EKO RAHUDIANTO
PEMBAHASAN
a. Rumah
Garasi b. Areal Perkemahan
Dapur Tenda c. Restoran
Ruang Makan Tempat mencuci Tempat parkir
Ruang tamu Dapur Pintu masuk
Ruang Keluarga Kolam renang Ruang jas/jaket
Ruang Belajar Danau Kamar duduk
Beranda Api unggun Ruang istirahat
Kamar tidur Lapangan Ruang makan
Toilet panahan/tembak Ruang makan khusus
Ruangan peralatan Pintu Masuk Dapur
Kamar mandi Parkir Penerimaan dan
Tempat sampah penyerahan
Tempat sampah
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (4)
d. Kampus e. Rumah Sakit
Perpustakaan Loket pendaftaran
Asrama Pemasok pusat
Pusat aktivitas mahasiswa Penatu
Ruang kelas Apotik
Administrasi Dapur
Fasilitas atletik Kantin staf dan pengunjung
Perawatan dan perlengkapan Perawatan mesin
Auditorium Ruang bedah
Toko Buku Parkir siswa Laboratorium
Parkir staf Administrasi
Parkir siwa Pasien berobat jalan
Klinik Ruang Pasien
Penelitian Ruang gawat darurat
Ruang sinar X
Radiologi
Parkir
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (5)
f. Universitas
Pintu Masuk
Kantor administrasi g. Pabrik
Ruang senam Shipping
Ruang guru Receiving area
Kafetaria Storage barang pabrikasi
Auditorium Lantai produksi
Dapur Pemeriksaan
Pengiriman Gudang bahan baku
Tempat sampah Perakitan/ Assembly line
Perpustakaan Kantin
Persediaan / Gudang Ruang pakaian
Perawatan P3K
Lapang atletik Kantor
Parkir fakultas Gudang barang jadi
Parkir Mahasiswa Pengiriman
Parkir
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (6)
Secara lebih rinci aktivitas pelayanan pabrik dikelompokkan sebagai berikut :
a. Administrasi b. Personel
Presiden direktur Fasilitas kesehatan
Manejer Umum Kantin
Penjualan dan periklanan WC
Akunting Tempat untuk merokok
Kerekayasaan produk Ruang istirahat
Pembelian Ruang hiburan
Personel Parkir
Pelayanan produk Papan pengumuman
Ruang arsip Pelolosan dari kebakaran
Ruang rapat Keran air minum
Ruang besi Tempat telepon, dsb.
Ruang resepsi
Switchboard
Pengolahan data
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (7)
A Mutlak Merah
E Sangat Penting Oranye
I Penting Hijau
O Biasa Biru
U Tidak Penting Tidak ada kode garis Tidak berwarna
X Tidak dikehendaki Coklat
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (11)
Variabel Derajat Kedekatan
Derajat kedekatan dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti :
1. Penggunaan mesin atau peralatan, data, informasi yang sama.
Pada beberapa departemen terkadang menggunakan basis informasi dan data yang sama sehingga perlu
pertimbangan kedekatan antardepartemen agar mengurangi lalu lalang pekerja/karyawan di departemen
tersebut, selain meningkatkan efisiensi waktu juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pada karyawan
di dalam pabrik/kantor. Finance dan Accounting merupakan dua departemen dalam kantor yang biasanya
mempunyai basis informasi yang sama berupa data keuangan perusahaan , modal, keuntungan , hutang dll
walaupun orientasi kedua departemen itu adalah berbeda. Maka kedua departemen ini seringkali ditempatkan
dalam satu lantai yang sama ataupun terkadang ditempatkan bersebelahan.
2. Penggunaan peralatan material handling yang sama.
Dalam penggunaan alat material handling beberapa departemen menggunakan alat yang sama dengan tujuan
untuk menghemat biaya dan meningkatkan utilisasi alat yang dipunyai oleh perusahaan . Storage dan
Warehouse adalah salah satu contoh departemen yang pada beberapa perusahaan menggunakan material
handling yang sama ataupun terkadang sebagian material handlingnya sama , untuk penghematan alat dan
juga efektifitas penggunaan karena banyak pabrik yang meletakkan warehouse dan storage berdekatan untuk
kemudahan shipping dan receiving material untuk produksi maupun distribusi.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (12)
3. Kemudahan aktivitas supervisi.
Dengan adanya depatemen yang saling berkoordinasi dan bekerja secara simultan berada pada satu supervisi
yang sama maka akan memudahkan manajemen diantara beberapa departemen ini. Maka departemen yang
bekerja saling koordinasi ini seringkali diletakkan dalam layout yang berdekatan ataupun diusahakan untuk
sedekat mungkin untuk memudahkan supervisi diantara departemen-departemen tersebut. Finishing dan
assembling merupakan departemen yang bekerja pada satu orientasi yang sama , di lantai produksi dan dalam
orientasi produksi. Seringkali finishing dan assembling ditempatkan dalam departemen yang berdekatan karena
setelah proses assembling maka produk akan ditujukan ke bagian finishing untuk diberi sentuhan akhir. Selain
karena merupakan kelanjutan proses dari departemen tetangganya terdapat faktor yang signifikan bahwa
mereka berada pada satu orientasi yang sama sehingga supervisi diantara departemen-departemen tersebut
dengan departemen produksi lainnya dipersatukan dalam satu supervisi untuk kemudahan manajemennya.
4. Kerjasama yang erat antar operator masing-masing departemen.
Kerjasama yang erat antar operator berupa sinergi antar operator departemen satu dengan departemen
lainnya. Jika seandainya terjadi komunikasi dan hubungan yang intens dan penting antara kedua
departemennya maka kedua departemen itu lazim diletakkan untuk saling berdekatan dan pada jarak
seminimal mungkin untuk kemudahan berhubungan antar operator dan mengurangi lalu lalang diantara
departemen .
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (13)
Variabel derajat pemisahan
Selain derajat kedekatan ada pula derajat pemisahan dimana hal ini menjadi variabel pertimbangan bagi
derajat kedekatan X, yaitu derajat kedekatan yang menunjukkan harus dihindarinya peletakkan pada lokasi
tersebut. Antara lain sebagai berikut:
1. Kotor
Tempat yang kotor harus dihindari dari daerah yang bersih dan membutuhkan kondisi kerja yang lebih
nyaman seperti kantor dengan tempat pembuangan limbah
2. Bising
Bising perlu dihindari karena dapat menganggu departemen lain , seperti pada kantor dan lantai produksi
yang tidak seharusnya diletakkan pada posisi yang dekat sehingga dapat menganggu karyawan kantor
karena kebisingan yang ditimbulkan oleh lantai produksi
3. Asap debu
Asap dan debu dapat menjadi masalah baik dari segi kesehatan maupun alasan kebersihan, tempat yang
merupakan tempat publik harus jauh dari tempat yang dapat menghasilkan asap/debu pada lantai produksi
karena dikhawatirkan asap yang timbul dapat mengganggu kesehatan dan debu yang beterbangan dapat
merusak kebersihan di lokasi-lokasi tertentu dan tidak diinginkan apalagi dalam jangka waktu yang lama.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (14)
4. Bau
Bau merupakan hal yang harus dihindari dari padatnya manusia karena bau dapat menyebabkan
ketidaknyamanan kualitas udara di sekitar tempat tersebut.
5. Getaran
Getaran dapat terjadi apabila pada lantai produksi suatu pabrik ternyata menggunakan mesin dan alat-alat
berat yang dapat menyebabkan getaran karena gerakan yang intens dan berat sehingga dapat menggangu
tempat seperti kantor atau fasilitas publik sehingga harus dipertimbangkan untuk dihindari sebisa mungkin
6. Resiko keselamatan atau kesehatan
Resiko keselamatan atau kesehatan dapat dihindari dengan tata letak yang benar karena tata letak yang
benar dapat meminimumkan hal tersebut terjadi. Beberapa fasilitas dalam lantai produksi mungkin
menggunakan larutan kimia ataupun mesin-mesin berat yang dapat menyebabkan kecelakaan sehingga
perlu dijauhkan dari jangkauan secara langsung oleh karyawan-karyawan lain.
7. Penyelaan yang dapat menimbulkan proses produksi terhambat
Penyelaan dapat terjadi apabila ternyata tata letak mesin menghasilkan jalur yang saling bersilangan.
Dengan adanya persilangan yang menyela jlur aktifitas lain ini maka akan terjadi waktu menunggu ketika
aktifitas lain menunggun untuk memakai jalur ini karena jalur ini terhambat.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (15)
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC)
ARC dilakukan untuk melihat hubungan antar mesin dengan mesin atau hubungan satu departemen
dengan departemen lainnya dengan mengamati frekuensi kesinambungan aliran produk. Dengan
pengelompokkan tersebut maka dapat diperoleh tata letak mesin yang efektif sehingga mengoptimalkan
operasi dan meningkatkan produktivitas. Jadi ARC adalah teknik ideal untuk desain relationship antara
setiap kelompok aktivitas yang saling berkaitan. Perencanaan aktivitas relationship menggunakan ARC
sebagai instrumen analisa dalam pengerjaannnya.
Kegunaan ARC adalah:
1. Penyusunan urutan pendahuluan bagi peta dari-ke
2. Lokasi relatif dari pusat kerja atau departemen dalam satu kantor
3. Lokasi kegiatan dalam satu usaha pelayanan
4. Lokasi pusat kerja dalam operasi perawatan atau perbaikan
5. Lokasi nisbi dari daerah pelayanan satu kegiatan dengan yang lainnya, serta alasannya.
6. Memperoleh satu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (16)
Secara garis besar langkah-langkah dalam membuat ARC adalah sebagai berikut :
1. Catat semua departemen pada ARC.
2. Lakukan wawancara atau survei pada tenaga kerja tiap-tiap departemen atau kepada pihak manajemen
tentang aktivitas pada setiap departemen.
3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada ARC yang didasarkan pada informasi karyawan
dan pihak manajemen atau pengetahuan tentang relationship antar aktivitas.
4. Catat derajat kedekatan setiap pasangan pada ARC sesuai dengan alasan yang dimasukkan.
5. Evaluasi ARC dengan meminta pertimbangan orang lain yang tahu tentang keterkaitan antar
departemen.
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (17)
Dalam pembuatan ARC kode derajat relationship yang menggunakan hurup-hurup (A, E, I, O, U, X)
diletakkan pada bagian atas kotak. Sedangkan alasan derajat relationship dimasukan di kotak bawah.
Contoh sebagai berikut:
2
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (18)
Dalam proses pembuatan ARC agar penilaian derajat relationship menghasilkan nilai yang baik, maka tim
terlebih dahulu merumuskan alasan-alasan derajat relationship seperti contoh berikut:
Kode Alasan
I 15 %
O 20 %
X Tidak Diinginkan
ID Nama Departemen 1 2 3 4 5 6
1 Assembly
2 Kantor O
3 Gudang E U
4 Pengiriman U O A
5 Ruang Istirahat I O U U
6 Ruang Alat I U U U U
ACTIVITY RELATIONSHIP WORKSHEET
Activity relationship worksheet adalah kertas kerja yang datanya didapat dari ARC. Activity relationship
worksheet digunakan sebagai data dasar input untuk pembuatan block layout, adapun contoh activity
relationship worksheet berdasarkan ARC
ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (1)
Dalam metode atau prosedur Systematic Layout Planning (SLP), ARD adalah kombinasi antara ARC
dan aliran material (flow of material), kedua aspek tersebut dibuat dalam suatu diagram yang dinamakan
relationship diagram. ARD berguna untuk perencanaan dan penganalisaan relationship aktivitas,
informasi yang dihasilkan hanya berguna jika diolah ke dalam satu diagram. Inilah tujuan dari ARD, yang
menjadi dasar perencanaan keterkaitan antara pola aliran barang dan lokasi aktivitas pelayanan
dihubungkan dengan aktivitas produksi. ARD dalam kenyataannya merupakan diagram balok
menunjukan kedekatan relationship aktivitas.