Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MAKALAH ANALISIS PEKERJAAN

NAMA : HANDRIAN WIJAYA TURNIP


NIM : B.111.19.0296
KELAS : C/SI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ANALISIS PEKERJAAN"
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sumber daya manusia. Kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dian Triyani, SE. MM. sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
kami sehingga terwujudnya makalah ini.
2. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut
membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Semarang, 6 April 2020

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……..……………………...…...........………...………..………1
DAFTAR ISI..............……...…………………………………………..……….............2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
………..…...3

1.1 Latar Belakang…………………...……….....….…………...……………..3


1.2 Rumusan Masalah……………….................………….…………...............3
1.3 Tujuan Penulisan……………………………….........….………………….3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….
…….....................4
2.1 Pengertian Analisis Pekerjaan.........................................………………....4
2.2 Tujuan Analisis Pekerjaan.....................................................……………..5
2.3 Aspek-aspek Analisis Pekerjaan……………….........…………………….6
2.4 Teknik Analisis Pekerjaan...........………………………………………….6
2.5 Langkah-langkah Analisis Pekerjaan………………....…………………..7
2.6 Penggunaan Informasi Analisis Pekerjaan.................................................8
2.7 Jenis Analisis Pekerjaan.............................................................................10
BAB III PENUTUP…………………………………………………...…………........12
Kesimpulan…………......…………………………………….……………….12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...……………….13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setelah kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia dipikirkan dan


direncanakan, maka langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan klasifikasi
pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah usaha yang sistematik dalam mengumpulkan,
menilai dan mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu
organisasi.
Analisis pekerjaan ini akan menghasilkan suatu daftar uraian pekerjaan
pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup
standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan pengalaman minimal yang diperlukan
bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dari kedudukannya
secara memuaskan. Kegiatan analisis pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi
suatu organisasi. Karena berbagai tindakan dalam pengelolaan sumber daya manusia
tergantung pada informasi tentang analisis pekerjaan yang telah dilakukan.
Maka dalam makalah ini akan membahas tentang “analisis pekerjaan” sebagai
kajian untuk mengetahui apa yang dituntut oleh pekerjaan dan tipe orang seperti apa
yang harus mengerjakannya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa itu analisis pekerjaan ?
2. Apa tujuan dari analisis pekerjaan ?
3. Apa-apa saja aspek-aspek analisis pekerjaan ?
4. Apa teknik analisis pekerjaan ?
5. Bagaimana langkah-langkah analisis pekerjaan ?
6. Bagaimana penggunaan informasi analisis pekerjaan ?
7. Apa-apa saja jenis analisis pekerjaan ?

1.3. Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengertian analisis pekerjaan.
2. Tujuan analisis pekerjaan.
3. Aspek-aspek analisis pekerjaan.
4. Teknik analisis pekerjaan.
5. Langkah-langkah analisis pekerjaan.
6. Bagaimana penggunaan informasi analisis pekerjaan.
7. Jenis-jenis analisis pekerjaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Pekerjaan

Pengertian dari analisis pekerjaan sangat beragam, banyak dari para ahli yang
mengartikan secara berbeda-beda definisi dari analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan
menurut Amstrong (2004) adalah sebuah teknik manajemen yang amat penting karena
analisis pekerjaan akan menghasilkan informasi yang amat diperlukan untuk mendesain
atau mengembangkan organisasi, rekrutmen, manajemen kinerja, pelatihan dan
pengembangan, serta penggajian.
Adapun menurut Umar (2004) analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk
menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan kepada orang lain untuk
tujuan manajemen. Sedangkan menurut Bernandin dan Joyce (1993) Analisis pekerjaan
merupakan usaha-usaha untuk merumuskan hal-hal yang dilakukan oleh seorang
pekerja ke dalam kata-kata. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat didefinisikan
bahwa analisis pekerjaan merupakan deskripsi pekerjaan untuk memberikan informasi
dalam rangka mendesain atau mengembangkan organisasi, rekrutmen, manajemen
kinerja, pelatihan dan pengembangan, serta penggajian.
Pendapat lain mengemukakan bahwa analisis Pekerjaan adalah informasi tertulis
mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan
tercapai.
Analisis pekerjaan merupakan suatu penelaahan secara mendalam dan sistematis
terhadap suatu pekerjaan, untuk memperoleh manfaat dari hasil penelaahan. Analisis
pekerjaan, paling sedikit harus dapat memberikan keterangan tentang tugas, tanggung
jawab, sifat pekerjaan, serta syarat jabatannya untuk dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
Manfaat analisis pekerjaan mencakup: dapat menggolongkan pekerjaan, untuk
menentukan latihan apa yang diperlukan, untuk menetapkan upah/gaji, menetapkan
hubungan kerja sehingga mempermudah dalam menggariskan kebijaksanaan kenaikan
pangkat, pemindahan dan pemberian tugas, mendapatkan fakta-fakta pekerjaan yang
berisiko, penilaian pekerjaan, penetapan alat-alat yang diperlukan, merencanakan
penerimaan pegawai.
Pengertian analisis pekerjaan berbeda dengan studi gerak (motion study). Analisis
pekerjaan menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu
perusahaan, agar tujuan tercapai. Adapun studi gerak mempelajari gerak – gerakan yang
paling efesien dan efektif untuk melakukan sesuatu pekerjaan.

