Di Susun oleh :
NIM : (184441105)
Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, karena hanya dengan izin dan kehendak-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Analisis dan desain jabatan”. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang
telah mengajarkan kebenaran dan tatanan kehidupan yang rahmatan lil’alamiin serta
PENDAHULUAN
sumber daya untuk mencapai tujuannya. Dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan
pendayagunaan berbagai sumber daya, salah satunya yaitu Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia. Semua organisasi apapun jenis, ukuran, fungsi ataupun
tujuannya harus beroperasi dengan dan melalui manusia. Dibandingkan dengan elemen-
elemen yang lain, memang dapat dikatakan bahwa manusia merupakan elemen yang
Pada era globalisasi seperti saat ini, peran sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas sangat dibutuhkan oleh dunia kerja baik lembaga pemerintah maupun
swasta. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memiliki kinerja yang baik
sehingga memiliki pengaruh positif terhadap kinerja lembaga. SDM yang berkualitas
baik tentu memiliki peran manajemen yang baik yang dapat memaksimalisasi kinerja
SDM. Maka setiap pekerjaan dan kegiatan apapun perlu memahami konsep manajemen
Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor
keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan dalam mencapai visi dan misi sangat
tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam mengembangkan SDM harus
mengenali dan memahami tujuan dan struktur fungsi, tugas dan pekerjaan apa yang
dipekerjakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manusia pun akan mampu
dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya serta bila ia bisa
perusahaan harus bisa menempatkan SDM pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan
kebutuhannya, maka dari itu perlu adanya analisis dan desain jabatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diketahui
PEMBAHASAN
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis
merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi
bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya.
Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab
yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu
tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu
aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan
menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik
(Sastrohadiwiryo, 2002:127).
Analisis jabatan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya
manusia. Menurut Flippo (1994), “Analisis jabatan adalah proses mempelajari
dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung
jawab suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua
kegiatan utama dalam analisis jabatan, yaitu mengumpulkan informasi tentang
operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih
mendalam.
Analisis Jabatan (Job Analysis) Dan Desain Pekerjaan (Job Design)
Dalam organisasi terdapat posisi yang harus diisi melalui pekerjaan yang
ada.posisi pekerjaan yang sudah ada biasa diketahui lewat lowongan-lowongan
perusahaan.Depertemen sumber daya manusia harus memahami bahwa untuk
memelihara koordinasi pekerjaan maka pengetahuan tentang analisis jabatan
dan desain pekerjaan tidak boleh dilewatkan.
Untuk meraih kualitas kerja yang tinggi, organisasi harus memahami dan
menyerasikan permintaan kerja dan individu. Hal ini disebut analisis jabatan
atau analisis pengetahuan pada susunan kepegawaian, pelatihan, penilaian
kinerja, dan kegiatan sumber daya manusia lainya.sebagai contoh evaluasi
penyelia pada pekerjaan karyawan harus didasarkan pada kinerja dan tuntutan
kerja. Pada perusahaan kecil,manajer garis mungkin melaksanakan analisa
jabatan,tapi biasanya pekerjaan selesai oleh seorang professional sumber daya
manusia. Beberapa organisasi besar mungkin mempunyai department
manajement kompensasi yang di dalamnya termasuk analisis jabatan.
Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang
dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan
stafnya , dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi
tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk
membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi
pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut). Oleh
sebab itu, menurut Dessler penyelia atau spesialis dalam sumber daya manusia
biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis pekerjaan,
1. aktivitas pekerjaan,
2. perilaku manusia,
3. mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan,
4. standar prestasi,
5. konteks pekerjaan, dan
6. persyaratan manusia.
Kedua,
individu sebagai input produksi, tapi juga yang akan menikmati output-
nya. Tujuan akhir sebuah proses produksi adalah menciptakan produk
dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen. Bentuk output yang
dinikmati adalah gaji, insentif, bonus, kesejahtraan, perlindungan,
keamanan dan bentuk penghargaan nonmaterial lainya. Jadi sangat tidak
wajar bila ada sebuah organisasi dengan pertumbuhan baik tetapi
kesejahtraan karyawanya masih memprihatinkan.
