Anda di halaman 1dari 19

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95

PT. ADHI KARYA PERSERO (Tbk)


TUGAS INDIVIDU-01

NAMA : RESTU ARIP ROMADHAN


NPP : D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95
UNIT KERJA : PRECAST SENTUL
MENTOR : Ir. BIMO DANAR DWIWIBOWO

#VALUABLEPEOPLE
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................................................. 1
1.1 PENDAHULUAN...................................................................................................................................... 1
1.2 PERENCANAAN KARIER ...................................................................................................................... 1
1.2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN KARIER ................................................................................. 1
1.2.2 APA ITU PERENCANAAN KARIER ? ........................................................................................ 2
1.2.3 LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN KARIR ................................................................... 2
1.2.4 MANFAAT PERENCANAAN KARIER ....................................................................................... 2
1.2.5 METODE PERENCANAAN KARIER .......................................................................................... 3
1.2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN KARIER .......................... 4
1.2.7 TIPE JALUR KARIER ..................................................................................................................... 5
1.3 PENGEMBANGAN KARIER .................................................................................................................. 5
1.3.1 PENGERTIAN PENGEMBANGAN KARIER ............................................................................. 5
1.3.2 PIHAK-PIHAK YANG BERPERAN DALAM PENGEMBANGAN KARIER ....................... 6
1.4 MANFAAT PENGEMBANGAN KARIER............................................................................................ 7
BAB II TUJUAN ......................................................................................................................................................... 8
BAB III ANALISA ....................................................................................................................................................... 9
3.1 Strukur Organisasi Proyek .................................................................................................................. 9
3.2 Rencana Karir Individu ...................................................................................................................... 10
3.2.1 Job Description, Job Requirement dan Bobot Quality Control Manager............. 10
3.2.2 Individual Development Plant 2019-2020........................................................................ 14
KESIMPULAN........................................................................................................................................................... 16

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktuk Organisasi Proyek Konstruksi.................................................................................... 9


Gambar 3.2 Rencana Karir Individu ................................................................................................................ 10

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Job Description, Job Requirement dan Bobot Chief Quality Control ............................ 10
Table 3.2 Lembar Penilaian Diri Project QHSE Manager ........................................................................ 11

ii
BAB I

1.1 PENDAHULUAN

Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi, termasuk perusahaan
adalah karena di sana ada kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar dari manusia
pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai saat ini, karena itulah
mereka menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya.

Kesempatan untuk maju yang termasuk ke dalam program pengembangan dapat di


wujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan dan
pendidikan. Program pelatihan dan pendidikan yang mana yang diikuti perlu direncanakan
dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai kesempatan untuk dipromosikan
dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab
yang lebih tinggi.

Berikut akan diberikan pemahaman tentang pengertian perencanaan dan pengembangan


karier, manfaat pengembangan karier bagi karyawan maupun perusahaan, penempatan tenaga
kerja, dan menggambarkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perencanaan karier,
selain itu juga akan dibahas mengenai jalur karier yang diawali dengan penjelasan tentang
karier dan tahapan-tahapannya.

1.2 PERENCANAAN KARIER

1.2.1 PENGERTIAN PERENCANAAN KARIER

Perencanaan karier terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karier.
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan pada masa mendatang. Sedangkan karier adalah semua pekerjaan yang
dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan,
dan nilai bagi kehidupan seseorang.

Secara umum, tahapan perjalanan karier seseorang dapat dikelompokkan ke dalam


5 tahapan, yaitu pertumbuhan, penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, dan kemunduran.
Pengelompokan itu didasarkan pada usia

Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Tahap
ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai berpikir
tentang alternatif keahlian.

Dalam usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam tahap penjajakan. Dalam usia ini,
mereka mulai menggali beberapa keahlian secara serius dan mulai mencoba untuk bekerja.

Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam tahap pemantapan. Mereka secara
terus-menerus melakukan pengujian terhadap kemampuan yang dimilikinya dan mencoba
untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 11
Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam tahap pemeliharaan yang artinya ia
tidak lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru, melainkan akan mempertahankan
pekerjaannya yang sekarang.

1.2.2 APA ITU PERENCANAAN KARIER ?


Perencanaan karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan
seseorang untuk memilih tujuan karier dan jalur karier untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan
kemampuan individu dengan kesempatan untuk mengisinya secara sistematis.

1.2.3 LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN KARIR


Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karier
terdiri atas hal-hal berikut ini:

A. Menilai Diri Sendiri

Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah bertanya atau memahami diri
sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya? Keterampilan apa yang saya miliki?
Bagaimana dengan bakat dan nilai yang saya miliki? Apakah saya menyukainya? Apa yang
menjadi kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan saya? Mengenali
kesempatan-kesempatan, keterampilan, bakat, dan nilai berhubungan pada kesempatan
karier. Kesempatan dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh pertumbuhan atau
kepadatan dari bisnis, kebijakan organisasi tentang pengembangan dan promosi karyawan
dari dalam dan kebijakan dari internal kantor.

B. Menetapkan Tujuan Karier

Setelah seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan, bakat, dan setelah mendapat
pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karier dapat dibentuk.

C. Menyiapkan Rencana-rencana

Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk
mencapai tujuan karier.

D. Melaksanakan Rencana-rencana

Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi


yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua
tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan
karier mereka.

1.2.4 MANFAAT PERENCANAAN KARIER

Dengan adanya perencanaan karier, maka perusahaan dapat:

1. menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over), di mana perhatian terhadap karier
individual dalam perencanaan karier yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 2
pada perusahaan di mana mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan
tingkat perputaran karyawan,

2. mendorong pertumbuhan, di mana perencanaan karier yang baik akan dapat mendorong
semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan
dapat terpelihara,

3. memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan
datang,

4. memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karier di dalam suatu organisasi,

5. mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karier membantu


membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk
mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pensiun, berhenti bekerja dan
pengembangan,

6. menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan


perencanaan karier untuk membantu mengindentifikasi dan mempersiapkan penempatan
di luar negeri,

7. membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan


bantuan perencanaan karier, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang
harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan,

8. membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karier memberikan keberanian
kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka
mempunyai tujuan karier yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di
masa depan, hal ini dapat memberikan performansi yang lebih baik untuk pekerjaannya
sekarang ini.

9. mengurangi kelebihan, perencanaan karier menyebabkan karyawan, manajer, dan


departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan,
mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan subordinat kunci,

10. membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan


karier dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting,
persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

1.2.5 METODE PERENCANAAN KARIER

Perencanaan karier dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

 pendidikan karier,
 penyediaan informasi, dan
 bimbingan karier.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 3
1.2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN KARIER

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi perencanaan karier, di mana


seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka
merencanakan karier, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Kehidupan Karier

Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karier
mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.

 Karier Awal

Merupakan tahap pembentukan yang berupa penekanan pada perhatian untuk memperoleh
jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal pekerjaan.

 Karier Pertengahan

Tahap ini biasanya meliputi pengalaman-pengalaman baru, seperti penugasan khusus,


transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan untuk ke
jenjang organisasi yang lebih tinggi dan pembentukan nilai seseorang bagi organisasi.

 Karier Akhir

Pemberian pelatihan kepada penerus (karyawan baru), pengurangan beban kerja, atau
pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir agar tetap produktif dan persiapan diri
untuk pensiun.

2. Dasar Karier

Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda satu
dengan yang lain.

Ada lima perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan bagi orang-orang untuk memilih
dan mempersiapkan kariernya, di mana mereka menyebutnya sebagai jangkar karier (career
anchors) yaitu antara lain :

a. kemampuan manajerial,
b. kemampuan fungsional-teknis,
c. keamanan,
d. kreativitas,
e. otonomi dan kebebasan.

Kemampuan manajerial. Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari diri
sendiri, analitis, dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk
mengatur orang atau karyawan.

Kemampuan fungsional-teknis. Dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan
pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan dalam
manajerial.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 4
Keamanan. Dasar ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan
kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat ikatan mereka sendiri sebagai organisasi
yang istimewa atau lokasi geografi.

Kreativitas. Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan
atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.

Otonomi dan kebebasan. Dasar karier ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat
kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi
bos dari mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.

1.2.7 TIPE JALUR KARIER

Jalur karier biasanya memfokuskan pada mobilitas kedepan dalam jabatan khusus. Ada
tiga tipe metode di dalam jalur karier, yaitu sebagai berikut :

1. Jalur Karier Tradisional

Di mana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus kedepan dari satu pekerjaan
khusus ke pekerjaan selanjumya. Asumsi dari tiap pekerjaan yang terdahulu adalah inti
persiapan untuk menuju tingkatan kerja yang lebih tinggi.

2. Jalur Karier Jaringan

Di mana pada jalur karier ini merupakan suatu jaringan kerja yang vertikal dan rentetan dari
kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karier jaringan mengakui pertukaran dari
pengalaman pada tingkat khusus dan butuh untuk meluaskan pengalaman pada satu
tingkat sebelum dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.

3. Jalur Karier Dual

Jalur karier ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat dan akan memberikan kontribusi dari
keahlian mereka pada perusahaan tanpa berharap menjadi manajer.

1.3 PENGEMBANGAN KARIER

1.3.1 PENGERTIAN PENGEMBANGAN KARIER

Pengembangan karier merupakan implementasi dari perencanaan karier. Untuk itu


pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang
ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan
perolehan kerja, serta pengalaman kerja.

Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap
orang bertanggungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah komitmen
dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat dilakukan. Untuk mengarahkan
pengembangan karier agar menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM
mekakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 5
1.3.2 PIHAK-PIHAK YANG BERPERAN DALAM PENGEMBANGAN KARIER
1. Karyawan

Seorang karyawan berperan dalam melakukan perencanaan karir pribadinya. Dia


bertanggung jawab untuk terus meningkatkan keterampilan yang dia miliki untuk memastikan
bahwa dirinya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pasar
tenaga kerja. Dia juga sebaiknya bertindak proaktif untuk melihat kesempatan yang ada, dan
kemungkinan munculnya masalah dengan karirnya saat ini. Untuk itulah, ada baiknya seorang
karyawan senantiasa dapat melakukan penilaian diri untuk mengenal aspirasi karir yang dia
inginkan, mengukur kekuatan yang ia miliki dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lebih baik lagi.
Dengan perencanaan karir pribadi ini, seorang karyawan dapat menilai tingkat kesesuaian
antara aspirasi karirnya dan karir yang dipegangnya saat ini. Dengan demikian dapat
mengarahkan dirinya untuk memilih penugasan atau pekerjaan-pekerjaan yang lebih sesuai
dengan aspirasi karirnya.

Seorang karyawan membutuhkan seorang mentor untuk membantu pengembangan


karier nya. Mentor adalah seorang yang mempunyai posisi senior di perusahaan yang dapat
menjadi semacam narasumber atau penasehat yang dapat memberikan bimbingan atau
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karir karyawan.

2. Pengusaha (Organisasi)

Para pengusaha cukup berperan dalam proses pengembangan karier, seperti


membantu karyawan dengan memberikan:

-Pendidikan Formal,

-Penilaian Prestasi Karyawan dalam karier nya,

-Konseling oleh para menajer,

-Gerakan lateral yang bersifat berkembang,

-Konseling oleh SDM,

-Persiapan Pensiun, dan

-Perencanaan Sukses.

Sebelum mempekerjakan seseorang, pengusaha bisa membantu calon karyawan untuk


mengukur apakah pekerjaan itu memang untuk mereka, dan apakah jenis pekerjaan tersebut
sesuai dengan keterampilan dan minat dari para kandidat itu. Disinilah perusahaan dapat
berperan untuk mendorong para senior manajernya agar bersedia meluangkan waktunya
menjadi mentor, dan memberikan penghargaan kepada mereka atas kesediaannya tersebut.
Namun demikian, pada akhirnya karyawan sendirilah yang paling berperan dalam
pengembangan kariernya dengan mendapatkan seorang mentor dan membangun hubungan
yang produktif dengannya.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 6
1.4 MANFAAT PENGEMBANGAN KARIER

Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi organisasi maupun


karyawan.

A. Bagi organisasi, pengembangan karier dapat :


i. Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan.
ii. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang berkualitas.
iii. Mengatur promosi dan pemindahan karyawan.
iv. Mengurangi frustrasi karyawan.
v. Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan
yang sama untuk meningkatkan karier.
vi. Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi, dan
vii. Meningkatkan nama baik organisasi.

