Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUNTANSI DAN ANALISA KEUANGAN


MATA KULIAH BISNIS PENGANTAR

Disusun Oleh:
1. Ana Yulia Wahyu Iman Abadi (F0221022)
2. Ananda Sofiatun Anariyah (F0221023)
3. Andini Mahappy Nursyauqi (F0221024)
4. Andrean Ferdi A. (F0221025)
5. Andreansyah Saputra (F0221026)
6. Angelina Puspitasari (F0221027)
7. Anita Putri Maharani (F0221028)

MANAJEMEN A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
Kata Pengantar

Pertama-tama, kami panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah rangkuman bisnis
pengantar tentang materi akuntansi dan analisa keuangan dengan tepat waktu.

Makalah mengenai materi akuntansi dan analisa keuangan disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah bisnis pengantar. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Susanto Tirtroprojo selaku dosen


mata kuliah Bisnis Pengantar yang telah memberikan dorongan, dukungan, dan
bimbingannya dalam penyusunan makalah rangkuman ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah rangkuman ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan kurang dan terbatasnya pengalaman dan penegtahuan yang kami miliki. Oleh
sebab itu, kemi mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Sumber Daya
2.2 Memilih Lokasi
2.3 Memilih Desain dan Tata Letak
2.4 Pengendalian Produksi
2.5 Metode Untuk Meningkatkan Efisiensi Produk…………………………………….10
BAB III PENUTUP12
3.1 Kesimpulan12
3.2 Saran12
Daftar Pustaka13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Pengantar terkait materi
Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas, maka disusunlah makalah ini. Nantinya,
kami berharap materi yang ada di dalamnya mampu membantu berbagai pihak dalam
memahami materi tersebut.
Sebuah perusahaan ketika menghasilkan produk atau jasa, membutuhkan proses
produksi (juga disebut proses konversi), atau serangkaian tugas di mana sumber daya
digunakan untuk menghasilkan produk atau layanan. Sebuah proses mengidentifikasi
campuran sumber daya yang dialokasikan untuk produksi, penugasan tugas, dan
urutan tugas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian proses produksi dan apa saja sumber dayanya?
2. Bagaimana cara memilih lokasi yang tepat?
3. Bagaimana cara memilih desain dan tata letak?
4. Apa saja pengendalian produksi yang digunakan manajer?
5. Metode apa yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi produk?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian proses produksi dan contoh sumber dayanya.
2. Mengetahui cara memilih lokasi yang tepat.
3. Mengetahui cara memilih desain dan tata letak.
4. Mengetahui apa saja pengendalian produksi yang digunakan manajer.
5. Mengetahui metode yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi produk.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Sumber Daya


a. Pengertian Proses Produksi
Sebuah perusahaan ketika menghasilkan produk atau jasa, membutuhkan
proses produksi (juga disebut proses konversi), atau serangkaian tugas di mana
sumber daya digunakan untuk menghasilkan produk atau layanan. Sebuah proses
mengidentifikasi campuran sumber daya yang dialokasikan untuk produksi,
penugasan tugas, dan urutan tugas. Banyak proses produksi yang mungkin dapat
mencapai produksi produk tertentu. Dengan demikian, manajemen produksi yang
efektif (atau manajemen operasi) bertujuan untuk mengembangkan proses produksi
yang efisien (berbiaya relatif rendah) dan berkualitas tinggi untuk menghasilkan
produk dan layanan tertentu. Secara khusus, manajemen produksi dapat mencapai
efisiensi dengan menentukan jumlah bahan yang tepat untuk digunakan, campuran
sumber daya yang tepat untuk digunakan, penugasan tugas yang tepat, dan urutan
tugas yang tepat.
b. Sumber Daya
Sumber daya yang digunakan perusahaan untuk melakukan proses produksi :
 Sumber Daya Manusia
Perusahaan harus mengidentifikasi jenis karyawan yang dibutuhkan untuk
produksi. Tenaga kerja terampil diperlukan untuk beberapa bentuk produksi, tetapi
tenaga kerja tidak terampil dapat digunakan untuk bentuk lain. Beberapa bentuk
produksi bersifat padat karya karena membutuhkan lebih banyak tenaga kerja
daripada bahan.
 Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses produksi biasanya diubah oleh sumber daya
manusia perusahaan menjadi produk akhir.
 Sumber Daya Lainnya
Sebuah bangunan diperlukan untuk sebagian besar bentuk produksi. Produsen
menggunakan pabrik dan kantor. Perusahaan jasa menggunakan kantor. Situs
mungkin dimiliki atau disewa oleh perusahaan.
 Menggabungkan Sumber Daya untuk Produksi