4
2.2 Tujuan Analisis Pekerjaan

Beberapa tujuan dari analisis pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut
(Bernandin dan Joyce, 1993):
1) Job Description

Berisi informasi identifikasi, riwayat, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban,


spesifikasi, atau standar-standar pekerjaan.
2) Job Classification

Pengelompokan, pengkelasan, dan jenis-jenis pekerjaan berdasar rencana


sistematika tertentu.
3) Job Evaluation

Merupakan prosedur klasifikasi pekerjaan berdasarkan kegunaan di dalam


organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.
4) Job Desing Restructuring

Meliputi usaha-usaha untuk merelokasi dan merestrukturalisasi kegiatan-kegiatan


pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
5) Personnel Requirement / Sepesification

Spesifikasi ini adalah kualifikasi minimal untuk suatu pekerjaan. Penyusunan


persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan.
6) Performance Appraisal

Penilaian sistematis yang dilakukan oleh para supervisor terhadap performansi


pekerjaan dari para pekerja. Tujuan penting dari penilaian performansi adalah
mempengaruhi performansi para pekerja melalui keputusan-keputusan administrasi.
7) Worker Training

Dilakukan untuk tujuan-tujuan pelatihan, yaitu mengambangkan keterampilan-


keterampilan tertentu, dan mempengaruhi perilaku dari individu-individu dalam
organisasi sedemikian rupa sehingga perilaku individu-individu tersebut memberikan
kontribusi yang lebih besar bagi organisasi.
8) Worker Mobility

Analisis pekerjaan diperlukan untuk mendukung mobilitas pekerja dalam karir, yang
meliputi dinamika posisi-posisi, okupasi-okupasi, dan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
9) Efficienci

Suatu pekerjaan disebut efesien apabila mencakup integrasi proses kerja yang
optimal dan didukung perencanaan yang baik dalam keamanan peralatan dari fasilitas

5
fisik lainnya. Proses pengintegrasian pekerjaan perlu memperhatikan efesiensi tentang
prosedur-prosedur kerja, susunan kerja, dan juga prosedur-prosedur kerja sebagai
referensi tertentu pada aktivitas-aktivitas pekerjaan.
10) Safety

Fokus perhatian safety lebih dititikberatkan pada penghentian, mengeliminasi, atau


menghindari kondisi-kondisi fisik, kondisi-kondisi lingkungan, dan perilaku-perilaku
kerja yang tidak aman.
11) Human Resource Planning

Perencanaan SDM akan selalu meliputi upaya perencanaan agar memperoleh the
right mans in the right places and in the right times untuk mencapai kemanfaatan yang
sebesar-besarnya atas keberadaan SDM dalam suatu organisasi atau perusahaan.
12) Legal

Analisis pekerjaan juga diperlukan untuk menyusun regulasi-regulasi dan berbagai


ketentuan organisasional.

2.3 Aspek-aspek Analisis Pekerjaan

1. Job description (uraian pekerjaan)

Job description merupakan dokumen formal organisasi yang berisi ringkasan


informasi penting mengenai suatu pekerjaan untuk memudahkan dalam membedakan
Pekerjaan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi.
2. Spesifikasi pekerjaan (job specification)

Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang


yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu Pekerjaan dengan baik dan kompeten.
Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan
kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu.
3. Spesifikasi Orang

Spesifikasi orang dapat dilihat dari karakteristik personal yaitu kemampuan dan
keahlian. Kemampuan personal tersebut match 1 dari hasil belajar, pelatihan dan
pengalaman. Kemudian Match 2 dilihat dari karakteristik kepribadian.

2.4 Teknik Analisis Pekerjaan


1. Job Element Method

Teknik analisis pekerjaan berdasar pengetahuan, keterampilan, kemampuan,


dan karakteristik lain yang disyaratkan untuk suatu pekerjaan. (KSAOs).

