Usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan “qualified”)
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal
dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Pengukuran waktu kerja merupakan suatu
metode yang digunakan untuk mengukur waktu standar suatu pekerjaan. Secara umum pengukuran
kerja dapat dibagi menjadi dua yaitu pengukuran secara langsung dan tidak langsung.
pengukuran waktu yang dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja, maka yang terbaik
dilihat dari waktu penyelesaian tersingkat. Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan
waktu baku penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar, normal, dan
terbaik.
kelebihan:
praktis, mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan kedala melemen-
elemen pekerjaannya.
kekurangan:
dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh data waktu yang banyak tujuannya: hasil
pengukuran yang teliti dana akurat.
biaya lebih mahal karena harus pergi ketempat dimana pekerjaan pengukuran kerja
berlangsung.
kelebihan:
waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan satu kali saja.
biaya lebih murah
kekurangan:
belum ada data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu gerakan yang menyeluruh dan
rinci.
tabel yang digunakan adalah untuk orang eropa tidak cocok untuk orang indonesia
dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadaphasil perhitungan.
data waktu gerakan harus disesuaikan degan kondisi pekerjaan misal: elemen pekerjaan
kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan pabrik.
Ada 3 metode yang umum digunakan untuk mengukur elemen-elemen kerja dengan stopwatch, yaitu:
Continoustiming.
Repetitive timing/ Snap-back method.
Accumulative timing menggunakan 2 atau lebih stopwatch yang bekerja bergantian.
a. WAKTU BAKU
Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang
dikerjakan dalam sistem kerja terbaik saat itu.
Rumus :
WB = WN + 1
1= kelonggaran (allowance)
b. WAKTU SIKLUS
Waktu penyelesaian satu satuan produk simulasi dari bahan baku mulai diproses ditempat
kerja.
Merupakan jumlah waktu tiap-tiap elemen kerja.
Rumus :
WS = Σ Xi / N
c. WAKTU NORMAL
Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-
rata.
Rumus :
WN = WS x p
P = 1 bekerja wajar P<1 bekerja terlalu lambat P>1 bekerja terlalu cepat
Hal yang dicari dengan melakukan pengukuran-pengukuran ini adalah waktu yang sebenarnya
dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Sesuatu yang ideal tentunya
dilakukan pengukuran-pengukuran yang sangat banyak (hingga tak terhingga), karena dengan
demikian diperolah cara yang pasti. Tetapi hal ini jelas tidak mungkin karena keterbatasan waktu,
tenaga, dan biaya. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan kepastian yang
diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran yang sangat
banyak.
Tingkat ketelitian adalah penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian
sebenarnya. Hal ini biasanya dinyatakan dalam persen (dari waktu penyelesaian sebenarnya yang
seharusnya dicari).
Pengertian Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan adalah besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang didapat memenuhi
syarat ketelitian. Ini pun dinyatakan dalam persen. Misalkan tingkat ketelitian 10% dan tingkat
keyakinan 95%, memberi arti bahwa pengukur membolehkan nilai rata-rata pengukurannya
menyimpang sejauh 10% dari rata-rata sebenarnya dan kemungkinan berhasil mendapat hal ini
sebesar 95%. Semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka akan
semakin banyak pengukuran yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://sutrisnoadityo.wordpress.com/2013/10/12/performance-rating/
http://wardanicitra.blogspot.co.id/2015/10/makalah-pengukuran-kinerja.html
TUGAS PENDAHULUAN
( Pengukuran Kerja )
Dosen :
Annisa Maharani Suyono, S.T.
Identitas Mahasiswa :
Faizal Rachman Saleh (0515104040)