dapat diperngaruhi oleh beberapa faktor
antara lain luas lantai dari setiap departemen, beban material yang harus diangkut dan alat angkut
yang digunakan. Semakin berat beban, semakin mahal biaya alat angkut yang digunakan dan
semakin jauh jarak yang harus ditempuh, semakin mahal juga biaya perpindahannya. Beban 0-25
kg alat angkut yang digunakan yaitu manusia dengan ongkos sebesar Rp. 7.89/meter, beban 25-50
kg alat angkut yang digunakan yaitu walky fallet dengan ongkos sebesar Rp. 1.04/meter dan beban
lebih dari 50 kg alat angkut yang digunakan yaitu lift truck dengan ongkos sebesar Rp. 20.95/meter.
Harga tersebut sudah termasuk biaya operator dan bahan bakar. Secara keseluruhan, total material
handling cost untuk semua proses pembuatan produk sebesar Rp. 2165 pada perhitungan material
handling cost awal. Secara keseluruhan, total ongkos material handling awal untuk semua proses
pembuatan produk sebesar Rp. 459.36 pada perhitungan ongkos material handling kali ini jarak
perpindahan komponen dari satu departement ke departement lainnya dapat menjadi acuan karna
dengan menggunakan ARD dengan jarak yang terpendek maka ongkos material handling yang
dikeluarkanpun akan semakin kecil. Dari beberapa ARD yang telah dibuat terpilih yaitu ARD
alternatif ketiga dengan total ongkos jarak yang paling minimum yaitu memiliki ongkos sebesar
Rp 5981.96. Hasil dari OMH terpilih yang didapat dari ARD lebih dipilih karena sudah
ditambahkan jarak yang harus dilewati oleh material ke tempat tujuan.

Setelah tata letak departemen dibuat berdasarkan skala prioritas kemudian dibuatlah ARD, Activity
realtionship diagram adalah diagram hubungan antar aktivitas berdasarkan tingkat prioritas
kedekatan, sehingga diharapkan ongkos material handling minimum. Untuk ARD yang pertama
dibuat tanpa pertimbangan tata letak yang sebenarnya sehingga material handling cost harus
direvisi. Setelah direvisi maka AAD harus dibuat sebanyak tiga kali agar mengetahui AAD mana
yang menghasilkan material handling cost yang terkecil dan jarak terdekat. Setelah ketiganya
dibuat, maka AAD yang terpilih adalah AAD opsi 3 dengan pertimbangan jarak perpindahan
komponen yang dekat dibandingkan dengan ARD opsi lainnya.
1

(Halaman ini sengaja dikosongkan)


Bab 6
Area Allocation Diagram (AAD)

6.1.Landasan Teori

Area allocation diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam ARC diketahui
kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas (Apple, 1990 [8]). Berarti bahwa ada sebagian
aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut.
Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram (AAD). AAD
memberikan informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar
visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari
penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD
merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan-ruangan akibat dari alasan-
alasan tertentu yang harus dipenuhi.

Setiap departemen pada AAD ukurannya akan disesuaikan dengan luas lantai dan penataletakan
awal pada ARD yang telah terbentuk. Karena dari data luas lantai hanya diketahui nilai luas
departemen saja, sehingga harus dilakukan perhitungan untuk mengetahui ukuran panjang dan
lebar setiap departemen. Penentuan panjang dan lebar departemen untuk pembuatan AAD dapat
dilakukan dengan melakuakn perhitungan seperti contoh berikut ini. Adapun dasar pertimbangan
dalam prosedur pengalokasian area diagram (AAD) adalah:

a) Aliran produksi, material dan peralatan.


b) Informasi aliran, aliran personil dan hubungan antar departemen.
c) Tempat yang dibutuhkan
d) Area relation diagram

Berikut ini adalah tujuan dari pembuatan AAD:


a) Merancang ruang produksi yang efisien menjadi sebuah sistem yang terpadu
b) Mengatur peletakan stasiun kerja yang efisien dalam lantai produksi dengan memperhatikan
hubungan kedekatan yang telah ditentukan oleh ARD
c) Menunjukan keterkaitan suatu fasilitas yang satu dengan yang lainya berdasarkanalasannya

Beberapa keuntungan dari pembuatan AAD adalah:


a) Memudahkan proses tata letak
b) Meminimumkan pemakaian ruangan
c) Pembagian wilayah yang sistematis dan jelas
d) Menerjemahkan perkiraan area kedalam suatu pengaturan pendahuluan yang dapat dilihat
e) Memberikan perkiraan luas total yang mendekati keadaan sebenarnya
f) Sebagai dasar perencanaan selanjutnya

103
1

6.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk dapat membuat AAD adalah sebagai berikut:


a) Tabel luas lantai produksi
Tabel luas lantai produksi dapat dilihat pada tabel 6.1 dibawah ini:

Tabel 6.1—Luas Lantai Bagian Produksi

Departement Luas (m2)


reciving 73
Meja Pengupasan 44
Meja Pengukuran 36
Meja pemotongan 1 20
Meja pemotongan 2 60
Meja pembentukan 184
Meja perakitan 1 188
Meja perakitan 2 164
Meja pemernisan 80
Meja pemeriksaan 32
Meja pelabelan 8
Meja pengemasan 8
shiping 158
∑ 1055

b) Area Relationship Diagram


Untuk Area Relationship Diagram didapatkan berdasarkan hasil perhitungan material handling
cost yang terpilih pada modul sebelumnya yang dapat dilihat pada Gambar 5.3

6.3 Pengolahan Data

Dalam membuat AAD dari hasil luas lantai yang diperoleh dicari terlebih dahulu panjang dan lebar
berdasarkan luas lantai yang sudah diketahui.

P = √Total luas lantai = √1055 = 32.48

Total luas lantai 1055


L= = = 32.48
P 32.48
Berikut ini merupakan gambar area allocation diagram yang dibuat berdasarkan data yang telah
dikumpulkan diatas yang dapat dilihat pada gambar 6.1 dibawah ini.
105

Shipping
reciving

Pelabelan pengemasan

pemeriksaan

pengupasn
pemernisan

pengukuran

Perakitan 1

Pemotongan 1

Perakitan 2

pembentukan

Pemotongan 2

Gambar 6.1—Area Allocation Diagram


1

Berikut merupakan AAD yang sudah dimasukkan operator dan mesin yang dapat dilihat pada
gambar 6.2 dibawah ini.

