Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Analisis
dan
Pengukuran
Kerja
Pengukuran Waktu Langsung
(Sampling Pekerjaan)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri 190531004 Anita Juraida, S.T., M.T

09
Abstract Kompetensi
Modul 9 ini menjelaskan tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
langkah sistematis untuk menghitung untuk menentukan waktu baku dari
waktu baku dengan menggunakan suatu pengukuran kerja dengan
sampling pekerjaan menggunakan sampling pekerjaan
Sampling

Metode sampling pekerjaan pertama kali digunakan oleh seorang sarjana Inggris bernama
L.H.C. Tippett dalam aktifitas keperluannya di industri tekstil. Selanjutnya metode ini
digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin atau operatornya. Metode
sampling pekerjaan sangat efisien karena informasi yang dikehendaki dapat diperoleh dalam
waktu yang relatif lebih singkat dan dengan biaya yang tidak terlalu besar. Metode ini juga
efektif karena dengan cepat dan mudah cara ini akan dapat dipakai untuk menentukan waktu
longgar yang tersedia untuk suatu pekerjaan, pendayagunaan mesin sebaik-baiknya, dan
penetapan waktu baku untuk proses produksi.

Sampling Sampling kerja atau sering disebut juga sebagai work sampling, ratio delay study
atau random observation method adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar
pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin, peroses atau pekerja. Pengukuran kerja
metode sampling pekerjaan seperti halnya pengukuran kerja pada jam henti, dapat
diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung, karena pelaksanaan kegiatan
pengukuran harus secara langsung di tempat kerja yang diteliti.

Sampling pekerjaan dapat juga didefinisikan sebagai teknik pengukuran waktu kerja untuk
menganalisis produktivitas dari aktivitas mesin, pekerja, atau proses. Proses pengamatan pada
sampling pekerjaan dilakukan secara acak dengan mengambil sebagian populasi secara acak
yang cukup atas aktifitas-aktifitas operator untuk menentukan jumlah atau banyaknya waktu
secara relatif yang digunakan operator, baik produktif maupun non produktif.

Pada awalnya cara ini dixembartgkan di Inggris oleh seorang yang bernama L.H.C. Tippet di
pabrik-pabrik tekstil di Inggris, tetapi karena berbagai kegunaannya cara ini kemudian
dipakai di negara-negara lain secara lebih luas. Dan namanya dapat diduga bahwa cara ini
menggunakan prinsip-prinsip sampling dari ihnu statistik. Cara jam henti sebenarnya juga
menggunakan ilmu statistik (dan juga sampling), tetapi pada sampling pekerjaan hal ini
tampak lebih nyata.
1. Bekerjanya Sampling Pekerjaan
Telah disebutkan diatas bahwa sampling pekerjaan dilakukan secara sesaat-sesaat pada
waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Bagaimarsa suatu pengamatan demikian dapat

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


2 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
menghasilkan sesuatu yang berguna seperti waktu kerja? Untuk memahami berbagai
kegunaan sampling pekerjaan kiranya akan lebih baik kalau diketahui terlebih dahulu
bagaimana bekerjanya cara ini. Sebenarnya pengamatan sesaat-sesaat waktu-waktu yang acak
tidak berbeda dengan seorang mahasiswa yang mengUnjungi temannya dirumahnya.

Kunjungan ini biasanya dilakukan pada waktu-waktu yang tidak menentu, kadang-kadang
setiap sehari sekali, dua kali sehari, dua atau tiga hari sekali, atau mungkin juga seminggu
sekali atau kurang dari itu. Jika mahasiswa tersebut mengunjungi temannya pada waktu-
waktu yang tidak tertentu seperti demikian dapat dikatakan dia melakukan kunjungan pada
waktu-waktu yang acak. Misalkan dia telah melakukan 10 kali kunjungan, dan 7 diantaranya
tidak menjumpai temannya karena sedang tidak berada dirumah. Berdasarkan pengalaman
ini, jika dia bertemu dengan temannya mungkin akan berkata: "Wah, tampaknya kali sering
tidak berada dirumah". Jika dia melakukan kunjungan kunjungan lagi, katakanlah 100 kali,
dan dalam keseratus kunjungan ini temannya tidak dijumpai sebanyak 75 kali, maka sekarang
dia dapat berkata "rupanya tujuh puluh lima persen dari waktumu tidak dihabiskan dirumah"

