DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
Praktikum acara 4 ini berjudul Chemical Oxygen Demand (COD)
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi dan aplikasi nilai COD.
2. Mahasiswa dapat menentukan nilai COD sampelnya.
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dari diketahuinya nilai COD
dan dapat mengaplikasikannya dalam pengolahan limbah secara nyata.
2. Nilai COD sampel diketahui sehingga dapat diketahui penanganan yang
tepat untuk jenis limbah seperti sampel.
BAB II
DASAR TEORI
Bahan organik yang terdapat pada air permukaan, berasal dari sumber-
sumber alami yaitu padatan organic yang telah membusuk, limbah buangan
industri, dan berasal dari kegiatan domestik. Terdapat 2 macam bahan organik
secara umum, yaitu bahan organic biodegradable dan non biodegradable
(Wagiman, 2014). Banyak dari material yang berada dalam wastewater
merupakan bahan organik alam, sehingga dapat dikatakan bahan tersebut bersifat
biodegradable. Oleh karena itu, proses yang cocok untuk bahan yang bersifat
biodegradable adalah proses pengolahan secara biologis, aerobik atau anaerobik
(Woodard, 2001). Limbah degradable yaitu limbah yang dapat terdekomposisi
atau dapat dihilangkan dengan proses biologis alamiah., sedangkan limbah non
biodegradable adalah limbah yang tak dapat dihilangkan dari perairan dengan
proses biologis alamiah (Anonim, 2014).
Untuk mengetahui jumlah bahan organic di dalam air dapat dilakukan suatu
uji yang lebih cepat daripada uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia dari suatu
bahan oksidan. Uji tersebut disebut uji COD (chemical oxygen demand), yaitu
suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan
misalnya kalium dikhromat, untuk mengoksidasi bahan-bahan organic yang
terdapat di dalam air (Fardiaz, 2006).
Metoda standar penentuan kebutuhan oksigen kimiawi atau Chemical
Oxygen Demand (COD) yang digunakan saat ini adalah metoda yang melibatkan
penggunaan oksidator kuat kalium bikromat, asam sulfat pekat, dan perak sulfat
sebagai katalis. Kepedulian akan aspek kesehatan lingkungan mendorong
perlunya peninjauan kritis metoda standar penentuan COD tersebut, karena
adanya keterlibatan bahan-bahan berbahaya dan beracun dalam proses analisisnya
(Nurdin, 2009).
Walaupun metode COD tidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi
secara biologic, metode COD mempunyai nilai praktis.Untuk limbah spesifik dan
pada fasilitas penanganan limbah spesifik, adalah mungkin untuk memperoleh
korelasi yang baik antara nilai-nilai COD dan BOD. Metode COD cepat, lebih
teliti (kurang lebih 8%) dan umumnya memberikan perkiraan kebutuhan oksigen
total dari suatu limbah yang berguna (Jenie, 2007).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Cara Kerja
PROSEDUR HASIL
1. Sebanyak 1 ml limbah
dimasukkan dan diencerkan
sebanyak 50 kali dalam gelas
beaker (ditambah 49 mL
aquadest).
A
A
8. 2 ml indikator kanji 1%
ditambahkan ke dalam larutan (1
gram tepung kanji diencerkan
dalam 100 ml aquadest).
Jenie, Betty Sri Laksmi dan Winiati Pudji Rahayu. 2007. Penanganan Limbah
Industri Pangan. Yogyakarta: Kanisius.