B. Bagi karyawan, pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena


pengembangan karier bermanfaat untuk dapat :
i. Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
ii. Menambah tantangan dalam bekerja.
iii. Meningkatkan otonomi, dan
iv. Meningkatkan tanggung jawab.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 7
BAB II
TUJUAN

Penulis melakukan penyusunan tugas bertujuan untuk:

1. Mengetahui tahapan – tahapan dari perencanaan karir.


2. Penulis dapat memaparkan dan menentukan rencana karir individu.
3. Dapat menjadi individu sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang mumpuni.

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 8
BAB III
ANALISA

3.1 Strukur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek berdasarkan SK Direksi tentang struktur organisasi proyek sebagai
berikut:

Gambar 3.1 Struktuk Organisasi Proyek Konstruksi

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 99
3.2 Rencana Karir Individu

Rencana karir individu merupakan rencana karir yang dibuat untuk mendukung
pencapain karir melalui perencanaan target dan waktu penguasaan kompetensi yang harus
dimiliki untuk mengisi posisi yang diinginkan. Setelah melihat struktur organisasi diatas, maka
rencana karir individu yang diinginkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Gambar 3.2 Rencana Karir Individu


3.2.1 Job Description, Job Requirement dan Bobot Quality Control Manager

Tabel 3.1 Job Description, Job Requirement dan Bobot Chief Quality Control

Nama Jabatan QUALITY CONTROL MANAGER


Unit Kerja Konstruksi Job Cluster L.2P
Atasan Project Manager (Proyek Kecil – Besar) Job Grade 11-14
Langsung
Atasan dari Manager Biro QHSE Family Kecil-Sangat Besar
Atasan
Langsung
Tugas dan Mengkoordinir bahwa Quality Assurance dapat dipastikan sesuai yang direncanakan
Fungsi Jabatan dengan memastikan Quality Control berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,
serta memberikan evaluasi terhadap produk untuk menjaga mutu.
Job Qualification / Job Requirement
Pendidikan S1 – Teknik Sipil/Arsitektur atau D3 – Teknik Sipil
Bobot: 5
Pengalaman Pengalaman kerja dibidang Quality Control untuk S1 sekurang-kurangnya 2 (dua)
Bobot: 5 tahun di proyek konstruksi
Pengalaman kerja dibidang Quality Control untuk D3 sekurang-kurangnya 6 (dua)
tahun di proyek konstruksi
Persyaratan  Pernah menjabat sebagai Quality Control dan Quality Assurance
Khusus  Mempunyai kemampuan komunikasi secara lisan dan tulisan dengan baik
Bobot: 5  Mampu mengambil tindakan atau keputusan dalam kondisi darurat
 Memiliki kemampuan mengoperasikan MS Excel

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 10
Hard Technical General
Competencies  Quality Management System  Teamwork
Bobot: 35  Audit Management  Leadership
 Teknik Pembuatan SOP  People Management

Soft Personal Interpersonal


Competencies Integrity 3/6 Building Business Partnership -
/ Behavior Enthusiastic - Concern for Others 3/5
Bobot: 45 Innovation and Creativity - Relationship Building 3/5
Analytical Thingking 3/5
Achievement Drive 3/5
Self Development 3/5
Leadership Skills Managing the Business
Visionary Leadership - Business Acumen -
Aligning Performance for Succes - Customer Focus -
Change Leadership - Strategic Orientation -
Empowering - Driving Execution -
Decision Making 3/5 Business Sense 2/5
Planning and Organizing 2/5 Customer Orientation 2/5
Team Leadership 2/5
Teamwork 3/5

Table 3.2 Lembar Penilaian Diri Project QHSE Manager

Nama Jabatan QUALITY CONTROL MANAGER


Unit Kerja Konstruksi Job Cluster L.2P
Atasan Langsung Project Manager (Proyek Kecil – Job Grade 11-14
Besar)
Atasan dari Manager Biro QHSE Family Kecil-Sangat Besar
Atasan Langsung

