proving Employee
Productivity, Morale
Click icon to add picture
and Employment.
COMPANY NAME / 00. 00. 20xx
METHODS WORK
STUDY MEASUREMENT
HIGH PRODUCTIVITY
3
Manfaat Pengukuran Waktu Kerja
1. Pembuatan jadwal pekerjaan dan alokasi kapasitas man
power serta mesin
2. Salah satu parameter prestasi produktivitas pekerja
3. Mengevaluasi kinerja
HOW IT WORKS?
1. Menetapkan standar metode kerja
2. Membagi tahapan proses menjadi beberapa elemen dengan param-
eter dapat diukur
3. Memberikan nilai kepada setiap pekerja
4. Menghitung waktu rata rata setiap pekerja dalam melakukan peker-
jaan dilakukan
5. Menghitung waktu normal
6. Menghitung waktu standar
LANGKAH – LANGKAH PENGUKURAN [WAKTU] KERJA
1. Mengumpulkan Informasi dan Peralatan
🞥 Peralatan digunakan :
🞥 Stop-watch
🞥 Camera
🞥 Form Check Sheet Waktu
🞥 Papan Berjalan
🞥 Kalkulator
PAST PERFORMANCE
Lebih baik dari estimasi. Ditetapkan
berdasarkan data historis (pengalaman)
kegiatan yang pernah dilaksanakan (baik
yang persis sama maupun mendekati).
3. Work Measurement Methods (2)
DIRECT MEASUREMENT
Cara terbaik untuk menetapkan waktu standar maupun untuk
menetapkan kondisi kerja yang tidak produktif. Penetapan
berdasarkan fakta obyektif yang terjadi, diukur langsung den-
gan alat pencatat waktu (stop-watch), dan tidak sekedar dies-
timasikan.
INDIRECT MEASUREMENT
Mengukur waktu kerja dengan melakukan dokumentasi
(video) terlebih dahulu atas pekerjaan tersebut. Kemu-
dian menghitung waktu standar-nya dengan analisa
gerakan kerja. Terkadang kurang merepresentasikan
performance dari operator.
M ETODE PENGUKURAN [ WAKTU]
KERJA PENGUKURAN [WAKTU]
KERJA
DIRECT INDIRECT
STANDARD
STOPWATCH
DATA
WORK
PMTS
SAMPLING
Regression
Analysis
4. Tes Kenormalan, Tes Keseraga-
man, Tes Kecukupan Data
TES KENORMALAN
• data pengamatan seharusnya
berjumlah cukup besar (banyak)
dan berdistribusi normal.
TES KESERAGAMAN
• data harus homogen dan
diperoleh dari populasi yang
sama.
TES KE-
CUKUPAN
• data yang dikumpulkan telah
cukup secara obyektif, dengan
konsep statistik (derajat
ketelitian dan tingkat keyakinan/
kepercayaan yang diinginkan).
13
5. Rating Performance & Normal Time (1)
🞥 Menganalisis dan menilai kinerja atau kecepatan pekerja relatif subyektif
terhadap definisi standar kinerja yang digunakan oleh organisasi.
• Diperkenalkan oleh Charlesh E. Bedaux • Insentif diberikan untuk operator dengan tempo
(1916) kerja 70-85 Bs/jam
• Berdasarkan pengukuran kerja dan waktu baku • Meliputi penentuan rating terhadap :
yang ada dinyatakan dengan angka “Bs”. Nilai kecakapan (skill)
standard yang harus dicapai oleh seorang opera- usah-usaha yang ditunjukkan operator pada
tor adalah 60 Bs/jam saat bekerja (effort)
kelongaran (allowaces) waktu lainnya
2. Westing House System’s Rating
Dimana:
R = Indeks performance/rating factor
X 100% P = Predetermined time untuk elemen kerja yang diamati (menit)
A = Rata-rata waktu dari elemen kerja yang diukur (menit)
4. Performance Rating atau Speed Rating
🞥 Didasarkan pada satu faktor tunggal yaitu operator speed, space atau tempo yang
dikenal sebagai “performance rating /speed rating”
🞥 untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran waktu kerja ak-
ibat kecepatan kerja operator yang berubah-ubah
Special
Unavoidable
Avoidable delays
delays
24
Kelonggaran (Allowances) Kelonggaran diberikan untuk
Consistency Theory
Karyawan yang self-esteemnya tinggi akan lebih termotivasi
dan tampil lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang
self-esteemnya rendah.
Tipe Self-esteem
Chronic Self-Esteem
Perasaan seseorang tentang dirinya sendiri
Situational Self-Esteem
Perasaan seseorang dalam situasi tdan kondisi ertentu
Socially Influenced Self-Esteem
Bagaimana seseorang merasa tentang dirinya atas dasar harapan
orang lain
Ketika seseorang termotivasi secara intrinsik, mereka akan berusaha untuk bekerja sebaik
mungkin.
Social Needs
Evaluation of Maslow’s Theory
Safety Needs
Lima tingkatan kebutuhan Maslow terlalu banyak
Beberapa orang tidak maju sesuai tingkatan seperti
yang disarankan maslow. Seseorang bisa saja mele-
Basic Biological Needs
wati suatu tingkatan.
Teori Maslow memprediksi bahwa setelah kebutuhan
disatu tingkat terpenuhi, tingkat kebutuhan selanjut-
nya menjadi hal yg paling penting.
Do Employees Have Achievable goals?
5. Use of individual-
2. Contingency of
based Vs. group-
the consequences based incentives
6. Fairness of the
3. Type of
reward system
incentives used
(equity)
Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment)
Proses berfikir dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitasnya suatu organisasi menjadi lebih baik.
Hal ini dapat kita terapkan di perusahaan dengan cara, mendengarkan dan
diimplementasikannya masukan dari karyawan.
Menurut penelitian dari “The Green Company : A Case of Labor Management and
Employee Empowerment in a Small Business”
Keterlibatan karyawan dapat dimulai pada tingkat emosional dimana hal ini dapat membuat
karyawan meberikan komitmen yang lebih besar, dan menghasilkan keterlibatan yang lebih besar
juga dalam kualitas layanan dan meningkatkan stabilitas tenaga kerja.
Pemberdayaan karyawan dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adip- • Click icon to add picture
iscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt
ut labore et dolore magna aliqua.
Ut enim ad minim veniam, quis nostrud ex-
ercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea
commodo consequat.
Icon
You can resize these icons keep-
ing the quality.
It cannot be used as any design derivative other than for presentation purposes.
(Example: brochure, catalog, business card, web, etc.)
by PPTMON.com
Presentation template by