Ketiga,
apabila faktor produksi yang lain berkurang dalam proses produksi,
tetapi manusia dalam kurung waktu tertentu akan bertambah, yaitu
bertambah keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan. Jadi individu
mengalami proses belajar (learning process) yang akan bermanfaat untuk
kepentingan organisasi keseluruhan.
Keempat,
individu adalah penentuan eksistensi organisasi, bahkan faktor yang
mutlak harus ada. Pengusaha boleh memiliki modal, mesin, dan material
yang berkualitas, tetapi tidak akan berfungsi baik jika tidak ada manusia
yang mengelolanya.
5. Variabel Internal
a. Manajemen
Manajemen mempunyai kepentingan sendiri dalam organisasi.
Semua karyawan tentu demikian, tetapi manajemen bertanggung
jawab terhadap organisasi secara keseluruhan, suatu tanggung jawab
yang sering kali mengharuskan manajemen menghadapi berbagai
pihak yang berkepentingan dan menyeimbangkan tuntutan yang
saling bertentangan. Para pemegang saham, misalnya, ingin
pendapatan lebih besar dengan berusaha merampingkan desain
pekerjaan yang singkat dan padat, sementara bagian penelitian dan
pengembangan memiliki keinginan untuk melakukan investasi yang
tentu menuntut pembentukan desain pekerjaan baru dan
membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Contoh lain, karyawan
ingin gaji yang lebih tinggi dan berbagai tunjangan kesejahtraan
lainnya, masyarakat sekitar menginginkan lingkungan yang lebih
baik dan fasilitas yang layak untuk publik dengan alasan tanggung
jawab sosial. Untuk menjamin organisasi tetap dapat bertahan,
manajemen harus mengupayakan hubungan antara pihak-pihak yang
berkepentingan tetap seimbang dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
b. Karyawan
Hampir dalam semua organisasi,sifat dari tenanga kerja adalah
berubah, sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan
mengubah pergeseran kepentingan-kepentingan
konsumsi,produk,biaya,dan pemasaran kareana menyangkut segmen
pasar yang terus berubah. Ledakan bayi era 1990-an banyak
mempengaruhi orientasi produk yang merupakan kebutuhan primer
masyarakat.
c. Mengelola karyawan
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber
daya manusia secara efektif. Hal ini dapat diperoleh dengan
menerapkan semua praktik berikut secara berkaitan, karena sulit
untuk menangani suatu tindakan bila hanya menerapkan secara
terpisah.
a. Stakeholder
Struktur yang mengatur organisasi publik yang besar
memungkinkan pemegang saham untuk mempengaruhi hak suara.
Berbagai pihak yang terkait dengan pengoperasian suatu organisasi
di antaranya :
Pemerintah atas pajak.
Pemegang saham atas nilai organisasi dan atau deviden serta
hak suaranya.
Pemberi pinjaman atas keamanan pengembalian pinjaman
organisasi.
Karyawan atas gaji, keadilan dalam kenaikan gaji & posisi
Manajer atas bonus dan keadilan dalam penilaian kinerjanya.
Pimpinan puncak atas keamanan jika diambil ahli dan
remunerasinya.
Masyarakat atas lingkungan hidup dan public goods yang
disediakan pemerintah.
e. Serikat pekerjaan
Organisasi pada saat ini harus sangat perduli terhadap
kepentingan karyawan. Bila organisasi hanya memikirkan
kepentingannya sendiri dan menganggap karyawan atau serikat
buruh sebagai objek produksi maka tujuan efektivitas organisasi
akan terrrhambat. Banyak kasus-kasus organisasi local dan
multinasional yang sudah mengalami permasalahan dengan serikat
buruhnya. Saat ini serikat pekerja mengalami pergeseran dari hanya
memiliki sebuah status komite karyawan menjadi organisasi yang
lebih solid dengan membwa kepentingan hakiki dari hak dan
kewajiban sebenarnya dari para karyawan tidak merasa khawatir dan
takut karena ada jaminan perlindungan pada pekerjaan mereka.