Shipping
reciving

Pelabelan pengemasan

pemeriksaan

pengupasn
pemernisan

pengukuran

Perakitan 1

Pemotongan 1

Perakitan 2

pembentukan

Pemotongan 2

Gambar 6.2—Area Allocation Diagram dengan operator dan mesin

6.4 Analisis
Area Allocation Diagram dibuat berdasarkan besarnya luas lantai dari masing-masing department
dengan posisi departemen yang sesuai dengan tata letak departemen pada ARD yang telah dibuat.
Informasi yang dapat didapatkan dari AAD ini adalah bentuk, luas dan tata letak antar departemen
berdasarkan data yang telah didapatkan sebelumnya. Pengalokasian luas untuk AAD ini adalah
Menyesuaikan dengan ruangan yang akan dibuat, hal ini dikarenakan tata letak departemen yang
memiliki ukuran berbeda antara satu departemen dengan departemen lainnya yang cukup
signifikan. Pada AAD diatas juga dapat diketahui departemen yang paling kecil adalah departemen
pelabelan dan departemen pengemasan dikarenakan jumlah mesin yang digunakan pada
departemen itu hanya sedikit jadi luas ruanganpun menjadi kecil. Departemen yang paling besar
adalah departemen shipping dikarenakan pada departemen ini produk yang sudah selesai dibuat
akan disimpan sementara di departement ini sebelum didistribusikan ke konsumen, hal itu
menyebabkan departemen ini adalah departemen yang paling luas. Dikarenakan ukuran AAD ini
merupakan ukuran asli dari sebuah departemen maka AAD ini dapat menjadi acuan untuk
pembuatan template sebuah perusahaan.
Bab 7
Template

7.1. Landasan Teori

Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Terdapat berbagai macam
pengertian atau definisi mengenai tata letak pabrik. Wignjosoebroto, 2009 mengatakan bahwa tata
letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi. Adapun kegunaan dari pengaturan tata letak pabrik adalah
untuk memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya,
kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat sementara
maupun permanen, personal pekerja dan sebagainya. Wignjosoebroto, 2009 menambahkan dalam
tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya, yaitu pengaturan mesin dan pengaturan
departemen yang ada di pabrik. Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah
mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses
produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata
letak juga bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang
efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan
kerja.

Template merupakan suatu gambaran yang lebih jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan
merupakan gambaran jelas dari area allocation diagram (AAD) yang telah dibuat. Informasi yang
dapat dilihat pada template adalah sebagai berikut:

a) Tata letak kantor dan peralatannya.


b) Tata letak fasilitas pelayanan yang ada di pabrik.
c) Tata letak bagian pabrikasi.
d) Aliran setiap material, mulai dari receiving hingga shipping.
e) Distribusi material terhadap setiap mesin sesuai dengan jumlah mesin yang dibutuhkan.

Template merupakan suatu gambar jadi dari bangunan atau pabrik yang ingin kita rancang, yang
dituangkan diatas kertas. Ukuran kertas yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung
seberapa besar skala yang kita inginkan dalam gambar yang kita buat nantinya. Tentunya ukuran
skala yang digunakan tidak boleh terlalu kecil. Ukuran yang biasanya digunakan dalam
penggambaran template adalah 1:100 yang berarti 1cm didalam template sama dengan 100cm pada
kenyataannya. Template bisa juga kita sebut sebagai peta dari suatu bangunan, karena dalam
template berisi semua yang terdapat pada bangunan yang dirancang, mulai dari ukuran jarak antara
satu tempat dengan tempat lain, ukuran luas lahan, luas ruangan, seberapa panjang tembok yang
digunakan, ketebalan tembok, tata letak barang-barang, peletakan mesin-mesin, dan juga berbagai
hal-hal kecil lainnya yang biasanya digunakan sebagai aksesoris untuk suatu ruangan, seperti
halnya pot bunga, televisi, bangku, meja, tempat sampah, lemari, dan berbagai hal lainnya yang
tardapat pada suatu tempat.

Keuntungan-keuntungan yang didapat setelah tata letak sebuah pabrik di lakukan adalah kenaikan
jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan bahan,
penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan, kemudian pendayagunaan
yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi. Selain itu, proses
manufaktur yang lebih singkat, mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari
operator, memperbaiki moral dan kepuasan kerja, mempermudah aktivitas supervisor, mengurangi

107
1

kemacetan dan kesimpangsiuran, dan mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi
kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi.

Terdapat beberapa bagian dari pembuatan template berikut adalah ulasannya.


a) Tata letak kantor dan peralatannya
Pada bagian ini terdapat template dari perencanaan perusahaan bagian letak kantor dan
peralatannya, maksudnya adalah didalam tata letak ini terdapat apa saja yang dibutuhkan dalam
perencanaan tata letak kantor yang didalamnya terdapat furnitur kantor dan juga kebutuhan
fasilitas kantor itu tersebut.

b) Tata letak pelayanan


Maksud dari perencanaan tata letak pelayanan disini adalah terdapat perencanaan pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan itu sendiri, seperti terdapat jalan raya, kantin, masjid, toilet dan
lain sebagainya yang sebagai pendukung dari tata letak pelayanan perusahaan tersebut yang
sesuai dengan kebutuhan.

c) Tata letak bagian produksi


Pada bagian ini jelasnya terdapat tata letak bagian produksi dari perusahaan tersebut yang
terdiri dari bagian receiving atau penerimaan bahan baku baik dari luar (membeli bahan baku)
atau pun hasil dari perusahaan itu sendiri, lalu terdapat bagian pabrikasi yaitu bagian
pembuatan atau mengolah bahan baku yang akan dibuat menjadi part per part produk tersebut.
Kemudian terdapat assembling yaitu bagian perakitan dari part per part yang sudah dibuat dan
kemudian dibentuk menjadi sebuah produk perusahaan itu tersebut dan terakhir adalah bagian
shipping yaitu produk jadi yang disimpan di warehouse (gudang) yang nantinya siap untuk
dikirim atau dijual kepada konsumen.

d) Aliran material
Langkah awal dalam merancang faslitas manufaktur adalah menentukan pola aliran secara
umum. Pola aliran ini menggambarkan material masuk sampai pada produk jadi. Beberapa
pola aliran umum serta fungsi dan kegunaannya adalah:
1) Pola aliran garis lurus digunakan untuk proses produksi yang pendek dan sederhana

2) Pola aliran bentuk L. Pola ini hampir sama dengan pola garis lurus, hanya saja pola ini
digunakan untuk mengakomodasi jika pola aliran garis lurus tidak bisa digunakan dan biaya
bangunan terlalu mahal jika menggunakan pola aliran garis lurus.

3) Pola aliran bentuk U. Pola ini digunakan jika aliran masuk material dan aliran keluarnya
produk pada lokasi yang relatif sama
1

4) Pola aliran bentuk O. Pola ini digunakan jika keluar masuknya material dan produk pada
satu tempat/satu pintu. Kondisi ini memudahkan dalam pengawasan keluar masuknya
barang

5) Pola aliran bentuk S, digunakan jika aliran produksi panjang dan lebih panjang dari ruangan
yang ditempati. Karena panjangnya proses, maka aliran di zigzag

e) Pendistribusian material terhadap setiap mesin


Pada bagian ini terdapat kebutuhan mesin pada setiap mesinnya dan tata letaknya sesuai
dengan jumlah mesin yang dibutuhkan serta dilakukan secara detail

Jika luas tanah yang tersedia terbatas, maka langkah yang harus dilakukan adalah
mengefisiensikan luas tanah yang tersedia untuk penempatan fasilitas, produksi dan perkantoran
yaitu dengan cara pemisahan antara bagian-bagian dari perusahaan tersebut. Terdapat syarat yang
harus diikuti yaitu sebagai berikut:
a) Template satu lantai (single floor)
Penempatan tata letak fasilitas antara bagian produksi, pelayanan dan perkantoran ditempatkan
dalam satu lantai jika luas tanah masih tersedia dan memungkinkan.
b) Template dua lantai (multi floor)
Penempatan tata letak fasilitas antara bagian produksi, pelayanan dan perkantoran ditempatkan
secara terpisah. Biasanya untuk bagian produksi ditempatkan pada lantai pertama agar
memudahkan material handling dari container ke receiving dan dari shipping ke container.
Template jenis ini adalah sebagai solusi apabila luas tanah terbatas.

7.2. Pengumpulan Data

7.2.1. Data Ukuran Ruangan

Data pertama yang digunakan untuk menentukan pembuatan template adalah ukuran luas ruangan
yang terdapat di dalam pabrik. Ruangan meliputi 3 departemen yaitu perkantoran, fasilitas
perkantoran dan fasilitas non perkantoran, serta pabrikasi. Luas lantai juga tedapat pada rincian
tabel, ukuran ruangan ditentukan pada perhitungan luas lantai. Rincian ukuran ruangan masing-
masing departemen bisa dilihat pada pembahasan bab 4 aspek produksi,untuk departemen
perkantoran dapat dilihat pada tabel 4.11 , fasilitas perkantoran dan fasilitas non perkantoran dapat
dilihat pada tabel 4.12 serta pabrikasi dapat dilihat pada tabel 4.13.

7.2.2. Activity Relationship Chart (ARC)

Dalam pembuatan template diperlukan data dari ARC yang memberikan informasi mengenai
kedekatan antar ruangan yang dirancang. Data ARC digunakan untuk menentukan jarak antar
masing-masing ruangan serta menentukan kedekatan satu ruangan dengan ruangan lainnya. ARC
yang dibuat sebelumnya bisa dilihat pada pembahasan bab 4 aspek produksi gambar 4.8.
1

7.2.3 Area Relationship Diagram (ARD)

Data lain yang digunakan dalam pembuatan template adalah ARD, yaitu sebagai sumber pada
menentukan kedekatan antar ruangan dalam departemen receiving, pabrikasi dan perakitan. ARD
juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan tata letak antar ruangan pabrik didalam
perusahaan. ARD yang dibuat sebelumnya bisa dilihat pada pembahasan bab 5 aspek teknis
gambar 5.3.

7.2.4 Area Allocation Diagram (AAD)

Karena template merupakan kelanjutan dari AAD, maka data yang diperlukan untuk merancang
template adalah AAD yang telah dibuat sebelumnya. AAD yang dibuat meliputi departemen
pabrikasi, receiving, shipping dan juga assembling. AAD dibuat berdasarkan hasil dari ARC dan
ARD yang dibuat berdasarkan hubungan kedekatan antar ruang dalam departemen, selain itu
bentuk targantung dengan kebutuhan mesin tiap departemen. AAD yang digunakan sebagai acuan
pembuatan template merupakan gambaran untuk memulai kebutuhan ukuran tiap ruangan dan jalur
untuk pembuatan produk. AAD yang dibuat sebelumnya bisa dilihat pada pembahasan bab 6 Area
Allocation Diagram (AAD) gambar 6.1.

(Bagian ini sengaja dikosongkan


1

7.3 Pengolahan Data

Berikut ini adalah hasil pengolahan data pembuatan template PT SAFA FURNITURE, template
ini didapat dari pengumpulan data yang sudah diolah dan template dari PT SAFA FURNITURE
dapat dilihat pada gambar 7.1 berikut ini.

Template
PT. SAFA FURNITURE
Jl. Wadas, Gombang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Telp (022) 10319011, Website

Skala 1:100

35

1
2
9 8 7 5 4

20

26

33
12 13 47

Pelabelan
19
41
6

40

22
23 11 10 14 15 46
25
21

Pem
31

32
P
a

k
r

`Parki

37

43
28
36

27

44

45 39 38

34

29
42

29

Perancangan Tata Letak Fasilitas


Perkantoran Dan Fasilitas Perkantoran Pabrikasi dan Non-Perkantoran

PerusahaanPT. SAFA FURNITURE


No Ruangan No Ruangan No Ruangan No Ruangan
Nama / NIM Nurfaza Sagara / 10319011 Asisten Lab Kevin Dillion Ciputra
Template
Tanggal Pengesahan

42 Aliran Bahan
1 Ruang Direktur 16 Ruang Staff QC 27 Masjid Taman

Rangka Kursi
Dosen Julian Robecca, S.T., M.T.
28 43 Lapangan Olahraga
2 Ruang Wakil Direktur 17 Ruang Staff Sistem Informasi Tempat Wudhu Pria Pegangan kursi

Ruang Sekretaris Ruang Staff Logistik 29 Tempat Wudhu Wanita 44 Tempat Pembuangan Limbah
3 18

Bantalan duduk kursi

30 45
Ruang Manager Keuangan 19 Ruang Meeting Pos Satpam Pompa Air
4 Rangka atas meja

Kaki meja
31 Parkir Direktur, Wakil Direktur, Sekretaris,46
5 Ruang Manager Pemasaran 20 Ruang Auditorium Loker karyawan Pria
Manajer

Rangka bawah meja

6 Ruang Manager Personalia 21 Ruang Cleaning Service 32 Parkir Motor 47 Loker Karyawan Wanita
Alas meja

7 Ruang Manager Produksi 22 Front office dan receptionis Parkir Kendaraan Operasional 48
33 Receiving

Kaki kursiPaku

8 Raung Manager Sistem Informasi23 49


Lobby Medical Center Pabrikasi
34 Lem

9 24 Training Center 50
Ruang Manager Logistik Toilet perkantoran Pria 35 Assembling

Assembling 1 (Kursi rotan)

10 Ruang Staff Administrasi 25 Toilet perkantoran Wanita 36 Kantin 51 Shipping


Assembling 2 (Kursi rotan)

11 Assembling 3 (Kursi rotan)


Ruang Staff Marketing Pantry Kantor 37 Assembly Point
3
26

Kacarotan)
Assembling 1 (Meja meja

12 Ruang Staff HRD 38 Gardu Listrik


Assembling 2 (Meja rotan)

13 Ruang Staff K3 39 Ruang Kontrol Listrik Assembling 3 (Meja rotan)

Pernis

Receiving 14
Ruang Staff Perawatan 40 Toilet Karyawan Pria

Kemasan kursi rotan

15 Ruang Staff Perencanaan produksi


41 Toilet Karyawan Wanita
Kemasan meja rotan

Gambar 7.1—Template PT. SAFA FURNITURE


Assembling 4 (Meja rotan)

Shipping
1

7.4. Analisis

Setelah dilakukan pengerjaan template ini, total luas keseluruhan sebesar 12506.47 m 2 dengan
panjang sebesar 82.46 m dan lebar sebesar 151.62 m. Warna pada template menandakan bahwa
lokasi tersebut adalah receiving. Warna hijau menandakan bahwa lokasi tersebut adalah bagian
assembly. Warna biru menandakan bahwa lokasi tersebut adalah pabrikasi. Warna merah
menandakan lokasi tersebur adalah shipping. Warna coklat menandakan bahwa lokasi tersebut
adalah perkantoran. Warna abu-abu menandakan lokasi tersebut adalah fasilitas. Angka yang
berada pada template menunjukan ruangan yang dijelaskan pada keterangan yang berada pada
bagian bawah template. Pada pembuatan template PT SAFA FURNITURE didasari dengan
Assembling

adanya diagram activity relationship chart (ARC) yaitu kedekatan antar ruangan supaya bisa
ditentukan letak antar ruangan dengan memperhatikan faktor-faktor yang terkait didalam ARC
kemudian untuk bagian pabrikasi didasari dengan area relationship diagram (ARD) dan area
allocation diagram (AAD) yaitu hubungan antar ruangan mesin didalam pabrikasi. PT SAFA
FURNITURE dibangun dengan luas 12506.47 m2 (skala 1:100) diatas tanah yang memungkinkan
untuk dapat dibangun oleh sebuah bangunan yang besar.

Bagian ini sengaja dikosongkan

Pabrikasi

Fasilitas
Bab 8
Perkantoran
Aspek Finansial

8.1. Landasan Teori

Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat
ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau
tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak
pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk
melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan
pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun
waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus
memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian
harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan
sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan
untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun
fungsinya. Aspek finansial (keuangan) merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Penilaian aspek finansial meliputi:

a) Penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh


b) Kebutuhan baya investasi dan estimasi pendapatan serta biaya investasi selama beberapa periode
c) Proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode
d) Rasio keuangan untuk menilai kemampuan

Modal digunakan untuk membiayai suatu bisnis mulai dari biaya pra investasi, biaya investasi
dalam aktiva tetap sampai modal kerja. Modal kerja berasal dari modal sendiri, modal pinjaman
atau gabungan modal sendiri dan modal pinjaman. Terdapat banyak motede yang digunakan untuk
menilai kelayakan ekonomi suatu usaha investasi. Beberapa metode yang sering digunakan dalam
penentuan aspek finansial terdiri dari :

a) Metode ekivalensi nilai sekarang (Present Worth Analysis)

Metode present worth analysis adalah metode penilaian investasi yang menggunakan
discounted cash flow, atau metode yang mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliaran kas
yang terjadi. Pengertian dari nilai sekarang adalah selisih netto antara nilai sekarang aliran kas
masuk dan aliran kas keluar (Miswanto, 1998). Motede ini didasarkan pada nilai sekarang
bersih yang diperoleh dari perhitungan nilai sekarang aliran dana masuk (penerimaan) dan nilai
sekarang aliran dana keluar (pengeluaran) selama jangka waktu analisis dan suku bunga
tertentu. Metode ini merupakan model yang memperhitungkan pola cash flow keseluruhan dari
suaitu investasi dalam kaitannya dengan waktu berdasarkan discount rate tertentu.

b) Metode periode pengembalian modal (Payback Period)

Periode pengembalian modal adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih. Periode pengembalian biasanya
dinyatakan dalam jangka waktu per tahun. Metode pengembalian yang sering disebut dengan
metode pembayaran sederhana menunjukkan likuiditas proyek dan bukan kemampuan labanya.
Metode pengembalian telah digunakan sebagai ukuran tingkat rasio suatu proyek, karena
likuiditas berhubungan dengan seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan. Periode
pengembalian yang cepat merupakan sesuatu yang diinginkan. Secara sederhana metode
pengembalian menghitung jumlah tahun yang diperlukan untuk arus kas masuk agar sama
dengan arus kas keluar.

113
1

Metode ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya merupakan metode yang sederhana,
perhitungannya yang tidak sulit serta memberikan pengertian yang mudah tentang waktu
pengembalian modal. Bagi proyek yang memiliki resiko semakin lama semakin tinggi atau
perusahaan yang peka terhadap masalah likuiditas pada masa awal investasi, dengan
mengetahui kapan pengembalian modal selesai akan amat membantu untuk memutuskan
disetujui atau tidaknya proyek tersebut. Jadi, berlaku seperti indeks resiko bagi investor.
Investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relatif cepat berubah, perlu diketahui
kapan dicapainya periode pengembaliannya.

c) Metode tingkat bunga pengembalian modal (Internal Rate of Return Method)

Metode ini merupakan metode tingkat pengembalian yang paling luas digunakan untuk
menjalankan analisis ekonomi teknik. Metode ini memberi solusi untuk tingkat bunga yang
menunjukkan persamaan dari nilai ekivalen dari arus kas masuk (penerimaan atau
penghematan) pada nilai ekivalen arus kas keluar (pembayaran, termasuk biaya investasi)
(Paul, 1999). IRR juga merupakan suatu nilai petunjuk yang identik dengan seberapa besar
suku bunga yang dapat diberikan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku bunga bank
pada umumnya. Definisi lain menjelaskan bahwa metode ini merupakan metode yang
memperhitungan besaran pengembalian modal oleh suatu investasi yang dibandingkna dengan
suku bunga yang berlaku pada umumnya. Syarat kelayakannya adalah apabila IRR lebih besar
dari suku bungan MARR .

Menganalisis usulan proyek dengan IRR memberikan petunjuk yaitu apabila IRR lebih besar
dari arus pengembalian yang diinginkan, maka proyek diterima. Apabila suatu proyek
mempunyai IRR lebih besar daripada biaya dana maka proyek diterima. Ini berarti proyek
menguntungkan karena ada kelebihan dana bagi investor setelah dana yang dihasilkan proyek
digunakan untuk membayar modal. Namun apabila IRR lebih kecil daripada arus
pengembalian yang diinginkan maka proyek ditolak.

8.1.1. Investasi dan Depresiasi Perusahaan

Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar (current assets) diatas
hutang lancar (current liabilities) atau juga disebut modal kerja netto (net working capital).
Dikatakan demikian, sebab hanya bagian dari kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar sajalah
yang dapat digunakan sebagai modal kerja. Sedangkan bagian aktiva sebesar hutang lancar itu
tidak dapat diganggu gugat, sebab bagian itu hanya untuk menjaga likuiditas perusahaan, yakni
untuk membayar hutang-hutang yang segera harus dibayar.

Metode keterkaitan dana dan pengeluaran kas yaitu dengan metode ini harus terlebih dahulu
ditentukan beberapa jumlah pengeluaran kas setiap hari dan berapa lama dana itu terikat.
Pengeluaran kas per hari itu, biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja dan untuk membayar
harga bahan baku. Sedangkan lama dana itu adalah jumlah yang diperlukan saat pelepasan dana
untuk bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi, penjualan produk
dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas.

8.1.2. Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja

Biaya bahan terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya bahan tidak langsung. Ongkos bahan
langsung adalah ongkos yang diperlukan untuk penggunaan atau pemakaian bahan langsung yang
diperlukan pada kegiatan produksi. Sedangkan ongkos bahan tidak langsung adalah ongkos yang
diperlukan pada kegiatan produksi. Perhitungan ini dilakukan dengan berpedoman pada kapasitas
produksi tiap tahun dan ongkos material handling (OMH). Biaya tenaga kerja langsung dikenakan
pada operator pabrikasi dan operator assembling, karena biaya tenaga kerja langsung adalah semua
ongkos yang dibayarkan kepada buruh langsung atau yang langsung ikut dalam proses suatu
produk. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dikenakan pada tenaga kerja tidak langsung
perkantoran dan tenaga kerja tidak langsung non-perkantoran.
1

8.2. Pengumpulan data

8.2.1. Data Pabrikasi

Berikut ini merupakan data kebutuhan pabrikasi yang terdapat pada PT. CMS Productions yang
bisa dilihat pada tabel 8.1 dibawah ini

Tabel 8.1—Data kebutuhan pabrikasi

DATA KEBUTUHAN DALAM


PABRIKASI
Nama Kebutuhan Jumlah Harga Satuan Total
Receiving Rak 2 Rp 400,000 Rp 800,000
Meja operator 11 Rp 375,000 Rp 4,125,000
Meja pengupasan
pisau 11 Rp 10,000 Rp 110,000
Meja operator 4 Rp 375,000 Rp 1,500,000
Meja pengukuran 1 spidol 4 Rp 1,300 Rp 5,200
penggaris 4 Rp 5,000 Rp 20,000
Meja operator 5 Rp 375,000 Rp 1,875,000
Meja pengukuran 2 spidol 5 Rp 1,300 Rp 6,500
penggaris 5 Rp 5,000 Rp 25,000
Meja operator 5 Rp 375,000 Rp 1,875,000
Meja pemotongan 1
penggaris 5 Rp 5,000 Rp 25,000
Meja operator 15 Rp 375,000 Rp 5,625,000
Meja pemotongan 2
penggaris 15 Rp 5,000 Rp 75,000
Meja pembentukan Meja operator 46 Rp 375,000 Rp 17,250,000
Meja perakitan 1 Meja operator 47 Rp 375,000 Rp 17,625,000
Meja perakitan 2 Meja operator 41 Rp 375,000 Rp 15,375,000
Meja operator 20 Rp 375,000 Rp 7,500,000
Meja pemernisan
pernis 20 Rp 18,700 Rp 374,000
Meja pemeriksaan Meja operator 8 Rp 375,000 Rp 3,000,000
Meja pelabelan Meja operator 2 Rp 375,000 Rp 750,000
Meja operator 2 Rp 375,000 Rp 750,000
Meja pengemasan 2 Gunting 2 Rp 4,800 Rp 9,600
Solatip 2 Rp 5,900 Rp 11,800
shipping - - Rp - Rp -
Total Rp 78,712,100
1

8.2.2. Data Perkantoran

Berikut ini merupakan data kebutuhan perkantoran yang terdapat pada PT.KAIA JAYA UTAMA
yang bisa dilihat pada tabel 8.2 dibawah ini

Tabel 8.2—Data kebutuhan perkantoran

DATA KEBUTUHAN DALAM PERKANTORAN


Jumlah Kebutuha Harga
Ruangan Jumlah Total
ruangan n satua
ruangan n
Sofa sedang 2 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Kursi eksekutif 1 Rp 780.000 Rp 780.000
Meja Sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja Tamu 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
R. Direktur 1
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
TV 1 Rp 1.750.000 Rp 1.750.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Sofa sedang 2 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Kursi eksekutif 1 Rp 780.000 Rp 780.000
Meja Sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja Tamu 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
R. Wakil Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
1
direktur Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
TV 1 Rp 1.750.000 Rp 1.750.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
R. Sekretaris 1 Laci 2 Rp 250.000 Rp 500.000
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
keuangan
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
pemasaran
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
1

Tabel 8.2—Data kebutuhan perkantoran (lanjutan)

Jumlah
Ruangan ruangan Kebutuhan ruangan Jumlah Harga satuan Total
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
personalia
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
produksi
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
sistem 1
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
informasi Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
logistik
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
R. Staff Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
1
administrasi Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Staff Marketing 1 Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1

Tabel 8.2—Data kebutuhan perkantoran (lanjutan)

Jumlah
Ruangan ruangan Kebutuhan ruangan Jumlah Harga satuan Total
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Staff HRD 1
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff K3 1 Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
1
Perawatan Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Staff Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Perencanaan 1 Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Produksi Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Staff QC 1 Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1

Tabel 8.2—Data kebutuhan perkantoran (lanjutan)

Jumlah
Ruangan ruangan Kebutuhan ruangan Jumlah Harga satuan Total
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff sistem Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
1
informasi Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff Logistik 1 Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Total Rp 554.725.000

8.2.3. Data Fasilitan Perkantoran dan Non-Perkantoran

a) Data kebutuhan fasilitas perkantoran


Berikut ini adalah data kebutuhan fasilitas perkantoran:

Tabel 8.3—Data kebutuhan fasilitas perkantoran

DATA KEBUTUHAN FASILITAS PERKANTORAN DAN NON PERKANTORAN


Ruangan Jumlah Kebutuhan Jumlah Harga satuan Total
Kursi 10 Rp 500.000 Rp 5.000.000
Meja besar 1 Rp 2.100.000 Rp 2.100.000
Projektor 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
R. Meeting 1 AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Layar Projektor 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Kursi isi 6 30 Rp 1.450.000 Rp 43.500.000
Sofa sedang 4 Rp 2.000.000 Rp 8.000.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
AC 6 Rp 4.000.000 Rp 24.000.000
R. Auditorium 1 Speaker 4 Rp 1.950.000 Rp 7.800.000
Layar Projektor 1 Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
Projektor 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
R. Cleaning Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
2
service Kursi 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000
Meja siku 1 Rp 3.790.000 Rp 3.790.000
Front office & Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
1
receptionis Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi isi 6 3 Rp 1.450.000 Rp 4.350.000
Lobby 1 Sofa besar 2 Rp 3.500.000 Rp 7.000.000
Tempat sampah 2 Rp 200.000 Rp 400.000
1

Tabel 8.3—Data kebutuhan fasilitas perkantoran (lanjutan)

Ruangan Jumlah Kebutuhan Jumlah Harga satuan Total


Wc duduk 2 Rp 1.550.000 Rp 3.100.000
Toilet kantor pria 1 Washtafle 1 Rp 395.000 Rp 395.000
Toilet kantor Wc duduk 2 Rp 1.550.000 Rp 3.100.000
1 Washtafle 1 Rp 395.000 Rp 395.000
wanita
Meja 3 Rp 2.000.000 Rp 6.000.000
Kursi 12 Rp 500.000 Rp 6.000.000
Lemari 1 Rp 750.000 Rp 750.000
Pantry kantor 1 Mesin kopi 1 Rp 1.675.000 Rp 1.675.000
Wastafel 1 Rp 395.000 Rp 395.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Kompor 1 Rp 775.000 Rp 775.000
Total Rp 152.255.000

b) Data kebutuhan fasilitas non-perkantoran


Berikut ini adalah data kebutuhan fasilitas non-perkantoran:

Tabel 8.4—Data kebutuhan fasilitas non-perkantoran

DATA KEBUTUHAN FASILITAS NON-PERKANTORAN


Ruangan Jumlah Kebutuhan Jumlah Harga satuan Total
Mimbar 1 Rp 2.850.000 Rp 2.850.000
Mic 3 Rp 276.000 Rp 828.000
Toa mesjid 2 Rp 550.000 Rp 1.100.000
Masjid 1 Al-Qur'an 50 Rp 55.000 Rp 2.750.000
Lemari 2 Rp 180.000 Rp 360.000
Set sound system 1 Rp 4.208.000 Rp 4.208.000
Tempat wudhu pria Kran 5 Rp 133.000 Rp 665.000
1 Wc duduk 1 Rp 1.550.000 Rp 1.550.000
dan toilet
Tempat wudhu Kran 5 Rp 133.000 Rp 665.000
1 Wc duduk 1 Rp 1.550.000 Rp 1.550.000
wanita dan
toilet
CCTV 1 Rp 2.990.000 Rp 2.990.000
Meja 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Kursi 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000
Set monitor 2 Rp 1.100.000 Rp 2.200.000
Pos satpam 2 Lemari 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Mini
1 Rp 250.000 Rp 250.000
lemari
dokumen
Papan tulis mini 1 Rp 50.000 Rp 50.000
Loker karyawan
1 Loker 80 Rp 166.000 Rp 13.280.000
pria
Loker karyawan
1 Loker 80 Rp 166.000 Rp 13.280.000
wanita
Parkir (direktur, w. Display parkir 1 Rp 190.000 Rp 190.000
direktur, sekre, 1
manajer) CCTV outdoor 1 Rp 2.990.000 Rp 2.990.000
Display parkir 1 Rp 190.000 Rp 190.000
Parkir motor 1 CCTV outdoor 1 Rp 2.990.000 Rp 2.990.000
Parkir kendaraan Display parkir 1 Rp 190.000 Rp 190.000
1 CCTV outdoor 1 Rp 2.990.000 Rp 2.990.000
operasional
Meja 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Kursi 6 Rp 500.000 Rp 3.000.000
Lemari 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
1 set medical 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Medical center 1 Telepon 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Tempat
3 Rp 1.100.000 Rp 3.300.000
tidur
pasien
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Rp -
kursi tamu 40 Rp 200.000 Rp 8.000.000
Kursi 1 Rp 500.000 Rp 500.000
Training center 1 Meja 13 Rp 1.200.000 Rp 15.600.000
Screen proyektor 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Proyektor 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
1

Tabel 8.4—Data kebutuhan fasilitas non-perkantoran (lanjutan)

Ruangan Jumlah Kebutuhan Jumlah Harga satuan Total


Meja makan
6 Rp 2.500.000 Rp 15.000.000
panjang
Kantin 1 Kursi untuk
36 Rp 395.000 Rp 14.220.000
meja makan
panjang
Wastafel 3 Rp 395.000 Rp 1.185.000
assembly point 1 1 Rp -
Gardu Listrik
Gardu listrik 1 PLN (by request) 1 Rp 100.000.000 Rp 100.000.000
Room control
Ruang kontrol
1 electrical PLN 1 Rp 235.000.000 Rp 235.000.000
listrik (by request)
Toilet karyawan 2 Wc duduk 2 Rp 1.550.000 Rp 3.100.000
pria Washtafle 1 Rp 395.000 Rp 395.000
Toilet karyawan Wc duduk 2 Rp 1.550.000 Rp 3.100.000
2 Washtafle 1 Rp 395.000 Rp 395.000
wanita
Set taman (by
Taman 1 request) 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Net volly 2 Rp 439.000 Rp 878.000
Set hiasan taman 1 Rp 500.000 Rp 500.000
Lapangan olahraga 1 Tempat sampah 2 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
CCTV 2 Rp 2.990.000 Rp 5.980.000
Lampu lapangan 4 Rp 296.000 Rp 1.184.000
Tempat
wadah sampah
pembuangan 1 3 Rp 1.300.000 Rp 3.900.000
limbah besar
Toren air 10 Rp 3.190.000 Rp 31.900.000
Pompa air 1 Water controller 5 Rp 5.000.000 Rp 25.000.000
Total Rp 555.633.000

8.2.4. Data Kebutuhan Bahan Baku

Berikut ini adalah data kebutuhan bahan baku:

Tabel 8.5—Data kebutuhan bahan baku

bahan baku pack/bulan harga/pack total harga/bulan


Dupleks 618 Rp 250.000 Rp 154.500.000
Tali rami 606 Rp 25.000 Rp 15.150.000
Mika bening 330 Rp 100.000 Rp 33.000.000
Lem fox 732 Rp 100.000 Rp 73.200.000
Label 78 Rp 50.000 Rp 3.900.000
Kardus Kemasan teh 732 Rp 100.000 Rp 73.200.000
Kardus kemasan bolu 732 Rp 100.000 Rp 73.200.000
Total Rp 426.150.000

8.2.5. Data Kebutuhan Lahan Perusahaan

Berikut adalah data kebutuhan lahan perusahaan PT. SAFA FURNITURE:

Tabel 8.6—Data kebutuhan lahan perusahaan

Lahan (m2) Harga/meter (Rp) Total harga (Rp)


12938.39 Rp1.900.000 Rp24.582.938.720
1

8.2.6. Data Kebutuhan Tenaga Kerja

Berikut adalah data kebutuhan tenaga kerja:

Tabel 8.7—Data kebutuhan tenaga kerja

Tenaga kerja Jumlah Gaji/bulan Total gaji/bulan


Direktur 1 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Wakil direktur 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Sekretaris 1 Rp 7.000.000 Rp 7.000.000
Manajer Keuangan 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Manajer Pemasaran 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Manajer Personalia 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Manajer Produksi 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Manajer Sistem informasi 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Manajer logistik 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Staff Administrasi 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff Marketing 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff HRD 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff K3 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff Perawatan 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff Perencanaan Produksi 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff QC 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff sistem informasi 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Staff Logistik 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
operator pabrikasi + operator pengangkut barang 152 Rp 4.000.000 Rp 608.000.000
Dokter 1 Rp 7.000.000 Rp 7.000.000
Perawat 2 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000
Juru masak kantin 3 Rp 2.500.000 Rp 7.500.000
Pembantu kantin 6 Rp 2.000.000 Rp 12.000.000
Claning service 6 Rp 2.500.000 Rp 15.000.000
Marbot masjid 2 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000
Satpam 12 Rp 3.000.000 Rp 36.000.000
Supir truck 8 Rp 3.500.000 Rp 28.000.000
Total Rp 913.500.000

8.3. Pengolahan Data

8.3.1. Biaya Pembuatan Produk

Berikut ini adalah pengolahan data biaya pembuatan produk:

Tabel 8.8—Perhitungan biaya pembuatan produk

Perhitungan biaya pembuatan produk(cogm)


Rincian Biaya per tahun
Bahan baku Rp5.113.800.000
Tenaga kerja Rp7.296.000.000
Overhead Rp13.659.037.200
Total Rp26.068.837.200
1

8.3.2. Biaya penjualan produk


Berikut ini adalah pengolahan data biaya penjualan produk:

Tabel 8.9—Perhitungan biaya penjualan produk

Rincian Biaya per bulan Biaya per tahun


biaya iklan Rp 8.000.000 Rp 96.000.000
biaya internet Rp 8.000.000 Rp 96.000.000
Listrik Rp 10.000.000 Rp 120.000.000
Bensin Rp 10.000.000 Rp 120.000.000
Perawatan Rp 10.000.000 Rp 120.000.000
COGM Rp 26.068.837.200
Total Rp 124.053.101.352

8.3.3. Harga Pokok Produk


Berikut ini adalah perhitungan harga pokok produk

Tabel 8.10—Perhitungan harga pokok produk

HPP
COGS Rp 124.053.101.352
Jumlah produk 351360
HPP Rp 353.066

8.3.4. Harga Jual Produk

Berikut adalah pengolahan dalam menentukan harga jual produk:

(HPP + (%Keuntungan)) × Jumlah produk × 1 tahun = (353.066+ 10%) × 351360

= Rp 567.683.148.065

8.3.5. Cash Flow


Berikut adalah cash flow yang didapatkan:
F
A=Rp 567.683.148.065

123456789101112 13141516171819 20

P= Rp 26.068.837.200

Gambar 8.1—Cash flow


1

8.3.6. Net Present Value

Berikut adalah perhitungan net present value:

Tabel 8.11—Perhitungan net present value

NPV
Pendapatan Rp 567.683.148.065
Pengeluaran Rp 124.053.101.352
1 Rp 443.630.046.713

8.4. Analisis

Pada aspek finansial ini dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan perusahaan.
Mulai dari peralatan pabrikasi, perlengkapan perkantoran sampai biaya dari tenaga kerja. Setelah
itu, biaya apa saja yang dibutuhkan dihitung. Biaya pabrikasi didapatkan sebesar Rp 58.253.100.
Biaya untuk perlengkapan perkantoran didapatkan sebesar Rp 554.725.000. Biaya fasilitas yang
didapatkan sebesar Rp 707.888.000. Biaya kebutuhan bahan baku didapatkan sebesar Rp
426.150.000. Biaya lahan perusahaan didapatkan sebesar Rp24.582.938.720. Biaya kebutuhan tenaga
kerja didapatkan sebesar Rp 913.500.000 / bulan

Perhitungan pada aspek finansial ini meliputi biaya pembuatan produk, biaya penjualan produk,
harga pokok produk, harga jual produk, cash flow dan NPV. Biaya pembuatan produk didapatkan
sebesar Rp26.068.837.200. Biaya penjualan produk didapatkan sebesar Rp124.053.101.352. Harga
pokok produk yang didapatkan sebesar Rp353.066. Harga jual produk sebesar Rp567.683.148.065.
Net present value yang didapatkan sebesar Rp443.630.046.713.

