Anda di halaman 1dari 3

Materi 1 : Proses 

Desain
March 8, 2013

Senin, 11 Maret 2013

METODOLOGI DESAIN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata Metodologi memiliki definisi :

Cara – Sistematika – Pendekatan

Metodologi sebagai kumpulan metode / perangkat ilmiah dipergunakan pada proses


perancangan/desain. Hasil akhir berupa proposal metode perancangan yang tepat untuk
memecahkan suatu problem desain. Studi dan penelitian awal terhadap bidang keilmuan
desain melalui konsep proses, dan aplikasi pendekatan yang metodologis / ilmiah.

Metodologi desain dilakukan sebagai salah satu cara untuk memahami konsep dasar desain
dan dilakukan :

1. Untuk memahami karakteristik dasar dari proses desain;


2. Untuk memahami unsur-unsur desain;
3. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses desain dan hasil.

I.  PROSES DESAIN

Desain merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan
menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
elemen yang digunakan diantaranya menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya
lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.

DESAIN Adalah PROSES. Mendesain merupakan kegiatan manusia untuk meningkatkan


kehidupan manusia dan membuat hidup manusia lebih baik

Pada sebuah proses desain :

1. Seseorang mampu menjelaskan definisi desain, menguraikan dengan baik definisi,


karakteristik desain, jenis desain  yang berkualitas.
2. Seseorang mampu memahami apa yang akan diuraikan dalam sebuah konsep
desain.
3. Seseorang akan mampu merangkum dan mencari solusi kreatif dengan membuat
suatu desain  tertentu.
4. Seseorang akan mampu memilah-milah penyebab sesuatu fenomena atau
masalah, membanding-bandingkan karya, dan menggolongkan karya pada jenis dan
kategori tertentu.
5. Seseorang mampu memberikan solusi untuk membuat suatu desain berdasarkan
pengamatan wawasannya.
6. Seseorang mampu menilai alternatif solusi kreatif yg sesuai untuk dijalankan
berdasarkan pesan komunikasi, manfaat atau nilai ekonomis.

Dalam melakukan sebuah proses desain ada satu hal yang harus dilakukan berkaitan dengan
aktivitas PROSES (Lihat arti kata proses pada paragraf sebelumnya).

Dalam melakukan sebuah proses desain ada dua pertanyaan yang mendasar yang saling
berkaitan tentang desain. Pertanyaan ini menjadi landasan seorang perancang untuk dapat
memahami makna dan tahapan yang akan dilakukan dalam sebuah proses desain.
1. Apa karakteristik penting dari desain?

Pertanyaan ini untuk memahami perbedaan ketika suatu kegiatan perancangan (proses desain)
dilakukan atau sedang tidak dilakukan.

2. Proses apa yang digunakan oleh desainer?

Untuk menjawab pertanyaan ini, bisa dikembangan beberapa pertanyaan lain dengan
menekankan pada berbagai aspek proses desain. Misalnya,

a)      Apakah satu proses desain bisa lebih baik daripada yang lain, atau menjadi cara yang
‘benar’ dan ‘salah’ dalam mendesain?

b)      Mengapa beberapa proses desain bisa cocok atau tepat dilakukan untuk seseorang dan
berbeda dengan orang lainnya ?

c)      Apakah proses yang berbeda menyebabkan kualitas dan yang berbeda ?

Langkah dasar dalam proses desain:


1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi
pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan
kebutuhan informasi sistem
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran
sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-
kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan
kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability,
cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy.
Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung:
kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-
fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan
hal ini diperlukan proses iteratif sebagai berikut
         Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s
goal)
         Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
         Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi
yang diperlukan.
         Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi
output yang diperlukan.
         Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama
pemrosesan input menjadi output.
         Ulangi langkah tersebut terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
         Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan
sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
         Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost
pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
         Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang
menentukan kualitas umum pemrosesan data.
         Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah
proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam
penyusunan proposal ini adalah:
         Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif
khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
         Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
         Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat
sistem.
         Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh
terhadap desain sistem akhir.

Anda mungkin juga menyukai