Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

SAMPLING PEKERJAAN STASIUN KERJA PEMOTONGAN


PADA PABRIK TAHU PAK BUYUNG
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Nofriani Fajrah, M. Gamma Uswansyaf, Arif Budiman, Raisa Batura Endo Mahata
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Email: norfrianifajrah@yahoo.com

Abstrak
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dan memegang
peranan utama dari suatu proses manufaktur. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kinerja
sumber daya manusia seoptimal mungkin dengan mengurangi beban kerja yang tidak seimbang dari
masing-masing elemen pekerjaan yang ada. Dengan adanya peningkatan produktivitas sumber daya
manusia, maka akan tercipta pula produktivitas perusahaan. Salah satu metode yang digunakan
adalah dengan work sampling. Work sampling adalah suatu teknik untuk menganalisa produktivitas
dari aktivitas mesin, proses, atau pekerja. Metode ini merupakan metode pengukuran kerja secara
langsung karena pengamatan dilakukan secara langsung terhadap objek pengamatan. Objek
pengamatan yang dipilih ialah operator pabrik tahu Pak Buyung dengan waktu normal operator yang
didapatkan setelah pengamatan adalah 0,054 menit dan waktu baku yang didapatkan adalah 0,065
menit.
Keywords: Produktivitas, Waktu Baku, Work Sampling

1. PENDAHULUAN jam pada stasiun kerja pemotongan yang


dikumpulkan 3 jam pada hari pertama, 2
Sumber daya manusia merupakan salah
jam pada hari kedua dan 1 jam pada hari
satu faktor produksi yang sangat penting
ketiga, dari 120 data yang diperoleh diambil
dan memegang peranan utama dari suatu
sampel data secara acak sebanyak 80 data
proses manufaktur. Sumber daya manusia
dengan menggunakan tabel acak, dan
yang dapat bekerja dengan baik akan
menggunakan metode Schumard untuk
menghasilkan output yang baik juga. Oleh
menentukan faktor penyesuaian serta
karena itu, perlu adanya peningkatan kinerja
metode Maytag untuk menentukan faktor
sumber daya manusia yang ada seoptimal
kelonggaran.
mungkin dengan mengurangi beban kerja
yang tidak seimbang dari masing-masing
2. TINJAUAN PUSTAKA
elemen pekerjaan yang ada. Evaluasi
peningkatan sumber daya manusia yang ada 2.1 Pengukuran Waktu Kerja
maka akan tercapai pula produktivitas
Pengukuran waktu kerja merupakan
perusahaan. Dengan adanya penelitian ini
suatu aktivitas mengamati pekerjaan dan
maka diharapkan dapat memberikan solusi
mengumpulkan data waktu kerja, baik
dalam peningkatan produktivitas
setiap elemen pekerjaan maupun siklus
perusahaan.
pekerjaan dengan menggunakan alat-alat
Tujuan dari melakukan penelitian ini
pengukuran yang telah disiapkan
adalah antara lain, yaitu:
sebelumnya [3]. Pengukuran waktu kerja
1. Mengetahui waktu standar elemen
merupakan suatu usaha untuk menentukan
pekerjaan dari suatu stasiun kerja pada
waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang
waktu tertentu,
operator (terlatih dan “qualified”) dalam
2. Menentukan beban kerja pada suatu
menyelesaikan suatu pekerjaan yang
stasiun kerja dan performansi produktivitas
spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang
kerja operator.
normal dalam lingkungan kerja yang terbaik
Adapun yang menjadi batasan masalah
pada saat itu [1].
dalam penelitian ini adalah pengukuran
waktu kerja dilakukan dengan metode
Secara umum, teknik-teknik pengukuran
sampling pekerjaan, pengamatan yang
waktu kerja dikelompokkan menjadi 2, yaitu
dilakukan di pabrik tahu Pak Buyung di
[2]:
Kalawi selama 3 hari dengan total waktu 6
ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

1. Pengukuran waktu kerja langsung berdasarkan waktu-waktu dimana orang itu


Pengukuran yang dilakukan secara bekerja atau tidak bekerja, terutama sekali
langsung pada tempat dimana untuk pekerjaan manual.
pekerjaan yang diukur berlangsung. 3. Menentukan waktu baku untuk suatu
Pengukuran waktu kerja langsung proses operasi kerja.
dilakukan dengan cara pengukuran Sedangkan kegunaan dari metode
waktu dengan jam henti (Stowatch sampling kerja menurut Sutalaksana adalah
Time Study) dan pengukuran waktu [1]:
kerja dengan metode sampling 1. Mengetahui distribusi pemakain waktu
pekerjaan (Work Sampling). sepanjang waktu kerja oleh pekrja atau
2. Pengukuran waktu kerja tidak kelompok kerja.
langsung 2. Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-
Pengukuran yang dilakukan secara mesin atau alat-alat di pabrik.
tidak secara langsung dimana 3. Menentukan wakti baku bagi pekerja-
pengamat tidak harus melakukan pekerja tidak langsung.
perhitungan waktu kerja di tempat 4. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu
pekerjaan yang diukur. Pengukuran pekerjaan.
waktu kerja tidak langsung dilakukan Secara garis besar, langkah-langkah
dengan cara hanya melakukan untuk pelaksanaan pengukuran waktu
perhitungan waktu kerja dengan kerja dengan metode sampling kerja ini
membaca tabel waktu yang tersedia dapat diuraikan sebagai berikut [1] :
dengan mengetahui sistematika 1. Melakukan sampling. Dalam melakukan
pekerjaan melalui elemen-elemen sampling terdapat beberapa langkah
pekerjaan atau elemen gerakan yaitu: melakukan sampling pendahuluan
operator. Cara tersebut dapat seperti melakukan sejumlah kunjungan
dilaksanakan dalam aktivitas metode untuk menentukan elemen pekerjaan
data waktu baku dan data waktu kemudian melakukan uji keseragaman
gerakan (WF, MOST, dan MTM data.
System). 2. Menentukan waktu kunjungan. Biasanya
panjang satu satuan waktu tidak
2.2 Pengukuran Waktu Kerja Dengan terlampau panjang (lama). Berdasarkan
Sampling Pekerjaan satu-satuan waktu inilah saat-saat
kunjungan ditentukan. Waktu kunjungan
Work sampling adalah suatu teknik
tidak boleh melebihi 2/3 dari total jam
untuk menganalisa produktivitas dari
kerja. Misalkan satu-satuan waktu
aktivitas mesin, proses, atau pekerja.
panjangnya 10 menit.
Metode ini merupakan metode pengukuran
3. Menentukan Ratio Delay. Ratio Delay
kerja secara langsung karena pengamatan
diperoleh dari perbandingan antara
dilakukan secara langsung terhadap objek
prosentase elemen kerja non produktif
pengamatan [1]. Pada awalnya cara ini
dengan prosentase elemen kerja
dikembangkan di Inggris oleh seorang yang
produktif.
bernama L.H.C. Tippet di pabrik-pabrik
4. Menentukan prosentase produktif.
tekstil di Inggris. Cara ini kemudian dipakai
Prosentase produktif disebut juga
oleh negara-negara lain, dimana pada work
Performance Level adalah perbandingan
sampling pengamat melakukan pengamatan
antara jumlah elemen kerja produktif
terhadap aktifitas kinerja dari mesin, proses
dengan jumlah pengamatan yang ada.
dan operator [1]. Metode sampling kerja
5. Menentukan faktor penyesuaian. Faktor
dikembangkan berdasarkan hukum
penyesuaian ditentukan dengan beberapa
probabilitas atau sampling. Oleh karena itu
metode yang ada seperti Westinghouse
pengamatan terhadap suatu obyek yang
dan Schumard.
ingin diteliti tidak perlu dilaksanakan secara
6. Menentukan faktor kelonggaran. Faktor
menyeluruh (populasi) melainkan cukup
kelonggaran terdiri dari 3 macam yaitu,
dilaksanakan secara mengambil sampel
kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa
pengamatan yang diambil secara acak
lelah, dan hambatan yang tak
(random) [2].
terhindarkan.
Secara garis besar metode sampling
kerja ini dapat digunakan untuk [2]:
2.3 Uji Statistik
1. Mengukur Ratio Delay dari sejumlah
mesin, operator / karyawan atau fasilitas Pengukuran waktu baku dapat
kerja lainnya. 2. Menetapkan Performance dilakukan setelah data yang terkumpul
Level dari seseorang selama waktu kerja cukup dan ditentukan tingkat keyakinan dan

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 2


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

tingkat ketelitian yang diiinginkan. Oleh X = (H+L)/2 ....


karena itu perlu dilakukannya uji (5)
keseragaman data, uji kecukupan data dan 4. Tentukan nilai range dibagi dengan
uji kenormalan data. Uji keseragaman data harga rata-rata, setelah itu lihat pada
dilakukan untuk mengetahui homogenitas tabel Maytag.
data dimana sumber data dari populasi yang Tabel 1 Tabel Maytag
sama, namun data yang tak perlu disertakan R/X
Data dari sampel
R/X
Data dari sampel
R/X
Data dari sampel
5 10 5 10 5 10
dalam perhitungan (data ekstrim) [2]. 0.1 3 2 0.42 52 30 0.74 162 93
Langkah- langkah pengujian 0.12 4 2 0.44 57 33 0.76 171 98
keseragaman data antara lain [3] : 0.14 6 3 0.46 63 36 0.78 180 103
0.16 8 4 0.48 68 39 0.80 190 108
1. Hitung rata-rata data : 0.18 10 6 0.50 74 42 0.82 199 113
N 0.20 12 7 0.52 80 46 0.84 209 129

∑ Xi ....
0.22
0.24
14
17
8
10
0.54
0.56
86
93
49
53
0.86
0.88
218
229
125
131

X́ = i =1 0.26 20 11 0.58 100 57 0.90 239 138

N 0.28
0.30
23
27
13
15
0.60
0.62
107
114
61
65
0.92
0.94
250
261
143
149
(1) 0.32 30 17 0.64 121 74 0.96 273 156
2. Hitung batas kontrol atas dan batas 0.34
0.36
34
38
20
22
0.66
0.68
129
137
74
78
0.98
1.00
284
296
162
169
kontrol bawah : 0.38 43 24 0.70 145 83

BA= X́ +3. σ x ....


0.40 47 27 0.72 153 88

(2)
BA= X́−3. σ x ....
(3)
3. Hasil pengukuran di plot dalam
grafik untuk memudahkan
pengamatan.
Sedangkan untuk pengujian kecukupan
data dapat dilakukan dengan metoda
Maytag, metode analitik dan metode
Alignment Chart. Namun, untuk kali ini
digunakan metode Maytag dalam
menentukan kecukupan data. Uji
keseragaman data yang dilakukan melalui
prosedur yang ada antara lain sebagai
berikut [2]:
1. Lakukan pengamatan awal dari
elemen kegiatan yang ingin diukur 2.4 Metode Schumard
waktunya dengan ketentuan, 10 kali
Metode ini memberikan patokan
pengamatan untuk kegiatan yang
penilaian melalui kelas-kelas performance
berlangsung dalam siklus sekitar 2
kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai
menit atau kurang, dan 5 kali
sendiri-sendiri.
pengamatan untuk kegiatan yang
Tabel 2 Penyesuaian Menurut Schumard
berlangsung dalam siklus waktu yang KELAS PENYESUAIAN
lebih besar dari 2 menit. Superfast 100
2. Tentukan nilai range, yaitu perbedaan
Fast + 95
nilai terbesar (H) dan nilai terkecil (L) Fast 90
dari hasil Fast – 85
R=H–L .... Excellent 80
(4) Good + 75
3. Tentukan harga rata-rata yang Good 70
merupakan jumlah hasil waktu Good – 65
pengamatan yang diperoleh dibagi Normal 60
dengan banyaknya pengamatan (N) Fair + 55
yang telah dilaksanakan. Harga rata- Fair 50
rata tersebut secara kasar bisa Fair – 45
didekati dengan cara menjumlahkan Poor 40
nilai data yang tertinggi dan data Disini pengukur menilai performance
yang terendah dan dibagi dengan dua kerja operator menurut kelas-kelas tersebut.
atau dengan formulasi sebagai Contohnya saja seseorang yang dipandang
berikut : buruk (poor) diberi nilai 40. Bila

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 3


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

performance seorang operator dinilai fast Berisikan flowchart metode penelitian dan
maka mendapat nilai 90, sehingga faktor penjelasan mengenai flowchart tersebut.
penyesuaiannya adalah 1,5 [1].
Mulai

2.5 Perhitungan Waktu Baku Pendahuluan

Tujuan
-Untuk mengetahui Waktu Siklus, Waktu Normal dan
Setelah dilakukan pengukuran data Tinjauan Pustaka Waktu Baku masing-masing elemen kerja pada suatu
stasiun kerja
yang digunakan untuk memperoleh waktu -Menentukan beban kerja yang ditanggung operator
-Mengetahui produktivitas rata-rata suatu stasiun kerja
baku, maka langkah selanjutnya adalah
menghitung waktu baku dari data yang Batasan Masalah
-Penelitian dilakukan di stasiun kerja Pemotongan di pabrik

terkumpul tersebut. waktu baku diperoleh tahu Pak Buyung


-Data yang digunakan yaitu 120 data Dan diolah hanya 80

dari perhitungan berikut [1] : data yang diambil secara acak


-Menentukan faktor penyesuaian menggunakan Schumard

1. Perhitungan waktu siklus


Waktu siklus adalah waktu Metodologi Penelitian
Berisikan flowchart metode penelitian dan penjelasan
penyelesaian satuan-satuan produk mengenai flowchart tersebut

sejak bahan baku mulai diproses Hasil

ditempat kerja yang tersebut. Pengumpulan Data


Pengumpulan data ini dilakukan oleh kelompok 17 selama 3 hari dan
total waktu selama 6 jam dengan rincian 3 jam pada hari pertama, 2 jam

W s=
∑ Xi pada hari kedua dan 1 jam pada hari ketiga pada tanggal 19-21 februari
2013 di Pabrik Tahu Pak Buyung dan data yang dikumpulkan sebanyak
120 data pengamatan elemen kerja produktif dan non produktif pada SK

N ....
Pemotongan.

Pengolahan Data
(6) 1.Perhitungan produktivitas stasiun kerja
2.Perhitungan Uji keseragaman Data
2. Perhitungan waktu normal 3.Pehitungan Uji Kecukupan data
3. Perhitungan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku stasiun keja.

Waktu normal adalah waktu yang 4.Menghitung beban kerja operator pada SK Pemotongan.

dibutuhkan dalam penyelesaian Pembahasan

suatu produk yang dilakukan oleh Berisikan pembahasan mengenai


pengolahan data

seorang operator dengan


mempertimbangkan faktor Kesimpulan dan
Saran
kecepatan kerja operator tersebut
dalam kondisi wajar dan Selesai

kemampuan rata-rata.
Gambar 2 Flowchart Metodologi Penelitian
W n =W s xP ...
3.1 Tujuan
(7)
P = faktor penyesuaian, jika: Adapun tujuan dalam pembuatan jurnal
P=1 bekerja wajar yaitu:
P<1 bekerja terlalu lambat 1. Untuk mengetahui waktu siklus,
P>1 bekerja terlalu cepat waktu normal dan waktu baku pada
3. Perhitungan waktu baku masing elemen pekerjaan di stasiun
Waktu baku adalah waktu yang kerja tertentu.
dibutuhkan secara wajar oleh 2. Menentukan beban kerja yang
seorang pekerja normal untuk ditanggung operator pada suatu
menyelesaikan suatu pekerjaan yang stasiun dan mengetahui
dijalankan dalam sistem kerja produktivitas rata-rata suatu stasiun
terbaik saat itu. Waktu baku kerja.
diperoleh darai perhitungan waktu
normal dengan tingkat kelonggaran 3.2 Batasan Masalah
yang diperikan.
Adapun yang menjadi batasan masalah
W b =W n +(W n xL) dalam pembuatan jurnal ini, yaitu:
…(8) 1. Pengukuran waktu kerja
Langkah-langkah dalam menetukan menggunakan metode work
waktu baku dapat dilihat pada bagan sampling.
dibawah : 2. Pengamatan dilakukan di stasiun
Faktor Faktor kerja pemotongan di pabrik tahu Pak
Penyesuaian Kelonggaran
Buyung selama 3 hari dengan total
waktu pengamatan selama 6 jam
Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku pada satu operator bernama Iril.
(Ws) (Wn) (Wb)
3. Data yang digunakan yaitu 120 data
Dan diolah hanya 80 data yang
Gambar 1 Bagan Waktu Baku diambil secara acak menggunakan
tabel acak.
3. METODOLOGI PENELITIAN

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 4


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

4. Menggunakan metode Schumard 2


untuk menentukan faktor
penyesuaian serta metode Maytag = 3 x Total pengamatan
untuk menentukan faktor 2
kelonggaran.
= 3 x 120
3.3 Pengumpulan Data = 80 pengamatan
Elemen pekerjaan produktif :
Pengumpulan data ini dilakukan oleh 1. Memotong hasil cetakan
kelompok 17 selama 3 hari dan total waktu 2. Mempersiapkan yang akan dicetak
selama 6 jam dengan rincian 3 jam pada 3. Mengukur yang akan dipotong
hari pertama, 2 jam pada hari kedua dan 1 4. Memindahkan hasil pemotongan
jam pada hari ketiga pada tanggal 19-21 5. Mencetak bahan baku sebelum
februari 2013 di Pabrik Tahu Pak Buyung dipotong
dan data yang dikumpulkan sebanyak 120 Elemen Pekerjaan Non Produktif :
data pengamatan elemen kerja produktif 1. Menunggu
dan non produktif pada SK Pencetakan. 2. berbicara
3. Merokok
3.4 Pengolahan Data
Adapun pada bagian pengolahan ini
berisikan tantang :
1. Perhitungan produktivitas stasiun
kerja
2. Perhitungan uji keseragaman data
yang akan diolah
3. Pehitungan uji kecukupan data
4. Perhitungan waktu siklus, waktu
normal dan waktu baku stasiun keja.
5. Menghitung beban kerja operator
pada SK Pemotongan.

3.5 Pembahasan
Berisikan tentang keterangan yang ada
pada setiap pengolahan data.

3.6 Kesimpulan dan Saran


Berisikan kesimpulan mengenai
keseluruhan percobaan serta saran
perbaikan untuk masa yang akan datang.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Pengumpulan Data

Tahapan ini menyangkut tentang


pengumpulan data berupa nama stasiun
kerja, waktu kerja efektif, jumlah
pengamatan serta elemen kerja produktif
dan non produktif.
Stasiun kerja : Pemotongan
Waktu kerja efektif (menit) = 180 menit
Selang untuk pengamatan = 1 x 3 Tabel 3 Lembar Pengamatan SK
menit Jumlah pengamatan Pemotongan
Jumlah waktu kerja efektif
= selang waktu pengamatan
= 360/3 = 120 kali pengamatan
Jumlah pengamatan maksimum yang
diolah adalah :

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 5


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

Pekerjaan :
Lembar Pengamatan
Tanggal :
Pengolahan data yang
Nama Mesin : Jam : dilakukanmenyangkut tentang perhitungan
Nama Operator : Nama Pengukur :
Nama Stasiun Kerja : Ttd : produktivitas operator, uji keseragaman
Nama Pabrik :
Kegiatan Total
data, uji kecukupan data,
No Waktu Produktif Non Produktif Output
1 2 3 4 5 1 2 3 Per Siklus
1 10:53 √ 4.2.1 Perhitungan Produktivitas Operator
2
3
10:56
10:59 √
√ 500 ptg
Produktivitas operator dilihat dari
4
5
11:02
11:05


perbandingan jumlah elemen kerja produktif
6 11:11 √ dengan jumlah pengamatan maksimum.
7 11:14 √
8 11:17 √
500 ptg Stasiun Kerja Pemotongan
9
10
11:20
11:23


Produktivitas (P) = frekuensi produktif
11 11:26 √ yang teramati/jumlah pengamatan
12 11:29 √
13 11:32 √ maksimum
14
15
11:35
11:41


= 49/80 = 0,6125
16 11:44 √ Tabel 4 Rekapitulasi hasil produktivitas
17 11:50 √
18 11:53 √ Sampling Kerja SK Pemotongan
19 11:56 √ Aktivitas Operator
20 14:03 √ Hari Jumlah %P
21 14:06 √ 500 ptg Produktif Non Produktif
22 14:09 √
23 14:12 √
1 49 31 80 61,25
24 14:15 √
25 14:18 √
26 14:21 √ 4.2.2 Uji Keseragaman
27
28
14:24
14:27

√ Uji keseragaman data dilakukan untuk
29
30
14:30
14:36


melihat apakah ada data pengamatan sudah
31 14:42 √ seragam atau belum.
32 14:45 √
33 14:48 √
500 ptg
Stasiun Kerja Pemotongan
34
35
14:51
14:54 √

Rata-rata jumlah pengamatan dapat
36 14:57 √ dihitung dengan persamaan sebagai
37 15:00 √
38 15:03 √ berikut :
39 15:06 √ 500 ptg
40
41
15:12
15:15 √

n=
∑ ni =80 /1=80
42
43
15:18
15:21

√ k
44
45
15:24
15:27

√ Batas Kontrol
46 15:30 √ 196 ptg
p(1− p )
47
48
49
50
51
52
15:33
15:39
15:51
15:36
15:39
15:42




√ BKA= p+2
√ n
=0,6125 + 2
53 15:48 √
0,6125 .0,3875

196 ptg
54 15:51 √
55 15:54 √
56
57
15:57
16:00


80
58
59
16:03
16:06

√ 196 ptg
=0.721
p(1− p )
60 16:09 √
61
62
63
64
65
66
16:12
16:15
16:18
16:21
16:24
16:27




BKB= p−2
√ n
=0,6125 - 2
196 ptg
67 16:30 √
0, 6125 . 0,3875
68
69
70
71
72
73
16:33
16:36
16:42
16:48
16:51
16:57





=0,504
√ 80
74
75
17:00
17:03


Dimana :
76
77
17:06
17:12 √
√ 196 ptg
p = produktivitas rata –
78
79
17:15
17:18

√ rata operator
80 17:27 √
N = Jumlah pengamatan
P = jumlah elemen pekerjaan produktif
keseluruhan yang dilaksanakan
NP = jumlah elemen pekerjaan
nonproduktif keseluruhan Tabel 5 Nilai BKA dan BKB Stasiun X
P = 49 P BKA BKB
NP = 31 0,6125 0,721 0,504
4.2 Pengolahan Data

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 6


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

= [360 ( 49 / 80 ) x
1,25 ]/5068
= 293,265/5068
= 0,054 menit
4.2.4.3 Penentuan Faktor Kelonggaran
Elemen Produktif
Persentase masing-masing faktor
kelonggaran ditentukan oleh pengamat

Tabel 7 Faktor Kelongaran SK Pemotongan


Gambar 3 Peta Kontrol SK Pemotongan No Faktor Kelongaran %
1 Tenaga yang dikeluarkan 6
4.2.3 Uji Kecukupan Data 2 Sikap kerja 2
Stasiun Kerja Pemotongan 3 Gerakan kerja 3
1600(1−p) 4 Kelelahan Mata 1
N '= 5 Keadaan temperatur tempat kerja 2
p 6 Keadaan atmosfer 1
7 Keadaan lingkungan yang baik 1
N’=1600(1-0,6125)/0,6125 Total (+1,5%) 17.5
= 1012,24
Ket : N = jumlah data yang 4.2.4.4 Penentuan Waktu Baku
diolah Waktu baku didapatkan dari waktu
N’ = jumlah data normal setelah ditambahkan factor
kelongggaran.
yang seharusnya diolah
1. Stasiun Kerja Pemotongan
N’ > N berarti data tidak Waktu Baku Elemen Kerja
cukup Produktif
100 %
4.2.4 Perhitungan Beban Kerja WB1=WNa
Perhitungan beban kerja dapat 100 %−kelonggaran
ditentukan dengan menentukan faktor = 0,054 x (100% / 100-17,5
penyesuaian, waktu normal, kelonggaran
dan waktu baku terlebih dahulu. %)
= 0,054 x (100% / 82,5%)
4.2.4.1 Penentuan Faktor Penyesuaian = 0,054 x 1,21 (menit)
Stasiun Kerja Pemotongan = 0,065 menit
Mengetahui nilai dari Faktor 4.2.4.5 Perhitungan Beban Kerja
penyesuaian menggunakan metode 1. Stasiun Kerja Pemotongan
schumard Adapun perhitungannya Beban kerja = ∑ WB / Total
sebagai berikut waktu
pengamatan
Tabel 6 Faktor Penyesuaian Schumard SK = 0,065 / 360
Pemotongan (menit)
No Kelas Penyesuaian = 0,00018 menit
6 Good + 75 WB (b)
Beban Kerja =
Nilai performansi operator : Good +, Total Waktu Pengamatan
maka nilai p = 75/60 = 1,25
5. KESIMPULAN DAN SARAN
4.2.4.2 Penentuan Waktu Normal SK
Pemotongan 5.1 Kesimpulan
Stasiun Kerja Pemotongan Kesimpulan yang dapat diambil dari
(dilakukan pada “semua” elemen kerja praktikum pengukuran waktu kerja ini
produktif) adalah
1. Adapun waktu normal yang
didapatkan adalah 0,054 menit dan
waktu baku yang didapatkan adalah
0,065 menit.

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 7


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

2. Berdasarkan waktu baku yang A. DOKUMENTASI PENGAMBILAN


didapatkan maka beban kerja yang DATA
ditanggung oleh operator tersebut
adalah 0,00018 menit dan
produktivitas yang dihasilkan di SK
tersebut masih dalam tahap wajar
karena berada dalam batas kontrol
yang ada.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk
praktikum pengukuran waktu kerja
selanjutnya adalah
Adapun yang menjadi batasan masalah
dalam pembuatan jurnal ini, yaitu:
1. Pengukuran waktu kerja dengan
work sampling ini membutuhkan
banyak waktu untuk mendapatkan
hasil yang akurat dan sebaiknya
didukung dengan metode lainnya
agar hasilnya dapat dimaksimalkan.
2. Data yang dihasilkan dari 6 jam
pengamatan belum dapat mewakili
populasi yang ada karena data yang
dibutuhkan seharusnya adalah 1012
data.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis sampaikan terima kasih kepada
tim asistem Laboratorium Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik
Industri Universitas Andalas yang telah
memberikan bimbingan praktikum mengenai
pengukuran waktu kerja ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1]Sutalaksana, “ Teknik Tata Cara Kerja, “ ,
Bandung : Institut Teknologi Bandung
(1979)
[2]Wignjosoebroto, Sritomo, “ Ergonomi,
Studi Gerak dan Waktu Edisi I Cetakan I,
“ , Surabaya : Guna Widya (1989)
[3]Wisnel, Susi, “Evaluasi Kebutuhan Tenaga
Kerja di Bagian Pengantongan Teluk
Bayur PT SEMEN PADANG“ diakses pada
25 Februarii 2013 pukul 20:50 WIB

LAMPIRAN

B. TABEL ACAK

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 8


ISSN 2088-4842 ANALISIS PENGUKURAN KERJA

Pengukuran Waktu Kerja (Kelompok 17) 9

Anda mungkin juga menyukai