Ilustrasi diatas tadi menunjukkan bagaimana kesimpulan tentang ada tidaknya suatu kejadian
dapat disimpulkan melalui kunjungan-kunjungan. Terlihat pula semakin banyak kunjungan
dilakukan semakin kuat dasar untuk mengambil kesimpulan. Begitu pula kurang lebih apa
yang terjadi. dengan sampling pekerjaan. Kunjungan-kunjungan dilakukan untuk mengetahui
apa yang terjadi ditempat keija yang bersangkutan. Can catatan yang dilakukan setiap kali
kunjungan dapat dilihat berbagai kegiatan yang terjadi beserta berapa sering (frekwensi)
kegiatan itu teramati. Semakin tinggi frekwensinyasemakin sering kegiatan tersebut
dilakukan dan dapat pula diduga bahwa total waktu yang dibutuhkan semakin banyak.
Agar kesimpulan yang diambil lebih tepat, yaitu tidak sekedar mengira-ngira, diperlukan
teknik tertentu yang secara statistik dikenal sebagai sampling menduga perbandingan
populasi atau sampling for estimating population proportion.

Ciri-ciri pengukuran dengan menggunakan sampling pekerjaan adalah:


1. Objek pengukuran, yaitu pekerja langsung, pekerja tak langsung, kerja mesin, diamati
secara acak (random).
2. Cocok untuk pekerjaan yang sifatnya tidak berulang.
3. Urutan pekerjaannya tidak menentu sehingga beban kerja tidak tetap.
4. Waktu penyelesaiannya relatif panjang.

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


3 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
KEGUNAAN SAMPLING PEKERJAAN
Sampling pekerjaan merupakan salah satu metode yang sangat bermanfaat dalam perhitungan
waktu penyelesaian. Kegunaankegunaan lainnya dari sampling pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau
kelompok kerja.
2. Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik.
3. Menentukan waktu baku baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
4. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.

Kegunaan-kegunaan sampling pekerjaan seperti di atas merupakan kelebihan-kelebihan dari


sampling pekerjaan. Namun cara sampling pekerjaan pada umumnya membutuhkan waktu yang
lebih lama bahkan terkadang lebih lama dari jam henti.

PERBEDAAN ANTARA METODE SAMPLING PEKERJAAN DAN JAM HENTI


Pengukuran dengan metode sampling pekerjaan dan jam henti pada dasarnya sama-sama
merupakan pengukuran waktu secara langsung, namun keduanya tidak sama. Terdapat
beberapa perbedaan antara pengukuran dengan sampling pekerjaan dan jam henti.

Tabel 1 Perbedaan Sampling Pekerjaan dan Jam Henti


Sampling Pekerjaan Jam Henti
Digunakan untuk pekerjaan Digunakan untuk pekerjaan rutin
bervariasi dan tidak rutin dan monoton
Dapat digunakan untuk Umumnya digunakan untuk
mengamati beberapa orang mengamati 1 orang
Perhitungan berdasarkan proporsi Perhitungan berdasarkan waktu
Siklus pekerjaan tidak jelas Siklus pekerjaan pendek dan
jelas
Pengamatan diskrit Pengamatan dilakukan secara
kontinu

Keuntungan menggunakan cara sampling pekerjaan dalam melakukan pengukuran


diantaranya adalah:
a. Biaya rendah karena menggunakan sampel acak sebagai ganti pengamatan selanjutnya.
b. Pengukuran dapat dilakukan terhadap beberapa operator atau mesin oleh satu pengukur
tunggal.
c. Memperkecil variasi peralatan atau beban harian karena waktu pengamatan yang relatif

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


4 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
singkat.
d. Memperkecil modifikasi perilaku operator selama pengukuran.

Berikut merupakan langkah-langkah awal sebelum melakukan sampling pekerjaan :


1. Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, yang akan
menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan.
2. Jika sampling ditujukan untuk mendapatkan waktu baku, lakukanlah penelitian
pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang tidak baik. Jika belum,
maka lakukan perbaikan-perbaikan sistem kerja yang baik.
3. Memilih operator yang baik
4. Operator yang dipilih merupakan operator yang berkemampuan normal dan dapat
diajak bekerja sama. Pemilihan operator diperlukan agar saat pengamatan berlangsung
dapat berjalan dengan baik dan hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan.
5. Bila perlu mengadakan latihan bagi para operator yang dipilih agar bisa dan terbiasa
dengan sistem yang dilakukan.
6. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai dengan yang diinginkan
7. Pemisahan kegiatan dapat dibagi atas dua bagian, yaitu produktif dan non produktif.
Pemisahan kegiatan dilakukan agar pada saat pengamatan nantinya dapat teramati
aktifitas operator dengan jelas, yang memudahkan dalam pengamatan sampling
pekerjaan.
8. Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembaran
pengamatan, dan alat tulis.

Langkah-langkah
1. Melakukan sampling pendahuluan
2. Menguji keseragaman data.
Untuk menghitung keseragaman data kita tentukan batas-batas kontrolnya yaitu:

Dimana:

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


5 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
P = persentase produktif dihari ke 1 dan n adalah jumlah dari pengamatan.
N = jumlah pengamatan dilakukan pada hari ke 1

3. Pengujian kecukupan data. Jika data telah berada pada batas kontrol, maka langkah
selanjutnya dilakukan pengujian kecukupan data. Banyaknya pengamatan yang harus
dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:
a) Tingkat ketelitian (degree of accuracy) dari hasil pengamatan.
Tingkat ketelitian adalah penyimpangan maksimum yang diinginkan dari hasil
pengukuran terhadap nilai sebenarnya.
b) Tingkat kepercayaan (level of confidence) dari hasil pengamatan.
Tingkat kepercayaan adalah besarnya keyakinan bahwa data yang kita dapatkan
terletak dalam tingkat ketelitian yang telah ditentukan. Jumlah data yang dibutuhkan
pada pengujian kecukupan data dapat dihitung dengan menggunakan persamaaan

Keterangan:
P = Persentase kejadian yang diamati (persentase produktif) dalam angka desimal.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.
K = 68% K = 1 S = 5%
K = 95% K = 2 S = 10%
K = 99% K = 3 dst …
Jika :
Ν′< N pengamatan cukup
Ν′> N perlu tambahan data sejumlah N’ – N

4. Menentukan Waktu Kunjungan dan Melakukan Pengukuran


Untuk menentukan, biasanya satu hari kerja dibagi kedalam satuan-satuan waktu yang
besarnya ditentukan oleh pengukur. Biasanya panjang satu satuan waktu tidak terlampau
panjang (lama). Berdasarkan satu-satuan waktu inilah saat-saat kunjungan ditentukan. Misal
satu satuan waktu panjangnya 10 menit 1 hari kerja ( 8 jam) akan mempunyai 8 x 60 : 10 =
48 satuan. Maka bila dilihat pada bilangan random, batas bilangan random tidak boleh lebih
dari 48.
Tabel 2 Contoh Lembar Pengamatan Sampling Pekerjaan

