Pendahuluan
Era globalisasi ini, banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai bermunculan. Hal ini menjadi
tuntutan bagi suatu perusahaan untuk mengembangkan inovasi, memperbaiki kinerja dan
melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya.
Terdapat beberapa perusahaan baru kebingugan untuk membuat suatu pabrik yang yang memiliki
hubungan efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan. Oleh sebab itu diperlukan
sebuah ilmu yang terintegrasi dari aliran atau arus suatu komponen produk guna memperoleh
hubungan yang paling efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan yaitu
perancangan tata letak fasilitas.
Perancangan tata letak dan fasilitas perusahaan adalah sebuah ilmu yang terintegrasi dari aliran
atau arus dari komponen-komponen suatu produk guna memperoleh hubungan yang paling efektif
dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan, serta penanganan dan pemindahan bahan
atau barang setangah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya. Dari perancangan tata
letak fasilitas ini dapat diketahui hubungan dari masing-masing departemen yang ada, penentuan
letak yang sesuai dari masing-masing departemen dan biaya yang harus dikeluarkan dalam
membuat perusahaan.
Praktikum perancangan tata letak dan fasilitas yang dilakukan oleh praktikan kali ini, yaitu
membuat sebuah perusahaan yang baik dan layak. Ada beberapa hal yang mendukung dalam
perancangan tata letak dan fasilitas yaitu aspek organisasi dan manajemen, aspek pemasaran, aspek
produksi, aspek teknis, aspek, pembuatan AAD, membuat template dan aspek finansial.
Perusahaan yang dibuat memiliki nama yaitu J Group. Perusahaan ini memiliki badan hukum
Perseroan Terbatas dan bergerak dibidang industri manufaktur peralatan rumah tangga. Produk
yang dibuat oleh perusahaan ini yaitu Mehis dan Patik.
Berikut ini adalah perumusan masalah yang ada pada praktikum perancangan tata letak dan fasilitas:
a. Bagaimana cara menentukan jumlah mesin yang diperlukan dalam pembuatan suatu produk?
b. Mengapa luas lantai sangat penting dalam perancangan tata letak dan fasilitas?
c. Bagaimana cara menentukan ongkos perpindahan bahan atau barang setengah jadi pada proses
produksi?
d. Bagaimana cara membuat area allocation diagram?
e. Bagaimana cara membuat template perusahaan?
1
2
Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang
di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Edgar H. Schein mendefinisikan
organisasi sebagai koordinasi yang bersifat rasional yang dilakukan oleh sejumlah orang demi
mencapai sejumlah tujuan yang jelas, lewat pembagian kerja atau fungsi dan lewat suatu hirarki
otoritas dan pertanggungjawaban. Menurut Talcott Parsons, organisasi berbeda dengan sistem-
sistem sosial lainnya karena ia memiliki sifat formal dan berorientasi pada pencapaian suatu
tujuan. Dengan demikian, secara umum kita dapat mendefinisikan organisasi sebagai suatu
kolektivitas orang yang aktivitasnya didesain secara sadar, dikoordinasi dan diatur oleh para
anggotanya dalam rangka mengejar suatu tujuan tertentu dan menggapai tujuan bersama yang
sifatnya lebih spesifik.
Pada umumnya tujuan akhir organisasi tercantum dalam visi dan misi organisasi yang telah dibuat.
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah organisasi,
perusahaan, atau instansi. Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka misi
adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain itu, misi juga
merupakan deskripsi atau tujuan mengapa perusaahaan, organisasi, atau instansi tersebut berada di
tengah-tengah masyarakat.
1) Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang.
2) Jumlah karyawan sedikit.
3) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4) Belum terdapat spesialisasi.
5) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala
bidang pekerjaan.
6) Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil.
5
6
Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi garis atau lini, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi garis atau lini:
Berikut merupakan gambar struktur organisasi lini yang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah
ini.
Direktur
1) Organisasi kecil
2) Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3) Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4) Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5) Pengawasan dilakukan secara ketat
Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi fungsional, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan fungsional:
Berikut merupakan gambar struktur organisasi fungsional yang dapat dilihat pada gambar 2.2
dibawah ini.
Direktur
Pelaksana
Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi lini dan staff, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi lini dan staff:
Berikut merupakan gambar struktur organisasi lini staff yang dapat dilihat pada gambar 2.3
dibawah ini.
Direktur
Staff Staff
Gambar
Pelaksana 2.3—StrukturPelaksana
organisasi lini dan staff Pelaksana
Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi lini dan fungsional,
berikut merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi lini dan fungsional:
Berikut merupakan gambar struktur organisasi lini fungsional yang dapat dilihat pada gambar
2.4 dibawah ini.
Universitas
Kabag BA
I Akutansi
Gambar 2.4—Struktur Kurikulum
organisasi lini dan fungsional
Kekurangan organisasi matrik adalah manager proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian
yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu
dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk
mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manager proyek biasanya diberi wewenang
khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan
perlakuan personalia.
1
Berikut merupakan gambar struktur organisasi matriks yang dapat dilihat pada gambar 2.5
dibawah ini.
General Manager
Pembelian Rekayasa
f) Organisasi komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau
board dengan pluralistic manajemen. Organisasi komite terdiri dari :
a) Executive committe (pimpinan komite) yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
b) Staff committee yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari struktur organisasi komite, berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan organisasi komite:
Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha. Karena usaha
yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika manajemen dan
organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar
suatu usaha bisa berjalan lebih mudah. Dan kaidah-kaidah (aturan) itu sendiri bisa tergambar jelas
melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:
a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akandijalankan
atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
12
b) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit tertentu
agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit.
c) Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh unit.
Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai pekerjaan sesuai
dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.
d) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan agar tetap
sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses pelaksanaan
kerja.
Beberapa jenis badan usaha yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Badan usaha perseorangan atau individu
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang.
Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua
orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada
umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi,
memiliki tenaga kerja atau buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi
sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling,
pedagang asongan, dan lain sebagainya. Berikut merupakan ciri dan sifat perusahaan
perseorangan :
1) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
4) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
6) Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar
7) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
8) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
b) Perusahaan Firma
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas,
sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian
pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung.
Berikut merupakan ciri-ciri Firma, yaitu:
1) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
2) Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
3) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
4) Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas (tanggung-menanggung)
5) Pada asasnya tiap-tiap persero dapat mengikat firma dengan pihak ketiga.
3) Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para
anggota. Disamping itu, semua keputusan di ambil bersama-sama tergabung alasan-alasan
rasional.
4) Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan
5) Prosedur pendirian relative mudah
Kelebihan CV
1) Pendiriannya mudah
2) Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi
3) Pengelolaan perusahaan bisa lebih baik daripada perseroan perorangan
Kelemahan CV
1) Tanggung jawab anggota tidak sama
2) Adanya tanggung jawab tidak terbatas dari sekutu aktif
3) Ada kesulitan bagi peserta pasif untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
4) Pajak dikenakan pada keuntungan perseroan dan keuntungan yang dibagi-bagi (deviden)
5) Untuk memimpin PT relatif lebih sulit
6) Rahasia perusahaan kurang terjamin
e) Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Landasan yuridis keberadaan koperasi sebagai
badan usaha terdapat dalam pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945.
1) Prinsip Koperasi
i) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
ii) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
iii) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
iv) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
v) Kemandirian
vi) Hibah
2) Sifat keanggotaan Koperasi
i) Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengurus jasa koperasi.
ii) Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.
3) Hak dan kewajiban Koperasi
i) Kewajiban Anggota Koperasi
ii) Hak Anggota Koperasi
Terdapat beberapa badan hukum yang menjadi pertimbangan untuk perusahaan yang akan kami
buat dan faktor tersebut dapat dilihat dari berbagai hal, setelah dipertimbangkan badan hukum yang
saya pilih adalah Perseroan Terbatas (PT). Alasan memilih badan hukum Perseroan Terbatas (PT)
adalah agar lebih mudah dalam mencari modal pembuatan perusahaan, selain itu adanya lahan
yang luas
1
dapat membantu berdirinya sebuah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Adanya sebuah
peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan organisasi dengan bentuk badan hukum Perseroan
Terbatas (PT) khususnya pada UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas membuat
pendirian perusahaan ini menjadi lebih resmi dan aman.
PT dapat berstatus badan hukum jika didirikan di depan notaris. Kemudian akta notaris tersebut
didaftarkan ke Departemen Kehakiman untuk disahkan dan diumumkan dalam berita Negara. PT
dipimpin oleh pengurus yang disebut direksi.
Nama perusahaan yang dibangun adalah “SAFA FURNITURE”. Kata SAFA diambil dari nama
direkture perusahaan tersebut. Kata SA yang berarti sagara dan kata FA yang berarti faza. Dan
kata FURNITURE bahwa perusahaan ini bergerak di bidang furniture. Dengan penamaan
perusahaan tersebut maka perusahaan ini dapat menjadi perusahaan yang lebih baik dari
perusahaan lainnya serta menjadi pilihan utama konsumen. Maka dari pada itu nama perusahaan
yang dibangun adalah PT. SAFA FURNITURE.
Motto dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah “Quality advantage is the advantage
everything”.
Budaya dari perusahaan PT SAFA FURNITURE adalah “mengutamakan mutu, waktu, dan
keamanan produksi”.
Lokasi perusahaan PT. SAFA FURNITURE berada di JL. Wadas, Gombang, kabupaten Cirebon,
Jawa Barat, Indonesia. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan di daerah tersebut terdapat lahan
kosong yang cukup luas untuk dibangun serta akses jalan raya yang memadai, selain itu akses jalan
tol yang sangat dekat sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pengiriman produk ke
berbagai daerah diseluruh indonesia maupun pembelian bahan baku dari daerah Cirebon.
Kabupaten Cirebon juga merupakan salah satu kawasan penghasil rotan terbanyak di Indonesia.
Gambar lokasi perusahaan dapat dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut:
Logo dari perusahaan PT. SAFA FURNITURE, dapat dilihat pada gambar 2.7 dibawah ini.
Berikut ini adalah keterangan dari logo perusahaan PT. SAFA FURNITURE:
a) Bentuk kursi yang menyerupai huruf S melambangkan bahwa produk utama perusahaan
adalah kursi, sedangkan huruf S adalah awalan kata dari nama perusahaan yaitu “SAFA”.
b) Warna coklat pada logo perusahaan melambangkan keberanian dan juga bahan baku yang
digunakan adalah rotan dan berwarna coklat,
c) Warna hitam pada logo perusahaan melambangkan kuat, elegan dan netral.
Perusahaan PT. SAFA FURNITURE menggunakan struktur organisasi lini dan staff yang
merupakan bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung
secara vertical dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya dan dilanjutkan ke
staffnya. Berikut struktur organisasinya:
Wakil
Direktur
Direktu
Sekretar
Mana
Manaje Manaje Manaje Manaje Manaje
jer
r r r r Staff r
Staff Staff siste
Staff Staff Staff K3 Staff Staff
Staff perawatan
administr marketin quality sistem logistik
Berikut ini merupakan deskripsi pekerjaan pada struktur organisasi PT. SAFA FURNITURE:
a) Direktur
Direktur merupakan pemimpin perusahaan yang secara langsung memegang kendali atas
jalannya perusahaan. Direktur mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi
keuangan, kepegawaian dan kesekretarian.
2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
3) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan
kekayaan perusahaan.
4) Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
5) Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
6) Memimpin rapat umum untuk memastikan pelaksanaan tata tertib keadilan dan kesempatan
bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, mengarahkan diskusi kearah penjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
7) Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
8) Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite,
sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas.
18
9) Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu dan yang diputuskan dalam
meeting.
10) Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan
hukum.
b) Wakil direktur
Wakil direktur merupakan wakil dari pemimpin perusahaan yang secara langsung memegang
kendali atas perintah dari pimpinan utama. Wakil direktur mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
1) Memimpin Direktorat dibawahnya, pengembangan, pelaksanaan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
2) Berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan yang hendak diberikan pada langganan,
menetapkan harga jual dan sistem penjualan, serta alat promosi.
3) Berwenang untuk memutuskan bagaimana membantu mitra bisnis dalam mengelola sistem
informasi.
c) Sekretaris
Sekretaris adalah orang yang biasanya menjadi kepercayaan direktur suatu perusahaan. Berikut
ini merupakan tugas dari sekretaris:
1) Menseleksi informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas,
fungsi dan tanggungjawabnya.
2) Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan. Bertindak selaku
wakil perusahaan dalam hubungannya dengan seluruh pemangku kepentingan dalam
mengkomunikasikan kegiatan perusahaan terutama terkait dengan keterbukaan informasi. .
3) Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan, hal ini termasuk dalam menyelenggaraan
rapat direksi, rapat direksi dengan komisaris dan rapat umum pemegang saham.
4) Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
5) Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.
d) Manajer produksi
Manajer produksi merupakan orang yang memanajemen pada saat melakukan proses produksi
dan menghasilkan produk yang bertugas sebagai pengendalian dan perencanaan produksi.
Berikut ini merupakan tugas manajer produksi:
1) Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal,
volume, dan mutu yang ditetapkan.
2) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja,
mesin, dan peralatan.
3) Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.
4) Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem
pelaporan yang berlaku.
5) Menjamin kelancaran proses produksi
6) Memastikan kualitas barang.
7) Menghubungkan antara operasi produksi yang berurutan.
8) Melakukan dan menjamin perawatan mesin.
e) Manajer personalia
Manajer personalia merupakan orang yang memantau serangkaian kegiatan mengelola SDM
pada hal-hal yang terkait administratif dan mengatur hubungan industrial antara perusahaan
dengan karyawannya. Tugas dari manajer personalia adalah:
1) Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan personalia hukum.
1
f) Manajer keuangan
Manajer keuangan adalah orang yang bertanggung jawab atas semua keuangan dari perusahaan.
Tugas dari manajer keuangan adalah:
1) Bertanggung jawab langsung kepada direktur.
2) Mencatat kelar masuknya keuangan perusahaan.
3) Mengkoordinir seluruh kegiatan yang ada dalam ruang lingkup bagian keuangan.
4) Mengambil keputusan dan menganalisa hal keuangan perusahaan.
5) Menerima laporan keuangan dari semua sektor.
6) Bertanggung jawab atas perencanaan keuangan.
7) Bertanggung jawab atas pengkalkulasian keuangan perusahaan.
g) Manajer marketing
Manajer marketing adalah orang yang memanajemen bagian penjualan atau pemasaran dari
suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Tugas dari manajer marketing adalah:
1) Membuat laporan berkala kepada Direktur Utama atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi.
2) Mencari, meyakinkan dan mempertahankan konsumen dengan mengetahui, memahami dan
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan informasi tentang bidang pekerjaan
perusahaan.
3) Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan.
4) Memperhatikan kesejahteraan sosial dan ekonomi karyawan dan keluarganya.
5) Mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.
6) Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran.
7) Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system
promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
8) Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas
produksi terisi secara optimal.
9) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design dan warna, untuk memastikan
pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
10) Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah
pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
i) Manajer logistik
Manajer logistik merupakan orang yang memanajemen hal-hal yang berhubungan dengan
peralatan. Tugas dari manajer logistik adalah:
1) Mengontrol perencanaan dan pengadaan barang source serta inventory control
2) Mengumpulkan informasi tingkat persediaan (stock level) di setiap tempat, melakukan
stock opname secara berkala dan menganalisa jumlah dan jenis persediaan barang di
gudang untuk mengontrol akurasi data persediaan dan tingkat persediaan yang sehat di
setiap tempat.
j) Staff perawatan
Staff perawatan biasa dikenal dengan sebutan pegawai pengatur dan pengawas peralatan atau
mesin produksi. Tugas dari bagian perawatan yaitu:
1) Melakukan pemeliharanan dan perawatan pada semua mesin atau peralatan yang berada
pada lantai produksi atau yang digunakan pada proses produksi.
2) Bertanggung jawab untuk mengatur seluruh kegiatan perusahaan yang berhubungan
dengan perawatan segala sarana dan prasarana perusahaan.
9) Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan.
10) Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk
dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
m) Staff HRD
Staff HRD memiliki tugas sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini
termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia.
2) Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat SOP, job
description, training dan development system dll.
3) Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon
karyawan, wawancara hingga seleksi.
4) Melakukan seleksi, promosi jabatan, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap
perlu.
5) Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan
karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.
6) Menghubungkan antara operasi produksi yang berurutan.
n) Staff K3
Staff K3 adalah bagian yang membantu manager HRD dalam mengimplementasikan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Berikut ini adalah tugas dari staff K3:
1) Membuat laporan K3 dan menganalisis data statistik kecelakaan kerja.
2) Melakukan peninjauan resiko assessment, HIRAC, SOP/SWP dan JSA.
3) Melakukan promosi K3 dan safety communication (safety meeting, Rambu-rambu K3)
kepada karyawan.
4) Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan tenaga kerja serta
lingkungan kerja.
5) Melakukan inspeksi K3, melaksanakan program inspeksi K3, dan melaporkan inspeksi K3.
o) Staff administrasi
Staff administrasi adalah orang-orang mengawasi kegiatan operasional sehari-hari dari kantor.
Berikut ini merupakan tugas dari staff administrasi:
1) Menyusun laporan keuangan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
2) Mengelola uang kas, mulai dari membuka rekening, menentukan setoran, menangani
pembayaran atas kewajiban dan membuat catatan waktu transaksi.
3) Mengelola kredit dengan mengatur tagihan-tagihan.
4) Melakukan pembayaran gaji karyawan.
5) Mencatat dan memeriksa status data penjualan mana yang sudah masuk dan yang belum
agar memudahkan untuk menindaklanjuti kekurangannya.
6) Menginput data penjualan setiap hari dengan teliti benar dan tepat.
p) Staff marketing
Tugas dari staff marketing adalah:
1) Membuat laporan berkala kepada Direktur Utama atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi.
2) Mencari, meyakinkan dan mempertahankan konsumen dengan mengetahui, memahami dan
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan informasi tentang bidang pekerjaan
perusahaan
3) Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan.
22
r) Staff logistik
Tugas dari staff logistik adalah:
1) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengiriman barang dari pemasok dan atau gudang,
termasuk menentukan ekspedisi dan rute, untuk memastikan pengiriman dilakukan dengan
tepat waktu dan efisien, serta barang diterima oleh setiap cabang sesuai dengan yang telah
ditentukan.
2) Menerima dan memproses permintaan barang dari setiap tempat, dan mengontrol
pengiriman barang dari pemasok (supplier) agar barang dapat diterima oleh gudang, sesuai
dengan waktu, kuantitas, kualitas dan biaya yang telah ditetapkan.
