Anda di halaman 1dari 18

BAB II

MOTION STUDY
2.1 PENDAHULUAN
2.1.1 Latar Belakang
Untuk dapat merancang sistem kerja yang baik, seorang perancang
kerja harus dapat menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang
membentuk suatu sistem kerja. Faktor-faktor kerja tersebut bila dilihat dalam
kelompok besarnya terdiri atas pekerja, mesi dan peralatan, serta
lingkunganya.
Pada prinsipnya ekonomi gerakan, faktor manusia dalam
pekerjaannya sangatlah penting untuk dipelajari, karena yang diinginkan oleh
prinsip-prinsip tersebut antara lain kenyamanan dalam bekerja, tetapi dalam
produktivitas yang tinggi. Hal ini dapan dicapai dengan mempelajari
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam bekerja.
Bila kita mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, hal
yang sudah pasti terlihat adalah adanya gerakan-gerakan yang membentuk
kerja tersebut.
Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja adakalanya
pula sudah tepat atau sesuai dengan gerakan-gerakan yang diperlukan, tetapi
ada kalanya pula seorang pekerja melakukan gerak yang tidak perlu atau bias
disebut gerakan-gerakan tidak efektif. Sudah tentu setiap perancang kerja
maupun pelaksana kerja ingin menghindari gerakan-gerakan tidak efektif
tersebut.
Produktivitas tenaga kerja yang baik dibutuhkan untuk memenuhi
target pembangunan proyek konstruksi. Produktivitas tenaga kerja merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan proyek.
Besaran produktivitas tenaga kerja sangat penting dalam proyek konstruksi.
Produktivitas tenaga kerja yang tinggi menunjukkan kemampuan pekerja
dalam menyelesaikanpekerjaan. Perencanaan proyek yang tidak
memperhitungkan produktivitas tenaga kerja memungkinkan terjadinya
ketidaksesuaian antara rencana penjadwalan dan realisasi.

27
Faktor – faktor produktivitas yang bervariasi menyebabkan kesulitan
dalam memperkirakan produktivitas. Kondisi pada setiap proyek juga
memiliki andil terhadap produktivitas tenaga kerja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor
eksternal seperti kondisi proyek, fasilitas pendukung proyek, pengalaman
kerja, organisasi manajemen dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi
besaran nilai produktivitas.
Manajemen proyek merupakan masalah yang kompleks. Satu elemen
bekerja untuk melengkapi elemen yang lain. Pengaturan yang baik terhadap
elemen-elemen tersebut dapat memperbaiki kinerja proyek secara
keseluruhan. Pengoptimalan mesin yang digunakan di proyek merupakan
salah satu cara untuk mempercepat kinerja selain mengandalkan produktivitas
man power. Mesin yang digunakan secara bijaksana dan efisien selain
mempercepat juga menekan biaya dari segi penggunaan tenaga manusia.
Upaya dalam memperbaiki produktifitas memerlukan pengetahuan
terhadap current productivity. Data produktivitas tenaga kerja dan
penggunaan mesin dapat membantu pelaksana proyek dalam meningkatkan
produktivitas. Usaha peningkatan produktivitas adalah suatu upaya untuk
memperbaiki nilai produktivitas yang telah direncanakan, dimana dalam
usaha untuk mewujudkan hal ini diperlukan kelengkapan data lapangan.
Motion Study dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga
kerja.Metode yang digunakan dalam penentuan kebutuhan tenaga kerja
(helper) ini adalah dengan menggunakan metode pengukuran waktu jam
henti. Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini menggunakan
jam henti (stop watch) sebagai alat utamanya. Prinsip dari metode ini adalah
pengukuran waktu dimana waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Sebelum melakukan pengukuran waktu
terlebih dahulu menguraikan pekerjaan menjadi elemen-elemen atau stasiun
kerja, kemudian memilih helper untuk menghitung waktu kerjanya.
Helper yang dipilih merupakan pegawai yang memiliki kemampuan rata-rata
dalam pekerjaannya, yaitu tidak terlalu lambat ataupun terlalu cepat.