(bagian ini sengaja dikosongkan)


Bab 9
Kesimpulan Dan Saran

9.1. Kesimpulan

9.1.1. Kesimpulan Aspek Organisasi

Kesimpulan aspek organisase ini, badan hukum yang dipilih disini adalah PT karena badan hukum
ini dapat berkembang lebih besar lagi dan harta perusahaan terpisah dengan harta pribadi. Nama
perusahaan yang dibentuk adalah PT. SAFA FURNITURE. PT. SAFA FURNITURE
menggunakan struktur organisasi lini yang merupakan bentuk organisasi dimana pelimpahan
wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
Terletak di kawasan industri JL. Wadas, Gombang, kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ada dua
produk rumah tangga yang di produksi oleh PT. SAFA FURNITURE yaitu Kursi rotan dan Meja
rotan.

9.1.2. Kesimpulan Aspek Pemasaran

Kapasitas produk terpasang dari kedua produk yang diproduksi oleh PT. SAFA FURNITURE
yaitu sebesar 52.43 atau 53 unit per hari. Dilihat dari hasil kapasitas produk dapat menghitung
barang yang disiapkan pada awal routing sheet, dimana barang yang telah disiapkan itu dapat
memenuhi permintaan konsumen. Pada multi product process chart ini proses produksi terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu pabrikasi dan assembling. Pada bagian pabrikasi produk kursi total jumlah
mesin sebanyak 129 unit dan bagian produk meja, total jumlah mesin sebanyak 72 unit.

Total peramalan permintaan selama 12 bulan yang didapatkan dari produk kursi dan meja ini
sebesar 155759 produk per tahun. Potensi pasar dari PT. SAFA FURNITURE berbeda pada setiap
kota. Produk yang dibuat oleh PT. SAFA FURNITURE ini dipasarkan dikota Cirebon, karena di
Cirebon lebih banyak yang membutuhkan peralatan rumah tangga. Market share dari PT. SAFA
FURNITURE ini adalah supermarket agar produk yang dibuat ini mudah ditemukan oleh para
pelanggan yang membutuhkan.

9.1.3. Kesimpulan Aspek Produksi

Hasil dari pengukuran luas lantai receiving didapatkan sebesar 72.02 m2. Hasil dari pengukuran
luas lantai shipping didapatkan sebesar 157.92 m2. Hasil dari pengukuran luas lantai pabrikasi
didapatkan ukuran sebesar 460.80 m2. Hasil dari pengukuran luas lantai assembly didapatkan
ukuran sebesar
352.00 m2. Pada pengukuran luas lantai perkantoran didapatkan ukuran sebesar 605 m 2. Untuk luas
lantai fasilitas perkantoran didapatkan ukuran sebesar 714.5 m2. Pada pengukuran luas fasilitas
non- perkantoran didapatkan ukuran sebesar 3891 m2.

125
1

9.1.4. Kesimpulan Aspek Teknis

Secara keseluruhan, total material handling cost untuk semua proses pembuatan produk sebesar
Rp. 3161.61 pada perhitungan material handling cost awal. Setelah tata letak departemen dibuat
berdasarkan skala prioritas kemudian dibuatlah ARD, untuk ARD yang pertama dibuat tanpa
pertimbangan tata letak yang sebenarnya sehingga material handling cost harus direvisi. Setelah
direvisi maka AAD harus dibuat sebanyak dua kali agar mengetahui AAD mana yang
menghasilkan material handling cost yang terkecil dan jarak terdekat. Setelah keduanya dibuat,
maka AAD yang terpilih adalah AAD opsi 1 dengan pertimbangan jarak perpindahan komponen
yang dekat serta memiliki material handling cost lebih kecil dibandingkan dengan ARD opsi
lainnya.

9.1.5. Kesimpulan Area Allocation Diagram

AAD yang terpilih ini didapatkan dari ARD dengan perhitungan material handling cost yang
paling murah yaitu dengan nilai Rp 3161.61. Susunan departemen pada AAD sama seperti pada
ARD akan tetapi ukuran luas lantai dari departemen tersebut dipertimbangkan lagi, sehingga
membuat bentuk AAD yang sesuai dengan kondisi nyatanya, AAD ini dibuat hanya untuk bagian
receiving, pabrikasi, assembly dan shipping.

9.1.6. Kesimpulan Template


Pada pembuatan template PT. SAFA FURNITURE didasari dengan adanya diagram activity
relationship chart (ARC) yaitu kedekatan antar ruangan supaya bisa ditentukan letak antar ruangan
dengan memperhatikan faktor-faktor yang terkait didalam ARC kemudian untuk bagian pabrikasi
didasari dengan area relationship diagram (ARD) dan area allocation diagram (AAD) yaitu
hubungan antar ruangan mesin didalam pabrikasi. PT. SAFA FURNITURE dibangun dengan luas
12506.47 m2 (skala 1:100) diatas tanah yang memungkinkan untuk dapat dibangun oleh sebuah
bangunan yang besar.

9.1.7. Kesimpulan Aspek Finansial


Perhitungan pada aspek finansial untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat
perusahaan. Setelah mengolah finansial dari PT.KAIA JAYA UTAMA, maka didapatkan analisis
yaitu, biaya yang dikeluarkan pada pabrikasi sebesar Rp58.253.100, biaya perkantoran sebesar Rp
152.255.000 dan biaya non-perkantoran sebesar Rp555.633.000, maka dapat diketahui bahwa
pendanaan awal untuk biaya bahan baku lumayan cukup besar. Biaya tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk para pegawai setiap tahunnya mencapai Rp10.962.000.000. Faktor yang
mempengaruhi banyaknya biaya ialah, jumlah dari alat yang digunakan, jumlah dari karyawan dan
jumlah dari fasilitas yang dibutuhkan. Semakin banyak alat atau fasilitas yang dibutuhkan maka
biaya yang diperlukan juga semakin besar, dan semakin banyak jumlah karyawan maka biaya gaji
yang dikeluarkan juga semakin besar.

9.2. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh praktikan pada Praktikum Perancangan Tata Letak
Fasilitas adalah sebagai berikut:
a) Produk yang akan dibuat harus memiliki fungsi agar dapat dimanfaatkan untuk masyarakat.
b) Pembuatan perencanaan tata letak fasilitas sebaiknya harus lebih teliti, karena ada keterkaitan
antara aspek yang berhubungan dengan pendanaan maupun aspek lain.
c) Sebelum pembuatan ARC dan template sebaiknya dibuat list yang akan dibuat, agar tidak
adanya kesalahan dalam pengerjaan ARC maupun template.

Anda mungkin juga menyukai