Anda di halaman 1dari 47

PENGUKURAN WAKTU

KERJA (STOPWATCH
TIME STUDY) & WORK
SAMPLING)
By Yuliani Fauziah, S.T., M.T.

yulianifauziah@gmail.com
8/05/20XX 0858-8823-8230 @fauziaahy
1
“Pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu
aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan
oleh seorang operator dalam menyelesaikan sebuah
pekerjaan dalam kondisi terlatih dan tempo yang
normal.”

PENDAHULUAN
PENGUKURAN Alternatif metode pelaksanaan kerja yang paling
efektif dan efisien.

WAKTU KERJA
(TIME STUDY)
Output :Waktu Baku (Standard Time)
Waktu Baku Data harus baik, representasi
kondisi aktual

Pengukuran Waktu
Kerja

Perbaikan
Perbaikan Postur Perbaikan Proses Perbaikan Tata Letak
Metode/Cara Kerja
MANFAAT PENGUKURAN
WAKTU

 Mempermudah penentuan performansi/output standar


pekerja
 Mempermudah proses evaluasi beban kerja pekerja
 Mempermudah manajemen perusahaan dalam mengambil
keputusan
 Menjadi data pendukung dalam memperbaiki sistem kerja
WAKTU BAKU
(STANDARD TIME)
Waktu yang dibutuhkan oleh
seorang pekerja secara wajar oleh
seorang pekerja normal
(kemampuan rata-rata) untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam
rancangan system kerja terbaik”

“Rancangan sistem kerja terbaik


yang sudah mempertimbangkan
unsur kelonggaran (allowance)
yang diperlukan oleh pekerja”
Pengukuran Waktu Langsung Pengukuran Waktu Tidak Langsung
Large
Kelebihan :
image Kelebihan :

PRAKTIS, karena hanya mencatat  Waktu pengamatan relatif SINGKAT karena


waktu saja tanpa menganalisa cukup merekam aktivitas kerja.
Gerakan-gerakan kerja.  Biaya relatif lebih MURAH karena tidak
perlu berulang kali datang ke lokasi
Kekurangan : pengamatan.
 Dibutuhkan waktu pengamatan yang lebih
lama agar data AKURAT & TELITI. Kekurangan :
 Biaya lebih MAHAL karena harus datang  Terkadang tabel gerakan kerja orang EROPA
langsung ke lokasi pengamatan. tidak cocok dengan INDONESIA
 Dibutuhkan KETELITIAN yang tinggi dalam
membreakdown gerakangerakan kerja.
 Data waktu gerakan kerja harus
disesuaikan dengan JENIS PEKERJAAN.

6
Pengukuran Waktu Secara Langsung
Yaitu pengamat harus melakukan pengukuran waktu secara langsung di
TEKNIK PENGUKURAN tempat pekerjaan yang bersangkutan.
Dua cara pengukuran waktu :
WAKTU KERJA
Stopwatch Time
Work Sampling
Study

Pengukuran Waktu Tidak Langsung


Yaitu pengamat tidak harus dating ke tempat pekerjaan dilangsungkan, namun
cukup mengetahui cara pekerjaan dijalankan dan elemen-elemen gerakannya.

Dua cara pengukuran waktu :

Work Factor MTM MOST


Metode Jam Henti
(Stopwatch Time Study)

 Jam Henti diperkenalkan pertama kali oleh Fedrick W. Taylor (abad 19) yang
lalu

 Jam Henti adalah teknik pengukuran dengan pengamatan langsung


terhadap pekerja yang diaplikasikan pada jenis pekerjaan yang prosesnya
berlangsung singkat dan berulang-ulang (repetitive).

 Pengukuran waktu secara berulang-ulang dilakukan dengan mengembalikan jarum


pada angka nol setelah membaca dan mencatat waktu kerja dari pekerjaan yang
diukur

 Hasil pengukuran : waktu baku (standard) untuk menyelesaikan suatu siklus


pekerjaan
Metode Work Sampling
(Random Observation Method)

 Work sampling diperkenalkan pertama kali oleh L.H.C. Tippet di industry


tekstil inggris (1940)

 Work Sampling adalah teknik pengukuran dengan pengamatan langsung


terhadap pekerja yang diaplikasikan pada jenis pekerjaan yang prosesnya
berlangsung lama dan tidak berulang-ulang (non-repetitive), dan bervariasi