28
Pengukuran waktu yang digunakan adalah dengan teknik pengukuran
langsung yaitu pengukuran waktu kerja yang dilakukan oleh peneliti secara
langsung ditempat objek penelitian.

2.1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memahami ekonomi gerakan
2. Dapat mengurangi elemen-elemen gerakan yang terjadi pada suatu
kegiatan
3. Dapat menganalisa gerakan-gerakan efektif dan tidak efektif dari
gerakan therblig

2.1.3 Alat dan bahan


2.1.3.1 Alat-alat sebagai berikut :
1. Stopwatch
2. Meteran
3. Tang
4. Alat tulis
5. Work station
2.1.3.2 Bahan yang digunakan
1. Rautan pensil
2. Operator

2.1.4 Prosedur Praktikum


1. Pelaksanaan praktikum dan pengumpulan data dilakukan bersamaan
pada waktu praktikum
2. Melakukan pengolahan data dari hasil praktikum dengan
Mikromotion Study, yaitu dari rekaman kamera pada work station
yang terbaik, dan hitung waktu dari gerakan-gerakan yang terjadi
selama melakukan praktikan produk

29
3. Menjumlahkan waktu dan elemen-elemen gerakan yang terjadi
untuk setiap work stationnya, kemudian jumlahkan waktu perakitan
pada setiap work station tersebut untuk mengetahui jumlah waktu
perakitan secara keseluruhan
4. Menghitung waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku dari
penelitian yang telah dilakukan

2.2 LANDASAN TEORI


2.2.1 Defenisi Motion Study
Motion study atau studi gerakan adalah analisa yang dilakukan
terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Dengan demikian gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat
dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga dapat menhemat waktu kerja
dan pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.
2.2.2 Gerakan Therblig
Therblig mempunyai lambang-lambang tertentu, sedangkan
pengertiannya dari setiap elemen gerakan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara
mendalam adalah Frank B. Gilbreth beserta istrinya.Ia menguraikan gerakan
ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai
therblig.Sebagian dari therblig ini merupakan gerakan-gerakan dasar
tangan.Hal ini mudah dimengerti karena pada setiap pekerjaan produksi
gerakan tangan merupakan gerakan yang sering dijumpai terlebih lagi dalam
pekerjaan yang bersifat manual. Gerakan therblig dapat dikelompokkan
menjadi :
1) Kelompokgerakanelemenutama adalah gerakan yang
memberikannilaitambah, yaitu :
a) A: Assemble = Merakit
b) DA : Disassemble = Melepasrakit

30
c) U : Use = Memakai
2) Kelompokgerakanelemenpenunjangadalah jenis gerakan yang tidak
memberikan nilai tambah, yaitu :
a) Re : Reach = Menjangkau
b) G : Grasp = Memegang
c) M: Move = Membawa
d) RL : Release Load = Melepas
3) Kelompok gerakan elemen pembantu adalah gerakan yang sebaiknya
dihilangkan karena tidak memberikan nilai tambah, yaitu :
a) SH : Search = Mencari
b) ST : Select = Memilih
c) P: Position = Mengarahkan
d) H : Hold = Memeganguntukmemakai
e) I : Inspection = Pemeriksaan
f) PP : Pre – Position = Mengarahkansementara
4) Kelompok gerakan elemen luar adalah gerakan yang seharusnya
dihilangkan, yaitu :
a) R : Rest to Overcome Fatique = Istirahatuntukmelepaskankelelahan
b) Pn : Plan = Merencanakan
c) UD: Unavoidable Delay = Kelambatan yang takterhindarkan
d) AD : Avoidable Delay = Kelambatan yang dapatdihindarkan.
Gerakan Therblig mempunyai lambang-lambang tertentu, sedangkan
pengertiannya dari setiap elemen gerakan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Mencari / Search (SH)
Merupakan elemen gerakan atau gerakan dasar dari pekerja untuk
menentukan lokasi objek.Yang bekerja adalah mata, dimulai pada saat
mata bergerak mencari objek dan berakhir bila objek sudah ditemukan.
2) Memilih / Select (ST)
Merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang
tercanpur.Tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan

31
untuk melakukan gerakan ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai
memilih dan berakhir bila objek sudah ditemukan.Gerakan memilih
merupakan gerakan yang tidak efektif sehingga sedapat mungkin elemen
gerakan ini harus dihindarkan.
3) Memegang / Graps (G)
Merupakan gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh
gerakan menjangkau dan dilajutkan oleh gerakan membawa.Gerakan ini
merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit
untuk dihilangkan dalam beberapa keadaan masih dapat diperbaiki.
4) Menjangkau / Reach (RE)
Merupakan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan
mendekati maupun menjauhi objek.Gerakan ini biasanya didahului oleh
gerakan melepas (release) dan diikuti oleh gerakan memegang.Ini
dimulai pada saat tangan mulai berpindah dan berakhir bila tangan sudah
berhenti.
5) Membawa / Move (M)
Merupakan gerakan perpindahan tangan, hanya saja tangan bergerak
membawa beban (obyek).
6) Memegang untuk memakai / Mold (H)
Adalah memegang tanpa menggerakkan obyek yang dipegang.
7) Melepas / Release (RL)
Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan obyek
yang dipegangnya.
8) Mengarahkan / Position (P)
Merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada lokasi tertentu.
9) Mengarahkan Sementara / Pre Position (PP)
Merupakan elemen gerakan pada tempat sementara untuk memegang
suatu objek apabila akan ditangani kembali.
10) Pemeriksaan / Inspection (I)
Merupakan pekerjaan memeriksa obyek untuk mengetahui apakah obyek
telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

32
11) Perakitan Assemble (A)
Adalah gerakan yang menggabungkan satu objek dengan objek yang lain
sehingga menjadi satu kesatuan.Gerakan ini biasanya didahului oleh
salah satu gerakan membawa atau mengarahkan dan dilanjutkan oleh
gerakan melepas.Dimulai bila objek sudah siap (biasanya setelah
diarahkan) dan berakhir bila objek sudah tergabung secara sempurna.
12) Melepas Rakit / Dis Assemble (DA)
Elemen gerak ini merupakan kebalikan dari merakit (assemble). Disini
dilakukan gerakan memisahkan atau menguraikan dua obyek yang
tergabung satu menjadi obyek-obyek terpisah.Gerakan ini didahului oleh
memegang dan dilanjutkan oleh membawa atau biasanya juga
dilanjutkan oleh melepas.Dimulai pada saat pemegangan atas objek dan
dilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir bila kedua objek
telah berpisah secara sempurna.
13) Memakai / Use (U)
Adalah elemen gerakan dimana salah satu atau kedua tangan dipakai
untuk menggunakan alat/obyek untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja
berlangsung.
14) Keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan / Unavoidable Delay (UD)
Adalah kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar
kemampuan pengendalian pekerja.Misalnya gangguan-gangguan yang
terjadi seperti padamnya listrik, rusaknya alat-alat.
15) Keterlambatan yang dapat dihindarkan / Avoidable Delay (AD)
Kelambatan ini disebabkan oleh hal yang timbul sepanjang waktu kerja
oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja.Misalnya pekerja
yang sedang menderita sakit batuk, ia batuk-batuk sepanjang waktu
kerjanya sehingga menimbulkan gangguan pada pekerjaannya.
16) Merencana / Plan (Pn)
Merupakan proses mental, yakni operator berpikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.

33
2.2.3 Ekonomi Gerakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, tentu diperlukan perancangan
sistem yang baik pula.Oleh karena itu sistem kerja harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang diinginkan.
Hal ini penting karena sistem kerja harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat memungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan ekonomis.
Adapun didalam menganalisa dan mengevaluasi metode kerja untuk
memperoleh metode kerja yang lebih efisien, maka perlu mempertimbangkan
prinsip–prinsip ekonomi gerakan (the principles of motion economy) yang
dapat menganalisa gerakan–gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah
stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan–kegiatan kerja yang berlangsung
secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.
Ekonomi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap beberapa
gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga
dapat memungkinkan dilakukannya gerakan–gerakan yang ekonomis.
Ekonomi gerakan sangat berhubungan erat dengan studi gerakan yang
merupakan analisa yang dilakukan pada bagian–bagian badan pekerja dengan
harapan agar gerakan–gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau juga
dihilangkan agar diperoleh penghematan dalam hal waktu kerja dan
menghemat pemakaian fasislitas– fasilitas yang tersedia dari segi
ekonomisnya. (Sutalaksana, 2006).
a. Ekonomi Gerakan Berdasarkan Tubuh Manusia dan Gerakannya
Manusia memiliki kendali fisik dan struktur tubuh yang memberikan
keterbatasan dalam melaksanakan gerakan kerja.Kedua tangan jangan
menganggur pada waktu yang bersamaan kecuali waktu istirahat. Jika
memungkinkan kedua tangan (yang sama–sama dibutuhkan untuk melakukan
seperti halnya dalam proses perakitan) harus memulai dan menyelesaikan
gerakannya dalam waktu yang sama.
b. Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.
Untuk menyelesaikan pekerjaan, maka hanya bagian–bagian tubuh yang
memang diperlukan saja yang bekerja. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi

34
penghamburan tenaga dan kelelahan (fatigue) yang tidak perlu.Pekerjaan
harus diatur sedemikian rupa sehinnga gerak fokus mata terbatas pada bidang
menyenangkan tanpa harus mengubah fokus.Hindari gerakan yang patah–
patah karena akan cepat menimbulkan kelelahan.
c. Ekonomi Gerakan Berdasarkan Area Kerja
Tempat–tempat tertentu yang tak sering dipindah–pindah harus disediakan
untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan tetap
(gerak rutin). Letakkan bahan dan peralatan pada jarak dapat dengan mudah
dan nyaman dicapai pekerja agar mengurangi usaha mencari–cari yang dapat
membuang–membuang waktu.
Tata letak bahan dan peralatan kerja (mesin, meja kerja, dan lain- lain)
harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia sehingga pekerja dapat
melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan nyaman. Di sini prinsip–
prinsip anthropometri mutlak harus dipelajari dan diaplikasikan pada saat
akan merancang fasilitas kerja tersebut.
Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan, temperatur, kebersihan,
ventilasi udara, dan lain–lain yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis
arus pula diperhatikan benar–benar sehingga dapat diperoleh area kerja yang
nyaman, aman, dan mampu menumbuhkan motivasi kerja yang lebih baik.
(Sumber : Scribd.laporan praktikum apk time and motion study teknik
industri rudinimulya pertemuan 1 )
2.2.4 Pengolahan Data Motion Study
Pengolahan data dilakukan dengan cara menganalisis data yang telah
diperoleh kemudian melakukan beberapa pengaturan jarak dari komponen-
komponen yang akan dirakit yang disesuaikan dengan ukuran tangan operator.
Kemudian dilakukan pengukuran waktu untuk merakit komponen tersebut.
Setelah pengukuran waktu selesai dilakukan maka dilakukan kembali analisis
yaitu dengan menentukan berapa waktu tiap siklusnya serta menentukan waktu
normal dan waktu baku yang efisien berdasarkan usulan tersebut.
1. Menghitung waktu baku (sekarang)
a. Waktu siklus rata-rata Ws =..... detik

35
b. Waktu normal ( catra presentase), Asumsi P = 100 %
Wn = Ws x P
= ... detik
c. Waktu baku
Kelonggaran ( Allowence )
1. Kebutuhan pribadi = 2,5 %
2. Tak terhindarkan = 2,5 %
3. Fatique :
- Tenaga yang dikeluarkan :2
- Sikap kerja : 0,5 %
- Gerakan kerja :0%
- Gerakan mata : 6,5 %
- Temperatur :2%
- Atmosfer :0%
- Keadaan lingkungan :1%+
12 %
Wb = Wn + (Wn x Allowece)
= .... detik

2.3 HASIL PERCOBAAN


2.3.1 Pengumpulan Data ( peta tangan kiri & tangan kanan sekarang)
Pengumpulan data dilakukan dengan menguraikan elemen-elemen
gerakan yang dilakukan pada stasiun kerja yang ada dan menganalisa dengan
present method yang menggunakan peta tangan kiri dan tangan kanan serta
melakukan pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti (stop watch).

36
2.3.1.1 Gerakan Tangan Kiri (Sekarang)
1. Menjangkau pisau potong, jarak 57cm selama 1,26 detik.
2. Memegang pisau potong selama 0,98 detik
3. Membawa pisau potong, jarak 57cm selama 1,04 detik
4. Mengarahkan pisau potong, selama 2,84 detik
5. Merakit pisau potong + bantalan poros, selama 1,73 detik
6. Melepas A1, selama 0,97 detik
7. Menjangkau poros, jarak 60cm selama 0,86 detik
8. Memegang poros selama 0,52 /detik
9. Membawa poros, jarak 60cm selama 0,84 detik
10. Mengarahkan poros, selama 0,52 detik
11. Merakit poros + A1, selama 2,08 detik
12. Melepas A2, selama 0,96 detik
13. Menjangkau As Gigi, jarak 55cm selama 0,95 detik
14. Memegang As Gigi selama 0,53 detik
15. Membawa As Gigi, jarak 55cm selama 1 detik
16. Mengarahkan As Gigi,selama 1,71 detik
17. Merakit As Gigi + A2, selama 1,21 detik
18. Melepas A3, selama 0,78 detik
19. Menjangkau pemutar rautan, jarak 65cm selama 1,36 detik
20. Memegang pemutar rautan selama 0,55 detik
21. Membawa pemutar rautan, jarak 65cm selama 0,64 detik
22. Mengarahkan pemutar rautan, selama 1,06 detik
23. Merakit pemutar rautan + A3, selam 4,73 detik
24. Hold A4, selama 1 detik
25. Hold A4, selama 0,57 detik
26. Hold A4, selama 0,95 detik
27. Hold A4, selama 0,93 detik
28. Mengarahkan A4, selama 0,93 detik
29. Merakit A4 + Body rautan, selama 3,92 detik
30. Hold A5, selama 0,85 detik

37
31. Hold A5, selama 0,7 detik
32. Hold A5, selama 0,88 detik
33. Hold A5, selama 1,02 detik
34. Mengarahkan A5, selama 1,02 detik
35. Merakit A5 + bak penampung, selama 1,43 detik
36. Memeriksa produk, selama 4,89 detik
37. Hold A6, selama 0,95 detik
38. HoldA6, selama 0,83 detik
39. Hold A6, selama 1,13 detik
40. Mengarahkan A6, selama 2,58 detik
41. Memasukkan produk dalam dos, selama 3,51 detik
42. Melepas produk, selama 1,49 detik

2.3.1.2 Gerakan Tangan Kanan (Sekarang)


1. Menjangkau bantalan poros, jarak 60cm selama 1,39 detik
2. Memegang bantalan poros, selama 1,07 detik
3. Membawa bantalan poros, jarak 60cm selama 1,64 detik
4. Mengarahkan bantalan poros, selama 1,66 detik
5. Merakit bantalan poros, 1,73 detik
6. Hold (A1), selama 0,86 detik
7. Hold (A1), selama 0,52 detik
8. Hold (A1), selama 0,84 detik
9. Hold (A1), selama 0,52 detik
10. Mengarahkan A1,selama proses 0,52 detik
11. Merakit (A1+poros), selama 2,08 detik
12. Hold (A2), selama 0,95 detik
13. Hold (A2), selama 0,53 detik
14. Hold (A2), selama 1 detik
15. Hold (A2), selama 1,71 detik
16. Mengarahkan A2, selama 1,71 detik
17. Merakit (A2+poros), selama 1,21 detik

38
18. Hold (A3), selama 1,36 detik
19. Hold (A3), selama 0,55 detik
20. Hold (A3), selama 0,64 detik
21. Hold (A3), selama 1 detik
22. Mengarahkan A3, selama 1,06 detik
23. Merakit A3 + pemutar, selama 4,73 detik
24. Melepaskan A4, selama 0,69 detik
25. Menjangkau Body rautan, jarak 75cm selama 1 detik
26. Memegang Body rautan, selama 0,57 detik
27. Membawa Body rautan, jarak 75cm selama 0,95 detik
28. Mengarahkan Body rautan, selama 0,93 detik
29. Merakit Body rautan + A4, selama 3,92 detik
30. Melepaskan A5, selama 1,34 detik
31. Menjangkau Bak penampung, jarak 66cm selama 0,85 detik
32. Memegang Bak penampung, selama 0,7 detik
33. Membawa Bak penampung, jarak 66cm selam 0,88 detik
34. Mengarahkan Bak penampung, selama 1,02 detik
35. Merakit Bak penampung + A5, selama 1,43 detik
36. Memeriksa produk, selama 4,89 detik
37. Menjangkau Dos, jarak 75cm selama 0,95 detik
38. Memegang Dos, selama 0,83 detik
39. Membawa Dos, jarak 75cm selama 1,13 detik
40. Mengarahkan Dos, selama 2,58 detik
41. Memasukan produk dalam Dos, selama 3,51 detik
42. Melepas produk, selama 1,49 detik

2.3.1.3 Menghitung waktu baku (sekarang)


a. Waktu siklus rat-rata
WS = 58,52 detik
b. Waktu normal (cara persentase), Asumsi P = 100%
Wn = Ws x P

39
= 58,82 x 100%
= 58,82 detik
c. Waktu baku
Kelonggaran (allowance)
1. Kebutuhan pribadi = 2,5%
2. Tak terhindarkan = 2,5%
3. Fatique
 Tenaga yang dikeluarkan : 2%
 Sikap kerja : 0,5%
 Gerakan kerja : 0%
 Gerakan mata : 6,5%
 Temperatur : 2%
 Atmosfer : 0%
 Keadaan lingkungan : 1%
12 %

Allowance : 5% + 12% = 17 %
Wb = wn + (Wn x allowance)
= 58,82 + (58,82 x 17%)
= 58,82 + 9,9994
= 68,81detik

2.3.2 Pengolahan Data(Peta tangan kiri & tangan kanan (usulan)


Pengolahan data dilakukan dengan menguraikan elemen-elemen
gerakan yang dilakukan pada stasiun kerja yang ada sekaligus menganalisa
dengan present method yang menggunakan peta tangan kiri sekaligus tangan
kanan serta melakukan pegukuran waktu dengan menggunakan jam henti
(stop wacth).

40
2.3.2.1 Gerakan Tangan Kiri (Usulan)
1. Menjangkau bantalan poros,jarak 45 cm, selama 1,15 detik
2. Memegang bantalan poros, selama 0,9 detik
3. Membawa bantalan poros, jarak 45 cm , selama 1 detik
4. Mengarahkan bantalan poros, selama 2,75 detik
5. Merakit (bantalan poros + pisau potong), selama 1,67 detik
6. Hold (A1), selama 0,85 detik
7. Hold (A1), selama 0,8 detik
8. Hold (A1), selama 0,48 detik
9. Hold (A1), selama 0,78 detik
10. Mengarahkan A1, selama 0,48 detik
11. Merakit (A1 + poros), selama 2 detik
12. Hold (A2), selama 0,85 detik
13. Hold (A2), selama 0,9 detik
14. Hold (A2), selama 0,48 detik
15. Hold (A2), selama 1 detik
16. Mengarahkan A2, selama 1,65 detik
17. Merakit(A2 +Ass gigi), selama 1,19 detik
18. Hold (A3), selama 0,68 detik
19. Hold (A3), selama 1,3 detik
20. Hold (A3), selama 0,5 detik
21. Hold (A3), selama 0,58 detik
22. Mengarahkan A3, selama 1 detik

41
23. Merakit (A3+ pemutar rautan), selama 4,67 detik
24. Melepaskan A4, selama 1 detik
25. Menjangkau body rautan,jarak 60 cm, selama 0,55 detik
26. Memegang body rautan, selama 0,85 detik
27. Membawa body rautan, jarak 60 cm, selama 0,85 detik
28. Mengarahkan body rautan, selama 0,85 detik
29. Merakit (body rautan + A4), selama 3,8 detik
30. Melepaskan A5, selama 0,8 detik
31. Menjangkau bak penampung jarak 60 selama 0,65 detik
32. Memegang bak penampung selama, 0,8 detik
33. Membawa bak penampung jarak 60 cm, selama 1 detik
34. Mengarahkan bak penampung, selama 1 detik
35. Merakit (bak penampung + A5), selama 1,4 detik
36. Memeriksa produk, selama 4,8 detik
37. Menjangkau dos jarak 60 cm, selama 0,9detik
38. Memegang dos, selama 0,8 detik
39. Membawa dos, jarak 60 cm, selama 1,1 detik
40. Mengarahkan dos, selama 2,5 detik
41. Memasukkan produk dalam dos, selama 3,3 detik
42. Melepaskan produk, selama 1,4 detik

2.3.2.2 Gerakan Tangan Kanan (Usulan)


1. Menjangkau pisau potong, jarak 50 cm selama 1,15 detik.
2. Memegang pisau potong selama 0,9 detik
3. Membawa pisau potong, jarak 50 cm selama 1 detik
4. Mengarahkan pisau potong, selama 2,75 detik
5. Merakit pisau potong + bantalan poros, selama 1,67 detik
6. Melepas A1, selama 0,85 detik
7. Menjangkau poros, jarak 50 cm selama 0,8 detik
8. Memegang poros selama 0,48 detik
9. Membawa poros, jarak 50 cm selama 0,78 detik

42
10. Mengarahkan poros, selama 0,48 detik
11. Merakit poros + A1, selama 2 detik
12. Melepas A2, selama 0,85 detik
13. Menjangkau As Gigi, jarak 60 cm selama 0,9 detik
14. Memegang As Gigi selama 0,48 detik
15. Membawa As Gigi, jarak 60 cm selama detik
16. Mengarahkan As Gigi,selama 1,65 detik
17. Merakit As Gigi + A2, selama 1,19 detik
18. Melepas A3, selama 0,68 detik
19. Menjangkau pemutar rautan, jarak 60 cm selama 1,3 detik
20. Memegang pemutar rautan selama 0, 5 detik
21. Membawa pemutar rautan, jarak 60 cm selama 0,58 detik
22. Mengarahkan pemutar rautan, selama 1 detik
23. Merakit pemutar rautan + A3, selam 4,67 detik
24. Hold A4, selama 1 detik
25. Hold A4, selama 0,55 detik
26. Hold A4, selama 0,85 detik
27. Hold A4, selama 0,85 detik
28. Mengarahkan A4, selama 0,85 detik
29. Merakit A4 + Body rautan, selama 3,8 detik
30. Hold A5, selama 0,8 detik
31. Hold A5, selama 0,65 detik
32. Hold A5, selama 0,8 detik
33. Hold A5, selama 1 detik
34. Mengarahkan A5, selama 1 detik
35. Merakit A5 + bak penampung, selama 1,4 detik
36. Memeriksa produk, selama 4,8 detik
37. Hold A6, selama 0,9 detik
38. HoldA6, selama 0,8 detik
39. Hold A6, selama 1,1 detik
40. Mengarahkan A6, selama 2,5 detik

43
41. Memasukkan produk dalam dos, selama 3,3 detik
42. Melepas produk, selama 1,4 detik

2.3.2.3 Menghitung Waktu Baku (usulan)


a. Waktu siklus rata-rata
Ws = 56,01 detik
b. Waktu normal (cara persentase), Asumsi P = 100%
Wn = Ws x P
= 56,01 x 100%
= 56,01 detik
c. Waktu baku
Kelonggaran (allowance)
1. Kebutuhan pribadi = 2,5 %
2. Tak terhindarkan = 2,5 %
3. Fatique
 Tenaga yang dikeluarkan : 2%
 Sikap kerja : 0,5 %
 Gerakan kerja : 0%
 Gerakan mata : 6,5 %
 Temperatur :2%
 Atmosfer : 0%
 Keadaan lingkungan :1% +
12 %

Allowance : 5% + 12 % = 17%
Wb = Wn + ( Wn x allowance )
= 56,01 + ( 56,01 x 17%)
= 56,01 + 9,52
= 65,53 detik

44

Anda mungkin juga menyukai