Anda di halaman 1dari 4

1

C. Modus
Modus (Mo) adlah nilai objek yang paling banyak muncul atau terjadi di dalam suatu rangkaian
peristiwa.
Modus dapat dicari dari data yang belum dikelompokkan dan data yang sudah dikelompokkan.
A. Modus Data Tidak Berkelompok
Bagi data yang belum dikelompokkan modus dicari dengan lebih dahulu menyusunnya ke dalam
sebuah penggolongan yang memerinci keseringan kemunculan tiap nilai dalam rangkaian peristiwa yang
diamati.
Misalnya, seorang pedagang kaki lima yang menjual kelontongan memiliki catatan penjualan harian selama
13 hari, yaitu :
Rp 23.000; Rp 9.000; Rp 14.000; Rp 9.000; Rp 22.000; Rp 9.000; Rp 14.000; Rp 9.000; Rp 6.500; Rp
14.000; Rp 23.000; Rp 9.000; dan Rp 22.000
Data tersebut kemudian ditabulasi menjadi :
Daftar 12 : Penjualan Harian Pedagang Kaki-Lima “X”

Nomor Urut Penjualan Harian (Rp) Frekuensi

1
2
3
4
5

Jumlah Observasi ..…… hari

Volume penjualan harian yang paling banyak atau paling sering dicapai oleh “X” ialah Rp ……., yaitu
dalam …. hari. Volume penjualan lainnya menyebar dari 1 hingga 3 hari. Dengan demikian, modus data
tersebut ialah Rp ……….
B. Modus Data Berkelompok
Modus data berkelompok dapat dicari dengan mempergunakan formula aljabar, dan dapat pula
dengan pendekatan grafik.
Formula aljabar dimaksud adalah :

d1
Mo = Tb + ————— x c ; ................................. (1)
d1 + d 2

Tb = Tepi bawah kelas modus


d1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya
2

c = lebar kelas
dan :
d1 Mo – L1
— = ———— ; .................................................... (2)
d2 L 2 - Mo

Mo = modus
d1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya
L1 = tepi bawah kelas modus
L2 = tepi atas kelas modus
Langkah Pemecahan :
Pertama : buat terlebih dahulu distribusi frekuensi data
Kedua : tentukan kelas modus, yaitu kelas dengan frekuensi yang terbesar
Ketiga : hitung lebar kelas, serta selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensai kelas
sebelumnya (d1) dan dengan frekuensi kelas sesudahnya (d2)
Keempat : hitung tepi bawah dan tepi atas kelas modus
Kelima : pemecahan dengan memakai formula (1) dan (2)
Daftar 13 : Distribusi Frekuensi Produksi Telur Harian Peternak “AHMAD”

Batas Bawah Batas Atas Frekuensi (fi)

10 20 2
21 31 3
32 42 20
43 53 30
54 64 22
65 75 13
76 86 8
87 97 2

Jumlah 100

Kelas modus ialah kelas dengan frekuensi terbesar, f….. =


d1 =
d2 =
L1 =
L2 =
c =
a) Aplikasi formula (1)
3

b) Aplikasi formula (2)

Apabila dicari dari pola pendekatan grafik, maka grafik yang dipergunakan ialah histogram atau
diagram balok.
Pemetaannya :
Pertama : buatlah diagram dimensi dua, di mana pada sumbu horizontaldiskalakan tepi kelas, sedang pada
sumbu vertikal diskalakan angka frekuensi kelas
Kedua : buatlah diagram batang untuk setiap jangkau tepi kelas dengan tinggi yang sesuai dengan
frekuensi kelasnya masing-masing
Ketiga : kelas modus terdapat pada batang yang tertinggi
Dari sudut kanan atas batang tertinggi itu ditarik sebuah garis lurus ke titik pertemuan batang
ini dengan puncak batang di sebelah kirinya, dan dari sudut kiri atas batang tertinggi ini ke titik
pertemuan batang ini dengan puncak batang di sebelah kanannya.
Dari titik potong kedua garis itu buatlah sebuah garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal
dan tegak lurus pada sumbu horizontal. Titik di mana garis tegak lurus tersebut memotong
sumbu horizontal menunjukkan posisi Modus.
Keempat : bacalah nilai modus tersebut.
Gambar Diagram Histogram Data Daftar 13

30
a b

22
cc
2
20d
b 13
8 8

3
2 2

0 9.5 20.5 31.5 42.5 53.5 64.5 75.5 86.5 97.5

Tepi Kelas

Apabila dipergunakan kertas milimeter maka pembacaan Modus mudah dilakukan. Masalah sekarang,
bagaimana jika diagram dipetakan di atas kertas biasa.
Modus ialah 42.5 + nilai celah antara titik 42.5 dengan titik Mo, atau 53.5 – nilai celah antara titik
53.5 dengan titik Mo.
4

Penggal garis ad = d1 = ae – de
= 30 – 20 = 10
Penggal garis bc = d2 = bf – cf
= 30 – 22 = 8
Penggal garis ab = lebar kelas, yang sama pula dengan ef
= 53.5 – 42.5 = 11
Perbandingan nilai celah eMo dengan celah fMo = 10 : 8, dengan jumlah perbandingan = 10 + 8 =
18.

10
eMo = —— x 11 = 6,11
18

8
fMo = —— x 11 = 4,89
18 (+)

ef = eMo + fMo = 11,0

Mo yang tepat ialah 42.5 + eMo = 42.50 +6.11


= 48.61
atau 53.5 – fMo = 53.5 – 4.89
= 48.61

Anda mungkin juga menyukai