Penyesuaian
Selama pengukuran berlangsung, pengukur harus
mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator.
Ketidakwajaran dapat saja terjadi misalnya bekerja
tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu
waktu, atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan
seperti karena kondisi ruangan yang buruk. Sebabsebab seperti ini mempengaruhi kecepatan kerja yang
berakibat terlalu singkat atau terlalu panjangnya waktu
penyelesaian
Waktu baku yang dicari adalah waktu yang diperoleh
dari kondisi dan cara kerja yang baku yang diselesaikan
secara wajar jika ada ketidakwajaran perlu penyesuaian.
08/25/15
@tesis2008
TUJUAN PENYESUAIAN
Untuk menormalkan waktu siklus agar menjadi wajar
Seorang operator dianggap bekerja normal jika:
Bekerja tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang
hari kerja
Menguasai cara kerja yang ditetapkan
Menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan
pekerjaannya.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan bekerja
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
08/25/15
@tesis2008
Waktu Siklus
(Ws)
Faktor Kelonggaran
Waktu Normal
(Wn)
Waktu Baku
(Wb)
x i
Ws
N
@tesis2008
@tesis2008
3. Cara Westinghouse
Berdasarkan ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi
08/25/15
@tesis2008
@tesis2008
Excellent skill
@tesis2008
Good skill
@tesis2008
Average skill
@tesis2008
Fair skill
@tesis2008
10
Poor skill
08/25/15
@tesis2008
11
Bekerjanya sistematis.
@tesis2008
12
Good effort
Bekerja berirama.
@tesis2008
13
Fair effort
Kurang sungguh-sungguh
Terlampau hati-hati.
08/25/15
@tesis2008
14
: Fair (E1)
: Good (C2)
: Excellent (B)
: Poor (F)
: - 0,05
: +0,02
: +0,04
: - 0,04
- 0,03
08/25/15
Wn = Ws x 0,97
@tesis2008
15
4. Cara Obyektif
Memperhatikan faktor kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan
p = p 1 x p2
p1= Faktor kecepatan kerja
Jika kecepatan wajar p = 1, cepat p > 1, lambat p < 1
p2= Faktor kesulitan kerja
Contoh:
p1=0,9
p2 ditentukan dengan:
Bagian badan yang diapakai
: C=2
Pedal kaki
: F=0
Cara menggunakan kekuatan tangan : H=0
Koordinasi mata dengan tangan
: L=7
Peralatan
: O=1
Berat
: B-5=13
Jumlah : 23
p2 = (1 + 0,23) = 1,23
p = p1 x p2 = 0,9 x 1,23 = 1,11
Wn = Ws x 1,11
08/25/15
@tesis2008
16
08/25/15
@tesis2008
17
KELONGGARAN
Di dalam praktek banyak terjadi penentuan waktu baku
dilakukan hanya dengan menjalankan beberapa kali
pengukuran dan menghitung rata-ratanya. Diantara
waktu pengukuran ada beberapa hal yang belum
teramati yaitu :
Untuk kebutuhan pribadi (minum, ke kamar kecil,
bercakap sekedarnya)
Menghilangkan rasa lelah
Hambatan yang tak terhindarkan :
Meminta/ menerima petunjuk
Memperbaiki kemacetan
Melakukan penyesuaian mesin
08/25/15
@tesis2008
18
CONTOH
Misal seorang pria yang mengerjakan suatu pekerjaan yang sangat
ringan yang dilakukan sambil duduk dengan gerakan-gerakan yang
terbatas, membutuhkan pengawasan mata terus menerus dengan
pencahayaan yang kurang memadai, temperatur dan kelembaban
ruangan normal, siklus udara baik, tidak bising.
Dari tabel didapatkan prosentase kelonggaran untuk kebutuhan
pribadi dan untuk fatique sebagai berikut:
(7 + 0 + 3 + 6 + 2,5 + 0 + 0 + 1)% = 19,5%
Jika dari sampling pekerjaan didapatkan bahwa kelonggaran untuk
hambatan yang tak terhindarkan adalah 5%, maka kelonggaran
total yang harus diberikan untuk pekerjaan itu adalah (19,5 + 5)% =
24,5%.
Jika waktu normalnya (Wn) adalah 5,5 menit, maka waktu baku
(Wb) adalah: 5,5 + 5,5(24,5%) = 6,85 menit
Wb = Wn + (Wn x a)
08/25/15
@tesis2008
19