Anda di halaman 1dari 23

PERANCANGAN ASSEMBLY CHART DAN

OPERATION PROCESS CHART PRODUK


MOBIL TAMIYA

Disusun oleh :

Rahmat Rasyidin 1118059

Yoel Andika Pranata Sitorus 1118049

Arizal Purnomo Aji 1118050

Dewi Kartika Sari 1118066

Politeknik STMI Jakarta

Jl. Letjend Suprapto No.26 Rt.10 Rw. 05, cempaka putih, cempaka
putih, kota Jakarta pusat,daerah khusus ibukota Jakarta 10510
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah
kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan
kemudahan bagi kami dalam penyusunan laporan ini.

Didalam laporan ini kami selaku penyusun hanya bisa menyajikan tentang
Operation Process Chart dan Assembly chart pada produk mobil tamiya. Dimana
didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari pengetahuan
tentang penggambaran urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut
elemen-elemen operasi secara detail.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami


tentang Operation Process Chart dan Assembly Chart, menjadikan keterbatasan
kami pula untuk memberikan penyajian laporan yang lebih dalam tentang masalah
ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Harapan kami, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita,


setidaknya untuk sekedar membuka pengetahuan berpikir kita tentang bagaimana
merancang sebuah Operation Process Chart dan Assembly Chart. Tidak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Indah Kurnia, ST. selaku Dosen
Perancangan Sitem Kerja 1, atas bimbingan dan dukungannya, serta untuk teman‐
teman atas kerjasamanya.

Jakarta, 24 Maret 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………. iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………….. 3
2.1 Analisi dan Perancangan Sistem Kerja (TTCK) ........................................ 3
2.1.1 Pengertian ............................................................................................... 3
2.1.2 Ruang Lingkup ........................................................................................ 3
2.1.3 Metode.................................................................................................... 4
2.2 Perancangan Metode Kerja .........................................................................4

2.2.1 Method Study …………………………………………………………..4

2.2.2 Alat Method Study ……………………………………………………. 5

2.2.2.1 Assembly Chart…………………………………………………….. 6

2.2.2.2 Operation Process Chart……………………………………………. 6

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ……………….. 8

3.1 Pengumpulan Data……………………………………………………… 8

3.2 Pengolahan Data…………………………………………………………13

BAB IV ANALISIS MASALAH……………………………………………..15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 .................................................................................................. 4

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1 ........................................................................................... 8

Gambar 3.1.2 ...........................................................................................................8

Gambar 3.1.3 ...........................................................................................................9

Gambar 3.1.4 ...........................................................................................................9

Gambar 3.1.5 ...........................................................................................................9

Gambar 3.1.6 .........................................................................................................10

Gambar 3.1.7 .........................................................................................................10

Gambar 3.1.8 .........................................................................................................11

Gambar 3.1.9 .........................................................................................................11

Gambar 3.1.10 ........................................................................................................12

Gambar 3.1.11........................................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan produksi di sebuah perusahaan tidak hanya berkaitan
dengan menghasilkan produk dan memasarkan nya saja namun lebih dari
itu, perlu diperhatikan juga sistem yang mengatur sumber daya
manusianya. Suatu perusahaan akan dapat bekerja secara efisien dan
menghasilkan output yang banyak dan berkualitas apabila mereka
membuat suatu sistem yang baik di dalamnya.

Banyak kendala yang dihadapi oleh sebuah perusahaan terutama


menurunnya produktivitas dari para pekerja yang berdampak pada tidak
tercapainya target produksi, hal ini bisa disebabkan juga karena
ketidaksesuaian sistem produksi yang yang digunakan sehingga
menimbulkan beberapa masalah seperti pembebanan elemen kerja yang
tidak merata pada setiap stasiun kerja sehingga menimbulkan
keterlambatan hasil produksi. Hal ini dapat diatasi dengan membuat
metode kerja yang sesuai untuk setiap aktivitas kerja.