6
2. Functional Job Analysis (FJA)

Teknik analisis terstruktur yang menguji rangkaian tugas dalam suatu pekerjaan
dan proses pemenuhannya.
3. Position Analysis Questionnaire (PAQ)

Teknik analisis pekerjaan yang menggunakan kuessioner tertutup dalam


menganalisis pekerjaan berdasarkan pada 187 ketetapan kerja dan terbagi dalam 6
kategori.
4. Critical Incidents Technique (CIT)

Teknik analisis pekerjaan yang mencatat perilaku spesifik dari pekerja yang akan
menentukan suskes tidaknya suatu pekerjaan.

2.5 Langkah-langkah Analisis Pekerjaan

Hasil analisis pekerjaan secara garis besar terdiri atas:


a. Isi pekerjaan (content)
b. Lingkup pekerjaan (scope)
c. Klasifikasi pekerjaan
Ketiga hasil analisis pekerjaan tersebut antara lain dapat diperoleh melalui langkah-
langkah berikut (urutan tidak terlalu penting).
1. Penentuan tugas-tugas
2. Penentuan kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan
3. Penentuan perilaku-perilaku
4. Penentuan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dalam pekerjaan
5. Penetapan pengetahuan
6. Penetapan kemampuan-kemampuan
7. Penetapan kecakapan-kecakapan
8. Penetapan kepribadian, sikap, ketangkasan, dan karakteristik fisik dan mental
yang diperlukan dalam pekerjaan.

Proses dalam menganalisis pekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut:


1. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan.
2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
3. Menyeleksi muwakal (orang yang akan diserahi) jabatan yang akan
dianalisis.
4. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan.
5. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
6. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
7. Meramalkan memperhitungkan perkembangan perusahaan.

7
Langkah-langkah analisis pekerjaan yang perlu diketahui untuk mendapatkan informasi
tentang jabatan, mencakup:
1. Tentukan perencanaan pekerjaan
2. Tentukan perencanaan organisasi
3. Tentukan struktur organisasi
4. Mengadakan inventarisasi jabatan dalam struktur organisasi
5. Tentukan nama jabatan sehingga seragam dalam suatu sistem
6. Menetapkan keadaan yang sebenarnya tentang jabatan yang diharapkan
7. Memperoleh informasi melalui angket jabatan, kuesioner, observasi
langsung, mempelajar dari dokumen yang diperlukan
8. Setiap langkah 1 sampai 7 dicatat secara kronologis dan sistematis baik dari
pengamatan langsung melalui observasi maupun hasil dokumentasi.

2.6 Penggunaan Informasi Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan selain menghasilkan job description, job specification, dan job
evaluation juga berguna untuk hal-hal berikut.
a. Perekrutan dan Seleksi (Recruitment and Selection)

Analisis pekerjaan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat


karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Isi spesifikasi dipergunakan
menjadi dasar seleksi untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
b. Kompensasi (Compensation)

Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar


belakang orang yang akan menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat
menentukan gajinya.
c. Evaluasi Jabatan

Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas mengenai


berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko yang dihadapi pekerja, sulit mudahnya
mendapatkan personil. Dengan demikian, perusahaan dapat menetapkan gaji pada posisi
jabatan tersebut.
d. Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)

Penilaian prestasi kerja merupakan upaya menbandingkan prestasi aktual pegawai


dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Untuk menentukan apakah suatu
pekerjaan bisa dikerjakan atau diselesaikan dengan baik maka uraian pekerjaan akan
sangat membantu dalam menentukan sasaran pekerjaannya.
e. Latihan (Training)

8
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk merangsang program latihan dan
pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan, dan jenis keterampilan pekerja
digunakan bahan pembantu dalam pengembangan program-program latihan.
f. Promosi dan Pemindahan

Informasi analisis pekerjaan akan digunakan untuk membantu menentukan promosi


atau pemindahan karyawan.
g. Organisasi

Informasi jabatan yang diperoleh dari analisis pekerjaan seringkali memberikan


petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.
h. Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)

Informasi analisis pekerjaan dapat dipergunakan untuk memperkaya pada suatu


jabatan tertentu.
i. Penyederhaan Pekerjaan (Work Simplification)

Informasi analisis pekerjaan digunakan juga untuk penyederhanaan atau spesialisasi


pekerjaan. Dengan perkembangan perusahaan dan spesifikasi yang mendalam
mengakibatkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu jabatan semakin
terspesialisasi.
j. Penempatan (Placement)

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan para karyawan pada


pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar mereka bekerja secara
efektif.
k. Peramalan dan Perekrutan

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk peramalan dan perekrutan tenaga


kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
l. Orientasi dan Induksi

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi karyawan
baru mengenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya, menginduksi, dan lainnya.
Hasil dari analisis pekerjaan dapat berupa suatu daftar uraian pekerjaan pernyataan
tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan dapat pula mencakup standar
kualifikasi, yang merinci pendidikan dan pengalaman minimal yang diperlukan bagi
seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dari kedudukannya secara
memuaskan (Gomes, 1995). Menurut Amstrong (2004), analisis pekerjaan
menghasilkan informasi dasar tentang pekerjaan sebagai berikut:
 Tujuan Keseluruhan

9
Tujuan keseluruhan dalam analisis pekerjaan mencakup mengapa pekerjaan itu ada,
dan kontribusi apa yang diharapkan dari memegang pekerjaan/jabatan tersebut.
 Organisasi

Organisasi dalam analisis pekerjaan mencakup apakah posisi pekerjaan tersebut


sesuai dengan organisasi, pengaturan tanggung jawab (kepada siapa pemegang
pekerjaan tersebut harus bertanggung jawab, dan siapa yang bertanggung jawab
kepadanya).
 Isi pekerjaan

Isi pekerjaan dalam analisis pekerjaan mencakup tugas dan kewajiban apa saja yang
harus dilakukan oleh pemegang pekerjaan.
 Dimensi-dimensi

Dimensi dalam analisis pekerjaan mencakup indicator kuantitatif besarnya pekerjaan


yang mencakup aspek-aspek tertentu.

2.7 Jenis Analisis Pekerjaan

Jenis-jenis analisis pekerjaan terdiri atas dua jenis, yaitu:


1. Analisis Pekerjaan Tradisional

Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, yaitu:
a. Tanggung jawab (responsibilities), merinci unit organisasi kepada mana
suatu kedudukan harus bertanggungjawab, harus tunduk kepada
pengarahan dan bagian pengendalain pelaksanaan.
b. Kewajiban-kewajiban (duties) umum dari seorang yang sedang
memegang suatu kedudukan.
c. Kualifikasi-kualifikasi (qualifications) minimal yang diterima sebagai
kelayakan.
2. Analisis Pekerjaan yang Berorientasikan Hasil

Analisis pekerjaan jenis ini berasumsi bahwa uraian pekerjaan akan menjadi lebih
bermanfaat jika uraian pekerjaan tersebut memperjelas harapan-harapan
organisasi kepada para pekerja, dan keterkaitan antara tugas-tugas, standar-standar,
kecakapan-kecakapan, dan kualifikasi-kualifikasi minimal. Oleh karena itu, analisis
pekerjaan ini memuat keterangan-keterangan yang berkisar pada pernyataan-pernyataan,
seperti;
a. Task merupakan perilaku-perilaku, kewajiban-kewajiban atau fungsi
yang penting bagi suatu pekerjaan.
b. Conditions merupakan bagaimana sifat dasar pada pekerjaan, atau syarat-
syarat yang diperlukan agar pekerjaan itu terlaksana.

10
c. Standart merupakan harapan-harapan performansi obyektif yang
diberikan pada setiap tugas, yang dituangkan menurut ketentuan standar
kuantitas, kualitas, atau ketepatan waktu yang benar-benar dikaitkan
dengan tujuan organisasi.
d. SKAs merupakan kecakapan, pengetahuan, dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas pada standar minimal yang
diterima.
e. Qualifications merupakan pendidikan dan pengalaman serta kualifikasi
lain yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa para pekerja mempunyai
SKAs yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa, analisis pekerjaan merupakan informasi tertulis
mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan
tercapai. Tujuan dari analisis pekerjaan adalah Job Description, Job Classification, Job
Evaluation, Job Desing Restructuring, Personnel Requirement / Sepesification,
Performance Appraisal, Worker Training, Worker Mobility, Efficienci, Safety, Human
Resource Planning dan Legal.
Aspek-aspek analisis pekerjaan yaitu Job description (uraian pekerjaan), Spesifikasi
pekerjaan (job specification) dan Spesifikasi Orang. Teknik analisis pekerjaan yaitu Job
Element Method, Functional Job Analysis (FJA), Position Analysis Questionnaire
(PAQ) dan Critical Incidents Technique (CIT). Langkah-langkah analisis pekerjaan
adalah Penentuan tugas-tugas, Penentuan kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan, Penentuan
perilaku-perilaku, Penentuan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dalam
pekerjaan, Penetapan pengetahuan, Penetapan kemampuan-kemampuan, Penetapan
kecakapan-kecakapan serta Penetapan kepribadian, sikap, ketangkasan, dan
karakteristik fisik dan mental yang diperlukan dalam pekerjaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

PB, Triton. Manajemen Sumber Daya Manusia: Perspektif Partnership dan Kolektivitas.
(Yogyakarta: Tugu Publisher, 2007).
Hasibuan, S.P Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : PT. Bumi
Aksara , 2003).
Fathoni, Abdurrahman. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2006).
http://lnk.splashurl.com/dbf

13

Anda mungkin juga menyukai