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


6 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
LEMBAR PENGAMATAN SAMPLING PEKERJAAN
Tanggal: 1 Desember
Nama Mesin: -
2016
Nama Operator: Baim Jam: 08.00-17.00
Nama Stasiun Kerja:Pengepakan Istirahat:12.00-13.00
Nama Perusahaan: Aku dan Kamu Pengamat: Ibam
Produktif/
No Bilangan Jam Fixed/
Kegiatan Non
. random Pengamatan Variable
Produktif
operator belum memulai Non
0
1 08.00 pekerjaan Produktif   -
operator belum memulai  Non
1
2 08.10 pekerjaan Produktif  -
operator belum memulai  Non
6
3 09.00 pekerjaan Produktif  -
 Mengambil kaos dari SK
7
4 09.10 sablon  Produktif  Fixed
 Mengambil kaos dari SK
8
5 09.20 sablon  Produktif  Fixed
6 9 09.30  Mengambil kaos  Produktif  Fixed
7 10 09.40  Mengambil kemasan plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
11
8 09.50 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
12
9 10.00 plastik  Produktif  Fixed
 Non
13
10 10.10  Pergi ke kamar mandi Produktif  -
 Mengepak kaos kedalam
14
11 10.20 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
15
12 10.30 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
17
13 10.50 plastik  Produktif  Fixed
 Non
18
14 11.00  Pergi ke kamar mandi Produktif  -
15 19 11.10  Mengambil plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
20
16 11.20 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
21
17 11.30 plastik  Produktif  Fixed

Tabel 2 Contoh Lembar Pengamatan Sampling Pekerjaan


LEMBAR PENGAMATAN SAMPLING PEKERJAAN
Tanggal: 1 Desember
Nama Mesin: -
2016
Nama Operator: Baim Jam: 08.00-17.00

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


7 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Nama Stasiun Kerja:Pengepakan Istirahat:12.00-13.00
Nama Perusahaan: Aku dan Kamu Pengamat: Ibam
Produktif/
No Bilangan Jam Fixed/
Kegiatan Non
. random Pengamatan Variable
Produktif
 Non
22
18 11.40  Pergi ke kamar mandi Produktif  -
 Mengepak kaos kedalam
23
19 11.50 plastik  Produktif  Fixed
20 24 12.00  Mencatat jumlah kaos  Produktif  Fixed
 Mengelompokan kaos
26
21 13.20 berdasarkan ukuran  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
27
22 13.30 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
28
23 13.40 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
29
24 13.50 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
31
25 14.10 plastik  Produktif  Fixed
 Non
33  Merokok  -
26 14.30 Produktif
 Mengepak kaos kedalam
34
27 14.40 plastik  Produktif  Fixed
 Mengepak kaos kedalam
28 35 14.50  Produktif  Fixed
plastik
 Mengelompokan kaos
29 37 15.10  Produktif  Fixed
berdasarkan ukuran
30 39 15.30 Merapikan stasiun kerja  Produktif  Fixed
 Non
31 41 15.50  Merokok  -
Produktif
 Non
32 42 16.00  Merokok  -
Produktif
 Non
33 43 16.10  Merokok  -
Produktif
34 46 16.40  Membuat rekap jumlah kaos  Produktif  Fixed
 Non
35 47 16.50 Selesai  -
Produktif
Non
36 48 17,00 Selesai -
Produktif 

Langkah-langkah Menghitung Waktu Baku


1. Persentase Produktif (PP)

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


8 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2. Jumlah Menit Produktif (JMP)

3. Waktu yang diperlukan atau unit

4. Waktu normal(Wn)

5. Waktu baku (Wb)

Daftar Pustaka

Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J. H. (2006). Teknik Tata Cara Kerja,
Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung.

Yanto., Ngaliman, B. (2006). Ergonomi Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk
Analisis & Perbaikan Sistem Kerja, ANDI, Yogyakarta.

Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi – Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Cetakan ke empat. Penerbit Guna Widya. Surabaya.

Zadry, H. R., Susanti, L., Yuliandra, B., Jumeno, D. (2015). Analisis Perancangan Sistem
Kerja, Andalas University Press, Padang.

Freivalds, A., Niebel, B.,W. (2009). Niebel’s Methods, Standards, and Work Design,
McGraw-Hill Companies, New York

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2015). Teknik Industri


Analisa Perancangan Kerja. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

‘20 Analisis dan Pengukuran Kerja


9 Anita Juraida, S.T., M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai