Analisis
dan
Pengukuran
Kerja
Pengukuran Waktu Langsung
(Sampling Pekerjaan)
09
Abstract Kompetensi
Modul 9 ini menjelaskan tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
langkah sistematis untuk menghitung untuk menentukan waktu baku dari
waktu baku dengan menggunakan suatu pengukuran kerja dengan
sampling pekerjaan menggunakan sampling pekerjaan
Sampling
Metode sampling pekerjaan pertama kali digunakan oleh seorang sarjana Inggris bernama
L.H.C. Tippett dalam aktifitas keperluannya di industri tekstil. Selanjutnya metode ini
digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin atau operatornya. Metode
sampling pekerjaan sangat efisien karena informasi yang dikehendaki dapat diperoleh dalam
waktu yang relatif lebih singkat dan dengan biaya yang tidak terlalu besar. Metode ini juga
efektif karena dengan cepat dan mudah cara ini akan dapat dipakai untuk menentukan waktu
longgar yang tersedia untuk suatu pekerjaan, pendayagunaan mesin sebaik-baiknya, dan
penetapan waktu baku untuk proses produksi.
Sampling Sampling kerja atau sering disebut juga sebagai work sampling, ratio delay study
atau random observation method adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin, peroses atau pekerja. Pengukuran kerja
metode sampling pekerjaan seperti halnya pengukuran kerja pada jam henti, dapat
diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung, karena pelaksanaan kegiatan
pengukuran harus secara langsung di tempat kerja yang diteliti.
Sampling pekerjaan dapat juga didefinisikan sebagai teknik pengukuran waktu kerja untuk
menganalisis produktivitas dari aktivitas mesin, pekerja, atau proses. Proses pengamatan pada
sampling pekerjaan dilakukan secara acak dengan mengambil sebagian populasi secara acak
yang cukup atas aktifitas-aktifitas operator untuk menentukan jumlah atau banyaknya waktu
secara relatif yang digunakan operator, baik produktif maupun non produktif.
Pada awalnya cara ini dixembartgkan di Inggris oleh seorang yang bernama L.H.C. Tippet di
pabrik-pabrik tekstil di Inggris, tetapi karena berbagai kegunaannya cara ini kemudian
dipakai di negara-negara lain secara lebih luas. Dan namanya dapat diduga bahwa cara ini
menggunakan prinsip-prinsip sampling dari ihnu statistik. Cara jam henti sebenarnya juga
menggunakan ilmu statistik (dan juga sampling), tetapi pada sampling pekerjaan hal ini
tampak lebih nyata.
1. Bekerjanya Sampling Pekerjaan
Telah disebutkan diatas bahwa sampling pekerjaan dilakukan secara sesaat-sesaat pada
waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Bagaimarsa suatu pengamatan demikian dapat
Kunjungan ini biasanya dilakukan pada waktu-waktu yang tidak menentu, kadang-kadang
setiap sehari sekali, dua kali sehari, dua atau tiga hari sekali, atau mungkin juga seminggu
sekali atau kurang dari itu. Jika mahasiswa tersebut mengunjungi temannya pada waktu-
waktu yang tidak tertentu seperti demikian dapat dikatakan dia melakukan kunjungan pada
waktu-waktu yang acak. Misalkan dia telah melakukan 10 kali kunjungan, dan 7 diantaranya
tidak menjumpai temannya karena sedang tidak berada dirumah. Berdasarkan pengalaman
ini, jika dia bertemu dengan temannya mungkin akan berkata: "Wah, tampaknya kali sering
tidak berada dirumah". Jika dia melakukan kunjungan kunjungan lagi, katakanlah 100 kali,
dan dalam keseratus kunjungan ini temannya tidak dijumpai sebanyak 75 kali, maka sekarang
dia dapat berkata "rupanya tujuh puluh lima persen dari waktumu tidak dihabiskan dirumah"
Ilustrasi diatas tadi menunjukkan bagaimana kesimpulan tentang ada tidaknya suatu kejadian
dapat disimpulkan melalui kunjungan-kunjungan. Terlihat pula semakin banyak kunjungan
dilakukan semakin kuat dasar untuk mengambil kesimpulan. Begitu pula kurang lebih apa
yang terjadi. dengan sampling pekerjaan. Kunjungan-kunjungan dilakukan untuk mengetahui
apa yang terjadi ditempat keija yang bersangkutan. Can catatan yang dilakukan setiap kali
kunjungan dapat dilihat berbagai kegiatan yang terjadi beserta berapa sering (frekwensi)
kegiatan itu teramati. Semakin tinggi frekwensinyasemakin sering kegiatan tersebut
dilakukan dan dapat pula diduga bahwa total waktu yang dibutuhkan semakin banyak.
Agar kesimpulan yang diambil lebih tepat, yaitu tidak sekedar mengira-ngira, diperlukan
teknik tertentu yang secara statistik dikenal sebagai sampling menduga perbandingan
populasi atau sampling for estimating population proportion.
Langkah-langkah
1. Melakukan sampling pendahuluan
2. Menguji keseragaman data.
Untuk menghitung keseragaman data kita tentukan batas-batas kontrolnya yaitu:
Dimana:
3. Pengujian kecukupan data. Jika data telah berada pada batas kontrol, maka langkah
selanjutnya dilakukan pengujian kecukupan data. Banyaknya pengamatan yang harus
dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:
a) Tingkat ketelitian (degree of accuracy) dari hasil pengamatan.
Tingkat ketelitian adalah penyimpangan maksimum yang diinginkan dari hasil
pengukuran terhadap nilai sebenarnya.
b) Tingkat kepercayaan (level of confidence) dari hasil pengamatan.
Tingkat kepercayaan adalah besarnya keyakinan bahwa data yang kita dapatkan
terletak dalam tingkat ketelitian yang telah ditentukan. Jumlah data yang dibutuhkan
pada pengujian kecukupan data dapat dihitung dengan menggunakan persamaaan
Keterangan:
P = Persentase kejadian yang diamati (persentase produktif) dalam angka desimal.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.
K = 68% K = 1 S = 5%
K = 95% K = 2 S = 10%
K = 99% K = 3 dst …
Jika :
Ν′< N pengamatan cukup
Ν′> N perlu tambahan data sejumlah N’ – N
4. Waktu normal(Wn)
Daftar Pustaka
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J. H. (2006). Teknik Tata Cara Kerja,
Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung.
Yanto., Ngaliman, B. (2006). Ergonomi Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk
Analisis & Perbaikan Sistem Kerja, ANDI, Yogyakarta.
Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi – Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Cetakan ke empat. Penerbit Guna Widya. Surabaya.
Zadry, H. R., Susanti, L., Yuliandra, B., Jumeno, D. (2015). Analisis Perancangan Sistem
Kerja, Andalas University Press, Padang.
Freivalds, A., Niebel, B.,W. (2009). Niebel’s Methods, Standards, and Work Design,
McGraw-Hill Companies, New York