Quality
Subtitle
Service Quality/ Kualitas Pelayanan
4.Assurance 5.Emphaty
Pengetahuan dan kesopanan Kesediaan memberikan
karyawan serta kemampuan perhatian yang mendalam dan
mereka dalam menumbuhkan khusus kepada masing-
rasa percaya dan keyakinan. masing pelanggan.
Customer Value
Menurut Stinnett (2005) customer adalah pihak atau orang yang
Costumer? membeli, menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan
perusahaan dapat berupa pelanggan eksternal maupun internal.
Social value
adalah penerimaan atau
manfaat yang dirasakan
pelanggan pada
tingkat individu dengan
lingkungan sosialnya
Customer Loyalty
Menurut Lovelock (2009) loyalty adalah komitmen pelanggan
Loyality?
untuk terus mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa
yang dimiliki perusahaan tertentu selama jangka waktu yang tidak
pasti.
Loyalitas premium
Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat keterikatan
tinggi dan tingkat pembelian ulang yang juga tinggi. Jenis loyalitas ini yang lebih
disukai untuk semua pelanggan di setiap perusahaan
Dimensi Customer Loyality
Penolakan
Pembelian ulang
pesaing
Frekuensi
Tidak
rekomendasi
terpengaruh daya
kepada orang
tarik barang lain
lain
TIPE-TIPE KONSUMEN
PIKNIS
Model SERVQUAL
SERVQUAL
Service Quality (Servqual) merupakan salah satu model kualitas jasa yang
paling popular dan banyak digunakan sebagai acuan dalam riset
manajemen dan pemasaran jasa.
Customer
Expected service
GAP 5
Perceived service
• GAP 2 adalah gap antara Persepsi Manajemen – Spesifikasi Kualitas Pelayanan. Sehubungan dengan
GAP 2 ini, ketiganya mengajukan Prosposisi 2: “Gap antara persepsi manajemen seputar harapan
pelanggan dan spesifikasi kualitan pelayanan akan berdampak pada kualitas pelayanan dari sudut
pandang pelanggan.”
• GAP 3 adalah gap antara Spesifikasi Kualitas Pelayanan – Penyelenggaraan Pelayanan. Sehubungan
dengan GAP 3 ini, ketiganya mengajukan Prosisi 3: “Gap antara spesifikasi kualitas pelayanan dan
penyelenggaraan pelayanan aktual akan berdampak pada kualitas pelayanan dari sudut pandang
pelanggan.”
• GAP 4 adalah gap antara Penyelenggaraan Pelayanan – Komunikasi Eksternal. Sehubungan dengan
GAP 4 ini, ketiganya mengajukan Proposisi 4: “Gap antara penyelenggaraan pelayanan aktual dan
komunikasi eksternal tentang pelayanan akan berdampak pada kualitas pelayanan dari sudut pandang
pelanggan.”
• GAP 5 adalah gap antara Pelayanan Diharapkan (Expected Service) – Pelayanan Diterima (Perceived
Service). Sehubungan dengan GAP 5 ini, ketiganya mengajukan Proposisi 5: “Kualitas yang pelanggan
teriman dalam pelayanan adalah fungsi magnitude dan arah gap antara pelayanan yang diharapkan dan
pelayanan yang diterima.”
Gaps in Service Quality
Gap Problem Cause(s)
1. Consumer The service features offered Lack of marketing research; inadequate upward
expectation – mgmt. don’t meet customer needs communication; too many levels between contact
perception personnel and management
3. Service quality Specifications for service meet Employee performance is not standardized;
specification – customer needs but service customer perceptions are not uniform
service delivery delivery is not consistent with
those specifications
4. Service delivery – The service does not meet Marketing message is not consistent with actual
external customer expectations, which service offering; promising more than can be
communication have been influenced by delivered
external communication
5. Expected service Customer judgments of A function of the magnitude and direction of the
– perceived service high/low quality based on gap between expected service and perceived
expectations vs. actual service service
9
Dimensi dan Atribut Servqual
NO Dimensi Atribut
1 Realibilitas 1. Menyediakan layanan sesuai yang dijanjikan
2. Dapat diandalkan dalam menangani masalah layanan
3. Menyampaikan layanan secara benar
4. Menyampaikan layanan sesuai waktu yang ditetapkan
5. Menyimpan catatan/dokumen tanpa kesalahan
2 Daya Tanggap
1. Menginformasikan pelanggan tentang kepastian waktu penyampaian jasa
Public Action
Private Action
Stop buying the product or
boycott the seller
No Action Warn friends about the product
and /or seller
Action Taken Based on Level of
Dissatisfaction
100
Tell friends
80
Complain
60 Make a fuses
• Kano Model atau Diagram Kano adalah sebuah diagram yang membagi
spesifikasi dari produk yang diberikan kepada pelanggan menjadi tiga
jenis,yaitu:
• Harus ada (Must Be)
• Kemampuan (Performance)
• Pemuas (Delighter)
MODEL KANO
Harus Ada (Must Be)
Ini adalah hal-hal yang harus ada dalam satu produk. Ia wajib ada. tetapi
keberadaannya tidak akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan
akan bersikap biasa saja. Jika ia tidak ada, maka siap-siaplah Anda akan di
komplain oleh pelanggan
Contoh: Roda pada mobil, Internal hardisk pada laptop, Charger pada HP.
MODEL KANO
Kemampuan (Performance)
Ini adalah faktor-faktor yang juga dikenal dengan istilah more is better, lebih
banyak lebih baik. Jika kita gagal memenuhinya, maka pelanggan akan
kecewa. Jika kita bisa memenuhinya, maka pelanggan akan biasa-biasa saja.
Namun, jika kita melebihkannya, pelanggan akan senang. Semakin baik
kinerja dari atribut ini, maka tingkat kepuasan pelanggan juga semakin
tinggi. Sebaliknya, kinerja yang buruk dari atribut ini juga dapat menurunkan
kepuasan pelanggan.
saat membaca brosur dijanjikan laptop yang di beli prosesornya i5, tapi
tenyata begitu barang diterima i3. Namun, bila ternyata laptop yang dibeli
mempunyai prosesor i7, maka pelanggan akan sangat puas.
MODEL KANO
Pemuas (delighter)
Delighter lebih bersifat untuk memuaskan pelanggan. Jika kita tidak
memberikannya, pelanggan tidak akan kecewa, namun jika kita memberikan
spesifikasi ini, pelanggan akan sangat puas
Contoh :Pemberian high end portable sound system saat membeli laptop akan
membuat pelanggan sangat puas. Perlu dicatat bahwa hal ini akan bergeser
seiring dengan berjalannya waktu dan tingkat persaingan. Hari ini Delighter,
bisa jadi esok menjadi Performance dan bisa jadi tahun berikutnya menjadi
Must be. Contoh: webcam pada laptop
Cara Menggunakan Kano Model
• Gunakan metode Brainstorming untuk menemukan semua alternatif fitur dan atribut
produk / jasa dan semua hal bisa dilakukan untuk menyenangkan pelanggan.
• Klasifikasikan hasil nomor 1 diatas ke dalam 3 kategori yaitu: Must Be, Performance,
Delighter dan Not Relevant.
• Pastikan produk/jasa Anda mempunyai semua hal Must be. Bila perlu dan mungkin,
pindahkan beberapa atribut Performance ke dalam Must Be. Karena jika ini tidak ada,
percuma Anda naik ke level yang lebih tinggi karena pelanggan akan komplain.
• Telitilah delighters. Apakah Anda bisa membuat itu semua? Jika mungkin, hilangkan
sebagian Performance Atribute untuk meningkatkan delighter
• Pilihlah Performance sesuai dengan target pasar Anda. Pastikan mereka mendapatkan
harga yang sesuai namun Anda tetap mendapatkan profit margin yang bagus.