Modul 1
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anggota :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG
2019
ABSTRAK
Adapun tujuan praktikum tata letak pabrik ini adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
Bill of Material (BOM) adalah daftar dari bahan, material atau komponen
yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir. Jenis-jenis
BOM, antara lain Phantom Bill digunakan untuk meterial yang tidak disimpan,
tidak dibuat planned order, Lead time, Lot size = Lot for lot. Modular
Bill digunakan jika suatu produk akan dijual dengan sejumlah option yang
berbeda, BOM Explotion akan menghitung kebutuhan kotor untuk masing-masing
komponen.Modular bill adalah Bill of Material yang dapat diatur diseputar modul
produk dan merupakan komponen yang dapat diproduksi dan dirakit menjadi satu
unit produk. Modular bill mengelompokkan subassemblies dan parts pada unit
terhadap semua konfigurasi produk (Gaspersz, 2004). Pseudo Bill disebut
sebagai composite product diciptakan untuk memudahkan dan meningkatkan
akurasi peramalan penjualan, mengurangi jumlah end item, dan lain-lain. Pseudo
Billadalah Bill of Material yang menggambarkan produk aktual yang dibuat untuk
memudahkan peramalan penjualan.
Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi yang perlu diikuti antara lain
pada baris yang paling atas dinyatakan sebagai kepalanya “(Peta Proses Operasi)”
yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama obyek, nomor peta (nomor
gambar), diptakan oleh siapa, tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang dan
usulan. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horisontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses. Lambang-lambang
ditempatkan dalam arah vertikal yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau
sesuai dengan proses yang terjadi. Penomoran terhadap suatu kegiatan
pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran
untuk kegiatan operasi.
2.3 Prinsip-prinsip Penyusunan OPC
1. Pada baris paling atas terdapat kepala peta “Operation Process Chart”, dan
identifikasi lain: nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal
dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, untuk
menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan
terjadinya perubahan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan,
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut, atau sesuai dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan inspeksi diberikan secara tersendiri
dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
6. Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi: jumlah
operasi, jumlah inspeksi, serta jumlah waktu yang diperlukan.
Mulai
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
PengolahanData
- Bill Of Material (BOM).
- Operation Process Chart (OPC).
- Assembly Chart (AC).
Analisis Hasil.
Selesai
5.1 Kesimpulan