Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir
zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah, dengan rahmat dan karunia Allah SWT kami dapat menyusun
makalah yang berjudul “Analisis Pekerjaan”. Semua ini tidak lepas atas
pertolongan-Nya, sehingga semua hambatan dan kendala dalam menyusun
makalah ini dapat dilalui dengan mudah. Semoga makalah ini dapat membantu
semua mahasiswa dalam mempelajari dan memahami mata kuliah “Manajement
Sumber Daya Insani”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
BAB 3 Penutup.................................................................................................13
3.1. Kesimpulan...............................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Analisis pekerjaan adalah suatu konsep yang tidak dapat dipisahkan dari
organisai. Organisai merupakan sekumpulan pekerjaan yang dikerjakan oleh
orang-orang yang bekerja sama, baik pada bidang yang sama maupun bidang yang
berbeda, yang ada dalam suatu wadah untuk mencapai suatu tujuannya.
Berdasarkan pengertian tersebut dalam organisasi terdiri dari banyak pekerjaan,
orang-orang yang berkerja sama, dan sumberdaya lainnya dalam rangka mencapai
tujuannya. Seluruh sumberdaya dan pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam
organisasi akan diatur dan dilaksanakan oleh manusia untuk mencapai tujuannya
oleh sebab itu sumberdaya manusia memiliki peran yang besar dalam mencapai
tujuan organisasi. Tugas manusia dalam organisasi adalah mengatur pekerjaan
secara efisien dan efektif.
2
2.2. Tujuan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan dipakai untuk berbagai tujuan, baik disektor publik maupun
sektor swasta. Terdapat kurang lebih 12 macam tujuan, yaitu:
1. Job description, yang berisi informasi pengidentifikasian pekerjaan, riwayat
pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban,
spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar-sandar pekerjaan.
2. Job classifacation, penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas,
kelompok-kelompok atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistimatika tertentu.
3. Job evaluation, suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan
kegunaan masing-masing didalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar
yang terkait.
4. Job desing restructuring, meliputi usaha-usaha untuk merelokasi dan
merestruralisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok.
5. Personnel requirement/ specifications, berupa penyusunan persyaratan-
persyaratan atau spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), ketangkasan (aptitudes), sifat-
sifat dan ciri-ciri (attributes and traits) yang diperlukan bagi keberhasilan
pelaksanaan suatu pekerjaan.
6. Performance appraisal, ini merupakan suatu penilaian sistematis yang
dilakukan oleh para supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para
pekerja.
7. Worker training, untuk tujuan-tujuan pelatihan.
8. Worker mobility, untuk tujuan mobilitas pekerja (karir), yaitu dinamika masuk-
keluarnya seseorang dalam posisi-posisi, pekerja-pekerja tertentu.
9. Efficiency, ini mencakup penggabungan proses keja yang optimal dan
rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi
tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedur-prosedur kerja,
susunan kerja, dan standar-standar kerja.
10. Safety, ini sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada
identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-
kondisi fisik, dan kondisi-kondisi lingkungan.
3
11. Human resource planning. Ini meliputu kegiatan-kegiatan antisipatif dan
reaktif melalui suatu organisai untuk memastikan bahwa organisai tersebut
memiliki dan akan terus memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang
tepat, waktu yang tepat, pelaksanan pekerjaan-pekerjaan yang memaksimalkan
tujuan-tujuan pelayanan melalui mana organisasi mempertinggi aktualisasi diri
dan kebutuhan-kebutuhan pertumbujan anggotanya dan memungkinkan
pemanfaatan yang lebih maksimal mengenai kecakapan-kecakapan dan bakat-
bakat dari para anggota.
12. Legal/ quasi legal requirements, anturan-aturan dan ketentuan lainnya yang
berkaitan dengan organisasi.2
2.3. Manfaat Analisis Pekerjaan
4
Memperbaiki alur kerja organisasi atau perusahaan
Standar prestasi kerja yang realistis
Memberikan data sebagai fungsi saluran komunikasi
Menetapkan garis promosi dalam semua departemen dan organisasi
2.4. Langkah-Langkah Analisis Pekerjaan
Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia[4] yang ditulis oleh Gary
Dessler, untuk melakukan Analisis Pekerjaan ada beberapa langkah yang harus
dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
5
(2) Penetapan pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan (abilities),
kecakapan-kecakapan (skills), dan beberapa karakteristik lainnya (faktor-
faktor kepribadian, sikap, ketangkasan atau karakteristik fisik dan mental
yang diperlukan bagi pekerjaan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-
tugas.
6
Berikut adalah Faktor Pendukung Analisis Jabatan:
- Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian,
kebijakan tersebut mempunyai peran sebagai pendekatan normatif sekaligus
dijadikan pedoman untuk melaksanakan fungsi kepegawaian dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
1. Uraian tugas pada model ini hanya mencatat tugas-tugas umum yang
dilaksanakan oleh sejumlah pembantu administrasi.
7
2. Tidak ada syarat-syarat bagi pelaksanaan suatu pekerjaan.
5. Uraian tugas tradisional merinci suatu perangkat standar yang umum dari
kualifikasi minimal untuk setiap kedudukan.
8
b. Conditions. Bagaimana sifat dasar dari pada pekerjaan, atau syarat-syarat apa
yang diperlukan agar pekerjaan itu terlaksana, biasanya mudah atau sulit?
Petunjuk tertulis apa atau instruksi-instruksi supervisor apa yang tersedia
untuk membantu pekerja dalam melaksanakan suatu tugas tertentu?
9
2. Model ini menyediakan sarana untuk memperkenalkan kepada para pekerja
yang baru atas harapan-harapan, tujuan-tujuan MBO yang ditetapkan, dan
untuk mengadakan evaluasi terhadap performansi pekerja secara lebih
obyektif bagi para manager.
10
2.8. Klasifikasi Pekerjaan
Klasifikasi pekerjaan merupakan proses pengkatagorisasikan kedudukan
sesuai dengan jenis kerja yang dilakukan, jenis kecakapan yang dibutuhkan, atau
faktor lainnya yang berkaitan dengan kerja. Klasifikasi mempermudah analisis
pekerjaan karena klasifikasi berarti uraian pekejaan dan standar kualifikasi yang
dibakukan dapat dirumuskan untuk sekumpulan posisi. Pekerjaan sebenarnya
merupakan sekumpulan kedudukan yang sangat mirip sesuai dengan tugas-tugas
dan kualifikasi-kualifikasi untuk pembenaran keberadaanya seperti ditetapkan
dalam uraian pekerjaan.
Sistem klasifikasi untuk semua pekerjaan, baik disektor publik maupun swasta,
didasarkan pada beberapa faktor:
3. Output pekerjaan: aktivitas-aktivitas fisik apa yang dilakukan oleh para pekerja
dan alat-alat apa yang dipakai para pekerja.
4. Relasi dengan orang: relasi dengan orang lain yang bagaimana yang dituntut
dalam pelaksanaan pekerjaan.
5. Konteks pekerjaan: dalam konteks fisik dan sosial apa pekerjaan yang
dilaksanakan.
11
2.9. Politik reklasifikasi
Tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yaitu: perencanaan sumber
daya manusia, analisis pekerjaan dan klasifikasi pekerjaan, serta evaluasi
pekerjaan. Daya tanggap politik mempengaruhi fungsi-fungsi alokasi dari analisis
pekerjaan dengan cara mendeskripsikan ramifikasi politik mengenai dua jenis
keputusan reklasifikasi yakni: reklasifikasi yang melibatkan perubahan dalam
gaji, relaksifikasi yang menyertakan perubahan status dari suatu posisi pelayanan
sipil yang telah diklasifikasikan dalam unit hasil kompromi bersama ke suatu
posisi yang dikecualikan (tidak terklasifikasi) atau di luar unit kompromi.4
4 Ibid
12
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
SDM (Sumber Daya Manusia) atau yang biasa disebut dengan karyawan,
merupakan aset penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. SDM merupakan
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Sehingga dalam Perencanaan SDM, perlu dilakukan dengan adanya identifikasi
dan Analisis Pekerjaan.
Analisis pekerjaan merupakan suatu penelaahan secara mendalam dan
sistematis terhadap suatu pekerjaan, untuk memperoleh manfaat dari hasil
penelaahan.
Analisis pekerjaan adalah proses pegumpulan informasi mengenai suatu
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan cara
mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerjaan dengan bukti-bukti
yang benar dari supervisor.
13
DAFTAR PUSTAKA
iii