 Work Sampling didasarkan atas teori probablitias, dimana sample diambil


secara acak/random pada waktu tertentu

 Hasil pengukuran : ratio delay activity (% working and % idle), performance


level pekerja, dan waktu baku (standard) untuk menyelesaikan suatu siklus
pekerjaan
CONTOH PEKERJAAN JAM CONTOH PEKERJAAN WORK
HENTI SAMPLING

Sekertaris
Operator Produksi

Pekerjaan monoton (repetitive)  Pekerjaan bervariasi


Elemen kerja berlangsung dalam waktu SINGKAT Elemen kerja berlangsung dalam waktu LAMA
Waktu siklus kerja PENDEK  Waktu siklus kerja PANJANG
Waktu elemen kerja diukur dengan STOPWATCH Mencari % kerja dan % delay (PROBABILITAS)
STOPWATCH TIME
STUDY TOOLS

Stopwatch Papan Jalan Perekaman Video


 Alat untuk melakukan  Papan untuk membantu  Untuk Gerakan yang
pengukuran waktu kerja pencatatan terlewat, bisa di lihat kembali
rekaman prosesnya

Lembar Time Study Pena/Pensil


 Lembar untuk mencatat  Alat untuk mencatat waktu
waktu pengamatan pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN STUDY
TIME
LANGKAH STOPWATCH
TIME
LANGKAH STOPWATCH
TIME

A. FASE PERSIAPAN
1. Menetapkan tujuan pengukuran 4. Memilih dan Melatih Operator

a. Mempengaruhi tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang digunakan. a. Kriteria : operator nilai rata-rata (kecepatan normal), operator
terlatih (menguasai pekerjaan), dan mau bekerja sama
b. Mempengaruhi estimasi periode pengukuran

2. Menentukan pemilihan pekerjaan yang akan diukur 5. Menyiapkan Alat Pengukuran


6. Menguraikan pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan
3. Melakukan observasi pendahuluan
a. Untuk memudahkan mengukur dan deskripsi pekerjaan
a. Mengumpulkan informasi lengkap terkait pekerjaan
b. Elemen kerja yang berbeda memiliki tempo yang berbeda, sehingga
b. Mengevaluasi cara dan kondisi kerja memudahkan pengamat dalam mengukur waktu
c. Memperbaiki kondisi dan cara kerja bila diperlukan (jika c. Penguraian elemen kerja mempermudah untuk melakukan line
metode/kondisi kerja dirasa kurang baik, maka pengamat perlu balancing pada setiap lini operasi
perbaiki dulu sebelum melakukan pengukuran waktu
d. Waktu baku menjadi lebih akurat
LANGKAH STOPWATCH
TIME

B. FASE PENGUKURAN
1. Pengukuran Waktu Kerja Secara Langsung
2. Uji Keseragaman Data -> Uji Kecukupan Data
a. Semakin banyak data yang diambil, semakin akurat
b. Jumlah data yang dibutuhkan dipengaruhi oleh tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian
LANGKAH STOPWATCH
TIME

C. FASE ANALISIS
1. Menentukan nilai penyesuaian
2. Menentukan nilai kelonggaran
3. Menghitung Waktu Siklus (Ws), Waktu Normal (Wn), dan Waktu Baku (WB)
4. Menghitung jumlah unit produksi berdasarkan Waktu Baku (Wb)
UJI KECUKUPAN
DATA
Fungsi :
“Yaitu dilakukan untuk menguji apakah data dari pengamatan  Untuk menjamin agar karakteristik populasi sudah
pendahuluan telah cukup atau tidak, jika tidak maka akan
digambarkan oleh karakteristik yang digunakan.
dilakukan pengamatan tambahan
UJI Langkah – Langkah Menghitung Keseragaman Data

KESERAGAMAN Menghitung waktu rata-rata dari setiap elemen kerja dengan


DATA menggunakan rumu
∑xi = Jumlah semua data yang cukup
“Yaitu dilakukan untuk mengetahui apa data yang didapatkan N = Jumlah pengamatan tiap elemen kerja
telah seragam dan tidak ada angka ekstrim”
Menghitung standart deviasi dengan menggunakan rumus:
Data dikatakan seragam : data berada dalam batas control.
(Jika berada diatasi/dibawah batas kontroi, maka data δ= Standar deviasi
tersebut tidak seragam, sehingga dibuang dari perhitungan X = Data waktu pengamatan
berikutnya) Xbar = Harga rata-rata dari setiap waktu

Peta control/control chart merupakan suatu alat yang cocok Menghitung berapa besarnya tingkat ketelitian dengan
untuk menguji keseragaman data. menggunakan rumus:
Tingkat Keyakinan : keyakinan pengukuran bahwa hasil yang diperoleh
S = Tingkat ketelitian
memenuhi syarat ketelitian.

