Anda di halaman 1dari 10

Stres Mahasiswa Akibat Pembelajaran Daring Selama Pandemic Covid-19

Student’s Stres Impact of E-learning during Pandemic Covid-19

Afnijar Wahyu1, Rostome Hermayerni Simanullang2


1
Sarjana Ilmu Keperawatan, Stikes Murni Teguh, Medan 20371, Indonesia
1
wafniwahyu@gmail.com, 2hermayerni@gmail.com

ABSTRAK
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menular dengan sangat cepat
dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Dibeberapa negara sudah membuat suatu kebijakan untuk melakukan lockdown dalam rangka mencegah
penyebaran virus ini dan bahkan di Indonesia diambil suatu kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus ini. Akibat dari adanya Lockdown maka ini berdampak besar terhadap perubahan
kehidupan sehari-hari mulai dali kehidupan sosial hingga pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah melihat
gambaran tingkat stress mahasiswa dalam pembelajaran daring selama Covid 19. Model pendidikan yang dulunya
tatap muka berubah menjadi sistem Daring yang membuat sebagian mahasiswa stres. Stres merupakan fenomena
umum yang terjadi dalam kehidupan modern. Stres terjadi umumnya karena konflik yang berasal dari harapan
yang tinggi dan tujuan yang tidak terjcapai. Hasil penelitian ini dilakukan pada 47 responden, design penelitian
adalah penelitian kuantitatif menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 48,9 %
mahasiswa mengalami stress ringan, sebanyak 42,6 % dan yang mengalami stress berat sebanyak 4 %. Simpulan
dalam penelitian ini bahwa mahasiswa berada pada rentang stres ringan (skor 1-14) dimana mahasiswa mampu
beradaptasi dengan perubahan proses pembelajaran yang dilakukan melalui Daring.
Kata Kunci : Stres, Pembelajaran Daring, Covid-19

ABSTRACT

Covid-19 is a disease caused by a viral infection that can spread very quickly and has spread to almost
all countries, including Indonesia, in just a few months. Even in some countries have made a policy to do a
lockdown in order to prevent the spread of this virus and even in Indonesia a policy of Large-Scale Social
Distancing was taken to suppress the spread virus. As a result of the Lockdown, this has a major impact on changes
in daily life, from social life to education. The purpose to knowing description of the level student stress in online
learning during Covid-19. The educational conventional model turned into an e-learning, which makes some
students stress. Stress is a common phenomenon that occurs in modern life. Stress occurs generally because of
conflicts originating from high expectations and unreachable goals. The results of this study were conducted on 47
respondents, the research design is quantitative research using descriptive analysis. The results were indicating that
48.9% of students experience mild stress, 42.6% and severe stress was 4%. The conclusion that students in the
range of stress mild (score 1-14) where students are able to adapt to changes in the process with e-learning.

Keywords: Stress, E-Leraning, Covid-19

PENDAHULUAN
Corona Virus Disease 2019 (Covid- (76%), dispnea (55%), mialgia atau
19) merupakan penyakit yang kelelahan (44%), produksi dahak (28%),
menggemparkan dunia, asal penyakit ini sakit kepala (8%), hemoptisis (5%), dan
diketahui berasal dari Tiongkok tempatnya diare (3%). Hanya satu pasien yang tidak
di Kota Wuhan, yang ditemukan pada Akhir mengalami demam pada tahap awal dari
Desember tahun 2019 (Yuliana, 2020). penyakit. Dua belas (29%) kasus mengalami
Virus ini bias ditularkan ke orang lain dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS),
mampu menyebar luas di china bahkan di 5 (12%) mengalami cedera jantung akut, 3
190 negara lainnya. Pada Tanggal 12 Maret (7%) mengalami cedera ginjal akut (AKI),
2020 WHO memberitahukan bahwa Covid- dan 3 ( 7%) mengalami syok, (Jiang et al.,
19 sebagai penyakit pandemik. WHO juga 2020).
mengumumkan terdapat 634.835 kasus dan
33.106 jumlah kematian di seluruh dunia Saat ini vaksin untuk virus corona ini
(Susilo et al., 2020). Hingga tanggal 21 Juni masih belum ditemukan namun berbagai
2020 kasus covid di Indonesia 45.891, yang negara banyak melakukan penelitian terkait
meninggal 2.456 dan yang sembuh 18.404, penemuan vaksin virus corona, saat ini
(Kemenkes, 2020). Kota Medan juga upaya yang dilakukan di berbagai negara
merupakan kota yang jumlah kasus Covid- berbeda-beda termasuk Indonesia, (Balasa,
19 terus meningkat, ditemukan pada tanggal 2020). Upaya yang di lakukan Indonesia
29 Mei 2020 jumlah penderita covid dalam menekan penyebaran virus ini adalah
mencapai 246, sembuh 86, Pasien dengan melaului sosialisai dan teknik strategi
pengawasan 89 dan meninggal 21 komuniksi dilakukan adalah berupa instruksi
(Kemenkes,2020) meniadakan social distancing dengan
menutup car free day, meliburkan sekolah di
Corona virus adalah Virus RNA wilayahnya dan juga melakukan teknik
dengan ukuran partikel 120-160 nm. Canalizing, menggandeng rumah sakit dan
Awalnya virus ini menginfeksi hewan universitas untuk bekerjasama dalam
termasuk diantaranya kalelawar dan unta, menangani pencegahan penularan Covid-19
seiring berjalannya waktu virus ini juga melakukan pemeriksaan proaktif dan
menginfeksi manusia yaitu membangun pusat informasi yang bisa di
alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus akses oleh warga terkait informasi dan
NL63, betacoronavirus OC43, edukasi mengenai pencegahan penularan
betacoronavirus HKU1, Severe Acute virus Covid-19, (Zahrotunnimah, 2020).
Respiratory Illness Coronavirus (SARS-
CoV), dan Middle East Respiratory Anjuran pemerintah Indonesia
Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), dengan melaksanakan social distancing dan
(Susilo et al., 2020). Covid 19 memiliki meliburkan sekolah, sejumlah kebijakan pun
pathogenesis dan penularan yang kuat dan diambil oleh Kementrian Pendidikan salah
bisa di tularkan melaui kontak dengan orang satunya adalah Pembelajaran melalui Daring
lain yang sudah dinyatakan positif, bisa juga
(Dalam Jaringan) termasuk di Perguruan
melalui droplet, virus ini juga bias
ditemukan melalui Tinja pasien dengan Tinggi, Pembelajaran Daring merupakan
covid 19 namun, penularan melalui fecal pembelajaran jarak jauhdan dilakukan secara
belum dapat ditemukan, virus ini dapat online. Menurut Kementerian Pendidikan
bertahan di tinja selama 1-2 hari (Han & dan Kebudayaan RI, (2014) tujuan
Yang, 2020). Gejala awal yang dirasakan pembelajaran Daring adalah meningkatkan
penderita adalah demam (98%), batuk
ketersediaan layanan pendidikan, sepanjang hayat dan mendorong untuk
meningkatkan kesamaan dalam berinteraksi antara siswa satu dengan yang
mendapatkan mutu layanan pendidikan dan lain. Sedangkan bagi dosen, pembelajaran
daring mengubah gaya mengajar yang
meningkatkan kepastian/keterjaminan
berdampak pada profesionalitas kerja,
mendapatkan mutu layanan pendidikan yang memberi peluang menilai siswa dan
baik. mengevaluasi pembelajaran setiap siswa dan
Pembelajaran daring merupakan mengeksplorasi diri secara efisien,
salah metode pembelajaran online atau (Saifuddin, 2018).
dilakukan melalui jaringan internet. Sistem
Implementasi pembelajaran daring
perkuliahan daring ini dikembangkan oleh
juga mendatangkan manfaat bagi mahasiswa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan perguruan tinggi, manfaatnya adalah
Republik Indonesia melalui Program Kuliah
adanya kenaikan grafik kualitas perguruan
Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
tinggi dan kualitas lulusan, terbentuknya
(KDITT), (Mustofa et al., 2019). KDITT
komunitas sharing ilmu todak terbatas dalam
merupakan program pemerintah dalam
satu lokasi, peningkatan komunikasi yang
menjangkau pelajar skala nasional
intens antara dosen dan mahasiswa, tidak
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
terbatasnya sumber-sumber belajar serta
RI, 2014: 1). Fasilitas perkuliahan dalam
meningkatnya kualitas dosen dikarenakan
jaringan (Daring) merupakan bagian penting
mudah dalam mendapatkan akses informasi,
dalam pembelajaran saat ini, karena
(Mustofa et al., 2019).
perkuliahan daring bias menggantikan
Adaptasi dari Khoe Yao Tang,
pembelajran tatap muka saat dosen
karakteristik pembelajaran daring adalah
berhalangan hadir, sehingga proses belajar
Komunikais dilakukan secara serentak dan
mengajar tetap berjalan dengan lancar,
tak serentak seperti video conferencing,
(Rusdiana & Nugroho, 2020).
chats rooms, atau discussion forums, Materi
Prasayart dalam melaksankan
ajar disajikan dalam entuk teks, grafik dan
perkuliahan daring juga perlu di persiapkan
berbagai elemen multimedia, digunakan
dan dilengkapi yaitu proses belajar mengajar
untuk belajar pada waktu dan tempat maya,
yang dilaksanakan melalui koneksi internet,
dapat digunakan berbagai elemen belajar
tersedianya fasisilitas untuk kaum pelajar
berbasis CD-ROM, untuk meningkatkan
dalam layanannya dan tersedianya tutor jika
komunikasi belajar, materi ajar relative
terjadi kesulitan dalam proses belajar,
mudah diperbaharui, meningkatkan interaksi
(Mustofa et al., 2019).
antar mahasiswa dan fasilitator,
Pembelajaran Daring memberikan memungkinkan bentuk komunikasi belajar
manfaat bagi mahasiswa dan dosen. Bagi formal dan informal, dapat menggunkan
mahasiswa, pembelajran Daring merupakan beragam sumber belajar luas di internet,
alternatif belajar dibandingkan pembelajaran (Mustofa et al., 2019).
konvensional dosen, dimana pembelajaran Kendala pembelajaran daring adalah
dapat berlangsung di luar ruang kuliah,
kurangnya kesiapan mahasiswa dan dosen
membentuk kemandirian belajar, membantu
menjadikan belajar sebagai belajar dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan melalui daring, karena metode terkontrol. Stres dapat menimbulkan
pembelajraan seperti ini masih jarang di penyakit jika tidak ditangani dengan baik,
gunakan, oleh sebab itu butuh adaptasi Jika stress dialami oleh seseorang maka ini
akan berpengaruh pada kehidupannya begitu
dalam proses penggunaanya dan butuh
juga dengan mahasiswa, maka akan
sosialisasi untuk proses penggunaanya. berdampak pada progress pendidikan yang
Proses adaptasi ini menimbulkan kecemasan sedang dijalaninya bahkan jika stress terlalu
bagi mahasiswa setiap melaksanakan berat dapat memicu gangguan memori,
perkuliahan, cemas yang dirasakan antara konsentrasi,penurunan kemampuan
lain adalah cemas akan gangguan jaringan penyelasaian masalah,dan kemampuan
yang membuat system perkuliahan akademik bahkan sampai berperilaku
negatif,seperti merokok, alkohol, tawuran,
terganggu, kecemasan yang sering dialami
seks bebas bahkan penyalahgunaan NAPZA,
ini bias menimbulkan stress bagi mahasiswa, (Rana et al., 2019). Stress bisa dikelola
(Hendrastomo, 2008). dengan baik maka akan berdampak positif,
Model pembelajaran Daring masih yaitu berupa peningkatan kreativitas dan
sangat jarang dilakukan oleh beberapa memicu pengembangan diri, selama stress
perguruan tinggi mengingat kesiapan yang dialami masih dalam batas kapasitas
kampus dalam melaksanakan perkuliahan individu. Stres tetap dibutuhkan untuk
pengembangan diri mahasiswa, (Ambarwati
daring ini membutuhkan waktu, begitu juga
et al., 2019).
kesiapan mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan daring ini membutuhkan waktu Menurut Lazarus dan Folkman
dan proses adaptasi, (Rusdiana & Nugroho, (1984) stress berhubungan erat dengan
2020). Proses adaptasi yang dialami interaksi manusia dengan lingkungannya,
oleh sebab itu stress dianngap sebagai
seseorang terkadang mampu menimbulkan
hubungan yang erat antara individu dan
stress jika seseorang tidak mampu lingkungannya, jika stress meningkat akan
beradaptasi dengan situasi yang dialaminya, menyebabkan pikiran menjadai kacau dan
(Paramythis & Loidl-Reisinger, 2004). bisa merusak tatanan kehidupan individu
Stres menjadi penyebab terbesar tersebut jika tidak bisa di control dengan
kedua mahasiwa untuk absen atau tidak baik, (Gamayanti et al., 2018).
mengikuti perkuliahan meskipun dilakukan Stres muncul akibat adanya Stressor,
dalam system pembelajaran Daring, untuk ini dirasakan mampu melebihi kapasitas dan
itu dosen perlu mengingatkan mahasiswa kemampuan individu dan dapat dianggap
tentang kesiapan mereka dalam sebagai ancaman bagi individu tersebut.
melaksankan pembelajaran daring yaitu Gejala stress muncul berupa gejala fisik
yaitu gangguan tidur, selera makan
kesiapan mental, jaringan, waktu yang di
menurun, gejala emosional berupa merasa
butuhkan peran kelompok jika melakukan gelisah, perubahan suasana hati, cemas dan
diskusi antar kelompok serta kohesi tidak memiliki semangat dalam melakukan
kelompok, (Lawless & Allan, 2004) aktivitas, tidak focus pikiran menjadi kacau,
(Gamayanti et al., 2018).
Stres merupakan suatu keadaan yang
dapat disebabkan oleh tuntutan fisik, Mengatasi dan mengurangi stress
lingkungan, dan situasi sosial yang tidak dapat dilakukan berbagai teknik secara
tepat. Lazarus dan Folkman (1984) Inkes Helvetia Medan. Penelitian ini terlbih
meyatakan bahwa untuk mengurangi stress dahulu mendapatkan surat persetujuan
individu harus memahami apa yang menjadi penelitian dari LPPM STIkes Murni Teguh
penyebab stress dan situasi apa yang bisa
Medan, kemudian mengajukan permohonan
menimbulkan stress, dan salah satu upaya
agara mampu memahami stress yang dialami izin penelitian ke InKes Helvetia Medan dan
adalah dengan cara membuka diri atau yang menyebarkan informed consent kepada
disebut dengan self disclosure, (Gamayanti responden. Instrument penelitian ini
et al., 2018). menggunakan quisioner dalam bentuk
google form yang mengacu pada
Self disclosure merupakan
keterbukaan diri yang dianggap mampu pengukuran stres menurut Perceived Stress
mengurangi stress dengan cara Scale (PSS-10) dengan kategori stres ringan
mengkomunikasikan dengan orang lain (total skor 1-14), stres sedang (total skor 15-
dampaknya seseorang akan merasakan lega 26) dan stres berat (total skor >26).
ketika semua perasaan negative mampu Pembagian instrumen ini disebarkan melalui
diunkapkannya, (Gamayanti et al., 2018) online kepada responden.
Proses pembelajaran daring yang
dilakukan saat pandemic covid ini menuai
berbagai macam respon pada mahasiswa, HASIL DAN PEMBAHASAN
ada respon yang positif dan ada pula respon
negative. Menurut Hasil penelitian yang Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
dilakukan Fakultas Ilmu Politik Universitas Responden
Sebelas Maret pada Tahun 2020 tentang
pengalaman Mengajar selama Daring Karakteristik Frekuensi Presentase
Responden (f) (%)
menujukkan bahwa tingkat stress yang
Jenis Kelamin
dialami mahasiswa dalam pembelajaran Laki-laki 4 8,3 %
daring sebesar 100 % mahasiswa mengeluh Perempuan 43 91,7 %
tidak stress, (Sebelas et al., 2020) untuk itu Usia
tujuan dalam penelitian untuk menlihat 17 - 20 Tahun 37 79,3 %
gambaran tingkat stress pada mahasiswa 20 - 23 Tahun 10 20,7 %
Agama
dalam proses pembelajaran melalui Daring. Islam 32 68,8 %
Katolik 4 10,4 %
Protestan 9 18,8 %
Hindu 2 2,0%
METODE Program Studi
D-3 Keperawatan 23 50,5 %
Pada penelitian ini design penelitian S-1 Keperawatan 7 15,5 %
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif Profesi Ners 17 30,0 %
dengan pendekatan deskriptif. Populasi
penelitian ini adalah sebanyak 140 orang Berdasarkan Tabel 1 diatas diketahui
dengan sampel sebanyak 47 responden dari 47 responden yang berjenis kelamin
mahasiswa Institusi Kesehatan Helvetia. laki-laki sebnayak 4 (8,3 %)orang dan yang
Waktu Penelitian dilakukan pada bulan berjenis kelamin perempuan 43(91,7 %)
April Mei Tahun 2020. Tempat penelitian di orang, kategori usia mahasiwa yang berusia
17- 20 tahun sebanyak 37(79,3 %)
responden dan yang berusia 20-23 tahun kebijakan yang bekerjasama dengan Gugus
sebanyak 10 (20,7 %) responden, Covid 19 yaitu menerapkan metode
berdasarkan agama diketahui bahwa pembelajaran melalui Daring (Dalam
responden yang beragama islam sebanyak Jaringan). Model pembelajaran Daring
32 (68,8 %) responden, yang beragama merupakan model pembelajaran baru bagi
katolik 4 (10,4 %) responden, beragama beberapa Perguruan Tinggi, dalam
protestan sebanyak 10 (18,8 %)responden penggunaanya butuh adaptasi baik oleh
dan beragama hindu 2 (2,0%) responden. mahasiswa maupun dosen. Proses adaptasi
Berdasarkan program studi diketahu bahwa ini mampu menimbulkan dampak stress bagi
program studi D-3 Keperawatan sebanyak mahasiswa, dikarenakan kesiapan mahasiwa
23 (50,5 %) responden, S-1 Keperawatan dalam proses penggunaan daring yang
sebanyak 7 (15,5 %) responden, dan profesi belum matang, (Sarwar et al., 2015)
Ners sebanyak 17 (30,0 %) responden..
Stres pada mahasiswa bisa disebabkan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Stres Mahasiswa karena ketidakmampuan dalam melakukan
Akibat Pembelajaranan Daring Selama Pandemi kewajibannya atau ketidakmampuan
Covid 19
mahasiswa dalam menyelesaikan
Tingkat Stres Frekuensi Presentase permasalahannya, (Arnsten et al., 2015).
(f) (%) Stress bisa berupa tuntututan eksternal yang
Stres ringan 23 48,9 di hadapi individu yang kenyataanya dapat
Stres sedang 20 42,6 membahayakan atau bahkan menimbulkan
Stres Berat 4 8,5
Total 47 100
permasalahan. Stres juga bisa berdampak
posif dan bisa berdampak negative, (Pascoe
et al., 2020). Stress yang berdampak positif
Berdasarkan table 2 diatas diketahui ketika tekanan itu tidak melebihi toleransi
bahwa responden yang mengalami stress stresnya atau tidak melebihi kapasitas
ringan akibat perubahan pembelajaran dirinya. Dampak positif stress pada
daring sebanyak 23 (48,9%) responden, mahasiswa adalah terlihat saat mahasiswa
sedangkan yang mengalami stress sedang itu tertantang untuk mampu
sebanyak 20 (42,6%) responden dan yang mengembangkan dirinya dan mampu
mengalami stress berat sebanyak 4 (8,5 %) menumbuhkan kreatifitas yang dimilikinya.
responden.
Jenis kelamin dan stress ternyata
Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka memiliki hubungan, hasil penelitian ini
dan Terpadu (PDITT) adalah salah satu sejalan dengan penelitian yang dilakukan
model pembelajaran dengan memanfaatkan oleh Yikealo et al., (2018) menytakan bahwa
teknologi yang dapat memfasilitasi mahasiswa perempuan mengalami tingkat
keterbatasan pertemuan tatap muka pada stress lebih tinggi dibandingkan laki-laki,
proses belajar-mengajar, (Najib, 2017). hal ini disebabkan bahwa perempuan karena
Dimasa pandemi Covid-19 ada tuntutan perempuan memiliki rasa peka terhadap
untuk melakukan social distancing yang lingkungan lebih tinggi dibandingkan pria,
artinya menjaga jarak dengan orang lain, sementara laki-laki diajarkan untuk lebih
upaya yang dilakukan pemerintah dalam maskulin dan tidak menunjukkan kelemahan
menekan laju penularan salah satunya adalah emosional.
meliburkan perkuliahan dan sekolah, (Ihsan
Usia sangat berpengaruh terhadap
et al., 2019). Kementerian Pendidikan dan
terjadinya stress, biasanya usia remaja
Kebudayaan juga ikut serta menentukan
hingga dewasa awal sangat rentan Penelitian ini juga sejalan dengan
mengalami stres, (Ambarwati et al., 2019). penelitian George Saadé et al., (2017), yang
Berdasarkan hasil penelitian ini kepada 47 menemukan bahwa 30 % mahasiwa
responden, yang berusia 17-20 tahun mengalami stress dalam penggunaan metode
sebanyak 37 (79,35) responden diamana usia pembelajaran Daring, namun hasil penelitian
ini adalah usia remaja dan 21-23 tahun juga menunjukkan bahwa sebanyak 20 %
sebanyak 10 (20,7 %). Mahasiswa dengan mahasiwa tidak mengalami stress saat
usia remaja yang mengalami stress biasanya melakukan pembelajaran melalui daring
dikarenakan faktor internal yang kurang bisa karena mahasiswa tersebut sebulumnya
memahami dan menyikapi masalah dengan sudah dilatih dalam penggunaan model
baik, sedangkan factor ekternal yaitu pembelajaran Daring. Hasil penelitian yang
bertambahnya beban kuliah dan dilakukan oleh Nortvig et al., (2018) bahwa
mendapatkan nilai lebih kecil dari yang faktor yang membuat mahasiswa mengalami
diharapkan, (Frömel et al., 2020). mahasiswa stress akibat perubahan
pembelajaran dengan online atau Daring
Berdasarkan hasil penelitian dari 47 adalah interaksi anatara mahasiswa dengan
responden menunjukkan bahwa mahasiswa dosen yang kurang, jaringan yang tidak
yang mengalami stress ringan akibat memadai, kurangnya bimbingan dan arahan
perubahan model pembelajaran dengan karena ketidakhadiran dosen disisi
menggunakan daring adalah sebanyak 23 mahasiwa yang membuat mahasiwa
(48,3 %) responden, stress sedang sebanyak kesulitan dalam proses belajar, namun hasil
20 (42,6%), dan yang mengalami stress penelitian ini juga menunjukkan bahwa
berat adalah sebanyak 4 (8,5%) responden. prestasi belajar mahasiswa lebih baik.
Stress yang muncul akibat penggunaan
daring ini adalah karena mahasiswa belum Secara teoritik banyak faktor yang
terbiasa menggunakannya dan bahkan bisa berpengaruh pada tingkat stres seseorang
jadi ini adalah pengalaman pertama bagi pada hakekatnya stress adalah interaksi
mereka, dalam model pembelajaran individu dengan lingkungannya yang
konvensional misalnya tatap muka dosen menyebabkan adanya suatu tekanan dan
dan mahasiswa memiliki interaksi dan dapat mempengarhi aspek fisik, perilaku,
hubungan yang dekat dan memiliki kognitif dan emosional, (Dwivedi et al.,
pendampingan, namun ketika menggunakan 2020). Tekanan yang dialmi oleh setiap
metode pembelajaran system daring orang bisa bersumber dari factor internal
interaksi antara dosen dan mahasiwa hanya yaitu keyakinan dan kemampuannya, (Shah
melalui platform dan terkadang interaksi & Barkas, 2018). Untuk menghilangkan
dilakukan menggunakan non verbal, ini stress dalam diri seseorang di butuhkan self
mengakibatkan interaksi kurang dan efficacy yaitu kemampuan seseoramg
informasi dan komunikasi terbatas, menghadapi hambatan dan kesulitan yang
dampaknya bagi mahasiswa adalah dialami, self efficacy yang tinggi didapatkan
mahasiswa tidak mampu mengeksplore dari pengalaman dan latihan (Gamayanti et
keingitahuannya dan ada beberapa al., 2018). Proses pembelajaran daring baik
permasalahn yang dia tidak pahami namun dilakukan jika proses latihan, edukasi dan
sulit untuk dijelaskan karean keterbatasan sosialisasi diberikan terlebih dahulu kepada
komunikasi (Jiluan, 2013; Abshire et al., mahasiswa, (Reavley et al., 2018)
2017).
KESIMPULAN DAN SARAN Handbook of E-Learning, Vol. 1 Theoretical
Perspective and Research
Kesimpulan https://books.google.co.id/books?
Metode Pembelajaran Daring adaah Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R.
metode pembelajaran yang sebagian besar T. (2019). Gambaran Tingkat Stres
perguruan Tinggi baru menggunakannya, Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 5(1),
dalam proses penggunaan metode ini 40. https://doi.org/10.26714/jkj.5.1.2017.40-
ternyata memiliki dampak yaitu mahasiwa 47
mengalami stres. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa sebanyak 23 (48,3 %) Arnsten, A. F. T., Raskind, M. A., Taylor, F.
responden, stress sedang sebanyak 20 B., & Connor, D. F. (2015). The effects of
(42,6%), dan yang mengalami stress berat stress exposure on prefrontal cortex:
adalah sebanyak 4 (8,5%) responden. Stres Translating basic research into successful
merupakan interaksi antara individu dengan treatments for post-traumatic stress disorder.
lingkungannya yang menyebabkan adanya Neurobiology of Stress, 1(1), 89–99.
suatu tekanan yang dapat mempengaruhi https://doi.org/10.1016/j.ynstr.2014.10.002
fisik, perilaku, kognitif dan emosi seseorang.
Untuk menangani stress dibutuhkan self Balasa, A. P. (2020). COVID – 19 on
Efficacy yang diperoleh dari pengalaman Lockdown, Social Distancing and Flattening
dan latihan. Model pembelajaran Daring the Curve – A Review. European Journal of
baik digunakan jika dipersiapkan dengan Business and Management Research, 5(3),
matang dimulai dari infrasutruktur, sumber 3–6.
daya manusia dan latihan penggunaan, baik https://doi.org/10.24018/ejbmr.2020.5.3.316
mahasiswa dan dosen.
Dwivedi, D., Kaur, N., Shukla, S., Gandhi,
Saran A., & Tripathi, S. (2020). Perception of
stress among medical undergraduate during
Penelitian ini bertujuan untuk coronavirus disease-19 pandemic on
melihat gambarana tingkat stress mahasiswa exposure to online teaching. National
akibat perbuhan metode pembelajaran Journal of Physiology, Pharmacy and
menggunakan Daring, hasilnya dalah Pharmacology, 10(8), 1.
mahasiswa mengalami tingkat stress ringan https://doi.org/10.5455/njppp.2020.10.05107
hingga sedang. Untuk penelitian selanjutnya 202009052020
disarankan meneliti factor-faktor yang
mempengaruhi mahasiswa mengalami stress Frömel, K., Šafář, M., Jakubec, L., Groffik,
dengan metode pembelajaran Daring serta D., Žatka, R., & Mucci, N. (2020).
menemukan formulasi cara mengatasi stress Academic Stress and Physical Activity in
mahasiswa dengan menggunakan metode Adolescents. BioMed Research
pembelajaran daring. International, 2020.
https://doi.org/10.1155/2020/4696592
Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei,
DAFTAR PUSATAKA I. (2018). Self Disclosure dan Tingkat Stres
pada Mahasiswa yang sedang Mengerjakan
Abshire, S.A., Avila, J., Balter, O., Skripsi. Psympathic : Jurnal Ilmiah
Bautusta, G., Baldarrain, Y., Borel, A.A., Psikologi, 5(1), 115–130.
Borges, F., et al. (2017). International https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2282
George Saadé, R., Kira, D., Mak, T., & Menekan Disparitas Kualitas Perguruan
Nebebe, F. (2017). Anxiety & Performance Tinggi. Walisongo Journal of Information
in Online Learning. Proceedings of the 2017 Technology, 1(2), 151.
InSITE Conference, January, 147–157. https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067
https://doi.org/10.28945/3736
Najib, W. (2017). Analisis Penerapan
Han, Y., & Yang, H. (2020). The Pembelajaran Daring Pada Mata Kuliah
transmission and diagnosis of 2019 novel Jaringan Komputer dengan Metode Massive
coronavirus infection disease (COVID-19): Open Online Course ( MOOC ).
A Chinese perspective. Journal of Medical ResearchGate, November 2017, 1–10.
Virology, 92(6), 639–644.
https://doi.org/10.1002/jmv.25749 Nortvig, A. M., Petersen, A. K., & Balle, S.
H. (2018). A literature review of the factors
Hendrastomo, G. (2008). Dilema dan influencing e-learning and blended learning
Tantangan Pembelajaran E-learning 1 (The in relation to learning outcome, student
Dilemma and the Challenge of. Majalah satisfaction and engagement. Electronic
Ilmiah Pembelajaran, 4, 1–13. Journal of E-Learning, 16(1), 45–55.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/13231
8574/Dilema dan Tantangan Pembelajaran Paramythis, A., & Loidl-Reisinger, S.
Elearning ok.pdf (2004). Adaptive Learning Environments
and e-Learning Standards. Electronic
Ihsan, M. S., Ramdani, A., & Hadisaputra, Journal of E-Learning, 2(1), 181–194.
S. (2019). Efektivitas Model Blended
Learning Dalam Pembelajaran Kimia Untuk Pascoe, M. C., Hetrick, S. E., & Parker, A.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis G. (2020). The impact of stress on students
Peserta Didik. Jurnal Pijar Mipa, 14(2), 84– in secondary school and higher education.
87. https://doi.org/10.29303/jpm.v14i2.1238 International Journal of Adolescence and
Youth, 25(1), 104–112.
Jiang, F., Deng, L., Zhang, L., Cai, Y., https://doi.org/10.1080/02673843.2019.1596
Cheung, C. W., & Xia, Z. (2020). Review of 823
the Clinical Characteristics of Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19). Journal of Rana, A., Gulati, R., & Wadhwa, V. (2019).
General Internal Medicine, 35(5), 1545– Stress among students : An emerging issue S
1549. https://doi.org/10.1007/s11606-020- OCIAL S CIENCES Stress among students :
05762-w An emerging issue. August, 0–5.

Jiluan, P. (2003). Experimental study. Arc Reavley, N. J., Morgan, A. J., Fischer, J. A.,
Welding Control, 52–82. Kitchener, B., Bovopoulos, N., & Jorm, A.
https://doi.org/10.1533/9781855738553.1.52 F. (2018). Effectiveness of eLearning and
blended modes of delivery of Mental Health
Lawless, N., & Allan, J. (2004). First Aid training in the workplace:
Understanding and reducing stress in randomised controlled trial. BMC
collaborative e-learning. Learning, 2(1), Psychiatry, 18(1), 312.
121–127. http://www.ejel.org/index.htm https://doi.org/10.1186/s12888-018-1888-3
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., Rusdiana, E., & Nugroho, A. (2020).
& Fauzan, R. (2019). Formulasi Model Respon pada Pembelajaran Daring bagi
Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Hukum
Indonesia. Integralistik, 31(1), 1–12. Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G.,
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/inte Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K.,
gralistik/article/view/21834/ Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B.,
Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O.
Saifuddin, M. F. (2018). E-Learning dalam M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus
Persepsi Mahasiswa. Jurnal VARIDIKA, Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
29(2), 102–109. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
https://doi.org/10.23917/varidika.v29i2.5637 https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Sarwar, A., Ketavan, C., & Butt, N. S. Yikealo, D., Yemane, B., & Karvinen, I.
(2015). Impact of elearning perception and (2018). The Level of Academic and
elearning advantages on elearning for stress Environmental Stress among College
management (mediating role of eLearning Students: A Case in the College of
for corporate training). Pakistan Journal of Education. Open Journal of Social Sciences,
Statistics and Operation Research, 11(2), 06(11), 40–57.
241–258. https://doi.org/10.4236/jss.2018.611004
https://doi.org/10.18187/pjsor.v11i2.1088
Yuliana. (2020). Corona virus diseases
Sebelas, U., Di, M., Krisis, E. R. A., Ilmu, (Covid -19); Sebuah tinjauan literatur.
F., Dan, S., & Pengantar, K. (2020). Hasil Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 187–
kuesioner. April. 192.
https://wellness.journalpress.id/wellness/arti
Shah, R. K., & Barkas, L. A. (2018).
cle/view/v1i218wh
Analysing the impact of e-learning
technology on students’ engagement, Zahrotunnimah, Z. (2020). Langkah Taktis
attendance and performance. Research in Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan
Learning Technology, 26(1063519). Penyebaran Virus Corona Covid-19 di
https://doi.org/10.25304/rlt.v26.2070 Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I, 7(3).
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W.,
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15103
Santoso, W. D., Yulianti, M.,

Anda mungkin juga menyukai