MAKRO
Langkah Kerja Uraian
1. Mengidentifikasi potensi 1.1 Data potensi sosial ekonomi
sosial ekonomi daerah dikumpulkan sesuai dengan metode
pengumpulan data.
1.2 Jenis data dan informasi yang
berkaitan dengan kebutuhan pelatihan
di daerah ditetapkan.
• GAP
KEMAMPUAN
• PERKEMBANG
AN IPTEK
• KEBIJAKAN
Kebutuhan Pelatihan BARU
KUALIFIKASI • ALIH PROFESI
(Jenis Pelatihan &
Program pelatihan) JABATAN
(Pengetahuan,
keterampilan,
dan sikap yang
dipersyaratkan
pada jabatan
yang diperoleh
PRESENT dari analisis
PERFORMANCE jabatan)
(PKS yang dimiliki
tenaga kerja saat
ini)
Secara makro terdapat empat sasaran kegiatan
pelatihan kerja yang dicanangkan sejak
digulirkannya reformasi pelatihan pada
tahun: 1994/1995: 1994/1995:
1. Meningkatkan kualitas angkatan kerja agar mampu
menciptakan dan mendukung perluasan lapangan
kerja dan penanggulangan pengangguran;
2. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja;
3. Mendukung program penempatan tenaga kerja ke
luar negeri;
4. Mendukung program penggantian tenaga kerja asing
pendatang.
1. KEBUTUHAN PELATIHAN PADA TINGKAT ORGANISASI/DAERAH (MAKRO)
MERUPAKAN HIMPUNAN DATA UMUM DARI KAB/KOT/PROV
MEMPUNYAI KEBUTUHAN LATIHAN KERJA.
CONTOH : PENINGKATAN KUALITAS PENCARI KERJA
DISESUAIKAN DENGAN POTENSI DAERAH KAB. SLEMAN
Kebutuhan Pelatihan
(Jenis Pelatihan & FORMASI
Program pelatihan) LAPANGAN
PEKERJAAN
(lokal, regional,
nasional, luar
negeri)
Ketersediaan
Kemampuan Populasi
yang ada di suatu
daerah
Untuk menentukan kebutuhan pelatihan di suatu
daerah atau kebutuhan secara nasional tidaklah
mudah karena kebutuhan tersebut sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Kebijaksanaan daerah
Populasi Target Pelatihan
Kebijaksanaan Pelatihan.
PEJABAT
WAWANCARA
TERKAIT
SUMBER DATA YANG
SAHIH/VALID RPJMD
RENSTRADA
STUDI PUSTAKA KEBIJAKAN DAERAH
DATA
KETENAGAKERJAAN
4 METODA POKOK STATISTIK
1. PENGUMPULAN DATA
a.l. melalui observasi, wawancara, kuesioner, media
cetak, media elektronik, data yang tersimpan
sebelumnya;
2. ANALISIS DATA
yaitu menguraikan ke dalam bermacam-macam
komponen, penguraiannya harus logis dan
bermanfaat;
3. PENYAJIAN DATA
penyajian data dalam bentuk a.l. tabulasi, grafik,
diagram batang, dan pie sehingga mudah untuk
diinterpretasikan.
4. INTERPRETASI DATA
yaitu memberikan dan mendapatkan arti data dalam
hubungan-nya antara satu dengan yang lainnya.
ANALISIS PERMASALAHAN
PELATIHAN DAERAH
ANALISIS
HASIL KEBUTUHAN
DATA PERMASALAHAN DAERAH PELATIHAN
ANALISIS
DATA KETENAGAKERJAAN
DATA PEMANFAATAN
POTENSI DAERAH
DATA GEOGRAFIS DAERAH
PERMASALAHAN
PELATIHAN
DATA LAPANGAN KERJA
Aspek di Daerah yang
Mempengaruhi Kebutuhan
Pelatihan
PARI-
WISATA
EKONOMI
BAHASA
DAERAH KEBUTUHAN
SETEM-
PAT
PELATIHAN
GEO ADAT
GRAFIS ISTIADAT
IDENTIFIKASI
DAN
ANALISA
DATA KEBIJAKSANAAN DAERAH
• PAD
• Anggaran dari Pemerintah Pusat
• dll.
KONDISI POTENSI DAERAH
KESEMPATAN
POTENSI MACAM KAPASITAS
KERJA
1. Kekayaan Alam
2. Sektor Pariwisata
3. Pertanian
4. Industri
5. Home Industry
6. Dll.
INVENTARISASI DATA GEOGRAFIS
BIDANG TINGKAT/
NO STATUS LEMBAGA BANYAKNYA
KEAHLIAN JENJANG
1. Lembaga Pelatihan Kerja
Pemerintah
KETERSEDIAAN
%
OBYEK YANG
NO BANYAKNYA KELAYAKAN KETERANGAN
DIANALISIS ADA TDK ADA DIGUNAKAN
A. LPK PEMERINTAH
1. SDM Pelatihan
2. Peralatan Pelatihan
3. Program Pelatihan
4. Ruang Teori/Bengkel
B. LPK SWASTA
1. SDM Pelatihan
2. Peralatan Pelatihan
3. Program Pelatihan
4. Ruang Teori/Bengkel
ANALISIS MASALAH KESEMPATAN KERJA
Kebutuhan Pelatihan
(Peningkatan Kualitas
SDM) FORMASI
LAPANGAN
PEKERJAAN
(sektor)
Ketersediaan
Kemampuan Populasi
(Kalitas SDM saat ini)
DAFTAR KEBUTUHAN PELATIHAN