Tugas dan Fungsi  Mengkoordinir bahwa Quality Assurance dapat dipastikan sesuai yang
Jabatan direncanakan dengan memastikan Quality Control berjalan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan, serta memberikan evaluasi terhadap produk untuk
menjaga mutu.
Nilai
Job Qualification / Job Requirement Hasil Self Assessment
(%)
Pendidikan S1 – Teknik Sipil / D3 – Teknik D3 – Teknik Sipil
3
Bobot: 5 Sipil
Pengalaman  Pengalaman kerja dibidang Ada pengalaman kerja dibidang
Bobot: 5 Quality Control untuk D3 Quality Control untuk D3 2 (dua)
2
sekurang-kurangnya 6 (dua) tahun di proyek konstruksi
tahun di proyek konstruksi

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 11
Persyaratan  Pernah menjabat sebagai  Sedang menjabat sebagai
Khusus Quality Control dan Quality Quality Control, sementara
Bobot: 5 Assurance untuk Quality Assurance belum
berpengalaman
 Mampu mengambil tindakan  Mempunyai kemampuan
atau keputusan dalam kondisi komunikasi secara lisan dan
darurat tulisan dengan baik 3
 Mempunyai kemampuan  Mampu mengambil tindakan
komunikasi secara lisan dan atau keputusan dalam kondisi
tulisan dengan baik darurat
 Memiliki kemampuan  Memiliki kemampuan
mengoperasikan MS Excel mengoperasikan Ms Excel dan
dan MS Power Point Ms Power Point
Hard Technical Kompetensi yang dimiliki
Competencies  Quality Management System  Teknik Pembuatan SOP
Bobot: 45  Audit Management  Teamwork
 Teknik Pembuatan SOP  Leadership
General  People Management
 Teamwork
 Leadership Cara menghitung kompetensi: 30
 People Management
𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
Nilai = 𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

4
30 = 𝑥 45
6

Job Qualification / Job Hasil Self Assesment


Requirement Nilai
(%)
Kategori Req. Poin Keterangan
Personal

Integrity 3/6 3/6  Perlu meningkatkan


Enthusiastic - - Achievement Drive agar
Innovation and Creativity - - dapat melampaui target
Analytical Thingking 3/5 2/5  Perlu lebih proaktif untuk
Achievement Drive 3/5 2/5 menerapkan hasil belajar 39,17
Self Development 3/5 3/5 di berbagai kesempatan
Nilai =
𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

10
9,37 = 12 𝑥 11,25
12 10

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 12
Interpersonal

Building Business - -  Sudah memiliki soft


Partnership competencies terkait
Concern for Others 3/5 3/5 interpersonal guna
Relationship Building 3/5 3/5 menunjang jabatan staf
Project QHSE Manager
Soft
Competencies / Nilai =
Behavior 𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
Bobot: 45
6 6 5
11,25 = 5 𝑥 11,25

Leadership Skills

Visionary Leadership - -  Harus berani untuk


Aligning Performance for - - mengambil keputusan
Succes
Change Leadership - - Nilai =
Empowering - - 𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
Decision Making 3/5 2/5
Planning and Organizing 2/5 2/5 9
10,12 = 𝑥 11,25
Team Leadership 2/5 2/5 10

Teamwork 3/5 3/5

10 9
Managing the Business

Business Acumen - -  Tingkatkan naluri bisnis


Customer Focus - - dengan cara mengikuti
Strategic Orientation - - pembekalan
Driving Execution - -
Business Sense 2/5 1/5 Nilai =
Customer Orientation 2/5 2/5 𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝑥 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝑆𝑘𝑖𝑙𝑙 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛

3
8,43 = 4 𝑥 11,25
4 3

Total 77,17
Self Assessment Berdasarkan Self Asessment yang dilakukan, didapat penilaian diri sebesar 77,17%.
Summary Terdapat gap sebesar 22,83% antara self asessment dengan persyaratan jabatan
untuk memenuhi posisi QHSE Manager ADHI Karya

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 13
3.2.2 Individual Development Plant 2019-2020

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 14
Table 3.3 Aktivitas dan Sasaran Rencana Pengembangan Individu 2019-2020

Gap Aktivitas Sasaran


Pengalaman di bidang  Menggali informasi terkait Saya kurang memiliki pengalaman
QC/QA Quality Assurance dengan pihak profesional di bidang QA/QC, dengan
yang terlibat ikut terlibat dalam setiap kegiatan
 Membaca modul pelatihan ALC QA/QC di ADHI Karya maka saya akan
 Melakukan KMS terkait QA/QC mendapatkan banyak pengalaman
 Mentoring dengan pihak/expert dan ilmu terkait QA/QC di ADHI
terkait QHSE management KARYA.
Persyaratan Khusus  Terlibat aktif untuk pembekalan Berani untuk proaktif, memotivasi diri,
terkait QA/QC dan standar ISO menyampaikan gagasan, serta
yang terkait dengan QA/QC membangun hubungan pada setiap
insan ADHI maupun pihak lainnya
Sertifikasi  Mengambil sertifikat HSE / Ahli Sebagai tolak ukur standarnya
K3 Umum / Ahli Muda K3 kompetensi untuk menuju jenjang
Konstruksi karir berikutnya.
Hard Competencies  Berkoordinasi dengan Pak Bimo  Meningkatkan dalamnya
dan Pak Aman selaku expert pengetahuan serta mendapatkan
guna mendiskusikan dan kemampuan dan keahlian terkait
menggali ilmu QA/QC, bidang QA/QC
perkembangan karir, dan  Dapat melaksanakan tugas-tugas
penulisan tugas QA/QC di ADHI Karya
 Studi literatur di bidang QA/QC  Dapat memberikan inovasi untuk
 Mengambil pelatihan di ALC atau bidang QA/QC yang lebih baik
institusi lain terkait QA/QC
 Mentoring dan shadowing
dengan rekan-rekan yang
terlibat dalam bidang QA/QC
Soft Competencies  Totalitas pada setiap tugas yang  Meningkatkan taraf Achievement
diberikan dengan cara sebaik Drive agar terus memberikan
mungkin kontribusi terbaik untuk
 Aktif berorganisasi dengan Insan departemen QA/QC dan ADHI
ADHI Karya
 Aktif mengikuti dan menerapkan  Membangun mental berinovasi
hasil pelatihan dan selalu ingin melakukan hal-
 Aktif melakukan shadowing dan hal yang baik
belajar hal baru  Meningkatkan kemampuan untuk
bisa membangun relasi baik di
lingkungan internal/external ADHI

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 15
KESIMPULAN

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karier adalah suatu urutan kegiatan kerja yang terpisah tetapi berhubungan, yang
memberikan kesinambungan, keteraturan, dan arti bagi kehidupan seseorang. Hal
tersebut dibentuk oleh banyak faktor yang diantaranya keturunan, kebudayaan, orang tua,
tingkat umur, pendidikan, dan pengalaman-pengalaman.

2. Perencanaan karier adalah suatu proses di mana individu menyusun tujuan karier dan
mengenal kemampuan mereka untuk mencapainya, yang merupakan bagian pokok dari
pengembangan karier.

3. Pengembangan karier adalah suatu perencanaan karier yang diimplementasikan melalui


pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.

4. Pada tahap karier seseorang dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan berubah
pada saat orang-orang bergerak melalui setiap tahap karier dan lamanya setiap tahap
adalah bervariasi.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan karier, yang akan menentukan


berhasil tidaknya suatu perencanaan karier yang dilakukan adalah tahap hidup (life stage)
dan dasar karir (anchors career).

6. Keberhasilan dalam perencanaan dan pengembangan karier memberikan manfaat yang


menguntungkan baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan, antara lain dapat
menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over), mendorong pertumbuhan, serta dapat
meningkatkan kemampuan karyawan.

7. Untuk mencapai tujuan karier selain merencanakan karier, karyawan juga harus
memperhatikan dan membentuk jalur kariernya agar dapat dipromosikan ke jabatan yang
lebih tinggi. Ada beberapa tipe dari jalur karier, yaitu jalur karier tradisional, jalur karier
jaringan, dan jalur karier dual.

Demikianlah setelah diuraikan secara mendetail dapat dilihat bahwa perencanaan dan
pengembangan karier merupakan hal yang sangat penting, bukan hanya bagi individu atau
karyawan tetapi juga bagi perusahaan secara keseluruhan dalarn mencapai tujuan.

Daftar Pustaka

Dessler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta :
Indeks.
www.google.com

D/DIV-KONS/PRECAST-STL/043/95 16
16

Anda mungkin juga menyukai