Tingkat Ketelitian : penyimpangan maksimum hasil pengukuran


waktu penyelesaian sebenamya. Menghitung tingkat kepercayaan dengan menggunakan rumus

Tingkat ketelitian 10 % dan Tingkat keyakinan 95 % artinya pengukur


membolehkan rata-rata hasil pengukurannya MENYIMPANG
sejauh/sebesar 10 % dari rata-rata sebenamya, dan kernungkinan
berhasilnya/tingkat keyakinannya adalah 95 %
UJI Rumus Uji Keseragaman Data
KESERAGAMAN
DATA
Keterangan:
X = Rata-rata waktun pengamatan
K = Konstanta tingkat kepercayaan ( convidence level )
Tingkat kepercayaan 68 %, k = 1
Tingkat kepercayaan 95 %, k = 2
Tingkat kepercayaan 99 %, k = 3 (Montgomery, 2010)

σ= Standar deviasi

Keterangan:
n = Jumlah pengukuran
Xi= Hasil pengukuran
𝑥̅= Rata-rata hasil pengukuran
Performance Rating

 Performance rating adalah faktor


penyesuaian yaitu menormalkan waktu
rata-rata pengamatan yang dihasilkan
oleh operator.
 Faktor ini diperhitungkan bila operator
bekerja dengan tidak wajar sehingga
hasil perhitungan waktu perlu
disesuaikan untuk mendapatkan waktu
penyelesaian pekerjaan yang normal.
 Penyesuaian dilakukan bila terjadi
ketidakwajaran dalam bekerja
 Penyebab Ketidak normalan : operator
yang bekerja secara kurang wajar
(bekerja dalam tempo atau kecepatan
yang tidak sebagaimana mestinya)
Performance Rating
Metode
Westing House dan Schumard.

Formula :
WNormal = Ws x Performance Rating

Faktor p
 Jika operator dipandang bekerja di atas normal
(terlalu cepat) maka harga p nya akan lebih besar
dari satu (p>1)
 Jika operator dipandang bekerja di bawah normal
(terlau lambat) maka harga p akan lebih kecil dari
satu (p<1)
 Jika operator dipandang bekerja secara normal atau
wajar maka harga p sama dengan satu (P=1 )
Westing House Method
Skill : Kemampuan untuk mengikuti metode kerja yang diberikan/di standardkan

Effort : Kemauan untuk bekerja secara efektif dengan penuh kesungguhan


Conditions : kondisi lingkungan fisik kerja yang ergonomis yang mempengaruhi kerja operator secara signifikan
Consistency : kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara berulang dan konstan (memenuhi standard)

Performance Rating = 1 + Westinghouse’s value


Pengukuran performansi kerja
seseorang berdasarkan
keterampilan, usaha, kondisi
kerja, dan konsistensi dari
operator di dalam melakukan
pekerjaan
Westinghouse’s value =
Skill+Effort+Environment + Consisteny

22
Westing House Objective Method

“Digunakan untuk mengurangi


Formula : aspek subjektifitas pada metode
P = P1 + P2 sebelumnya (kombinasi faktor
P1 = Performance rating with Westinghouse method Westinghouse dan kondisi kerja)”
P2 = 1 + (akumulasi value from table/100)
Schumard Method

 Pengukuran performansi kerja


seseorang berdasarkan penilaian
kelas-kelas Performansi Kerja
(Good, Normal, Fair +, Fair, Fair, dll)
kinerja kerja
 penilaian ini merupakan acuan
penilaian yang ditentukan sendiri
oleh perusahaan

Formula :
P = value penyesuaian/60
Performance Rating
24
Kelonggaran (Allowance)
Allowance adalah tambahan waktu yang
Definisi diberikan kepada operator untuk akomodasi
aspek pribadi pekerja

1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, besarnya kelonggaran ini


bagi pria 2%-2,5%, sedangkan untuk wanita 2,5%-5%. Contoh :
3 Kategori Kelonggaran pekerja ke toilet, minum, dll
2. Kelonggaran untuk menghilang-kan rasa fatique/kelelahan, Rasa
fatique biasanya terlihat saat hasil produksi menurun,baik kuantitas
maupun kualitas. Contoh : pekerja melakukan peregangan saat
bekerja, istirahat sejenak, dll
3. Kelonggaran untuk hambatan yang tak terhindarkan. Kelonggaran
ini akan dikeluarkan dari pertimbangan perhitungan waktu baku
contoh dari hambatan yang tidak dapat dihinarkan a. menerima
atau meminta petunjuk dari pengawas b. melakukan penyesuaian
mesin, c. memperbaiki kemacetan kemacetan singkat, d. Mengasah
25 peralatan potong, e. mesin berhenti karena matinya aliran listrik.
Tabel Kelonggaran (Allowance)

26
WAKTU SIKLUS
(CYCLE TIME)
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh operator
untuk menyelesaikan 1 siklus proses kerja dari awal hingga
akhir pekerjaan. Pengukuran waktu siklus menggunakan
stopwatch

Xi = jumlah waktu penyelesaian yang teramati


n = jumlah pengamatan yang dilakukan
WAKTU NORMAL

Waktu normal adalah waktu siklus yang telah


mempertimbangkan faktor penyesuaian atau biasa disebut
performance rating

Waktu normal bertujuan untuk mendapatkan waktu dengan


kemampuan rata-rata dalam kondisi yang wajar.

Ws = Waktu Siklus
Pr = performance rating

Presentation title 28
WAKTU BAKU
(STANDARD
TIME)
Waktu baku adalah waktu normal (Wn) yang telah
mempertimbangkan factor kelonggaran

Wn = waktu normal
Allowance = tingkat kelonggaran

OUTPUT
STANDARD
Output standard adalah indikasi keluaran (output), berikut
adalah rumus dari data outputstandard
Wb = waktu baku

29
STUDI KASUS : PENGUKURAN WAKTU BERBASIS JAM HENTI PADA PABRIK TAHU

Masalah : Masih belum efektif dan efisienya waktu produksi sehingga meningkatnya biaya produksi

Objek pengamatan : Operator Proses Penuangan Adonan Tahu

1. PENGUKURAN PENDAHULUAN
STUDI KASUS : PENGUKURAN WAKTU BERBASIS JAM HENTI PADA PABRIK TAHU
2. UJI KESERAGAMAN DATA 3. UJI KECUKUPAN DATA
Tingkat keyakinan = 95%, Tingkat ketelitian = 10% Jika jumlah pengamatan teoritis(N’) lebih kecil dari jumlah
pengamatan yang dilakukan (N) (N’≤ N) maka data cukup

N’ < N, 12 < 40, Maka Data Cukup


STUDI KASUS : PENGUKURAN WAKTU BERBASIS JAM HENTI PADA PABRIK TAHU
4. WAKTU SIKLUS 5. WAKTU NORMAL
STUDI KASUS : PENGUKURAN WAKTU BERBASIS JAM HENTI PADA PABRIK TAHU
6. WAKTU BAKU
STUDI KASUS : PENGUKURAN WAKTU BERBASIS JAM HENTI PADA PABRIK TAHU
7. BEBAN KERJA 8. Output yang dihasilkan
 Beban kerja atau workload adalah jumlah kegiatan yang
harus diselesaikan oleh seorang ataupun sekelompok orang
selama periode waktu tertentu
 Sedangkan analisis beban kerja adalah proses untuk
menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam
kurun waktu tertentu 9. Jumlah Pekerja yang dibutuhkan
LANGKAH- LANGKAH WORK SAMPLING - PERSIAPAN

1 2

01 02

Menentukan tujuan Melakukan penelitian


pengukuran pendahuluan
3 Menentukan objek
pengamatan
03

5 4

05 04

Menyiapkan peralatan (papan, Melakukan pemisahan


lembar pengamatan, pena, dll) elemen kerja
LANGKAH- LANGKAH WORK SAMPLING - PENGUKURAN
Tentukan jadwal Menghitung ratio delay
kunjungan and performance level
(tingkat produktivitas)

01 02 03 04
Melakukan
Hitung jumlah
pengamatan Uji kecukupan data &
pengamatan
05 Uji Keseragaman data

08 08 07 06

Menghitung beban Menghitung waktu Menghitung Menghitung rating


kerja waktu normal dan waktu allowance factor
baku

Company Conference
Menentukan Jumlah Pengamatan /
Observasi
Satu hari kerja dibagi kedalam satuan-satuan waktu (besarnya ditentukan oleh
pengukur)

Waktu kunjungan tidak boleh melebihi 2/3 dari total jam kerja,
dikarenakan pengambilan sampel harus melebihi 50 persen (%).

Interval waktu pengamatan = setiap minimum 5 menit sekali.


Jam kerja efektif/hari = 7 jam
Jumlah observasi/jam = 12 (60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 / 5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 12 observasi)
56 obs/hari
dan dikalikan jam kerja yang tersedia. Akan tetapi, peneliti hanya dapat
meneliti 2/3 dari total jam kerja

“Waktu kunjungan tidak boleh pada saat istirahat, diluar jam kerja, atau hari libur” (Barnes, 1980)
Menentukan Jadwal Kunjungan

Harus dilakukan secara acak (random) Untuk menentukan jam observasi

Penentuan bilangan acak menggunakan randomisasi dari Ms. Excel

=RANDBETWEEN(Jam mulai kerja;Jam selesai kerja)


=RANDBETWEEN(Menit awal;Menit akhir)

“Tarik cell rumus excel hingga data random mencukupo sejumlah


data pengamatan per hari yang telah ditentukan”
Menentukan Jadwal Kunjungan

RANDOM JAM

Waktu observasi = random jam + random menit

“Waktu pengamatan diurutkan dan dianalisis. Jika


RANDOM MENIT melewati jam kerja, diganti di hari berikutnya”
Melakukan Pengamatan

Jam Elemen kerja


No Tally Prodktif Tally Idle
Kunjung 1 2 3 n
1 09.23 v v
2 10.35 v v
3 13.15 v v

56
TOTAL 118 210

Tally produktif adalah Tally yang menunjukkan aktivitas pekerja saat melakukan pekerjaan (masih
berkaitan dengan beban kerja, dan tugas pekerja

Tally idle adalah Tally yang menunjukkan aktivitas pekerja saat tidak melakukan pekerjaan (tidak
berkaitan dengan beban kerja, dan tugas pekerja
Menghitung Ratio Delay
Ratio Delay adalah perbandinga antara prosentase productif dan non produktif.

Prosentase Produktif Prosentase Non Produktif

Ratio Delay
Menghitung Performance Level
Performance level merupakan pendekatan untuk mengukur produktivitas pekerja

Aktivitas produktif adalah aktivitas yang masih berkaitan dengan beban kerja, dan tugas operator

Aktivitas non produktif adalah aktivitas yang tidak berkaitan dengan beban kerja, dan tugas operator
Uji Keseragaman
Uji Kecukupan Data
“Yaitu dilakukan untuk menguji apakah data dari pengamatan
Data
“Yaitu dilakukan untuk mengetahui apa data yang
pendahuluan telah cukup atau tidak, jika tidak maka akan didapatkan telah seragam dan tidak ada angka
dilakukan pengamatan tambahan” ekstrim”

UJI
P¯­= presentasi produktif dalam angka decimal
Tingkat kepercayaan 68 %, k = 1 s = tingakat ketelitian yang dikehendaki dalam
Tingkat kepercayaan 95 %, k = 2
angka decimal
Tingkat kepercayaan 99 %, k = 3 (Montgomery, 2010)
K = Tingkat kepercayaan yang dikehendaki
N = jumlah pengamatan = jumlah total
N’ ≤ N, data dianggap cukup operasi/jumlah hasil observasi ­
N’ > N, data dianggap tidak cukup
Klik link

Melakukan Perhitungan
Rating Factor & Allownce
Menghitung WN, WB
Waktu Normal

Waktu normal = Total waktu pengukuran x performance level x Rating Factor (%)

Total Outpun yang dihasilkan dalam pengamatan

Waktu Baku

Wn = waktu normal
Allowance = tingkat kelonggaran

Total waktu baku = waktu baku x total output


Menghitung Beban Kerja
Thank you
Yuliani Fauziah, S.T., M.T
yulianifauziah@gmail.com
0858-8823-8230

Anda mungkin juga menyukai