Oleh karena itu, terdapat 2 sistem yang dibahas disini yaitu


Assembly Chart dan Operation Process Chart. Assembly Chart
mempelajari proses perakitan komponen-komponen suatu produk yang
berisi urutan dari awal perakitan sampai menjadi produk utuh, sistem ini
dibuat oleh sebuah perusahaan agar para pekerja maupun operator dapat
lebih efisien dalam bekerja dalam menghasilkan produk dan bisa
tercapainya target produksi. Operation Process Chart mempelajari tentang
proses pembuatan produk dengan memberikan informasi tentang aktivitas
kerja yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk dari mulai
pembuatan komponennya sampai menjadi barang jadi.

1.2 Perumusan masalah


Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa banyak elemen-elemen dari produk rakitan mainan otomotif
tamiya?
2. Bagaimana menentukan gerakan-gerakan yang efektif dan efisien?
3. Bagaimana perbaikan metode kerja yang tepat agar waktu proses produksi
dapat diminimalkan?
4. Bagaimana prinsip penggunaan peta tangan kanan-tangan kiri produk
rakitan mainan otomotif tamiya?

1
1.3 Tujuan penelitian

1. Mampu membuat peta kerja sehingga dapat memperbaiki


sistem kerja dengan menggunakan teknik peracangan
peta kerja keseluruhan
2. Memahami urutan proses peta kerja.
3. Mengetahui material dan alat yang digunakan dalam
pembuatan produk.
4. Mampu merancang peta kerja, khususnya Assembly
Chart dan Operation Process Chart.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang analisis dan perancangan sistem kerja (TTCK) dan
Perancangan metode kerja.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Mengumpulkan dan mengolah data-data yang berkaitan dengan
pembahasan tentang peta-peta kerja.
BAB IV ANALISIS MASALAH
Menganalisa yang ditinjau dari segi man, machine, methods, material dan
enviromrent.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran dari hasil pengolahan data dan analisi masalah dan
saran

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Kerja (TTCK)


2.1.1 Pengertian

Menurut sutalaksana dkk (1979) mendefinisikan tata cara kerja sebagai


suatu ilmu yang mempelajari prinsip – prinsip dan teknik – teknik untuk
mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Tujuan analisin
perancangan kerja adalah menghasilkan suatu sistem kerja yang ENASE yaitu
Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien.

2.1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup ilmu perancangan sistem kerja dapat dibagi dalam


dua bagian besar yaitu bersifat menata unsur – unsur sistem kerja atau
disebut penataan sistem kerja (manusia, alat, dan lingkungan) serta yang
bersifat mengukur kebaikan rancangan sistem yang bersangkutan atau
disebut pengukuran sistem kerja. Berikut ruang lingkup analisi
perancangan sistem kerja :

 Lingkup teknis
Perubahan teknologi yang semakin cepat serta level teknologi yang
semakin kompleks, di satu sisi menyebabkan ktergantungan manusia pada
alam semakin berkurang serta berbagai keuntungan lainnya yang
bermanfaat bagi industry manufaktur. Oleh karena itu diperlukan suatu
pendekatan yang lebih komperhensif denagn penekanan pada aspek
manusia sebagai komponen sistem yang paling utama.
 Lingkup organisasi
Analisis perancangan kerja menyangkut desain dan analisis berbagai jenis
pekerjaan. Baik pekerjaan yang dilakukan perorangan, dengan kontrolm
individu, maupun pekerjaan yang dilakukan secara berkelompok. Kedua
jenis pekerjaan tersebut tentu saja memiliki sifat dan ciri yang berbeda,
sehingga di dalam analisisnya pun membutuhkan pendekatan atau metode
yang berbeda pula.

 Lingkup legalitas
Meningkatnya aturan – aturan atau legislasi memberikan berbagai dampak
bagi pekerja. Jam kerja maksimum, upah minimum, dan lain – lain. Hal ini
disebabkan karena semakin disadarinya peran penting manusia di dalam
sistem kerja.
 Lingkup sosial dan politik

3
Ketidakstabilan dan semakin mahalnya ongkos pekerja terutama di negara
– negara maju membuat tekanan bagi dunia usaa untuk lebih meperhatikan
aspek pekerja ini.
 Lingkup finansial
Pilihan – pilihan yang muncul di dalam penerapan prinsip – prinsip
analisis perancangan kerja seringkali harus berhadapan dengan
keterbatasan finansial suatu perusahaan.

2.1.3 Metode

Metode yang digunakan untuk analisa perancangan kerja sebagai berikut :


 Identifikasi maksud dan tujuan operasi kerja
Perancangan komponen benda kerja, pemilihan material, penetapan proses
manufacturing, perencanaan proses set-up mesin dan perkakas,
perencanaan proses pemindahan bahan.
 Analisa kerja dan ekonomi gerakan
Prosedur yang dilakukan untuk menganalisa suatu operasi kerja baik yang
menyangkut suatu elemen kerja yang bersifat produktif atau tidak.
 Aplikasi prinsip-prinsip ekonomi gerakan
Penggunaan bahan/ anggota tubuh manusia, tempat kerja, desain peralatan
kerja yang dipergunakan, eliminasi kegiatan, kombinasi gerakan atau
aktifitas kerja, penyederhanaan kegiatan
 Studi gerakan untuk menganalisa metode kerja yang efektif dan efisien
Mencari, memilih, memegang, menjangkau/membawa tanpa beban,
membawa dengan beban, memegang untuk memakai.

2.2 Perancangan Metode kerja

2.2.1 Method Study

Method Study adalah suatu teknik yang mempelajari, mencatat,


dan menganalisis serta membahasa secara kritis dan sistematis. Cara – cara
melakukan sistim pekerjaan dengan tujuan mencari dan menggunakan cara
– cara atau metode kerja yang paling tepat.

Kegiatan operasi apabila suatu proyek


(material) akan mengalami perubahan
OPERASI
sifat baik fisik maupun kimiawi dalam
suatu proses transformasi.

Kegiatan tranprotasi terjadi bila


fasiliotas kerja lainnya yang dianalisa
TRANSPORTASI
bergerak berpindah tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi.

4
Kegiatan inspeksi atau pemeriksaan
terjadi apabila suatu obyek proses baik
INSPEKSI
pemeriksaan pada segi kualitas maupun
kuantitas apakah sudah sesuai dengan
karakteristik performans yang
distandarkan.
Proses menunggu terjadi apabila
material, benda kerja, operator atau
MENUNGGU
fasilitas kerja dalam kondisi berhenti
dan tidak berhenti dan tidak terjadi
kegiatan apapun selain menunggu.
Proses penyimpanan terjaidf apabila oyek
disimpan dalam jangka waktu yang cukup
PENYIMPANAN lama.

Kegiatan operasi yang harus dilaksanakan


AKTIVASI bersama dengan kegiatan pemeriksaan pada
GANDA stasiun kerja yang sama pula.

Tabel 2.1

Method Study

2.2.2 Alat Method Study

Terlepas dari bagaimana metode kerja yang digunakan, untuk membuat


pusat kerja baru atau mengembangkan yang sudah ada, permasalahan dan
informasi factual yang berhubungan dengan maslah harus disajikan dengan
jelas dan logis.

Berikut ini tools yang digunakan untuk alat method study :

1. Flow chart
Mendeskripsikan detail sbuah proses, tahapan, dan urutannya
secara grafis.
2. Lembar periksa ( check sheet)
Lemabr periksa dapat digunakan sebagi alat pengumpul data dan
interpretasi bila bermaksud untuk membedakan anatar opini dan
fakta, mengumpulkan data mengenai jenis persoalan terjadi.
3. Bagan pareto
Bagan pareto merupakan grafik batang khusu yang dapat
digunakan sebagi alat interpretasi dalam menentukan frekuensi

5
atau tingkat kepentingan relative dari berbagai persoalan atau
sebab

2.2.2.1 Assembly Chart

Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan


antara komponen-komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk.
Ada banyak manfaat yang terdapat dalam pembuatn assembly chart antara
lain :

 Komponen – komponen pemebntuk produk


 Bagaimana komponen - komponen bergabung bersama
 Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
 Urutan waktu komponen bergabung bersama
 Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

Terdapat beberapa langkah yang dilakukan dalam membuat assembly


chart antara lain :

 Dengan menggunakan part list dan bill of material, tentukan kegiatan


penguraian pertama/perakitan terakhir dan dibuat lingakaran besar dengan
nomor kegiatan, bisa ditambahkan keterangan.
 Dari lingkaran besar tersebut tarik garis horizontal ke kiri dan dibuat
lingkaran kecil dengan keterangan komponen pembentuknya. Jika
terdapat kegiatan sub assembly, buatlah terlebih dahulu lingkaran besar
dengan nonor kegiatan rakitan bagian tersebut dan lanjtkan garis
horizontal ke kiri untuk membuat lingkaran kecil komponen
pembentuknya.
 Buat garis vertikal ke atas yang menghubungkan lingkaran besar kegiatan
perakitan terakhir tadi dengan bujur sangkar / lingkaran besar kegiatan
perakitan sebelumnya.
 „berilah nommor urut untuk semua kompinen pembentuk yang sudah
diurai, dari atas ke bawah.

2.2.2.2 Operasi Proes Chart

Peta operasi adalah peta kerja yang mencoba menggambaran


urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut elemen – elemen
joperasi secara detail. Untuk pembuatan peta operasi ini maka simbol –
simbol ASME yang dipakai dalam adalah simbol operasi, inspeksi, dan
gabungan antara operasi dengan inspeksi.

Dengan adanya informasi – informasi yang bisa dicatat melalui


peta operasi ini, banayak manfaat yang bisa diperoleh yaitu anatara lain :

6
 Data kebutuhan jenis proses atau mesin yang diperlukan dalam
pelaksanaan operasi kerja dan penganggarannya.
 Data kebutuhan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi pada
setiap elemen operasi kerja atau pemeriksaan.
 Pola tata letak fasilitas kerja dan aliran pemindahan materialnya.
 Alternatif alaternatif perbaikan prosedur dan tata cara kerja yang
sedang dipakai.

Untuk bisa menggamabarkan peta operasi dengan baik, ada beberapa


aturan yang perlu diikuti dan dipahami anatara lain :

 Pertama kali tentukan dahulu apakah peta yang akan dibuat merupakan
“ Material Process Chart ”.
 Selanjutnya pada baris paling batas perlu dituliskan “ Peta Proses
Operasi” dan sterusnya tulis semua identifikasi kerja lainnya seperti :
nama obyek, nomor gambar kerja dan lain – lain.
 Lambang atau simbol ASME ditempatkan dalam arah vertikal secara
berurutan yang menunjukkan terjadinya perubahan proses untuk setiap
simbolnya.
 Penomorna terhaap kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang diperlukan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai denagn proses terjadinya.

Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, maka produk
yanga paling banyak memerlukan proses operasi yang harus dipetakan
terlebih dahulu dan digambrarkan pada garis vertikal paling kanan sendiri.

7
BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

1) Chassis berfungsi untuk menggabungkan atau menyatukan


komponen-komponen yang lain sehingga menjadi mobil tamiya
yang utuh.

Gambar 3.1.1

Chassis pada Tamiya

2) Dinamo berfungsi untuk mengubah energi listrik dari baterai


menjadi gerakan mekanik.

Gambar 3.1.2

Dinamo pada Tamiya

3) Gear berfungsi untuk mengirimkan putaran dan tenaga dari mesin


ke roda tamiya.

8
Gambar 3.1.3

Gear pada Tamiya

4) Ban berfungsi sebagai tumpuan atau pijakan tamiya pada track


yang berguna untuk berjalan.

Gambar 3.1.4

Ban atau Roda pada Tamiya

5) Kap berfungsi sebagai pelindung

Gambar 3.1.5

Kap pada Tamiya

9
6) Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk dinamo atau
mesin tamiya.

Gambar 3.1.6

Baterai pada Tamiya

7) Tombol On/Off berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan


mesin tamiya.

Gambar 3.1.7

Tombol On/Off pada Tamiya

10
8) As Roda berfungsi menjalankan mesin tamiya, mengendalikan arah
jalannya tamiya.

Gambar 3.1.8

As Roda pada Tamiya

9) Penutup Baterai berfungsi sebagai pelindung baterai agar tidak


terlepas

Gambar 3.1.9

Penutup Baterai pada Tamiya

11
10). Penutup Dinamo berfungsi sebagai pelindung dinamo agar tidak
terlepas dan menghantarkan daya dari baterai.

Gambar 3.1.10

Penutup dynamo

12
3.2 Pengolahan data

Assembly Chart
chasis
Bamper
Baut SA-1

Roller
Baut
A-1

Spacer
As Roda
SA-2
Gear
Eyelet
A-2

Tire
SA-3
Whell rim
A-3

Dinamo
SA-4
Penutup dinamo
A-4

Baterai SA-5
Penutup baterai
A-5

Body
A-6

Pengunci body

A-7

Inspection

Packaging

13
Storage
Operation process chart

Gambar 3.1.11

14
BAB IV
ANALISIS DAN MASALAH
4.1 Analisis Peta Proses Operasi dan Check Technique (5W+1H)

a. Mengapa (Why)
 Mengapa suatu operasi diperlukan?
 Mengapa Operation Process Chart harus diuraikan secara logis
dan sistematis?
 Mengapa suatu operasi dilaksanakan dengan cara demikian?
 Mengapa dipergunakan proses atau mesin dengan tingkat
teknologi yang demikian, kenapa tidak dicari/dipilih alternatif
proses yang lebih baik?
 Mengapa pekerja A yang ditugaskan untuk mengerjakan operasi
kerja ini, mengapa tidak pekerja B saja yang relatif memiliki skill
yang lebih baik?

b. Apa (What)
 Apa tujuan dan maksud yang ingin dicapai dalam operasi kerja ini?

c. Siapa (Who)
 Siapa sebenarnya yang paling tepat untuk diserahi tanggungjawab
penyelesaian ini?

d. Dimana (Where)
 Dimana operasi kerja tersebut seharusnya diselesaikan dengan
pertimbangan dan memberikan unit cost yang paling murah?

e. Kapan (When)
 Kapan seharusnya operasi kerja tersebut dilaksanakan untuk
memberikan kemudahan dalam pemindahan material?
 Kapan operasi kerja tersebut dilaksanakan untuk memberikan
waktu yang paling efektif?

f. Bagaimana (How)

15
 Bagaimana cara mengatur operasi kerja agar dapat dilaksanakan
secara lebih mudah, efektif dan efisien?

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari Laporan Praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat
mengambil kesimpulan yaitu bahwa di setiap perusahaan harus memiliki
sistem dan metode kerja yang sesuai dengan para pekerja-nya agar
perusahaan tersebut dapat lebih meningkatkan produktivitasnya dan
dapat meraih target produksinya. Sistem kerja juga mempengaruhi
tingkat kenyamanan dari setiap pekerja dan dari situ perusahaan dapat
meningkatkan produktivitasnya.
Analisis proses Assembly Chart dan Operation Process Chart yang
telah kami buat, membantu kita untuk memahami pentingnya proses
aliran kerja yang sesuai untuk setiap produk, kami dapat juga memahami
pentingnya memperhitungkan efesiensi dari setiap operasi agar hasilnya
lebih maksimal.

5.2 SARAN
Saran dari kami adalah bahwa dalam setiap pembuatan peta kerja
harus menggunakan simbol-simbol ASME yang jelas dan mudah
dimengerti agar mudah dibaca dan dipahami oleh setiap pekerja ataupun
pembaca. Dalam pembuatan peta kerja untuk setiap produk, relatif
berbeda-beda karena setiap produk memiliki urutan perakitan yang
berbeda-beda. Memberikan keterangan untuk setiap proses juga
sangatlah penting agar dapat dengan mudah dipahami oleh setiap orang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Wignjosoebroto,Sritomo.1995.ergonomi studi gerak dan


waktu.Surabaya:Guna widya
Astuti,Astriani dwi,Irwan iftadi.2016.analisis dan perancangan sistem
kerja.Surakarta:deepublish
https://imanph.files.wordpress.com/2007/12/method-and-time-study.pdf

http://belajar-industri.blogspot.com/2011/08/apa-itu-assembly-chart-ac-
penjelasan.html

18

Anda mungkin juga menyukai