4
Manajer menggabungkan berbagai sumber daya dengan penggunaan stasiun kerja
dan jalur perakitan. Stasiun kerja adalah area di mana satu atau lebih karyawan diberi
tugas tertentu. Sebuah stasiun kerja mungkin memerlukan mesin dan peralatan serta
karyawan. Jalur perakitan terdiri dari urutan stasiun kerja di mana setiap stasiun kerja
dirancang untuk mencakup fase tertentu dari proses produksi.

2.2 Memilih Lokasi


Lokasi dapat secara signifikan mempengaruhi biaya produksi dan oleh karena
itu kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain.
a. Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi
 Biaya Ruang Tempat Kerja yakni biaya untuk membeli atau menyewa ruang
kerja (seperti gedung atau kantor) dapat sangat bervariasi antar lokasi.
 Biaya Tenaga Kerja yakni biaya perekrutan karyawan sangat bervariasi antar
lokasi. Gaji di dalam kota cenderung lebih tinggi daripada gaji di luar kota untuk
pekerjaan tertentu.
 Insentif pajak. Beberapa pemerintah daerah mungkin bersedia memberikan
kredit pajak untuk menarik perusahaan ke daerah mereka. Pemerintah
menawarkan insentif ini untuk meningkatkan tingkat pekerjaan dan memperbaiki
kondisi ekonomi di daerah tersebut.
 Sumber Permintaan Jika sebuah perusahaan berencana untuk menjual
produknya di lokasi tertentu, ia dapat mendirikan pabriknya di sana. Biaya
transportasi dan servis produk dapat diminimalkan dengan memproduksi di lokasi
yang dekat dengan sumber permintaan.
 Akses Transportasi Ketika perusahaan menjual produk di seluruh negara,
mereka dapat memilih lokasi yang dekat dengan sumber transportasi utama
mereka.
 Pasokan Tenaga Kerja Perusahaan yang berencana mempekerjakan pekerja
khusus harus mampu menarik tenaga kerja yang dibutuhkan. Mereka dapat
memilih lokasi di mana terdapat banyak pekerja dengan spesialisasi tertentu. .
b. Mengevaluasi Kemungkinan Situs
Ketika sebuah perusahaan mengevaluasi berbagai situs, itu harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan setiap situs.
Pemilihan lokasi di dalam kota juga penting. Ketika perusahaan telah
mengidentifikasi semua faktor yang harus dipertimbangkan, perusahaan dapat
5
menetapkan bobot untuk setiap faktor yang mencerminkan pentingnya faktor tersebut.
Setelah perusahaan menentukan bobot yang diberikan untuk setiap faktor, ia
mengevaluasi setiap kemungkinan lokasi pada semua faktor yang relevan untuk
menentukan peringkat tertimbang untuk setiap faktor. Kemudian, peringkat
digabungkan untuk menentukan peringkat keseluruhan untuk setiap situs yang
memungkinkan.

2.3 Memilih Desain dan Tata Letak


Desain menunjukkan ukuran dan struktur dari pabrik atau kantor. Tata letak
adalah susunan mesin dan peralatan dalam pabrik atau kantor. Keputusan desain dan
tata letak secara langsung mempengaruhi biaya operasional karena menentukan biaya
sewa, mesin, dan peralatan.
a. Faktor yang Memengaruhi Desain dan Tata Letak
 Karakteristik Situs yakni Keputusan desain dan tata letak tergantung pada beberapa
karakteristik situs yang dipilih.
 Proses Produksi Jika operasi jalur perakitan akan digunakan, semua tugas yang
termasuk dalam operasi ini harus berada di area umum yang sama. Sebuah tata letak
produk memiliki posisi tugas dalam urutan mereka ditugaskan.
 Lini Produk Sebagian besar perusahaan memproduksi lebih dari satu produk atau
jasa di lokasi mereka. Perusahaan dengan lini produk yang sempit fokus pada
produksi satu atau beberapa produk, yang memungkinkan mereka untuk
berspesialisasi. Perusahaan dengan lini produk yang luas menawarkan berbagai
produk.
 Kapasitas Produksi yang Diinginkan Ketika merencanakan desain dan tata letak,
kapasitas produksi yang diinginkan perusahaan (tingkat produksi maksimum yang
mungkin) harus dipertimbangkan. Akses Transportasi Ketika perusahaan menjual
produk di seluruh negara, mereka dapat memilih lokasi yang dekat dengan sumber
transportasi utama mereka.

2.4 Pengendalian Produksi


Setelah pabrik dan desain dipilih, perusahaan dapat melakukan pengendalian
produksi, yang meliputi hal-hal berikut::
a. Pembelian Bahan
Manajer melakukan tugas-tugas berikut saat membeli persediaan antara lain,
6
 Memilih Pemasok Bahan dengan mempertimbangkan karakteristik seperti
harga, kecepatan, kualitas, pelayanan, dan ketersediaan kredit. Pertimbangan lain
dalam memilih pemasok mungkin kemampuannya untuk berinteraksi dengan
sistem pemesanan berbasis Internet.
 Mendapatkan Diskon Volume Perusahaan yang membeli bahan dalam jumlah
besar dari pemasok dapat memperoleh harga diskon untuk persediaan sambil
mempertahankan kualitas.
 Mendelegasikan Produksi ke Pemasok Produsen biasanya menggunakan
outsourcing; yaitu, mereka membeli suku cadang dari pemasok daripada
memproduksi suku cadang. Outsourcing dapat mengurangi biaya perusahaan jika
pemasok dapat memproduksi suku cadang dengan biaya lebih rendah daripada
perusahaan itu sendiri. Strategi pendelegasian beberapa tugas produksi kepada
pemasok disebut sebagai deintegrasi. Proses produksi di dalam pabrik tidak lagi
terintegrasi, karena sebagian produksi diselesaikan oleh pemasok sebelum
pasokan atau komponen dikirim ke pabrik.
 Pembayaran Elektronik untuk Persediaan Perusahaan semakin membayar
persediaan mereka secara elektronik daripada membayar dengan cek. Hal ini
memungkinkan untuk sistem produksi yang lebih efisien.
b. Inventory Control
Inventory control adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang
meminimalkan biaya. Hal ini membutuhkan pengelolaan persediaan bahan,
persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi, seperti yang dijelaskan
selanjutnya.
 Kontrol Persediaan Bahan Ketika perusahaan membawa persediaan bahan yang
berlebihan, mereka mungkin perlu meminjam lebih banyak dana untuk
membiayai persediaan ini. Hal ini meningkatkan biaya penyimpanan, atau biaya
pemeliharaan (pembawaan) persediaan. Metode populer untuk mengurangi biaya
penyimpanan adalah sistem just-in-time (JIT) yang dibuat oleh perusahaan
Jepang. Sistem ini mencoba mengurangi persediaan bahan seminimal mungkin
dengan sering memesan bahan dalam jumlah kecil.
 Materials requirements planning (MRP) adalah proses untuk memastikan
bahwa material tersedia saat dibutuhkan. Biasanya membutuhkan penggunaan
komputer, MRP membantu manajer menentukan jumlah bahan tertentu yang
harus dibeli pada waktu tertentu.
7
 Kontrol Persediaan Barang Dalam Proses Perusahaan juga harus mengelola
persediaan barang dalam proses mereka, yang merupakan persediaan produk yang
sebagian sudah selesai. Perusahaan berusaha untuk menghindari kekurangan
semua jenis persediaan.
 Pengendalian Persediaan Barang Jadi Karena permintaan untuk produk
perusahaan berubah dari waktu ke waktu, manajer perlu memantau perbedaan
penawaran-permintaan yang diantisipasi.
 Dampak Teknologi pada Kontrol Inventaris Perusahaan dapat menggunakan
Internet untuk meningkatkan pengendalian persediaan mereka.
c. Perutean
Perutean adalah urutan (atau rute) tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan
produksi suatu produk. Bahan baku biasanya dikirim ke berbagai stasiun kerja agar
dapat digunakan sesuai spesifikasi dalam proses produksi. Bagian tertentu dari proses
produksi diselesaikan di setiap stasiun kerja. Proses perutean dievaluasi secara berkala
untuk menentukan apakah dapat ditingkatkan untuk memungkinkan proses produksi
yang lebih cepat atau lebih murah.
d. Penjadwalan
Penjadwalan adalah tindakan pengaturan periode waktu untuk setiap tugas
dalam proses produksi. Sebuah jadwal produksi adalah rencana untuk waktu dan
volume tugas produksi. Penjadwalan berguna karena menetapkan jumlah produksi
yang diharapkan yang harus dicapai di setiap stasiun kerja selama hari atau minggu
tertentu.
 Dampak Teknologi pada Penjadwalan Produksi Banyak perusahaan telah
menggunakan teknologi untuk meningkatkan penjadwalan produksi mereka.
Penjadwalan produksi juga ditingkatkan dengan penggunaan sistem berbasis
komputer yang disebut sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP).
Paket perangkat lunak yang kompleks ini dapat menghubungkan sistem komputer
dari departemen yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengotomatisasi
akuntansi, produksi, pengambilan pesanan, dan proses dasar bisnis lainnya.
 Penjadwalan Untuk Proyek Khusus. Hal ini sangat penting untuk proyek
jangka panjang khusus yang harus diselesaikan dengan tenggat waktu tertentu.
Salah satu metode penjadwalan tugas untuk proyek khusus adalah dengan
menggunakan bagan Gantt (dinamai menurut penciptanya, Henry Gantt), yang
menggambarkan waktu yang diharapkan untuk setiap tugas dalam proses
8
produksi. Metode lain penjadwalan tugas untuk proyek khusus adalah evaluasi
program dan teknik tinjauan (PERT), yang menjadwalkan tugas dengan cara yang
akan meminimalkan penundaan dalam proses produksi. PERT melibatkan
langkah-langkah berikut:
1. Berbagai tugas yang terlibat dalam proses produksi diidentifikasi.
2. Tugas-tugas diatur dalam urutan di mana mereka harus dilakukan; urutan ini
dapat direpresentasikan pada bagan dengan panah yang menggambarkan
jalur atau urutan proses produksi.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan diperkirakan.
e. Kontrol Kualitas
Kualitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana produk atau layanan
memenuhi persyaratan atau harapan pelanggan. Kualitas berhubungan dengan
kepuasan pelanggan, yang dapat berdampak pada penjualan di masa depan dan oleh
karena itu pada kinerja masa depan perusahaan. Kontrol kualitas adalah proses
menentukan apakah kualitas suatu produk atau layanan memenuhi tingkat kualitas
yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan (jika ada) yang perlu dilakukan
dalam proses produksi. Kualitas dapat diukur dengan menilai berbagai karakteristik
(seperti berapa lama produk bertahan) yang meningkatkan kepuasan pelanggan.
Tindakan memantau dan meningkatkan kualitas produk dan jasa yang
dihasilkan biasa disebut dengan Total Quality Management (TQM), yang
dikembangkan oleh W. Edwards Deming. Di antara pedoman utama TQM untuk
meningkatkan kualitas adalah sebagai berikut:
1. memberi manajer dan karyawan lain pendidikan dan pelatihan yang mereka
butuhkan untuk unggul dalam pekerjaan mereka,
2. mendorong karyawan untuk mengambil tanggung jawab dan memberikan
kepemimpinan, dan
3. mendorong semua karyawan untuk mencari cara untuk meningkatkan proses
produksi.
Teknik menilai kualitas :
 Kontrol oleh teknologi
 Kontrol oleh karyawan
 Kontrol dengan pengambilan sampel
 Kontrol dengan memantau pengaduan
 Memperbaiki kekurangan
9
 Pemenang penghargaan kualitas nasional Malcom Baldrige

2.5 Metode Untuk Meningkatkan Efisiensi Produk


Efisiensi produksi penting bagi perusahaan jasa dan juga perusahaan
manufaktur. Banyak perusahaan yang menetapkan tujuan efisiensi produksi
menggunakan benchmarking, yang merupakan metode untuk mengevaluasi kinerja
dengan membandingkan beberapa tingkat (benchmark) yang ditentukan biasanya,
tingkat yang dicapai oleh perusahaan lain. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi
produksi melalui metode berikut:
a. Teknologi
Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan mengadopsi
teknologi baru. Mesin baru yang menggabungkan teknologi yang ditingkatkan dapat
melakukan tugas lebih cepat. Untuk memanfaatkan potensi keuntungan dari
otomatisasi secara efektif, pedoman berikut harus dipertimbangkan:
1. Rencana. Otomatisasi biasanya tidak hanya mempercepat pekerjaan; sebaliknya,
mungkin memerlukan penghapusan beberapa langkah produksi. Perencanaan
diperlukan untuk memutuskan jenis otomatisasi apa yang paling sesuai (komputer
versus mesin lainnya).
2. Gunakan Otomatisasi Dimana Manfaatnya Terbesar. Mungkin tidak efisien untuk
mengalokasikan otomatisasi secara merata di antara semua bagian dari proses
produksi. Beberapa pekerja tidak akan dapat menggunakan komputer untuk jenis
pekerjaan mereka.
3. Kereta. Untuk memastikan bahwa otomatisasi yang diterapkan digunakan secara
efektif, setiap pekerja yang menggunakan komputer atau mesin baru harus dilatih.
4. Evaluasi Biaya dan Manfaat dari Waktu ke Waktu. Dengan menilai biaya dan
manfaat otomatisasi, perusahaan dapat memutuskan apakah akan menerapkan
otomatisasi tambahan atau merevisi otomatisasi yang ada.
b. Skala Ekonomi
Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala ekonomi,
yang mencerminkan biaya rata-rata yang lebih rendah yang dikeluarkan dari produksi
volume yang lebih besar. Untuk mengetahui bagaimana skala ekonomi dapat terjadi,
pertimbangkan bahwa dua jenis biaya yang terlibat dalam produksi suatu produk yaitu
dengan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah operasional yang tidak

10
berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Biaya variable adalah
operasional yang berubah secara langsung dengan jumlah produk yang dihasilkan.
c. Restrukturisasi
Restrukturisasi melibatkan revisi proses produksi dalam upaya untuk
meningkatkan efisiensi. Ketika restrukturisasi mengurangi biaya produksi produk atau
jasa, hal itu dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan oleh karena itu
meningkatkan nilai perusahaan. Banyak perusahaan juga terlibat dalam rekayasa
ulang, yang merupakan desain ulang struktur organisasi dan operasi perusahaan.
Rekayasa ulang dapat mengakibatkan beberapa revisi kecil. Perampingan Ketika
perusahaan melakukan restrukturisasi, mereka juga biasanya terlibat dalam
perampingan; yaitu, mereka mengurangi jumlah karyawan. Perusahaan
mengidentifikasi berbagai posisi pekerjaan yang dapat dihilangkan tanpa
mempengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan. Beberapa perampingan
terjadi sebagai akibat dari teknologi karena proses produksi otomatis menggantikan
sumber daya manusia (seperti yang dijelaskan sebelumnya). Namun, banyak
perusahaan berhemat bahkan ketika mereka tidak memiliki rencana untuk lebih
mengotomatisasi proses produksi mereka.
d. Integrasi Tugas Produksi
Jika ada tugas produksi yang rusak, seluruh jadwal produksi akan terpengaruh.
Selanjutnya, perusahaan tidak dapat mengirimkan produk mereka ke toko atau ke
pelanggan sampai semua tugas produksi selesai. Oleh karena itu, perusahaan
memantau apa yang disebut rantai pasokan, atau proses dari awal proses produksi
hingga produk mencapai konsumen. Perusahaan yang memproduksi produk
mengidentifikasi lokasi produksi, mempekerjakan karyawan, mendirikan stasiun
kerja, dan menentukan desain dan tata letak yang akan memastikan produksi yang
efisien. Ketika tugas-tugas produksi terintegrasi, kerusakan pada satu bagian proses
dapat menyebabkan seluruh proses produksi menjadi lambat. Bahkan perusahaan jasa
menggunakan proses produksi yang terintegrasi dan oleh karena itu mengharuskan
tugas yang dijelaskan dalam bab ini diselesaikan dalam urutan tertentu.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini dapat dipahami lebih lanjut mengenai pengertian
proses produksi dan contoh sumber dayanya, cara memilih lokasi yang tepat, cara
memilih desain dan tata letak, apa saja pengendalian produksi yang digunakan
manajer dan metode yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi produk.
3.2 Saran
Melalui makalah yang berkaitan dengan Meningkatkan Produktivitas dan
Kualitas ini, kami berharap pihak yang membacanya mampu memahami dan mengerti
materi tersebut dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak
kekurangan dan berharap untuk mendapatkan kritik dan saran yang membangun.

12
Daftar Pustaka
Madura, Jeff . (2007). Introduction to Business. United States: Thomson South Western

13
Daftar Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa tujuan dari manajemen produksi yang efektif?
Jawaban : Manajemen produksi yang efektif bertujuan untuk mengembangkan proses
produksi yang efisien (biaya yang relative murah) dan memiliki kualitas yang tinggi
untuk menghasilkan produk dan layanan tertentu.
2. Bagaimana cara manajemen produksi dapat mencapai efesiensi?
Jawaban : Manajemen produksi dapat mencapai efesiensi dengan cara menentukan
jumlah bahan yang tepat untuk digunakan, campuran jumlah bahan yang tepat untuk
digunakan, penugasan tugas yang tepat, dan urutan tugas yang tepat.
3. Sumber daya utama apa saja yang digunakan untuk proses produksi?
Jawaban : Sumber daya manusia (karyawan), material (bahan), dan sumber daya lainnya
(seperti bangunan, mesin, dan peralatan).
4. Apa saja contoh dari proses produksi yang khas?
Jawaban :
 Karyawan perusahaan percetakan membuat mesin untuk pengaturan huruf,
pencetakan, dan penjilidan untuk memproduksi buku.
 Karyawan pusat nutrisi umum menggunakan pabriknya yang berukuran empat
lapangan speak bola untuk memproduksi lebih dari 150.000 botol vitamin per hari.
5. Mengapa memilih lokasi merupakan keputusan penting dalam manajemen produksi?
Jawaban : Karena pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor secara signifikan dapat
mempengaruhi biaya biaya produksi dan oleh karena itu kemampuan suatu perusahaan
untuk bersaing dengan perusahaan lainnya terutama berlaku untuk perusahaan industry
seperti Bethlehem Steel dan Daimler Chrysler, yang membutuhkan investasi besar di
pabrik dan perusahaan.
6. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi untuk menentukan lokasi yang optimal
dan juga yang paling relevan?
Jawaban :
 Biaya ruang tempat kerja
 Biaya tenaga kerja
 Insentif pajak
 Sumber perminatan
 Akses transportasi
 Dan pasokan tenaga kerja
7. Mengapa pada saat ini banyak perusahaan yang menggunakan manufaktur fleksibel?
Jawaban : Karena dengan menggunakan manufaktur fleksibel memungkinkan
perusahaan untuk merestrukturisasi tata letaknya sesuai dengan kebutuhan ketika
mengubah produknya untuk mengakomodasi permintaan pelanggan. Banyak pabrik

14
mobil yang menggunakan manufaktur fleksibel sehingga mereka dapat memproduksi
mobil atau truk apapun yang dibutuhkan.
8. Tugas-tugas apa saja yang manajer lakukan pada saat pembelian persediaan atau bahan?
Jawaban :
 Yang pertama manajer harus memilih pemasok.
 Kedua, manajer harus berusaha untuk mendapatkan diskon volume.
 Dan yang ketiga, manajer menentukan apakah akan mendelegasikan beberapa tugas
produksi kepada pemasok.
9. Sebutkan pendekatan-pendekatan yang khas untuk mengevaluasi pemasok dalam
memilih pemasok bahan!
Jawaban : Pertama-tama mendapatkan harga dari masing-masing pemasok. Selanjutnya,
sampel diperoleh dari masing-masing pemasok dan diperiksa kualitasnya. Kemudian,
pemasok ini diminta untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang kecepatan
pengiriman dan jaminan layanan mereka jika terjadi masalah pengiriman. Perusahaan
kemudian dapat mencoba pemasok tunggal dan mengevaluasi kendalanya dari waktu ke
waktu.
10. Apa yang dimaksud perutean dalam pengendalian produksi dan berikan contohnya?
Jawaban : Perutean adalah urutan (atau rute) tugas yang diperlukan untuk menyalesaikan
produksi suatu produk, bahan biasanya dikirim ke berbagai stasiun kerja agar dapat
digunakan sesuai spesifikasi dalam proses produksi. Misalnya, produksi sepeda mungkin
memerlukan :
 Penggunaan bahan untuk memproduksi kerangka sepeda di suatu stasiun kerja.
 Perakitan roda di stasiun kerja kerja kedua.
 Pengemasan bingkai dan roda yang telah dirakit di stasiun kerja kerja kedua dan
stasiun kerja ketiga.
11. Metode apa saya yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produk?
Jawaban :
 Teknologi
 Skala ekonomi
 Restrukturisasi
12. Jelaskan mengenai manajer puncak yang menetapkan terget efisiensi produksi!
Jawaban : Target efisiensi produksi disebut sebagai target peregangan karena mereka
diregangkan di luar biasa. Target peregangan dapat ditetapkan sebagai respons terhadap
penurunan pangsa pasar atau kinerja perusahaan. Contohnya, perusahaan 3M membuat
target peregangan bahwa 30 persen dari penjualannya harus berasal dari penjualan
produk yang dibuat dalam empat tahun terakhir. Target ini dimaksudkan untuk
mendorong lebih banyak pengembangan produk baru agar 3M tidak mengandalkan
inovasi-inovasinya dari beberapa tahun lalu.
15
13. Apa yang harus dipertimbangkan untuk memanfaatkan potensi keuntungan dari
otomatisasi secara efektif?
Jawaban :
 Rencana.
 Gunakan otomatisasi dimana manfaatnya besar
 Kereta
 Evaluasi biaya dan manfaat dari waktu ke waktu
14. Mengapa penjadwalan penting dalam melakukan sebuah proses produksi?
Jawaban : Karena untuk menetapkan jumlah produksi yang diharapkan harus dicapai di
perusahaan selama hari atau minggu tertentu. Oleh karena itu, setiap karyawan
memahami apa yang diharapkan. Selanjutnya, penjadwalan memungkinkan manajer
untuk memperkirakan berapa banyak yang akan diproduksi pada akhir hari, minggu, atau
bulan. Jika sebuah perusahaan tidak memenuhi jadwal produksinya, ia tidak akan dapat
mengakomodasi pesanan pelanggan secara tepat waktu dan akan kehilangan beberapa
pelanggannya.
15. Dalam penjadwalan tugas untuk proyek khusus biasanya perusahaan menggunakan
metode PERT. Bagaimanakah langkah-langkah metode PERT?
 Berbagai tugas yang terlibat dalam proses produksi diidentifikasi
 Tugas-tugas diatur dalam urutan dimana mereka harus dilakukan, urutan ini dapat
direpresentasikan pada bagan dengan panah yang menggambarkan jalur atau urutan
proses produksi
 Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan diperkirakan
16. Salah satu tujuan efisiensi produksi yaitu menggunakan metode benchmarking, jelaskan
maksud metode itu!
Jawaban : Metode benchmarking merupakan metode untuk mengevaluasi kinerja dengan
membandingkan beberapa tingkat yang ditentukan, biasanya tingkat yang dicapai oleh
perusahaan lain. Contohnya, sebuah perusahaan dapat menetapkan tujuan untuk
memproduksi topi baseball dengan biaya $3 per topi, yang merupakan biaya rata-rata
yang dikeluarkan oleh produsen topi baseball yang paling sukses.
17. Jelaskan bagaimana skala ekonomi dalam produksi dapat terjadi?
Jawaban : Untuk mengetahui bagaimana skala ekonomi dapat terjadi maka harus
mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variable. Yang mana biaya tetap adalah biaya
operasional yang tidak bebrubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Sedangkan biaya varibel adalah biaya operasional yang berubah secara langsung dengan
jumlah produk yang dihasilkan.
18. Mengapa suatu perusahaan melakukan perampingan dalam proses rekonstruksi?
Jawaban : Perampingan terjadi sebagai akibat dari teknologi karena proses produksi
otomatis menggantikan sumber daya manusia. Tidak hanya itu juga, banyak perusahaan

16
berhemat bahkan ketika tidak memiliki rencana untuk lebih mengotomatisasi proses
produksi mereka.
19. Apa saja pedoman pengukuran utama dalam meningkatkan kualitas produk menurut
Total Quality Management?
Jawaban :
 Memberi manajer dan karyawan lain pendidikan dan pelatihan yang mereka
butuhkan untuk unggul dalam pekerjaan mereka
 Mendorong karyawan untuk mengambil tanggung jawab dan memberikan
kepemimpinan
 Mendorong semua karyawan untuk mencari cara untuk mencari cara meningkatkan
proses produksi
20. Apa itu control kualitas dan bagaimana pengukurannya?
Jawaban : Kontrol kualitas adalah proses menentukan apakah kualitas suatu produk atau
layanan memenuhi tingkat kualitas yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan yang
perlu dilakukan dalam proses produksi. Kualitas dapat diukur dengan menilai berbagai
karakteristik, seperti berapa lama produk bertahan yang meningkatkan kepuasan
pelanggan.

17

Anda mungkin juga menyukai