Berikut ini merupakan spesifikasi pekerjaan pada struktur organisasi PT. SAFA FURNITURE:
a) Direktur
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk direktur
1) Laki-laki atau perempuan
2) Berwibawa dan bijaksana
3) Demokrasi
4) Usia maksimal 30
5) Pendidikan minimal S1 Teknik Industri *IPK minimal 3,00
6) Paham dalam penggunaan komputer.
2
b) Wakil direktur
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk wakil direktur
1) Laki-laki atau perempuan
2) Berwibawa dan bijaksana
3) Demokrasi
4) Usia minimal 30 tahun
5) Pendidikan minimal S1 teknik industri *IPK minimal 3,00
6) Paham dalam penggunaan komputer.
7) Dapat memanajemen diri sendiri dan orang lain.
8) Tidak mudah putus asa.
c) Sekretaris
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk sekretaris:
1) Perempuan
2) Pendidikan teknis minimum S1 *IPK minimal 3,00
3) Menguasai computer.
4) Menguasai bahasa inggris
5) Good looking
6) Sehat jasmani dan rohani
d) Manajer produksi
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk manajer produksi:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri dan manajemen
*IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pengetahuan mengenai perawatan mesin dan peralatan lainnya.
4) Pemahaman mengenai sistem kualitas.
5) Pengetahuan mengenai material teknik.
6) Pemahaman tentang perencanaan produksi dan penjadwalan
7) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.
e) Manajer personalia
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian personalia:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri *IPK minimal 3,00
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Mempunyai sertifikasi K3
4) Pemahaman mengenai sistem keamanan.
5) Kemampuan menganalisis masalah.
f) Manajer keuangan
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati divisi keuangan:
1) Pendidikan teknis minimum S1 dalam bidang keuangan atau akuntansi *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun.
3) Pemahaman mengenai standar akuntansi di Indonesia.
4) Pemahaman mengenai sistem keuangan dan akuntansi (komputerisasi).
5) Pemahaman mengenai perpajakan.
24
g) Manajer pemasaran
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati marketing (research):
1) Pendidikan teknis minimum S1 bidang teknik industri *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun.
3) Pemahaman mengenai pemasaran dan penjualan.
4) Pengetahuan mengenai produk perusahaan.
5) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.
6) Integritas.
i) Manajer logistik
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati divisi logistik:
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun
3) Pemahaman mengenai pergudangan
4) Pemahaman mengenai distribusi, transportasi dan ekspedisi barang
5) Kemampuan negosiasi dan komunikasi
6) Integritas
j) Staff perawatan
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian perawatan:
1) Pendidikan teknis minimum SMA/SMK semua bidang diutamakan teknik industri dan
manajemen *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Pengetahuan mengenai perawatan mesin dan peralatan lainnya.
4) Kemampuan negosiasi dan komunikasi.
5) Dapat bekerjasama.
6) Memiliki kemampuan komputer yang baik.
m) Staff HRD
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati manager HRD
1) Pendidikan teknis minimum S1 semua bidang diutamakan teknik industri dan psikologi
*IPK minimal 3,00.
2) Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam bidang human resource.
3) Memiliki kompetensi tentang ketenaga-kerjaan dan sistem keorganisasian.
4) Usia maksimal 35 tahun.
5) Memahami implementasi IT dalam bidang HRD.
n) Staff K3
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian K3:
1) Pendidikan minimum S1 atau D3 dalam bidang K3 *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 30 tahun.
3) Mempunyai sertifikasi K3.
4) Dapat bijaksana terhadap orang lain.
5) Mempunyai perhatian atas pekerjaannya.
6) Memiliki kemampuan komputer yang baik.
o) Staff administrasi
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati staff administrasi
1) Pendidikan minimal S1 atau D3 akuntansi atau finansial (diutamakan fresh graduate).
2) Usia maksimal 30 tahun.
3) Mempunyai perhatian atas pekerjaannya
4) Memiliki kemampuan komputer yang baik
p) Staff marketing
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati bagian marketing:
1) Pendidikan teknis minimum S-1 atau D-3 dalam bidang marketing *IPK minimal 3,00.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 35 tahun
3) Pemahaman mengenai standar marketing di Indonesia
4) Integritas
5) Kerjasama
6) Disiplin tinggi
7) Memiliki kemampuan komputer yang baik
r) Staff logistik
Berikut ini adalah spesifikasi jabatan untuk menempati staff:
1) Pendidikan teknis minimum D3 atau S1 bidang logistik.
2) Laki-laki maupun perempuan umur maksimal 25 tahun
3) Dapat bekerjasama
4) Disiplin tinggi
5) Memiliki kemampuan komputer yang baik
2
Berikut adalah gambar dari produk yang PT. SAFA FURNITURE produksi:
a) Kursi Rotan
Produk pertama yang diproduksi adalah Kursi Rotan. Produk ini dibuat dengan bahan baku
Rotan batang, rotan polis dan besi/alumunium berikut adalah gambar dari produk kursi rotan
yang dapat dilihat pada gambar 2.9 dibawah ini.
b) Meja Rotan
Produk kedua yang di produksi adalah meja rotan. Produk ini dibuat dengan bahan baku rotan
batang, triplek, kaca. berikut merupakan gambar produk cake box yang dapat dilihat pada gambar
2.10 dibawah ini.
2.7. Analisis
Aspek organisasi dan manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan. Manajemen dan organisasi haruslah bersinergi
dengan baik agar menghasilkan perusahaan yang baik juga dan dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya. Dalam perancangan perusahaan haruslah selektif dalam pemilihan badan hukum, nama
perusahaan serta lokasi perusahaan yang sesuai dengan pendirian perusahaan. Badan hukum yang
dipilih adalah PT karena dalam pendiriannya badan hukum ini dapat berkembang lebih besar lagi,
serta memiliki beberapa keuntungan seperti relatif lebih mudah dalam mencari tambahan modal.
Nama untuk perusahaan yang didirikan adalah “PT SAFA FURNITURE. Lokasi untuk PT SAFA
FURNITURE berada di Gombang, kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, lokasi tersebut
dipilih karena kemudahan dalam akses jalan raya dan akses jalan tol. Hal tersebut sangat
mempermudah perusahaan dalam kegiatan perusahaan, lokasi tersebut juga salah satu penghasil
bahan baku rotan terbanyak di indonesia. Hal tersebut sangat mempermudah untuk penyediaan
bahan baku. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan furnitur, ada 2 produk yang dibuat
oleh PT SAFA FURNITURE adalah Kursi rotan dan Meja rotan. Perusahaan menggunakan
struktur organisasi berjenis lini dimana pimpinan memberikan arahan kepada bawahannya secara
langsung dengan suatu garis komando yang diharapkan tidak berbeda beda persepsi dalam
melaksanakan intruksi. Perencanaan perusahaan harus dilakukan secara benar. Aspek organisasi
dan manajemen juga perlu diperhatikan agar menghasilkan perusahaan yang baik dan kompetitif.
Bab 3
Aspek Pemasaran
Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang
akan dialami bahan baku mengenai urutan operasi komponen dan juga memuat informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut seperti; waktu yang dihabiskan, material yang digunakan dan
tempat atau alat atau mesin yang dipakai (Sutalaksana, 1979 [7]). Peta kerja digunakan untuk
mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil suatu keputusan dari ciri kerja yang dibuat, agar
kita dapat mengetahui letak kekurangan dari cara kerja tersebut. Peta kerja juga memberikan
informasi- informasi yang diperlukan seperti jumlah benda kerja atau hasil kerja lainnya yang
harus dibuat, waktu operasi untuk penyelesaian kerja baik secara total maupun masing-masing
elemen kerja yang ada dan kapasitas mesin atau kerja yang lainnya dimana informasi-informasi
yang diperoleh dipergunakan dalam memperbaiki metode kerja. Kegunaan dari peta proses operasi
adalah sebagai berikut:
Pembuatan peta proses operasi memiliki prinsip-prinsip yang harus ditaati agar peta proses operasi
yang digambarkan dengan baik.
1. Pada baris paling atas atau pada bagian kepala ditulis dengan jelas jenis peta, yaitu peta proses
operasi yang diikuti dengan identifikasi lain seperti; nama objek, nama pembuat peta, tanggal
dipetakan, keadaan dari peta yang dibuat, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal yang sesuai menunjukan
kedalam urutan tempat material tersebut kemudian diproses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah sesuai urutan prosesnya.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan operasi
terkait.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya
sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Analisis suatu peta proses operasi dilakukan setelah pemetaan selesai. Pada tahap analisis ini
memiliki maksud untuk mencari kelemahan-kelemahan untuk kemudian dikoreksi serta memiliki
tujuan untuk mendapatkan rancangan yang lebih baik. Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar
hal-hal tersebut terlaksana dengan baik, yaitu melalui analisis sistematik dan kritis. Berikut
merupakan empat hal yang perlu diperhatikan:
29
3
Berikut ini merupakan kegiatan yang terdapat didalam OPC, antara lain:
1. Operasi
Kegiatan yang dilakukan pada operasi saat membuat produk, seperti mengukur, memotong,
mengiris, membentuk, merakit dan lain-lain. Pada penggunaan operasi didalam operation
process chart, dapat dengan mudah mengetahui ada berapa operasi yang terdapat atau yang
tersedia untuk membuat suatu produk hingga produk tersebut menjadi barang jadi.
2. Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan yang terjadi pada produk yang akan di periksa kualitas maupun
kuantitasnya. Tujuan diadakanya pemeriksaan pada operation process chart yaitu untuk
mengetahui apakah bahan tersebut baik digunakan dan dapat diproses lebih lanjut, jika bahan
tersebut tidak bisa digunakan maka harus diganti oleh bahan yang sudah diperiksa terlebih
dahulu.
3. Transportasi
4. Aktivitas gabungan
5. Penyimpanan
Jika suatu benda atau komponen disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jika akan
diambil biasanya harus berdasarkan rekomendasi atau izin terlebih dahulu.
Berikut ini merupakan kegunaan dari peta proses operasi adalah sebagai berikut:
3.1.2. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana
secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Pemasaran berarti
bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potential dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Kotler, 2001 [8]). Sehingga dapat dikatakan
bahwa keberhasilan
3
pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potential.
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui
adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya (Stanton, 2001 [10]). Cara dan falsafah baru ini
disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
a) Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen atau pasar.
b) Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan dan bukannya
volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
c) Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara
organisasi.
Konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha,
2005 [9]). Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting
dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume
penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah
berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba,
atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini
berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan (Swastha,
2005 [9]). Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian
meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru
melakukan bagaimana caranya memuaskan.
Potential market adalah perkiraan jumlah uang yang akan masuk kesuatu bisnis dari pelanggan
yang membeli produk atau jasa. Perkiraan jumlah potensi pasar hanya sangat bergantung kepada
informasi mengenai pelanggan yang dikumpulkan dan asumsi yang terkait. Market share adalah
bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, biasanya dinyatakan
dalam persentase. Market share juga adalah persentase total dari penjualan suatu perusahaan (dari
seluruh sumber) dengan total penjualan jasa ataupun produk dalam industri.
Potensi pasar adalah nilai maksimum dari konsumen yang dapat ditarik dari pasar, tentunya
dengan definisi pasar yang jelas. Potensi pasar ini biasanya terdiri dari market demand yang ada
ditambah pasar yang masih belum tergarap (un-tapped market potential). Adanya pasar yang
belum tergarap ini biasanya disebabkan oleh hal-hal seperti rendahnya awareness, baik dari sisi
product awareness maupun pengertian yang menyeluruh mengenai keuntungan produk yang ada.
Potensi pasar yang belum tergarap juga disebabkan oleh karena ketidaktersedianya produk di
pasaran. Selain itu kemampuan konsumen untuk menggunakan produk tersebut juga dapat
membuat adanya potensi pasar yang belum tergarap.
3
a) Product (produk), produk merupakan sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen,
yang dapat berupa suatu barang atau jasa. Yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu
produk:
1) Design produk
2) Kualitas produk
3) Merek produk
4) Kemasan dan label produk
5) Layanan yang diberikan, misalnya layanan purna jual
6) Garansi
7) Pengembalian barang
8) Mengelola produk untuk menghadapi siklus produknya
b) Price (harga), harga merupakan nilai yang konsumen bayar untuk suatu produk.Yang perlu
diperhatikan untuk harga suatu produk:
1) Strategi dan taktik harga
2) Harga diskon untuk distributor
3) Harga diskon untuk konsumen
4) Pilihan pembayaran
c) Promotion (promosi), promosi merupakan komunikasi marketing untuk yang dapat berupa
iklan dan press release. Yang perlu dipikirkan untuk promosi:
1) Proporsi promosi yang dilakukan
2) Pesan yang ingin disampaikan
3) Media promosi yang dilakukan
4) Seberapa sering promosi dilakukan
d) Place (lokasi), lokasi merupakan bagaimana konsumen dapat mengakses produk kita. Yang
perlu diperhatikan untuk lokasi:
1) Strategi yang digunakan, misalnya apakah semua pihak dapat menjual atau hanya pihak-
pihak khusus yang dapat menjual
2) Distribusi produk
3) Inventory
4) Pengiriman dan penyimpanan barang
Pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam
memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990
[10]). Pengurutan produksi menjadi tulang punggung kegiatan produksi yang merupakan
pengumpulan kembali semua data yang dikembangkan oleh rekayasawan proses dan alat
komunikasi pokok antara rekayasawan produk dan orang produksi. Routing sheet ini sering
disebut juga dengan lembar proses atau lembar operasi.
3
Routing sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung
jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk yang diinginkan.
Data yang diperlukan dalam perhitungan routing sheet ini adalah urutan operasi dari setiap
komponen, nama atau jenis peralatan yang digunakan, persentase scrap dan efesiensi pabrik
(Apple, 1990 [10]). Urutan operasi pada routing sheet ini didasarkan pada urutan operasi yang ada
pada peta proses operasi. Informasi-informasi yang diperoleh dari perhitungan routing sheet adalah
dapat mengetahui kapasitas alat teoritis, jumlah unit yang disiapkan, produk dengan efesiensi serta
jumlah mesin teoritis.
Lembar urutan proses atau lembar operasi adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam
memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990
[10]). Lembar urutan proses terutama ditujukan untuk mengetahui jumlah mesin atau peralatan
produksi yang diperlukan dalam memenuhi jumlah produksi yang diinginkan dengan
memperhatikan persentase bahan baku yang terbuang, kapasitas mesin atau peralatan dan efisiensi
departemen atau pabrik.
MPPC (multi product process chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan untuk
masing- masing komponen yang akan diproduksi. Peta MPPC juga dapat berguna sebagai
gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap produk yang ada
pada waktu proses tertentu sehingga diperoleh informasi tentang kesamaan proses dari setiap
produk dengan yang lainya. Berdasarkan MPPC juga dapat diketahui aliran balik (back tracking)
dan pola aliran yang tidak sesuai dengan urutan proses (Apple, 1990 [10]).
Informasi yang dapat diperoleh dari MPPC ini adalah jumlah aktual mesin yang dibutuhkan.
Terdapat ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam MPPC, diantaranya adalah pembulatan ke
atas jika angka dibelakang koma dibagi dengan angka didepan koma jika lebih besar dari 0.1 maka
dilakukan pembulatan keatas. Ketentuan lainnya adalah pembulatan ke bawah jika angka
dibelakang koma lebih kecil dari 0.1 dan jika jumlah mesin teoritis lebih kecil dari satu maka
dibulatkan menjadi 1.
Biasanya multi product process chart sangat berguna sebagai petunjuk teman kerja dalam suatu
proses produksi dan terdapat pula kegunaan lainnya. Fungsi lain dari MPPC diantaranya adalah
untuk menghitung jumlah mesin atau mesin teoritis, untuk keperluan membuat setiap komponen,
menentukan jumlah mesin setiap unit dan jumlah operator (Apple, 1990 [10]). Dengan membuat
diagram ini dapat diperoleh gambaran umum mengenai tata letak mesin atau fasilitas produksi yang
seharusnya dirancang. Berdasarkan peta tersebut akan dapat dipelajari dan dianalisis dua hal yang
memiliki pengaruh yang cukup nyata dalam perancangan tata letak.
3
Berikut merupakan data waktu operasi produk kursi rotan yang dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah
ini.
Waktu
Operasi Aktifitas
(detik)
O-1 Pengupasan rotan 200
O-2 Pengukuran rotan 30
O-3 Pemotongan rotan untuk rangka kursi 50
O-4 Pembentukan rotan untuk rangka kursi 300
O-5 Pengukuran rotan untuk pegangan kursi 30
O-6 Pemotongan rotan untuk pegangan kursi 50
O-7 Pembentukan rotan untuk pegangan kursi 300
O-8 Perakitan rangka kursi dengan pegangan kursi 240
O-9 Pengukuran besi untuk kaki kursi 30
O-10 Pemotongan besi untuk kaki kursi 90
O-11 Pembentukan untuk kaki kursi 300
O-12 Perakitan kaki kursi dengan rangka kursi 200
O-13 Pengukuran rotan untuk bantalan duduk dan sandaran 30
O-14 Pemotongan rotan untuk bantalan duduk dan sandaran 30
O-15 Pembentukan rotan untuk bantalan duduk dan sandaran 300
O-16 Perakitan bantalan duduk dan sandaran dengan rangka kursi 300
O-17 Pemernisan kursi 200
I-1 Pemeriksaan kursi 120
O-18 Pelabelan kursi 60
O-19 Pengemasan kursi 60
Total 2800
Berikut merupakan data waktu operasi produk meja rotan yang dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah
ini.
Waktu
Operasi Aktifitas
(detik)
O-1 Pengukuran rotan untuk rangka meja 30
O-2 Pemotongan rotan untuk rangka meja 120
O-3 Pengukuran rotan untuk kaki meja 30
O-4 Pemotongan rotan untuk kaki meja 90
O-5 Perakitan rangka meja dengan kaki meja 240
O-6 Pengukuran rotan untuk rangka bawah meja 30
O-7 Pemotongan rotan untuk rangka bawah meja 120
O-8 Perakitan rangka bawah meja dengan rangka meja 240
O-9 Pengukuran triplek untuk alas meja 30
O-10 Pemotongan triplek untuk alas meja 90
O-11 Perakitan alas meja dengan meja 180
O-12 Pengukuran kaca 30
O-13 Pemotongan kaca 70
O-14 Perakitan kaca dengan meja 100
O-15 Pemernisan meja 200
3
Waktu
Operasi Aktifitas
(detik)
I-1 Pemeriksaan meja 120
O-16 Pelabelan meja 60
O-17 Pengemasan produk 60
Total 2410
Berikut adalah operation process chart dari produk kursi rotan dapat dilihat pada gambar 3.1
dibawah ini.
200" Pengupasan
30" Pengukuran 30" Pengukuran
30" Pengukuran
O-13 O-9 O-5 O-1
0% 0% Meja pengukuran,
Meja pengukuran, Meja pengukuran, 0% 1% Bak air, Mesin
Pensil, Meteran
Pensil, Meteran Pensil, Meteran kupas
300" Pembentukan
O-4
0% Meja
pembentukan
Paku
Assembly 1
240" Perakitan
O-8
Meja perakitan,
1% bor
Paku
Assembly 2
200" Perakitan
O-12
Meja perakitan,
1% bor
Assembly 3 Paku
300" Perakitan
O-16
Meja perakitan,
2% bor
200" Pemernisan
O-17
0% Meja pemernisan
120" pemeriksaan
I-1
Meja
0% pemeriksaan
60" Pelabelan
O-18
0% Meja pelabelan
60" Pengemasan
O-19
0%
Meja pengemasan
Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu (detik)
19 2680
Operasi
Inspeksi 1 120
1 -
Penyimpanan
Jumlah 21 2800
Berikut adalah operation process chart dari produk meja rotan dapat dilihat pada gambar 3.2
dibawah ini.
Kaca Meja Alas Meja Rangka Bawah Meja Kaki Meja Rangka Atas Meja
30" Pengukuran
30" Pengukuran 30" Pengukuran 30" Pengukuran
30" Pengukuran
O-12 O-9 O-6 O-3 O-1
0% 0% 0% 0% Meja pengukuran, 0%
Meja pengukuran, Meja pengukuran, Meja pengukuran, Meja pengukuran,
Pensil, Meteran
Pensil, Meteran Pensil, Meteran Pensil, Meteran Pensil, Meteran
Paku
Assembly 1
240" Perakitan
O-5
Meja perakitan,
1%
bor
Paku
Assembly 2
240" Perakitan
O-8
Meja perakitan,
1% bor
Paku
Assembly 3
180" Perakitan
O-11
Meja perakitan,
1% bor
lem
Assembly 4
100" Perakitan
O-14
Meja perakitan
1%
200" Pemernisan
O-15
Meja pemernisan,
0% bor
120" pemeriksaan
I-1
Meja
0% pemeriksaan
60" Pelabelan
O-16
0% Meja pelabela
60" Pengemasan
O-17
0% Meja pengemasan
Ringkasan
Kegiatan Jumlah Waktu (detik)
20 2290
Operasi
Inspeksi
1 120
Penyimpanan 1 -
Jumlah 22 2410
3.3.2. Peramalan
Data demand yang digunakan adalah selama 12 periode, data tersebut didapat dari proses
peramalan menggunakan data 48 periode sebelumnya. Jenis pola data yang terbentuk adalah
horizontal sehingga metode peramalan yang digunakan meliputi single single moving average,
single exponential smoothing dan regresi linear. Dari hasil perhitungan terhadap metode-metode
yang digunakan dapat terlihat hasil peramalan mendatang dan hasil ukuran kesalahan terhadap data
tersebut. Perbandingan nilai error ini yaitu membandingkan nilai MAPE. nilai MAPE dijadikan
patokan error terkecil karena relatif lebih mudah dibaca dibandingkan MAD dan MSE, karena
MAPE berbentuk persentase.. Berikut ini perbandingan error MAPE untuk single single moving
average, time series decomposition dan regresi linear.seperti dibawah ini:
a) Single moving average : 7.91
b) Time series decomposition : 6.81
c) Regresi linear : 7.34
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan nilai error terkecil yaitu metode time series decomposition
dengan nilai 6.81. Hasil tersebut menentukan bahwa metode time series decomposition adalah
metode terbaik yang dapat digunakan. Berikut merupakan data forecast yang dijadikan sebagai
data permintaan untuk 12 bulan kedepan yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini:
Periode Demand
1 12702
2 13421
3 12651
4 12607
5 12854
6 13224
7 13510
8 13167
9 12964
10 12868
11 12866
12 12925
Total 155759
Berikut merupakan data hari kerja dan jam kerja dalam satu tahun yang dapat dilihat pada tabel 3.4
dibawah ini.
Jumlah minggu 48
Jumlah hari kerja 355
Jam kerja 8 Jam
3
Berikut merupakan proses penentuan total jam kerja dan kapasitas produk yang dapat dilihat pada
persamaan 3.1 dan 3.2 dibawah ini.
demand
Kapasitas produk terpasang = (3.2)
total jam kerja
155759
Kapasitas produk terpasang = = 54.84 ~ 55 unit/jam
2840
Berikut merupakan routing sheet pada pembuatan produk kursi rotan yang dapat dilihat pada tabel
3.5 dibawah ini.
3600
Kapasitas mesin operasi 1 = =60
60
4
54.84
DSoperasi 1 (unit) =
(100%-0%) = 54.84
60
Efisiensi mesin operasi 1 =
54.84 = 109 %
Berikut merupakan routing sheet pada pembuatan produk Kemasan bolu yang dapat dilihat pada
tabel 3.6 dibawah ini.
3600
Kapasitas mesin operasi 1 = =60
60
c)
DM operasi 1
DSoperasi 1 (unit) = (100-persentase scrap)
(3.5)
54.84
DSoperasi 1 (unit) = (100%-0%) = 54.84
54.84
KMToperasi 1 (unit) efisiensi mesin > 100 % = =0.91
60
Berikut adalah MPPC dari produk kemasan teh dan kemasan bolu:
Receiving
O-1 11
Meja pengupasan 11 11
1 1 1 1 1 1 1 11
Meja pengukuran 1 O-9O-12 5
O-2O-5O-9O-13O-1O-3O-6 4
9
Meja pengukuran 2
1 4 3
1 2 1 4 2
O-2 O-4 O-7 O-10
Meja pemotongan 1 O-3 O-6 O-10 O-14
5
20
2
15
PABRI
13 11 11 11
Meja pembentukan 1 O-4O-7 O-11 O-15
46
46
Storage
15 10 22 15 8
15
O-8 O-12 O-16
Meja perakitan 1 O-5 O-8 O-11 47
3 88
Meja perakitan 2 O-14
41
10
Meja pemernisan 1 O-17 10
10 20
Meja pemernisan 2 O-15 10
4
ASSEMB
1
Meja pelabelan 1 O-18 1
1 2
Meja pelabelan 2 O-16 1
Storage
Shipping
Gambar 3.3—Multi product process chart produk kursi rotan dan meja rotan
3.3.4. Pemasaran
Produk yang dipasarkan adalah kursi rotan dan meja rotan, potensi pasar dari produk kursi rotan
dan meja rotan ini sangat besar, dengan desain yang inovatif dan harga yang ditawarkan lebih
ekonomis. Hal tersebut dapat menjadi nilai lebih dan dapat menarik konsumen lebih banyak lagi.
Market share dari produk kursi rotan dan meja rotsn ini dapat dilihat dari desain produk tersebut
yang memiliki desain yang inovasi dan penggunaan kualitas bahan yang baik. Harga dari kedua
produk tersebut terjangkau tetapi tetap tidak menghilangkan segi kualitasnya yang tetap
berkompetitif. Produk ini dipromosikan melalui toko-toko furniture, kemudian akan di iklankan
didalam tv dan media sosial. Lokasi dipasarkan produk ini terletak didaerah yang terdapat banyak
pasar tradisional dan took-toko furniture.
3.4. Analisis
Peramalan permintaan yang digunakan pada produk kursi rotan dan meja rotan ini adalah peramalan
12 bulan kedepan yang didapatkan dari proses peramalan menggunakan metode time series
decomposition dengan metode tingkat kesalahan mean absolute percentage error. Total peramalan
permintaan yang didapatkan dari produk kursi rotan dan meja rotan ini sebesar 155759 produk/
tahun. Produk yang dibuat oleh PT. SAFA FURNITURE ini dipasarkan diseluruh kota indonesia,
karena lebih banyak yang membutuhkan produk tersebut. Market share dari PT. SAFA
FURNITURE ini adalah toko-toko furniture dan mall, agar produk yang dibuat ini mudah
ditemukan oleh para pelanggan yang membutuhkan.
4
Luas lantai produksi digunakan untuk megelola suatu barang dari awal bahan baku sampai bahan
jadi. Luas lantai produksi digunakan untuk mengetahui luas lantai yang akan digunakan dalam
perencanaan tata letak fasilitas dan perusahaan yang akan didirikan. Dalam melakukan
perencanaan tata letak fasilitas, ada beberapa luas lantai yang dibutuhkan. Luas lantai tersebut
terdiri dari luas lantai gudang bahan baku (recieving), luas lantai mesin, luas lantai gudang bahan
jadi (Shipping), luas lantai perkantoran dan luas lantai fasilitas. Selain luas lantai, ada hal yang
ditentukan juga yaitu model tumpukan dan rak. Tumpukan digunakan untuk material yang rata-
rata mempunyai dimensi yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk dimasukan kedalam
suatu wadah tertentu, sedangkan untuk material yang menggunakan model penyimpanan
menggunakan rak, digunakan untuk material yang berdimensi kecil. Dalam menghitung kebutuhan
luas lantai terdapat pula masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan
mempengaruhi terhadap luas lantai tersebut.
Luas lantai untuk menyimpan barang, bahan atau material yang akan digunakan dalam produksi
disebut luas lantai gudang bahan baku. Luas lantai gudang bahan baku terbagi menjadi dua model,
yaitu model tumpukan dan model rak. Untuk menggambarkan dari cara penyimpanan bahan baku
digudang, diperlukan gambar bagaimana cara penyimpanan material tersebut baik model
tumpukan maupun model rak sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan.
Luas lantai mesin adalah tempat untuk penempatan mesin yang akan digunakan pada proses
produksi pada suatu perusahaan. Luas lantai mesin (pabrikasi dan Assembling) juga perlu
perhitungan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. Data yang diperlukan
dalam perhitungan luas lantai antara lain adalah:
a) Nama Mesin atau Peralatan.
b) Jumlah Mesin atau Peralatan.
c) Ukuran Mesin atau Peralatan
45
4
Luas lantai bahan jadi adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk menyimpan barang jadi atau
barang yang sudah melewati suatu proses produksi. Data yang diperlukan dalam perhitungan luas
lantai barang jadi antara lain adalah nomor komponen, nama komponen dan tipe barang jadi.
Langkah-langkah perhitungan luas lantai gudang barang jadi adalah sebagai berikut:
a) Tentukan ukuran kemasan yaitu dimensi dari kemasan untuk tempat produk jadi perusahaan.
b) Tentukan produksi jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk periode tertentu
didasarkan pada produksi per jam dari perusahaan.
c) Tentukan volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode tertentu.
d) Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan.
e) Tentukan allowance.
f) Tentukan total luas lantai.
Dalam perhitungan luas lantai, terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari perkantoran
dan pelayanan pabrik yaitu:
a) Bagian umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya tool room (tempat
penyimpanan peralatan), tool crib (tempat menyimpan atau memperbaiki peralatan yang
rusak), ruang rapat, ruang tunggu, dan sebagainya.
b) Bagian produksi, merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya teknik
industri (standar kerja, metoda, material handling, process quality control (Receiving, in
process, finished good), plan engineering.)
c) Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan orang, misalnya
fasilitas kesehatan, kantin, WC atau kamar mandi, daerah rekreasi atau taman, lapangan parkir,
telepon umum, dan lain-lain.
d) Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan fasilitas fisik
bangunan, peralatan, utilitas, dan sebagainya, misalnya fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga,
garasi, pemadam kebakarn, bengkel peralatan, dan sebagainya.
Luas lanatai fasilitas adalah suatu luas lantai yang digunakan untuk fasilitas diluar perkantoran.
Dalam memilih fasilitas pelayanan harus disesuaikan dengan kondisi manajemen perusahaan
yang direncanakan. Sebagai gambaran berikut ini disajikan jenis fasilitas pelayanan:
a) Ruang rapat atau gedung serbaguna
b) Ruang tamu
c) Musholla
d) Kantin
e) Balai pengobatan
f) Lapangan parkir umum perusahaan
g) Lapangan parkir pabrik
4
Model tumpukan dalam suatu perusahaan sangat di perlukan, karena dengan model tumpukan yang
benar akan meminimasi luas lantai suatu perusahaan. Perhitungan luas lantai bahan baku model
tumpukan menggunakan data komponen utama, hal ini dikarenakan komponen-komponen utama
memiliki dimensi yang panjang dan lebar atau dengan kata lain mempunyai ukuran yang besar
sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan model rak. Luas lantai bahan baku model
tumpukan menggunakan data dari routing sheet. Data-data untuk perhitungan luas lantai gudang
bahan baku model tumpukan yaitu nomor komponen, nama komponen, tipe material, ukuran
terima material, volume material, produksi per-hari, tinggi tumpukan (1 m), dan kelonggaran
sebesar 200%. Langkah-langkah perhitungan luas lantai model tumpukan adalah:
a) Menentukan potongan per material (berapa banyak material diterima atau dibeli dapat
dipotong- potong sesuai dengan ukuran bahan baku yang akan dibuat).
b) Menentukan material per jam, yaitu material yang harus disediakan dalam satu jam produksi.
c) Menentukan material per satu periode, yaitu menentukan material dalam satu periode.
Penentuan periode didasarkan pada periode penerimaan material,kapasitas maksimum dari
lahan dan karakteristik material.
d) Menentukan material per unit, yaitu material yang akan diterima untuk disimpan di gudang.
e) Menentukan volume kebutuhan, yaitu volume keseluruhan dari material yang akan disimpan di
gudang untuk satu periode.
Setiap kegiatan activity relation chart saling berintegrasi antara satu dengan lainnya dan paling
penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan ruang untuk melaksanakan
aktivitas atau kegiatan produksi, administrasi, Assembling, Inventory dan sebagainya. Teknik yang
digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antara aktivitas yang ada adalah Activity
Relation Chart (ARC). Hubungan ini digambarkan dengan menggunakan lambang warna atau
huruf. Hubungan antara aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antara aktivitas
tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Adapun alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Menggunakan catatan yang sama.
b) Menggunakan personil yang sama.
c) Menggunakan ruangan yang sama.
d) Tingkat hubungan yang sama.
e) Lain-lain yang mungkin perlu.
4
Berikut ini adalah pengumpulan data komponen utama dari produk kursi rotan pada tabel 4.2:
Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
58.26 2330.4 2331
55.96 2238.4 2239
56.54 2261.6 2262
55.96 2238.4 2239
Berikut ini adalah pengumpulan data komponen utama dari produk meja rotan pada tabel 4.3:
Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
58.86 2354.4 2355
55.96 2238.4 2239
56.54 2261.6 2262
58.35 2334 2334
57.71 2308.4 2309
Berikut ini adalah ukuran luas mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk kuri
yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.
Luas lantai Receiving komponen utama dipergunakan untuk menyimpan bahan baku utama atau
material utama yang akan digunakan dalam produksi. Berikut ini adalah perhitungan luas lantai
Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan yang ditunjukan oleh tabel 4.6
dibawah ini.
Tabel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan
Tabel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)
Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
Kursi rotan
58.26 2330.4 2331
55.96 2238.4 1120
56.54 2261.6 566
55.96 2238.4 2239
T
abel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)
Produksi per jam (unit) Produksi 5 hari (unit) Kebutuhan komponen 5 hari (unit)
Meja rotan
58.86 2354.4 1178
55.96 2238.4 560
56.54 2261.6 1131
58.35 2334 2334
57.71 2308.4 2309
Tabel 4.6—Luas lantai Receiving komponen utama produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)
Jumlah
kebutuhan Luas
Ukuran tumpukan Total luas
komponen tump
Jenis lantai
15 u kan
komponen hari allowance
lantai
200% (cm2)
Volume Jumlah (cm2)
Unit Pack p k l k t k per tumpuka
Tumpukan n
Rotan batang 1266 1266 300 1 96 32 120 40 1280 1 28800 86400
Rotan polis 448 448 300 1 25 25 20 20 500 1 7500 22500
Besi 114 114 200 1 45 15 30 10 150 1 9000 27000
Triplek 467 467 488 2 244 2 35.1 117 468 1 119072 357216
Kaca 462 462 306 2 117.5 235 122 1 470 1 35955 107865
Total 600981
2) Produksi produk meja rotan komponen rotan batang per jam didapat dari routing sheet,
yaitu sebesar 58.86
2331
= = 2331
1
5
Produksi 5 hari
2) Rotan batang =
isi dipakai
2354
= = 2354
1
d) Jumlah pack untuk kebutuhan 5 hari
Unit
1) Rotan batang =
isi diterima (4.3)
6320
= 100 = 64
Unit
2) Rotan polis =
isi diterima
2239
= 100 = 22
e) Volume tumpukan
1) Rotan batang = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas (4.4)
tinggi
= 21×50×50 = 2500
64
=2500 = 0.025 dibulatkan menjadi 1
22
=10000 = 0.002 dibulatkan menjadi 1
= 120 × 150 × 6
= 108000 cm2
= 90 × 80 × 3
= 21600 cm2
Luas lantai Receiving komponen tambahan dipergunakan untuk menyimpan bahan baku
komponen tambahan yang akan digunakan dalam produksi. Berikut ini adalah luas lantai Receiving
komponen tambahan ditunjukan oleh tabel 4.8.
Ukuran Terima
No. Tipe Kebutuhan unit Unit sedia
Nama Komponen Isi
Komponen Bahan per produk (%) awal p (cm) l (cm) t (cm)
(unit)
Kardus kemasan kursi
B1 Kardus 100 1 16 6 31 20
rotan
B2 Label kertas 50 1 30 20 10 100
B3 Lem kaca Each 10 300 ml 35 5 35 50
B4 Pernis Each 100 500 ml 20 10 20 30
B5 Label Plate 10 1 20 30 20 50
Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai Receiving komponen tambahan dari produk kursi
rotan dan meja rotan yang dapat dilihat dibawah ini.
a) Produksi per jam
Produksi produk lem fox per jam didapat dari routing sheet, yaitu sebesar 61.00.
= 2400
c) Jumlah unit untuk kebutuhan 5 hari
Lem fox = Produksi 5 hari× kebutuhan unit per produk(%)
(4.8)
e) Volume tumpukan
Lem fox = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas tinggi
(4.4)
= 10×10×5 = 500
f) Jumlah tumpukan
Lem fox =
jumlah pack keseluruhan (4.5)
volume tumpukan
122
= = 0,24 dibulatkan menjadi 1
500
= 100 × 100 × 1
= 1000 cm2
Luas lantai rak Shipping adalah luas lantai yang digunakan untuk menyimpan bahan jadi. Berikut
ini adalah luas lantai Shipping produk kursi rotan dan meja rotan yang dapat dilihat pada tabel 4.9
dibawah ini:
Tabel 4.8—Luas lantai Shipping produk kursi rotan dan meja rotan
Tabel 4.8—Luas lantai Shipping produk kursi rotan dan meja rotan (lanjutan)
Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai Shipping yang dapat dilihat dibawah ini.
a) Produksi per jam
Produksi produk kursi rotan per jam didapat dari routing sheet, yaitu sebesar 61.00
= 2400
= 2440 = 1220
2
d) Volume tumpukan
Kursi rotan = kuantitas panjang × kuantitas lebar × kuantitas tinggi
(4.4)
= 10×20×2 = 400
e) Jumlah tumpukan
Kursi rotan =
jumlah pack keseluruhan (4.5)
volume tumpukan
= 160 × 120 × 4
= 76800 cm2
Luas lantai mesin juga diperlukan dalam perancangan tata letak fasilitas dan untuk pemindahan
bahan. Data yang diperlukan dalam menghitung luas lantai ini seperti; nama mesin, jumlah mesin,
dan ukuran mesin. Tabel 4.10 berikut ini menunjukan hasil perhitungan luas lantai mesin.
Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai mesin yang dapat dilihat dibawah ini.
Luas mesin pengupasan =P×L
(4.11)
= 150 × 100 = 15000 cm2
Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai perkantoran yang dapat dilihat dibawah ini.
a) Luas ruang direktur =P×L
= 600 × 500 (4.11)
= 300000 cm 2
Berikut ini adalah ukuran luas lantai untuk non-perkantoran yang dapat dilihat pada tabel 4.16
dibawah ini.
Ukuran (cm)
Department Ruangan Jumlah Luas (cm2) Total luas
p l
R. Meeting 500 500 1 250000 250000
R. Auditorium 1850 3000 1 5550000 5550000
R. Cleaning service 300 300 2 90000 180000
fasilitas perkantoran Front office & receptionis 350 500 1 175000 175000
Lobby 500 1000 1 500000 500000
Toilet perkantoran pria 300 200 2 60000 120000
5
Ukuran (cm)
Department Ruangan Jumlah Luas (cm2) Total luas
p l
Fasilitas Toilet perkantoran wanita 300 200 2 60000 120000
perkantoran Pantry kantor 500 500 1 250000 250000
Masjid 2500 2500 1 6250000 6250000
Tempat wudhu pria 800 400 1 320000 320000
Tempat wudhu wanita 800 400 1 320000 320000
Pos satpam 300 250 2 75000 150000
Parkir (direktur, w. direktur, sekre, manajer) 2000 2000 1 4000000 4000000
Parkir motor 2000 5100 1 10200000 10200000
Parkir kendaraan operasional 900 2000 2 1800000 3600000
Medical center 900 800 1 720000 720000
Training center 500 1500 1 750000 750000
Kantin 900 800 1 720000 720000
Assembly point 1700 1700 1 2890000 2890000
fasilitas non
Gardu listrik 500 500 1 250000 250000
perkantoran
Ruang kontrol listrik 500 500 1 250000 250000
Toilet karyawan pria 300 200 2 60000 120000
Toilet karyawan wanita 300 200 2 60000 120000
Taman 1000 1000 1 1000000 1000000
Lapangan olahraga 3000 2000 1 6000000 6000000
Tempat pembuangan limbah 1000 1000 1 1000000 1000000
Pompa air 500 500 1 250000 250000
Loker karyawan pria 700 500 1 350000 350000
Loker karyawan wanita 700 500 1 350000 350000
Berikut ini adalah contoh perhitungan luas lantai fasilitas perkantoran dan non-perkantoran yang
dapat dilihat dibawah ini.
a) Luas ruang Meeting = P × L
= 500 × 500 = 250000 cm2
Berikut adalah beberapa model tumpukan yang sudah dibuat berdasaarkan perhitungan luas lantai.
a) Model tumpukan rotan batang
Berikut ini adalah model tumpukan Receiving rotan batang:
Gambar4.3—Tumpukan triplek
6
Gambar4.4—Tumpukan besi
Gambar4.5—Tumpukan kaca
1,4,5,6,7 3
1,4,5,6,7 4
1,4,5,6,7 5,6,10 5
5,6,10 5,6,10 6
5,6,10 5,6,10 5,6,10 7
5,6,10 5,6,10 5,6,10 8
4,10 5,6,10 5,6,10 5,6,10 9
4,10 5,6,10 5,6,10 5,6,10 10
4,10 4,10 5,6,10 5,6,10 10 11
4,10 4,10 5,6,10 10 10 12
4,10 4,10 4,10 10 10 10 13
4,10 4,10 5,6,10 10
10 10 14
4,10 4,10 10 10 10 10 10 15
1 Ruang Direktur 4,10 10 5,6,10 10 10 10
16
10
4,10 10 10 10 10 10 10
2 Ruang Wakil Direktur
10 10 5,6,10 10 10 10
10 10 10 5,6,10 10 10 10 10
10 1710 19
3 Ruang Sekretaris 10 10 18
10 10 1010 10 10 3,10 20
10 10
10 10 10 5,6,10 10 10 10 10 3,10 3,10 21
4 Ruang Manajer Keuangan 10 10 10 5,6,10 10 10 10 3,10 3,10 9 22
23
5 Ruang Manager Pemasaran 10 10 10 10 5,6,10 10 10 3,10 3,10 9 10
10 24
10 10 10 10 10 10 3,10 3,10 9 10
10 10 10 25
6 Ruang Manajer Personalia 4,5,10 10 10 10 5,6,10 10 3,10 3,10 9
10 26
10 10 10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10
7 Ruang Manager Produksi 10 10 10 10 5,6,10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 27
10 10 10 10 3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 28
9 10 10 10 10 9 32
10 10 3,10 3,10 10 10 10 9, 10 10
10 Ruang Staff Administrasi 9 33
10 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 9
9 34
10 10 9
10 10 10 9, 10 10 10 9
11 Ruang Staff Marketing 10
10 10 9, 10 10 10 9 9 9,10 35
10 3,10 3,10 9 10 10 9
10 3,10 3,10 9
3,10 10 3,10 3,10 9 3,1010 9 10 109, 10 10 10 10 10 99 9,10 10 36
12 Ruang Staff HRD 10 9
3,10 3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 9 9 9 9,10 10 10
37
10 10
10 10 38
13 3,10 9 10 10 10 10 9 ,10 10 10 10 1099,10 99 10
Ruang Staff K3
9 39
3,10 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 99 9,10
9 10 1010
40
14 Ruang Staff Perawatan 9 10 10 10 10 9, 10 10 10 10 10 9 9 9 9,10 10 9 9
9 10 10 10 10 9, 10 109 10 9 109 9 9 41
10 10 9 9,10 1010
15 Ruang Staff Perencanaan 10 10
9 42
10 10 10 9, 10 10 10 1010 9 9 9,10 10 9
Produksi 10 9
10 109 9
9 43
10 10 10 10 9, 10 1010 10
10 9 9 9 9,10 10 10 9 10 9 9 9
16 Ruang Staff QC 44
10 109, 10 10 10 10 10 9 99,10 910 10 10 9 9 9 99 9
10
3,11 10 10 9, 10 10 10 10 9 9, 10 45
10 9 9 9 9,10 10 10 9 9 9 9 9
10
17 Ruang Staff Sistem Informasi 99,10 9 10 1099 999, 10 9,10 46
109, 10 10 10 10 10 9 10
9 9
10
10 10 9, 10 10 10
9 99 99, 10 9,10 9 47
9 9,10 1010
18 Ruang Staff Logistik
10 9,1010 10 9 10 9 9 9 48
10 9,10 10 10 9 9 9 9 9 9, 10 9,10
9 9 9, 10 9,10 9
9,10 9, 10 10 10 10 10 9 9 9 9 49
10 10 9 9 9 9,10 1010 10
9 9
19 Ruang Meeting 9 9 109 9
50
9, 10 1010 10 10 9 99,10 9 10 10 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9
10 9 9 9
20 9 9 9,10 10 10 10 9 9 9 99 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 51
Ruang Auditorium
9 9,10 1010 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9
9
9 9 1
21 10 10 10 10 9 9 9 9,10 1010 109 9 9 99 99, 10 9,10 9 9 99 9
9
Ruang Cleaning Service 9, 10 10 10 10 10 9
2
10 10 10 10 9 9 10
10 10 10 9 99 9,10 10 10 9 99 99 9
9
3
22 Front office dan receptionis 10,11 10 10 99 99,10 10 10 9
10
9
9 99 99, 10 9,10 9 9 9 9
4
9 10 10 9 9 9 99, 10 99,10 9 9 9 99 9
9 9 9, 10 9,10 9 99 9 9
5
23 Lobby 10 10 9 9 9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 99 99 9 9
6
99
10,11
10
10
9
9
9 9 9
9,10
9,10
10
10
10 10 9 99 9 9, 10 9,10 9
9
9 9 9 9
7
24 Toilet Perkantoran Pria 10 9 9 9 9,10 10 10 10 9 9 99 9 10
9, 9,10 9
9 9
9 9
9 9 9 9,10 10 10 10 9 9 99, 10 9 9,10 9 9 9
25 9
Toilet Perkantoran Wanita
10 10 9 9 9 9
9 9 9 9,10 10 9 9 9 10 9,10 9 9 9 99 9 9 9 9
10 8
9 9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9 10 9,10 9 9 9 9 9 9 9 9
9 9 9
26 Pantry Kantor 11
9 9 9,10 10 109 10
9 9 9 9 9 10 9,10 99 9 9 9 9
12
9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 99 99
27 Masjid 13
9 9,10 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 99 9
9 14
9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 9
28 Tempat Wudhu Pria 9 9 9 15
9, 10 10 10 10 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9
9 9
16
10
29 Tempat Wudhu Wanita 9,10 10 10 10 10 10 9 9 9 9 99 9 9, 10 9,10 9
9 9 9 9, 10 9,10 9 17
10 10 10 99 9 9 9
9 9 9
30 Pos Satpam 10 109 99 9
9 9
9 9
9
9 9
19 18
10 109 99 9 9 9 9,10 9,10 9 10 9 9 9 9
20
9 9 9,10 9,10 9 10
31 Parkir (Direktur, W. Direktur, 10 99 9 9 9 9 9,10 9,10 9 10 9 9 9 9 9 9
Sekretaris, Manajer) 21
10 9 9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
9
22
32 Parkir Motor 9 9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
9
23
9 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 9
38
33 ParkirListrik
Gardu Kendaraan 24
Operasional 9 9 9 9 9 9, 10 9,10 9 9 9 9 9 9
5,6,10,,11 9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 25
9
9 9
34
39 Ruang Kontrol
Medical Listrik
Center 26
9 9 9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
27
9 9 9 9 9,10 9,109 9 9 9 9 9
Toilet Karyawan pabrikasi pria
40
35 Traning Center
99,10 9 9,10 9 9 9 9 9 10 9
29
9 9 9 9,10 9,10 9 9 5,6,10,11 9 9 9
36
41 Toilet Karyawan pabrikasi Wanita
Kantin 30 28
9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 9
31
9
9 9 9,10 9,10 9 9 9 9 9
37 Assembly Point
42 Taman 32
9 9,10 9,10 9 9 9 9 9 5,6,10,11
33
8,10 9,10 9,10 9 9 99
43 Lapangan Olahraga 9,10 9,10 9,10 9 34
9 9 9 9
35
9,10 9,10 9,10 9 9 9
99 9 9
44 Tempat pembuangan Limbah 36
9,10 9 9,10 99 9 9
37
9,10 9 9 9 9,10 9
9
45 Pompa Air 38
9 9 9 9,10 9,10 9
39
9 9 9 9 9,10 9,10
48 Receiving
9,10 9,10 9 9
49 Pabrikasi 44
9,10 9,10 9
45
4,5,6,7,11 9,10 9,10
50 Assembling 46
4,5,6,7,11 9,10
47
4,5,6,7,11 4,5,6,7,11
48
51 Shipping 4,5,6,7,11
51 49
4,5,6,7,11
50
KETERANGAN
No Tingkat Kepentingan Kode Warna Alasan
Staff
Direktur dengan Manajer Produksi
1 1,4,5,6,7 21 5,6,10 41 Administrasi 10
Wakil Direktur dengan Direktur
dengan Manajer
Pemasaran
Manajer Sistem Staff
Sekretaris dengan
2 1,4,5,6,7 22 Informasi dengan 6,10 42 Administrasi 5,6,10
Wakil Direktur
Manajer Produksi dengan Manajer
keuangan
Manajer Sistem
Sekretaris dengan Staff Administrasi
3 1,4,5,6,7 23 Informasi dengan 6,10 43 10
Direktur dengan Sekretaris
Manajer
Personalia
Manajer Sistem Staff
Manajer Keuangan
4 5,6,10 24 Informasi dengan 6,10 44 Administrasi 10
dengan Sekretaris
Manajer dengan Wakil
Pemasaran Direktur
Manajer keuangan Manajer Sistem
Staff Administrasi
5 dengan Wakil 5,6,10 25 Informasi dengan 6,10 45 10
dengan Direktur
Direktur Manajer
keuangan
Manajer Sistem Staff Marketing
Manajer Keuangan
6 5,6,10 26 Informasi dengan 5,6,10 46 dengan Staff 5,10
dengan Direktur
Sekretaris Administrasi
Manajer Pemasaran Manajer Sistem Staff Marketing
7 dengan Manajer 6,10 27 Informasi dengan 5,6,10 47 dengan 10
Keuangan Wakil Direktur Manajer
Logistik
Manajer Sistem Staff Marketing
Manajer Pemasaran
8 5,6,10 28 Informasi dengan 5,6,10 48 dengan Manajer 10
dengan Sekretaris
Direktur Sistem
Informasi
Manajer Pemasaran Manajer Staff Marketing
9 dengan Wakil 5,6,10 29 Logistik dengan 6,10 49 dengan 10
Direktur Manajer Sistem Manajer
Informasi Produksi
Manajer Logistik Staff Marketing
Manajer Pemasaran
10 5,6,10 30 dengan Manajer 6,10 50 dengan 10
dengan Direktur
Produksi Manajer
Personalia
Manajer Personalia Manajer Logistik Staff Marketing
11 dengan Manajer 6,10 31 dengan Manajer 6,10 51 dengan 10
Pemasaran Personalia Manajer
Pemasaran
Manajer Personalia Manajer Logistik Staff Marketing
12 dengan Manajer 6,10 32 dengan Manajer 6,10 52 dengan Manajer 5,6,10
keuangan Pemasaran keuangan
Manajer Logistik
Manajer Personalia Staff Marketing
13 5,6,10 33 dengan Manajer 6,10 53 10
dengan Sekretaris dengan Sekretaris
keuangan
Manajer Personalia Staff Marketing
Manajer Logistik
14 dengan Wakil 5,6,10 34 5,6,10 54 dengan Wakil 10
dengan Sekretaris
Direktur Direktur
Manajer Logistik
Manajer Personalia Staff Marketing
15 5,6,10 35 dengan Wakil 5,6,10 55 10
dengan Direktur dengan Direktur
Direktur
Manajer Produksi
Manajer Logistik Staff HRD dengan
16 dengan Manajer 6,10 36 5,6,10 56 10
dengan Direktur Staff Marketing
Personalia
Manajer Produksi Staff
Staff HRD dengan
17 dengan Manajer 6,10 37 Administrasi 10 57 10
Staff Administrasi
Pemasaran dengan Manajer
Logistik
Manajer Produksi Staff
Staff HRD
18 dengan Manajer 6,10 38 Administrasi 10 58 10
dengan Manajer
keuangan dengan Manajer
Logistik
Sistem Informasi
Staff Staff HRD dengan
Manajer Produksi
19 5,6,10 39 Administrasi 10 59 Manajer Sistem 10
dengan Sekretaris
dengan Manajer Informasi
Produksi
Manajer Produksi Staff
Staff HRD
20 dengan Wakil 5,6,10 40 Administrasi 10 60 10
dengan Manajer
Direktur dengan Manajer
Produksi
Personalia
6
121 Staff Sistem 10 141 Staff Logistik 10 161 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
QC K3 Marketing
122 Staff Sistem 10 142 Staff Logistik 10 162 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
Staff Perencanaan HRD Administrasi
Produksi
123 Staff Sistem 10 143 Staff 10 163 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan Logistik dengan
Staff Perawatan dengan Staff Manajer
Marketing Logistik
124 Staff Sistem 10 144 Staff 10 164 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan Logistik dengan Manajer
Staff K3 dengan Staff Sistem
Administrasi Informasi
125 Staff Sistem 10 145 Staff Logistik 5,6,10 165 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan
Staff HRD Manajer Manajer
Logistik Produksi
126 Staff Sistem 10 146 Staff Logistik 10 166 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Manajer dengan
Staff Marketing Sistem Manajer
Informasi Personalia
127 Staff Sistem 10 147 Staff Logistik 10 167 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan
Staff Administrasi Manajer Manajer
Produksi Pemasaran
128 Staff Sistem 10 148 Staff Logistik 10 168 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan
Manajer Logistik Manajer Manajer
Personalia keuangan
129 Staff Sistem 5,6,10 149 Staff Logistik 10 169 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan Sekretaris
Manajer Sistem Manajer
Informasi Pemasaran
130 Staff Sistem 10 150 Staff Logistik 10 170 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan dengan Wakil
Manajer Produksi Manajer Direktur
keuangan
131 Staff Sistem 10 151 Staff Logistik 10 171 Ruang Meeting 3,10
Informasi dengan dengan Sekretaris dengan Direktur
Manajer
Personalia
132 Staff Sistem 10 152 Staff Logistik 10 172 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Wakil dengan Ruang
Manajer Direktur Meeting
Pemasaran
133 Staff Sistem 10 153 Staff Logistik 3,10 173 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Direktur dengan Staff
Manajer Logistik
keuangan
134 Staff Sistem 10 154 Ruang Meeting 3,10 174 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff
Sekretaris Logistik Sistem Informasi
135 Staff Sistem 10 155 Ruang Meeting 3,10 175 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Staff dengan Staff QC
Wakil Direktur Sistem
Informasi
136 Staff Sistem 10 156 Ruang Meeting 3,10 176 Ruang Audiotorium 3,10
Informasi dengan dengan Staff QC dengan Staff
Direktur Perencanaan
Produksi
137 Staff Logistik 10 157 Ruang Meeting 3,10 177 Ruang Audiotorium 3,10
dengan Staff dengan Staff dengan Staff
Sistem Informasi Perencanaan Perawatan
Produksi
138 Staff Logistik 10 158 Ruang Meeting 3,10 178 Ruang Audiotorium 3,10
dengan Staff dengan Staff dengan Staff K3
QC Perawatan
139 Staff 10 159 Ruang Meeting 3,10 179 Ruang Audiotorium 3,10
Logistik dengan Staff K3 dengan Staff HRD
dengan Staff
Perencanaan
Produksi
140 Staff 10 160 Ruang Meeting 3,10 180 Ruang Audiotorium 3,10
Logistik dengan Staff HRD dengan Staff
dengan Staff Marketing
Perawatan
6
Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
181 Ruang Audiotorium 3,10 201 Ruang Cleaning 9 221 front office dan 10
dengan Staff Service dengan Staff receptionis dengan
Administrasi Administrasi Staff Marketing
182 Ruang Audiotorium 3,10 202 Ruang Cleaning 9 222 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Logistik Manajer Logistik Staff Administrasi
183 Ruang Audiotorium 3,10 203 Ruang Cleaning 9 223 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Sistem Informasi Manajer Sistem Manajer Logistik
Informasi
184 Ruang Audiotorium 3,10 204 Ruang Cleaning 9 224 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Produksi Manajer Manajer Sistem
Produksi Informasi
185 Ruang Audiotorium 3,10 205 Ruang Cleaning 9 225 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Personalia Manajer Personalia Manajer Produksi
186 Ruang Audiotorium 3,10 206 Ruang Cleaning 9 226 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
Pemasaran Manajer Manajer Personalia
Pemasaran
187 Ruang Audiotorium 3,10 207 Ruang Cleaning 9 227 front office dan 10
dengan Manajer Service dengan receptionis dengan
keuangan Manajer Manajer Pemasaran
keuangan
188 Ruang Audiotorium 3,10 208 Ruang Cleaning 9 228 front office dan 10
dengan Sekretaris Service dengan receptionis dengan
Sekretaris Manajer keuangan
189 Ruang Audiotorium 3,10 209 Ruang Cleaning 9 229 front office dan 10
dengan Wakil Servicedengan receptionis dengan
Direktur Wakil Direktur Sekretaris
190 Ruang Audiotorium 3,10 210 Ruang Cleaning 9 230 front office dan 10
dengan Direktur Service dengan receptionis dengan
Direktur Wakil Direktur
191 Ruang Cleaning 9 211 front office dan 10 231 front office dan 10
Service dengan Ruang receptionis receptionis dengan
Audiotorium dengan Ruangan Direktur
Cleaning
Service
192 Ruang Cleaning 9 212 front office dan 10 232 Masjid dengan front 10
Service dengan Ruang receptionis dengan office dan receptionis
Meeting Ruang Audiotorium
193 Ruang Cleaning 9 213 front office dan 10 233 Masjid dengan 10
Service dengan receptionis Ruangan Cleaning
Staff Logistik dengan Ruang Service
Meeting
194 Ruang Cleaning 9 214 front office dan 10 234 Masjid dengan Ruang 10
Service dengan receptionis Audiotorium
Staff Sistem dengan Staff
Informasi Logistik
195 Ruang Cleaning 9 215 front office dan 10 235 Masjid dengan Ruang 10
Service dengan receptionis Meeting
Staff QC dengan Staff
Sistem
Informasi
196 Ruang Cleaning 9 216 front office dan 10 236 Masjid dengan Staff 10
Service dengan Staff receptionis Logistik
Perencanaan Produksi dengan Staff QC
197 Ruang Cleaning 9 217 front office dan 10 237 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis Sistem Informasi
Staff Perawatan dengan Staff
Perencanaan
Produksi
198 Ruang Cleaning 9 218 front office dan 10 238 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis QC
Staff K3 dengan Staff
Perawatan
199 Ruang Cleaning 9 219 front office dan 10 239 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis Perencanaan Produksi
Staff HRD dengan Staff K3
200 Ruang Cleaning 9 220 front office dan 10 240 Masjid dengan Staff 10
Service dengan receptionis Perawatan
Staff Marketing dengan Staff HRD
7
Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
241 Masjid dengan Staff 10 261 Tempat whudu pria 10 281 Tempat whudu wanita 281
K3 dengan Staff QC dengan Ruang
Audiotorium
242 Masjid dengan Staff 10 262 Tempat whudu pria 10 282 Tempat whudu 282
HRD dengan Staff wanita dengan Ruang
Perencanaan Meeting
Produksi
243 Masjid dengan Staff 10 263 Tempat whudu pria 10 283 Tempat whudu wanita 283
Marketing dengan Staff dengan Staff Logistik
Perawatan
244 Masjid dengan Staff 10 264 Tempat whudu pria 10 284 Tempat whudu wanita 284
Administrasi dengan Staff K3 dengan Staff Sistem
Informasi
245 Masjid dengan 10 265 Tempat whudu pria 10 285 Tempat whudu wanita 285
Manajer Logistik dengan Staff HRD dengan Staff QC
246 Masjid dengan 10 266 Tempat whudu pria 10 286 Tempat whudu wanita 286
Manajer Sistem dengan Staff dengan Staff
Informasi Marketing Perencanaan Produksi
247 Masjid dengan 10 267 Tempat whudu pria 10 287 Tempat whudu 287
Manajer Produksi dengan Staff wanita dengan Staff
Administrasi Perawatan
248 Masjid dengan 10 268 Tempat whudu pria 10 288 Tempat whudu wanita 288
Manajer Personalia dengan Manajer dengan Staff K3
Logistik
249 Masjid dengan 10 269 Tempat whudu pria 10 289 Tempat whudu wanita 289
Manajer Pemasaran dengan Manajer dengan Staff HRD
Sistem Informasi
250 Masjid dengan 10 270 Tempat whudu pria 10 290 Tempat whudu 290
Manajer keuangan dengan Manajer wanita dengan Staff
Produksi Marketing
251 Masjid dengan 10 271 Tempat whudu pria 10 291 Tempat whudu wanita 291
Sekretaris dengan Manajer dengan Staff
Personalia Administrasi
252 Masjid dengan 10 272 Tempat whudu pria 10 292 Tempat whudu wanita 292
Wakil dengan Manajer dengan Manajer
Direktur Pemasaran Logistik
253 Masjid dengan 10 273 Tempat whudu pria 10 293 Tempat whudu wanita 293
Direktur dengan Manajer dengan Manajer
keuangan Sistem Informasi
254 Tempat whudu pria 5,6,8 274 Tempat whudu pria 10 294 Tempat whudu wanita 294
dengan masjid dengan Sekretaris dengan Manajer
Produksi
255 Tempat whudu pria 10 275 Tempat whudu pria 10 295 Tempat whudu wanita 295
dengan front office dengan Wakil dengan Manajer
dan receptionis Direktur Personalia
256 Tempat whudu pria 10 276 Tempat whudu pria 10 296 Tempat whudu wanita 296
dengan Ruangan dengan Direktur dengan Manajer
Cleaning Service Pemasaran
257 Tempat whudu pria 10 277 Tempat whudu 5,6,8 297 Tempat whudu wanita 297
dengan Ruang wanita dengan dengan Manajer
Audiotorium Tempat whudu keuangan
pria
258 Tempat whudu pria 10 278 Tempat whudu 5,6,8 298 Tempat whudu wanita 298
dengan Ruang wanita dengan dengan Sekretaris
Meeting masjid
259 Tempat whudu pria 10 279 Tempat whudu 10 299 Tempat whudu 299
dengan Staff Logistik wanita dengan wanita dengan Wakil
front office dan Direktur
receptionis
260 Tempat whudu pria 10 280 Tempat whudu 10 300 Tempat whudu wanita 300
dengan Staff wanita dengan dengan Direktur
Sistem Informasi Ruangan Cleaning
Service
7
Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
301 Lobby dengan Tempat 10 321 Lobby dengan 10 341 Toilet perkantoran 5,6,10
whudu wanita Manajer Pemasaran pria dengan Staff
Marketing
302 Lobby dengan Tempat 10 322 Lobby dengan 10 342 Toilet perkantoran 5,6,10
whudu pria Manajer keuangan pria dengan Staff
Administrasi
303 Lobby dengan masjid 10 323 Lobby dengan 10 343 Toilet perkantoran 5,6,10
Sekretaris pria dengan Manajer
Logistik
304 Lobby dengan front 3,10 324 Lobby dengan 10 344 Toilet perkantoran 5,6,10
office dan receptionis Wakil Direktur pria dengan Manajer
Sistem Informasi
305 Lobby dengan 10 325 Lobby dengan 10 345 Toilet perkantoran 5,6,10
Ruangan Cleaning Direktur pria dengan Manajer
Service Produksi
306 Lobby dengan Ruang 10 326 Toilet perkantoran 10 346 Toilet perkantoran 5,6,10
Audiotorium pria dengan Lobby pria dengan Manajer
Personalia
307 Lobby dengan Ruang 10 327 Toilet perkantoran 10 347 Toilet perkantoran 5,6,10
Meeting priadengan pria dengan Manajer
Tempat whudu Pemasaran
wanita
308 Lobby dengan Staff 10 328 Toilet perkantoran 10 348 Toilet perkantoran 5,6,10
Logistik pria dengan Tempat pria dengan Manajer
whudu pria keuangan
309 Lobby dengan Staff 10 329 Toilet perkantoran 10 349 Toilet perkantoran 5,6,10
Sistem Informasi pria dengan pria dengan Sekretaris
masjid
310 Lobby dengan Staff 10 330 Toilet perkantoran 10 350 Toilet perkantoran 5,6,10
QC pria dengan front pria dengan Wakil
office dan Direktur
receptionis
311 Lobby dengan Staff 10 331 Toilet 10 351 Toilet perkantoran 5,6,10
Perencanaan Produksi perkantoran pria pria dengan Direktur
dengan Ruangan
Cleaning
Service
312 Lobby dengan Staff 10 332 Toilet perkantoran 10 352 Toliet perkantoran 8
Perawatan pria dengan Ruang wanita dengan Toilet
Audiotorium perkantoran pria
313 Lobby dengan Staff 10 333 Toilet perkantoran 5,6,10 353 Toliet perkantoran 10
K3 pria dengan Ruang wanita dengan Lobby
Meeting
314 Lobby dengan Staff 10 334 Toilet perkantoran 5,6,10 354 Toliet perkantoran 10
HRD pria dengan Staff wanita dengan
Logistik Tempat whudu
wanita
315 Lobby dengan Staff 10 335 Toilet perkantoran 5,6,10 355 Toliet perkantoran 10
Marketing pria dengan Staff wanita dengan
Sistem Informasi Tempat whudu
pria
316 Lobby dengan Staff 10 336 Toilet perkantoran 5,6,10 356 Toliet perkantoran 10
Administrasi pria dengan Staff wanita dengan masjid
QC
317 Lobby dengan 10 337 Toilet perkantoran 5,6,10 357 Toliet perkantoran 10
Manajer Logistik pria dengan Staff wanita dengan front
Perencanaan office dan
Produksi receptionis
318 Lobby dengan 10 338 Toilet perkantoran 5,6,10 358 Toliet perkantoran 10
Manajer Sistem pria dengan Staff wanita dengan
Informasi Perawatan Ruangan Cleaning
Service
319 Lobby dengan 10 339 Toilet perkantoran 5,6,10 359 Toliet perkantoran 5,6,10
Manajer Produksi pria dengan Staff wanita dengan
K3 Ruang Audiotorium
320 Lobby dengan 10 340 Toilet perkantoran 5,6,10 360 Toliet perkantoran 5,6,10
Manajer Personalia pria dengan Staff wanita dengan
HRD Ruang Meeting
7
Hubungan
No Hubungan ruangan Keterangan No Keterangan No Hubungan ruangan Keterangan
ruangan
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan
361 wanita dengan 5,6,10 381 10 401 10
Lobby Manajer Personalia
Staff Logistik
Toliet perkantoran Pos Satpam dengan
Pos Satpam dengan
362 wanita dengan 5,6,10 382 Tempat whudu 10 402 10
Manajer Pemasaran
Staff Sistem wanita
Informasi
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan
363 wanita dengan 5,6,10 383 10 403 10
Tempat whudu pria Manajer keuangan
Staff QC
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pos Satpam dengan
364 wanita dengan Staff 5,6,10 384 10 404 10
masjid Sekretaris
Perencanaan Produksi
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
367 wanita dengan 5,6,10 387 10 407 10
Ruang Audiotorium pos satpam
Staff HRD
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
373 wanita dengan 5,6,10 393 10 413 10
Staff Perawatan masjid
Manajer Personalia
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
376 wanita dengan 5,6,10 396 10 416 6,10
Staff Marketing Ruang Audiotorium
Sekretaris
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
377 wanita dengan 5,6,10 397 10 417 6,10
Staff Administrasi Ruang Meeting
Wakil Direktur
Toliet perkantoran
Pos Satpam dengan Pantry kantor dengan
378 wanita dengan 5,6,10 398 10 418 6,10
Manajer Logistik Staff Logistik
Direktur
4.4. Analisis
Hasil dari pengukuran luas lantai Receiving didapatkan sebesar 78.78 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari penjumlahan ukuran tumpukan komponen dari produk kursi rotan dan meja rotan.
Jumlah tumpukan dari komponen utama yaitu 1 tumpukan rotan batang, 20 tumpukan rotan polis
dan 1 tumpukan besi. Tumpukan dari komponen tambahan yaitu 2 tumpukan kardus kursi rotan, 2
tumpukan kardus meja rotan, 3 tumpukan lem fox dan 1 tumpukan label. Pemberikan toleransi dan
kelonggaran pada setiap tumpukan dan rak komponen diperluas sebesar 200%. Kelonggaran dan
toleransi ini bertujuan agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan
membawa komponen tersebut ke proses selanjutnya. Besarnya luas lantai Receiving dipengaruhi
oleh besarnya dimensi dan banyak komponen yang dibutuhkan.
Hasil dari pengukuran luas lantai Shipping didapatkan sebesar 110.82 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari jumlah tumpukan barang jadi produk kursi rotan dan meja rotan. Jumlah tumpukan
dari luas lantai Shipping terdiri dari 8 tumpukan produk kursi rotan dan 10 tumpukan produk meja
rotan. Kelonggaran dan toleransi yang digunakan sebesar 200%. Kelonggaran dan toleransi ini
bertujuan agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan membawa produk
tersebut ke bagian pengiriman. Besarnya luas lantai Shipping dipengaruhi oleh besarnya dimensi
produk dan banyak produk yang dihasilkan.
Hasil dari pengukuran luas lantai pabrikasi didapatkan ukuran sebesar 3660 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari jumlah ukuran mesin yang digunakan untuk membuat produk kursi rotan dan meja
rotan. Total jumlah dari mesin yang digunakan pada bagian pabrikasi sebesar 248 mesin.
Kelonggaran dan toleransi yang digunakan sebesar 400%. Kelonggaran dan toleransi ini bertujuan
agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan memberikan komponen
yang dibutuhkan untuk diproses di mesin tersebut. Besarnya luas lantai pabrikasi dipengaruhi oleh
besar dimensi dan banyaknya mesin yang digunakan.
Hasil dari pengukuran luas lantai assembly didapatkan ukuran sebesar 300 m2. Ukuran tersebut
didapatkan dari jumlah ukuran mesin yang digunakan untuk merakit produk kursi rotan dan meja
rotan. Total jumlah dari mesin yang digunakan pada bagian assembly sebesar 20 mesin.
Kelonggaran dan toleransi yang digunakan sebesar 400%. Kelonggaran dan toleransi ini bertujuan
agar memberikan ruang untuk operator dan alat angkut pada saat akan memberikan komponen
yang dibutuhkan untuk diproses di mesin tersebut. Besarnya luas lantai assembly dipengaruhi oleh
besar dimensi dan banyaknya mesin yang digunakan.
Pada pengukuran luas lantai perkantoran didapatkan ukuran sebesar 555 m 2, ukuran ini didapatkan
dari jumlah ukuran ruangan yang ada di perkantoran. Total ruangan yang ada di perkantoran
sebanyak 18 ruangan yang terdiri dari ruang direktur, ruang sekretaris, ruang manajer dan ruang
Staff. Untuk luas lantai fasilitas perkantoran didapatkan ukuran sebesar 778 m2, ukuran ini
didapatkan dari ukuran total fasilitas yang ada di perkantoran. Jumlah fasilitas yang ada di
perkantoran sebanyak 9 ruangan mulai dari ruang Meeting, Lobby, auditorium, toilet, Pantry, front
office dan Cleaning Service.
Pada pengukuran luas fasilitas non-perkantoran didapatkan ukuran sebesar 3116 m2, ukuran ini
didapatkan dari ukuran total fasilitas non-perkantoran. Jumlah fasilitas non-perkantoran sebanyak
21 ruangan yang terdiri dari Masjid, Tempat wudhu pria, Tempat wudhu wanita, Pos satpam,
Loker karyawan pria, Loker karyawan wanita, Parkir (direktur, w. direktur, sekre, manajer), Parkir
motor,
8
Parkir kendaraan operasional, Medical center, Training center, Kantin , Area evakuasi, Gardu
listrik, Ruang kontrol listrik, Toilet karyawan pria, Toilet karyawan wanita, Taman, Lapangan
olahraga, Tempat pembuangan limbah, Pompa air.
Pada pembuatan ARC dibutuhkan daftar ruangan yang ada di perusahaan mulai dari perkantoran,
fasilitas perkantoran dan fasilitas non-perkantoran. Dari setiap ruangan ini, ditentukan tingkat
hubungan kerja atau kegiatan dari satu ruangan ke ruangan yang lainnya. Tingkat hubungan ini
dapat disimbolkan melalui warna, warna merah melambangkan tingkat hubungan yang mutlak
penting, warna kuning melambangkan tingkat hubungan yang penting tertentu, warna hijau
melambangkan tingkat hubungan yang penting, warna biru melambangkan tingkat hubungan yang
biasa , warna putih melambangkan tingkat hubungan yang tidak penting dan warna coklat
melambangkan tingkat hubungan yang tidak diinginkan. Untuk menentukan tingkat hubungan ini
terdapat beberapa faktor, yaitu penggunaan catatan yang sama, penggunaan personil yang sama,
penggunaan ruangan yang sama, hubungan pekerjaan yang sama, aliran kerja yang sama,
penggunaan peralatan dan fasilitas yang sama, dan kebutuhan yang tidak terduga. Pembuatan ARC
juga bertujuan untuk memudahkan pembaca mengetahui nama-nama departemen, fasilitas dan
ruangan yang ada di PT. SAFA FURNITURE serta tingkat hubungan dari masing-masing ruangan
tersebut.
Bab 5
Aspek Teknis
Material handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam
perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi
dari tempat asal ketempat tujuan yang telah ditetapkan (Apple, 1990 [12]). Pemindahan material
dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat
proses produksi ketempat proses produksi yang lain. Pada dasarnya kegiatan material handling
adalah kegiatan tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidaklah mendapat perubahan
bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan
mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan transportasi tidaklah mungkin
dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand-off, yaitu menekan jumlah ongkos yang
digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan
cara: menghapus langkah transportasi, mekanisasi atau meminimasi jarak. Ongkos material
handling (OMH) adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin
ke mesin lain atau dari satu departemen kedepartemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada
suatu tertentu. Satuan yang digunakan adalah Rupiah/meter gerakan.
Kegiatan material handling adalah kegiatan yang tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan
tidak mendapat perubahan bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi
kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan
transportasi, tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand off, yaitu
menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos
transportasi dapat dilakukan dengan cara menghapus langkah transportasi, mekanisasi, atau
meminimasi jarak.
Di dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material handling)
merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Pentingnya
masalah pemindahan bahan ini karena tujuan utama dari pemindahan bahan berhubungan langsung
dengan suatu cakupan yang luas yang berurusan dengan efisiensi produksi menyeluruh.
Ongkos material handling adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari
satu mesin ke mesin lain atau dari suatu departemen ke departemen lain yang besarnya ditentukan
pada satuan tertentu. Satuannya adalah rupiah/meter gerakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perhitungan ongkos material handling adalah alat angkut yang digunakan, jarak pengangkutan dan
cara pengangkutannya. Tujuan dibuatnya perencanaan material handling adalah:
1. Meningkatkan kapasitas
2. Memperbaiki kondisi kerja
3. Memperbaiki pelayanan pada konsumen
4. Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan
5. Mengurangi ongkos
Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain
itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang
diimplementasikan (Apple, 1990 [12]). Beberapa tujuan dari sistem material handling:
89
9
1. Progresif atau sistem sistem orientik yang terdiri dari semua sumber atau supply.
a. Perpindahan barang dari semua sumber
b. Perpindahan semua barang dalam pabrik/manufaktur secara diam.
2. Contemporary, yaitu perpindahan barang atau material dari satu tempat ke tempat lain.
3. Conventional, yaitu perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain secara individual.
Beberapa aktivitas pemindahan bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut:
a) Pemindahan bahan dari gudang bahan baku (Receiving), menuju departemen Pabrikasi maupun
departemen Assembling.
b) Pemindahan bahan yang terjadi diproses satu jenis mesin menuju jenis mesin yang lainnya:
c) Pemindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang barang jadi (Shipping).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan ongkos material handling adalah alat angkut yang
digunakan, jarak pengangkutan dan cara pengangkutannya (Apple, 1990 [12]). Dalam menentukan
alat angkut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
From to chart (FTC) mempunya pengertia yaitu penggambaran tentang berapa total MHC, dari
suatu bagian aktivitas dalam pabrik menuju aktivitas dalam pabrik lainnya (Apple, 1990 [8]).
Sehingga dari peta ini dapat dilihat total material handling cost secara keseluruhan, mulai dari
gudang bahan baku (Receiving) menuju pabrikasi, assembling sampai terakhir menuju gudang
barang jadi (Shipping).
Cara pengisian from to chart (FTC):
a) Perhatikan total ongkos dari tabel material handling cost, kemudian masukkan nilai total
ongkos tersebut disesuaikan dengan pengangkutan bahan dari satu tempat ke tempat lainnya.
b) Jumlah total ongkos setiap baris dan setiap kolom juga total ongkos secara keseluruhan.
Berdasarkan perhitungan ongkos material handlling, maka didapat tabel From To Chart sebagai
berikut:
Tabel 5.1. Format from to chart
Perhitungan selanjutnya yang akan kita lakukan adalah perhitungan inflow - outflow. Data yang
diperlukan diperoleh dari ongkos material handling (OMH) dan from to chart (FTC).
Mengenai arti dari inflow - outflow dapat didefinisikan dengan gambar berikut:
Inflow Outflow
M M
Outflow kegunaannya untuk mencari koefisien ongkos yang keluar dari suatu area (M) ke beberapa
area lain. Sedang Inflow untuk mencari koefisien ongkos yang masuk ke suatu area dari beberapa
area lain. Referensi perhitungan outflow - inflow yaitu dari OMH dan FTC, yaitu ongkos yang
dibutuhkan untuk material handling dari satu mesin ke mesin yang lainnya (Apple, 1990 [12]).
From/To A B C D
A
B
C
D
Untuk cara perhitungan outflow adalah didasarkan pada tabel perhitungan FTC, dimana harga C
adalah merupakan perbandingan dari harga OMH mesin A pada kolom yang bersangkutan dibagi
dengan total harga OMH mesin A pada baris yang bersangkutan. Sedangkan untuk cara
perhitungan inflow adalah bahwa harga C merupakan perbandingan dari harga OMH mesin A
dibagi dengan harga OMH total mesin A pada kolom yang sama (Apple, 1990 [12]).
Tabel skala prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antara
departemen atau mesin dalam suatu lintasan atau lay out pabrik (Apple, 1990 [8]). TSP didapat dari
hasil perhitungan Outflow – Inflow, dimana prioritas diurutkan berdasarkan harga koefisien
ongkosnya, yang mana harga koefisien yang terbesar yang akan merupakan prioritas satu dan
begitu selanjutnya untuk prioritas dua, tiga dan selanjutnya. Tujuan dari pembuatan TSP adalah:
a) Untuk meminimumkan ongkos
b) Memperkecil jarak handling
c) Mengoptimalkan layout
9
1 2 3
Receiving
Meja Ukur
Meja Potong
Shipping
Pada saat menyusun ARD ini kemungkinan terjadinya error sangat besar karena kita berangkat
dari asumsi bahwa semua departemen berdekatan satu sama lain. Adapun yang dimaksud error
disini adalah suatu keadaan dimana mesin-mesin (departemen-departemen) yang mendapat
prioritas satu tidak dapat menempati posisinya untuk saling berdekatan satu sama lain tanpa ada
pembatas dari departemen lain.
Pada bab ini dibutuhkan pengumpulan data seperti data alat berat angkut, data berat komponen
utama, data berat komponen tambahan, data mesin atau peralatan dan ukurannya, serta data luas
ruangan perkantoran dan ukurannya.
9
Berikut ini merupakan data yang digunakan dalam menentukan ongkos material handling alat
angkut yang digunakan yang dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini:
Biaya Angkut
UMR Kabupaten bandung/bulan Rp 2,271,210
UMR/hari Rp 113,560.50
Manusi Manusia berjalan (detik/meter gerakan) 2
a 0-25 Jam kerja sehari 8
kg Upah manusia Rp 3.94
MHC Manusia Rp 7.89
Walky fallet berjalan (detik / meter gereakan) 3
Harga Walky pallet Rp 30,000,000
Rata-rata umur walky pallet (tahun) 5
Jam kerja sehari 8
Upah manusia / meter gerakan Rp 7.89
biaya walky pallet / detik Rp 0.69
Walky Fallet Biaya listrik per bulan per kWh Rp 43.20
26-50 kg Konsumsi listrik per meter 0.00018
biaya walky pallet / meter Rp 0.01
Biaya depresiasi Rp 28,800,000.00
Depresiasi per detik Rp0.83
Maintenance Rp 3,000,000.00
MHC Walky pallet Rp1.04
Harga lift truck manual 2.5 ton x 3 meter Rp 200,000,000
rata-rata kecepatan lift truck (meter/detik) 2
umur lift truck (tahun) 10
Nilai sisa Rp 20,000,000.00
Biaya maintenance / tahun Rp 20,000,000
Jenis Bahan Bakar solar
Harga Solar per liter Rp 5,150.00
lift truck
konsumsi bahan bakar per bulan (liter) 140
>50 kg
Konsumsi bahan bakar per meter (liter) 0.00039
Biaya gerak lift truck per meter Rp 2.0
Biaya Depresiasi/ 10 tahun Rp 18,000,000.00
Biaya depresiasi/detik 0.26
Biaya operator Rp 7.89
MHC Lift truk Rp 20.95
Didalam tabel ini terdapat nama komponen utama yaitu Kertas dupleks, tali rami, serta mika bening
dan data berat bentuk dimana komponen tersebut dibagi sesuai dengan kebutuhan dalam
pembuatan produk.
9
Didalam tabel ini terdapat beberapa nama komponen tambahan beserta berat bentuknya diantaranya
lem fox, label, dus Kemasan teh dan Kemasan bolu.
Kursi Rotan
O-9 200
Paku kursi rotan O-13 Beton 200
O-16 200
label O-18 lembar 50
pernis O-17 Cair 250
Kardus kemasan kursi rotan O-19 Dus 100
Meja Rotan
O-6 200
O-10 200
Paku meja rotan Beton
O-13 200
O-17 200
lem kaca O-17 Cair 300
label O-19 lembar 50
pernis O-18 Cair 250
Kardus kemasan meja rotan O-20 Dus 100
9
Berikut adalah pengolahan data material handling cost dari perpindahan material yang terjadi pada
saat produksi:
Berikut ini adalah from to chart yang didapatkan dari perhitungan material handling cost:
Berikut ini adalah tabel Inflow dan Outflow yang didapatkan dari from to chart:
Tabel 5.7─Inflow
In Flow Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2 Meja pembentukan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan Meja pemeriksaan Meja pelabelan Meja pengemasan Shipping
Receiving Rp 1.00. Rp .96. Rp .31 Rp .23. Rp .04. Rp .33. Rp .43. Rp 3.30.
.
Meja pengupasan Rp .04. Rp .04.
Meja pengukuran Rp 1.0. Rp 1.0. Rp 2.00.
Meja pemotongan 1 Rp 1.00. Rp .30 Rp 1.30.
.
Meja pemotongan 2 Rp .02. Rp .02.
Meja pembentukan Rp .38 Rp .38.
.
Meja perakitan 1 Rp .75. Rp .75.
Meja perakitan 2 Rp .96. Rp .96.
Meja pemernisan Rp 1.00. Rp 1.00.
Meja pemeriksaan Rp .67. Rp .67.
Meja pelabelan Rp .57. Rp .57.
Meja pengemasan Rp 1.00. Rp 1.00.
Shipping Rp -
Rp - Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00. Rp 1.00.
1.00.
Inflow didapat dari koefisien hitung dengan membagi biaya perpindahan dengan menjumlahkan
hasil dari FTC secara vertikal dari mulai receiving sampai shipping.
7.87
Inflow = = 1.00
7.87
Tabel 5.8─Outflow
From/to Receiving Meja pengupasan Meja pengukuran Meja pemotongan 1 Meja pemotongan 2 Meja pembentukan Meja perakitan 1 Meja perakitan 2 Meja pemernisan Meja pemeriksaan Meja pelabelan Meja pengemasan Shipping
Receiving Rp 1.20. Rp .60. Rp .84. 0.37 Rp .06. 0.75 0.28 Rp 4.09.
Meja pengupasan Rp .03. Rp .03.
Meja pengukuran Rp .61. Rp 12.19. Rp 12.80.
Meja pemotongan 1 Rp .04. Rp .81. Rp .85.
Meja pemotongan 2 0.04 Rp .04.
Meja pembentukan Rp 1.03. Rp 1.03.
Meja perakitan 1 1.22 Rp 1.22.
Meja perakitan 2 Rp 1.49. Rp 1.49.
Meja pemernisan Rp 1.72. Rp 1.72.
Meja pemeriksaan 1.50 Rp 1.50.
Meja pelabelan 0.37 Rp .37.
Meja pengemasan Rp -
Shipping Rp -
Rp - Rp 1.20. Rp .62. Rp .61. Rp 12.19. Rp .04. Rp 2.67. Rp 1.63 Rp 1.55. Rp 1.72. Rp 2.25. Rp .64. Rp -
.
Outflow didapat dari koefisien hitung dengan membagi biaya perpindahan dengan menjumlahkan
hasil dari FTC secara horizontal dari mulai receiving sampai shipping.
7.87
Outflow = = 1.20
6.58
9
Berikut ini merupakan tabel skala prioritas yang dapat dilihat pada tabel 5.11 dibawah ini, tabel
skala prioritas ini didapat dari hasil Outflow.
Berikut ini merupakan ARD yang didapat dari tabel skala prioritas yang dapat dilihat pada tabel
gambar, 5.1 dan 5.2 dibawah ini:
Shipping
Receiving Meja pelabelan Meja pengemasan
Meja pengupasan Meja pemeriksaan Meja pemernisan
Meja pengukuran Meja perakitan 1 Meja perakitan 2
Meja pemotongan 1 Meja pembentukan Meja pemotongan 2
Dari kedua opsi ARD diatas, dilakukan pengolahan data kembali untuk mencari material handling
cost terkecil.
- Meja pemotongan 1
Meja pengukuran
- Meja pembentukan
Meja pembentukan - M
Meja perakitan 1 -
Meja perakitan 2 -
Meja pemernisan
Meja pemeriksaan
Meja pelabelan
Meja p
Luas Luas
Berat komponen Total Luas lantai Jarak
Dari Melewati Ke Nama komponen Operasi DS Berat bentuk (gr) Alat angkut OMH lantai dari lantai ke Total ongkos (Rp)
keseluruhan (kg) berat (kg) melewati (m) (m)
(m) (m)
- Meja pengupasan Rangka kursi rotan O-1 58.26 500 29.13 29.13 Walky fallet Rp 1.04 44 7.56 Rp 7.87.
pegangan tangan kursi rotan O-5 55.96 500 27.98
kaki kursi rotan O-9 56.54 500 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-13 55.96 300 16.79
rangka atas meja rotan O-1 58.86 500 29.43
Meja pengupasan Meja pengukuran kaki meja rotan O-3 55.96 500 27.98 266.04 Lift Truck Rp 20.95 44.00 36 13.88 Rp 290.74.
rangka bawah meja rotan O-6 56.54 500 28.27
alas meja rotan O-9 58.35 700 40.85
kaca meja rotan O-12 55.40 1200 66.48
Paku kursi rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku kursi rotan O-12 55.96 200 11.19
Receiving Paku kursi rotan O-16 55.40 200 11.08 72.02
- Meja perakitan 1 67.49 Lift Truck Rp 20.95 - 188 11.10 Rp 232.54.
Paku meja rotan O-5 57.09 200 11.42
Paku meja rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku meja rotan O-11 55.96 200 11.19
Meja pemernisan Meja perakitan 2 Lem kaca O-14 55.40 200 11.08 11.08 Manusia Rp 7.89 80.00 164 19.59 Rp 154.49.
pernis kursi rotan O-17 54.84 250 13.71
- Meja pemernisan 27.42 Walky fallet Rp 1.0 - 80 8.72 Rp 9.08.
Pernis meja rotan O-15 54.84 250 13.71
4
Label kursi rotan O-18 54.84 50 2.74
Meja pemernisan + Meja pemeriksaan Meja pelabelan 5.48 Manusia Rp 7.8 112.00 8 16.24 Rp 128.07.
Label meja rotan O-16 54.84 50 2.74 9
Kemasan kursi rotan O-19 54.84 100 5.48
Meja pemernisan + Meja pemeriksaan + meja pelabelan Meja pengemasan 10.97 Manusia Rp 7.8 120.00 8 16.61 Rp 131.00.
Kemasan meja rotan O-17 54.84 100 5.48
9
Meja pengupasan - Meja pengukuran Rangka kursi rotan O-2 57.68 500 28.84 28.84 Walky fallet Rp 1.04 44.00 36 6.32 Rp 6.58.
Rangka kursi rotan O-3 57.68 500.00 28.84
pegangan tangan kursi rotan O-6 55.96 500.00 27.98
kaki kursi rotan O-10 56.54 500.00 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-14 55.96 300.00 16.79
- Meja pemotongan 1 rangka atas meja rotan O-2 58.86 500.00 29.43 228.40 Lift Truck Rp 20.95 60 6.87 Rp 144.00.
Meja pengukuran 36.0
kaki meja rotan O-4 55.96 500.00 27.98
rangka bawah meja rotan O-7 56.54 500.00 28.27
alas meja rotan O-10 58.35 700.00 40.85
Meja pemotongan 1 + meja pembentukan Meja pemotongan 2 kaca meja rotan O-13 57.13 1200.00 68.56 68.56 Lift Truck Rp 20.95 244.0 20 20.86 Rp 436.98.
Rangka kursi rotan O-4 56.52 300.00 16.96
pegangan tangan kursi rotan O-7 54.84 200.00 10.97
- Meja pembentukan 48.21 Walky fallet Rp 1.0 184 10.66 Rp 11.10.
kaki kursi rotan O-11 54.84 200.00 10.97
4
Meja pemotongan 1 bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-15 54.84 170.00 9.32 60.0
Assembly 1 O-5 57.09 200.00 11.42
Meja pengukuran Meja perakitan 1 Assembly 2 O-8 56.52 330.00 18.65 52.45 Lift Truck Rp 20.95 36.0 188 16.73 Rp 350.50.
Assembly 3 O-11 55.96 400.00 22.38
Meja pemotongan 2 - Meja perakitan 2 Assembly 4 O-14 55.40 570.00 31.58 31.58 Walky fallet Rp 1.04 20.0 164 8.64 Rp 9.00.
Assembly 1 O-8 56.52 500.00 28.26
Meja pembentukan - Meja perakitan 1 Assembly 2 O-12 55.96 700.00 39.17 115.63 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 13.64 Rp 285.74.
Assembly 3 O-16 55.40 870.00 48.20
Produk kursi rotan O-16 55.40 1500.00 83.10
Meja perakitan 1 - Meja perakitan 2 210.52 Lift Truck Rp 20.95 188.0 164 13.26 Rp 277.80.
Produk meja rotan O-14 55.40 2300.00 127.42
Produk kursi rotan O-17 54.84 1500.00 82.26
Meja perakitan 2 - Meja pemernisan 208.39 Lift Truck Rp 20.95 164 80.00 10.88 Rp 227.86.
Produk meja rotan O-15 54.84 2300.00 126.13
Produk kursi rotan I-1 54.84 1505 82.5342
Meja pemernisan - Meja pemeriksaan 208.94 Lift Truck Rp 20.95 80 32 7.30 Rp 152.96.
Produk meja rotan I-1 54.84 2305 126.4062
Produk kursi rotan O-18 54.84 1506 82.58904
Meja pemeriksaan - Meja pelabelan 209.05 Lift Truck Rp 20.95 32 8 4.24 Rp 88.89.
Produk meja rotan O-16 54.84 2306 126.46104
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pelabelan - Meja pengemasan 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 8 2.83 Rp 59.26.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pengemasan - Shipping 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 157.92 7.70 Rp 161.28.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Total Rp 3165.74.
Berat
Berat Tota Luas lantai
komponen Luas lantai Luas lantai Jarak Total ongkos
Dari Melewati Ke Nama komponen Operasi DS bentu l Alat angkut OMH melewati
keseluruhan dari (m) ke (m) (m) (Rp)
k (gr) bera (m)
(kg)
t
(kg)
- Meja pengupasan Rangka kursi rotan O-1 58.26 500 29.13 29.13 Walky fallet Rp 1.04 44 7.56 Rp 7.87.
pegangan tangan kursi rotan O-5 55.96 500 27.98
kaki kursi rotan O-9 56.54 500 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-13 55.96 300 16.79
rangka atas meja rotan O-1 58.86 500 29.43
Meja pengupasan Meja pengukuran 266.04 Lift Truck Rp 20.95 44.00 36 13.88 Rp 290.74.
kaki meja rotan O-3 55.96 500 27.98
rangka bawah meja rotan O-6 56.54 500 28.27
alas meja rotan O-9 58.35 700 40.85
kaca meja rotan O-12 55.40 1200 66.48
Paku kursi rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku kursi rotan O-12 55.96 200 11.19
Receiving Paku kursi rotan O-16 55.40 200 11.08 72.02
Meja pemotongan 2 + meja pembentukan Meja perakitan 1 67.49 Lift Truck Rp 20.95 204.00 188 25.38 Rp 531.79.
Paku meja rotan O-5 57.09 200 11.42
Paku meja rotan O-8 56.52 200 11.30
Paku meja rotan O-11 55.96 200 11.19
Meja pemotongan 2 Meja perakitan 2 Lem kaca O-14 55.40 200 11.08 11.08 Manusia Rp 7.89 20.00 164 15.12 Rp 119.23.
pernis kursi rotan O-17 54.84 250 13.71
- Meja pemernisan 27.42 Walky fallet Rp 1.04 - 80 8.72 Rp 9.08.
Pernis meja rotan O-15 54.84 250 13.71
Label kursi rotan O-18 54.84 50 2.74
Meja pemernisan + meja pemeriksaan Meja pelabelan 5.48 Manusia Rp 7.89 112.00 8 16.24 Rp 128.07.
Label meja rotan O-16 54.84 50 2.74
Kemasan kursi rotan O-19 54.84 100 5.48
Meja pemernisan + meja pemeriksaan + meja pelabelan Meja pengemasan 10.97 Manusia Rp 7.89 120.00 8 16.61 Rp 131.00.
Kemasan meja rotan O-17 54.84 100 5.48
Meja pengupasan - Meja pengukuran Rangka kursi rotan O-2 57.68 500 28.84 28.84 Walky fallet Rp 1.04 44.00 36 6.32 Rp 6.58.
Rangka kursi rotan O-3 57.68 500.00 28.84
pegangan tangan kursi rotan O-6 55.96 500.00 27.98
kaki kursi rotan O-10 56.54 500.00 28.27
bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-14 55.96 300.00 16.79
- Meja pemotongan 1 228.40 Lift Truck Rp 20.95 60 6.87 Rp 144.00.
Meja pengukuran rangka atas meja rotan O-2 58.86 500.00 29.43 36.0
kaki meja rotan O-4 55.96 500.00 27.98
rangka bawah meja rotan O-7 56.54 500.00 28.27
alas meja rotan O-10 58.35 700.00 40.85
- Meja pemotongan 2 kaca meja rotan O-13 57.13 1200.00 68.56 68.56 Lift Truck Rp 20.95 - 20 5.24 Rp 109.71.
Rangka kursi rotan O-4 56.52 300.00 16.96
pegangan tangan kursi rotan O-7 54.84 200.00 10.97
- Meja pembentukan 48.21 Walky fallet Rp 1.04 184 10.66 Rp 11.10.
kaki kursi rotan O-11 54.84 200.00 10.97
Meja pemotongan 1 bantalan duduk dan sandaran kursi rotan O-15 54.84 170.00 9.32 60.0
Assembly 1 O-5 57.09 200.00 11.42
Meja pembentukan Meja perakitan 1 Assembly 2 O-8 56.52 330.00 18.65 52.45 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 24.29 Rp 508.99.
Assembly 3 O-11 55.96 400.00 22.38
Meja pemotongan 2 - Meja perakitan 2 Assembly 4 O-14 55.40 570.00 31.58 31.58 Walky fallet Rp 1.04 20.0 164 8.64 Rp 9.00.
Assembly 1 O-8 56.52 500.00 28.26
Meja pembentukan - Meja perakitan 1 Assembly 2 O-12 55.96 700.00 39.17 115.63 Lift Truck Rp 20.95 184.0 188 13.64 Rp 285.74.
Assembly 3 O-16 55.40 870.00 48.20
Produk kursi rotan O-16 55.40 1500.00 83.10
Meja perakitan 1 - Meja perakitan 2 210.52 Lift Truck Rp 20.95 188.0 164 13.26 Rp 277.80.
Produk meja rotan O-14 55.40 2300.00 127.42
Produk kursi rotan O-17 54.84 1500.00 82.26
Meja perakitan 2 - Meja pemernisan 208.39 Lift Truck Rp 20.95 164 80.00 10.88 Rp 227.86.
Produk meja rotan O-15 54.84 2300.00 126.13
Produk kursi rotan I-1 54.84 1505 82.5342
Meja pemernisan - Meja pemeriksaan 208.94 Lift Truck Rp 20.95 80 32 7.30 Rp 152.96.
Produk meja rotan I-1 54.84 2305 126.4062
Produk kursi rotan O-18 54.84 1506 82.58904
Meja pemeriksaan - Meja pelabelan 209.05 Lift Truck Rp 20.95 32 8 4.24 Rp 88.89.
Produk meja rotan O-16 54.84 2306 126.46104
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pelabelan - Meja pengemasan 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 8 2.83 Rp 59.26.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Produk kursi rotan O-19 54.84 1600 87.744
Meja pengemasan - Shipping 219.36 Lift Truck Rp 20.95 8 157.92 7.70 Rp 161.28.
Produk meja rotan O-17 54.84 2400 131.616
Total Rp 3260.94.
Setelah dilakukan pengolahan data material handling cost, terpilihlah material handling cost ARD
opsi pertama dengan total ongkos Rp 2739.06, karena mempunyai total ongkos lebih kecil
dibandingkan dengan material handling cost ARD opsi kedua dan ketiga.
Perhitungan untuk ARD awal diasumsikan sama dan berdekatan. Setelah terjadi perubahan pada
OMH, maka dampak terakhir adalah perubahan pada ARD. Pada ARD revisi, ARD dibuat
berdasarkan OMH revisi yang sudah memperhitungkan jarak sebenarnya antar lokasi. Dari hasil
perhitungan didapatkan ARD terpilih yang didapat dari tabel skala prioritas yang dapat dilihat
pada gambar 5.1. dan dari pengolahan data material handling cost, terpilihlah material handling
cost ARD opsi pertama dengan total ongkos Rp 3161.61, karena mempunyai total ongkos lebih
kecil dibandingkan dengan material handling cost ARD opsi kedua dan ketiga.
5.4. Analisis
Pada perhitungan aspek teknis, material handling cost dapat diperngaruhi oleh beberapa faktor
antara lain luas lantai dari setiap departemen, beban material yang harus diangkut dan alat angkut
yang digunakan. Semakin berat beban, semakin mahal biaya alat angkut yang digunakan dan
semakin jauh jarak yang harus ditempuh, semakin mahal juga biaya perpindahannya. Beban 0-25
kg alat angkut yang digunakan yaitu manusia dengan ongkos sebesar Rp. 7.89/meter, beban 25-50
kg alat angkut yang digunakan yaitu walky fallet dengan ongkos sebesar Rp. 1.04/meter dan beban
lebih dari 50 kg alat angkut yang digunakan yaitu lift truck dengan ongkos sebesar Rp. 20.95/meter.
Harga tersebut sudah termasuk biaya operator dan bahan bakar. Secara keseluruhan, total material
handling cost untuk semua proses pembuatan produk sebesar Rp. 2165 pada perhitungan material
handling cost awal. Secara keseluruhan, total ongkos material handling awal untuk semua proses
pembuatan produk sebesar Rp. 459.36 pada perhitungan ongkos material handling kali ini jarak
perpindahan komponen dari satu departement ke departement lainnya dapat menjadi acuan karna
dengan menggunakan ARD dengan jarak yang terpendek maka ongkos material handling yang
dikeluarkanpun akan semakin kecil. Dari beberapa ARD yang telah dibuat terpilih yaitu ARD
alternatif ketiga dengan total ongkos jarak yang paling minimum yaitu memiliki ongkos sebesar
Rp 5981.96. Hasil dari OMH terpilih yang didapat dari ARD lebih dipilih karena sudah
ditambahkan jarak yang harus dilewati oleh material ke tempat tujuan.
Setelah tata letak departemen dibuat berdasarkan skala prioritas kemudian dibuatlah ARD, Activity
realtionship diagram adalah diagram hubungan antar aktivitas berdasarkan tingkat prioritas
kedekatan, sehingga diharapkan ongkos material handling minimum. Untuk ARD yang pertama
dibuat tanpa pertimbangan tata letak yang sebenarnya sehingga material handling cost harus
direvisi. Setelah direvisi maka AAD harus dibuat sebanyak tiga kali agar mengetahui AAD mana
yang menghasilkan material handling cost yang terkecil dan jarak terdekat. Setelah ketiganya
dibuat, maka AAD yang terpilih adalah AAD opsi 3 dengan pertimbangan jarak perpindahan
komponen yang dekat dibandingkan dengan ARD opsi lainnya.
1
6.1.Landasan Teori
Area allocation diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam ARC diketahui
kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas (Apple, 1990 [8]). Berarti bahwa ada sebagian
aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut.
Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram (AAD). AAD
memberikan informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar
visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari
penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD
merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan-ruangan akibat dari alasan-
alasan tertentu yang harus dipenuhi.
Setiap departemen pada AAD ukurannya akan disesuaikan dengan luas lantai dan penataletakan
awal pada ARD yang telah terbentuk. Karena dari data luas lantai hanya diketahui nilai luas
departemen saja, sehingga harus dilakukan perhitungan untuk mengetahui ukuran panjang dan
lebar setiap departemen. Penentuan panjang dan lebar departemen untuk pembuatan AAD dapat
dilakukan dengan melakuakn perhitungan seperti contoh berikut ini. Adapun dasar pertimbangan
dalam prosedur pengalokasian area diagram (AAD) adalah:
103
1
Dalam membuat AAD dari hasil luas lantai yang diperoleh dicari terlebih dahulu panjang dan lebar
berdasarkan luas lantai yang sudah diketahui.
Shipping
reciving
Pelabelan pengemasan
pemeriksaan
pengupasn
pemernisan
pengukuran
Perakitan 1
Pemotongan 1
Perakitan 2
pembentukan
Pemotongan 2
Berikut merupakan AAD yang sudah dimasukkan operator dan mesin yang dapat dilihat pada
gambar 6.2 dibawah ini.
Shipping
reciving
Pelabelan pengemasan
pemeriksaan
pengupasn
pemernisan
pengukuran
Perakitan 1
Pemotongan 1
Perakitan 2
pembentukan
Pemotongan 2
6.4 Analisis
Area Allocation Diagram dibuat berdasarkan besarnya luas lantai dari masing-masing department
dengan posisi departemen yang sesuai dengan tata letak departemen pada ARD yang telah dibuat.
Informasi yang dapat didapatkan dari AAD ini adalah bentuk, luas dan tata letak antar departemen
berdasarkan data yang telah didapatkan sebelumnya. Pengalokasian luas untuk AAD ini adalah
Menyesuaikan dengan ruangan yang akan dibuat, hal ini dikarenakan tata letak departemen yang
memiliki ukuran berbeda antara satu departemen dengan departemen lainnya yang cukup
signifikan. Pada AAD diatas juga dapat diketahui departemen yang paling kecil adalah departemen
pelabelan dan departemen pengemasan dikarenakan jumlah mesin yang digunakan pada
departemen itu hanya sedikit jadi luas ruanganpun menjadi kecil. Departemen yang paling besar
adalah departemen shipping dikarenakan pada departemen ini produk yang sudah selesai dibuat
akan disimpan sementara di departement ini sebelum didistribusikan ke konsumen, hal itu
menyebabkan departemen ini adalah departemen yang paling luas. Dikarenakan ukuran AAD ini
merupakan ukuran asli dari sebuah departemen maka AAD ini dapat menjadi acuan untuk
pembuatan template sebuah perusahaan.
Bab 7
Template
Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Terdapat berbagai macam
pengertian atau definisi mengenai tata letak pabrik. Wignjosoebroto, 2009 mengatakan bahwa tata
letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi. Adapun kegunaan dari pengaturan tata letak pabrik adalah
untuk memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya,
kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat sementara
maupun permanen, personal pekerja dan sebagainya. Wignjosoebroto, 2009 menambahkan dalam
tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya, yaitu pengaturan mesin dan pengaturan
departemen yang ada di pabrik. Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah
mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses
produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata
letak juga bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang
efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan
kerja.
Template merupakan suatu gambaran yang lebih jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan
merupakan gambaran jelas dari area allocation diagram (AAD) yang telah dibuat. Informasi yang
dapat dilihat pada template adalah sebagai berikut:
Template merupakan suatu gambar jadi dari bangunan atau pabrik yang ingin kita rancang, yang
dituangkan diatas kertas. Ukuran kertas yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung
seberapa besar skala yang kita inginkan dalam gambar yang kita buat nantinya. Tentunya ukuran
skala yang digunakan tidak boleh terlalu kecil. Ukuran yang biasanya digunakan dalam
penggambaran template adalah 1:100 yang berarti 1cm didalam template sama dengan 100cm pada
kenyataannya. Template bisa juga kita sebut sebagai peta dari suatu bangunan, karena dalam
template berisi semua yang terdapat pada bangunan yang dirancang, mulai dari ukuran jarak antara
satu tempat dengan tempat lain, ukuran luas lahan, luas ruangan, seberapa panjang tembok yang
digunakan, ketebalan tembok, tata letak barang-barang, peletakan mesin-mesin, dan juga berbagai
hal-hal kecil lainnya yang biasanya digunakan sebagai aksesoris untuk suatu ruangan, seperti
halnya pot bunga, televisi, bangku, meja, tempat sampah, lemari, dan berbagai hal lainnya yang
tardapat pada suatu tempat.
Keuntungan-keuntungan yang didapat setelah tata letak sebuah pabrik di lakukan adalah kenaikan
jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan bahan,
penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan, kemudian pendayagunaan
yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi. Selain itu, proses
manufaktur yang lebih singkat, mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari
operator, memperbaiki moral dan kepuasan kerja, mempermudah aktivitas supervisor, mengurangi
107
1
kemacetan dan kesimpangsiuran, dan mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi
kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi.
d) Aliran material
Langkah awal dalam merancang faslitas manufaktur adalah menentukan pola aliran secara
umum. Pola aliran ini menggambarkan material masuk sampai pada produk jadi. Beberapa
pola aliran umum serta fungsi dan kegunaannya adalah:
1) Pola aliran garis lurus digunakan untuk proses produksi yang pendek dan sederhana
2) Pola aliran bentuk L. Pola ini hampir sama dengan pola garis lurus, hanya saja pola ini
digunakan untuk mengakomodasi jika pola aliran garis lurus tidak bisa digunakan dan biaya
bangunan terlalu mahal jika menggunakan pola aliran garis lurus.
3) Pola aliran bentuk U. Pola ini digunakan jika aliran masuk material dan aliran keluarnya
produk pada lokasi yang relatif sama
1
4) Pola aliran bentuk O. Pola ini digunakan jika keluar masuknya material dan produk pada
satu tempat/satu pintu. Kondisi ini memudahkan dalam pengawasan keluar masuknya
barang
5) Pola aliran bentuk S, digunakan jika aliran produksi panjang dan lebih panjang dari ruangan
yang ditempati. Karena panjangnya proses, maka aliran di zigzag
Jika luas tanah yang tersedia terbatas, maka langkah yang harus dilakukan adalah
mengefisiensikan luas tanah yang tersedia untuk penempatan fasilitas, produksi dan perkantoran
yaitu dengan cara pemisahan antara bagian-bagian dari perusahaan tersebut. Terdapat syarat yang
harus diikuti yaitu sebagai berikut:
a) Template satu lantai (single floor)
Penempatan tata letak fasilitas antara bagian produksi, pelayanan dan perkantoran ditempatkan
dalam satu lantai jika luas tanah masih tersedia dan memungkinkan.
b) Template dua lantai (multi floor)
Penempatan tata letak fasilitas antara bagian produksi, pelayanan dan perkantoran ditempatkan
secara terpisah. Biasanya untuk bagian produksi ditempatkan pada lantai pertama agar
memudahkan material handling dari container ke receiving dan dari shipping ke container.
Template jenis ini adalah sebagai solusi apabila luas tanah terbatas.
Data pertama yang digunakan untuk menentukan pembuatan template adalah ukuran luas ruangan
yang terdapat di dalam pabrik. Ruangan meliputi 3 departemen yaitu perkantoran, fasilitas
perkantoran dan fasilitas non perkantoran, serta pabrikasi. Luas lantai juga tedapat pada rincian
tabel, ukuran ruangan ditentukan pada perhitungan luas lantai. Rincian ukuran ruangan masing-
masing departemen bisa dilihat pada pembahasan bab 4 aspek produksi,untuk departemen
perkantoran dapat dilihat pada tabel 4.11 , fasilitas perkantoran dan fasilitas non perkantoran dapat
dilihat pada tabel 4.12 serta pabrikasi dapat dilihat pada tabel 4.13.
Dalam pembuatan template diperlukan data dari ARC yang memberikan informasi mengenai
kedekatan antar ruangan yang dirancang. Data ARC digunakan untuk menentukan jarak antar
masing-masing ruangan serta menentukan kedekatan satu ruangan dengan ruangan lainnya. ARC
yang dibuat sebelumnya bisa dilihat pada pembahasan bab 4 aspek produksi gambar 4.8.
1
Data lain yang digunakan dalam pembuatan template adalah ARD, yaitu sebagai sumber pada
menentukan kedekatan antar ruangan dalam departemen receiving, pabrikasi dan perakitan. ARD
juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan tata letak antar ruangan pabrik didalam
perusahaan. ARD yang dibuat sebelumnya bisa dilihat pada pembahasan bab 5 aspek teknis
gambar 5.3.
Karena template merupakan kelanjutan dari AAD, maka data yang diperlukan untuk merancang
template adalah AAD yang telah dibuat sebelumnya. AAD yang dibuat meliputi departemen
pabrikasi, receiving, shipping dan juga assembling. AAD dibuat berdasarkan hasil dari ARC dan
ARD yang dibuat berdasarkan hubungan kedekatan antar ruang dalam departemen, selain itu
bentuk targantung dengan kebutuhan mesin tiap departemen. AAD yang digunakan sebagai acuan
pembuatan template merupakan gambaran untuk memulai kebutuhan ukuran tiap ruangan dan jalur
untuk pembuatan produk. AAD yang dibuat sebelumnya bisa dilihat pada pembahasan bab 6 Area
Allocation Diagram (AAD) gambar 6.1.
Berikut ini adalah hasil pengolahan data pembuatan template PT SAFA FURNITURE, template
ini didapat dari pengumpulan data yang sudah diolah dan template dari PT SAFA FURNITURE
dapat dilihat pada gambar 7.1 berikut ini.
Template
PT. SAFA FURNITURE
Jl. Wadas, Gombang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Telp (022) 10319011, Website
Skala 1:100
35
1
2
9 8 7 5 4
20
26
33
12 13 47
Pelabelan
19
41
6
40
22
23 11 10 14 15 46
25
21
Pem
31
32
P
a
k
r
`Parki
37
43
28
36
27
44
45 39 38
34
29
42
29
42 Aliran Bahan
1 Ruang Direktur 16 Ruang Staff QC 27 Masjid Taman
Rangka Kursi
Dosen Julian Robecca, S.T., M.T.
28 43 Lapangan Olahraga
2 Ruang Wakil Direktur 17 Ruang Staff Sistem Informasi Tempat Wudhu Pria Pegangan kursi
Ruang Sekretaris Ruang Staff Logistik 29 Tempat Wudhu Wanita 44 Tempat Pembuangan Limbah
3 18
30 45
Ruang Manager Keuangan 19 Ruang Meeting Pos Satpam Pompa Air
4 Rangka atas meja
Kaki meja
31 Parkir Direktur, Wakil Direktur, Sekretaris,46
5 Ruang Manager Pemasaran 20 Ruang Auditorium Loker karyawan Pria
Manajer
6 Ruang Manager Personalia 21 Ruang Cleaning Service 32 Parkir Motor 47 Loker Karyawan Wanita
Alas meja
7 Ruang Manager Produksi 22 Front office dan receptionis Parkir Kendaraan Operasional 48
33 Receiving
Kaki kursiPaku
9 24 Training Center 50
Ruang Manager Logistik Toilet perkantoran Pria 35 Assembling
Kacarotan)
Assembling 1 (Meja meja
Pernis
Receiving 14
Ruang Staff Perawatan 40 Toilet Karyawan Pria
Shipping
1
7.4. Analisis
Setelah dilakukan pengerjaan template ini, total luas keseluruhan sebesar 12506.47 m 2 dengan
panjang sebesar 82.46 m dan lebar sebesar 151.62 m. Warna pada template menandakan bahwa
lokasi tersebut adalah receiving. Warna hijau menandakan bahwa lokasi tersebut adalah bagian
assembly. Warna biru menandakan bahwa lokasi tersebut adalah pabrikasi. Warna merah
menandakan lokasi tersebur adalah shipping. Warna coklat menandakan bahwa lokasi tersebut
adalah perkantoran. Warna abu-abu menandakan lokasi tersebut adalah fasilitas. Angka yang
berada pada template menunjukan ruangan yang dijelaskan pada keterangan yang berada pada
bagian bawah template. Pada pembuatan template PT SAFA FURNITURE didasari dengan
Assembling
adanya diagram activity relationship chart (ARC) yaitu kedekatan antar ruangan supaya bisa
ditentukan letak antar ruangan dengan memperhatikan faktor-faktor yang terkait didalam ARC
kemudian untuk bagian pabrikasi didasari dengan area relationship diagram (ARD) dan area
allocation diagram (AAD) yaitu hubungan antar ruangan mesin didalam pabrikasi. PT SAFA
FURNITURE dibangun dengan luas 12506.47 m2 (skala 1:100) diatas tanah yang memungkinkan
untuk dapat dibangun oleh sebuah bangunan yang besar.
Pabrikasi
Fasilitas
Bab 8
Perkantoran
Aspek Finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat
ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau
tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak
pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk
melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan
pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun
waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus
memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian
harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan
sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan
untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun
fungsinya. Aspek finansial (keuangan) merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Penilaian aspek finansial meliputi:
Modal digunakan untuk membiayai suatu bisnis mulai dari biaya pra investasi, biaya investasi
dalam aktiva tetap sampai modal kerja. Modal kerja berasal dari modal sendiri, modal pinjaman
atau gabungan modal sendiri dan modal pinjaman. Terdapat banyak motede yang digunakan untuk
menilai kelayakan ekonomi suatu usaha investasi. Beberapa metode yang sering digunakan dalam
penentuan aspek finansial terdiri dari :
Metode present worth analysis adalah metode penilaian investasi yang menggunakan
discounted cash flow, atau metode yang mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliaran kas
yang terjadi. Pengertian dari nilai sekarang adalah selisih netto antara nilai sekarang aliran kas
masuk dan aliran kas keluar (Miswanto, 1998). Motede ini didasarkan pada nilai sekarang
bersih yang diperoleh dari perhitungan nilai sekarang aliran dana masuk (penerimaan) dan nilai
sekarang aliran dana keluar (pengeluaran) selama jangka waktu analisis dan suku bunga
tertentu. Metode ini merupakan model yang memperhitungkan pola cash flow keseluruhan dari
suaitu investasi dalam kaitannya dengan waktu berdasarkan discount rate tertentu.
Periode pengembalian modal adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih. Periode pengembalian biasanya
dinyatakan dalam jangka waktu per tahun. Metode pengembalian yang sering disebut dengan
metode pembayaran sederhana menunjukkan likuiditas proyek dan bukan kemampuan labanya.
Metode pengembalian telah digunakan sebagai ukuran tingkat rasio suatu proyek, karena
likuiditas berhubungan dengan seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan. Periode
pengembalian yang cepat merupakan sesuatu yang diinginkan. Secara sederhana metode
pengembalian menghitung jumlah tahun yang diperlukan untuk arus kas masuk agar sama
dengan arus kas keluar.
113
1
Metode ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya merupakan metode yang sederhana,
perhitungannya yang tidak sulit serta memberikan pengertian yang mudah tentang waktu
pengembalian modal. Bagi proyek yang memiliki resiko semakin lama semakin tinggi atau
perusahaan yang peka terhadap masalah likuiditas pada masa awal investasi, dengan
mengetahui kapan pengembalian modal selesai akan amat membantu untuk memutuskan
disetujui atau tidaknya proyek tersebut. Jadi, berlaku seperti indeks resiko bagi investor.
Investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relatif cepat berubah, perlu diketahui
kapan dicapainya periode pengembaliannya.
Metode ini merupakan metode tingkat pengembalian yang paling luas digunakan untuk
menjalankan analisis ekonomi teknik. Metode ini memberi solusi untuk tingkat bunga yang
menunjukkan persamaan dari nilai ekivalen dari arus kas masuk (penerimaan atau
penghematan) pada nilai ekivalen arus kas keluar (pembayaran, termasuk biaya investasi)
(Paul, 1999). IRR juga merupakan suatu nilai petunjuk yang identik dengan seberapa besar
suku bunga yang dapat diberikan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku bunga bank
pada umumnya. Definisi lain menjelaskan bahwa metode ini merupakan metode yang
memperhitungan besaran pengembalian modal oleh suatu investasi yang dibandingkna dengan
suku bunga yang berlaku pada umumnya. Syarat kelayakannya adalah apabila IRR lebih besar
dari suku bungan MARR .
Menganalisis usulan proyek dengan IRR memberikan petunjuk yaitu apabila IRR lebih besar
dari arus pengembalian yang diinginkan, maka proyek diterima. Apabila suatu proyek
mempunyai IRR lebih besar daripada biaya dana maka proyek diterima. Ini berarti proyek
menguntungkan karena ada kelebihan dana bagi investor setelah dana yang dihasilkan proyek
digunakan untuk membayar modal. Namun apabila IRR lebih kecil daripada arus
pengembalian yang diinginkan maka proyek ditolak.
Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar (current assets) diatas
hutang lancar (current liabilities) atau juga disebut modal kerja netto (net working capital).
Dikatakan demikian, sebab hanya bagian dari kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar sajalah
yang dapat digunakan sebagai modal kerja. Sedangkan bagian aktiva sebesar hutang lancar itu
tidak dapat diganggu gugat, sebab bagian itu hanya untuk menjaga likuiditas perusahaan, yakni
untuk membayar hutang-hutang yang segera harus dibayar.
Metode keterkaitan dana dan pengeluaran kas yaitu dengan metode ini harus terlebih dahulu
ditentukan beberapa jumlah pengeluaran kas setiap hari dan berapa lama dana itu terikat.
Pengeluaran kas per hari itu, biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja dan untuk membayar
harga bahan baku. Sedangkan lama dana itu adalah jumlah yang diperlukan saat pelepasan dana
untuk bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi, penjualan produk
dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas.
Biaya bahan terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya bahan tidak langsung. Ongkos bahan
langsung adalah ongkos yang diperlukan untuk penggunaan atau pemakaian bahan langsung yang
diperlukan pada kegiatan produksi. Sedangkan ongkos bahan tidak langsung adalah ongkos yang
diperlukan pada kegiatan produksi. Perhitungan ini dilakukan dengan berpedoman pada kapasitas
produksi tiap tahun dan ongkos material handling (OMH). Biaya tenaga kerja langsung dikenakan
pada operator pabrikasi dan operator assembling, karena biaya tenaga kerja langsung adalah semua
ongkos yang dibayarkan kepada buruh langsung atau yang langsung ikut dalam proses suatu
produk. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dikenakan pada tenaga kerja tidak langsung
perkantoran dan tenaga kerja tidak langsung non-perkantoran.
1
Berikut ini merupakan data kebutuhan pabrikasi yang terdapat pada PT. CMS Productions yang
bisa dilihat pada tabel 8.1 dibawah ini
Berikut ini merupakan data kebutuhan perkantoran yang terdapat pada PT.KAIA JAYA UTAMA
yang bisa dilihat pada tabel 8.2 dibawah ini
Jumlah
Ruangan ruangan Kebutuhan ruangan Jumlah Harga satuan Total
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
personalia
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
produksi
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
sistem 1
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
informasi Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Kursi 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Meja sedang 1 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Meja kecil 1 Rp 300.000 Rp 300.000
AC 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
R. Manajer Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1 Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
logistik
Komputer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Printer 1 Rp 1.990.000 Rp 1.990.000
Scanner 1 Rp 875.000 Rp 875.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
R. Staff Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
1
administrasi Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Staff Marketing 1 Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1
Jumlah
Ruangan ruangan Kebutuhan ruangan Jumlah Harga satuan Total
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Staff HRD 1
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff K3 1 Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
1
Perawatan Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Staff Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Perencanaan 1 Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Produksi Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Staff QC 1 Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
1
Jumlah
Ruangan ruangan Kebutuhan ruangan Jumlah Harga satuan Total
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff sistem Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
1
informasi Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Meja sedang 4 Rp 1.200.000 Rp 4.800.000
Kursi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
Komputer 4 Rp 4.000.000 Rp 16.000.000
Printer 2 Rp 1.990.000 Rp 3.980.000
Scanner 2 Rp 875.000 Rp 1.750.000
Staff Logistik 1 Mesin fotocopy 1 Rp 5.180.000 Rp 5.180.000
Telephone 1 Rp 230.000 Rp 230.000
Laci 1 Rp 250.000 Rp 250.000
Meja panjang 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
AC 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Tempat sampah 1 Rp 200.000 Rp 200.000
Total Rp 554.725.000
HPP
COGS Rp 124.053.101.352
Jumlah produk 351360
HPP Rp 353.066
= Rp 567.683.148.065
123456789101112 13141516171819 20
P= Rp 26.068.837.200
NPV
Pendapatan Rp 567.683.148.065
Pengeluaran Rp 124.053.101.352
1 Rp 443.630.046.713
8.4. Analisis
Pada aspek finansial ini dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan perusahaan.
Mulai dari peralatan pabrikasi, perlengkapan perkantoran sampai biaya dari tenaga kerja. Setelah
itu, biaya apa saja yang dibutuhkan dihitung. Biaya pabrikasi didapatkan sebesar Rp 58.253.100.
Biaya untuk perlengkapan perkantoran didapatkan sebesar Rp 554.725.000. Biaya fasilitas yang
didapatkan sebesar Rp 707.888.000. Biaya kebutuhan bahan baku didapatkan sebesar Rp
426.150.000. Biaya lahan perusahaan didapatkan sebesar Rp24.582.938.720. Biaya kebutuhan tenaga
kerja didapatkan sebesar Rp 913.500.000 / bulan
Perhitungan pada aspek finansial ini meliputi biaya pembuatan produk, biaya penjualan produk,
harga pokok produk, harga jual produk, cash flow dan NPV. Biaya pembuatan produk didapatkan
sebesar Rp26.068.837.200. Biaya penjualan produk didapatkan sebesar Rp124.053.101.352. Harga
pokok produk yang didapatkan sebesar Rp353.066. Harga jual produk sebesar Rp567.683.148.065.
Net present value yang didapatkan sebesar Rp443.630.046.713.
9.1. Kesimpulan
Kesimpulan aspek organisase ini, badan hukum yang dipilih disini adalah PT karena badan hukum
ini dapat berkembang lebih besar lagi dan harta perusahaan terpisah dengan harta pribadi. Nama
perusahaan yang dibentuk adalah PT. SAFA FURNITURE. PT. SAFA FURNITURE
menggunakan struktur organisasi lini yang merupakan bentuk organisasi dimana pelimpahan
wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
Terletak di kawasan industri JL. Wadas, Gombang, kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ada dua
produk rumah tangga yang di produksi oleh PT. SAFA FURNITURE yaitu Kursi rotan dan Meja
rotan.
Kapasitas produk terpasang dari kedua produk yang diproduksi oleh PT. SAFA FURNITURE
yaitu sebesar 52.43 atau 53 unit per hari. Dilihat dari hasil kapasitas produk dapat menghitung
barang yang disiapkan pada awal routing sheet, dimana barang yang telah disiapkan itu dapat
memenuhi permintaan konsumen. Pada multi product process chart ini proses produksi terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu pabrikasi dan assembling. Pada bagian pabrikasi produk kursi total jumlah
mesin sebanyak 129 unit dan bagian produk meja, total jumlah mesin sebanyak 72 unit.
Total peramalan permintaan selama 12 bulan yang didapatkan dari produk kursi dan meja ini
sebesar 155759 produk per tahun. Potensi pasar dari PT. SAFA FURNITURE berbeda pada setiap
kota. Produk yang dibuat oleh PT. SAFA FURNITURE ini dipasarkan dikota Cirebon, karena di
Cirebon lebih banyak yang membutuhkan peralatan rumah tangga. Market share dari PT. SAFA
FURNITURE ini adalah supermarket agar produk yang dibuat ini mudah ditemukan oleh para
pelanggan yang membutuhkan.
Hasil dari pengukuran luas lantai receiving didapatkan sebesar 72.02 m2. Hasil dari pengukuran
luas lantai shipping didapatkan sebesar 157.92 m2. Hasil dari pengukuran luas lantai pabrikasi
didapatkan ukuran sebesar 460.80 m2. Hasil dari pengukuran luas lantai assembly didapatkan
ukuran sebesar
352.00 m2. Pada pengukuran luas lantai perkantoran didapatkan ukuran sebesar 605 m 2. Untuk luas
lantai fasilitas perkantoran didapatkan ukuran sebesar 714.5 m2. Pada pengukuran luas fasilitas
non- perkantoran didapatkan ukuran sebesar 3891 m2.
125
1
Secara keseluruhan, total material handling cost untuk semua proses pembuatan produk sebesar
Rp. 3161.61 pada perhitungan material handling cost awal. Setelah tata letak departemen dibuat
berdasarkan skala prioritas kemudian dibuatlah ARD, untuk ARD yang pertama dibuat tanpa
pertimbangan tata letak yang sebenarnya sehingga material handling cost harus direvisi. Setelah
direvisi maka AAD harus dibuat sebanyak dua kali agar mengetahui AAD mana yang
menghasilkan material handling cost yang terkecil dan jarak terdekat. Setelah keduanya dibuat,
maka AAD yang terpilih adalah AAD opsi 1 dengan pertimbangan jarak perpindahan komponen
yang dekat serta memiliki material handling cost lebih kecil dibandingkan dengan ARD opsi
lainnya.
AAD yang terpilih ini didapatkan dari ARD dengan perhitungan material handling cost yang
paling murah yaitu dengan nilai Rp 3161.61. Susunan departemen pada AAD sama seperti pada
ARD akan tetapi ukuran luas lantai dari departemen tersebut dipertimbangkan lagi, sehingga
membuat bentuk AAD yang sesuai dengan kondisi nyatanya, AAD ini dibuat hanya untuk bagian
receiving, pabrikasi, assembly dan shipping.
9.2. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh praktikan pada Praktikum Perancangan Tata Letak
Fasilitas adalah sebagai berikut:
a) Produk yang akan dibuat harus memiliki fungsi agar dapat dimanfaatkan untuk masyarakat.
b) Pembuatan perencanaan tata letak fasilitas sebaiknya harus lebih teliti, karena ada keterkaitan
antara aspek yang berhubungan dengan pendanaan maupun aspek lain.
c) Sebelum pembuatan ARC dan template sebaiknya dibuat list yang akan dibuat, agar tidak
adanya kesalahan dalam pengerjaan ARC maupun template.