Analisis
dan
Pengukuran
Kerja
Peta Kerja Setempat
05
Abstract Kompetensi
Modul 5 ini menjelaskan tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
langkah sistematis pemecahan untuk menghasilkan peta kerja
masalah dengan menggunakan peta setempat
kerja setempat
Pendahuluan
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat, apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu
stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Jenis
peta-peta kerja yang digunakanuntuk kelompok kegiatan kerja setempat antara lain:
1. Peta Pekerja dan Mesin
2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik yang menggambarkan
koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan
mesin. Peta Pekerja-Mesin dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan
suatu sistem kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal untuk saat itu.
Dalam beberapa hal, hubungan antara operator dan mesin sering bekerja secara silih berganti,
yaitu sementara mesin menganggur, operator bekerja atau sebaliknya. Waktu menganggur
adalah suatu kerugian. Oleh karena itu, waktu menganggur baik pada pekerja maupun mesin
harus dihilangkan atau setidaknya diminimumkan. Namun, tentunya harus masih berada
dalam batas-batas kemampuan manusia dan mesinnya.
Sebaliknya jika terdapat seorang pekerja yang terlampau sibuk dalam menangani
tugasnya sehingga tidak memungkinkan baginya untuk bisa melepas lelah dan
melakukan kepentingan-kepentingan pribadi lainnya, maka tentu hal ini pun akan
merugikan, baik pada pihak perusahaan atau bagi pekerja itu sendiri. Pekerja yang
terlampau lelah cenderung lebih banyak melakukan kesalahan-kesalahan. Bisa jadi ini
mengakibatkan kerusakan pada mesin atau menurunkan kualitas produksi. Keburukan
yang dialami pekerja, terutama dirasakan dalam jangka panjang, saat pekerja
terlampau lelah, tentu akan mengakibatkan makin memburuknya kondisi tubuh
pekerja tersebut. Dengan penambahan pekerja keseimbangan antara pekerja dan
mesin bisa diperoleh.
Digunakan untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau salah satu
sedang menunggu yang lain. Misalnya dalam suatu rangkaian kerja, si operator sedang
melakukan pemeriksaan terhadap mesin, untuk mencegah kerusakan. Maka dalam hal ini, si
operator sedang melakukan kerja dependen (satu bergantung pada yang lain) dan mesin
sedang menganggur/menunggu.
Jika ditinjau dari pekerja, keadaan ini menunjukkan seorang pekerja yang sedang bekerja dan
independen dengan mesin dan pekerja lainnya. Misalnya seorang pekerja yang sedang
mengambil dan mempersiapkan bahan atau ia sedang melakukan pemeriksaan terhadap
produk akhir tanpa alat. Jika ditinjau dari pihak mesin, berarti mesin tersebut sedang bekerja
tanpa memerlukan pelayanan dari operator (mesin otomatis)
Gambar 3 Lambang Kerja Kombinasi
Jika ditinjau dari pihak pekerja, lambang ini digunakan apabila diantara operator dan mesin
atau dengan operator lainnya sedang bekerja secara bersama-sama. Jika ditinjau dari pihak
mesin, berarti selama bekerjanya mesin tersebut memerlukan pelayanan dari operator (mesin
manual).
Dengan menggunakan peta-peta terdahlu, berarti kita telah mendapatkan suatu prosedur dari
orang, bahan, dan alat secara tertib serta sistematis. Setelah hal ini diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan itu sendiri, untuk lebih menyempurnakan cara
kerja yang telah ada. Tentunya, kalau setiap sistem kerja telah dapat disempurnakan, maka
untuk memperbaiki proses secara keseluruhan akan lebih mudah dilaksanakan.
Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan
gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini
menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh
tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan
pada tangan kiri dan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.
1. Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis “PETA TANGAN KANAN-TANGAN
KIRI”. Setelah itu, menyertakan identifikasi-identifikasi lainnya seperti : nama
pekerjaan, nama departemen, nomor peta, cara sekarang atau usulan, nama pembuat
peta, dan tanggal dipetakan.
Kedelapan elemen gerakan ini merupakan sebagian dari 17 elemen dari studi gerakan
yang dikemukakan oleh Frank dan Lilian Gilbreth dengan catatan yang dimaksud
dengan mengganggur disini sudah termasuk elemen-elemen kelambatan yang tidak
dapat dihindari (UD), kelambatan yang dapat dihindarkan (AD), istirahat untuk
menghilangkan kelelahan (R). Hal lain yang perlu diperhatikan ialah bahwa tiap
elemen gerakan digambarkan dengan kolom yang berpanjang sebanding lamanya
waktu pelaksanaan yang bersangkutan.
Peta tangan kiri dan tangan kanan terbagi atas dua bagian, yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Sisi
sebelah kiri kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan
sebaliknya, sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan
tangan kanan pekerja. Pada pembuatan peta tangan kiri dan tangan kanan, kita perlu
memperhatikan urutan-urutan operasi yang dilaksanakan operator. Operasi-operasi tersebut
diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan yang biasanya dibagi ke dalam delapan buah elemen.
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J. H. (2006). Teknik Tata Cara Kerja,
Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung.
Yanto., Ngaliman, B. (2006). Ergonomi Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk
Analisis & Perbaikan Sistem Kerja, ANDI, Yogyakarta.
Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi – Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja. Cetakan ke empat. Penerbit Guna Widya. Surabaya.
Zadry, H. R., Susanti, L., Yuliandra, B., Jumeno, D. (2015). Analisis Perancangan Sistem
Kerja, Andalas University Press, Padang.
Freivalds, A., Niebel, B.,W. (2009). Niebel’s Methods, Standards, and Work Design,
McGraw-Hill Companies, New York