Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tata letak atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.
Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas
penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material,
penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel
pekerja, dan sebagainya. Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada
dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut
elemen-elemen biaya seperti biaya konstruksi dan instalasi untuk bangunan mesin,
biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perbaikan, keamanan, biaya
penyimpanan produk setengah jadi dan biaya-biaya lainnya. Pengaturan tata letak
pabrik yang optimal akan dapat memberikan kemudahan didalam proses supervisi
serta menghadapi rencana perluasan pabrik tata kelak dikemudian hari. Sedangkan
menurut pengertian lain, tata letak pabrik suatu susunan fasilitas fisik
(perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lainnya). Untuk mengetahui metode
desain layout perlu mengetahui elemen-elemen dasar yang perlu diperhatikan
dalam desain pabrik (plant design) yang ruang lingkupnya lebih luas, yakni
meliputi perencanaan financial, penentuan lokasi dan seluruh desain yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisik perusahaan. Adapun elemen-elemen
dasar desain pabrik adalah kekuatan pemilik modal, desain produk, perencanaan
volume penjualan, pemilihan proses produksi, analisis membuat atau membeli,
ukuran pabrik, harga jual produk, lokasi pabrik, tata letak pabrik, pemilihan tipe
bangunan pabrik, keanekaragaman atau diversifikasi jenis produk serta
pengembangan organisasi (Suminar et al, 2020).
Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai menganalisis, membentuk
konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa.
Terdapat beberapa perencanaan untuk kebutuhan sumber daya seperti Sumber Daya
Manusia (SDM), kebutuhan ruang, dan Stasiun Kerja Mandiri (SKM). Kegiatan
perancangan fasilitas berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu
lingkungan. Dengan perencanaan sumber daya pabrik yang baik, maka tujuan
perusahaan untuk membuat operasi ataupun sistem produksi dalam suatu pabrik
akan lebih efektif dan efisien serta pendayagunaan sumber daya pabrik yang efektif
dan efisien merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tercapainya optimalisasi
kualitas perusahaan (Septyawan, 2020).
Sumber daya manusia merupakan kebutuhan utama untuk mengembangkan
suatu perusahaan, kerena perusahaan membutuhkan sumber daya manusia untuk
memenuhi syarat, salah satunya dengan meningkatkan kualitas kinerja karyawan,
agar lebih mampu dan terampil dalam bekerja Pengembangan sumber daya manusia
bertujuan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para
karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal Stasiun kerja
(work station) adalah area, tempat atau lokasi dimana aktivitas produksi akan
diselenggarakan untuk mengubah bahan baku menjadi sebuah produk yang
memiliki nilai tambah. Stasiun kerja yang dirancang secara benar akan mampu
memberikan keselamatan dan kenyamanan kerja bagi operator yang selanjutnya
akan berpengaruh secara signifikan dalam menentukan kinerjanya. Perancangan
stasiun kerja dilakukan menyesuaikan kebutuhan elemen kerja untuk setiap stasiun
kerja. Pada praktikum Modul II ini bertujuan untuk melakukan perencanaan tata
letak fasilitas pabrik dengan salah satu pertimbangan adalah dengan perencanaan
kapasitas sumber daya manusia, perencanaan kebutuhan ruang, dan perencanaan
kebutuhan stasiun kerja mandiri (Septyawan, 2020).

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang, dapat disimpulkan identifikasi
masalah pada praktikum modul II ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi perencanaan sumber daya manusia untuk tata letak
fasilitas pabrik.
2. Mengidentifikasi cara untuk menentukan perencanaan kebutuhan ruang.
3. Mengidentifikasi cara untuk menentukan perencanaan stasiun kerja
mandiri.
4. Mengidentifikasi cara untuk menentukan perencanaan kebutuhan luas
departemen.

5. Mengidentifikasi cara menetukan job decription.

6. Mengidentifikasi cara untuk menentukan struktur organisasi

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara untuk menentukan perencanaan kebutuhan sumber daya
manusia?
2. Bagaimana cara menentukan kebutuhan ruang untuk aktifitas non
produksi?
3. Bagaimana cara untuk menentukan kebutuhan stasiun kerja mandiri?
4. Bagaimana cara menentukan menggambar 2D dan 3D untuk stasiun kerja
mandiri?
5. Bagaimana cara untuk menentukan luas departemen?

6. Bagaimana cara untuk menentukan struktur organisasi?

1.4 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui cara menentukan perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia.
2. Mampu mengetahui menentukan kebutuhan ruang untuk aktifitas non
produksi.
3. Mampu mengetahui cara untuk menentukan kebutuhan stasiun kerja
mandiri.
4. Mampu mengetahui cara menggambar 2D dan 3D untuk stasiun kerja
mandiri.
5. Mampu mengetahui cara untuk mementukan luas departemen.

6. Mampu mengetahui cara untuk menentukan struktur organisasi.


1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada laporan praktikum moodul II ini adalah
sebagai berikut:
1. Data yang akan diolah pada praktikum ini adalah data given pada modul
I.
2. Pada praktikum ini perencanaan kebutuhan tata letak fasilitas berfokus
pada bagian sumber daya manusia.
3. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk perencanaan sumber daya
manusia, kebutuhan ruang, dan perencanaan stasiun kerja mandi.
4. Membuat gambar 2D dan 3D stasiun kerja mandiri.
5. Membuat rancangan stasiun kerja mandiri dan departemen.

6. Menentukan struktur organisasi.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan berisikan uraian-uraian yang akan dibahas pada
masing-masing bab pada laporan praktikum ini. Adapun sistematika penulisan pada
laporan praktikum ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelakan mengenai latar belakang,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan praktikum,
batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan rumusan masalah yang dapat
membantu proses pemecahan masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian,
waktu dan tempat penelitian, data dan sumber data, ternik
pengolahan data, serta bagan alir praktikum.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


Pada bab ini berisikan tentang pengumpulan data pada objek
penelitian serta dilakukannya pengolahan data dengan
metode yang akan digunakan untuk pemecahan masalah.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari praktikum
yang telah dilakukan serta saran untuk praktikum yang akan
dilakukan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai