TINJAUAN PUSTAKA
6 aktivitas ganda Aktivitas gabungan, terjadi apabila antara Perakitan benda kerja.
aktivitas dan pemeriksaan dilakukan secara
bersamaan atau dilakukan pada suatu
tempat kerja.
A predecessor B,
B successor A
A predecessor B dan C, B
dan C successor A
A dan B
menjadi predecessor C
karena ada
kegiatan dummy dari B ke
C di AOA
Pada tabel diatas, termasuk terdapat konsep kegiatan ‘dummy’ yang disimbolkan
dengan garis panah putus-putus (- – - >). Kegiatan dummy merupakan kegiatan semu
yang durasinya nol (tidak membutuhkan sumber daya), yang diselipkan ke dalam
jaringan untuk menjaga logika pada jaringan. Menurut Herjanto (2008), terdapat dua
jenis kegiatan dummy, yaitu grammatical dummy dan logical dummy.
a. Gramatical dummy
Gramatical dummy adalah dummy yang digunakan untuk menghindari
kerancuan penyebutan suatu kegiatan jika ditemukan dua atau lebih kegiatan
yang berasal dari peristiwa yang sama dan berakhir pada peristiwa yang sama
pula, contoh: tiga kegiatan A, B, dan C pada Gambar 2.a, yang mana A dan B
dimulai dan berakhir pada waktu yang sama, dan C tidak dapat dimulai setelah
A dan B selesai. Kondisi A dan B dimulai dan berakhir pada waktu yang sama
ini sulit dibedakan oleh algoritma penjadwalan pada komputer karena yang
dibaca oleh komputer adalah peristiwa/node.
b. Logical Dummy
Logical Dummy dipergunakan untuk memperjelas hubungan antar kegiatan.
Perhatikan penggambaran diagram yang salah dalam kolom 3 pada Tabel 2,
diagram tersebut dapat dibaca C dan D dapat dimulai setelah A dan B selesai.
Padahal maksud sesungguhnya adalah D dapat dimulai setelah A dan B selesai,
sedangkan C hanya membutuhkan A sebagai predecessor. Untuk
menggambarkan logika ini, kita memerlukan dummy untuk memperjelas
maksud tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini
A –
B –
C A
D A, B
Gambar 2.2 Logical dummy
................................................................(1)
Dimana:
X = Waktu Siklus
x = Waktu pengamatan
n= Jumlah pengamatan yang dilakukan
Untuk Mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah memenuhi
syarat (mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan rumus:
...........................................(2)
2.8.2 Performance Rating dengan Metode Westing House dan Waktu Normal
Performance Rating adalah kegiatan evaluasi kecepatan atau tempo kerja
operator pada saat pengukuran kerja berlangsung. Kecepatan usaha, tempo maupun
performance kerja semuanya menunjukkan kecepatan gerakan operator pada saat
bekerja.Tujuan diterapkannya performace rating adalah untuk menunjukkan
kemampuan kerja operator pada saat bekerja agar bisa ditentukan waktu normal pada
suatu operasi kerja (Wignjosoebroto, 2000).
Westing House Company (1927) lebih lengkap dari Bedaux. Disini rating
didasarkan oleh empat faktor, yaitu :
1. Keterampilan (Skill)
Keterampilan didefenisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang
ditetapkan. Keterampilan debagi dalam 6 kelas yaitu : super skill, excellent, good,
average, fair dan poor skill.
2. Usaha (Effort)
Usaha merupakan kesungguhan yang ditunjukkan oleh operator ketika melakukan
pekerjaan. Usaha juga terbagi dalam 6 kelasa, yaitu :Excessive, Excelent, Good,
Avarage, Fair dan Poor.
3. Kondisi kerja (Working condition)
Kondisi kerja adalah kondisi fisik lingkungan kerja, seperti pecahnya, temperatur dan
kebisingan ruangan. Kondisi ini juga terbagi atas enam kelas yaitu :Ideal, Excellent,
Good, Avarage, Fair dan Poor. Pada dasarnya kondisi ideal adalah kondisi paling
cocok untuk pekerjaan yang bersngkutan, yaitu yang memungkinkan performance
maksimal dari operator.
4. Keajegan (consistency)
Keajegan diperlukan karena pada kenyataannya pada setiap pengukuran waktu
angka - angka yang dicatat tidak pernah sama.
Untuk ini, westing house telah membuat suatu tabel performance rating yang
berisikan nilai – nilai angka yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing –
masing faktor tersebut sesuai dengan yang tertera pada tabel berikut Sutalaksana
(1979):
Tabel 2.3 Tabel Performance Rating Sistem Westinghouse
2.8.3 Allowance
Allowance adalah suatu Kelonggaran yang diberikan kepada pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya dan biasanya diberikan untuk tiga hal yaitu untuk
kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan – hambatan yang tidak
dapat dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh
pekerja, dan yang selam pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat, ataupun dihitung.
Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran
perlu ditambahkan Sutalaksana (1981).
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah, hal – hal seperti minum
sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil, bercakap – cakap
dengan teman sekerja sekedar menghilangkan ketegangan ataupun kejenuhan dalam
bekerja. Kebutuhan – kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak; tidak
bisa misalnya, seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga, atau
melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap – cakap sepanjang jam – jam
kerja. Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena merupakan tuntutan
psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga merugikan perusahaan karena
dengan kondisi demikian pekerja tidak akan dapat bekerja dengan baik bahkan
hampeir dapat dipastikan produktivitasnya menurun.
2. Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique.
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik jumlah
maupun kwalitas. Kerenanya salah satu cara untuk menentukan besarnya
kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan
mencatat pada saat – saat dimana hasil produksi menurun. Tetapi masalahnya
adalah kesulitan dalam menentukan pada saat – saat mana menurunnya hasil
produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa fatique karena masih banyak
kemungkinan lain yang dapat menyebabkannya.
3. Kelonggaran untuk Hambatan – hambatan yang tidak terhindarkan.
Dalam melaksanakan pekerjaanya, pekerja tidak akan lepas dari berbagai
“hambatan” ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang
berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak dapat
dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya. Bagi
hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan selain menghilangkannya sedangkan
bagi yang terakhir walaupun harus diusahakan serendah mungkin, hambatan akan
tetap ada dan karenayan harus diperhitungkan dalam waktu baku.
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan adalah:
Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas.
Melakukan penyesuaian – penyesuaian mesin.
Memperbaiki kemacetan – kemacetan singkat seperti mengganti alat potong
yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya.
Memasang peralatan potong.
Mengambil alat – alat khusus atau bahan – bahan khusus dari gudang.
Hambatan – hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan.
Mesin mati karena aliran listrik.
2.8.4 Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja
normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam suatu sistem kerja
yang terbaik atau biasa didefinisikan, menghitung waktu yang diperlukan untuk merakit
1 produk dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan operator. Dengan demikian
waktu baku tersebut dapat diperoleh dengan menagplikasikan rumus berikut
(Wignosubroto, 2002)
.......(3)
METODOLOGI PENELITIAN
KELONGGARAN KELONGGARA
FAKTOR PEKERJAAN
% N%
Tenaga Yang
Bekerja Dimeja,
A Dikeluarkan
Duduk (Tanpa 0,0 – 6,0 3
. Dapat
Beban)
Diabaikan
B Sikap Kerja Bekerja Duduk,
0,0 – 1,0 1
. Duduk Ringan
C Gerakan Kerja
Ayunan Bebas 0 0
. Normal
Kelelahan
Mata Menggunakan
D
Pandangan Alat (Pencahayaan 0 – 6,0 3
.
Yang Terputus- Baik)
Putus
Keadaan
E Temperatur Temperatur 22 0C
0–5 2,5
. Tempat Kerja – 28 0C
Normal
Keadaan
Ruang
F. Atmosfer 0 0
Berventilasi Baik,
Baik
Keadaan
G Bersih,Cerah,
Lingkungan 0 0
. Bising Rendah
Yang Baik
Sub Total 10
Kebutuhan
Pria 2 – 2,5 2,5
Pribadi
Total Allowance 12 %
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5.741085 x
100 %−12%
= 6.52396 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 18,913749 x
100 %−12%
= 21,492895 detik
3. Memasang sekrup 2 pada chasis assy
Waktu Siklus = 16,10 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 3
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 3
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan N 2
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 7
100 %
= 18,43289 x
100 %−12%
= 20,946466 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 8,257725 x
100 %−12%
= 9,383778 detik
Wb = Wn x
100 %
= 12,261879 x 100 %−12%
= 13,933953 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5,66244 x
100 %−12%
= 6,4345909 detik
Wb = Wn x
100 %
= 14,505883 x 100 %−12%
= 16,48395 detik
8. Memasang baut roller kiri tengah pada roller kiri tengah
Waktu Siklus = 5,32 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 8
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 8
No Keadaan Lambang Penyesuaian
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5,97702 x
100 %−12%
= 6,792068 detik
9. Memasang roller kiri tengah assy pada chasis assy
Waktu Siklus = 13,72
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 9
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 9
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
2. Pedal kaki Tanpa pedal atau F 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Koordinasi mata 2
4. Cukup dekat J
dengan tangan
Perlu kontrol dan
5. Peralatan P 2
penekanan
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 7
Wb = Wn x
100 %
= 15,708028 x 100 %−12%
= 17,850032 detik
10. Memasang baut roller kanan tengah pada roller kanan tengah
Waktu Siklus = 5,74 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 10
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 10
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
3. Penggunaan tangan Kedua tangan H 0
saling bantu atau
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 6,44889 x
100 %−12%
= 7,328284 detik
11. Memasang roller kanan tengah assy pada chasis assy
Waktu Siklus = 12,32
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 11
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 11
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
4. Koordinasi mata Cukup dekat J 2
dengan tangan
Perlu kontrol dan
5. Peralatan P 2
penekanan
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 7
Wb = Wn x
100 %
= 14,105168 x 100 %−12%
= 16,0286 detik
12. Memasang roda kiri belakang pada as roda belakang
Waktu Siklus = 8,05 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 12
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 12
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
5. Peralatan Dengan sedikit N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 9,044175 x
100 %−12%
= 10,2774716 detik
13. Memasang gear besar pada chasis
Waktu Siklus = 5,74 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 13
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 13
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 6,44889 x
100 %−12%
= 7,3282841 detik
14. Memasang as roda belakang assy pada chasis assy
Waktu Siklus = 6,23
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 14
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 14
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Koordinasi mata 2
4. Cukup dekat J
dengan tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan O 1
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 6
Wb = Wn x
100 %
= 7,06607 x
100 %−12%
= 8,0296205 detik
15. Memasang roda kanan belakang pada chasis assy
Waktu Siklus = 3,43 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 15
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 15
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 3,853605 x
100 %−12%
= 4,379097 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
100 %
= 7,69373x
100 %−12%
= 8,7428727 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 6,370245 x
100 %−12%
= 7,238915 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 14,36512 x
100 %−12%
= 16,324 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5,63178 x
100 %−12%
= 6,39975 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 7,894032 x
100 %−12%
= 8,9704909 detik
21. Memasang rumah dinamo assy pada chasis assy
Waktu Siklus = 8,82
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 21
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C1 +0,05
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
+0,1
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,1 = 1,1
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 21
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 2
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Koordinasi mata
4. Cukup dekat J 2
dengan tangan
Dapat ditangani
5. Peralatan O 0
dengan mudah
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 6
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 9,9542 x
100 %−12%
= 11,31159 detik
22. Memasang roda kiri depan pada as roda depan
Waktu Siklus = 4,90 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 22
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,07
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,07 = 1,07
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 22
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Kondisi mata dengan
4. Cukup dekat J 2
tangan
5. Peralatan Dengan sedikit N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5,50515 x
100 %−12%
= 6,2558523 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5,426505 x
100 %−12%
= 6,166483 detik
Wb = Wn x
100 %
= 9,368492 x
100 %−12%
= 10,646014 detik
100 %
Wb = Wn x 100 %− Allowance
100 %
= 5,50515 x
100 %−12%
= 6,255852 detik
Wb = Wn x
= 5,42164 x
= 6,1609545 detik
Wb = Wn x
= 6,32016 x
= 7,182 detik
Wb = Wn x
= 12,80664 x
= 14,553 detik
Wb = Wn x
= 11,14344 x
= 12,663 detik
Wb = Wn x
= 10.00364 x
= 11,3677773 detik
Waktu Normal
Waktu normal = waktu siklus x performance rating
= 7,35 x 1.2091
= 8,886885 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 8,886885 x
= 10,098733 detik
32. Inspeksi
WaktuSiklus = 5,18 detik
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 32
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C1 +0,06
2. Effort Good C2 +0,02
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
Total +0,10
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,10 = 1,10
Objektif
Tabel 4.2 Performance Rating Objektif Operasi Kerja 32
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Koordinasi mata
4. Cukup dekat J 2
dengan tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan N 0
kontrol
0,45 menggunakan
6. Berat beban B-1 2
tangan
Total 5
Sehingga performance rating objektif p2 = 1 + 0,05 = 1,05
Jadi, performance rating : p = p1 x p2
= 1,10 x 1,05
= 1.155
Waktu Normal
Waktu normal = waktu siklus x performance rating
= 5,18x 1.155
= 5,9829 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 5,9829 x
= 6,79875 detik
Waktu Baku
Wb = Wn x
= 6,85608x
= 7,791 detik
34. Mengunci body tamiya pada chasis assy
WaktuSiklus = 5,18
Performance Rating
Subjektif
Tabel 4. Performance Rating Subjektif Operasi Kerja 34
No Faktor Kelas Lambang
1. Skill Good C2 +0,03
2. Effort Good C1 +0,05
3. Kondisi Kerja Good C +0,02
4. Konsistensi Average D 0,00
+0,1
Sehingga performance rating subjektif p1 = 1 + 0,1 = 1,1
Objektif
Tabel 4. Performance Rating Objektif Operasi Kerja 34
Penyesuaian
No Keadaan Lambang
(%)
Anggota badan Pergelangan tangan
1. B 1
terpakai dan jari
Tanpa pedal atau F
2. Pedal kaki 0
bawah kaki
Kedua tangan
3. Penggunaan tangan saling bantu atau H 0
bergantian
Koordinasi mata 2
4. Cukup dekat J
dengan tangan
Dengan sedikit
5. Peralatan O 1
kontrol
0,45 menggunakan
6. Jumlah beban B-1 2
tangan
Total 6
Wb = Wn x
= 6,03988 x
= 6,8635 detik
Memasang
bumper
1
belakang
pada chasis
Memasang
sekrup 1
2
pada chasis
assy
Memasang
sekrup 2
3
pada chasis
assy
Memasang
baut roller
4 kiri depan
pada roller
kiri
Memasang
roller kiri
5 depan assy
pada chasis
assy
Memasang
baut roller
6 kanan depan
pada roller
kanan
Memasang
roller kanan
7 depan assy
pada chasis
assy
Memasang
baut roller
8 kiri tengah
pada roller
kiri tengah
Memasang
roller kiri
9 tengah assy
pada chasis
assy
Memasang
baut roller
kanan
10
tengah pada
roller kanan
tengah
Memasang
roller kanan
11 tengah assy
pada chasis
assy
Memasang
roda kiri
12 belakang
pada as roda
belakang
Memasang
13 gear besar
pada chasis
Memasang
as roda
14 belakang
assy pada
chasis assy
Memasang
roda kanan
15 belakang
pada chasis
assy
Memasang
16 gardan pada
chasis assy
Memasang
gear dinamo
17
pada
dinamo
Memasang
plat
belakang
18
kecil pada
rumah
dinamo
Memasang
plat
belakang
19
besar pada
rumah
dinamo assy
Memasang
dinamo assy
20
ke rumah
dinamo assy
Memasang
rumah
21 dinamo assy
pada chasis
assy
Memasang
roda kiri
22 depan pada
as roda
depan
Memasang
gear kecil
23
pada chasis
assy
Memasang
as roda
24 depan assy
pada chasis
assy
25 Memasang
roda kanan
depan pada
chasis assy
Memasang
plat depan
26
pada chasis
assy
Memasang
turn on
27
pada chasis
assy
Memasang
penutup plat
28
depan ke
chasis assy
Memasang
pengunci
29 dinamo
pada chasis
assy
Memasang
baterai
30
pada chasis
assy
Memasang
penutup
31
baterai pada
chasis assy
32 Inspeksi
Memasang
body pada
chasis assy
33
Mengunci
body tamiya
pada chasis
assy
34
BAB V
ANALISIS DAN SARAN PERBAIKAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran